Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS

Dosen Pengampu:

Sugeng Hartanto, S.E, M.Akun

Disusun oleh:

HM. Rifa’I (NIM. 20130213752)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MOCHAMMAD SROEDJI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami diberikan kemudahan dalam membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk kegiatan pembelajaran
mahasiswa di Kampus Universitas Mochammad Sroedji Jember.

Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembuatan dan penulisan


makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai referensi buku, jurnal, dan informasi
dari website. Penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing karena
telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini dan terima kasih
kepada orangtua yang selalu mendoakan kami dan mendukung dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat dan mewujudkan


kegiatan belajar yang berkualitas dengan berpresentasi dan mendorong mahasiswa
untuk berprestasi. Saran dan kritik yang membangun selalu penyusun harapkan
untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas
perekonomian yang bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya
pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya
yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan,
untuk memperoleh kepuasan maksimum. Dalam teori ekonomi mikro
menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja,modal,dari
pengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan
keinginan manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat
memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam memproduksi,
menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.
Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan
diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan
ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi satu menit. Akan tetapi hukum
yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang
merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai
sistem pasar. Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran, berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana
permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan harga serta
bagaimana system harga itu secara keseluruhan memungkinkan system
perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan perubahan
penawaran.
Dalam perekonomian ada pula yang dikatakan dengan
keseimbangan dan elastisitas. Keseimbangan bisa juga disebut dengan
harga pasar, dimana keseimbangan merupakan harga yang terjadi sebagai
akibat interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang
akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga,

3
secara umum elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan
derajat kepekaan/ respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan
akibat perubahan factor yang mempengaruhinya.

B. Rumusan masalah
Yang menjadi permasalahan dalam penyusunan makalah ini
penulis akan membahas tentang:
1. Apa pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsepnya?
2. Apa penjelasan dari keseimbangan dan elastisitas beserta
konsepnya?

C. Tujuan
1. Dapat memahami pengertian dari permintaan dan penawaran
beserta konsepnya.
2. Dapat memahami penjelasan dari keseimbangan dan elastisitas
beserta konsepnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Permintaan dan Penawaran


a. Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta
kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan atau sejumlah
barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dalam waktu tertentu.
Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
b. Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta dan
sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin
sedikit permintaan barang tersebut (ceteris paribus). Hukum tersebut
setara dengan; bila harga naik maka penawaran naik, penawaran
sedikit bila harga turun (hukum penawaran). Oleh karena itu
permintaan dan penawaran merupakan hal yang saling berkaitan.
Hukum permintaan tersebut memberikan gambaran bahwa konsumen
(pembeli) akan berlaku semakin konsumtif terhadap barang maka
barang tersebut makin banyak diminta. Hal ini terjadi karena mereka
ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyak-
banyaknya. Namun, jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak
lagi mementingkan suatu barang tersebut dengan barang yang lebih
murah. Misalnya, dalam kurun waktu tertentu permintaan terhadap
kacang kedelai menurun dikarenakan harga yang semakin meningkat.
Sehingga para pengusaha atau pembuat tempe sementara berhenti
untuk tidak memproduksi tempe. Jika terjadi suatu permintaan yang
tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini akan menjadikan suatu
kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan seseorang

5
atau masyarakat lebih besar daripada tersedianya barang dan jasa
tersebut).
Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat
murah banyak diminta oleh para konsumen sehingga menimbulkan
kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena kelangkaan tersebut
maka harga yang sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan
meningkat. Dalam hukum permintaan dijelaskan bahwa semakin
rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang
tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda justru terjadi
pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang
semakin naik tetapi permintaan juga semakin bertambah. Hal ini
disebabkan karena para pelaku ekonomi (khususnya para pelaku rumah
tangga) memerlukan kebutuhkan yang lebih besar dari kondisi yang
sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua orang yang
merayakan membutuhkan segala sesuatunya lebih banyak jika
dibandingkan hari biasanya, sehingga hal ini dimanfaatkan bagi para
pedagang untuk mengambil untung yang sebesar-besarnya. Hal
tersebut sangat bertentangan dengan hukum permintaan ekonomi. Jadi
hukum permintaan tidak berlaku mutlak pada asumsi ceteris paribus.
Hukum penawaran
Hukum penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, dengan
anggapan cateris paribus. Apabila harga naik, maka jumlah barang atau
jasa yang ditawarkan meningkat. Jika harga barang atau jasa turun,
maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berkurang. Hukum
penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga
tidak berlaku mutlak cateris paribus. Semakin banyak penawaran harga
cenderung turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit. Semakin
tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan dengan
anggapan ceteris paribus. Setara dengan; bila harga naik maka

6
permintaan turun, permintaan semakin banyak bila harga turun (hukum
permintaan).
c. Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran
Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan:
1. Perilaku konsumen/ selera konsumen saat ini handphone
blackberry sedang trend banyak yang membeli, tetapi beberapa
tahun yang akan datang mungkin sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap. Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal
maka meisis, selai dan margarine akan turun permintaannya.
3. Pendapatan atau penghasilan konsumen. Orang yang punya
tunjangan gaji dan pendapatan yang besar dapat membeli
banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya
rendah maka seseorang mungkin akan menghemat pemakaian
barang yang dibelinya.
4. Perkiraan harga dimasa depan. Barang yang harganya
diperkirakan akan naik maka orang akan menimbun atau
membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti BBM/
bensin.
5. Banyaknya/ intensitas kebutuhan konsumen. Ketika adanya
penyakit seperti virus flu burung atau flu babi sedang gencar,
maka produk masker pelindung akan sangat laris, pada bulan
puasa seperti buah kurma, timun suri, sirup akan meningkat.

Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran

1. Biaya produksi dan tekhnologi yang diharapkan. Jika biaya


produksi/pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen
akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang
mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk
sejenis dan produk tidak laku terjual, dengan adanya teknologi

7
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi
sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan perusahaan. Perusahaan yang bertujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual
produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga
harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris
dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga
jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi
sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat
permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap. Jika ada
produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka
konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah
sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran
pun dikurangi.
5. Prediksi/ perkiraan harga dimasa depan. Ketika harga jual akan
naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa
menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat
berbagai faktor.

B. Konsep Keseimbangan dan Elastisitas


a. Definisi Keseimbangan dan elastisitas
1. Keseimbangan
Harga keseimbangan (harga Pasar) merupakan harga yang
terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut harga pasar.
Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar

8
antara pembeli dan penjual. Hasil tawar menawar antara
pembeli dengan penjual dinamakan pasar, dalam ilmu ekonomi
disebut harga keseimbangan atau equilibrium.

Proses terbentuknya harga keseimbangan pasar

Prosesnya berawal dari adanya interaksi antara pembeli


(permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara
wajar. Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian
proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli
Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh
penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa
tersebut tidak dapat terjual. Istilah Surplus dikenal dengan
pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.
Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan
dimana terjadi kelebihan permintaan
Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga
merupakan satu – satunya faktor yang menentukan permintaan
dari pembeli dan penawaran dari penjual.

Peranan harga pasar dalam:

1. Menunjukkan perubahan kebutuhan masyarakat


2. Membantu menentukan penawaran
3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap
perubahan permintaan.

Fungsi harga pasar

1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi


2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara para
konsumen
3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam
proses produksi

9
2. Elastisitas
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang
menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah barang
yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya.
a. Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah suatu
alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang
dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama
yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas
permintaan, yaitu:
1. Elastisitas harga permintaan
2. Elastisitas silang
3. Elastisitas pendapatan (pembeli/konsumen)

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of


demand). Elastisitas harga permintaan adalah derajat
kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan
harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan
perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang
yang diminta dengan presentase perubahan pada harga di
pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga
naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

Elastisitas akan besar bilamana :

1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik


2. harga relatif tinggi

10
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan
barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil bilamana:

1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain


2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah
banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang
substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat
dibutuhkan.

Elastisitas Silang dalam permintaan (The Cross Price


Elasticity of demand) Permintaan konsumen terhadap suatu
barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut.
Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang
subsitusi dan komplementer dan juga pendapatan. Para ahli
ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan
terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut,
disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of
demand).

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan


pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas
silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan
permintaan dari barang X dibagi dengan persentase
perubahan harga dari barang Y Apabila hubungan kedua
barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas
silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta
akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti)
maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya

11
kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas


pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan
pendapatan merespon terhadap perubahan pendapatan
pembeli.

Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk


yaitu:

1. Produk normal. Elastisitas pendapatan adalah


positif. Misalnya permintaan akan produk normal
akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh
ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan
ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior. Elastisitas pendapatan adalah
negative, misalnya permintaan akan produk inferior
akan menurun jika pendapatan meningkat.
Elistisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang
bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu
tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna,
elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak
elastis sempurna.
3. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa
banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika
harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan
dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas
yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.

Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

Ada lima jenis elastisitas penawaran :

12
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga
berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat
vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan
penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
kecil terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan
penawaran sama dengan perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran
lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada
satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan


elastisitas penawaran, yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi:
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran
besar. Misalnya jika produksi saat ini. Ini berkaitan
dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan
cenderung tidak elastis telah mencapai skala ekonomis
dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu

13
unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak
ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga
penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin
baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang
terjadi adalah sebaliknya.
2. jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas
penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu
yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat
menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi
tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat
ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan
masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi
yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam
presentase yang relative kecil, sehingga penawaran
tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang
lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga
penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis
persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi
kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudian substitusi faktor produksi/input.

14
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital
lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin
mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang
terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja lebih fleksibel,
sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu
dibutuhkan.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar dan elastisitas
Faktor yang mempengaruhi harga pasar:
1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah
barang atau jasa terbatas
2. Tinggi rendahnya biaya produksi
3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen
4. Produsen mengetahui selera konsumen
5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli
konsumen tetap atau berkurang.

Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas


harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan
harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi
terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi
harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :

1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar


2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta dan sebaliknya.
Semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin sedikit
permintaan barang tersebut (ceteris paribus).
Konsep penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, dengan
anggapan cateris paribus. Apabila harga naik, maka jumlah barang atau
jasa yang ditawarkan meningkat. Jikaharga barang atau jasa turun, maka
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berkurang.
Konsep keseimbangan adalah Harga pasar akan tercapai setelah
melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli.
Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu
tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana
terjadi kelebihan penawaran. Istilah Shortage dikenal dengan pengertian
suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan. Prinsip Ceteris
Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya
faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari
penjual. Konsep elastisitas adalah
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan (pembeli/konsumen)

16
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta Utara: PT


RajaGrafindo Persada, 2004, hal 101-120.

Rosyidi, Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo


Persada, 2011, hal 291-331.

http://dila-dilu.blogspot.com/2013/03/keseimbangan-dan-elastisitas-harga.html

http://xcacingpanasx.blogspot.com/2012/11/harga-keseimbangan-dan-
elastisitas.html

http://hartonookey.wordpress.com/2011/10/25/konsep-permintaan-dan-
penawaran/

17

Anda mungkin juga menyukai