Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin di wujudkan dalam
hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang
sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya.
Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang
mudah di wujudkan karena dalam perjalanannya muncul energi positif dan negatif.
Energi positif bisa disebut dengan daya dan upaya penguatan pembangunan suatu
bangsa dalam rangka mencapai cita-cita, sedangkan energi negatif biasanya muncul
untuk menghambat dengan tujuan melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa.
Kemampuan, kekuatan, ketangguhan, dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan
atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang
disebut dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak
senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuh kembangkan secara terus-
menerus dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa.
Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka
makin kuat pula posisi bangsa itu sendiri dalam pergaulan dunia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. apa pengertian ketahanan nasional?


2. apa tujuan dan fungsi ketahanan nasional?
3. bagaimana perwujudan ketahanan nasional?
4. bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara?
5. apa pengertian bela negara?
6. apa saja nilai-nilai bela negara?
7. apa konsep dan prinsip kepemimpinan bela negara?
8. bagaimana pentingnya bela negara?
9. bagaimana keterkaitan antara ketahanan nasional dan bela negara?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Memahami apa yang di maksud dengan ketahanan nasional
2. Mengetahui tujuan dan fungsi dari ketahanan nasional
3. Memahami cara perwujudan ketahanan nasional
4. Memahami aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara
5. Mengetahui pengertian bela Negara
6. Mengetahui nilai- nilai bela Negara
7. Mengetahui konsep dan prinsip kepemimpinan bela Negara
8. Memahami arti pentingnya bela Negara
9. Mengetahui keterkaitan antara ketahanan nasional dan bela negara
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan berasal dari kata “tahan”. Tahan menderita, tabah, kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan nasional berbicara tentang perihal
kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Secara umum, pengertian ketahanan nasional
adalah perihal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedangkan pengertian nasional
adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat.
Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi, istilah ketahanan nasional adalah hal-hal yang
berkaitan dengan keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional.

istilah ketahanan nasional mulai dikenal sejak tahun 1960-an. Namun, saat itu
belum diberi definisi tertentu dan baru pada 1968, definisi mengenai ketahanan
nasional dibuat. Definisi itu direvisi pada beberapa bagian katanya dan terus
digunakan hingga saat ini.

Melansir dari situs Perpustakaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI,


ketahanan nasional adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang berisikan keuletan
dan ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman,
gangguan ataupun hambatan dari dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan situs resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, ketahanan


nasional didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal suatu negara yang memiliki
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala
macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang
bersangkutan.Bentuk ancaman tersebut bisa bersifat langsung ataupun tidak dan
sangat membahayakan integritas, identitas, bahkan kelangsungan hidup berbangsa
serta bernegara.

Konsepsi Ketahanan Nasional (Tahnas) Indonesia adalah konsepsi


pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu. Berlandaskan Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara yang dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-
besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.

Dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional


yang harus diwujudkan. Suatu kondisi kehidupan yang dibina secara dini terus
menerus dan sinergik, mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional,
bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional.

2.2 Tujuan dan fungsi ketahanan nasional


Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa ketahanan
nasional bertujuan untuk menjaga bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk
mencapai ketentraman umum, berkehidupan bangsa, serta mengerjakan disiplin dunia
dengan dasar kemerdekaan, pemufakatan, dan keadilan sosial.
Tujuan lainnya adalah tujuan jangka panjang yaitu untuk memastikan
keberlanjutan dan keamanan negara dalam jangka waktu yang panjang,mencakup
beberapa aspek diantaranya:
a) Keamanan dan Pertahanan,Mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman
militer dan non-militer selama jangka waktu yang panjang.
b) Kesejahteraan Ekonomi, Meningkatkan ketahanan ekonomi negara untuk
menghadapi tekanan ekonomi global dan perubahan jangka panjang.
c) Keberlanjutan Sumber Daya,Memastikan pengelolaan yang berkelanjutan
terhadap sumber daya alam, lingkungan, dan energi.
d) Kedaulatan Teknologi,Memiliki kemampuan teknologi yang cukup untuk
mendukung keamanan dan pertahanan dalam jangka waktu yang panjang.
e) Kesejahteraan Sosial,Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga
stabilitas sosial.
f) Diplomasi dan Hubungan Internasional, Memelihara hubungan yang baik
dengan negara-negara lain untuk mendukung ketahanan nasional.
g) .Pembangunan Sumber Daya Manusia, Mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas untuk menghadapi tantangan jangka panjang.

Ketahanan nasional memiliki banyak fungsi.Adapun salah satu fungsi dari


ketahanan nasional adalah sebagai doktrin dasar nasional,sebagai metode pembinaan
kehidupan nasional, sebagai pola dasar pembangunan nasional dan sebagai sarana
untuk meningkatkan ketangguhan bangsa dan mengembangkan kekuatan nasional.
Dalam jurnal Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat sebagai Modal
Dasar Pertahanan Nasional NKRI (2016) karya Purwito Adi, ketahanan nasional
memiliki tiga fungsi utama, yakni:
a) Daya tangkal sebagai konsepsi penangkalan
Artinya ketahanan nasional berfungsi sebagai penangkal dari segala bentuk
ancaman, gangguan ataupun hambatan terhadap integritas, identitas serta
keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
b) Ketahanan nasional sebagai pengarah
Artinya ketahanan nasional berfungsi untuk mengarahkan potensi kekuatan
yang dimiliki Bangsa Indonesia dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan serta keamanan, untuk mencapai kesejahteraan
hidup masyarakat Indonesia.
c) Pengarah dalam penyatuan pola pikir, pola tindak serta cara kerja yang
intersektor serta multidisipliner. Hal ini bisa dicapai Bangsa Indonesia lewat
kebijakan yang dibuat pemerintah dan menerapkannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, agar masyarakat dapat hidup adil dan makmur.

Adapun fungsi lain dari ketahanan nasional diantaranya

a) Sebagai daya tangkal,Artinya ketahanan nasional untuk menangkal berbagai


macam hal yang mengancam integritas dan identitas negara.
b) Sebagai pengarah,Pengarah ini berarti ketahanan nasional ini memberikan
arahan bangsa untuk mengembangkan potensi kekuatan yang dimiliki, baik
itu dari sektor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, untuk meraih
kesejahteraan hidup masyarakat.
c) Pedoman dalam mempersatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja
intersektor,Artinya ketahanan nasional harus bisa membuat masyarakat hidup
adil dan makmur lewat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
2.3 Perwujudan Ketahanan Nasional

Perwujudan ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi :

a) Ketahanan Ideologi. Adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang


berdasarkan keyakinan dan kebenaran ideology pancasila yang mengandung
kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
Nasional dan kekampuan untuk menangkal penetrasi ideology asing serta
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
b) Ketahanan Politik. Adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indesia yang
berlandaskan demokrasi yang bertumpu pada perkembangan demokrasi
pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar
negeri yang bebas dan aktif.
c) Ketahanan Ekonomi. Adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung
kemampuan menerapkan stabilitas ekonomiyang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi rasional dengan daya saing
yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan makmur.
d) Ketahanan Sosial budaya. Adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang
mengandung kemampuan membentuk dan menegmbangkan kehidupan sosial
budaya menusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya nasional.
e) Ketahanan Pertahanan keamanan. Adalah Kondisi daya tangkal bangsa
Indonesia yang dilandasi kesadaran bela Negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan Negara
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal semua bentuk ancaman.

2.4 Pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan


bernegara

konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar-aspek yang


mendukung kehidupan yaitu:

a) Aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi,
kependudukan, dan sumber daya alam.
b) Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai, merupakan kebulatan suatu ajaran yang
memberikan motivasi. Dalam ideologi juga dijelaskan bahwa dalam ideologi
terkandung suatu konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu
bangsa. Kemampuan suatu ideologi tergantung pada serangkaian nilai yang
dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala bentuk dan aspek
kehidupan manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari kata “politics” dan/ atau “policy” yang artinya berbicara politik
akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga tentang kebijaksanaan.
Pemahaman ini berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan
policy sehingga kita menganut satu pemahaman yaitu politik. Hubungan ini tercermin
dalam suatu fungsi pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan serta aspirasi
dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang memang ingin diwujudkan sehingga
kebijaksanaan pemerintah negara itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat itu sendiri.
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian merupakan salah satu aspek dari kehidupan nasional yang memang
berkaitan erat dengan suatu pemenuhan kebutuhan bagi setiap masyarakatnya yang
ada di dalamnya, mmeliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa.
Untuk meningaktan taraf kehidupan masyarakat secara individu mauun kelompok
serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara dapat memberi
corak dan warna terhadap suatu kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem
perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pada sisi lain, sistem perekonomian sosialis
dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka
terhadap pengaruh dari luar.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Istilah dalam sosial budaya sendiri mencakup dua segi utama kehidupan bersama
manusia yaitu segi sosial dimana manusi demi kelangsungan hidupnya harus
mengadakan kerjasama dengan manusia lainnya. Sementara itu, segi budaya
merupakan keseluruhan dari tata nilai yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku
dan hasil tingkah laku yang terlembagakan. Pengertian sosial pada hakikatnya adalah
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bersosialisasi yang mengandung
nilai-nilai solidaritas yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta kekuatan
sebagai pendukung penggerak kehidupan. Masyarakat budaya membentuk suatu pola
budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya yang dapat berupa nilai dan norma
religius, ekonomis atau nilai sosial kultural lain, seperti misalnya ideologi modern,
ilmu pengetahuan, dan teknologi.

2.5 Pengertian bela negara


Bela negara adalah sebuah perilaku dan sikap dari warga negara. Sikap atau
perilaku ini dijiwai oleh kecintaannya kepada negara atau bangsanya. Dalam hal ini,
yang dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila
sebagai ideologi negara (Basrie: 1998, p.8).
Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik
harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan
Republik Indonesia. Menurut Kaelan dam Achmad Zubaidi, Bela Negara adalah
tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan
berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa
dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta
berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara.
Bela negara terkait erat dengan terjaminnya eksistensi NKRI dan terwujudnya
cita-cita bangsa sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 yakni:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Berdasarkan UU, bela negara pasal 9 ayat (1), UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, bela negara didefinisikan sebagai sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
45 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

2.6 Nilai nilai bela negara


Ada lima nilai-nilai dasar yang dikembangkan dalam bela negara agar menjadi
landasan sikap dan perilaku warga negara, yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan
bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa
dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara

1. Cinta Tanah Air


Menandakan kesadaran dan kecintaan terhadap wilayah nasional Indonesia. Cinta
tanah air tercermin dalam sikap waspada dan siap untuk membela negara dari
berbagai bentuk ancaman, baik militer maupun non-militer.
2. .Sadar Berbangsa dan Bernegara
Mengedepankan kerukunan, persatuan, dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
Dalam nilai ini, penting untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan
pribadi atau golongan serta mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
Merupakan keyakinan bahwa Pancasila adalah dasar kehidupan bangsa yang dapat
mewujudkan cita-cita bersama.
4. Rela Berkorban bagi Bangsa dan Negara
Menjunjung tinggi semangat pengabdian dan rela berkorban untuk kemaslahatan
umum, dengan memandang kepentingan negara dan bangsa sebagai yang utama.
5. Kemampuan Awal Bela NegarA
Memiliki kemampuan awal dalam membela negara, yang ditunjukkan oleh sifat-sifat
terampil, disiplin, ulet, tanggap, serta percaya pada kemampuan diri.

2.7 Konsep Kepemimpinan dengan Wawasan Bela Negara

Dalam kepemimpinan publik, akan lebih baik apabila mempunyai karakteristik


unggulan. Contohnya adalah responsif, defensif, represif, dan sensitif. Pengalaman
menjadi seorang pemimpin harus pandai memengaruhi orang lain untuk melakukan
aktivitas tertentu demi pencapaian sebuah tujuan.
Pemimpin yang melayani harus siap untuk mendengarkan, mempunyai empati,
kesadaran, persuasi, konseptualisasi, dan ketelitian. Selain itu, hendaknya
menekankan keterbukaan, berkomitmen untuk pertumbuhan, dan membangun
komunitas yang solid serta efektif.
Kepemimpinan dengan wawasan bela negara senantiasa membangun toleransi
tinggi. Pasalnya kita semua mempunyai beragam suku, budaya, agama, dan strata
sosial. Saya selalu berusaha untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Prinsip utama kepemimpinan bela negara adalah integritas moral dan etika.
Integritas moral dalam kepemimpinan bela negara akan menghadirkan sosok
pemimpin yang menjadi teladan. Keteladanan inilah yang memberinya legitimasi
moral dalam mengarahkan dan mewujudkan kecintaan warga negara kepada NKRI.

2.8 Pentingnya bela negara


Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan
hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan
oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan
peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap
terpelihara. Sebaliknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang
dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat
negara akan bubar.

Dengan kita dasar seberapa pentingnya untuk membela negara maka kita akan
mendapatkan manfaat dari bela negara yaitu: Manfaat kita membela negara

a) Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.


b) Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antarsesama rekan seperjuangan.
c) Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
d) Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai kemampuan diri.
e) Melatih jiwa kepemimpinan dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok.
f) Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut oleh individu.
g) Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama.
h) Melatih kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan.
i) Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin.
j) Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antarsesama.

2.9 Keterkaitan antara ketahanan nasional dan bela negara


Belanegara adalah sebuah konsep tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok,
atau seluruh komponen dari suatu negara. Secara fisik dapat diartikan sebagai usaha
pertahanan dari segala bentuk AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan
Tantangan) terhadap eksistensi negara tersebut.
Kecintaan terhadap NKRI ini didasarkan oleh Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, dalam menjalin kelangsungan hidup negara dan bangsa secara utuh.
Kewajiban dalam membela negara ini tidak hanya menjadi tuntutan dari aparat negara
seperti POLRI atau TNI, serta Perangkat keamanan saja. Akan tetapi, tugas ini juga
diemban oleh seluruh warga negara Indonesia yang dapat disesuaikan dengan profesi
serta kemampuan yang dimilikinya.
Mempertahankan negara dari berbagai tantangan ketahanan nasional dan bela
negara merupakan tugas seluruh penduduk NKRI. Ketahanan nasional memang tidak
bisa tercapai jika hanya aparatur negara saja yang berperan. Karena aspek yang paling
penting adalah penduduknya.
Begitu pula dengan tindakan bela negara. Sikap ini tidak terbatas pada
kewajiban tentara, polisi, maupun aparat penegak hukum lainnya. Karena setiap
masyarakat dan penduduk negara Indonesia wajib memiliki sikap bela negara.
Tantangan ketahanan nasional beragam, tentu saja bukan berarti orang sipil harus
ikut berperang atau sejenisnya.
Ketahanan nasional dan bela negara saling terkait dalam konteks pertahanan suatu
negara. Ketahanan nasional mencakup segala upaya untuk menjaga keutuhan,
kedaulatan, dan keamanan negara, Sementara bela negara adalah bagian dari
ketahanan nasional yang berfokus pada keterlibatan warga negara dalam upaya
pertahanan Jadi, bela negara adalah salah satu komponen ketahanan nasional yang
melibatkan partisipasi aktif warga negara dalam menjaga keamanan dan kedaulatan
negara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/16/140000869/bela-negara--pengertian-
makna-fungsi-dan-tujuannya

https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2021/12/30/fungsi-tujuan-serta-manfaat-dari-bela-
negara/

https://fahum.umsu.ac.id/bela-negara-sikap-dan-peran-warga-negara-dalam-membela-
tanah-air/

https://www.kompasiana.com/charla95537/6316e45808a8b55c49162ca2/hubungan-
ketahanan-nasional-dan-bela-negara

https://larasatikusumarizky.wordpress.com/2015/06/10/pengaruh-aspek-aspek-
ketahanan-nasional-terhadap-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/

https://larasatikusumarizky.wordpress.com/2015/06/10/pengaruh-aspek-aspek-
ketahanan-nasional-terhadap-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=nilai-
nilai+bela+negara&oq=#d=gs_qabs&t=1697596038735&u=%23p%3De0B943-
xUR8J

https://osf.io/preprints/inarxiv/v3tpu/download

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/ketahanan-nasional-adalah/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/08/151456069/ketahanan-nasional-
pengertian-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai