Anda di halaman 1dari 17

Ketahanan Nasional

dan Bela Negara


Kelompok 4
Pengertian Ketahanan
Nasional
Ketahanan nasional secara konseptual didefinisikan sebagai keadaan
dinamis suatu negara yang mencakup semua aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi, dengan tujuan memastikan identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa, dan mencapai tujuan nasional.
Secara etimologis, ketahanan berasal dari kata dasar "tahan",
menunjukkan kemampuan untuk bertahan terhadap penderitaan dan
tangguh terhadap tantangan untuk bertahan hidup.
Pengertian Ketahanan
Nasional
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (1995), ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamika suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.
Konsep Ketahanan Nasional
Konsep ketahanan Nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
serasi, selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan
terpadu berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Meliputi
sebagai berikut:
1. Dari segi ideologi mampu menetralisir pengaruh ideologi yang datang dari
luar.
2. Dari segi politik mampu menjabarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
3. Dari segi ekonomi mampu mewujudkan segi ekonomi yang tidak mudah
goyah oleh perkembangan-perkembangan lingkungan strategis yang
dihadapi.
4. Dari segi sosial budaya mampu mewujudkan sosial budaya yang tidak mudah
terpengaruh budaya negatif yang datang dari luar.
5. Dari segi Pertahanan dan keamanan mampu mewujudkan kekuatan pangkal
dan penyangga,
Asas – Asas Ketahanan Nasional
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan: Kesejahteraan dan keamanan bernilai intrinsi
dan bersifat mendasar, berdampingan pada kondisi apapun, pembangkit utama
sistem kehidupan nasional.
2. Asas Komprehensif Integral: Sistem kehidupan nasional meliputi aspek alamiah dan
aspek sosial dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang selaras,
serasi, dan seimbang didalam kehidupan nasional.
3. Asas Wawas Diri: Sistem kehidupan nasional berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya, hal tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak, baik positif
maupun negatif.
4. Asas Kekeluargaan: Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan,
kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sifat - Sifat Ketahanan
Nasional
1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan bangsa.
2. Dinamis, artinya ketahanan nasional dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada
situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indonesia tidak mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama
serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
Unsur – Unsur Ketahanan
Nasional
Gatra ketahanan nasional Indonesia dinamakan Astragatra yang terdiri dari Trigatra dan Pancagatra.
Trigatra:
1. Gatra geografi negara, menampakkan corak, wujud, isi, dan tata susunan wilayah berupa satu
kesatuan laut dengan pulau-pulau di dalamnya dan menampakkan situasi dan kondisi lingkungan
yang berhubungan timbal balik antara negara dan lingkungannya.
2. Gatra kekayaan alam, keadaan dan kekayaan alam Indonesia meliputi segala sumber dan potensi
alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi, termasuk laut dan perairan, dan di dalam
bumi.
3. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk, Peran manusia yang hidup dan tinggal di Indonesia
sangat penting di dalam mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan, di dalam
menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional negara Indonesia.
Unsur – Unsur Ketahanan
Nasional
Pancagatra:
1. Gatra Ideologi, ideologi mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
suatu bangsa.

2. Gatra Politik, Sistem politik negara Indonesia pada gatra politik dikelompokkan ke dalam 2
bagian utama, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.

3. Gatra Ekonomi, sistem perekonomian Indonesia dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang


dikandung dalam sila-sila Pancasila dan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1-5, yang menyebutkan
bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Unsur – Unsur Ketahanan
Nasional
4. Gatra Sosial Budaya, pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang berisi nilai-nilai
kebersamaan, senasib sepenanggungan, dan solidaritas untuk menjadi kekuatan pendukung
dalam menggerakkan kehidupan.

5. Gatra Pertahanan Keamanan, menyusun, mengerahkan, dan menggerakkan seluruh potensi dan
kekuatan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan TNI, Polri sebagai kekuatan inti
dan rakyat sebagai komponen pendukung.
Pengertian Bela Negara
Bela negara adalah sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
▪ Menurut Ahli Darji Darmodiharjo (1991), bela negara dilandaskan
pada doktrin keamanan nasional dan berusaha menciptakan sistem
pertahanan keamanan nasional yang mampu menyukseskan dan
mengamankan perjuangan nasional pada umumnya.
• Menurut Ahli Sunarso (2008), bela negara berisi 4 hal yang esensial
yang mesti dibela, yaitu: 1) kemerdekaan dan kedaulatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, 3) keutuhan wilayah dan yuridiksi
nasional, serta 4) nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan
UUD 1945.
Hukum Dasar Bela Negara
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 3 berbunyi bahwa: "Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.“
2) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 Ayat 1 ini mengamanatkan bahwa: "Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara".
3) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pada Pasal 9 Ayat 1
yang menyatakan bahwa: "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara."
Nilai – Nilai Bela Negara
1. Cinta Tanah Air, Mencintai ruang wilayah negara baik secara geografis, maupun tata
nilai dan tata kehidupan masyarakat yang telah memberikan sumber kehidupan dan
penghidupan, sejak manusia lahir sampai pada akhir hayatnya.
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, suatu sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan
kepribadian bangsa dengan cita cita dan tujuan hidup bangsa serta memiliki kesadaran
atas tanggungjawab sebagai warga negara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, melaksanakan Pancasila sebagai sumber
hukum sekaligus sebagai kerangka acuan NKRI yang telah mempersatukan Rakyat
Indonesia yang terdiri dari beranekaragam agama, suku bangsa, bahasa, dan asal-usul
keturunan.
Nilai – Nilai Bela Negara
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, seluruh warga negara dituntut rela
berkorban dengan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
atau golongan.
5. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara, setiap warga negara dituntut untuk memiliki
sikap perilaku dispilin, ulet, kerja keras, taat aturan, percaya pada kemampuan sendiri,
tahan uji, pantang menyerah dengan memiliki kesehatan prima dan tangkas.
Hubungan Bela Negara dengan
Ketahanan Nasional
Bela negara adalah ekspresi dari upaya warga negara untuk mempertahankan dan meningkatkan
ketahanan nasional Indonesia. Bela negara dibagi menjadi 2 sebagai berikut:

1. Bela negara secara fisik, Bela negara secara fisik, yaitu membawa senjata melawan serangan
bermusuhan atau agresi. Pertahanan negara semacam itu tunduk pada UU No. 3 tahun 2002 dan
didasarkan pada doktrin Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), yang
memiliki empat fungsi: ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan publik dan
perlawanan publik.
2. Bela negara secara non-fisik, Membela negara tidak selalu berarti "membawa senjata untuk
menghadapi musuh". Tatanan sipil dalam pertahanan non-fisik negara dapat dieksekusi dalam
berbagai bentuk kapan saja dan dalam situasi apa pun, misalnya dengan cara berikut:
Hubungan Bela Negara dengan
Ketahanan Nasional
1. Meningkatkan kesadaran nasional dan negara,
2. Menanamkan cinta untuk tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada
masyarakat.
3. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan menciptakan
pekerjaan nyata.
4. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum atau undang-undang
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
5. Memberikan mentalitas spiritual yang lebih mengabdi kepada Tuhan melalui
ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing.
Kesimpulan
Ketahanan nasional dan bela negara keduanya merupakan konsep yang erat kaitannya
dengan upaya melindungi dan mempertahankan keutuhan negara. Ketahanan nasional
mencakup berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, militer, sosial, dan budaya,
sementara bela negara menekankan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam
mendukung pertahanan negara. Secara keseluruhan, keduanya menunjukkan
pentingnya kerjasama dan kesiapan dalam menghadapi ancaman serta membangun
kesatuan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
THANK YOU
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon,
Kelompok
infographics & images by Freepik 4 images by Wepik Generator
and AI-generated

Anda mungkin juga menyukai