Anda di halaman 1dari 15

Proposal Penelitian Skripsi

TikTok Kreator Suatu Tinjauan Antropologi di Kalangan Mahasiswa


Universitas Hasanuddin
(Study Case : Peran TikTok Mempengaruhi Aspek Keseharian Mahasiswa Dalam
Teori Antropologi Psikologi)

Disusun oleh:
Andi Alifiah Jauza Syatifa
E071191077

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR
ISI...........................................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................3
C. Tujuan Penelitian............................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................5
A. Studi Antropologi Tentang
Media.....................................................................................
B. Studi Tentang pengunaan
Tiktok......................................................................................9
BAB
III...............................................................................................................................
........
A. Jenis
Penelitian..................................................................................................................
B. Lokasi
Penelitian..................................................................................................................
C. Informan
Penelitian..............................................................................................................
D. Teknik Pengumpulan
Data...............................................................................................
E. Teknik Analisis
Data............................................................................................................
F. Etika
Penelitian..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penggunaan TikTok dalam kehidupan keseharian masyarakat saat ini
sangat tinggi. Tiktok tidak hanya digunakan untuk mencari konten hiburan
dan informasi, tetapi juga untuk mengekspresikan diri dan mencari
penghasilan. Para peminat Tiktok juga sangat beragam, baik dari segi usia
maupun status sosial. Indonesia menjadi salah satu negara yang penduduknya
banyak mengunduh aplikasi TikTok. TikTok atau Douyin dari China adalah
jejaring sosial yang digunakan dalam pembuatan video berdurasi pendek
sebagai media untuk menyajikan dan menangkap hiburan, pengetahuan, dan
momen lainnya yang dimiliki oleh Byte Dance sebuah perusahaan tekonologi
yang diciptakan pada tahun 2012 olehh Zhang Yiming berasal dari Beijing.
Pada tahun 2016, awal mula pada aplikasi TikTok dengan nama Douyin yang
baru berlayar di China hingga tahun 2017 dengan nama TikTok untuk
dilncurkan di seluruh dunia.

Aplikasi TikTok memiliki beberapa fitur yang sangat menarik


digunakan untuk membuat konten. Fitur aplikasi TikTok terdiri dari delapan,
yaitu penambahan music, filter pada video, filter sticker dan efek video, filter
voice changer, filter beauty, filter auto captions, fitur hapus komen dan blokir
pengguna secara massal. Penambahan music muncul saat pembuatan konten
video. Filter video akan muncul pada saat pembuatan konten video dan hasil
pembuatan video setelah dibuat untuk mengedit efek cahaya yang terletak di
sebelah kanan. Filter sticker dan efek video terletak disebelah kanan dibagian
atas filter akan muncul setelah pembuatan konten video. Pada filter efek
video terdiri enam kategori, yaitu visual, gerakan, sticker, transition, split, dan
waktu. Masing-masing memiliki macam filter efeknya.

Filter voice changer terletak disebelah kiri bagian bawah setelah


pembuatan konten video untuk menambah efek cahaya dan stiker yang
bergerak. Filter beauty terletak disebelah kanan pada bagian bawah filter pada
saat pembuatan konten video berfungsi untuk mengubah bentuk ciri fisik
wajah. Filter auto captions terletak pada disebelah kanan paling atas pada saat
pembuatan konten video yang berfungsi untuk menambah teks pada konten
video. Terakhir, fitur hapus komen terletak pada komentar lalu menekan lama
sehingga muncul pilihan pengeditan komentar lalu pilih “hapus” dan blokir
pengguna massal, yaitu membuka profile akun TikTok orang lalu tekan titik
tiga dibagian atas sebelah kanan lalu pilih “blokir”.

Dalam hubungan dengan penyebaran aplikasi TikTok juga bisa


digunakan sebagai alat media massa jenis internet untuk menguasai
pemanfaatan di kalangan masyarakat untuk mencari hiburan dan edukasi
dimana pada kalangan tersebut mendapatkan sangat terhibur dan
mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang baru sehingga dapat melakukan
pembuatan konten yang diinginkan atau pun berdasarkan konten yang sudah
ditonton. Hasil dari pembuatan konten tersebut setelah diunggah dapat
ditonton oleh penonton dari aplikasi TikTok, beberapa penonton dapat
menyukai dan berkomentar dengan konten TikTok tersebut. Inilah media
massa jenis internet yang telah berkembang, setidak-tidaknya selama 2 abad
dalam kebudayaan manusia.

Jumlah pokok media massa Aplikasi TikTok yang sangat mendesak


untuk sumber kajian etnografi atau antropologi sebagai obyek atau subyek
TikTok terdiri dari tiga yaitu pertama, sumber media massa Aplikasi TikTok
menjadi dominan citra realistis sosial serta penilaian dari publik setelah
menonton konten TikTok tersebut sehingga tidak sadat mendapat persetujuan
massa dan khalayak media TikTok. Kedua, media Aplikasi TikTok juga
menjadi wahana kebudayaan, bukan saja bentuk seni dan simbol, pengertian
tata cara, gaya hidup, dan norma-norma dalam pembuatan konten TikTok
juga termasuk wahana kebudayaan. Ketiga, media aplikasi TikTok juga
memiliki peraturan-peraturan dan norma-norma sendiri di masyarakat karena
etika tersebut dapat secara otonom didefinisikan sendiri oleh media aplikasi
TikTok, tetapi juga hasil interaksi dari pihak lain menjadi rezim politik dan
kebudayaan. Studi etnografi media aplikasi TikTok menjadi penting untuk
bahan mengkaji fenomena-fenomena yang menjadi kekuatan pengendali
publik dengan memiliki dampak sosial budaya yang sangat kuat di
masyarakat dalam perspektif Antropologi. Studi etnografi media dapat
mengambil tema-tema kajian budaya massa dan lainnya untuk membuat
konten TikTok yang populer dilakukan oleh kaum kritis maupun kulturalis,
tetapi bukan untuk mengkitik kapitalisme suatu sistem sosial, melainkan
untuk melihat bagaimana kultur media aplikasi TikTok yang menjadi objek
kajian (Abar, Ke Arah Studi "Etno Media", 2020).

Menurut survei yang dilakukan oleh Statistika, Indonesia memiliki


pengguna TikTok bulanan teraktif kedia di dunia pada tahun 2020 dan berada
pada posisi ke-2 yaitu sebanyak 22,2 juta pengguna. Posisi pertama sebagai
negara yang jumlah pengguna aktif bulanan TikToknya terbanyak adalah
Amerika Serikat yaitu sebesar 65,9 juta pengguna. (Annur, 2021). Orang
dewasa pun sangat menyukai aplikasi TikTok karena mudah diakses selain
untuk mendapat hiburan serta mendapat informasi-informasi. Semua orang
mudah mendapatkan hiburan dari beberapa video-video konten TikTok
hingga penonton meniru dari konten tersebut untuk membuat konten TikTok
sendiri dari berbagai semua kalangan dan seluruh dunia. Akan tetapi, selain
mudah mengakses media sosial TikTok tentunya pengguna tidak selalu
mendapatkan hal yang baik. Pada konten TikTok akan selalu mencul unsur
positif dan negatif karena aplikasi ini tidak ada batasan-batasan yang dibuat.

Perkembangan teknologi sangat maju dapat memiliki manfaat yang


sangat luar biasa pada umat manusia, salah satunya mahasiswa yang
mendapatkan kemudahan dan kenyamanan setelah tercapai mendapatkan
manfaat tersebut, salah satunya pada konten TikTok yang ditonton. Media
online merupakan salah satu media massa yang popular dan khas. Kekhasan
media online memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan
perangkat komputer agar mudah mengakses informasi/berita. Menurut
Ardiano Elvinaro (2004) Media sosial adalah perkembangan teknologi yang
memiliki andil besar mendapatkan kemudahan kepada manusia untuk
berkomunikasi dan bersosialisasi. Istilah media sosial tersusun dari dua kata,
yakni “media” dan “sosial”. “Media” diartikan sebagai alat komunikasi secara
online pada saat jarak Laughey, 2007; McQuail, 203). Sedangkan kata
“sosial” diartikan sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan
aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini
menegaskan bahwa pada kenyataan perangkat lunak dari media merupakan
“sosial” atau keduanya memiliki produk dari proses sosial (Durkheim dalam
Fuvhs, 2014). Media sosial dapat disimpulkan bahwa dapat mudah diberikan
kemudahan melakukan kegiatan sehari-hari baik di luar lapangan maupun di
dalam lapangan dan dapat memudahkan brkomunikasi dan bersosialisasi
dengan orang lain sekalipun bersama orang yang belum mengenalnya dari
media sosial.

Mahasiswa rata-rata pada usia 19-25 tahun paling disoroti dalam


mengakses media sosial, salah satunya aplikasi TikTok dimana
berkembangnya pesat teknologi dan bentuk generasi digital native yang
sampai sekarang sedang menikmati perkembangan teknologi informasi.
Viralnya pada media sosial TikTok akan membuat kalangan masyarakat,
salah satunya mahasiswa tertarik sehingga banyak diperbincangkan dan
menimbulkan aura baru pada saat membuat konten video TikTok. Seperti
yang diketahui pada saat ini, berbagai macam media sosial dapat berlomba
mendapatkan image yang dapat dicontoh dari pengguna media sosial, salah
satunya dari konten video TikTok dari pengguna akun TikTok yang
merambah ke semua kalangan masyarakat, salah satunya mahasiswa.

TikTok adalah aplikasi yang dapat mudah membuat konten video


pendek oleh pengguna yang biasanya dapat selama 15 detik dengan hasil
yang menarik dan mendapatkan special effect sehingga dapat dipamerkan di
unggahan dengan cara mengunggah di aplikasi TikTok pengguna. Aplikasi
konten video pendek TikTok ini memiliki musik-musik yang menarik sebagai
dukungan untuk membuat konten dance dengan gaya bebas dan masih banyak
lagi dorongan lainnya yang mendapatkan kreativitas. Sebagai digital native
mahasiswa dapat ide-ide dalam membuat konten TikTok. Generari saat ini
sangat mengikuti trend-trend yang menjadikan gaya hidup sehari-hari
padahal masih banyak hal positif yang bisa dijadikan gaya hidup dengan
contohnya beredukasi yang seharusnya lebih giat. Sekarang ini generasi dapat
meluangkan waktu membuat atau hanya menonton konten TikTok kurang
lebih 8-10 jam. Hal tersebut khususnya mahasiswa sangat menyita waktu
untuk mengerjakan tugas dan kepentingan lainnya.

Media sosial menjadi pola perilaku budaya, etika, dan norma di


kalangan masyarakat. Dari kalangan dan usia hampir semua masyarakat
Indonesia maupun di seluruh dunia memiliki pengguna media sosial. Media
sosial ini salah satu untuk menyampaikan informasi secara publik (Pratiwi et
al., 2021; Rijal & Sukmayadi, 2021). Media sosial yang sekarang memiliki
banyak peminat bahkan dapat mengalahkan kegiatan rutin yang sudah lama
diikutinya, salah satu platform sosial media yang saat ini sedang diminati oleh
seluruh kalangan masyarakat di tahun 2021 khususnya generasi millenial dan
generasi Z adalah TikTok (Septriano & Widaningsih, 2022). Aplikasi TikTok
merupakan sebuah paltform media sosial yang didukung dengan video,
musik, text, filter dan fitur lainnya. Berkembangnya aplikasi TikTok ini
dibuat agar seluruh masyarakat tahu mengembangkan kreatif dalam
pembuatan konten TikTok.

Aplikasi TikTok juga berbentuk creating dan sharing konten ke semua


pengguna TikTok untuk saling membantu menambah hiburan dan
pengetahuan baru. Aplikasi TikTok di klaim sebagai wujud tolak ukur baru
dalam berkreasi bagi para online content creators di seluruh dunia (A. M.
Putri & Astutik, 2021). Saat ini aplikasi TikTok tidak hanya menjadi sebuah
hiburan di masyarakat, tetapi bisa juga menjadi sebuah media edukasi, salah
satunya mengenai penyusukan tugas akhir, proposal skripsi pada tingkat
sarjana, thesis pada tingkat magister, dan pengetahuan-pengetahuan baru
(Putry & Muassomah, 2021). Fungsi utama media sosial adalah alat untuk
berkomunikasi secara online ketika sedang berada jarak jauh yang tanpa batas
ruang dan waktu. Media sosial yang berkembang saat ini dapat digemari oleh
kalangan masyarakat, salah satunya mahasiswa sehingga saat ini sangat
melonjak tajam.

Dengan hadirnya fasilitas internet dan media sosial tentunya di


Indonesia maupun di seluruh dunia dapat digunakan manusia untuk alat
berkomunikasi anatara jarak jauh dan demikian pula dengan mndia sosial
dapat mudah diakses melalui jaringan internet. Pada umumnya fungsi media
sosial untuk mengunggah berita, informasi, gambar dan video dari pengguna
media sosial tersebut. Media sosial tidak hanya dapat diunggah melalui
perangkat komputer, tetapi dengan adanya aplikasi di Handphone, iPad, dan
Laptop juga bisa digunakan alat untuk mengunggah. Maka semakin
memudahkan masyarakat untuk mengakses media sosial secara mobile
sehingga dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Pada pengguna aplikasi
TikTok juga dapat digunakan untuk menunjukkan eksistensi diri di
lingkungan pergaulannya. Apabila orang lain menganggap eksis, maka
keberadaan individu sudah dianggap dan diperhitungkan oleh orang-orang
disekitarnya. Biasanya dapat dijadikan acuan sebagai ajang pembuktian diri
bahwa kegiatan yang dilakukan oleh individu dapat diberikan nilai-nilai yang
terbaik dimata orang lain.

Perilaku eksis yang berlebihan memiliki kecenderungan sikap sombong


dimana seorang individu membanggakan diri sendiri karena merasa lebih baik
diantara orang lain. Tujuan proses mengunggah konten TikTok juga tentu
bervariasi, hanya saja mengikuti tren, menunjukkan gaya, kreativitas atau
kemampuan tertentu untuk menunjukkan kepada oang lain. Durasi konten
TikTok yang pendek juga dirasakan lebih praktis daripada Youtube yang
cenderung memiliki durasi yang panjang. Konten-konten video dengan
jumlah tayang yang baik dapat peluang untuk viral atau dapat dilihat oleh
banyak orang sehingga jumlah tayangan tersebut menjadi tolak ukur
popularitas sebuah akun TikTok. TikTok yang mereka perlihatkan bakat atau
seni yang sangat bermanfaat, tapi dalam konten TikTok tersebut lebih banyak
konten yang kekinian atau modern. TikTok banyak sekali manfaat pada
zaman sekarang ini , khususnya mahasiswa memiliki tujuan untuk
menunjukkan bakat di aplikasi TikTok. Aplikasi TikTok ini hanya
mendapatkan dampak positif, namunjuga bisa dapat dampak negatif seperti
konten video yang tidak senonoh, gerakan-gerakan tarian yang kurang pantas,
an dapat membuat konten video yang hoax sehingga masyarakat dapat tertipu

Selain pelajaran dan manfaat dalam penggunaan aplikasi TikTok yang


diambil secara berlebihan terhadap mahasiswa Universitas Hasanuddin dapat
membawa pengaruh buruk bagi individu hingga menguras stress, apalgi di era
pandemi covid-19 yang berkeinginan untuk membuat konten TikTok untuk
diunggah dan diperlihatkan kepada masyarakat di aplikasi TikTok sehingga
menjadi viral. Munculnya konten-konten TikTok dengang menggunakan
pakaian yang kurang sopan serta berjoget dengan gerakan yang kurang pantas
untuk diperlihatkan oleh masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa peran TikTok bagi kehidupan Mahasiswa di zaman sekarang?
2. Bagaimana TikTok mempengaruhi aspek keseharian Mahasiswa?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan mengapa aplikasi TikTok sangat popular dizaman sekarang
terkhususnya banyak Mahasiswa yang menggunakan aplikasi tersebut.
2. Menjelaskan bagaimana TiktTok mempengaruhi aspek keseharian mahasiswa
sebagai penggunanya, dari segi kepribadian dan hubungan sosialnya.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini terbagi dari dua, yaitu manfaat yang bersifat
akademik dan praktis. Adapun manfaat Akademik diharapkan dapat memberikan
manfaat serta nilai guna pengembangan ilmu pada umumnya, terkhususnya dalam
bidang Ilmu kajian Antropologi dan perilaku Masyarakat khususnya.
Untuk manfaat praktis dari penelitian ini Secara teoritis, hasil penelitian
ini diharapkan dapat menambah variasi bahan kajian tentang fenomena
penggunaan Tik Tok dikalangan ruang lingkup mahasiswa, serta memberikan
kontribusi bagi penelitian penulis lain yang mengambil objek serupa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu adalah salah satu referensi yang


diambil peneliti. Melihat hasil karya ilmiah para peneliti terdahulu yang
mana pada dasarnya peneliti mengutip beberapa pendapat yang dibutuhkan
oleh penelitian sebagai pendukung penelitian. Tentunya dengan melihat
hasil karya ilmiah yang memiliki pembahasan serta tinjuan yang sama.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian analisis tekstual dengan


pendekatan studi fenomenologi, hal ini perlu dilakukan karena suatu teori
atau model pengetahuan biasanya akan diilhami oleh teori dan model yang
sebelumnya.

Studi penelitian terdahulu dibawah ini merupakan sumber referensi


bagi peneliti untuk menunjang pengembangan penelitian ini baik konteks
maupun metode penelitian yang digunakan peneliti. Studi penelitian
terdahulu juga diharapkan dapat memberikan gambaran lebih dalam
melakukan proses penelitian secara mendalam nantinya di lapangan.
Adapun yang menjadi review penelitian di bawah ini yang dapat menjadi
acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitiam, antara lain :

Miranda Febriyana Sari , M.Ali Wafa , M.Agus Humaidi (2020)


mengenai ‘’Mahasiswa Sebagai Digital Native Yang Menggunakan Media
Sosial TikTok Menjadi Gaya Hidup’’. Metode penelitian yang digunakan
adalah fenomenologi dengan tipe penelitian yang bersifat kualitatif.
Tujuan dari penelitian ini yaitu diantaranya untuk mengetahui
motif,tindakan,peran penggunaan Aplikasi TikTok dikalangan mahasiswa
yang mempengaruhi perilaku perubahan gaya hidupnya. Dampak media
sosial TikTok sebagai gaya hidup di kalangan mahasiswa (digital native)
yaitu berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang
didapat ketika menggunakan sosial media menjadi gaya hidup adalah
munculnya rasa percaya diri yang didapat ketika melakukan ide-ide baru
di depan kamera, dan menyebarkan hal baik ke sosial media.Tidak hanya
menumbuhkan rasa percaya diri tetapi, dengan menggunakan sosial media
yang sedang ramai ini juga akan menumbuhkan kreativitas dalam diri
seseorang terkhususnya generasi digital yang dalam penelitian ini
berkonsenterasi kepada para mahasiswa. Hasil dari penelitian ini
merupakan penggambaran peran TikTok mempengaruhi aspek kehidupan
bagi pengguna dikalangan Mahasiswa.

Meilla Dwi Nurmala , Stevany Afrizal , Tubagus Umar Syarif Hadi


Wibowo (2022) mengenai ‘’Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok
Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Masyarakat’’. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif. Menurut ( Mahmud 2011 91) metode
kualitatif adalah memahami sistem makna yang menjadi prinsi prinsip
umum dari satuan gejala yang terdapat di dalam kehidupan sosial sebua
masyarakat dan bersifa deskriptif, yaitu mendeskripsikan makna data ata
fenomena yang dapat di tangkap oleh peneliti dengan menunjukan bukt
buktinya. Pendekatan metode penelitian ini bersifat fenomenologi.
Pendekatan fenomenologi berasal dari kata Yunani phainomena (yang
berakar kata phaneiyang berarti ‘nampak’). Tujuan dari penelitian ini
adalah yakni untuk mengetahui dampak penggunaan aplikasi Tik-Tok
terhadap perubahan perilaku sosial perilaku mahasiswa di FKIP
UNTIRTA. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatifdengan
pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
perubahan perilaku sosial mahasiswa akibat dampak penggunaan aplikasi
Tik-Tok, yaitu pertamaKurang bergaul;, kedua Lebih eksis mengikuti
zaman; ketiga Kecanduan; keempat Meningkatnya budaya konsumtif; dan
kelima Waktu istirahat berkurang.

Dila Mayang Sari (2021) mengenai ‘’Penggunaan Aplikasi Tiktok


Sebagai Ajang Eksistensi Diri’’. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini
menjelaskan Tik Tok merupakan aplikasi yang memberikan efek khusus
yang unik dan menarik sehingga pengguna aplikasi ini dapat dengan
mudah menggunakannya untuk membuat video pendek keren yang dapat
menarik perhatian banyak orang yang melihatnya. Aplikasi Tik Tok adalah
jejaring sosial dan platform video musik Cina. yang di luncurkan pada
bulan september 2016. Aplikasi ini merupakan aplikasi pembuatan video
pendek dengan dukungan musik yang sangat digemari banyak kalangan
termasuk dewasa dan anak di bawah umur. Aplikasi Tik Tok ini juga bisa
membuat penggunanya dikenal atau terkenal. Keberadaan remaja penting
dalam bersosialisasi. Keberadaan remaja juga merupakan simbol bahwa
remaja dapat bergaul dan memilih koneksi dengan orang lain. Eksis bagi
seorang remaja adalah kesenangan tersendiri. Karena keberadaannya
sering dikonotasikan dengan hal-hal yang menyenangkan. Misalnya
memiliki banyak teman dan koneksi, menjadi orang penting dan beberapa
kenikmatan dari keberadaan remaja lainnya seperti bisa mengekspresikan
diri dengan bebas dan melakukan hal-hal yang menjadi trend remaja
lainnya. Hal inilah yang membuat gaya hidup remaja pada umumnya
berubah. Mereka berusaha untuk selalu eksis sehingga terkadang mereka
terlalu dilebih-lebihkan dan salah dalam mencari keberadaannya. Dari
penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan aplikasi Tik Tok pada
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu menggunakan aplikasi Tik Tok
untuk mengekspresikan diri, menggunakan aplikasi Tik Tok untuk
mencari hiburan dan menghilangkan kepenatan / kejenuhan, serta hanya
mempunyai akun tetapi tidak intens menggunakan dan tidak mengupload
konten video. Sedangkan motif penggunaan aplikasi Tik Tok bagi
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
adalah sebagai media untuk mengekspresikan diri, mengisi waktu luang
dan belajar percaya diri serta membuat video yang menarik.

Sebagaimana terlihat dari studi relevan diatas bahwa sudah ada


yang membahas tentang peran aplikasi Tik Tok, tetapi dari karya di atas
peneliti belum menemukan karya penelitian yang membahas secara khusus
tentang Peran apliksi TikTok dikalangan mahasiswa di Kota Makassar
berdasarkan kajian antropologi dengan teori antropolog psikologi.
Sehingga dapat ditegaskan bahwa akan ada perbedaan dan perkembangan
yang terjadi pada kurun waktu 2020 hingga kini. Melihat adanya
perbedaan lokasi atau setting penelitian, tentu saja penelitian yang
dihasilkan akan berbeda.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang diartikan sebagai
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang yang
diteliti (Bodgan dan Taylor, Dalam Moleong, 2011:4). Penelitian ini bersifat
kualitatif yang bertujuan menjelaskan dan mendeskripsikan mahasiswa yang
tertarik dengan membuat konten video TikTok di kota Makassar.

B. LOKASI PENELITIAN
Alasan saya memilih lokasi penelitian di Kota Makassar karena
saya hanya ingin melakukan penelitian di Universitas Hasanuddin karena
beberapa mahasiswa juga punya konten creator yang memiliki jumlah
followers dan penyuka mencapai ribuan ke atas sehingga mudah
diwawancara hasil dari konten kreatornya.

C. TEKNIK PENENTUAN INFORMAN


Informan merupakan orang yang dapat memberikan informasi
mengenai objek penelitian, informan dipilih karena dianggap memahami
situasi dan kondisi mengenai latar belakang penelitian dalam memberikan
jawaban ketika wawancara, dalam artian informan yang dipilih harus
memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang apa yang akan diteliti.
Dalam pemilihan informan, karakteristik informan juga harus
dipertimbangkan. Pertimbangan karakteristik yang dimaksud adalah
informan yang dipilih harus memiliki pola pikir yang dewasa dan jika
diukur berdasarkan usia, seorang informan yang dipilih untuk dillakukan
wawancara setidaknya minimal usia 18-25 tahun dan harus pengguna aktik
aplikasi TikTok. Karena dalam penelitian ini, penulis membutuhkan data
dari informan untuk pemenuhan dan pengembangan materi dalam
menyusun penelitian ini.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Penelitian inti akan menggunakan dua metode utama yaitu metode
observasi dan Indepth Interview (Wawancara).
a. Observasi
Metode obaservasi digunakan untuk ……..
Metode observasi digunakan untuk melakukan kegiatan pencatatan
secara teratur kepada kejadian peristiwa. Sebelum melakukan penelitian
terlebih dahulu, saya meminta izin kepada mahasiswa tersebut. Observasi
yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi dengan cara mengamati aktivitas
para mahasiswa-mahasiswi Univrsitas Hasanuddin yang sedang menonton
konten TikTok dan membuat konten TikTok di beberapa Universitas-
Univrsitas di Kota Makassar serta peneliti melakukan pengamatan aktivitas
apa yang mereka tonton dan konten apa yang mereka buat.

b. Indepth Interview (Wawancara)


Penelitian ini sangat membutuhkan informasi data yang terpercaya dan
relevan, sehingga peneliti melakukan studi lapangan dengan teknik
wawancara mendalam dari para iforman untuk mengumpulkan data yang
tidak dapat diperoleh melalui observasi. Informasi tersebut terutama alasan
seseorang tertarik dengan konten TikTok yang ditonton, sehingga mereka
ingin membuat konten TikTok tersebut setelah mereka tonton konten TikTok
yang tertarik.

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kenik
analisis data dari Creswell (2012). Teknik analisis ini terdiri atas 5 tahap, Creswell
membagi analisis data dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan penelitian
kualitatif. Tahapan-tahapan tersebut meliputi:Trianggulasi data, analisis tema
kulturan, analisis situasi social, membercheck, dan menentukan domain.
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis, langkah ini akan
melibatkan transkrip wawancara, mengetik data lapangan, serta menyusun data.
Kemudian setelah itu saya akan membaca keseluruhan data, yaitu membangun
general sense atau informasi yang akan diperoleh nantinya direfleksikan
maknanya secara keseluruhan, agar data dapat dianalisis lebih detaill sehingga
nantinya mempermudah saya dalam meng-coding data.
F. ETIKA PENELITIAN
Sebelum melakukan penelitian ini, terlebih dahulu saya akan mengurus
izin penelitian. Kemudian saya akan berkunjung ke Universitas Hasanuddin
dimana saya memiliki kenalan untuk menemukan mahasiswa yang merupakan
TikTok creator. Saya akan melakukan wawancara dengan terlebih dahulu
menjelaskan mengenai identitas diri, topik, tujuan, dan manfaat penelitian.
Walaupun topik yang saya teliti tidak termasuk dalam topik yang sensitif
untuk diteliti, saya tetap akan menjelaskan soal etika penelitian yang saya pahami
bahwa informan harus menyertakan namanya untuk memasukkan daftar nama
informan yang sudah diwawancara, agar kedekatan saya dengan informan tidak
akan merasa tertekan dan kaku ketika wawancara. Sebelumnya, saya juga akan
meminta izin untuk melakukan rekam suara menggunakan handphone dan juga
mengambil gambar untuk sebagai bukti penelitian yang saya laksanakan.

Anda mungkin juga menyukai