Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI DASAR TERKAIT PENETAPAN HARGA

Karya ilmiah ini di tulis untuk memenuhi tugas Ekonomi Manajerial.

Dosen Pembimbing :

Faisal Umardani Hasibuan, M.M

Disusun oleh :

Saniati Dewi ( 4032018008 )

Nana safarina ( 4032018006 )

Siti Nafi’ah ( 4032018011 )

Putri sapryana ( 4032018001 )

Husnul khatimah ( 4032018015 )

Unit / Semester : I ( satu ) / V ( Lima )

Jurusan: Manajemen Keuangan Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.


Penulis panjatkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Karena yang telah
menganugerahkan nikmat dan rahmat-Nya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Salawat serta salam penulis sangjungkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Manajerial.Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan Strategi Dasar Terkait Penetapan Harga.
Penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Faisal Umardani Hasibuan, M.Mselaku
dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan arahan serta bimbingan, dan
juga kepada semua pihak yang telah membantu, baik langsung maupun tidak langsung dalam
penulisan ini. Apabila makalah ini terdapat kesalahan, penulis dapat menerima kritik dan
saran dari pembaca.Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Langsa, Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Aturan dasar untuk memaksimalkan laba...............................................................................2
B. Aturan Penetapan Harga secara sederhana untuk monopoli dan persaingan monopoistik. .3
C. Aturan Penetapan Harga secara sederhana untuk oligopoly cournot.....................................4
D. Strategi untuk menghasilkan laba yang besar...........................................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah perhimpunan individu yang mengoordinasikan diri mereka sendiri


untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Individu yang berbeda akan menyediakan jenis
masukan yang berbeda, seperti keterampilan dan berbagai peralatan modal, dengan harapan
dapat memperoleh imbalan dari melakukan hal tersebut. Oleh karenanya, perusahaan
diasumsikan memiliki tujuan utama yaitu memaksimumkan labanya. Perusahaan yang
memaksimumkan laba adalah perusahaan yang memilih baik masukan maupun keluaran
dengan tujuan untuk mencapai laba ekonomi maksimum, yaitu perusahaan menjadikan selisih
antara pendapatan total dan biaya ekonomi total sebesar mungkin. Agar tujuan perusahaan
tercapai, perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam suatu pasar.
Persaingan merupakan suatu proses dinamik yang dilakukan antar perusahaan atau penjual
dengan tujuan memenangkan persaingan pasar. Masalah setiap perusahaan dalam
memaksimumkan laba ialah berapa jumlah barang yang harus diproduksi.Sehingga laba
ekonomi yang diperoleh optimum.

Secara empiris, strategi yang digunakan perusahaan dalam menentukan jumlah barang
yang diproduksi agar dapat bersaing di pasar perlu diperhitungkan, karena memiliki
kemungkinan untuk mempengaruhi harga dan ekuilibrium pasar.Oleh karenanya kerja yang
baik sangat diperlukan demi tercapainya kemajuan ekonomi.Salah satu tujuan aktivitas bisnis
adalah mencari laba.Laba dapat menjadi pendorong bagi pengusaha melakukan usaha.Namun
terdapat perbedaan pandangan antara sistem ekonomi konvensional dengan sistem ekonomi
Islam dalam memandang laba.Pandangan terhadap masalah laba dari kedua sistem ekonomi
ini tergantung pada pendekatan yang digunakan. Untuk mengetahui perbedaan pandangan
antara sistem ekonomi sekuler dengan sistem ekonomi islam tentang maksimalisasi laba. Sub
pokok pembahasan mengenai maksimalisasi laba dalam pandangan sekuler, Posisi laba
secara islami, serta maksimalisasikan laba.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aturan dasar untuk memaksimalkan laba

Hipotesis dalam memaksimalkan laba merupakan suatu hal yang perlu membutuhkan
penganalisisankarena karakternya tidak realistik. Dalam ilmu teori islam maksimalisasi
tersebut mengkaji tentangapa, bagaimana, dan untuk siapa adanya maksimalisasi laba. Hasil
produksi atau output merupakan hasil kerjasama antara beberapa factor ekonomi, yaitu modal
dengan tenaga kerja serta input-input lain yang dibutuhkan. Maka atas dasar hal tersebut
maka dalam pencapaiaan hasil outputnya nanti juga harus memberikan sumbangan yang adil
atas seberapa besar tiap-tiap factor dalam memproduksi output tersebut.

Dalam teori ekonomi kapitalisme/sekuler dalaam hal ini biasanya menggunakan


pendekatan impersonal dalam kegiatan distribusinya.1Pendekatan ini terutama berlandaskan
pada kekuatan-kekuatan pasar, sebagaimana yang diatur oleh kompetisi untuk menjadi suatu
pembagian „adil” produk bagi factor-faktor produksi.Bagian pekerja biasanya masuk dalam
biayabiaya produksi, sehingga dapat mengurangi bagian pekerja tersebut.

Sedangkan pada teori ekonomi islam maksimalisasi laba diperlakukan sebagai produk
keseluruhan dikurangi depresiasi dan gaji minimum sebagai laba antara pekerja dan pemilik
modal atas dasar keadilan. Oleh karena itu maka bunga tidak akan mendapatkan tempat
dalam perolehan laba tersebut.Dalam bidang ekonomi, orang dapat menyatakan bahwa
keadilan menuntut penggunaan sumberdaya dengan cara yang merata sehingga tujuan
kemanusiaan yang di hargai secara universal yaitu pemenuhan kebutuhan umum,
pertumbuhan yang optimal, lapangan kerja yang lengkap, pemerataan pendapatan dan
kekayaan, dan kesetabilan ekonomi terwujud.

Dalam pandangan ekonomi sekuler maksimalisasi laba sebagai kondisi rasional yang
tidak berhubungan dengan kesejahteraan antar individu-individu.para usahawan justru akan
bersaing untuk memperoleh laba pribadi sehingga menyampingkan kesejahteraan
social.Argumen inilah yang menyampingkan laba sebagai sifat dasar terpenting dari
perusahaan tersebut. Yaitu bahwa harga pasar produk perusahaan pasti memiliki margin

1
Muhammad,Ekonomi Mikro…..,hal.271

2
walaupun kecil yang mana proses penggandaan ini seharusnya bergantung pada posisi atau
kondisi persaingan sempurna pasar dengan usahanya tersebut.

B. Aturan Penetapan Harga secara sederhana untuk monopoli dan persaingan


monopoistik

Monopoli berasal dari bahasa Yunani, yakni “monos” yang artinya sendiri dan
“polein” yang berarti penjual.Dari kata tersebut secara sederhana dapat dikatakan bahwa
monopoli merupakan suatu keadaan dimana hanya ada satu penjual yang melakukan
penawaran (supply) barang dan atau jasa tertentu.Dalam UU No.5/1999, “monopoli”
diartikan sebagai “penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.” Namun
apabila monopoli tidak terjadi pada penawaran (supply), melainkan pada permintaan
(demand), maka istilah yang dipergunakan adalah monopsoni.Dilihat dari sisi pemegang
kekuasaan monopoli Dari definisi tersebut, dapat dilihat bahwa monopoli bersifat
memusatkan kekuatan, sementara persaingan bersifat mendesentralisasikan kekuatan.

Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hanya ada satu penjual


2. Tidak ada substitusi produk yang mirip
3. Sebagai penentu harga (price setter)
4. Terdapat hambatan masuk ke pasar
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :
1. Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi yang spesifik.
2. Hak paten produk atau proses produksi.
3. Terdapat skala ekonomis
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah

Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis bentuk
pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Oleh karena itu sifat-sifat
bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan
sempurna. Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu
pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk

3
yang berbeda coraknya ( differentiated product). Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik
selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Terdapat banyak penjual


2. Produknya tidak homogen ( berbeda corak).
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga
4. Masuk ke dalam industri/pasar relative mudah
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif

C. Aturan Penetapan Harga secara sederhana untuk oligopoly cournot

Oligopoli Cournot terdapat beberapa perusahaan dalam pasar yang melayani


kebanyakankonsumen. Perusahaan menghasilkan produk yang berbeda maupun produk yang
homogendan setiap perusahaan percaya pesaing akan menjaga keluarannya tetap konstan
jikaperusahaan mengubah keluaran yang dihasilkan.

Untuk memaksimalkan laba, seorang manajer di perusahaan oligopoli


cournotberproduksi saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal, dan
bagaimanamenghitung harga dan jumlah yang memaksimalkan laba berdasarkan informasi
tentangkurva permintaan dan kurva biaya. Prosedur ini mensyaratkan informasi yang
sempurnatentang permintaan dan biaya dari seluruh perusahaan yang ada dalam industri
dandihadapkan pada fakta bahwa penerimaan marginal dari pelaku oligopoli cournot
tergantungpada keluaran yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan yang berada di pasar.
Akhirnya,solusinya adalah berdasarkan pada perpotongan dari fungsi reaksi.

Tiga aspek terkait aturan penetapan harga untuk oligopoli cournot yang perlu
diingat.Pertama, semakin elastis permintaan pasar, semakin dekat harga yang
memaksimalkan labadengan biaya marginal.Dalam kasus ekstrem dengan nilai absolut dari
elastisitaspermintaan pasar adalah tak terbatas harga yang memaksimalkan laba adalah
sebesarbiaya marginal, terlepas dari berapa banyak perusahaan yang ada dalam industri.
Kedua,ingat bahwa semakin meningkat jumlah perusahaan, harga yang memaksimalkan
labasemakin mendekati biaya marginal. Ingat bahwa dalam kasus terkait
pembatasanperusahaan dimana terdapat perusahaan dengan jumlah tak terhingga,
hargamemaksimalkan laba adalah sama persis dengan biaya marginal.

4
Pada pasar oligopoli, perubahan harga oleh salah satu anggota oligopoli itu akan
menimbulkan reaksi dari anggota-anggota yang lain, karena jika terjadi suatu perubahan
harga maka seorang penjual akan dapat kehilangan pasarnya, jadi kebanyakan perusahaan
dalam pasar oligopoli itu menghindari perubahan-perubahan harga.2

Harga pada kondisi yang sempurna adalah harga yang bisa memanfaatkan sumber
daya yang ada dengan optimal, harga akan memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi
konsumen dan produsen. Suatu harga yang sempurna adalah harga yang tidak terlalu mahal
bagi konsumen dan juga tidak terlalu murah bagi produsen, inilah yang disebut harga yang
pas.Maka hanya ada satu harga yang punya ciri seperti yaitu harga yang terbentuk pada pasar
persaingan sempurna.3

Dalam menentukan harga seorang produsen pasti mengoptimalkan keuntungannya,


keuntungan disini berarti Revenues (R) dikurangi Costs (C), jadi untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal sebuah perusahaan dalam memproduksi, ongkos atau biaya
produksi yang terakhir harus sama dengan pendapatan penjualan terakhir. jika MR > MC,
maka hanya dengan menambah jumlah penjualan akan dapat meningkatkan keuntungan, tapi
jika MC > MR, Maka kerugian terebut bisa ditekan dengan cara mengurangi jumlah
produksi.4

D. Strategi untuk menghasilkan laba yang besar


a. Mengambil surplus dari konsumen

Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang bersedia dibayar
konsumen untuk suatu produk dan harga pasarnya.Atau bahasa mudahnya adalah: misalkan saya
bersedia membayar sebesar Rp 20.000 untuk sebungkus rokok, namun ternyata harga rokok yang
saya inginkan adalah Rp 18.000/bungkus, maka saya sebagai konsumen mendapat surplus Rp
2.000.Maka dari contoh saya dan rokok itu, surplus konsumen adalah dimana konsumen membayar
dengan harga lebih murah atau lebih rendah dibanding dengan harga yang mereka bersedia untuk
membayarnya.

b. Strategi penetapan harga untuk struktur biaya dan permintaan khusus

2
Rewoldt dkk, Strategi Harga dalam Pemasaran, h. 3
3
Gregory Lewis, Taktik Menetapkan Harga, h. 5
4
T. Sunaryo, Ekonomi Manajerial Aplikasi Teo
ri Ekonomi Mikro, h. 101

5
Metode ini adalah yang paling standar dan paling banyak digunakan, metode ini
menentukan harga berdasarkan total biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
produk yang dijual, dan menambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai laba. Ada 4
kategori dalam penetapan harga berdasarkan biaya, yakni:

1. Cost-Plus Pricing Method  – yaitu penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah
biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau margin (harga jual = biaya
total + laba)
2. Mark–up Pricing – yaitu penetapan harga yang sering digunakan oleh pedagang
perantara atau reseller/dropshipper dengan menambahkan harga beli dengan
sejumlah laba tertentu (harga jual = harga beli + laba/markup)
3. Fixed Fee Pricing – yakni penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang
dikeluarkan oleh produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah
disepakati, jadi laba yang diperoleh tidak mempengaruhi harga jual barang
4. Target Pricing – yakni penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat
pengembalian investasi (ROI) sesuai dengan target yang diinginkan.

c. Strategi penetapan harga dipasar persaingan harga yang intens

Strategi ini menyoroti harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing
Anda. Ada dua metode yang bisa digunakan, yakni:

1. Perceived Value Fixing – yakni penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata
produk sejenis.
2. Sealed Bid Pricing – yakni penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang
diajukan oleh pesaing.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyusunan strategi sangat dibutuhkan dalam suatu persaingan ataupun dalam


menghadapi situasi lingkungan yang senantiasa berubah. Strategi penetapan harga, sebagai
salah satu unsur dari strategi pemasaran, menjadi langkah penting bagi keberhasilan
pemasaran suatu barang atau jasa. Model yang diuraikan di atas hanyalah salah satu alternatif
dari sekian model penetapan harga yang pernah disusun. Model ini menawarkan suatu
langkah yang sistematis dan dipandang akan dapat memudahkan tugas pihak manajemen
dalam membuat keputusan mengenai harga. Di samping tahapan-tahapan yang sistematis,
model di atas juga menyertakan berbagai faktor situasional yang dipandang dapat
memberikan pengaruh ataupun menjadi kendala.

Startegi penetapan harga biasanya berubah kalau produk melewati berbagai tahap daur
hidupnya. Tahap introduksi memberikan tantangan paling besar. Kita dapat membedakan
antara penetapan harga produk yang meniru produk yang sudah ada dan penetapan harga
produk inovatif yang hak patennya dilindungi.

Mereka mengatakan “ Kami mempunyai mutu tinggi, tetapi  dengan harga  yang lebih
rendah .”

Dengan  menggunakan startegi pemasangan harga tinggi, perusahaan menetapkan


harga produk  terlalu tinggi  sehubungan dengan mutunya, Akan tetapi, dalam  jangka
panjang pelanggan kemungkinan akan merasa diperas. Mereka akan berhenti membeli
produk  dan akan menyampaikan keluhan kepada orang lain mengenai hal itu. Jadi startegi ini
harus dihindari.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iaintulungagung.ac.id/6407/8/
bab8_Maksimalisasi_laba_islam_rokhmat_ok_book_antiq_arab.pdf.

http://digilib.uinsby.ac.id/8051/6/bab3.pdf.

Anda mungkin juga menyukai