1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
A. Definisi & Hukum Penawaran ............................................................................................... 5
B. Kurva Penawaran .................................................................................................................... 5
C. Faktor-Faktor Penawaran dalam Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam ..................... 7
D. Hubungan Harga dan Penawaran ........................................................................................... 9
E. Pengaruh Zakat Terhadap Penawaran................................................................................... 10
F. Pengaruh Faktor Bukan Harga Terhadap Penawaran ........................................................... 10
G. Fungsi Penawaran................................................................................................................. 12
H. Teori Penawaran Dalam Perspektif Islam ............................................................................ 12
I. Elastisitas Penawaran ............................................................................................................. 14
J. Jenis Elastisitas Penawaran.................................................................................................... 16
K. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran .................................................................................. 16
BAB III ......................................................................................................................................... 18
PENUTUP .................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam setiap kegiatan yang ada pada kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas
menghadapi persoalan yang bersifat ekonomi yang pada dasarnya menghendaki pelaku ekonomi
dalam membuat keputusan mengenai tindakan terbaik apa yang perlu diambil pada setiap
keinginan dan kebutuhan manusia yang akan semakin bertambah setiap waktu namun disisi lain
berbanding terbalik dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Salah satu contohnya ada pada transaksi perdagangan yang tentunya terdapat sebuah
permintaan, penawaran, harga serta kuantitas produksi yang saling keterkaitan satu sama lain.
Khususnya pada satu sudut pandang suatu penyedia barang dan jasa yang dihadapkan pada
masalah penentuan jumlah penawaran barang yang berasal dari sumber daya alam. Dalam
melakukan pengolahan alam, islam mengajarkan bahwa manusia harus senantiasa menjaga
keseimbangan kehidupan yang ada disekitar, dan jangan sampai melakukan perusakan. Kegiatan
produksi justru dianjurkan pada barang-barang yang bermanfaat, dikelola secara halal dan
dibenarkan dalam syariat. Bukannya melakukan kegiatan produksi yang jika dikonsumsi
menimbulkan kerusakan pada orang lain. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an :
Artinya ; “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi
3
rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di
lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. dan Dia
telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam
orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu,
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 32-34)
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan hukum penawaran?
2. Bagaimana bentuk kurva penawaran?
3. Apa saja faktor-faktor penawaran dalam ekonomi konvensional dan ekonomi islam?
4. Bagaimana hubungan harga dan penawaran?
5. Bagaimana pengaruh zakat terhadap penawaran?
6. Bagaimana pengaruh faktor bukan harga terhadap penawaran?
7. Apa yang dimaksud dengan fungsi penawaran?
8. Bagaimana penawaran dalam perspektif islam?
9. Apa yang dimaksud dengan elastisitas penawaran dan jenis-jenisnya?
10. Apa saja faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran?
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Penawaran merupakan jumlah barang maupun jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan
oleh produsen kepada konsumen di setiap tingkat harga serta lama periode waktu tertentu.
Menurut Winardi (1991), penawaran ialah jumlah produk tertentu yang para penjual bersedia
untuk menjualnya pada pasar di saat tertentu.1
Hukum penawaran yang berlaku pada para produsen sebagai pelaku ekonomi pasar
menyatakan bahwa jika harga barang per unit mengalami peningkatan akan berpengaruh pada
jumlah barang yang ditawarkan atau disediakan lebih banyak. Sebaliknya jika harga jual barang
per unit dari semula produsen berpengaruh untuk mengurangi jumlah barang yang ditawarkan
atau disediakan. Hal ini terjadi Karena dengan asumsi faktor harga signifikan berpengaruh pada
daya jangkau pasar untuk melakukan transaksi pembelian barang, sedang faktor lain selain harga
diasumsikan tetap atau ceteris paribus. Saat harga barang per unit mengalami kenaikan akan
dipresepsikan oleh para produsen hal itu berpengaruh pada kelancaran transaksi. Selain itu juga
dapat dipersepsikan oleh para produsen akan memberikan kontribusi pada tingkat keuntungan
(profit) lebih besar, yaitu semakin banyak barang yang terjual semakin besar profit yang akan
diperoleh.2
B. Kurva Penawaran
Definisi dari kurva penawaran yaitu “Suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara
harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. Ada beberapa
hal yang terjadi pada sebuah kurva penawaran:
1
Yogi, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: Kencana, 2006) 7.
2
Sugiyanto & Anggun Putri Romadhina. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro (Serang: Yayasan Pendidikan
dan Sosial Indonesia Maju, 2020) 14.
5
a. Jika suatu penawaran bertambah yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang terdapat
di luar harga, maka penawaran (supply) akan mengalami pergeseran ke arah kanan
bawah.
b. Jika suatu penawaran berkurang, maka kurva penawaran (supply) akan mengalami
pergeseran ke arah kiri atas.
c. Harga pasar yang terbentuk ditentukan oleh mekanisme pasar.
3
Iwan Permana, Teori Penawaran dalam Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 2, No.1, (Mei 2020), 11-12.
4
Abdurrohman Kasdi, Permintaan dan Penawaran dalam Mempengaruhi Pasar, Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam, Vol 4, No.2, (Desember 2016), 23.
6
terjadi dan berdampak buruk yang dapat merugikan manusia itu sendiri. Produksi yang
diharapkan berjalan dalam Islam adalah produksi yang bermanfaat. Produksi di dalam
Islam bukan hanya melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan,
tetapi juga membatasi dalam hal etika dan moral suatu kegiatan produksi tersebut yang
nantinya akan berpengaruh terhadap fungsi penawaran suatu barang atau jasa.5
Bentuk umum fungsi penawaran:
Q = f (P)
Terdapat hubungan fungsional antara harga suatu komoditas dengan jumlah
barang atau komoditas yang ditawarkan. Pada saat cateris paribus, berlaku suatu fungsi
dari harga per unit yang merupakan jumlah barang atau komoditas yang ditawarkan.
Kurva penawaran pada umumnya bergerak ke kanan atas dan berbentuk lurus. 6
Penawaran dapat digunakan untuk melakukan perkiraan dari suatu harga guna
menyeimbangkan antara kuantitas yang diminta dengan kuantitas yang ditawarkan di
dalam suatu pasar. Dan penawaran juga berlaku sebagai titik tolak dari beraneka ragam
teori dan model ilmu ekonomi yang lainnya.7
Fungsi penawaran merupakan suatu fungsi yang di dalamnya menunjukkan
hubungan antara penawaran harga yang ditawarkan oleh produsen dengan harga barang
atau jasa yang berlaku di pasar. Dapat menganalisa suatu pembahasan yang akan
diterbitkan merupakan tujuan dari fungsi penawaran yang digunakan oleh produsen. Jika
faktor harga yang ditawarkan mengalami kenaikan yang disertai dengan adanya asumsi
cateris paribus, maka, jumlah barang yang ditawarkan akan mengalami kenaikan juga.
Jadi, fungsi penawaran yang di dalamnya menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan oleh produsen dengan harga barang memiliki hubungan positif dan
gradien dari fungsi penawaran tersebut juga selalu positif.8
7
1) Harga Faktor Produksi
Jika harga suatu faktor produksi mengalami penurunan, maka kurva penawaran
akan mengalami pergeseran ke arah kanan bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
suatu barang yang ditawarkan mengalami kenaikan atau dengan kata lain bertambah
pada setiap harganya. Sedangkan jika harga suatu faktor produksi mengalami
kenaikan, maka kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kiri atas.
2) Teknologi
Teknologi produksi yang digunakan akan mengalami perubahan seiring dengan
berjalannya waktu. Jika terjadi suatu perubahan di dalam teknologi produksi yang
condong ke arah mengurangi ongkos suatu produksi dalam jangka pendek, maka
kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kanan bawah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jika teknik produksi yang dilakukan semakin baik, maka kurva
penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kanan dan jumlah suatu barang yang
ditawarkan akan bertambah pada setiap harganya.
3) Pajak dan Subsidi
Pajak merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu
produk atau barang yang akan berpengaruh pada suatu harga. Misalnya, terjadi
kenaikan pajak penjualan akan menimbulkan kenaikan juga pada ongkos suatu
produksi. Hal tersebut juga akan mengurangi penawaran. Sedangkan jika terdapat
subsidi dari pemerintah, maka akan menimbulkan penurunan ongkos suatu produksi
dan akan meningkatkan penawaran.
4) Harapan Harga
Kemauan para produsen untuk menambah atau mengurangi suatu penawaran akan
menimbulkan harapan terhadap perubahan suatu harga yang relatif atas suatu barang.
5) Jumlah Perusahaan dalam Industri
Jumlah perusahaan dalam industri seringkali dianggap konstan dalam jangka
pendek. Dalam jangka panjang, kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke
arah kanan jika terjadi kenaikan pada jumlah perusahaan. Sedangkan kurva
penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kiri jika terjadi penurunan pada
jumlah perusahaan.9
9
Iswardono SP, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Gunadarma, 1994), 36-37.
8
b. Faktor-Faktor Penawaran Dalam Ekonomi Islam
1) Mashlahah
Mashlahah sangat berpengaruh terhadap penawaran, tetapi besarnya
pengaruh tersebut ditentukan oleh tingkat keimanan dari masing-masing produsen.
Produsen muslim akan menambah jumlah produksinya, jika jumlah mashlahah
yang terkandung di dalam suatu barang yang diproduksinya semakin meningkat.
2) Keuntungan
Keuntungan ini dapat mengakumulasi modal yang nantinya digunakan
untuk berbagai kegiatan lainnya. Keuntungan juga akan menjadi modal tambahan
untuk bisa memperoleh mashlahah yang lebih besar guna mencapai falah. Faktor-
faktor yang mempengaruhi keuntungan:
a) Harga Barang
Produsen cenderung akan mengurangi penawaran ketika harga turun,
karena tingkat keuntungan yang diperoleh juga akan turun.
b) Biaya Produksi
Keuntungan produsen akan meningkat yang bisa mendorong untuk
meningkatkan jumlah pasokan pasar ketika biaya turun.10
10
Iwan Permana, Op.Cit., 10.
9
hubungan antara jumlah komoditas yang ditawarkan dengan harga satuan komoditas yang
berlaku.11
Dalam kewajiban membayar zakat terkadung beberapa unsur diantaranya: Unsur modal,
sosial, dan ekonomi. Di dalam ekonomi, zakat ini dimaksudkan untuk mencegah adanya
kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin sehingga tidak terjadi adanya penumpukan
harta pada salah satu pihak. Sedangkan zakat terhadap hasil produksi, misalnya adalah zakat
perniagaan. Di dalam Islam, zakat perniagaan dikenakan apabila:
a. Nisab, batas minimal hartanya yaitu setara dengan 96 gram emas.
b. Haul, batas minimal dalam hal waktu harta tersebut yang dimiliki adalah satu tahun.
Jadi, jika nisab dan haulnya telah terpenuhi, maka suatu perusahaan tersebut wajib
mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.
11
Elisabeth Lenny Marit dkk, Op.Cit., 24-25.
12
Ainun Jariah, Teori Penawaran Islam, 7-8.
10
b. Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan suatu pengeluaran yang
mempunyai peran yang sangat besar untuk menentukan biaya suatu produksi. Perusahaan
akan mengalami kerugian dan memperoleh biaya produksi yang melebihi hasil dari suatu
penjualan, jika terjadi adanya kenaikan pada pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor
produksi. Hal tersebut dapat mengakibatkan suatu perusahaan mengalami gulung tikar
dan berkurangnya jumlah penawaran suatu barang.
c. Biaya Produksi
Penawaran suatu barang berkurang, jika biaya produksinya meningkat dan
produsen mengurangi hasil produksinya.
d. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan menurut teori ekonomi adalah untuk memaksimumkan
keuntungan. Menurut teori tersebut, setiap perusahaan tidak berusaha menggunakan
kapasitas dalam produksinya secara maksimal, melainkan menggunakan kapasitasnya
secara maksimal terhadap keuntungan. Namun, dalam prakteknya perusahaan-perusahaan
mempunyai tujuan lain yang berbeda-beda sehingga akan menimbulkan pengaruh yang
berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Oleh karena itu, penawaran suatu barang
mempunyai sifat yang berbeda tergantung terjadinya perubahan atau tidak dalam tujuan
yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
e. Tingkat Teknologi
Berkurangnya biaya produksi, bertambahnya kualitas produktifitas, bertambahnya
kualitas mutu barang, dan menciptakan barang-barang yang baru merupakan suatu bentuk
kemajuan teknologi. Hubungan kemajuan teknologi dengan penawaran suatu barang yaitu
produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi bisa semakin murah
sehingga keuntungan pun bertambah.
f. Dugaan Tentang Masa Depan
Dugaan tentang masa depan mencakup perubahan harga dari suatu barang.
Contohnya, jika penjual memprediksi bahwa harga suatu barang akan meningkat di masa
depan, maka penjual tersebut akan mengurangi penawarannya pada saat ini. Sehingga
penawaran berkurang. Hal seperti itu dilarang oleh Nabi, karena dikhawatirkan nantinya
perilaku tersebut akan mengakiban harga suatu barang di pasar melonjak drastis.
11
g. Kondisi Alam
Kondisi alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan lain sebagainya dapat
mempengaruhi suatu penawaran yaitu penawaran barang-barang tertentu akan berkurang
khususnya barang-barang dari hasil pertanian.
h. Jumlah Pedagang/Penjual
Penawaran suatu barang akan bertambah, jika jumlah pedagang/penjual suatu
produk tertentu semakin banyak.
i. Kebijakan Pemerintah
Jika keperluan akan kebutuhan dipenuhi sendiri dan supply yang disebabkan oleh
kebijakan pemerintah guna mengurangi komoditas impor telah terjadi, maka penawaran
akan meningkat.13
G. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.
Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa berapa banyak barang yang
diproduksi. Rumus fungsi penawaran :
P= a+bQ
Atau
Q= a+bP
P= Harga barang per unit
Q= Jumlah barang yang diminta
a= Angka konstanta
b= koefisien kecenderungan
13
Iwan Permana, Op.Cit., 12-13.
12
Teori penawaran hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu
perusahaan dalam analisis biayanya. Setiap perusahaan hanya akan berproduksi jika harga
barang yang berlaku lebih tinggi daripada biaya variabel rata-ratanya. Pada dasarnya
terdapat garis harga yang tak terbatas jumlahnya di atas titik perpotongan antara kurva biaya
marginal dengan kurva biaya variabel rata-rata. Dari sinilah kita dapat menemukan beberapa
kuantitas yang dapat ditawarkan pada setiap tingkatan harga.
Membahas teori penawaran Islami, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan
manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Dalam
memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia, larangan yang
harus dipatuhi adalah “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Larangan ini
tersebar di banyak tempat dalam Al-Qur'an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang
berbuat kerusakan di muka bumi.
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan
Islami sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor yang turut berpengaruh terhadap
posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek
penting yang memberikan suatu perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan besar berasal
dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.
Yang pertama adalah bahwa Islam memandang manusia secara umum, apakah
sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-
nilai yang paling pokok yang didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah
kesederhanaan, tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis
(iqtishad). Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man.
Yang kedua adalah norma-norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk
kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu pada hakikatnya adalah
barang-barang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi diri mereka dan
kemaslahatannya.
Dalam perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam
sehingga nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga cara
untuk memenuhi keinginan tersebut senantiasa dikaitkan dengan norma moral Islam yang
selalu menemaninya ke mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua barang dan jasa yang
13
diproduksi dan ditawarkan ke pasar mencerminkan kebutuhan riil dan sesuai dengan tujuan
syariah itu sendiri (maqashid syariah). Dalam perspektif ini tidak dimungkinkan produksi
barang yang tidak berguna secara syar’i. 14
Ibn khaldun berpendapat tentang penawaran, bila penduduk kota memiliki makanan
berlebih dari yang mereka butuhkan akibatnya harga makanan menjadi murah, tapi di kota
kecil, bahan makanan sedikit, maka harga bahan makanan akan tinggi. Ketika barang-barang
yang tersedia sedikit, maka harga akan naik. Namun bila jarak antar kota dekat dan aman
akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah, sehingga
harga akan turun.15
Dalam kitab al-Kharaj, Abu Yusuf menjelaskan tidak ada batasan tertentu tentang
murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsip tidak
bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak
disebabkan oleh kelangkaan makanan. Murah dan mahal adalah ketentuan Allah. Terkadang
makanan berlimpah tetap mahal, dan terkadang makanan sangat sedikit tapi murah. Teori
penawaran Islami tidak terlepas dari kaidah dan ketentuan yang digaris Allah kepada
manusia dalam melakukan kegiatan produksi.16
I. Elastisitas Penawaran
14
Abdul Hafid, Konsep Penawaran Dalam Perspektif Islam, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2
(Desember 2015) 207
15
Rozalinda, Ekonomi Islam:Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) ed.1 cet.2
hal. 71-72.
16
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) .252.
14
B. Manfaat elastisitas penawaran
Elastisitas memiliki beberapa manfaat dalam bidang ekonomi berikut merupakan
manfaat- manfaat adanya elastisitas penawaran:
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga awal barang
Q : jumlah awal penawaran
17
Serly Nabila Savira, Elastisitas Penawaran (Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2020), 6-7.
15
Es : elastisitas penawaran
16
menambah biaya rata-rata dan akan menyebabkan produksi berada di skala tidak
ekonomis.
- Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan mesin baru. Penambahan kapasitas juga akan membutuhkan investasi
yang besar. Sementara itu, penawaran akan bersifat elastis jika tidak terjadi
penambahan kapasitas.
2. Jangka waktu analisis
- Jangka waktu yang sangat singkat. Dalam jangka waktu singkat, produsen tidak
bisa menambah penawaran nya sehingga penawaran akan bersifat tidak elastis
sempurna.
- Jangka waktu pendek. Kapasitas tidak dapat dinaikkan dalam jangka waktu pendek
namun produsen bisa menaikan produksi dengan menggunakan factor produksi
yang tersedia. Hasilnya, presentase penawaran akan bisa dinaikkan walau dalam
jumlah yang relative kecil hingga menghasilkan penawaran bersifat tidak elastis.
- Jangka waktu Panjang. Produksi dan jumlah penawaran akan lebih mudah
dinaikkan dalam jangka Panjang. Hal ini akan membuat penawaran bersifat elastis.
3. Stok persediaan
Semakin banyak persediaan yang tersedia maka akan elastis penawaran nya. Hal
ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan
barang yang tersedia.
4. Kemudahan subtitusi faktor produksi atau inputnya.
Semakin tinggi mobilitas mesin atau kapasitas lainnya dan tenaga kerja, maka
semakin elastis lah penawaran nya. Hal ini akan mempermudah produsen dalam
memenuhi perubahan permintaan yang terjadi di pasar. Ini karena kapasitas kapitalnya
fleksibel, jadi mudah untuk di kurangi dan ditambahkan sewaktu-waktu sesuai dengan
permintaan.18
18
Muhammad Ridhwan dkk, Buku Diktat Ekonomi Mikro Islam II (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,
2017), 74-76.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa penawaran merupakan ukuran yang
menunjukan sampai dimana penawaran akan mengalami perubahan terhadap harga.
Penawaran adalah salah satu unsur pasar yang harus diterapkan berdasarkan hukum Islam
karena manusia diciptakan sebagai khalifah untuk memanfaat sumber daya dengan sebaik-
baiknya untuk maslahah umat. Factor penawaran dalam ekonomi islam adalah maslahah dan
keuntungan.
Dalam penawaran islam, ada aspek penting yang membedakan nya dengan
penasawaran konvensional. Yaitu berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan
pada premis nilai-nilai islam. Islam juga mendorong kehidupan perkonomian yang sederhana.
Segala jenis Tindakan manusia dikembalikan lagi lepada tugasnya untuk memelihara sumber
daya dan memanfaatkan nya untuk maslahah tanpa merusak sumber daya yang ada.
B. Saran
Sesuai dengan prinsip Islam dalam kegiatan ekonomi, disarankan kepada seluruh umat
manusia dan pembaca makalah ini agar memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan tanpa
merusak ekosistemnya. Baik dalam permintaan atau penawaran, kegiatan tersebut harus didasari
dengan prinsip kesederhanaan dan pemanfaatan untuk diri sendiri dan umat manusia lainnya.
Utamakan maslahah dibanding keuntungan. Serta setiap kegiatan ekonomi harus di dasari
dengan prinsip syariah dan diniatkan untuk ber Ibadah kepada Allah swt.
18
DAFTAR PUSTAKA
Putri Romadhina, Anggun dan Sugiyanto. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro.
Serang: Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju, 2020.
Permana, Iwan. “Teori Penawaran dalam Ekonomi Islam.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
02, No.1 (2020):11-12.
Lenny Marit, Elisabeth dkk. Pengantar Ilmu Ekonomi. Manokwari: Yayasan Kita
Menulis, 2021.
Hidayah, Nur. “Analisis Permintaan dan Penawaran Terhadap Barang Pokok dan Non
Poko.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 03 no.2 (2020):37.
SP, Iswardono. Teori Ekonomi Mikro: seri diktat kuliah. Jakarta: Gunadarma, 1994.
Yogi. Ekonomi Manajerial: Pendekatan Analisi Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006.
Hafid , Abdul. “Konsep Penawaran Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, 01, no. 2 (2015):207
Ridhwan , Muhammad dkk. Buku Diktat Ekonomi Mikro Islam II. Medan: Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, 2017.
19