PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KETAHANAN NASIONAL
DOSEN :
4. Asas Kekeluargaan
• Asas ini mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan
tanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
D. SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Ketahanan Nasional memiliki sifat sebagai berikut:
1. Mandiri
• Yaitu percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri, serta keuletan dan ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa.
2. Dinamis
• Yaitu tidak tetap, ia dapat meningkat dan menurun tergantung pada situasi dan kondisi
bangsa, negara serta lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
• Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan
dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan Negara Indonesia.
4. Konsultasi dan Kerjasama
• Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,
kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.
E. MAKNA DAN LANDASAN HUKUM BELA NEGARA
Kegiatan bela Negara pada dasarnya merupakan usaha dari warga negara untuk mewujudkan
ketahanan nasional. Membela negara bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan hak setiap
warga negara terhadap negaranya.
Adapun landasan hukum bela negara tersebut adalah
1. Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945 Perubahan Kedua, bahwa : “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
2. Pasal 30 UUD 1945, Perubahan Kedua, bahwa:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara;
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung;
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat Negara
bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta
menegakkan hukum.
(5) Susunan dan Kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
3. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002, Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
4. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002, Tentang Pertahanan Nasional.
5. Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia.
F. KEIKUTSERTAAN WARGA NEGARA DALAM BELA NEGARA
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela Negara dalam menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu: (1) Bela Negara secara fisik;
dan (2) Bela Negara secara non-fisik.
• Keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi
anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran, seperti Resimen
Mahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), dan Mitra
Babinsa.