Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU EKONOMI MIKRO SYARIAH

“Teori Penawaran Islami”

Dosen Pengampuh : Andi Alifia, S.E., M.E.

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. Ahmad (501200536)
2. Anggun Assih Utari (501200538)
3. Evitaloka (501200623)
4. Freada Elfina Phalosa (501200541)
5. Muhammad Irfan (501200539)
6. Muhammad Ronni Saputra (501200542)
7. Muhammad Taufiqurrahman (501200540)
8. Olivia Anggraini (501200622)
9. Risky Olivia Erdani (501200537)
10. Yuni Hayati (501200624)

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN THAHA SAIFUDIN JAMBI
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Penawaran Islami” dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, materi pembelajaran dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari
kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam bidang
berkomunikasih.
Bersama ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada ibu dan bapak dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini,
juga rekan-rekan semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang
lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Jambi, 16 Oktober 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan Pemebelajaran .......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASA ................................................................................................................... 5
A. Teori pengaruh zakat Terhadap Penawaran ......................................................................... 5
B. Kurva Penawaran Jangka pendek ........................................................................................ 5
C. Marginal cost dan kurva Penawaran .................................................................................... 6
D. Producer Surplus .................................................................................................................. 8
a. Cara pertama .................................................................................................................... 8
b. Cara kedua ........................................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang teori penawaran dalam kerangka ekonomi Islam sebenarnya
merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang teori permintaan dalam Islam. Sama
halnya dalam ilmu ekonomi konvensional, dalam ilmu ekonomi Islam pembahasan
persoalan inimenyangkut faktor-faktor atau variabel variabel yang berpengaruh terhadap
kedudukan penawaran suatu barang atau jasa tertentu.
Seperti halnya pada permintaan dalam Islam yang diturunkan dari fungsi
konsumsi, maka teori penawaran Islam pada hakikatnya adalah deviasi dari perilaku
individu–individu perusahaan dalam analisis biayanya. Pada dasarnya terdapat garis
harga yang tak terbatas jumlahnya diatas titik perpotongan antara kurva biaya marginal
dengan kurva biaya rata-rata dan dari sinilah kita menemukan beberapa kuantitas yang
dapat ditawarkan pada setiap tingkatan harga.
Ada sebagian penjelasan tentang aspek penawaran dalam ekonomi Islam
sebenarnya sudah diungkapkan dalam penjelasan tentang permintaan. Namun, penjelsan
tersebut kurang mampu mewakili pemahaman tentang teori penawaran Islam secara
menyeluruh. Oleh keren itu, dalam paper ini yang akan dibahas adalah beberapa hal
mengenai teori penawaran dalam ekonomi mikro Islam.
Dalam ilmu ekonomi kita perlu mempelajari tentang permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Pada ekonomi mikro permintaan dan penawaran bergantung pada
individu dalam suatu perekonomian. Disebabkan permintaan dan penawaran adalah
pokok dari permasalahan ekonomi. Sebelum mengetahui apakah kebijakan dan peristiwa
dapat mempengaruhi perekonomian, kita terlebih dahulu harus memperhatikan pengaruh
yang akan terjadi pada permintaan dan penawaran itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori pengaruh zakat Terhadap Penawaran?
2. Bagaimana Kurva Penawaran Jangka pendek?
3. Bagaimana Marginal cost dan kurva Penawaran?
4. Bagaimana Producer surplus?

C. Tujuan Pemebelajaran
1. Mengetahui teori pengaruh zakat Terhadap Penawaran.
2. Mengetahui Kurva Penawaran Jangka pendek.
3. Mengetahui Marginal cost dan kurva Penawaran.
4. Mengetahui Producer surplus.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori pengaruh zakat Terhadap Penawaran


Kewajiban zakat mengikat bagi seorang pengusaha muslim, maka sedini mungkin
ia akan mengalokasikan sejumlah dananya untuk digunakan membayar zakat. Segingga
melalui zakat tersebut akan menjadikan suatu tanggung jawab bagi umat Islam untuk
tolong menolong. Dalam kewajiban zakat terkandung unsur moral, sosial dan ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, zakat mencegah terjadinya penumpukan kekayaan pada
seseorang dan mewajibkan orang kaya untuk mendistribusikan harta kekayaannya pada
orang miskin.
Zakat perniagaan baru dikenakan apabila hasil produksi dijual dan hasi penjualan
telah memenuhi nisab (batas minimal harta yang menjadi objek zakat yaitu setara dengan
96 gram emas), dan haul (batas minimal waktu harga yang dimiliki yaitu satu tahun).
Apabila nisab dan haul telah terpenuhi, maka wajiblah dikeluarkan zakatnya sebesar
2,5%. Dengan adanya zakat perniagaan itu sendiri dapat membuat perilaku untuk
memaksimalkan zakat. Artinya, jika seorang produsen memaksimalkan keuntungannya,
pada saat yang bersamaan ia akan memaksimalkan besarnya zakat yang dibayarkan.
Dengan demikian mustahik produsen yang mempunyai kewajiban zakat
perniagaan dapat menawarkan barang dan jasanya dengan biaya yang lebih kompetitif,
akibatnya akan meningkatkan penawaran. Pada kurva penawaran yang ada, maka kurva
akan bergeser kebawah yang dikarenakan adanya dukungan dana zakat produktif
tersebut.

B. Kurva Penawaran Jangka pendek


Disetiap harga yang diatas P1 berapapun penjualan yang dilakukan produsen
harganya selalu melebihi AVC dengan ini produsen memiliki laba ekonomis positif.
Dimana grafik MC dan AVC sam ini akan terjadi titik potong yang dinamakan titik impas
jangka pendek (shortrun break-even point). Dititk impas jangka pendek ini produsen
tidak mendapat laba yang ekonomis, tetapi hanya mencapai tingkat BEP saja. Jadi bisa
dikatakan bahwa titik impas akan beroperasi bila harga diatas AVC ketika produsen ingin
mengoptimalkan keuntungannya maka produsen akan memproduksi ketika MC=MR,
yang diasumsikan pasar bersifat persaingan sempurna mak harga berfungsi sebagai MR.
Jadi dengan ini MC=P=MR, pada gambar 7.1 bila harga yang ada dipasaran
berlaku dengan jangka pendek adalah P* maka produsen akan memiliki keuntungan yang
ekonomis yaitu P* E*QS. Dengan demikian kurva MC yang berada diatas kurva AVC
adalah garis yang menjelaskan produsen bersedia berproduksi. Untuk lebih jelasnya pada
gambar 7.1 apabila U1 dan U2 dihubungkan, maka akan mendapat kurva penawaran
untuk individu produsen dan bukan fungsi penawaran untuk industri atau pasar.

Untuk kurva penawaran jangka pendek dari sector industri secara keseluruhan
dapat dirumuskan lewat penjumlahan Horizontal seluruh kurva penawraran jangka
pendek masing-masing perusahaan. Lebih jelasnya untuk mengilustrasikan penjumlhan
horizontal kurva penawaran dapt dilihat dari gambar 7.2. kurva marginal untuk dua
perusahaan dilambangkan dengan MCa pada panel (a) dan Mb pada panel (b). Dua kurva
biaya marginal akan berlaku bila harga-harga lebih besar daripada veriable rata-rata
minimum dari masing-masing produsen .
Di panel (a), perusahaan hanya memproduksi Q1, jika harga yang berlaku adalah
P1. Dan bila harga P2 perusahaan akan memproduksi sebesar Q2. Ini berlaku untuk
produsen kedua yang berproduksi pada Q1b apabila harga yang berlaku P1, begitu juga
apabila harga berada di P2 maka produsenkedua akan memproduksi Q2b. jika
diasumsikan industry yang sama hanya produsen a dan b penambahan secara horizontal
merupakan penawaran industry atau MC.

C. Marginal cost dan kurva Penawaran


Dalam jangka pendek perusahaan akan memaksimalkan labanya dengan memilih
jumlah output di mana harga sama dengan marginal cost, selama tingkat harga tersebut
lebih besar daripada nilai minimal biaya variable rata-rata (average variabel cost, AVC).
Jika kedua keadaan tersebut terpenuhi, maka itulah kurva penawaran. Untuk setiap
tingkat harga di bawah minimum AVC, jumlah yang ditawarkan adalah nihil. Pada
tingkat harga sama dengan AVC, jumlah yang ditawarkan adalah Q2. Untuk setiap
tingkat harga di atas AVC, jumlah yang diawarkan digambarkan oleh kurva MC.
Misalnya, pada tingkat harga sama dengan ATC, jumlah yang ditawarkan adalah Q3. Jadi
kurva penawaran adalah kurva marginal cost yang di atas AVC.
Perhatikanlah kurva penawaran, yaitu kurva marginal cost yang dicetak tebal.
Selisih antara kurva ATC dan kurva AVC yang digambarkan dengan celah di antara
kedua kurva tersebut, menggambarkan AFC (average fixed cost). Sekarang perhatikanlah
kurva penawaran yang berada di antara kurva ATC dan AVC. Untuk setiap tingkat harga
di atas AVC, namun di bawah ATC (yaitu antara output Q2 dan Q3), berarti perusahaan
mengalami kerugian setiap output yang dijual karena harga lebih kecil dibanding ATC.

Meskipun harga lebih kecil dibanding ATC, bagi perusahaan lebih baik untuk
tetap menjual outputnya karena pada tingkat harga tersebut perusahaan telah mampu
membayar AVC nya. Kerugian yang masih terjadi adalah sebesar AFC nya. Ingatlah
bahwa FC adalah biaya tetap yang harus dibayar perusahaan apakah perusahaan
berproduksi atau tidak berproduksi. Nah, kerana AFC tetap aakan muncul berapapun
jumlah output yang diproduksi, maka lebih baik bagi perusahaan untuk memproduksi
output sejumlah Q2 sampai dengan Q3 Dengan demikian, perusahaan berharap
memantapkan keberadaan produknya di pasar. Bila kemudian tingkat harga melampaui
ATC, perusahaan ini akan membukukan laba.
Bagaimana bila perusahaan memilih untuk tidak berproduksi bila harga di bawah
ATC? Kerugian perusahaan akan bertambah besar:
1. Perusahaan harus tetap menanggung AFC.
2. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan operasi yang berarti para pelaksana
perusahaan tidak mempunyai pendapatan. Jadi sebagai pemilik perusahaan, ia
memang tidak bagi hasil dari modal penyertaannya (dividen), namun sebagai
pelaksana perusahaan ia tetap mendapat pendapatan berupa upah kerja bila tetap
berproduksi. Sebaliknya jika perusahaan tidak berproduksi, maka ia akan kehilangan
bagi hasil sebagai pemilik dan juga kehilangan upah kerja sebagai pelaksana.

D. Producer Surplus
Produser surplus adalah jumlah yang di terima penjual dikurangi biaya yang
dipikulnya. Dalam menawarkan produknya seorang produsen harus melihat seberapa
besar biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produknya, karena biaya itu
merupakan harga minimum yang dapat mereka ambil uantuk menentukan kesediaan
produsen uantuk menjualnya. Produser surplus dapat dihitung dengan dua cara:

a. Cara pertama
Secara sistematis, total revenue adalah hasil kali P*Q*. sedangkan total
Variable cost adalah hasil kali AVC dengan Q. selisih antara keduanya digambarkan
dengan segi empat yang diarsir yaitu hasil kali antara (P*-AVC) dengan Q, inilah
yang disebut Producer Surplus. Secara matematis ditulis:
Produser surplus = TR – TVC
= (P x Q) – (AVC x Q)
= (P x AVC) x Q
b. Cara kedua
Cara lain untuk menghitung producer surplus. Perhatikanlah bahwa variable cost
untuk memproduksi 1 unit out put sama dengan marginal cost pada jumlah output 1
unit. Variable cost pada jumlah output 1 unit ditambah marginal cost paada jumlah 2
unit, dan seterusnya. Sehingga VC(Q) =MC (1) + MC (2) +…..+MC (Q).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian dari Penawaran dalam ilmu ekonomi adalah jumlah banyaknya barang
atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Dalam kegiatan ekonomi konvensional maupun ekonomi islam, permintaan dan
penawaran adalah dua konsep yang mendasari kegiatan perekonomian secara luas
permintaan dan penawaran sendiri merupakan dua kata yang sering digunakan oleh para
pelaku ekonomi. Keduanya dijadikan sebagai kekuatan-kekuatan yang membuat proses
kegiatan ekonomi dapat bekerja.
Ekonomi Islam juga memasukakan kegiatan zakat yang merupakan rukun Islam.
Zakat mempengaruhi dalam proses penawaran dalam kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu
saja,dalam proses penetapan harga dalam ekonomi Islam juga harus ada kesimbangan
atau equilibrium dalam pembentukan harga. Penelitian ini memberikan kontribusi saran
diantaranya: Bagi kita masyarakat disarankan untuk melakukan kegiatan
perekonomi/perdagangan (permintaan dan penawaran) sesuai dengan konsep ekonomi
Islam. Dimana dalam Ekonomi Islam juga dimasukkan unsur zakat yang dapat
mempengaruhi proses penawaran.

B. Saran
Semoga dengan penyajian makalah yang sangat sederhana dan praktis ini, kiranya nanti
dapat menanmbah wawasan kita, untuk lebih mengintensifkan pelajaran khususnya
mengenai “Teori Penawaran Islami” mungkin dalam makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi materi maupun bobot yang kami sajikan pada kesempatan
ini. Maka kami mohon sarannya yang bersifat membangun, agar kedepannya dalam
penulisan ataupun dan penyusunan makalah ini lebih baik dan lebih bermutu lagi. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Muawanah, M. (2017). PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM ISLAM. Al-'Adalah:


Jurnal Syariah dan Hukum Islam. Volume 2(2) hal 111-127. Mojokerto: Institut Pesantren KH.
Abdul Chalim.

Hafid, A. (2015). Konsep Penawaran dalam Perspektif Islam. JEBIS (Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam) JOURNAL OF ISLAMIC ECONOMICS AND BUSINESS. Volume 1(2) hal 203-216.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Permana, I. (2020). Teori Penawaran Dalam Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Volume 2(1) hal 6-20. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai