Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EKONOMI MIKRO ISLAM


“Teori Penawaran”

Dosen Pengampu : Lely Indriyani, SEI., MA

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Alin Januarsya Pratama (2020.161.205)


Fanesya Triyanti (2020.161.212)
Sabila Aulia (2020.161.226)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA

BATANGHARI

2023
KATA PENGANTAR

 
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Penawaran”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen ibu Lely Indriyani, SEI., MA
dalam mata kuliah Ekonomi Mikro Islam di Institut Agama Islam Nusantara Batang
Hari.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk.
Sehingga dalam penulisan makalah ini merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
 
Muara Bulian, 16 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................3

B. Rumusan Masalah................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

A. Pengertian Teori Penawaran Islami...................................................................5

B. Pengertian Teori Penawaran Konvensional....................................................10

BAB III PENUTUP........................................................................................................14

A. Kesimpulan.........................................................................................................14

B. Saran....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ekonomi terdapat permintaan dan penawaran yang saling
bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan
kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan,
penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. 1
Sebagai langkah pertama untuk menerangkan interaksi diantara para
pembeli dan penjual, perlu diterangkan terlebih dahulu tentang teori permintaan
dan penawaran. Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para
pembeli terhadap suatu barang. Sedangkan, teori penawaran menerangkan
sifat para penjual dalam menawarkan suatu barang yang akan dijualnya.
Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan penawaran oleh
penjual, maka akan dapat ditunjukkan bagaimana interaksi antara mereka
dalam menentukan harga keseimbangan pasar dan jumlah barang yang akan
diperjual belikan.
Meskipun Ekonomi Mikro analisanya bersifat individual, bukan
merupakan hal yang sederhana dan mudah untuk mengetahui konsep-konsep
dasar secara individual permintaan dan penawaran. Hukum Penawaran justru
keterbalikan dari hukum permintaan diamana "Ada hubungan langsung antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris
paribus" hukum tersebut diatas memberikan arti bahwa kalau harga barang
meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan juga meningkat (karena
semakin menguntungkan bagi produsen) dan sebaliknya kalau harga turun,
jumlah barang yang ditawarkan ikut menurun (karena kurang menguntungkan
bagi produsen).

1
Jurusan Teknologi and others, ‘TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN Disusun Oleh ’:, 2012, 1–
16.

4
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian Teori Penawaran Islami/Syariah ?
2. Apa itu Pengertian Teori Penawaran Konvensional ?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Teori Penawaran Islami/Syariah
2. Untuk Mengetahui Pengertian Teori Penawaran Konvensional

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Penawaran Islami


Menurut Winardi (1991), penawaran adalah jumlah produk tertentu yang
para penjual bersedia untuk menjualnya pada pasar tertentu pada saat
tertentu.2 90 Menurut Lipsey, dkk (1991) makin tinggi harga suatu produk,
makin besar jumlah produk yang ditawarkan, dengan catatan faktor yang lain
sama (ceteris paribus).3 91 Jadi, dapat disimpulkan bahwa penawaran adalah
jumlah barang ataupun jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada setiap tingkat harga tertentu dan selama periode
waktu tertentu.
Harga suatu barang adalah faktor yang paling penting untuk
menentukan penawaran barang. Oleh karenanya, teori penawaran (supply)
selalu memfokuskan perhatiannya terhadap hubungan antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Ibn khaldun berpendapat tentang
penawaran, bila penduduk kota memiliki makanan berlebih dari yang mereka
butuhkan akibatnya harga makanan menjadi murah, tapi di kota kecil, bahan
makanan sedikit, maka harga bahan makanan akan tinggi. Ketika barang-
barang yang tersedia sedikit, maka harga akan naik.
Namun bila jarak antar kota dekat dan aman akan banyak barang yang
diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah, sehingga harga akan
4
turun. Keinginan para penjual dalam menawarkan harganya pada berbagai
tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri dan harga barang lain/subtitusi Jika harga
barang naik maka penawaran akan meningkat. Dan jika harga barang
rendah maka penawaran akan menurun.
2. Biaya produksi Biaya adalah yang dikeluarkan untuk memproduksi
barang dan jasa. Mencangkup biaya tenaga kerja, bahan baku, sewa
gedung dan lainlain. Dalam prinsip akuntansi, biaya adalah semua item
yang masuk dalam neraca rugi laba.

2
Yogi, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 7.
3
Ibid, hal.7.
4
Rozalinda, Ekonomi Islam:Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, B
2015) ed.1 cet.2 hal. 71-72.

6
3. Tingkat teknologi yang digunakan Tingkat teknologi memegang peranan
penting dalam menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat
ditawarkan. Kenaikan produksi dan perkembangan ekonomi yang pesat
di berbagai negara terutama disebabkan oleh penggunaan
teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat
mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, mempertinggi
mutu barang, dan menciptakan barang-barang yang baru. 5
4. Jumlah penjual Jumlah penjual memiliki pengaruh besar terhadap
penawaran. Makin banyak jumlah penjual yang mampu menjual pada
tingkat harga tertentu maka makin tinggi penawaran.
5. Kondisi alam Kondisi alam juga mempengaruhi penawaran. Karena jika
terjadi bencana alam, maka akan mengakibatkan penawaran barang-
barang tertentu akan berkurang khususnya barang-barang hasil
pertanian.
6. Ekspetasi Jika diperkirakan harga barang mereka akan naik pada masa
yang akan datang maka mereka dapat menyimpan barang mereka
beberapa hari agar dapat menjualnya kemudian hari sehingga
mendapat keuntungan yang lebih tinggi.6
Teori penawaran Islami tidak terlepas dari kaidah dan ketentuan yang
digaris Allah kepada manusia dalam melakukan kegiatan produksi. Dalam
melakukan pengolahan alam, manusia harus senantiasa menjaga
kesinambungan kehidupan disekitarnya, dan jangan sampai melakukan
perusakan. Kegiatan produksi juga dianjurkan terhadap barang-barang yang
bermanfaat, dan diolah secara halal dan dibenarkan dalam syariat. Tidak
dibenarkan melakukan kegiatan produksi yang jika dikonsumsi menimbulkan
kerusakan pada orang lain.

5
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi……, hal. 88
6
Rozalinda, Ekonomi Islam:Teori ……., hal.72-73.

7
Dalam menguraikan teori penawaran dalam perspektif ekonomi Islam
mengikuti penjelasan Nasution at al (2007:93-95) yang menguraikan dan
membicarakan teori penawaran dalam Islam harus memperhatikan bahwa
bumi ini dijadikan oleh Allah diperuntukkan pada manusia, sebagaimana
firman Allah QS. Ibrahim Ayat 32-34 :

Artinya:
32. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air
hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah
menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan
kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.
33. dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang
terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu
malam dan siang. 34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu)
dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu membanggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah). ( QS. Ibrahim Ayat 32-34 )

8
Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam klasik, penawaran telah dikenali
sebagai kekuatan penting di dalam pasar. Penawaran sebagai ketersediaan
barang di pasar. Penawaran barang atau jasa dapat berasal dari hasil
impor (barang dari luar) dan produksi lokal. Kegiatan ini dilakukan oleh
produsen maupun penjual. Nilai tawar dalam islam didasarkan pada:
- Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan
tergantung pada tingkat keimanan dari produsen jika jumlah mashlahah yang
terkandung dalam barang yang diproduksi semakin meningkat maka
produsen muslim akan memperbanyak jumlah produksinya cateris paribus.
- Keuntungan
Keuntungan meupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat
mengakumulasi modal yang pada akhirnya dapat digunakan untuk
berbagai aktivitas lainnya. Dengan kata lain, keuntungan akan menjadi
tambahan modal guna memperoleh mashlahah lebih besar lagi untuk
mencapai falah. faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah anatra
lain :
- Harga Barang
Jika harga turun, maka produsen akan cenderung mengurangi
penawarannya, sebab tingkat keuntungan yang diperoleh juga akan
turun.
- Biaya Produksi
Jika biaya turun, maka keuntungan produsen pada penjualan akan
meningkat yang seterusnya akan mendorongnya untuk
meningkatkan jumlah pasokan pasar.
a. Hukum Penawaran
Apabila beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran di
atas dianggap tetap selain harga barang itu sendiri (harga barang
substitusi tetap, ongkos dan biaya produksi relatif tidak berubah, tujuan
perusahaan tetap pada orientasinya, teknologi yang digunakan tidak
berkembang, dan lainnya dianggap tidak berubah), maka penawaran
hanya ditentukan oleh harga.

9
Artinya, besar kecilnya perubahan penawaran di determinasi/ditentukan oleh
besar kecilnya perubahan harga. Dalam hal ini berlaku perbandingan lurus
antara harga terhadap penawaran. Sebagaimana konsep asli dari
penemunya (Alfred Marshall), maka perbandingan lurus antara harga
terhadap penawaran disebut hukum penawaran.
Hukum penawaran adalah kuantitas barang dan jasa yang bersedia
untuk dijualnya pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu.
Dengan demikian, hukum penawaran adalah "perbandingan lurus antara
harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga naik,
maka penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun
penawaran akan turun."Manakala pada suatu pasar terdapat
penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak, maka:
1) Barang yang tersedia di pasar dapat memenuhi semua
permintaan, sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan
menurunkan harga jual produk tersebut;
2) Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan memperbesar
keuntungannya dengan cara secepat mungkin memperbanyak jumlah
penjualan produknya (mengandalkan turn over yang tinggi). Sebaliknya,
manakala pada suatu pasar penawaran suatu produk relatif sedikit, maka,
yang terjadi adalah harga akan naik. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
- Barang yang tersedia pada produsen/penjual relatif sedikit sehingga
manakala jumlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha
menjual produknya dengan menaikkan harga jualnya.
- Produsen/Penjual hanya akan meningkatkan keuntungannya dengan
menaikkan harga.
b. Pengaruh Zakat terhadap Penawaran
Pengaruh zakat terhadap penawaran dapat dilihat dari dua sisi. Yang
pertama adalah melihat pengaruh kewajiban membayar zakat terhadap
perilaku penawaran. Dalam hal ini dicontohkan zakat perniagaan. Di sisi
lain adalah pengaruh zakat produktif, yakni alokasi zakat kegiatan produktif
dari mustahik terhadap kurva penawaran.

10
Zakat yang dikenakan pada hasil produksi adalah zakat perniagaan, yang
baru dikenakan apabila hasil produksi dijual dan hasil penjualan telah
memenuhi nisab (batas minimal harta yang menjadi objek zakat yaitu setara
96 gram emas) dan haul (batas minimal waktu harta tersebut dimiliki yaitu
satu tahun). Bila nisab dan haul telah terpenuhi, maka wajiblah dikeluarkan
zakatnya sebesar 2.5%.
Objek zakat perniagaan adalah barang yang diperjualbelikan. Dalam
ilmu ekonomi, ini berarti yang menjadi objek zakat perniagaan adalah
revenue minus cost. Ulama berbeda pendapat mengenai komponen biaya.
Sebagian berpendapat bahwa biaya tetap boleh diperhitungkan, sedang
sebagian lainnya berpendapat bahwa hanya biaya variabel saja yang boleh
diperhitungkan. Dalam ilmu ekonomi pendapat pertama berarti yang menjadi
objek zakat adalah economic rent, sedangkan pendapat kedua berarti
yang menjadi objek zakat adalah quasi rent atau producer surplus.
Pendapat mana pun yang digunakan atas objek zakat ini sama
sekali tidak memberikan pengaruh terhadap ATC, yang berarti pula tidak
ada pengaruh terhadap profit yang dihasilkan. Pengenaan zakat
perniagaan juga sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap MC,
yang berarti pula tidak memberikan pengaruh terhadap kurva penawaran.
Upaya memaksimalkan profit berarti pula memaksimalkan producer surplus,
dan sekaligus berarti memaksimalkan zakat yang harus dibayar. Jadi
dengan adanya pengenaan zakat perniagaan perilaku memaksimalkan profit
berjalan sejalan dengan perilaku memaksimalkan zakat.
B. Pengertian Teori Penawaran Konvensional
Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P). Ini
berarti bahwa semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan insentif
kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian
menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan. Sebaliknya, semakin
rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen untuk
memproduksi dan menawarkannya.

11
Hal ini disebabkan karena makin rendah suatu harga, makin kecil suatu
keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu agen ekonomi yang
rasional, produsen akan memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah
digambarkan dalam sebuah diagram di mana sumbu vertikal adalah harga dan
sumbu horizontal adalah jumlah produk yang ditawarkan kepada masyarakat
bahwa kurva penawaran sebagai kurva yang naik ke kanan. Kedudukan kurva
ini bisa berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Di samping itu, ongkos produksi juga merupakan faktor penting dalam
menentukan penawaran suatu produk. Ongkos produksi pada gilirannya
ditentukan oleh harga dari faktor in put. Perubahan dalam harga-harga faktor
input umumnya dikarenakan adanya perubahan dalam laju pajak dan subsidi.
Sekalipun diasumsikan bahwa tidak terjadi perubahan dalam kebijakan fiskal
pemerintah berkaitan dengan perpajakan atau subsidi, masih ada faktor lain
yang sangat berperan dalam menentukan kedudukan penawaran dalam
perekonomian konvensional. Kemajuan teknologi berperan sangat penting
dalam mengurangi ongkos produksi karena perubahan dalam teknologi yang
lebih maju memungkinkan dipakainya cara-cara produksi yang jauh lebih
efisien dan tentu saja lebih murah dari pada sebelumnya.
Dengan demikian dapatlah diringkaskan bahwa aspek penawaran (Qs)
dalam ekonomi konvensional ditentukan oleh beberapa variabel antara lain
harga (P), ongkos produksi (C ), teknologi (T) dan faktor input (Pf), ceteris
paribus. Secara matematis dapat diungkapkan dalam sebuah fungsi umum Qs
= f (P, C, T, Pf). Sekalipun banyak faktor yang mempengaruhi tingkatan
penawaran, dalam analisis ilmu ekonomi hanya menggunakan harga sebagai
ukuran utama dalam membuat diagram penawaran.
Adapun faktor-faktor lain yang menentukan penawaran suatu barang
adalah:
1. Biaya dan teknologi
Biaya dan teknologi adalah dua konsep yang sangat erat berkaitan satu
sama lain.

12
Yang dimaksud dengan biaya adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang dan jasa mencakup biaya tenaga kerja,biaya bahan baku,
jika sistem ekonomi konvensional dalam operasionalnya. Teknologi adalah
penemuan dan peningkatan teknologi yang diterapkan untuk menurunkan biaya
produksi contohnya adalah penggunaan robot dan komputer. Jika diterapkan
teknologi baru dan sebagainya.
2. Jumlah penjual
Jumlah penjual memiliki dampak langsung terhadap penawaran makin
banyak jumlah penjual yang mampu menjual pada tingkat harga tertentu makin
tinggi penawaran.
3. Dugaan tentang masa depan
Aspek dugaan atau ekspektasi terhadap masa depan mencakup dugaan
mengenai perubahan harga dari barang tersebut. Misalnya, jika penjual
menduga bahwa harga barangnya akan meningkat dimasa depan, ia akan
mengurangi penawarannya pada saat ini. Akibatnya penawaran berkurang.
Hal ini dilarang oleh nabi, karena sperti yang nanti akan kita lihat, perilaku ini
mengakibatkan harga dipasar melonjak.
4. Kondisi alam
Kondisi alam seperti terjadi bencana banjir, gempa bumi, dan
sebagainya. Bisa mengakibatkan penawaran barang-barang tertentu berkurang
khususnya barang-barang hasil pertanian.

a. Penawaran Input Menurut Islam

Penawaran input ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan


penawaran output. Input  yang disebut disini adalah manusia dan non-manusia,
sedangkan  penentuan harga input pada umumnya sangat dipengaruhi oleh
mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada kegiatan ini adalah manusia dan
benda yang diperjual belikan.

13
1.   Pandangan Islam Tentang Input Kerja
Input  utama yang dimaksud disini adalah sumber daya alam, keahlian,
modal maupun tenaga kerja. Islam memandang kunci pemanfaatan terbesar
terhadap input ini adalah dengan cara bekerja (amal) yang mempunyai makana
lebih luas dari pada sekedar mencari upah, bukan sekedar yang besifat
manusiawi tetapi memiliki nilai transendensi. Ibnu Khalaudin juga berpendapat
tentang masalah bekerja yaitu menurut beliau, kerja merupakan implementasi
funsi ke khalifahan manusia yang diwujudkan untuk menghasilkan  suatu nilai
tertentu yang dihasilkan dari bekerja.
2.   Fungsi Penawaran Input
Implikasi dari pandangan Islam tentang kerja, maka kerja adalah wajib. 
Orang muslim memanfaatkan waktunya dengan bekerja berarti memanfaatkan
waktu untuk mendapatkan mashlahah. Dan bisa juga dia mengalokasikan
waktunya untuk menikmati hidup yaitu yang disebut dengan leisure, selama hal
itu tidak mendatangkan mudharat. Seorang muslim harus mendapatkan
mashlahah maksimum bagi hidupnya. Oleh karena itu ada tiga alternatif
penggunaan waktu bagi seorang Muslim yaitu:
a. Alokasi waktu  untuk bekerja guna mendapatkan upah (Work For Pay).
b. Alokasi waktu untuk diri sendiri (work For Self).
c.Alokasi waktu minimal untuk mencukupi kemashlahatan minimum serta    
melaksanakan ibadah wajib, misalkan waktu untuk shalat dan lain-lain.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga
tertentu. Berbagai faktor yang mempengaruhi produsen dalam menawarkan
produknya pada suatu pasar di antaranya adalah harga barang itu sendiri,
harga barang-barang lain, ongkos dan biaya produksi, tujuan produksi dari
perusahaan serta teknologi yang digunakan.
Hukum penawaran adalah "perbandingan lurus antara harga
terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga naik, maka
penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran
akan turun". Sedangkan teori penawaran adalah "perbandingan terbalik
antara penawaran terhadap harga, yaitu apabila penawaran naik, maka
harga relatif akan turun, sebaliknya bila penawaran turun, maka harga relatif
akan naik".
Teori penawaran islam dan teori penawaran konvensional pada
hakikatnya adalah sama, tidak banyak perbedaan antara teori penawaran
konvensional dengan Islami sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor
yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva
secara umum adalah sama. Satu aspek penting yang memberikan suatu
perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan
filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.
Penawaran Input  yang disebut disini adalah manusia dan non-manusia,
sedangkan  penentuan harga input pada umumnya sangat dipengaruhi oleh
mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada kegiatan ini adalah manusia
dan benda yang diperjual belikan. Penawaran input ini dipengaruhi oleh kondisi
permintaan dan penawaran output.
B. Saran
Kami selaku penyusun makalah mohon maaf atas segala kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, mengharapkan kritik dan saran dari teman-
teman semua agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi
kedepannya.
15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hafid. 2015. Konsep Penawaran Dalam Perpektif Islam. Jebis Vol
1. No 2.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1437-2622-1-PB%20(1).pdf
Edwin Nasution, Mustafa. 2007.Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.
Jakarta: Kencana
Karim, Adiwarman. 2010. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Nawawi, Ismail. 2010. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. Jakarta:
Dwiputra Pustaka
Jaya.
Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi. Jakarta Utara : Rajagrafindo
Persada
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2011.
Ekonomi Islam.
Jakarta PT Gajagrafindo Persada

16

Anda mungkin juga menyukai