Anda di halaman 1dari 11

1.

PENGOBATAN TRADITIONAL PADA BERBAGAI SUKU DAN BUDAYA DI


DAERAH MASING-MASING

 Pengobatan tradisional Masyarakat sunda kuno


kuno Sunda yang mengungkap seluk beluk tanaman obat dan pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional terkuak lewat naskah Sunda kuno abad XVI M., Kropak
421 Mantera Aji Cakra yang berisi mantra penangkal, Darmapamulih (mantra
pengobatan), serta pada Kropak 409 ‘Soeloek Kidoengan Tetoelak Bilahi’ . Naskah
tersebut berbahan lontar serta menggunakan aksara dan bahasa Sunda Kuno.
Selain itu, terungkap juga dalam Naskah Pengobatan beraksara Pegon. Naskah ini
menguak tumbuhan yang berfungsi sebagai penangkal serangan penyakit beserta cara
pengobatannya.Pada naskah ini, sejumlah tanaman herbal seperti jenis-jenis kunyit,
temulawak, serta kunir diungkap manfaatnya.
“Temulawak mengandung minyak atsiri, yang berkhasiat meningkatkan daya tahan
tubuh. Kunir selain meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati demam, diare, antikanker
dan  scabies, mencegah depresi, mengatasi peradangan, mencegah alzheimer, maag,
menghambat kerusakan kromosom, menjaga kekuatan otak, menurunkan depresi, dan
menjaga gula pada penderita diabetes,” paparnya.
Ada pula disebutkan khasiat dari tanaman lainnya, seperti rumput teki sebagai obat
jantung, asma, dan kanker, daun sembung untuk menyembuhkan flu, batang secang
sebagai obat radang dan demam, serta babadotan untuk mengatasi demam dan malaria.

Mengenal 'Leuhang', Sauna Tradisional Khas Sunda yang Ampuh Sembuhkan


Beragam Penyakit

Dalam budaya Sunda, sauna dikenal dengan sebutan "Leuhang". Berbeda


dengans sauna pada umumnya yang hanya mengandalkan uap air bersuhu tinggi, leuhang
biasanya juga menggunakan berbagai campuran rempah-rempah.

Tak heran jika leuhang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit., warga
Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung untuk terus melestarikan
Leuhang sebagai pengobatan alternatif.

Sauna atau mandi uap sudah ada sejak zaman dulu. Awalnya, mandi uap ini biasa
dilakukan oleh orang-orang di Jepang dan China. Namun seiring waktu, sauna merambah
ke berbagai negara di dunia. Apalagi kini sauna telah menjadi kebutuhan atau gaya hidup
modern di tanah air.

Di Indonesia sendiri, metode mandi uap ini sudah dikenal sejak sebelum zaman
penjajahan. Metode sauna ini bahkan menjadi tradisi turun temurun di leluhur orang
Sunda. Namun uniknya, sauna di Sunda berbeda dengan sauna pada umumnya.

Metode sauna yang dikembangkan oleh lelulhur orang Sunda ini menggunakan berbagai
campuran rempah-rempah asli Indonesia. Sauna tersebut akrab ditelinga masyarakat
Sunda dengan sebutan Leuhang.

Yayan Suryana (60), warga Kampung /Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu


Kabupaten Bandung, salah seorang yang terus melestarikan Leuhang ini. Yana sendiri
menjadikan metode Leuhang sebagai pengobatan alternatif.

Ia menekuni pengobatan Leuhang tersebut sejak 2011 lalu. Menurutnya, metode sauna
modern sebenarnya telah dikenal dan dilakukan oleh para leluhur orang Sunda sejak dulu
kala.

Namun seiring waktu, Leuhang mulai tergeser oleh kemajuan zaman. Apalagi saat ini di
kota-kota besar banyak bermunculan sauna modern. Padahal sauna yang dilakukan oleh
para leluhur orang Sunda sangat bermanfaat bagi tubuh serta terbukti bisa
menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan.

“Sebenarnya sauna bagi orang Sunda itu bukan hal baru, yah, bisa dikatakan usianya
sama dengan kelahiran etnis Sunda itu sendiri. Para orang tua kita dulu biasa merebus
berbagai rempah-rempah, airnya ditampung dalam ember dan ditutup oleh kain,
kemudian orangnya masuk dalam kain untuk menguapi seluruh badan dan dihirup.
Sebenarnya teknik ini tidak jauh berbeda dengan sauna modern yang saat ini banyak
tersebar di berbagai kota besar, tapi bedanya uap yang dihasilkan beraroma beraneka
rempah yang bermanfaat untuk kesehatan,” kata pria yang akrab disapa Uwa Leuhang,
Selasa 4 Februari 2020.

Berawal dari sana, kata Uwa, orang tuanya dulu di Jakarta menekuni dan
mengembangkan Leuhang. Saat itu banyak orang yang mengobati berbagai penyakitnya
dengan leuhang.
Alhasil, banyak orang yang melakukan terapi leuhang merasakan banyak manfaatnya.
Selain menyembuhkan berbagai penyakit, leuhang juga membantu melancarkan
peredaran darah, sekaligus mengeluarkan berbagai racun yang ada dalam tubuh manusia
melalui keringat.

“Semua penyakit bisa disembuhkan dengan terapi Leuhang ini, karena semua racun
penyebab penyakit dalam tubuh keluar terbuang bersama keringat,” kata dia.

Namun seiring perkembangan zaman, dimana sauna banyak bermunculan, Leuhang yang
ditekuni oleh ibunya itu mulai redup. Apalagi sauna modern yang ada saat ini selalu
identik atau dipercaya sebagai bagian dari perawatan kecantikan. Sehingga, banyak
orang yang beralih ke sauna modern ketimbang melakukan Leuhang.

“Setelah saya pulang kampung ke Cisondari berpikir untuk menekuni dan


mengembangkan leuhang disini sejak enam tahun lalu. Karena saya merasa sayang
dengan ilmu kesehatan dan budaya warisan leluhur Sunda. Kemudian saya kembangkan
dengan membuat sebuah alat atau tempat untuk mandi uap. Dimana rempah-rempah
yang dididihkan itu, uapnya dialirkan melalui pipa kesebuah kotak seperti tempat sauna,”
ujarnya.

Semula ia mencoba sendiri lebih dulu alat sauna tradisional tersebut. Tujuannya untuk
mengukur suhu panas serta kemampuan daya tahan tubuh manusia berada dalam kota
sauna leuhang ini. Hasilnya, paling sedikit waktu yang diperlukan untuk berada dalam
kota mandi uap ini adalah 15 menit.

Namun sebenarnya, jika seseorang itu mampu berada lebih lama di dalam kota uap
tersebut pun tidak menjadi persoalan. Soal tarif dari terapi leuhang ini, Uwa tidak
mematoknya, berapapun yang diberikan oleh pasiennya diterima dengan ikhlas dan
bersyukur.

“Uap yang disalurkan ke dalam kotak itu berisi rempah-rempah yang banyak terdapat
disekitar kita. Seperti daun sirih, kayu manis, sirih, honje, daun jeruk dan lainnya. Alam
ciptaan Allah ini memberikan kita semua kenikmatan, termasuk tersedianya berbagai
tanaman yang berguna untuk obat, ini sayang kalau dibiarkan dan musnah begitu saja.
Karunia Allah ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuj kesehatan dan
kesejahteraan manusia,” katanya.
Hasilnya, terapi Leuhang yang dikembangkan oleh Uwa ini, kini banyak diminati
masyarakat. Sebagai alternatif dari pengobatan medis modern yang selama ini
mendominasi dunia kesehatan saat ini, Leuhang dipercaya masyarakat Sunda sebagai
pengobatan yang sangat aman karena tidak mencampurkan beberapa racikan dari bahan
kimia.

Seperti yang dikatakan oleh Lili Setia Darma (40) salah seorang pasien terapi Leuhang di
tempat tersebut. Menurutnya, setelah melakukan terapi leuhang di tempat ini, penyakit
kolesterol, darah tinggi dan asam urat yang dideritanya itu mulai membaik.

“Kalau pengobatan medis modern saya sudah kemana-mana coba. Alhamdulilah setelah
mencoba terapi Leuhang ini kondisi kesehatan tubuh saya membaik dan bisa beraktivitas
seperti biasa. Hal ini menepis anggapan selama ini jika teknik pengobatan medis modern
adalah satu-satunya cara, padahal kita sebagai orang Sunda pun telah diwarisi budaya
pengobatan yang sangat luar biasa oleh para leluhur,” ujarnya.(put/ell)
2. PERAWATAN DAN PENGOBATAN TRADITIONAL UNTUK REMAJA,
WANITA DEWASA DAN LANJUT USIA YANG ADA DI DAERAHNYA
MASING-MASING

perawatan dan pengobatan traditional untuk remaja

Setiap bulan kaum hawa khususnya remaja selalu didatangi tamu spesial, haid atau
menstruasi. Kondisi ini seringkali membawa perubahan kompleks dalam tubuh dan
menjadi pengalaman tidak menyenangkan

Mengutip Woman Talk, Jumat (6/12), dr. Prapti Utami, M.Si, mengatakan salah satu
solusi mengatasi rasa nyeri haid dengan mengonsumsi berbagai tanaman herbal. 

Tanaman herbal yang dimaksud diracik menjadi berbagai minuman jamu. Apa saja


tanaman herbal yang ampuh mengatasi nyeri haid?

 Kunyit

Kunyit merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat. Tanaman herbal ini
berfungsi sebagai obat mujarab untuk nyeri haid. 

Kunyit mengandung zat curcuminoid yang mengandung vitamin B1 yang lengkap,


dan berfungsi untuk mendukung pembentukan sel darah merah. 

Itulah yang menyebabkan kunyit sangat manjur mengganti kekurangan darah yang
dialami perempuan saat haid.

 Asam Jawa

Asam Jawa diketahui sebagai tanaman yang dapat menghilangkan rasa mual. Selain
itu, kandungan asam amino dan flavonoid di dalamnya berfungsi sebagai pereda
nyeri.
 Daun Jambu Biji

Daun ini sering dipakai sebagai ramuan anti diare dan untuk mempercepat
penyembuhan luka, serta pereda nyeri. Daun jambu biji juga manjur untuk
mengurangi rasa nyeri perut ketika haid.

 Daun Tapak Liman

Daun tapak liman bisa Anda lihat di lapangan terbuka. Bentuknya yang biasa saja
akan membuat Anda menganggap tanaman ini sebagai tanaman liar.

Tanaman ini bisa mengurangi nyeri, dan juga digunakan sebagai obat tradisional
untuk mengatasi rematik, demam, dan batu ginjal.

perawatan dan pengobatan traditional wanita dewasa

Rupanya wajah cantik dan awet muda bisa didapatkan sepaket dengan mngonsumsi


ramuan yang bisa menyehatkan tubuh lho.Bahkan ramuan tersebut bisa didapatkan
secara mudah karena ada di mana pun.Ramuan tersebut menggunakan bahan dapur
sekaligus rempah yakni lengkuas.Kebanyakan makanan Indonesia menggunakan
bumbu lengkuas ini.Sejak berabad-abad yang lalu, lengkuas sudah digunakan sebagai
obat herbal.Lengkuas banyak digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang
berhubungan dengan perut.Tak hanya itu saja, lengkuas ternyata juga bermanfaat
untuk kulit awet muda, lo.Berikut manfaat lengkuas untuk kesehatan dan kecantikan.

 Meremajakan kulit sehingga awet muda

Lengkuas banyak digunakan untuk perawatan kulit. Lengkuas mengandung 40


antioksidan yang membantu melindungi kulit dari penuaan.

 Mengatasi masalah jerawat

Lengkuas merupakan antiseptik alami yang membantu menjaga kulit tetap


bersih.Itulah sebabnya lengkuas efektif melawan bakteri yang ada pada jerawat.
perawatan dan pengobatan traditional untuk lanjut usia

Obat herbal merupakan produk yang dibuat dari tanaman untuk mengobati penyakit
tertentu atau menjaga kesehatan tubuh. Jenis obat ini umumya memiliki beragam
bentuk, seperti kapsul, bubuk, cair, atau tanaman yang sudah dikeringkan dan
dicincang. Cara menggunakannya pun beragam, ada yang langsung ditelan seperti pil,
diminum, atau diseduh seperti teh.

Menggunakan obat-obatan herbal tersebut untuk hipertensi sebenarnya tidak dilarang.


Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sebab beberapa
obat herbal justru berbahaya karena bisa berinteraksi dengan obat hipertensi yang
Anda konsumsi. Bahkan, beberapa obat herbal pun dapat membuat hipertensi Anda
semakin parah.

Anda pun perlu ingat bahwa tidak ada satupun obat herbal yang dapat mengobati
tekanan darah tinggi. Penggunaan cara alami ini hanya dapat membantu Anda
mengontrol tekanan darah. Bahkan, beberapa di antaranya pun memerlukan penelitian
lanjutan untuk membuktikan kefektifannya.
Berikut berbagai tanaman dan rempah yang bisa Anda temukan secara mudah dan
digunakan di rumah untuk membantu mengontrol hipertensi:

1. bawang putih

Bawang putih umumnya digunakan sebagai salah satu rempah yang wajib ada di
setiap masakan. Namun ternyata, bawang putih juga bisa menjadi obat herbal untuk
menurunkan darah tinggi secara alami.

Studi literatur yang dipublikasikan Pharmacognosy Review pada 2011 menunjukkan


bahwa bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, terutama tekanan darah
sistolik. Penurunan tekanan darah ini umumnya terjadi pada seseorang dengan jenis
hipertensi esensial atau primer.
Senyawa allicin dalam bawang putih diyakini sebagai kandungan yang berperan
dalam penurunan tekanan darah tersebut. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan
produksi oksida nitrat dalam tubuh yang dapat membuat pembuluh darah lebih rileks
sehingga tekanan darah pun menurun. Selain itu, bawang putih juga diketahui dapat
menurunkan kolesterol, yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.
Akan tetapi, bawang putih sebagai obat bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu,
terutama obat antikoagulan. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dulu dengan
dokter Anda sebelum menggunakan bawang putih sebagai obat alami atau herbal
untuk hipertensi.

Untuk dijadikan obat, bawang putih dapat dikonsumsi mentah atau dijadikan dalam
bentuk ekstrak cair, minyak, atau bubuk. Namun, Anda pun bisa memasukkan
bawang putih pada masakan Anda.

2. Kayu manis

Kayu manis sering digunakan untuk menambah rasa pada beberapa masakan. Namun
ternyata, rempah jenis ini juga bisa digunakan sebagai salah satu obat hipertensi
tradisional.

Sebuah studi yang dipublikasikan di journal Nutrition menyebutkan bahwa kayu


manis berhubungan dengan penurunan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik,
pada orang dengan diabetes tipe 2. Meski demikian, kayu manis belum terbukti secara
langsung dapat mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi. Oleh karena itu,
penelitian lanjutan dibutuhkan untuk membuktikannya.

Seperti diketahui, diabetes memang merupakan salah satu penyebab hipertensi,


terutama hipertensi sekunder. Kondisi ini bisa terjadi karena resistensi insulin pada
penderita diabetes dapat menyebabkan naiknya tekanan darah.

3. Jahe

Selain untuk menghangatkan tubuh, jahe juga termasuk dalam obat herbal yang sering
digunakan untuk menurunkan darah tinggi secara alami. Penelitian yang dilakukan
pada hewan membuktikan bahwa jahe bisa meningkatkan sirkulasi darah dan
mengendurkan otot-otot di sekitar pembuluh darah.
Zat aktif dalam jahe, yaitu saponin, flavonoid, amine, alkaloid, dan terpenoid, terbukti
dapat meningkatkan relaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, pada
tikus. Meski demikian, penelitan mengenai efek jahe pada tekanan darah manusia
masih belum begitu banyak dan umumnya masih menggunakan dosis yang rendah.
Hasil dari penelitiannya pun belum begitu meyakinkan.

Namun, dilansir dari Cleveland Clinic, salah satu manfaat jahe, yaitu menurunkan
kadar kolesterol. Adapun kolesterol merupakan salah satu penyebab hipertensi.

4. Seledri

Bahan alami lain yang dapat Anda jadikan sebagai obat herbal untuk tekanan darah
tinggi adalah seledri. Tanaman hijau ini mengandung zat kimia alami yang disebut
dengan phthalide.

Phthalide dapat membantu mengendurkan jaringan-jaringan yang terdapat di dinding


pembuluh arteri, sehingga tekanan darah Anda dapat menurun. Selain itu, kandungan
magnesium dan kalium di dalam seledri juga dapat membantu menjaga tekanan darah
normal.
Oleh karena itu, mulailah tambahkan seledri dalam menu harian Anda sebagai obat
herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami. Anda bisa membuatnya menjadi
jus lalu ditambahkan dengan madu agar lebih nikmat atau ditambahkan dengan cuka
yang diyakini dapat meredakan pusing, sakit kepala, dan nyeri bahu yang terkait
dengan gejala hipertensi.
3. KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI BERBAGAI DAERAH SESUAI
BUDAYA ADAT ISTIADAT DARI DAERAH MASING-MASING

Kehamilan adalah istilah yang biasa digunakan untuk perkembangan janin di dalam


rahim perempuan dan merujuk pada masa tumbuh kembang janin dalam kandungan pada
manusia. Biasanya, calon ibu mengandung janin tunggal di dalam rahimnya dan
melahirkan satu keturunan, tetapi ada kemungkinan pula bahwa seorang calon ibu
mengandung dan melahirkan dua atau lebih keturunan. Kondisi ini disebut sebagai
kehamilan kembar.

Janin bertumbuh di dalam rahim ibu dan dilahirkan sekitar 38 pekan setelah pembuahan.
Perkiraan tanggal kelahiran janin ditentukan dengan menghitung empat puluh pekan
setelah periode menstruasi yang terakhir (pada perempuan yang memiliki jarak siklus
menstruasi sepanjang empat pekan).

Setelah pembuahan, calon ibu mengandung embrio yang merupakan bentuk awal dari
keturunan yang sedang berkembang selama sekitar delapan pekan. Setelah masa tersebut,
embrio kemudian disebut “janin” hingga waktu kelahiran.

Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan
adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Dari
Pengertian diatas Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya
bayi dan plasenta dari rahim ibu. Persalinan Normal disebut juga alami karena terjadi
secara alami. Jadi secara umum Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui
kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan
untuk mengeluarkan bayi. Jika Persalinan Normal tidak termungkinkan karena masalah
posisi bayi harus dilakukan bedah sesar. Pada saat Persalinan Normal, bayi dilahirkan
melalui vagina.

Kebiasaan Yang Dilakukan Ibu Pada Saat Hamil Berdasarkan hasil wawancara
kebiasaan-kebiasaan yang masih dipatuhi ibu pada saat hamil di Desa Karangsari dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
1. Membawa benda-benda tajam seperti gunting, peniti yang diikatkan pada baju atau
pakaian dalam ibu hamil menjaga ibu dan bayinya dari gangguan roh jahat dan
makhluk halus
2. Banyak bergerak dan jalanjalan terutama pada pagi hari saat udara masih segar supaya
persalinannya lancar
3. Ibu yang hamil tua, dianjurkan untuk sering melakukan gerakan menungging
termasuk mengepel lantai dengan menggunakan tangan supaya janin yang di dalam
kandungan cepat turun dan membuka jalan lahir serta membuat persalinan lancar
tanpa kesulitan.
4. Ibu hamil yang berambut panjang dianjurkan untuk mengikat rambutnya supaya
kelihatan rapi dan bersih
5. Dianjurkan untuk makan lebih banyak dan lebih sering, banyak mengkonsumsi
sayuran, buahbuahan, susu dan makanan bergizi supaya ibu dan bayi yang
dikandungnya sehat
6. Dianjurkan untuk makan daun galing yaitu tumbuhan sejenis pakis yang mengandung
banyak lendir Memperlancar proses persalinan
7. Dipijat (bahasa sunda:‘disangsurkeun’) Supaya bayi tidak turun ke bawah dan posisi
bayi tidak beruba

Anda mungkin juga menyukai