Anda di halaman 1dari 13

METODOLODI PENELITIAN

VALIDITAS DATA PENELITIAN KUALITATIF

OLEH:
AULIA DESI PRATIWI (1062021002)
GIPA SAPHIRA (1062021006)
ADILLAH ANNISA FITRI (1062021009)

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Penelitian Kualitatif dan Validitas Penelitian.............................3
B. Pengertian Validitas dalam Penelitian Kualitatif..........................................4
C. Pengujian Validitas dalam Penelitian Kualitatif...........................................5
D. Contoh Validitas dalam Penelitian Kualitatif...............................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
Buku...................................................................................................................12
Jurnal..................................................................................................................12
Skripsi.................................................................................................................12
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif dan Validitas Penelitian


Terkait dengan pengertian penelitian kualitatif, Lexy J. Moloeng
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti
perilaku, persepsi,  perilaku, persepsi, motivasi, motivasi, tindakan, dan tindakan,
dan sebagainya secara holistik holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.1
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan
yang mengarah pada penarikan kesimpulan.2
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai
instrumen kunci pengambilan sampel sumber data dilakukan secara proposive dan
snowball teknik pengumpulan dengan gabungan analisis data bersifat
induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.3
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau
dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan

1
Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara. 2012), h. 67
2
Bachtiar S. Bachri, Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010, h. 50.
3
Demawati, Perkembangan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Di Tk
Islam Nurhasanah Kec. Suka Bumi Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2019/2020. (Skripsi:
Universitas Islam Negeri Raden Intan. 2018), h. 50.
warna merah. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang
terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.4
Validitas adalah instrument atau alat untuk mengukur kebenaran dalam proses
penelitian. Alat ukur yang dipergunakan untuk melaksanakan penelitian harus
standar dan bisa dipakai sebagai panduan dalam pengukuran data yang akan
diteliti. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti
karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.5

B. Pengertian Validitas dalam Penelitian Kualitatif


Validitas data pada penelitian kualitatif merupakan derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
peneliti. Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat
dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum.6
Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari
sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Terdapat dua
standar validitas yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal
berkaitan dengan seberapa jauh suatu alat ukur berhasil mencerminkan obyek
yang akan diukur pada suatu penelitian tertentu. Sedangakan validitas eksternal
lebih terkait dengan keberhasilan suatu alat ukur untuk diaplikasikan pada
penelitian yang berbeda.7
Konsep validitas dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan adalah
kredibilitas. Kredibilitas menjadi suatu hal yang penting ketika
mempertanyakan kualitas hasil suatu penelitian kualitatif. Standar kredibilitas
ini identik dengan standar validitas internal dalam penelitian kuantitatif. Suatu
hasil penelitian kualitatif dikatakan memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi
terletak pada keberhasilan studi tersebut mencapai tujuannya mengeksplorasi

4
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). (Bandung: Alfabeta, 2013). h.
361
5
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.
172.
6
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi
Ketiga, diterjemahkan oleh Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 286.
7
Ibid., h. 286.
masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola
interaksi yang majemuk/kompleks.8
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
manakala tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Namun, perlu diketahui bahwa
kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal,
melainkan bersifat jamak dan tergantung pada konstruksi manusia yang dibentuk
dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan  berbagai
berbagai latar belakangnya. belakangnya. Oleh karena itu, bila terdapat terdapat
sepuluh sepuluh peneliti peneliti dengan latar belakang yang berbeda, kemudian
meneliti obyek yang sama, maka hasil yang ditemukan pun akan menjadi sepuluh
dengan ragam yang  berbeda. Semua  berbeda. Semua hasil tersebut tersebut
dinyatakan valid dinyatakan valid jika apa yang ditemukan yang ditemukan tidak
berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti.
pada obyek yang diteliti. Dalam obyek yang sama, peneliti yang berlatar belakang
pendidikan akan menemukan data yang berbeda dengan peneliti yang berlatar
belakang manajemen, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain sebagainya.9

C. Pengujian Validitas dalam Penelitian Kualitatif


Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif memiliki istilah yang
berbeda dengan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono, uji keabsahan data
dalam penelitian kualitatif meliputi:10
1. Uji Kredibilitas
a. Pengujian kredibilitas data
Pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif,
menggunakan bahan referensi, dan member check.
b. Perpajangan pengamatan

8
Yati Afiyanti, Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif, Jurnal
Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 2, Juli 2008, h. 138.
9
Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Prinsip  Evaluasi Pendidikan (Prinsip & Operasionalnya &
Operasionalnya). (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.44
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi.., h. 121-131.
Artinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,
melakukan wawancara dengan sumber data, baik yang pernah ditemui
maupun yang baru ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan ini, hubungan
peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk, akrab, terbuka, dan
saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Pada tahap awal memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang
asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap,
tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan
perpanjangan pengamatan ini, peneliti dapat mengecek kembali apakah data
yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila
data yang telah diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data
asli atau sumber data lain tidak benar, peneliti melakukan pengamatan lagi
secara lebih luas dan mendalam, sehingga diperoleh data yang pasti
kebenarannya. Lamanya perpanjangan pengamatan sangat bergantung
kepada kedalaman, keluasan, dan kepastian data.
c. Meningkatkan ketekunan
Maksudnya adalah melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa
akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Meningkatkan ketekunan
ibarat mengecek soal-soal atau makalah yang dikerjakan, ada yang salah atau
tidak. Dengan meningkatkan ketekunan itu, peneliti dapat melakukan
pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan tersebut salah atau
tidak. Selain itu, peneliti juga dapat mendeskripsi data secara akurat dan
sistematis.
d. Triangulasi
Dalam pengujian kredibilitas, triangulasi diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan bermacam cara dan beragam waktu.
Dengan demikian, triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi
teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber
dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa
sumber. Data yang diperoleh dari beberapa sumber tersebut dideskripsikan,
dikategorikan, dan akhirnya diminta kesepakatan (member check ) untuk
mendapatkan kesimpulan. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara
mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Triangulasi waktu berkaitan dengan keefektifan waktu. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber
masih segar dan belum banyak masalah akan memberikan data yang valid,
sehingga lebih kredibel.
e. Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti
data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
f. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan referensi ini
dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen otentik.
g. Member check
Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi
data. Member check bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data
yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid,
sehingga kian kredibel. Namun, jika data yang diperoleh peneliti tidak
disepakati oleh pemberi data, peneliti perlu melakukan diskusi dengan
pemberi data dan apabila terdapat perbedaan tajam setelah dilakukan diskusi,
peneliti harus mengubah temuannya dan menyesuaikannya dengan data yang
diberikan oleh peneliti.
Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai atau setelah mendapatkan suatu temuan atau
kesimpulan.
2. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan dalam
situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung kepada
pemakai.
Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada
kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam
membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan
dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil
penelitian tersebut, sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya
mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
3. Pengujian Dependability
Dependability disebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah
apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut.
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing.
4. Pengujian Conformability
Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif disebut juga objektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian yang
dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi
dari proses penelitian yang dilakukan. maka dapat dikatakan bahwa penelitian
tersebut telah memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai
proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

D. Contoh Validitas dalam Penelitian Kualitatif


1. Judul Penelitian : Upaya Guru Dalam Menanamkan Pendidikan
Karakter Terhadap Anak Usia Dini Di TK Dharma
Wanita 1 Durenan Trenggalek
Nama/Tahun : Aely Mar’atus Sholikhah / 2016
Validitas data : Dalam penelitian kualitatif perlu adanya teknik
pemeriksaan untuk menetapkan keabsahan data. Untuk
mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Teknik
pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah
uji kredibilitas data (credibility) yang mencakup
perpanjangan pengamatan, dan triangulasi.
Perpanjangan masa pengamatan dilakukan peneliti
untuk mendapatkan rapport, yakni kepercayaan subjek
terhadap peneliti dan kepercayaan peneliti terhadap
dirinya sendiri. Triangulasi yang digunakan peneliti
adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber.11
2. Judul Penelitian : Analisis Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia
Dini Studi Kasus Paud Permata Ibu Jatirejo
Nama/Tahun : Yuliar Abdi Pradana / 2021
Validitas data : Uji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan triagulasi dengan teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
Dalam penelitian ini, menggunakan triangulasi sumber
yaitu dengan membandingkan data dan informasi yang
dikumpulkan melalui informan satu dengan informan
lain.12
3. Judul Penelitian : Peran Orang Tua Dalam Menghilangkan Rasa
Canggung Anak Usia Dini (Studi Kasus Di Desa
Karangbong RT. 06 RW. 02 Gedangan-Sidoarjo)
Nama/Tahun : Syifaul Adhimah / 2020
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Anak, Volume 9 (1)
Validitas data : Penelitian ini menggunakan metode triangulasi data

11
Aely Mar’atus Sholikhah, Upaya Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter
Terhadap Anak Usia Dini Di TK Dharma Wanita 1 Durenan Trenggalek, (Skripsi: UIN Satu
Tulungagung, 2016), h. 64.
12
Yuliar Abdi Pradana, Analisis Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini Studi
Kasus Paud Permata Ibu Jatirejo, (Skripsi: STKIP PGRI Pacitan, 2021), h. 22.
sebagai teknik pengukuran keabsahan data. Dengan
mengumpulkan dan membandingkan multipel data set
satu sama lain, triangulasi membantu meniadakan
ancaman bagi setiap validitas dan reliabilitas data.
Penelitian ini menggunakan triangulasi metode yang
dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau
data dengan cara yang berbeda. Peneliti menggunakan
teknik yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama.
Peneliti dapat menggunakan observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Melalui berbagai
perspektif diharapkan diperoleh hasil yang mendekati
kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan
jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek
atau informan penelitian diragukan kebenarannya.
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data
peran orang tua dalam menghilangkan rasa canggung
anak usia dini yang diperoleh melalui teknik
wawancara, dokumentasi dan observasi. Peneliti
melakukan wawancara terhadap orang tua tentang
peran masing-masing komponen tersebut. Kemudian
untuk mengecek kebenaran hasil wawancara, peneliti
menggunakan obervasi atau pengamatan dengan
melihat langsung kondisi keluarga.13
4. Judul Penelitian : Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Kegiatan
Storytelling dengan Menggunakan Cerita Rakyat
Sasak pada Anak Usia Dini
Nama/Tahun : Sandy Ramdhani, Nur Adiyah Yuliastri, Siti Diana

13
Syifaul Adhimah, Peran Orang Tua Dalam Menghilangkan Rasa Canggung Anak Usia
Dini (Studi Kasus Di Desa Karangbong RT. 06 RW. 02 Gedangan-Sidoarjo), Jurnal Pendidikan
Anak, Volume 9 (1), Tahun 2020. h. 60.
Sari, Siti Hasriah / 2019
Nama Jurnal : Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Volume 3 Issue 1
Validitas data : Uji keabsahan data untuk penelitian ini didasarkan
dengan empat kriteria yaitu derajat kepercayaan (uji
credibility), Keteralihan (Uji Transferability),
kebergantungan (dependability) dan kepastian
(confirmability).14
5. Judul Penelitian : Musikalitas Dol pada Anak Usia Dini
Nama/Tahun : Endah Harmelia, Sri Saparahayuningsih, Mona Ardina
/ 2020
Nama Jurnal : Jurnal PENA PAUD, Volume 1 Issue 1
Validitas data : Penelitian ini menggunakan Triangulasi sumber
sebagai keabsahan data. Triangulasi sumber yang
bertujuan untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama.15

14
Sandy Ramdhani, dkk, Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Kegiatan Storytelling
dengan Menggunakan Cerita Rakyat Sasak pada Anak Usia Dini, Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 2019, h. 155
15
Endah Harmelia. dkk, Musikalitas Dol pada Anak Usia Dini, Jurnal PENA PAUD, Volume
1 Issue 1, 2020, h. 49.
DAFTAR PUSTAKA

Buku
1. Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012.
2. Creswell, John W., Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed Edisi Ketiga, diterjemahkan oleh Achmad Fawaid, Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2013.
3. Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta:
Erlangga, 2013.
4. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta, 2013.
5. Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Prinsip  Evaluasi Pendidikan (Prinsip &
Operasionalnya & Operasionalnya). Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Jurnal
1. Adhimah, Syifaul, Peran Orang Tua Dalam Menghilangkan Rasa Canggung
Anak Usia Dini (Studi Kasus Di Desa Karangbong RT. 06 RW. 02
Gedangan-Sidoarjo), Jurnal Pendidikan Anak, Volume 9 (1), Tahun 2020.
2. Afiyanti, Yati, Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif,
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 2, Juli 2008.
3. Bachri, Bachtiar S., Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada
Penelitian Kualitatif, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010.
4. Harmelia, Endah, dkk, Musikalitas Dol pada Anak Usia Dini, Jurnal PENA
PAUD, Volume 1 Issue 1, 2020.
5. Ramdhani, Sandy, dkk, Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Kegiatan
Storytelling dengan Menggunakan Cerita Rakyat Sasak pada Anak Usia Dini,
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 2019.

Skripsi
1. Demawati, Perkembangan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Metode
Bercerita Di Tk Islam Nurhasanah Kec. Suka Bumi Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi: Universitas Islam Negeri Raden Intan. 2018.
2. Pradana, Yuliar Abdi, Analisis Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia
Dini Studi Kasus Paud Permata Ibu Jatirejo, Skripsi: STKIP PGRI Pacitan,
2021.
3. Sholikhah, Aely Mar’atus, Upaya Guru Dalam Menanamkan Pendidikan
Karakter Terhadap Anak Usia Dini Di TK Dharma Wanita 1 Durenan
Trenggalek, Skripsi: UIN Satu Tulungagung, 2016.

Anda mungkin juga menyukai