Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FUNGSI DAN ELASTISITAS PENAWARAN DALAM ISLAM


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Ekonomi Mikro Syariah II
Dosen Pengampu: Annisa Ilmia, M.E.

Disusun oleh Kelompok 4

Nazah Silma Azkia 1219220107


Nisrina Rachel Nurjaya 1219220111
Tazkia Mutia Rahman 1219220137
Wulan Amelia Nurhasanah 1219220140

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
A. Definisi & Hukum Penawaran ............................................................................................... 5
B. Kurva Penawaran .................................................................................................................... 5
C. Faktor-Faktor Penawaran dalam Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam ..................... 7
D. Hubungan Harga dan Penawaran ........................................................................................... 9
E. Pengaruh Zakat Terhadap Penawaran................................................................................... 10
F. Pengaruh Faktor Bukan Harga Terhadap Penawaran ........................................................... 10
G. Fungsi Penawaran................................................................................................................. 12
H. Teori Penawaran Dalam Perspektif Islam ............................................................................ 12
I. Elastisitas Penawaran ............................................................................................................. 14
J. Jenis Elastisitas Penawaran.................................................................................................... 16
K. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran .................................................................................. 16
BAB III ......................................................................................................................................... 18
PENUTUP .................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap kegiatan yang ada pada kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas
menghadapi persoalan yang bersifat ekonomi yang pada dasarnya menghendaki pelaku ekonomi
dalam membuat keputusan mengenai tindakan terbaik apa yang perlu diambil pada setiap
keinginan dan kebutuhan manusia yang akan semakin bertambah setiap waktu namun disisi lain
berbanding terbalik dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Salah satu contohnya ada pada transaksi perdagangan yang tentunya terdapat sebuah
permintaan, penawaran, harga serta kuantitas produksi yang saling keterkaitan satu sama lain.
Khususnya pada satu sudut pandang suatu penyedia barang dan jasa yang dihadapkan pada
masalah penentuan jumlah penawaran barang yang berasal dari sumber daya alam. Dalam
melakukan pengolahan alam, islam mengajarkan bahwa manusia harus senantiasa menjaga
keseimbangan kehidupan yang ada disekitar, dan jangan sampai melakukan perusakan. Kegiatan
produksi justru dianjurkan pada barang-barang yang bermanfaat, dikelola secara halal dan
dibenarkan dalam syariat. Bukannya melakukan kegiatan produksi yang jika dikonsumsi
menimbulkan kerusakan pada orang lain. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an :

Artinya ; “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi

3
rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di
lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. dan Dia
telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam
orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu,
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 32-34)

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan hukum penawaran?
2. Bagaimana bentuk kurva penawaran?
3. Apa saja faktor-faktor penawaran dalam ekonomi konvensional dan ekonomi islam?
4. Bagaimana hubungan harga dan penawaran?
5. Bagaimana pengaruh zakat terhadap penawaran?
6. Bagaimana pengaruh faktor bukan harga terhadap penawaran?
7. Apa yang dimaksud dengan fungsi penawaran?
8. Bagaimana penawaran dalam perspektif islam?
9. Apa yang dimaksud dengan elastisitas penawaran dan jenis-jenisnya?
10. Apa saja faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dan hukum penawaran.


2. Untuk mengetahui bentuk kurva penawaran.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penawaran dalam ekonomi konvensional dan islam.
4. Untuk mengetahui hubungan harga dan penawaran.
5. Untuk mengetahui pengaruh zakat terhadap penawaran.
6. Untuk mengetahui pengaruh faktor bukan harga terhadap penawaran.
7. Untuk mengetahui fungsi penawaran.
8. Untuk mengetahui penawaran dalam perspektif islam.
9. Untuk mengetahui elastisitas penawaran dan jenis-jenisnya.
10. Untuk mengetahui faktor penentu elastisitas penawaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi & Hukum Penawaran

Penawaran merupakan jumlah barang maupun jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan
oleh produsen kepada konsumen di setiap tingkat harga serta lama periode waktu tertentu.
Menurut Winardi (1991), penawaran ialah jumlah produk tertentu yang para penjual bersedia
untuk menjualnya pada pasar di saat tertentu.1

Hukum penawaran yang berlaku pada para produsen sebagai pelaku ekonomi pasar
menyatakan bahwa jika harga barang per unit mengalami peningkatan akan berpengaruh pada
jumlah barang yang ditawarkan atau disediakan lebih banyak. Sebaliknya jika harga jual barang
per unit dari semula produsen berpengaruh untuk mengurangi jumlah barang yang ditawarkan
atau disediakan. Hal ini terjadi Karena dengan asumsi faktor harga signifikan berpengaruh pada
daya jangkau pasar untuk melakukan transaksi pembelian barang, sedang faktor lain selain harga
diasumsikan tetap atau ceteris paribus. Saat harga barang per unit mengalami kenaikan akan
dipresepsikan oleh para produsen hal itu berpengaruh pada kelancaran transaksi. Selain itu juga
dapat dipersepsikan oleh para produsen akan memberikan kontribusi pada tingkat keuntungan
(profit) lebih besar, yaitu semakin banyak barang yang terjual semakin besar profit yang akan
diperoleh.2

B. Kurva Penawaran

Definisi dari kurva penawaran yaitu “Suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara
harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. Ada beberapa
hal yang terjadi pada sebuah kurva penawaran:

1
Yogi, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: Kencana, 2006) 7.
2
Sugiyanto & Anggun Putri Romadhina. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro (Serang: Yayasan Pendidikan
dan Sosial Indonesia Maju, 2020) 14.

5
a. Jika suatu penawaran bertambah yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang terdapat
di luar harga, maka penawaran (supply) akan mengalami pergeseran ke arah kanan
bawah.
b. Jika suatu penawaran berkurang, maka kurva penawaran (supply) akan mengalami
pergeseran ke arah kiri atas.
c. Harga pasar yang terbentuk ditentukan oleh mekanisme pasar.

Gambar Kurva Penawaran


Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya pergeseran pada kurva
penawaran:
a. Perubahan harga pada suatu komoditas akan mengakibatkan adanya pergerakan di
sepanjang kurva penawaran.
b. Perubahan faktor-faktor lain di luar harga suatu komoditas itu sendiri akan
mengakibatkan adanya pergeseran pada kurva penawaran.3

Gambar Kurva Pergeseran Penawaran


Gerakan dan pergeseran yang terjadi sepanjang kurva penawaran tersebut juga
dapat diakibatkan oleh adanya perubahan terkait dalam hal jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan.4
Di dalam konsep Islam telah dijelaskan bahwa mencegah terjadinya mafsadah
(kerusakan) itu lebih diutamakan daripada harus memperbaiki kerusakan yang telah

3
Iwan Permana, Teori Penawaran dalam Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 2, No.1, (Mei 2020), 11-12.
4
Abdurrohman Kasdi, Permintaan dan Penawaran dalam Mempengaruhi Pasar, Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam, Vol 4, No.2, (Desember 2016), 23.

6
terjadi dan berdampak buruk yang dapat merugikan manusia itu sendiri. Produksi yang
diharapkan berjalan dalam Islam adalah produksi yang bermanfaat. Produksi di dalam
Islam bukan hanya melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan,
tetapi juga membatasi dalam hal etika dan moral suatu kegiatan produksi tersebut yang
nantinya akan berpengaruh terhadap fungsi penawaran suatu barang atau jasa.5
Bentuk umum fungsi penawaran:
Q = f (P)
Terdapat hubungan fungsional antara harga suatu komoditas dengan jumlah
barang atau komoditas yang ditawarkan. Pada saat cateris paribus, berlaku suatu fungsi
dari harga per unit yang merupakan jumlah barang atau komoditas yang ditawarkan.
Kurva penawaran pada umumnya bergerak ke kanan atas dan berbentuk lurus. 6
Penawaran dapat digunakan untuk melakukan perkiraan dari suatu harga guna
menyeimbangkan antara kuantitas yang diminta dengan kuantitas yang ditawarkan di
dalam suatu pasar. Dan penawaran juga berlaku sebagai titik tolak dari beraneka ragam
teori dan model ilmu ekonomi yang lainnya.7
Fungsi penawaran merupakan suatu fungsi yang di dalamnya menunjukkan
hubungan antara penawaran harga yang ditawarkan oleh produsen dengan harga barang
atau jasa yang berlaku di pasar. Dapat menganalisa suatu pembahasan yang akan
diterbitkan merupakan tujuan dari fungsi penawaran yang digunakan oleh produsen. Jika
faktor harga yang ditawarkan mengalami kenaikan yang disertai dengan adanya asumsi
cateris paribus, maka, jumlah barang yang ditawarkan akan mengalami kenaikan juga.
Jadi, fungsi penawaran yang di dalamnya menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan oleh produsen dengan harga barang memiliki hubungan positif dan
gradien dari fungsi penawaran tersebut juga selalu positif.8

C. Faktor-Faktor Penawaran dalam Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam

a. Faktor-Faktor Penawaran dalam Ekonomi Konvensional


5
M. Dliyaul Muflihin, Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Harga dalam Prespektif Ekonomi Mikro Islam,
JES (Jurnal Ekonomi Syariah), Vol 4, No.2, (September 2019), 192.
6
Elisabeth Lenny Marit dkk, Pengantar Ilmu Ekonomi (Manokwari: Yayasan Kita Menulis, 2021), 31.
7
Nur Hidayah, Analisis Permintaan dan Penawaran Terhadap Barang Pokok dan Non Pokok, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Vol 3, No.2, (November 2020), 37.
8
Ayat Arifandy Adrie, Pengaruh Permintaan dan Penawaran Terhadap Profitabilitas Karena Adanya Pembatasan
Perilaku Masyarakat Pada PT Lotte Chemical Titan Tbk. Di Makassar, (2021), 11-12.

7
1) Harga Faktor Produksi
Jika harga suatu faktor produksi mengalami penurunan, maka kurva penawaran
akan mengalami pergeseran ke arah kanan bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
suatu barang yang ditawarkan mengalami kenaikan atau dengan kata lain bertambah
pada setiap harganya. Sedangkan jika harga suatu faktor produksi mengalami
kenaikan, maka kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kiri atas.
2) Teknologi
Teknologi produksi yang digunakan akan mengalami perubahan seiring dengan
berjalannya waktu. Jika terjadi suatu perubahan di dalam teknologi produksi yang
condong ke arah mengurangi ongkos suatu produksi dalam jangka pendek, maka
kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kanan bawah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jika teknik produksi yang dilakukan semakin baik, maka kurva
penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kanan dan jumlah suatu barang yang
ditawarkan akan bertambah pada setiap harganya.
3) Pajak dan Subsidi
Pajak merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu
produk atau barang yang akan berpengaruh pada suatu harga. Misalnya, terjadi
kenaikan pajak penjualan akan menimbulkan kenaikan juga pada ongkos suatu
produksi. Hal tersebut juga akan mengurangi penawaran. Sedangkan jika terdapat
subsidi dari pemerintah, maka akan menimbulkan penurunan ongkos suatu produksi
dan akan meningkatkan penawaran.
4) Harapan Harga
Kemauan para produsen untuk menambah atau mengurangi suatu penawaran akan
menimbulkan harapan terhadap perubahan suatu harga yang relatif atas suatu barang.
5) Jumlah Perusahaan dalam Industri
Jumlah perusahaan dalam industri seringkali dianggap konstan dalam jangka
pendek. Dalam jangka panjang, kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke
arah kanan jika terjadi kenaikan pada jumlah perusahaan. Sedangkan kurva
penawaran akan mengalami pergeseran ke arah kiri jika terjadi penurunan pada
jumlah perusahaan.9

9
Iswardono SP, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Gunadarma, 1994), 36-37.

8
b. Faktor-Faktor Penawaran Dalam Ekonomi Islam
1) Mashlahah
Mashlahah sangat berpengaruh terhadap penawaran, tetapi besarnya
pengaruh tersebut ditentukan oleh tingkat keimanan dari masing-masing produsen.
Produsen muslim akan menambah jumlah produksinya, jika jumlah mashlahah
yang terkandung di dalam suatu barang yang diproduksinya semakin meningkat.
2) Keuntungan
Keuntungan ini dapat mengakumulasi modal yang nantinya digunakan
untuk berbagai kegiatan lainnya. Keuntungan juga akan menjadi modal tambahan
untuk bisa memperoleh mashlahah yang lebih besar guna mencapai falah. Faktor-
faktor yang mempengaruhi keuntungan:
a) Harga Barang
Produsen cenderung akan mengurangi penawaran ketika harga turun,
karena tingkat keuntungan yang diperoleh juga akan turun.
b) Biaya Produksi
Keuntungan produsen akan meningkat yang bisa mendorong untuk
meningkatkan jumlah pasokan pasar ketika biaya turun.10

D. Hubungan Harga dan Penawaran

Produsen memproduksi suatu komoditas dengan selalu memperhatikan berbagai jenis


faktor produksi yang ada. Faktor-faktor produksi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
kapasitas faktor produksinya, maka akan menurunkan produktivitasnya. Oleh karena itu,
produsen seringkali meminta harga satuan yang memiliki nilai yang lebih tinggi guna
memenuhi permintaan yang lebih banyak.
Di dalam hubungan antara harga dan penawaran yang ditawarkan di pasar biasanya
dikenal istilah daftar penawaran yang menunjukkan penawaran pada berbagai tingkat harga
satuan yang ditawarkan. Daftar penawaran tersebut akan membentuk sebuah kurva yang
disebut dengan kurva penawaran. Kurva penawaran tersebut menggambarkan terkait dengan

10
Iwan Permana, Op.Cit., 10.

9
hubungan antara jumlah komoditas yang ditawarkan dengan harga satuan komoditas yang
berlaku.11

E. Pengaruh Zakat Terhadap Penawaran

Dalam kewajiban membayar zakat terkadung beberapa unsur diantaranya: Unsur modal,
sosial, dan ekonomi. Di dalam ekonomi, zakat ini dimaksudkan untuk mencegah adanya
kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin sehingga tidak terjadi adanya penumpukan
harta pada salah satu pihak. Sedangkan zakat terhadap hasil produksi, misalnya adalah zakat
perniagaan. Di dalam Islam, zakat perniagaan dikenakan apabila:
a. Nisab, batas minimal hartanya yaitu setara dengan 96 gram emas.
b. Haul, batas minimal dalam hal waktu harta tersebut yang dimiliki adalah satu tahun.

Jadi, jika nisab dan haulnya telah terpenuhi, maka suatu perusahaan tersebut wajib
mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.

Upaya dalam hal memaksimalkan profit atau keuntungan, artinya memaksimalkan


procedur surplus dan memaksimalkan zakat yang nantinya harus dibayar. Jadi, dengan adanya
zakat perniagaan perilaku memaksimalkan zakat sejalan dengan perilaku memaksimalkan
profit.12

F. Pengaruh Faktor Bukan Harga Terhadap Penawaran

a. Harga Barang Lain


Dalam hal permintaan terdapat barang-barang yang saling bersaingan satu dengan
yang lainnya, barang-barang seperti itu akan menimbulkan pengaruh kepada penawaran
suatu barang. Contohnya, adanya kenaikan produksi buku tulis di luar negeri akan
mengakibatkan buku tulis yang diimpor tersebut menjadi lebih mahal. Sehingga
konsumen buku tulis impor tersebut sekarang menjadi suka membeli buku tulis buatan
dalam negeri. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kenaikan permintaan yang akan
mendorong produsen di dalam negeri (lokal) agar menaikkan produksi dan penawaran
buku tulis tersebut.

11
Elisabeth Lenny Marit dkk, Op.Cit., 24-25.
12
Ainun Jariah, Teori Penawaran Islam, 7-8.

10
b. Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan suatu pengeluaran yang
mempunyai peran yang sangat besar untuk menentukan biaya suatu produksi. Perusahaan
akan mengalami kerugian dan memperoleh biaya produksi yang melebihi hasil dari suatu
penjualan, jika terjadi adanya kenaikan pada pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor
produksi. Hal tersebut dapat mengakibatkan suatu perusahaan mengalami gulung tikar
dan berkurangnya jumlah penawaran suatu barang.
c. Biaya Produksi
Penawaran suatu barang berkurang, jika biaya produksinya meningkat dan
produsen mengurangi hasil produksinya.
d. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan menurut teori ekonomi adalah untuk memaksimumkan
keuntungan. Menurut teori tersebut, setiap perusahaan tidak berusaha menggunakan
kapasitas dalam produksinya secara maksimal, melainkan menggunakan kapasitasnya
secara maksimal terhadap keuntungan. Namun, dalam prakteknya perusahaan-perusahaan
mempunyai tujuan lain yang berbeda-beda sehingga akan menimbulkan pengaruh yang
berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Oleh karena itu, penawaran suatu barang
mempunyai sifat yang berbeda tergantung terjadinya perubahan atau tidak dalam tujuan
yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
e. Tingkat Teknologi
Berkurangnya biaya produksi, bertambahnya kualitas produktifitas, bertambahnya
kualitas mutu barang, dan menciptakan barang-barang yang baru merupakan suatu bentuk
kemajuan teknologi. Hubungan kemajuan teknologi dengan penawaran suatu barang yaitu
produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi bisa semakin murah
sehingga keuntungan pun bertambah.
f. Dugaan Tentang Masa Depan
Dugaan tentang masa depan mencakup perubahan harga dari suatu barang.
Contohnya, jika penjual memprediksi bahwa harga suatu barang akan meningkat di masa
depan, maka penjual tersebut akan mengurangi penawarannya pada saat ini. Sehingga
penawaran berkurang. Hal seperti itu dilarang oleh Nabi, karena dikhawatirkan nantinya
perilaku tersebut akan mengakiban harga suatu barang di pasar melonjak drastis.

11
g. Kondisi Alam

Kondisi alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan lain sebagainya dapat
mempengaruhi suatu penawaran yaitu penawaran barang-barang tertentu akan berkurang
khususnya barang-barang dari hasil pertanian.

h. Jumlah Pedagang/Penjual
Penawaran suatu barang akan bertambah, jika jumlah pedagang/penjual suatu
produk tertentu semakin banyak.
i. Kebijakan Pemerintah
Jika keperluan akan kebutuhan dipenuhi sendiri dan supply yang disebabkan oleh
kebijakan pemerintah guna mengurangi komoditas impor telah terjadi, maka penawaran
akan meningkat.13
G. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.
Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa berapa banyak barang yang
diproduksi. Rumus fungsi penawaran :
P= a+bQ
Atau
Q= a+bP
P= Harga barang per unit
Q= Jumlah barang yang diminta
a= Angka konstanta
b= koefisien kecenderungan

H. Teori Penawaran Dalam Perspektif Islam

13
Iwan Permana, Op.Cit., 12-13.

12
Teori penawaran hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu
perusahaan dalam analisis biayanya. Setiap perusahaan hanya akan berproduksi jika harga
barang yang berlaku lebih tinggi daripada biaya variabel rata-ratanya. Pada dasarnya
terdapat garis harga yang tak terbatas jumlahnya di atas titik perpotongan antara kurva biaya
marginal dengan kurva biaya variabel rata-rata. Dari sinilah kita dapat menemukan beberapa
kuantitas yang dapat ditawarkan pada setiap tingkatan harga.
Membahas teori penawaran Islami, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan
manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Dalam
memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia, larangan yang
harus dipatuhi adalah “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Larangan ini
tersebar di banyak tempat dalam Al-Qur'an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang
berbuat kerusakan di muka bumi.
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan
Islami sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor yang turut berpengaruh terhadap
posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek
penting yang memberikan suatu perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan besar berasal
dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.
Yang pertama adalah bahwa Islam memandang manusia secara umum, apakah
sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-
nilai yang paling pokok yang didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah
kesederhanaan, tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis
(iqtishad). Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man.
Yang kedua adalah norma-norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk
kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu pada hakikatnya adalah
barang-barang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi diri mereka dan
kemaslahatannya.
Dalam perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam
sehingga nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga cara
untuk memenuhi keinginan tersebut senantiasa dikaitkan dengan norma moral Islam yang
selalu menemaninya ke mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua barang dan jasa yang

13
diproduksi dan ditawarkan ke pasar mencerminkan kebutuhan riil dan sesuai dengan tujuan
syariah itu sendiri (maqashid syariah). Dalam perspektif ini tidak dimungkinkan produksi
barang yang tidak berguna secara syar’i. 14
Ibn khaldun berpendapat tentang penawaran, bila penduduk kota memiliki makanan
berlebih dari yang mereka butuhkan akibatnya harga makanan menjadi murah, tapi di kota
kecil, bahan makanan sedikit, maka harga bahan makanan akan tinggi. Ketika barang-barang
yang tersedia sedikit, maka harga akan naik. Namun bila jarak antar kota dekat dan aman
akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah, sehingga
harga akan turun.15
Dalam kitab al-Kharaj, Abu Yusuf menjelaskan tidak ada batasan tertentu tentang
murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsip tidak
bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak
disebabkan oleh kelangkaan makanan. Murah dan mahal adalah ketentuan Allah. Terkadang
makanan berlimpah tetap mahal, dan terkadang makanan sangat sedikit tapi murah. Teori
penawaran Islami tidak terlepas dari kaidah dan ketentuan yang digaris Allah kepada
manusia dalam melakukan kegiatan produksi.16

I. Elastisitas Penawaran

A. Pengertian elastisitas penawaran


Elastisitas dalam kamus besar bahasa indonesia atau KBBI adalah sebuah derajat
kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap gejala ekonomi yang lain. Sementara arti
penawaran itu sendiri menurut KBBI adalah sebuah proses, cara, perbuatan tawar
menawar. Dalam ilmu ekonomi sendiri elastisitas penawaran atau elasticity of supply
dikatakan atau didefinisikan sebagai sebuah pengukur kepekaan jumlah penawaran suatu
barang dengan harga itu sendiri. Elastisitas penawaran juga dapat mengukur angka yang
diperkirakan dalam perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat perubahan persentase
harga.

14
Abdul Hafid, Konsep Penawaran Dalam Perspektif Islam, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2
(Desember 2015) 207
15
Rozalinda, Ekonomi Islam:Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) ed.1 cet.2
hal. 71-72.
16
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) .252.

14
B. Manfaat elastisitas penawaran
Elastisitas memiliki beberapa manfaat dalam bidang ekonomi berikut merupakan
manfaat- manfaat adanya elastisitas penawaran:

1. Sebagai landasan dalam menyusun strategi penjualan


2. Sebagai salah satu alat pemerintah agar bisa mengetahui sifat dari barang yang
diproduksi termasuk eksport ataupun import dan dapat melaksanakan
kebijakankebijakan yang berkaitan dengan ekonominya.
C. Tujuan Elastisitas Penawaran
Tujuan dari terciptanya elastisitas penawaran adalah untuk mengetahui seberapa besar
tingkat kepekaan pada perubahan jumlah suatu barang atau jasa yang diminta oleh konsumen
atau pasar dan barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen sebagai akibat terjadinya
perubahan harga barang atau jasa yang diminta atau barang dan jasa yang ditawarkan tersebut.
D. Perhitungan Koefisien Elastisitas Penawaran
Angka atau nilai yang menunjukkan perbandingan antara perubahan sejumlah barang
yang ditawarkan produsen dengan perubahan harga barang disebut sebagai koefisien
elastisitas. Untuk mengetahui besar atau kecilnya angka dari Koefisien Elastisitas Penawaran
Atau melihat derajat kepekaan penawaran suatu barang terhadap perubahan harga, para
ekonom atau ahli ekonomi mengidentifikasinya melalui sebuah perhitungan koefisien
elastisitas penawaran. Yang rumusnya dapat disederhanakan sebagai berikut:
Koefisien elastisitas penawaran = % perubahan penawaran / % perubahan harga.17
Atau dirumuskan dalam simbol menjadi:

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga awal barang
Q : jumlah awal penawaran

17
Serly Nabila Savira, Elastisitas Penawaran (Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2020), 6-7.

15
Es : elastisitas penawaran

J. Jenis Elastisitas Penawaran

1. Penawaran Elastis Sempurna : elastisitas tak terhingga


Elastisitas ini terjadi apabila para produsen bersedia menjual seluruh produknya
pada tingkat harga tertentu. Penawaran barang yang bersifat elastis sempurna akan
menghasilkan bentuk kurva yang sejajar dengan sumbu datar (Q).
2. Penawaran Elastis tidak sempurna : elastisitas = 0
Penawaran ini ditandai dengan perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah
produk yang ditawarkan produsen. Dimana pada tingkat harga berapapun jumlah
produk yang ditawarkan akan tetap dan menghasilkan bentuk kurva yang sejajar dengan
sumbu harga (P).
3. Penawaran Elastis uniter : elastisitas = 1
Pada elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan
persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan produsen.
4. Penawaran Elastis : elastisitas > 1
Penawaran ini mengandung arti bahwa penjual peka terhadap perubahan harga,
yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah produk yang
di tawarkan lebih dari 1%
5. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1
Ditandai dengan produsen yang kurang peka terhadap perubahan harga.
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah produk yang
ditawarkan kurang dari 1%.

K. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

1. Kemampuan produsen merubah jumlah produksi


Hal ini berhubungan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan bersifat
tidak elastis apabila salah satu dari hal berikut terjadi :
- Besarnya biaya produksi untuk meningkatkan jumlah penawaran. Misalnya jika
pada saat ini produksi telah mencapai skala ekonomis dengan biaya rata-rata
minimal. Jika akan melakukan penambahan satu unit produksi maka akan

16
menambah biaya rata-rata dan akan menyebabkan produksi berada di skala tidak
ekonomis.
- Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan mesin baru. Penambahan kapasitas juga akan membutuhkan investasi
yang besar. Sementara itu, penawaran akan bersifat elastis jika tidak terjadi
penambahan kapasitas.
2. Jangka waktu analisis
- Jangka waktu yang sangat singkat. Dalam jangka waktu singkat, produsen tidak
bisa menambah penawaran nya sehingga penawaran akan bersifat tidak elastis
sempurna.
- Jangka waktu pendek. Kapasitas tidak dapat dinaikkan dalam jangka waktu pendek
namun produsen bisa menaikan produksi dengan menggunakan factor produksi
yang tersedia. Hasilnya, presentase penawaran akan bisa dinaikkan walau dalam
jumlah yang relative kecil hingga menghasilkan penawaran bersifat tidak elastis.
- Jangka waktu Panjang. Produksi dan jumlah penawaran akan lebih mudah
dinaikkan dalam jangka Panjang. Hal ini akan membuat penawaran bersifat elastis.
3. Stok persediaan
Semakin banyak persediaan yang tersedia maka akan elastis penawaran nya. Hal
ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan
barang yang tersedia.
4. Kemudahan subtitusi faktor produksi atau inputnya.
Semakin tinggi mobilitas mesin atau kapasitas lainnya dan tenaga kerja, maka
semakin elastis lah penawaran nya. Hal ini akan mempermudah produsen dalam
memenuhi perubahan permintaan yang terjadi di pasar. Ini karena kapasitas kapitalnya
fleksibel, jadi mudah untuk di kurangi dan ditambahkan sewaktu-waktu sesuai dengan
permintaan.18

18
Muhammad Ridhwan dkk, Buku Diktat Ekonomi Mikro Islam II (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,
2017), 74-76.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa penawaran merupakan ukuran yang
menunjukan sampai dimana penawaran akan mengalami perubahan terhadap harga.
Penawaran adalah salah satu unsur pasar yang harus diterapkan berdasarkan hukum Islam
karena manusia diciptakan sebagai khalifah untuk memanfaat sumber daya dengan sebaik-
baiknya untuk maslahah umat. Factor penawaran dalam ekonomi islam adalah maslahah dan
keuntungan.

Dalam penawaran islam, ada aspek penting yang membedakan nya dengan
penasawaran konvensional. Yaitu berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan
pada premis nilai-nilai islam. Islam juga mendorong kehidupan perkonomian yang sederhana.
Segala jenis Tindakan manusia dikembalikan lagi lepada tugasnya untuk memelihara sumber
daya dan memanfaatkan nya untuk maslahah tanpa merusak sumber daya yang ada.

B. Saran

Sesuai dengan prinsip Islam dalam kegiatan ekonomi, disarankan kepada seluruh umat
manusia dan pembaca makalah ini agar memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan tanpa
merusak ekosistemnya. Baik dalam permintaan atau penawaran, kegiatan tersebut harus didasari
dengan prinsip kesederhanaan dan pemanfaatan untuk diri sendiri dan umat manusia lainnya.
Utamakan maslahah dibanding keuntungan. Serta setiap kegiatan ekonomi harus di dasari
dengan prinsip syariah dan diniatkan untuk ber Ibadah kepada Allah swt.

18
DAFTAR PUSTAKA

Putri Romadhina, Anggun dan Sugiyanto. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro.
Serang: Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju, 2020.

Permana, Iwan. “Teori Penawaran dalam Ekonomi Islam.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
02, No.1 (2020):11-12.

Kasdi, Abdurrohman. “Permintaan dan Penawaran dalam Mempengaruhi Pasar.” Jurnal


Bisnis dan Manajemen Islam 04 no.2 (2016):23.

Dliyaul Muflihin, Muhammad. “Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Harga dalam


Prespektif Ekonomi Mikro Islam.” Jurnal Ekonomi Syariah 04 no.2 (2019):192.

Lenny Marit, Elisabeth dkk. Pengantar Ilmu Ekonomi. Manokwari: Yayasan Kita
Menulis, 2021.

Hidayah, Nur. “Analisis Permintaan dan Penawaran Terhadap Barang Pokok dan Non
Poko.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 03 no.2 (2020):37.

Adrie, Ayat Arifandy. Pengaruh Permintaan dan Penawaran Terhadap Profitabilitas


Karena Adanya Pembatasan Perilaku Masyarakat Pada PT Lotte Chemical Titan Tbk. Di
Makassar. Makassar: Institut Bisnis dan Keuangan Nitro, 2021.

SP, Iswardono. Teori Ekonomi Mikro: seri diktat kuliah. Jakarta: Gunadarma, 1994.

Yogi. Ekonomi Manajerial: Pendekatan Analisi Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006.

Rozalinda. Ekonomi Islam:Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. Jakarta:


Rajawali Pers, 2015.

Hafid , Abdul. “Konsep Penawaran Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, 01, no. 2 (2015):207

Savira , Serly Nabila. Elastisitas Penawaran. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah


Sidoarjo, 2020.

Ridhwan , Muhammad dkk. Buku Diktat Ekonomi Mikro Islam II. Medan: Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, 2017.

19

Anda mungkin juga menyukai