KONSEP TEORI
1.1. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
dari individu- individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling
tergantung dan diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan
U.S Berau of the Census Keluarga terdiri atas individu yang bergabung
bersama oleh ikatan pernikahan, darah, adopsi dan tinggal di dalam satu rumah
2. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
ayah.
b. Matrineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal
1
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
hubungan dengan suami atau istri. (Padila, 2012) dalam Sahariah 2018
keluarga.
masing-masing.
4. Tipe Keluarga
keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normatif dan non
1) Keluarga Inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak anak.
2
2) Pasangan istri, terdiri atas suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak
dari perceraian.
5) Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang orang yang
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak
1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukun tertentu.
4) Keluarga gay atau lesbian, orang yang berjenis kelamin yang sama dan
keluarga, yakni :
a. Fungsi afektif
3
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
konsep diri yang positif, rasa dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta
afektif, adalah :
dimana setiap anggota keluarga baik orang tua maupun anak diakui
3) Ikatan dan identifikasi, ikatan ini dimulai sejak pasangan sepakat hidup
4
atau masalah keluarga lainnya timbul akibat fungsi afektif keluarga
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
(Padila,2012).
d. Fungsi ekonomi
5
keluarga sejahtera). Perawat berkontibusi untuk mencari sumber sumber
seluruh kekuatan sumber daya dan keluarga habis. Orang tua perlu
6
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan
untuk keluarga inti dengan dua orang tua adalah delapan tahap siklus
kehidupa keluarga dari Duvall Tabel 2.1 Tahap perkembangan siklus keluarga
7
1.2.Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian Keluarga
91)
1) Identifikasi data
8
g) Suku bangsa
kesehatan.
h) Agama
aktivitas reaksi.
keluarga inti.
9
oleh keluarga serta kendala mengapa tugas tersebut belum
terpenuhi.
kesehatan.
3) Data lingkungan
a) Karakteristik rumah
mempengaruhi kesehatan.
10
c) Mobilitas geografis keluarga
berpindah tempat.
setempat.
4) Struktur keluarga
keluarga.
b) Struktur keluarga
c) Struktur peran
11
d) Nilai atau norma keluarga, Menjelaskan mengenai nilai dan
kesehatan.
5) Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi sosialisasi
2012).
12
a) Stresor jangka pendek
menghadapi permasalahan/stres
7) Pemeriksaan fisik
13
dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya berdasarkan pendidikan dan
defisit/gangguan kesehatan)
gangguan
14
Tabel 2.2 Skala Prioritas Masalah
15
alternatif, dan sumber serta menentukan prioritas intervensi tidak bersifat rutin,
acak, atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010). Lain halnya menurut Padila (2012)
evaluasi yang memuat kriteria standar. Tujuan dirumuskan secara spesifik, dapat
1. Pengertian
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
16
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih
dari 140 mmHg atau tekanan diasolik lebih dari 90 mmHg dan pada usia lanjut
peningkatan sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan diasolik lebih dari 90
2. Etiologi
belum diketahui, namun faktor resiko yang diduga kuat adalah karena
7) Lingkungan
3. Patofisiologi
faktor mengatur tekanan darah agar dapat menghasilkan perfusi jaringan yang
volume darah, mutu pembuluh darah viskosistas darah, output Jantung, elastisitas
bagaimana pengaruhnya, sampai saat ini belum dapat dipastikan (Larasanti, 2012)
4. Manifestasi Klinis
Hipertensi tanpa ada gejala atau tanda-tanda yang spesifik. Pada kasus Hipertensi
berat, gejala yang mungkin dialami klien antara lain adalah sakit kepala, perdarahan
hidung, vertigo, mual dan muntah, perubahan penglihatan, kesemutan pada kaki dan
tangan, sesak nafas, kejang atau koma, nyeri dada. (Riyadi, 2011)
5. Pemeriksaan Penunjang
kerusakan organ seperti ginjal dan jantung , EKG untuk mengetahui hipertropi
ventrikel kiri, urinalisa untuk mengetahui protein danlam urin darah, glukosa,
ginjal terpisah dan penetuan kadar urine dan foto dada dan CT scan. (hidayat, 2014)
6. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 – 25 mg per hari dengan dosis tunggal pada pagi
hemokonsentrasi/udem paru).
18
4) Nifeldipin mulai 5 mg dua kali sehari, bisa dinaikkan 10 mg dua kali sehari.
b. Nonfarmakologik
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita yakni
dengan cara:
3) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 1,5 gram setiap harinya
5) Berhenti merokok
6) Diet protein
7) Olahraga yang tidak terlalu berat (penderita Hipertensi esensial tidak perlu
2012).
Berikut beberapa obat tradisional yang dapat digunakan oleh penderita Hipertensi
1. Bawang putih
2-3 siung bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah dan ditelan dengan air
hangat. Gunakan 3 kali sehari. Selain itu, bawang putih dapat juga dibakar
2. Belimbing Manis
Beberapa buah belimbing manis muda di parut dan diambil sarinya. Sari
19
3. Belimbing Wuluh
3 buah belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air hingga air tinggal setengah.
Air rebusan disaring diminum 1 kali/ sehari pada pagi hari. Cara lainnya,
belimbing wuluh diparut dan diperas, air perasan dimunum satu kali sehari.
4. Mengkudu
2 Buah mengkudu dibuang bijinya, diparut dan diperas. Air perasan ditambah
air mentimun, gula aren, dan dua gelas air panas, lalu disaring, diminum 3 kali
sehari
5. Mentimun
2 buah mentimun dicuci, diparut, diperas, dan diminum 2 sampai 3 kali sehari.
Cara lainnya 150 gr mentimun direbus dan disaring. Ketimun yang telah
direbus dimakan dan air rebusan diminum.Hal ini dilakukan dengan teratur
setuiap hari.
6. Sambiloto (Ampadutanah)
Setengah genggam daun sambiloto segar direbus dengan 3 gelas air sampai
7. Komplikasi
gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ-organ sasaran
seperti pada ginjal mata, jantung dan otak. Gejala-gejala seperti sakit kepala,
20
BAB II
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Umur : 49 tahun
Ny. S sering mengalami nyeri kepala, tegang pada leher dan terasa pusing,
dan saat diperiksa tekanan darah 180/100 mmHg. Ny. S diketahui menderita
Hipertensi sejak tahun 2014 dan Ny. S pernah dirawat di rumah sakit tahun
2015. Tn. M kadang mengalami batuk, sering lelah dan letih, ketika sakit Tn.
M hanya beli obat di toko obat. Anak-anak Tn. M hanya mengalami batuk
21
Lingkungan Rumah dan Alat Transportasi :
Tn. M memiliki rumah sendiri, letak rumah Tn. M terletak di lorong jalan.
ventilasi rumah baik, jendela tidak berdebu, jendela kamar sering dibuka
sehingga siang hari tampak terang. Kamar mandi dan jamban dalam keadaan
bersih, sumber air keluarga berasal dari sumur gali, jarak dengan WC kurang
lebih 10 meter. Air tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Sumber
Tingkat Stesor :
Stresor jangka pendek yang dialami Tn. M adalah penyakit Hipertensi yang
dialami Ny. S dan An. A yang belum menikah. Sedangkan stresor jangka
panjang adalah keluarga takut penyakit Ny. S akan semakin parah dan dirawat
harus mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi kondisi lebih buruk
lagi.
bersantan dan ikan asin dan garam yang berlebihan. Ny. S juga sering
mengalami sakit kepala, tegang pada leher dan terasa berat, skala nyeri 6,
nyeri yang dirasakan hilang timbul, dan bila dirasakan nyeri wajah Ny. S
22
Hasil pemeriksaan fisik pada Ny. S
23
.B. Diagnosa Keperawatan
timbul
Data objektif
a. Skala nyeri 6
asin.
Data objektif
N: 96 x/m
24
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
25
3 Potensial masalah 2/2 X 1 = 1 Pendidikan keluarga
untuk dicegah : menengah sehingga mudah
cukup untuk menerima edukasi
s
4 Menonjolnya 1/2 X 1 = ½ Ada masalah namun
masalah : keluarga
Ada, tetapi tidak menganggap tidak perlu
harus segera segera ditangani
diatasi
Tota 3,83
l
C. Intervensi Keperawatan
didapatkan, berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang dilengkapi dengan
hipertensi.
26
2. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi berhubungan dengan
Tujuan khusus 1: sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang pertama yaitu
penjelasan tentang buah dan sayur yang baik dikonsumsi untuk penderita
hipertensi.
hipertensi.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi dari diagnosa yang pertama yaitu Nyeri akut berhubungan dengan
menjawab bahwa hipertensi itu tekanan darah tinggi. Menjelaskan pada keluarga
27
genetik dan pengaruh lingkungan seperti stres, kegemukan, merokok, aktivitas
fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah besar. Tanda dan gejala:
Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah. Keluarga
pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi dengan mengatakan bagus dan
Memperagakan tehnik relaksasi dan distraksi dengan cara menarik napas dalam
Keluarga memperagakan tehnik relaksasi dan distraksi serta mengikuti nasehat dari
peneliti.
Menganjurkan Ny. S untuk santai dan tidak stres. Mendiskusikan dengan keluarga
melaksanakan bila ada keluarga yang sakit dan Ny. S siap untuk mengontrol
28
untuk penyakit Hipertensi. Keluarga belum mengerti tentang makanan atau diit
hipertensi. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diit untuk sakit hipertensi
yaitu menghindari makanan yang terlalu asin, berlemak atau berminyak, kurangi
Menanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian diit dan makanan apa saja
yang boleh diberikan pada penyakit hipertensi dan makanan apa yang harus
tentang makanan yang harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan..
Mengajarkan pada keluaraga obat tradisional untuk hipertensi yaitu Bawang putih
2 atau 3 siung dikupas, kemudian dicuci, dikunyah dan ditelan dengan air hangat.
Gunakan 3 kali sehari. Selain itu bawang putih juga dapat dibakar sampai matang
selama seminggu. Selain itu Belimbing Manis. Beberapa buah belimbing manis
muda diparut dan diambil sarinya. Sari belimbing diminum 2 kali sehari. Selain itu
ada juga Belimbing Wuluh 3 buah, Belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air
hingga air tinggal ½ gelas. Air rebusan disaring dan diminum 1 kali sehari pada
pagi hari. Cara lainnya, Belimbing Wuluh diparut dan diperas, air perasan diminum
1 kali sehari.
E. Evaluasi Keperawatan
29
S: (subjektif):
gejala Hipertensi
dilakukan
dalam)
(Puskesmas)
O (objektif)
benar
menimbulkan stres
mengunjungi puskesmas.
30
A (analisa)
31
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Jane Hokanson Hawks, (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan: Edisi Bahasa Indonesia
Singapura: Pentasada Media Edukasi (dalam Sahariah 2018)
Friedman, Marlyn M. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori dan
Praktik.Jakarta: EGC.
32