Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Penawaran Islami” dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, materi pembelajaran dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari
kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam bidang
berkomunikasih.
Bersama ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada ibu dan bapak dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini,
juga rekan-rekan semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang
lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori pengaruh zakat Terhadap Penawaran?
2. Bagaimana Kurva Penawaran Jangka pendek?
3. Bagaimana Marginal cost dan kurva Penawaran?
4. Bagaimana Producer surplus?
C. Tujuan Pemebelajaran
1. Mengetahui teori pengaruh zakat Terhadap Penawaran.
2. Mengetahui Kurva Penawaran Jangka pendek.
3. Mengetahui Marginal cost dan kurva Penawaran.
4. Mengetahui Producer surplus.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk kurva penawaran jangka pendek dari sector industri secara keseluruhan
dapat dirumuskan lewat penjumlahan Horizontal seluruh kurva penawraran jangka
pendek masing-masing perusahaan. Lebih jelasnya untuk mengilustrasikan penjumlhan
horizontal kurva penawaran dapt dilihat dari gambar 7.2. kurva marginal untuk dua
perusahaan dilambangkan dengan MCa pada panel (a) dan Mb pada panel (b). Dua kurva
biaya marginal akan berlaku bila harga-harga lebih besar daripada veriable rata-rata
minimum dari masing-masing produsen .
Di panel (a), perusahaan hanya memproduksi Q1, jika harga yang berlaku adalah
P1. Dan bila harga P2 perusahaan akan memproduksi sebesar Q2. Ini berlaku untuk
produsen kedua yang berproduksi pada Q1b apabila harga yang berlaku P1, begitu juga
apabila harga berada di P2 maka produsenkedua akan memproduksi Q2b. jika
diasumsikan industry yang sama hanya produsen a dan b penambahan secara horizontal
merupakan penawaran industry atau MC.
Meskipun harga lebih kecil dibanding ATC, bagi perusahaan lebih baik untuk
tetap menjual outputnya karena pada tingkat harga tersebut perusahaan telah mampu
membayar AVC nya. Kerugian yang masih terjadi adalah sebesar AFC nya. Ingatlah
bahwa FC adalah biaya tetap yang harus dibayar perusahaan apakah perusahaan
berproduksi atau tidak berproduksi. Nah, kerana AFC tetap aakan muncul berapapun
jumlah output yang diproduksi, maka lebih baik bagi perusahaan untuk memproduksi
output sejumlah Q2 sampai dengan Q3 Dengan demikian, perusahaan berharap
memantapkan keberadaan produknya di pasar. Bila kemudian tingkat harga melampaui
ATC, perusahaan ini akan membukukan laba.
Bagaimana bila perusahaan memilih untuk tidak berproduksi bila harga di bawah
ATC? Kerugian perusahaan akan bertambah besar:
1. Perusahaan harus tetap menanggung AFC.
2. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan operasi yang berarti para pelaksana
perusahaan tidak mempunyai pendapatan. Jadi sebagai pemilik perusahaan, ia
memang tidak bagi hasil dari modal penyertaannya (dividen), namun sebagai
pelaksana perusahaan ia tetap mendapat pendapatan berupa upah kerja bila tetap
berproduksi. Sebaliknya jika perusahaan tidak berproduksi, maka ia akan kehilangan
bagi hasil sebagai pemilik dan juga kehilangan upah kerja sebagai pelaksana.
D. Producer Surplus
Produser surplus adalah jumlah yang di terima penjual dikurangi biaya yang
dipikulnya. Dalam menawarkan produknya seorang produsen harus melihat seberapa
besar biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produknya, karena biaya itu
merupakan harga minimum yang dapat mereka ambil uantuk menentukan kesediaan
produsen uantuk menjualnya. Produser surplus dapat dihitung dengan dua cara:
a. Cara pertama
Secara sistematis, total revenue adalah hasil kali P*Q*. sedangkan total
Variable cost adalah hasil kali AVC dengan Q. selisih antara keduanya digambarkan
dengan segi empat yang diarsir yaitu hasil kali antara (P*-AVC) dengan Q, inilah
yang disebut Producer Surplus. Secara matematis ditulis:
Produser surplus = TR – TVC
= (P x Q) – (AVC x Q)
= (P x AVC) x Q
b. Cara kedua
Cara lain untuk menghitung producer surplus. Perhatikanlah bahwa variable cost
untuk memproduksi 1 unit out put sama dengan marginal cost pada jumlah output 1
unit. Variable cost pada jumlah output 1 unit ditambah marginal cost paada jumlah 2
unit, dan seterusnya. Sehingga VC(Q) =MC (1) + MC (2) +…..+MC (Q).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian dari Penawaran dalam ilmu ekonomi adalah jumlah banyaknya barang
atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Dalam kegiatan ekonomi konvensional maupun ekonomi islam, permintaan dan
penawaran adalah dua konsep yang mendasari kegiatan perekonomian secara luas
permintaan dan penawaran sendiri merupakan dua kata yang sering digunakan oleh para
pelaku ekonomi. Keduanya dijadikan sebagai kekuatan-kekuatan yang membuat proses
kegiatan ekonomi dapat bekerja.
Ekonomi Islam juga memasukakan kegiatan zakat yang merupakan rukun Islam.
Zakat mempengaruhi dalam proses penawaran dalam kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu
saja,dalam proses penetapan harga dalam ekonomi Islam juga harus ada kesimbangan
atau equilibrium dalam pembentukan harga. Penelitian ini memberikan kontribusi saran
diantaranya: Bagi kita masyarakat disarankan untuk melakukan kegiatan
perekonomi/perdagangan (permintaan dan penawaran) sesuai dengan konsep ekonomi
Islam. Dimana dalam Ekonomi Islam juga dimasukkan unsur zakat yang dapat
mempengaruhi proses penawaran.
B. Saran
Semoga dengan penyajian makalah yang sangat sederhana dan praktis ini, kiranya nanti
dapat menanmbah wawasan kita, untuk lebih mengintensifkan pelajaran khususnya
mengenai “Teori Penawaran Islami” mungkin dalam makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi materi maupun bobot yang kami sajikan pada kesempatan
ini. Maka kami mohon sarannya yang bersifat membangun, agar kedepannya dalam
penulisan ataupun dan penyusunan makalah ini lebih baik dan lebih bermutu lagi. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Hafid, A. (2015). Konsep Penawaran dalam Perspektif Islam. JEBIS (Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam) JOURNAL OF ISLAMIC ECONOMICS AND BUSINESS. Volume 1(2) hal 203-216.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Permana, I. (2020). Teori Penawaran Dalam Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Volume 2(1) hal 6-20. Bandung.