Anda di halaman 1dari 28

ACUAN PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN DANA

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2011
SAMBUTAN

Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (Literacy Initiative for Empowerment-LIFE)


yang dicanangkan UNESCO telah menjadi kerangka kerja strategis global sebagai mekanisme
kunci dalam peningkatan keberaksaraan penduduk dunia untuk mencapai tujuan dan sasaran
Dasawarsa Keaksaraan Perserikatan Bangsa Bangsa pada skala internasional. Selaras dengan
hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan
Nasional, berupaya meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa di Indonesia dengan
memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan keaksaraan yang
terintegrasi dengan pendidikan kewirausahaan dan pendidikan kecakapan hidup, serta
terintegrasi dengan pendidikan pemberdayaan lainnya yang berkesetaraan dan berkeadilan
gender.
Untuk memastikan kelayakan layanan bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan
keberaksaraan penduduk dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak
mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan
untuk semua. Dalam upaya memenuhi hak-hak warga negara terhadap akses pendidikan
nonformal yang bermutu dan kesempatan meningkatkan kualitas hidup, Direktorat Jenderal
Pendidikan Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan
program-progam pendidikan keaksaraan yang beragam. Melalui program-program ini
diharapkan investasi pendidikan nasional bagi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
yang berakhlak mulia, berkarakter, produktif, dan berdaya saing dapat terwujud.
Saya menyambut baik penerbitan Acuan Pengajuan dan Pengelolaan Dana Program-
program Pendidikan Masyarakat ini, dan berharap semoga acuan ini dapat bermanfaat dan
dilaksanakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan ketercapaian misi Kementerian Pendidikan
Nasional.

Jakarta, 2011
Direktur Jenderal,
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D.


NIP 195905121983111001

2
KATA PENGANTAR

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang di


prakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk
meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat yang diprakarsai Direktorat Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional
mencakup program Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) dalam kerangka kerja “Aksara
Membangun Peradaban”. Dengan kerangka kerja tersebut ukuran capaian kompetensi
keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis dan berhitung teknis ke
kemampuan memanfaatkan keberaksaraan untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan
lingkungannya. Tujuan Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan
penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan atau masih melek aksara
parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai dapat meningkatkan kemampuan seseorang
untuk mengakses informasi yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai
masalah ekonomi, sosial dan budaya.
Masyarakat ditingkatkan keberaksaraannya dan diarahkan untuk menguasai ragam
keaksaraan melalui program Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, Aksara
Kewirausahaan, Keaksaraan Keluarga, Keaksaraan Komunitas Khusus, Keaksaraan Berbahasa
Ibu dan Keaksaraan Bencana. Peningkatan budaya tulis dikembangkan melalui Koran Ibu, dan
peningkatan budaya baca dilaksanakan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sejalan
dengan program-program tersebut juga dilaksanakan sejumlah program pendidikan
pemberdayaan perempuan dan partisipasi anak untuk meningkatkan harkat, martabat dan
kualitas perempuan dan anak, melalui program kecakapan hidup perempuan dan anak, program
pencegahan tindak pidana perdagangan orang, serta program kesetaraan dan keadilan gender.
Dalam mendukung terlaksananya program-program tersebut dilakukan revitalisasi dan
peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggara program pendidikan masyarakat,
khususnya melalui program peningkatan mutu kelembagaan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) dan lembaga sejenis lainnya, Rintisan Balai Belajar Bersama, serta
sejumlah program pengembangan kemitraan antar lembaga pemerintah, swasta dan
masyarakat.
Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program disusun
acuan-acuan pengajuan dan pengelolaan dana program pendidikan masyarakat. Acuan
Pengajuan dan Pengelolaan Dana Program Keaksaraan Dasar diharapkan dapat dijadikan
panduan bagi para pembina, penyelenggara, tutor pendidikan nonformal dan informal, dan
pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan keaksaraan.
Semoga acuan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan
perannya dalam penyusunan acuan ini. Akhirnya semoga acuan yang disusun dengan

3
kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan
harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, 2011
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.


NIP 19580409 198402 2 001

DAFTAR ISI

4
SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI ................................................................................ 2
PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT........... 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………...……… 6
A. Latar Belakang ................................................................................................. 7
B. Dasar Hukum…. ……………………………………………………………… 7
C. Tujuan Acuan.................................................................................................... 7
BAB II PROGRAM AKSARA KEWIRAUSAHAAN ……………………….…….. 8
A. Pengertian ........................................................................................................ 8
B. Tujuan Program 8
.................................................................................................
C. Sasaran Program 8
……………………………………………………………….
D. Hasil yang Diharapkan ………………………………………….……………. 8
E. Indikator Keberhasilan 8
........................................................................................ 9
F. Deskripsi Kegiatan 9
……………………………………………….……………
G. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana
……………………………….…........
BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA.......................... 11
A. Sasaran 11
Penerima……………………………………………………………… 11
B. Persyaratan Penerima ………............................................................................
C. Langkah-langkah Pengajuan dan Penyaluran Dana .......................................... 11
D. Proses Pengajuan Usulan /Proposal .................................................................. 11
E. Waktu ………………………………………………………………………… 12
F. Proses Penyaluran Dana ……………………………………………………… 12
G. Catatan Khusus ………………………………………………...…………….. 13
BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ………………………………..…… 14
A. Pemantauan…………………………………………………………………. 14
B. Evaluasi Kegiatan 14
…………..………………………………………………….
C. Pelaporan …………………..……………………………………………….. 14
BAB V PENUTUP 16
……………….…………………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………….. 17
1. Contoh Cover 18
Proposal………………………………………………………… 19
2. Contoh Surat 20
Rekomendasi.................................................................................. 21
3. Contoh Surat Pernyataan…………………………..………………………….. 22
4. Contoh Surat Keterangan 27
...................................................................................
5. Format/Isi Proposal……………………………………………………………
6. Sistematika
Laporan……………………………………………………………

5
BAB I
PENDAHULUAN

Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan tanda-tanda simbol,
bukan hanya sebagai huruf atau rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang
menghantar cakrawala pengetahuan dan peradaban suatu bangsa karena aksara membentuk
wacana yang dapat dikenali, dipahami, diterapkan, dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Untuk mewujudkan aksara yang membangun peradaban diperlukan
kemampuan ragam keaksaraan yang memberdayakan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah dan membentuk kehidupan
masyarakat. Pemberdayaan akan meningkatkan kemampuan anggota masyarakatnya agar
dapat mengarahkan, mengendalikan, membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan
masyarakat juga akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengelola hidupnya
secara mandiri sebagai indikator pemberdayaan meliputi kemampuan: i) Memahami masalah,
ii) Menilai tujuan hidupnya,iii) Membentuk strategi, iii) Mengelola sumber daya, iv)Bertindak
dan berbuat. Selanjutnya pembangunan masyarakat merupakan suatu proses yang
berkelanjutan dengan pendekatan holistik atau menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, kemudian menerapkan pemberdayaan yang berpengaruh, melibatkan, dan
mendidik; menjamin keseimbangan lingkungan; memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan
menggunakan kemitraan untuk membuka akses untuk sumber daya dan dana.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menerapkan kerangka kerja Aksara
Membangun Peradaban dengan menerapkan lima misi kerja Kementrrian Pendidikan Nasional
yaitu Ketersediaan, Keterjangkauan, dan peningkatan Kualitas serta misi kesetaraan
pendidikan yang nondiskriminatif dan keterjaminan memperoleh layanan pendidikan. Program
aksara membangun peradaban antara lain pendidikan keaksaraan, aksara kewirausahaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pengarusutamaan gender dan anak, peningkatan budaya
baca masyarakat serta penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.
Pelaksanaan progam-program pendidikan masyarakat tersebut perlu terus dikembangkan dan
diperbaharui, melalui pemikiran kreatif dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan
yang berpihak pada keluasan dan keragaman cakupan sasaran dengan menerapkan unsur-unsur
pemberdayaan masyarakat berikut:
• Swamanajemen
• Lingkungan sepanjang hayat
• Menghargai norma, nilai dan budaya
• Program berbasis kebutuhan
• Masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan program
• Pemberdayan sebagai ciri utama
• Berakar pada nilai-nilai sosial
• Berbasis pengalaman
• Partisipatif dan demokratis
• Berbasis kecakapan hidup

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat menyadari bahwa upaya pemberdayaan


masyarakat sebagaimana digambarkan di atas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa kerjasama
kemitraan dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai. Oleh karena itu, berbagai
program pemberdayaan masyarakat tersebut secara simultan disertai dengan beberapa layanan
kemitraan dan penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.

6
A. Latar Belakang
Pendidikan kecakapan hidup merupakan bentuk peyiapan perempuan peserta didik agar
yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil menjaga kelangsungan hidup, dan
perkembangannya di masa datang. Bagi perempuan, kecakapan hidup merupakan bagian
penting dari program pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan secara
simultan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan (capability) dan kualitas hidupnya,
keluarga dan masyarakat. Melalui pemberdayaan perempuan juga diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas perempuan, yang pada akhirnya akan bermuara pada
peningkatan penghasilan keluarga dan masyarakat. Peningkatan produktivitas perempuan
dapat dilihat dari indikator-indikator yang antara lain adanya perubahan sikap mental yang
lebih positif dan maju, meningkatnya keterampilan kecakapan hidup (life skills), serta hasil
karya baik berupa barang atau jasa untuk keperluan diri dan masyarakatnya.

Dalam mendukung terwujudnya perempuan yang berdaya, diperlukan sejumlah rangkaian


kegiatan yang dapat memberikan kesempatan kepada perempuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dirinya melalui pendidikan kecakapan hidup perempuan.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita;
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007, tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang;
4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender;
7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
(GNP-PWB/PBA);
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Renstra
Pembangunan Nasional Tahun 2010 s.d. 2014;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Pelaksanaan PUG Bidang Pendidikan; dan
11. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Tahun 2010.

C. Tujuan Acuan
Acuan ini disusun untuk memberikan pemahaman dan pengaturan kepada:
1. Lembaga calon penyelenggara program dalam menyusun dan mengajukan proposal
program Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan.
2. Tim penilai dalam menyeleksi proposal program Pendidikan Kecakapan Hidup
Berorientasi Pemberdayaan Perempuan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan kelayakan proposal.
3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat dan Dinas Pendidikan dalam mengelola program Pendidikan
Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan.

7
BAB II
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN

A. Pengertian
Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan adalah pendidikan
yang memberikan bekal dasar kecakapan sosial, personal, akademik dan keterampilan
kepada perempuan dewasa. Pendidikan yang diberikan mencakup nilai-nilai kehidupan
sehari-hari agar yang bersangkutan bersikap mental positif dan meningkatkan kualitas
keterampilan hidup

B. Tujuan Program
1. Menumbuhkan sikap mental positif yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi
dan etos kerja yang tinggi.
2. Meningkatkan keterampilan produktif perempuan sehingga mereka mampu berusaha
secara bersama-sama atau mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya.
3. Mengikutsertakan dan mengembangkan potensi perempuan dalam mengelola potensi
sumber daya yang ada di sekitarnya.

C. Sasaran Program
Sasaran program Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan
adalah:
1. Perempuan berusia 15 tahun ke atas termasuk lanjut usia, dengan prioritas berasal dari
keluarga miskin/kurang beruntung.
2. Anak jalanan, anak terlantar dan anak bermasalah dengan hukum.
3. Peserta didik minimal 25 orang dan maksimal 50 orang
4. Tinggal di perdesaan atau perkotaan dengan prioritas di daerah rawan perdagangan
(trafiking) orang. Tidak memiliki sumber pendapatan atau pekerjaan tetap.

D. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatnya kecakapan hidup perempuan yang bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas dan taraf hidup perempuan;
2. Meningkatnya sikap mental positif yang juga meningkatkan motivasi dan etos kerja
perempuan;
3. Meningkatnya keterampilan perempuan (life skills), sehingga mereka mampu berusaha
secara bersama-sama atau mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya.

E. Indikator Keberhasilan
a. Sekurang-kurangnya sembilan puluh lima persen (95%) peserta didik mempunyai sikap
mental yang positif, dan mengalami peningkatan motivasi dan etos kerja.
b. Sekurang-kurangnya delapan puluh lima persen (85%) peserta didik penerima dana
bantuan pendidikan perempuan bertambah pengetahuan dan/atau keterampilannya,
untuk meningkatkan kualitas diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sekurang-kurangnya tujuh puluh persen (70%) peserta didik mempunyai wirausaha
baik secara mandiri maupun kelompok setelah program selesai.

F. Deskripsi Kegiatan

8
1. Prinsip Pelaksanaan
Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan dilaksanakan
dalam bentuk pemberian kecakapan vokasional yang dapat meningkatkan tiga
kecakapan hidup lainnya. Prinsip – prinsip yang harus dipegang dalam program ini
adalah:
a. Kecakapan hidup bersifat fungsional artinya ketrampilan yang diberikan harus
terkait dan bermanfaat secara signifikan dengan kehidupannya.
b. Kecakapan hidup bersifat komprehensif, artinya selain memberikan keterampilan,
kecakapan hidup bagi perempuan harus diarahkan pada pemberian pemahaman
tentang kedudukan perempuan yang setara dengan laki-laki.
c. Kecakapan hidup terintegrasi dengan peningkatan kemampuan membaca, menulis,
dan berhitung, artinya kecakapan hidup harus mendorong perempuan untuk
memiliki kebiasaan dalam berkeaksaraan.
d. Kecakapan hidup yang prospektif untuk dikembangkan pada saat ini dan masa yang
akan datang.
2. Pelaksanaan Program
a. Pemilihan jenis pelatihan hendaknya suatu keterampilan yang dapat digunakan
untuk bekerja pada orang lain maupun bekerja mandiri yang berorientasi pada
peningkatan pendapatan. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila pemilihan jenis
pelatihan disesuaikan dengan potensi ekonomi daerah lokal. Contoh: pelatihan
menjahit dan bordir di daerah yang memiliki banyak pabrik pakaian jadi.
b. Pelaksanaan program dapat dilakukan secara berkesinambungan minimal tiga kali
pertemuan tatap muka perminggu, setiap pertemuan dua jam (2 x 45 menit) atau
setiap hari pertemuan dengan lama waktu sesuai dengan jenis keterampilan yang
diberikan.
Jumlah pembelajaraan per minggu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan sarana dan prasarana. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari
pencapaian tujuan program.
3. Komponen Pendukung
a. Pengelola, yang melaksanakan program
b. Narasumber Teknis yang sesuai dengan jenis keahlian yang dilatihkan
c. Sarana dan prasarana belajar berupa: ruang belajar untuk teori/praktik, peralatan
praktik, bahan praktik yang tersedia potensi lokal,
d. Lembaga Mitra tempat untuk magang

G. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana


Dana bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan diperhitungkan berdasarkan
biaya satuan per peserta didik, dan standar biaya khusus beberapa jenis keterampilan yang
termasuk juga biaya maksimum dan minimum per orang, yakni:

9
No. Jenis Keterampilan Jumlah Jam Biaya Minimum Biaya Maksimum
Pelajaran (Rp.) (Rp.)
1. Jasa Boga 150 750.000 1.250.000
2. Pertanian 150 800.000 1.500.000
3. Perkebunan 150 800.000 1.500.000
4. Perikanan Darat dan 150 800.000 1.500.000
Laut
5. Peternakan 150 800.000 1.500.000
6. Pertukangan 150 800.000 1.500.000
7. Kehutanan 150 800.000 1.500.000
8. Tata Rias Penganti 96 - 2.000.000
9. Merangkai Bunga 48 1.000.000 1.900.000
Level
10. Menjahit 135 1.000.000 1.800.000

Dalam pelaksanaan secara umum, penyelanggara perlu memperhatikan bahwa di setiap biaya
satuan per peserta didik terdapat pembagian komponen pembiayaannya, yaitu:

No. Komponen Pembiayaan %

Bantuan Belajar Peserta Didik, meliputi ATK,


30%
1. bantuan motivasi, transport, konsumsi, dan
(minimal)
lainnya.

Biaya Penyelenggaraan pembelajaran, meliputi;


transport fasilitator/NST, pengadaan bahan 60%
2.
ajar/praktek, sarana lainnya, evaluasi hasil belajar (minimal)
dan pendampingan usaha

Biaya Manajemen, meliputi; penyusunan


10%
3. perencanaan, pengelolaan administrasi,
(minimal)
pelaksanaan monev, pelaporan

10
BAB III
PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA

A. Sasaran Penerima Bantuan

Lembaga calon penerima bantuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi


Pemberdayaan Perempuan adalah PKBM/satuan PNF Sejenis/lembaga masyarakat yang
memiliki legalitas dan memenuhi persyaratan.

B. Persyaratan Penerima
1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional dari lembaga
berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya.
2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Memiliki nomor rekening bank dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama
lembaga yang ,asih aktif.
4. Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas.
5. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM).
6. Khusus untuk SKB, diperbolehkan mengakses dana program ini dengan tujuan untuk
percontohan dan mendapat rekomendasi dari UPT Ditjen. PAUDNI.

C. Langkah - Langkah Pengajuan dan Penyaluran Dana


Mekanisme pengajuan biaya penyelenggaraan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Sosialisasi dana program.
2. Pengajuan proposal oleh lembaga.
3. Penilaian proposal.
4. Verifikasi lembaga pengusul.
5. Penetapan lembaga penerima dana program.
6. Penandatanganan akad kerjasama.
7. Pengajuan dan penyaluran/transfer dana.

D. Proses Pengajuan Usulan/Proposal


1. Pengajuan Proposal
1. Lembaga, organisasi, satuan PNF, dan satuan PNF Sejenis mengajukan proposal
kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
2. Lembaga pengusul harus memberikan salinan proposal kepada Dinas Pendidikan
Provinsi.
3. Proposal agar menggunakan format seperti pada lampiran acuan ini.
4. Proposal ditujukan kepada:
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas,
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
2. Proses Penilaian
Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi, penilaian substansi, dan
verifikasi/visitasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi dilakukan dengan
pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang telah

11
ditentukan.
Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

3. Seluruh proposal akan diseleksi melalui dua tahap yaitu:


a. Tahap pertama seleksi administratif:
1) Proposal yang lulus seleksi administratif akan dinilai pada tahap kedua,
2) Proposal yang tidak lulus administrasi dinyatakan gugur dan akan diberitahukan
kepada pengusul proposal
b. Tahap kedua seleksi substansi:
1) Proposal dinilai berdasarkan bobot penilaian oleh tim penilai;
2) Tim penilai melakukan rangking menurut bobot penilaian dari yang terbesar
sampai yang terkecil dari hasil penilaian;
3) Apabila dipandang perlu tim penilai melakukan verifikasi proposal atau visitasi
ke lapangan
4. Proses Verifikasi
Lembaga yang dinyatakan lulus seleksi substansi wajib untuk mendapatkan Verifikasi
melalui beberapa cara:
1. Verifikasi melalui visitasi lapangan oleh petugas yang ditunjuk
2. Mengundang lembaga untuk mempresentasikan usulan kegiatan
3. Klarifikasi dan/atau konfirmsi melalui surat, telepon, faksimili, e-mail, secara
langsung atau melalui Dinas Pendidikan setempat
Penentuan strategi verifikasi lembaga tersebut diatas didasarkan pada kebutuhan dan
pertimbangan pejabat yang berwenang

E. Waktu Pengajuan dan Pelaksanaan Kegiatan


1. Waktu Pengajuan Proposal
Proposal dapat diajukan segera setelah acuan pengajuan dana bantuan disosialisasikan.
Seluruh pengajuan proposal akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011 (tanggal
penerimaan terakhir di Dit. Bindikmas), bias diperpanjang selama bantuan masih ada.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan program dapat dilaksanakan selama tahun anggaran 2011. Program harus
sudah selesai pada selambat – lambatnya tanggal 15 Desember 2011.

F. Proses Penyaluran dana


Proses penyaluran dana program mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilampiri Akad Kerjasama yang sudah
ditandatangani kedua belah pihak;
2. SPP diajukan kepada Sekretariat Jenderal Kemdiknas melalui Biro Keuangan.
3. Biro Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);
4. Biro Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Jakarta III;
5. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);

12
6. KPPN Jakarta III memerintahkan Bank penyalur untuk mentransfer dana bantuan ke
rekening lembaga penerima.

G. Catatan Khusus
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional tidak memungut
biaya apapun dan tidak menerima pengembalian dana bantuan dalam bentuk apapun
untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.
2. Sesuai dengan Misi ke-4 Renstra Kementerian Pendidikan Nasional tentang kesetaraan
diperlukan afirmasi/ keberpihakan pada daerah dan komunitas khusus tertentu,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan dan Instansi Terkait untuk menentukan lembaga penyelenggara program
penerima bantuan.
3. Lembaga penerima bantuan yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai ketentuan pada tahun sebelumnya, tidak akan dinilai untuk proses penerimaan
dana program pendidikan masyarakat tahun 2011.
4. Bagi rumah pintar yang mengajukan dana program pendidikan masyarakat, harus
menyertakan rekomendasi dari ketua SIKIB.

13
BAB IV
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

A. Pemantauan
1. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota beserta Jajarannya, wajib melakukan Pemantauan
program terhadap pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi
Pemberdayaan Perempuan untuk memastikan program berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang diharapkan
2. Dinas Pendidikan Provinsi diharapkan melakukan pemantauan terhadap
penyelenggaraan program secara berkala, baik terhadap Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota maupun terhadap penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup
Berorientasi Pemberdayaan Perempuan di lapangan
3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional beserta
jajarannya, berwenang untuk melakukan pemantauan penyelenggaraan Pendidikan
Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan secara berkala, terhadap Dinas
pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun terhadap
Penyelenggara PKH Perempuan di Lapangan

B. Evaluasi Kegiatan
Setelah kegiatan dilaksanakan pengelola harus melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan kegiatan. Evaluasi dilaksanakan terhadap semua komponen yang terlibat
dalam penyelenggaraan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut
kegiatan.

C. Pelaporan
Lembaga wajib mempertanggungjawabkan dana bantuan penyelenggaraan Program
Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan yang diterima.
Bentuk pertanggungjawaban lembaga adalah membuat laporan tertulis dan menyerahkan
kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
1. Tujuan laporan
a. Memastikan bahwa dana bantuan sudah diterima oleh lembaga yang berhak;
b. Memantau dan mengetahui pelaksanaan, perkembangan, hambatan, dan
keberhasilan program yang dilaksanakan;
c. Memenuhi akuntabilitas kinerja lembaga penyelenggara.
2. Tahapan dan isi laporan
Pada tahap awal penerimaan dana pengelola program harus menyampaikan laporan
berupa lembaran bukti penerimaan pencairan bantuan dan rencana kerja kegiatan yang
disampaikan selambat-lambatnya dua minggu setelah dana bantuan diterima. (lampiran
5).
Laporan Kegiatan disusun secara lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi serta tindak lanjut, disampaikan paling lambat dua minggu setelah program
selesai dilaksanakan. Laporan ini sekurang-kurangnya memuat:
a. Proses dan hasil penerbitan;
b. Rencana tindak lanjut; dan
c. Lampiran-lampiran antara lain:

14
 Pemanfaatan dana, disertai bukti-bukti sah pengeluaran, termasuk bukti setoran
pajak sesuai ketentuan yang berlaku (khusus untuk jenis belanja yang memenuhi
ketentuan untuk dipungut pajak);
 Dokumen pendukung lainnya dan dokumentasi kegiatan terkait.
Laporan disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota
setempat u.p, Sub Dinas/Bidang yang menangani PNFI.

15
BAB V
PENUTUP
Acuan ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis pada lembaga
penyelenggara pembinaan pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk
keberhasilan program pendidikan masyarakat.

Apabila ditemukan hal-hal yang belum jelas dan oleh karenanya diperlukan
klarifikasi lebih lanjut dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
dengan alamat: Kompleks Kemendiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman,
Senayan Jakarta, 10270, telepon (021) 5725575, faksimili (021) 5725039, atau melalui
website di http://pnfi.kemdiknas.go.id/dikmas

16
LAMPIRAN – LAMPIRAN:
A. CONTOH COVER PROPOSAL
B. CONTOH SURAT REKOMENDASI
C. CONTOH SURAT PERNYATAAN
D. CONTOH SURAT KETERANGAN
E. FORMAT/ISI PROPOSAL
F. SISTEMATIKA LAPORAN

17
A. CONTOH COVER PROPOSAL

USULAN
PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN DANA
PROGRAM KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEREMPUAN
TAHUN 2011

Diajukan Kepada
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, Kemdiknas
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Oleh:

Nama Lembaga : ............................................................


Alamat : ............................................................
No. Telp./HP/Faks : ............................................................

18
B. CONTOH SURAT REKOMENDASI

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA


=====================================================

SURAT REKOMENDASI
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


............................... menerangkan bahwa:

Nama Lembaga : ........................................................................


Alamat : .......................................................................
Nama Ketua : .......................................................................
No. Tlp./HP/Faks. : ........................................................................

adalah lembaga yang kami ketahui keberadaannya dan mempunyai kelayakan untuk
melaksanakan program Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan
Perempuan sehingga berhak mengusulkan dana program Pendidikan Kecakapan Hidup
Berorientasi Pemberdayaan Perempuan Tahun 2011 kepada Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal, Kementerian Pendidikan Nasional.
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

..................................................... 2011
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota *) ..………...............
Tanda Tangan, Stempel

(..........................................................)
NIP. …………………………..
*) coret yang tidak perlu

19
C. CONTOH SURAT PERNYATAAN

KOP LEMBAGA
=====================================================
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PROGRAM

Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga pengusul dana program Pendidikan
Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan tahun 2011:

Nama Ketua : …………………......………………………….....


Nama Lembaga : ……………………...........………………………
Alamat Lembaga : ……………………......………………………….
……………………......………………………….
Telp./HP/Faks. : ……………………......………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:


1. Menyelenggarakan program Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan
Perempuan sesuai dengan jadwal.
2. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan selambat-lambatnya 15 Desember 2011.
3. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat dalam pelaksanaan program Kecakapan
Hidup Perempuan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
...............……2011
Yang Membuat Pernyataan
Materai
Rp 6.000

(…………..………………….)

20
D. CONTOH SURAT KETERANGAN LEMBAGA

KOP LEMBAGA
=============================================================
SURAT KETERANGAN
LEMBAGA PENGUSUL DANA PROGRAM

Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga pengusul dana program
Pendidikan Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan tahun 2011:

Nama Lembaga : …………………………………………………………


Alamat Lembaga : ………………………………………………….
Nama Ketua : …...……………………………………….…………....
Telp./HP/Faks. : .……………………………………………….……….

Menerangkan hingga saat ini lembaga kami melaksanakan usaha pemberdayaan


masyarakat yakni:
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

……………………………….. 2011
Yang Membuat Keterangan,
Tanda Tangan,
Stempel

(…………..………………….)

21
FORMAT ISI PROPOSAL

A. Profil Lembaga

1. Nama Lembaga : .................…….....................


2. Alamat Lengkap : ..............………….................
3. No. Telp./HP : ........….........…….................
4. Nama Ketua : ..........…………….................
5. Alamat Lengkap : ..........…………….................
6. No. Telp./HP : ..........…………….................
7. Nama Bank : ..........…………….................
8. No. Rek. Lembaga : ..........…………….................
9. Nama Pemilik Rekening : ..........…………….................
10. NPWP Lembaga : ..........…………….................
11. Program pendidikan/ pemberdayaan perempuan/ masyarakat yang sudah dan/ sedang
dilaksanakan:
1) ................................................................
2) ................................................................
3) ................................................................
4) dst...........................................................

B. Data Calon Peserta Didik dan Pendidik/Tutor/Nara Sumber

1. Data Calon Peserta Didik Pendidikan Pemberdayaan Perempuan


Tuliskan seluruh data calon peserta didik menggunakan format pada lampiran 1. Daftar calon
peserta didik harus disyahkan oleh kepala desa/kelurahan setempat.
2. Data Calon Pendidik/Tutor/Nara Sumber
Tuliskan seluruh data calon pendidik/tutor/nara sumber yang akan dilibatkan dalam program
pemberdayaan perempuan menggunakan format pada lampiran 2.

C. Uraian Program

NO. URAIAN PROGRAM PENJELASAN


1. Jenis kegiatan
2. Sasaran /peserta dan lokasi penyelenggaraan
3. Tujuan Program
4. Hasil yang diharapkan
Langkah-langkah persiapan, pelaksanaan, rencana
5.
tindak lanjut

22
6. Kegiatan pembelajaran dan jadwal
7. Fasilitas/sarana kegiatan
8. Mitra Kerja
Semua kelengkapan administrasi
9. Kelengkapan Administrasi dilampirkan fotokopinya (sesuai
butir E).

D. Rencana Anggaran Belanja


No. Komponen Pembiayaan Vol Satuan Harga Jumlah
Satuan
1. Bantuan Belajar Peserta Didik,
meliputi ATK, bantuan motivasi,
transport, konsumsi, dan lainnya.
(diuraikan secara rinci
kebutuhannya; semakin rinci dan
jelas akan meningkatkan nilai
proposal)
2. Biaya Penyelenggaraan, meliputi;
transport fasilitator/NST,
pengadaan bahan ajar/praktek, dan
sarana lainnya yang diperlukan
(diuraikan secara rinci
kebutuhannya; semakin rinci dan
jelas akan meningkatkan nilai
proposal)
3. Biaya Manajemen, meliputi;
penyusunan perencanaan,
pengelolaan adiminstrasi,
pelaksanaan monev, pelaporan.
(diuraikan secara rinci
kebutuhannya; semakin rinci dan
jelas akan meningkatkan nilai
proposal )

Jumlah keseluruhan yang diajukan : Rp .....................................

Jumlah yang disetujui : Rp .....................................

23
E. Lampiran Proposal

1. Fotokopi bukti sah pembentukan/pendirian lembaga yang diterbitkan pejabat yang


berwenang
2. Fotokopi nomor rekening atas nama lembaga
3. Struktur organisasi kepengurusan lembaga
4. Daftar calon warga belajar/peserta didik
5. Daftar calon tutor/instruktur dan tenaga kependidikan

24
Lampiran 1 : Format Calon Peserta Didik

DAFTAR CALON PESERTA DIDIK


PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEREMPUAN

NAMA LEMBAGA :..............................................................


LOKASI PENYELENGGARAAN PROGRAM: .........................
TAHUN 2011
Nama Peserta Pendidikan
No No Induk Alamat Umur
Didik terakhir Pekerjaan Keterangan

1.
2.
3.
4.
5
D
st
................, .............................., 2011
Mengesahkan,
Kepala Desa/Lurah/Penilik.................*) Ketua Lembaga,.................*)
Tanda Tangan, Tanda Tangan,
Stempel Stempel

(…………………………………) (…………………………………………)
(Nama Terang) (Nama Terang)

25
Lampiran 2: Format Calon Daftar Pendidik/Tutor/Fasilitator/Nara Sumber

DAFTAR CALON PENDIDIK/TUTOR/FASILITATOR/NARASUMBER


PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEREMPUAN
NAMA LEMBAGA : ..............................................................
LOKASI PENYELENGGARA PROGRAM: ...............................
TAHUN 2011

Pendidikan Tahun Bidang


No Nama Umur Pekerjaan Ket
Terakhir Lulus Keahlian
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Ketua Lembaga,

(…………………………………)
(Nama Terang)

26
F. SISTEMATIKA LAPORAN

SISTEMATIKA LAPORAN

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI


PEREMPUAN

A. LEMBAGA

1. Nama Lembaga : ……………………………….


2. Alamat Lembaga : ………………………………
3. Nama Ketua : ……………………………….
4. No. Telp./HP/Faks. : ………………………………..

B. URAIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Penjelasan


1. Persiapan Uraikan selengkap-lengkapnya
2. Peningkatan kapasitas SDM Uraikan selengkap-lengkapnya
3. Pelaksanaan Program Uraikan selengkap
4. Evaluasi pembelajaran Uraikan selengkap
5. Hasil Pembelajaraan (Output) Uraikan selengkap
6. Dampak Program (Outcome) Uraikan selengkap
7. Fasilitas/Sarana Kegiatan Uraikan selengkap
8. Kemitraan Uraikan selengkap
9. Rencana tindak lanjut Uraikan selengkap-lengkapnya
10. Lampiran-lampiran: a) Pemanfaatan dana beserta bukti-bukti
kuitansi pengeluaran, termasuk
setoran pajak sesuai ketentuan yang
berlaku.
b) Contoh dokumen hasil pembelajaran
c) Dokumen pendukung lainnya (seperti
foto-foto kegiatan, dll.)

27
28

Anda mungkin juga menyukai