https://www.dosenpendidikan.co.id/ketahanan-nasional-adalah/
II. GAMBARAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat indonesia.
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.
Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Indonesia Merupakan kondisi sebagai prasyarat
utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga
untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan,
baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai
yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut:
Mawas ke Dalam
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang
rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan,
dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan
dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat statis, yang meliputi Aspek
Geografi, Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek
Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan
Keamanan.
Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan
bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak
semua individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan.
Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang
menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan
hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan
Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi
masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa
negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan
ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu Marx
menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat
ganti berkuasa dan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi
komunisme, dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan kominisme
dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme akan :
Faham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab Agama.
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya
bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga
pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya.
Sila-sila Pancasila adalah :
Persatuan Indonesia.
Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik
mengandung nilai persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang merupakan faktor
pengikat yang menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
Di Indonesia, kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan ini ter¬cermin
pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu ke¬bijaksanaan dan ingin
mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu, kebijaksanaan
pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks
Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian utama, yaitu Politik dalam negeri dan
Politik luar negeri.
Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan di masa mendatangf
tidak tertutup kemungkinan munculnya campur tangan asing dengan alasan
menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegak hukum dan lingkungan hidup di
balik kepentingan nasional mereka. Geopolitik ke arah Geoekonomi. Kondisi ini
mengimplikasi-kan semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan
politik dan ekonomi. Perkembangan Lingkungan Strategis. Perkembangan ini
mengisyaratkan bahwa pergeseran geopolitik ke arah geoekonomi membawa
perubahan dalam penerapan kebijaksanaan dan strategis negara–negara di dunia
dalam mewujudkan kepentingan nasionalnya masing-masing.
Penerapan cara-cara baru telah meningkatkan eskalasi konflik regional dan konflik
dalam negeri yang mendorong keterlibatan negara super power. Dalam menyikapi
dinamika perkembangan seperti ini, kita perlu membangun postur kekuatan.
Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni
nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain. Berdasarkan teori-teori tentang
wawasan, latar belakang falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek
kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu
wawasan nasional Indonesia yang disebut dengan Wawasan Nusantara .
Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, Wawasan
Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan
UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia
yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai
tujuan perjuangan nasional.
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP MPR ’83 dalam
mencapat tujuan pembangunan nasionsal :
1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Ekonomi
3. Kesatuan Sosial Budaya
4. Kesatuan Pertahanan Keamanan
Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah
airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional.
Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: “Brittain rules the
waves”. Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti:
Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya
adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang
bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang
diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan
penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-
tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu
ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi
wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan
keserasian dalam bidang-bidang:
1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya
merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
https://www.dosenpendidikan.co.id/ketahanan-nasional-adalah/