Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro Pada Program Studi Manajement Bisnis Syariah
IAIN PALOPO
Disusun Oleh:
Kelompok 1
NURHALIZAH (2304030033)
SUCI RAMADHANI (2304030038)
MBS 2B
Dosen Pengampuh:Muh.Rusli.,S.E.,M.E
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hukum Permintaan Dalam Ekonomi”. Shalawat serta Salam semoga terlimpah curah
kepada baginda kita tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW, sehingga makalah ini kami
susun secara sederhana. Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan dari referensi buku
dan informasi dari internet.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai ekonomi mikro. Kami menyadari bahwa penulisan
makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu demi
kesempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan adanya saran, kritik, dan masukan
yang bersifat membangun. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang
telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk membuat makalah ini,
serta teman-teman yang telah memberikan saran yang baik dalam menyusun makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ekonomi mikro menjelaskan sebuah pengambilan keputusan dalam setiap unit
ekonomi. Pandangan ekonomi islam terhadap permintaan, penawaran ini relatif sama dengan
ekonomi konvensional, namun terdapat batasan batasan dari hukum islam untuk berperilaku yang
sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi islam, norma dan moral islami yang merupakan
prinsip islam dalam berekonomi merupakan faktor yang menentukan suatu individu maupun
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya.
Dalam ilmu ekonomi sehari hari terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang
saling mempengaruhi satu sama lain antara pembeli dan penjual di pasar. Pada zaman sekarang
ini orang menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan
hukum permintaan dan penawaran. Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi
sebagai ilmu yang sangat sederhana. Namun sebenarnya hukum yang dikenal dengan hukum
penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita
mengenai pasar. Dimana permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam
waktu tertentu, sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu
terten
B.Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari hukum permintaan?
b. Apakah Faktor yang mempengaruhi hukum permintaan ekonomi?
c. Apa saja hukum dan teori permintaan?
d. Bagaimana harga dan faktor mempengaruhi permintaan?
C.Tujuan Penulisan
a. Untuk hukum permintaan dalam ekonomi
b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi hukum permintaan ekonomi
c. Untuk mengetahui hukum dan teori permintaan
d. Untuk mengetahui bagaimana harga dan faktor mempengaruhi permintaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum permintaan
Permintaan biasanya terjadi dalam hal jual beli ataupun berada di dalam pasar.
Misalnya, permintaan suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen. Secara umum,
permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Hukum permintaan adalah salah satu konsep yang paling mendasar dalam
ekonomi. Hukum permintaan menjelaskan tentang bagaimana ekonomi pasar
mengalokasikan sumber daya dan menentukan harga barang dan jasa.
Hukum permintaan adalah suatu peristiwa yang di mana lebih banyak orang ingin
membeli sesuatu sementara persediaan terbatas, harga barang itu akan ditawar lebih
tinggi. Demikian juga, semakin tinggi harga suatu barang, semakin rendah jumlah barang
yang akan dibeli oleh konsumen atau bisa dibilang daya beli konsumen menjadi lebih
rendah.
Dikutip dari Investopedia, hukum permintaan adalah prinsip dasar ekonomi yang
menyatakan bahwa pada harga yang lebih tinggi, konsumen akan meminta jumlah barang
yang lebih rendah. Selain itu, hukum permintaan dapat dikatakan sebagai jumlah yang
dibeli berbanding terbalik dengan harga. Apabila harga suatu barang turun, maka
permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika harga suatu barang
naik, maka permintaan terhadap barang akan menurun.
Dalam istilah lain, hukum permintaan adalah suatu kaidah yang menjelaskan
tentang hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang
diminta. Jadi, antara harga barang dengan permintaan mempunyai sifat hubungan yang
berlawanan arah (negatif). Hal tersebut sangat logis karena apabila harga suatu barang
naik, maka pembeli akan mencari barang lain sebagai penggantinya yang harganya tidak
mengalami kenaikan. Sederhananya, jika pendapatan nominal konsumen tetap, sementara
harga barang naik, maka pendapatan konsumen tersebut akan menurun. Akibatnya,
konsumen akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, apabila
harga barang turun, maka konsumen akan mengurangi pembelian terhadap barang lain
dan menambah pembelian terhadap barang yang harganya mengalami penurunan tersebut.
Konsumen akan membeli barang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
mendesak terlebih dahulu. Baru kemudian menggunakan setiap unit tambahan barang
untuk melayani tujuan yang bernilai lebih rendah secara berurutan.
Ekonomi melibatkan studi tentang bagaimana manusia menggunakan sarana
terbatas untuk memenuhi keinginan yang tidak terbatas. Hukum permintaan berfokus
pada keinginan yang tidak terbatas itu. Secara alami, orang memprioritaskan keinginan
dan kebutuhan yang lebih mendesak daripada yang kurang mendesak dalam perilaku
ekonomi mereka. Hal ini terbawa ke dalam bagaimana orang memilih di antara sarana
terbatas yang tersedia bagi mereka. Untuk barang ekonomi apapun, unit pertama barang
yang diperoleh konsumen akan cenderung digunakan untuk memenuhi kebutuhan paling
mendesak.
1. Pengertian Hukum Permintaan Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pengertian hukum permintaan menurut para ahli, antara lain:
Riwayanti dan Markonah
Menurut Riwayanti dan Markonah (2008), fungsi permintaan atau demand adalah
hubungan antara harga komoditas dengan jumlah yang diminta atau dibeli dengan
asumsi variabel lainnya konstan (ceteris paribus).
Gaspersz
Dalam bukunya, Gaspersz (2011) menjelaskan hukum permintaan berbunyi jika
kuantitas produk yang diminta konsumen berhubungan terbalik atau negatif
dengan harga produk. Biasanya, hal ini terjadi dengan asumsi seluruh variabel
permintaan dianggap konstan.
Pengertian secara umum sudah dibahas di atas, mulai dari apa itu hukum permintaan dan
bagaimana hubungannya antara permintaan dan harganya. Kemudian, untuk menghitung
secara kuantitatif, maka diperlukan rumus supaya mempermudah dalam perhitungan yang
ada. Itu artinya, hukum permintaan tidak bisa dihitung secara sembarangan.
2. Bunyi Hukum Permintaan
Sebagaimana penjelasan di atas, bunyi hukum permintaan adalah sebagai berikut:
Jika harga suatu produk turun, maka permintaan terhadap produk tersebut akan
meningkat. Sebaliknya, jika harga suatu produk naik, maka permintaan terhadap produk
tersebut akan menurun. Dalam istilah lain, semakin turun tingkat harga, maka semakin
banyak jumlah barang yang tersedia diminta. Begitu pun sebaliknya, semakin naik tingkat
harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. Bunyi hukum permintaan
adalah jika harga semakin murah, maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak.
Demikian pula sebaliknya, jika harga semakin mahal maka penawaran akan semakin
sedikit. Hal ini terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-
besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi, maka pembeli mungkin akan
membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas. Namun bagi penjual, dengan
tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar
keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan
konsumen atau pembeli akan mencari produk lain. sebagai pengganti barang yang
harganya mahal tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan