Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN MATA KULIAH

EKONOMI MANAJERIAL
“Analisis Elastisitas Permintaan”

Dosen Pengampu: Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M. M.

Anggota Kelompok:
I Gusti Agung Ngurah Pradnyana Baskara Putra 1807521202
Cokorda Istri Anindita Partha 1907521149
Ni Putu Ageng Suda Indrayani 1907521158
Ida Bagus Agung Saka Gotama 1907521175

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... i

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2

2.1 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen............................................................... 2

2.2 Elastisitas dan Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen ....................................... 2

2.3 Aplikasi Elastisitas dalam Pengambilan Keputusan Manajerial ............................................. 5

BAB III................................................................................................................................................. 10

PENUTUP............................................................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman modern seperti sekarang ini kebanyakan orang beranggapan bahwa
ilmuekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum penawaran
danpermintaan. Tentu asumsi ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
sangatsederhana. Namun menurut kami hukum yang dikenal dengan hukum penawaran
danpermintaan memang merupakan bagian terpenting dari pemahaman kita tentang pasar.
Jikakita berbicara tentang pasar tentunya tidak lepas dari perdagangan. yang paling sering
terjadiadalah perdagangan di pasar.
Dalam ekonomi pasar, tentunya ada yang dinamakan demand and supply. Permintaan
adalah jumlah barang yang diminta untuk jangka waktu tertentu, sedangkan penawaranadalah
jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepadakonsumen
pada tingkat harga berapa pun selama jangka waktu tertentu. Dari hal tersebuttidak dapat
dipungkiri bahwa perilaku masyarakat saat ini adalah perilaku konsumtifmasyarakat terhadap
suatu barang. Oleh karena itu dalam kehidupan ekonomi produsen dankonsumen terdapat satu
kesatuan yang sangat sulit dipisahkan, kehidupan konsumenberlomba-lomba untuk
mendapatkan pasokan yang setinggi-tingginya, sedangkan produsenberusaha mendapatkan
keuntungan yang besar disinilah penentuan harga. permintaan danpenawaran muncul.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen?
2. Bagaimana elastisitas dan faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen?
3. Bagaimana aplikasi elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen.
2. Untuk memahami elastisitas dan faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen.
3. Untuk memahami aplikasi elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen


1. Harga Barang itu Sendiri
Jika harga suatu barang semakin rendah maka permintaan terhadap barang tersebut
akan semakin bertambah, begitu juga sebaliknya.
2. Ketersediaan dan Perubahan Harga Barang Sejenis Sebagai Pengganti dan Pelengkap
Apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya initurun, maka permintaan
atas barang tersebut akan semakin berkurang. Akan tetapi apabila harga barang
pengganti dan barang pelengkapnya naik, maka permintaan atas barang tersebut akan
meningkat.
3. Tingkat Pendapatan atau Daya Beli Konsumen
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen tersebut.
Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka akan semakin tinggi jumlah
permintaan terhadap suatu barang.
4. Kebiasaan atau Selera Konsumen
Kebiasaan atau selera konsumen juga berpengaruh terhadap permintaan atas suatu
barang. Semakin tingginya selera konsumen terhadap suatu barang, maka permintaan
terhadap barang tersebut pun akan meningkat pula.
5. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk yang ada dalam suatu daerah atau negara, maka
semakin tinggi pula jumlah permintaan atas suatu barang untuk harga tertentu.
6. Prediksi Konsumen tentang Perkiraan Harga pada Masa Mendatang
Jika konsumen memprediksikan bahwa harga suatu barang tertentu akan naik,
sebaiknya membeli barang tersebut sekarang. Sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat uang belanja di masa mendatang.

2.2 Elastisitas dan Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen


Elastisitas Permintaan merupakan suatu hubungan kuantitatif antar variabel-
variabel, misal antara jumlah yang diminta dengan harga barang tersebut. Sesuai dengan
hukum permintaan komoditi tersebut. Besar perubahan permintaan akibat perubahan
harga tersebut akan berbeda dari satu keadaan ke keadaan lain. Secara teori ekonomi

2
dikenal istilah elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) sebagai suatu
konsep yang menghubungkan perubahan kuantitas pembelian/ permintaan optimal atas
suatu komoditi dengan perubahan harga relatifnya.

Menurut Sukirno, pengukuran elastisitas permintaan sangat bermanfaat bagi


pihak swasta dan pemerintah. Bagi pihak swasta pengukuran elastisitas permintaan dapat
digunakan sebagai landasan untuk menyusun kebijakan perekonomian yang akan
dilaksanakannya seperti misalnya kebjakan impor komoditi yang akan mempengaruhi
harga yang ditanggung rakyatnya. Pengukuran elastisitas permintaan kerap dinyatakan
dalam ukuran koefisien elastisitas permintaan. Koefisien permintaan merupakan ukuran
perbandingan persentase perubahan harga atas barang tersebut. Koefisien elastisitas
permintaan dapat di rumuskan sebagai berikut:

1) Elastis
Barang dikatakan elastis sempurna bila kurva permintaan mempunyai koefisien
elastisitas lebih besar daripada satu. Hal ini terjadi bila jumlah barang yang diminta
lebih besar daripada persentase perubahan harga barang tersebut.
2) Elastisitas Uniter
Barang dikatakan elastis uniter bila kurva permintaan mempunyai koefisien elastisitas
sebesar satu. Persentase perubahan harga direspon proporsional terhadap persentase
jumlah barang yang diminta.
3) Tidak elastis
Barang dikatakan tidak elastis bila persentase perubahan jumlah yang diminta lebih
kecil daripada persentase perubahan harga sehingga koefisien elastisitas permintaannya
antara nol dan satu.

3
Menurut Sukirno, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas
permintaan suatu barang, yaitu :

1) Tingkat kemampuan barang – barang lain untuk menggantikan barang yang


bersangkutan. Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti (barang
substitusi), permintaan atas barang tersebut cenderung akan bersifat elastis. Perubahan
harga yang kecil akan beralih ke barang lain sebagai penggantiannya. Untuk barang
yang tidak memiliki barang pengganti, permintaan atas barang tersebut barang yang
tidak memiliki barang pengganti, permintaan atas barang tersebut bersifat tidak elastis.

4
Karena konsumen sukar memperoleh barang pengganti apabila harga barang tersebut
naik permintaan tidak banyak berkurang.
2) Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut. Besar
bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang dapat mempengaruhi
elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Semakin besar bagian pendapatan yang
diperlukan elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Semakin besar bagian
pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, maka permintaan barang
tersebut akan semakin elastis.
3) Jangka waktu pengamatan atas permintaan Semakin lama jangka waktu permintaan
dianalisis, permintaan atas barang tersebut semakin elastis. Jangka waktu yang singkat
permintaan tidak bersifat elastis karena perubahan pasar belum diketahui oleh
konsumen. Dalam jangka waktu lebih lama konsumen akan mencari barang alternatif
untuk menggantikan barang yang mengalami kenaikan harga.

2.3 Aplikasi Elastisitas dalam Pengambilan Keputusan Manajerial


Analisis dari kekuatan atau variabel-variabel yang memengaruhi permintaan dan
estimasi yang dapat dipercaya terhadap dampaknya secara kuantitas terhadap penjualan
adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membuat keputusan produksi yang terbaik
dan rencananya untuk pertumbuhan. Beberapa kekuatan yang memengaruhi permintaan
dapat dikontrol oleh perusahaan, tetapi yang lainnya tidak dapat. Sebuah perusahaan
biasanya dapat menentukan harga dari komoditas yang mereka jual dan menentukan
tingkat pengeluarannya dalam iklan, kualitas produk, dan pelayanan pelanggan, tetapi
mereka tidak mempunyai kontrol terhadap tingkat dan pertumbuhan pendapatan
konsumen, harapan harga kepada konsumen, keputusan harga para pesaing, dan
keputusan pesaing dalam pengeluaran untuk iklan, kualitas produk, dan pelayanan
pelanggan. Perusahaan dapat memperkirakan elastisitas permintaan terhadap semua
kekuatan yang memengaruhi permintaan komoditas yang mereka jual. Perusahaan
memerlukan estimasi terhadap berbagai elastisitas untuk menentukan kebijakan optimal
bagi proses operasionalnya dan jalan yang paling positif untuk merespons berbagai
kebijakan perusahaan pesaing. Sebagai contoh, jika permintaan untuk produknya
inelastis terhadap harga, perusahaan tidak akan menurunkan harganya karena akan
mengakibatkan penurunan penerimaan total, dan meningkatkan biaya totalnya
(berhubungan dengan bertambah banyaknya komoditas yang dijual pada harga yang

5
lebih rendah) dan, karenanya memberikan laba yang lebuh rendah. Sama halnya jika
elastisitas penjualan perusahaan terhadap iklannya positif dan tinggi daripada terhadap
pengeluaran untuk kualitas dan pelayanan pelanggan, maka perusahaan akan
berkonsentrasi dalam usaha penjualannya lewat periklanan dan tidak terhadap kualitas
produk dan pelayanan pelanggan.

Elastisitas dari penjualan perusahaan terhadap variabel-variabel yang berada di


luar kontrol perusahaan juga sangat penting bagi perusahaan agar dapat merespons
kebijakan perusahaan pesaing secara efektif dan merencanakan strategi perkembangan
yang terbaik. Sebagai contoh, jika perusahaan sudah menduga bahwa tingkat elastisitas
silang antara permintaan dan produknya terhadap harga dari barang pesaing sangat tinggi,
maka harus cepat bertindak terhadap penurunan harga dari pesaing, atau perusahaan akan
mengalami kerugian yang cukup besar dalam penjualannya. Tetapi, perusahaan akan
berpikir dua kali lebih dahulu sebelum menurunkan harganya, karena dapat berakibat
terhadap terjadinya perang harga.

Aplikasi Kasus: Elastisitas Permintaan Silang terhadap Harga di Dunia Nyata


Baris pertama dari tabel 3-5 menunjukkan bahwa elastisitas permintaan silang
untuk margarin terhadap harga mentega adalah 1,53 persen. Ini berarti bahwa setiap
kenaikan harga mentega sebesar 1 persen akan mengakibatkan permintaan margarin
meningkat sebesar 1,53 persen. Sehingga margarin dan mentega merupakan komoditas
subtitusi di Amerika Serikat. Pada sisi lainnya, di baris terakhir di tabel 3-5 terlihat bahwa
elastisitas permintaan silang dari sereal terhadap harga ikan segar adalah -0,87 persen.
Ini berarti bahwa 1 persen peningkatan harga sereal akan mengakibatkan penurunan
permintaan ikan segar sebanyak 0,87 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara
sereal (sebagai contoh: roti) dan ikan segar merupakan barang komplementer. Tabel ini
juga memperlihatkan bahwa elastisitas permintaan silang beberapa jenis komoditas
tertentu di Amerika Serikat.

Tabel 3.1 Estimasi Elastisitas Permintaan Silang terhadap Harga (EXY)


antara Beberapa komoditas di Amerika Serikat

Komoditas X Komoditas Y Elastisitas Harga Silang


(EXY)
Margarin Mentega 1,53a

6
Gas Alam Listrik 0,80b
Mobil-Mobil Eropa Mobil Asia dan A.S 0,76c
Mobil Asia Mobil Eropa dan A.S 0,61c
Mobil Domestik A.S Mobil Asia dan Eropa 0,28c
Daging Babi Daging Sapi 0,40a
Daging Ayam Daging Babi 0,29a
Pakaian Makanan -0,18d
Hiburan Makanan -0,72e
Sereal Ikan Segar -0,87f
Lebih jauh lagi, jika elastisitas terhadap pendapatan sangat rendah untuk produk
perusahaan pihak manajemen mengetahui bahwa perusahaan tidak akan begitu
diuntungkan dengan adanya peningkatan pendapatan dan mungkin mempunyai
keinginan untuk memperbaiki produknya atau beralih ke jajaran produk baru yang
permintaannya lebih elastis terhadap pendapatan.

Jadi, perusahaan harus, pertama, mengidentifikasi semua variabel penting yang


memengaruhi permintaan produk yang ia jual. Lalu, perusahaan harus mendapatkan
estimasi efek marginal dari perubahan semua variabel tersebut terhadap permintaan.
Perusahaan tersebut akan menggunakan informasi ini untuk mengestimasi elastisitas
permintaan dari produk yang ia jual terhadap semua variabel fungsi permintaan. Hal ini
sangat penting untuk keputusan manajerial yang optimal pada jangka pendek dan dalam
perencanaan untuk pertumbuhan pada jangka panjang.

Sebagai contoh, misalkan perusahaan bernama Tasty Company memasarkan


kopi merek X dan mengestimasi regresi dari permintaan akan kopinya, sebagai berikut:

QX = 1,5 – 3,0PX + 0,8I + 2,0PY – 0,6PS + 1,2A


Dimana:
QX = penjualan kopi merek X di Amerika Serikat, jutaan pon per tahun
PX = harga kopi merek X, dollar per pon
I = pendapatan personal disposable, triliun dollar per tahun
PY = harga kopi pesaing, dollar per pon
PS = harga gula, dollar per pon
A = pengeluaran iklan untuk kopi merek X, ratusan ribu dollar per tahun

7
Misalkan juga pada tahun ini, PX = $2; I = $2,5; PY = $1,80; PS = $0,50; dan A = $1.
Memasukkan nilai-nilai ini terhadap Persamaan diatas akan menghasilkan:
QX = 1,5 – 3,0(2) + 0,8(2,5) + 2,0(1,80) – 0,6(0,50) + 1,2(1) = 2
Sehingga, pada tahun ini perusahaan akan menjual 2 juta pon kopi merek X.
Perusahaan dapat menggunakan informasi di atas untuk menemukan elastisitas
permintaan kopi merek X terhadap harganya, pendapatan, harga kopi pesaing, harga gula,
dan periklanan. Sehingga,

2
𝐸𝑃 = −3 ( ) = −3
2
2,5
𝐸𝐼 = 0,8 ( ) = 1
2
1,8
𝐸𝑋𝑌 = 2 ( ) = 1,8
2
0,50
𝐸𝑋𝑆 = −0,6 ( ) = −0,15
2
1
𝐸𝑃 = 1,2 ( ) = 0,6
2
Pemisahaan dapat menggunakan beberapa elastisitas ini meramalkan permintaan
kopinya pada tahun yang akan datang. Sebagai contoh, misalkan tahun depan perusahaan
ingin meningkatkan harganya sebesar 5 persen dan pengeluaran iklannya sebesar 12
persen. Misalkan juga bahwa perusahaan memperkirakan pendapatan personal
disposable meningkat 4 persen, PY meningkat 7 persen, dan PS menurun 8 persen.
Menggunakan tingkat penjualan (𝒬𝒳 ) sebesar 2 juta pon pada tahun ini, nilai elastisitas
yang dihitung di atas, kebijakan perusahaan pada tahun depan, dan ekspektasi perusahaan
tentang perubahan variabel-variabel di atas, perusahaan tersebut dapat menentukan
penjualannya di tahun depan (𝒬′𝒳 ) sebesar:

∆𝑃𝑋 ∆𝐼 ∆𝑃𝑌 ∆𝑃𝑆 ∆𝐴


(𝒬′ 𝒳 ) = 𝒬𝒳 + 𝒬𝒳 ( ) 𝐸𝑃 + 𝒬𝒳 ( ) 𝐸𝐼 + 𝒬𝒳 ( ) 𝐸𝑋𝑌 + 𝒬𝒳 ( ) 𝐸𝑋𝑆 + 𝒬𝒳 ( ) 𝐸𝐴
𝑃𝑋 𝐼 𝑃𝑌 𝑃𝑆 𝐴
= 2 + 2(5%)(-3) + 2(4%)(1) + 2(7%)(1,8) + 2(-8%)(-0,15) + 2(12%)(0,6)
= 2 + 2(0,05)(-3) + 2(0,04)(1) + 2(0,07)(1,8) + 2(-0,08)(-0,15) + 2(0,12)(0,6)
= 2(1 - 0,15 + 0,04 +0,126 +0,012 + 0,072)
= 2(1 + 0,1)
= 2(1,1)
= 2,2 atau 2.200.000 pon

8
Tasty Company dapat juga menggunakan informasi ini untuk menentukan bahwa
ia bisa menjual kopinya tahun depan (dengan jumlah yang sama pada tahun ini) yaitu 2
juta pon, dengan meningkatkan harganya sebesar 8,33 persen dan bukannya 5 persen
(jika yang lain tetap sama). Kelebihan 3,3 persen peningkatan 𝑃𝑋 akan mengakibatkan
2(0,033)(-3) = -0,198 atau 198.000 pon lebih sedikit kopi yang terjual dibandingkan 2,2
juta pon yang diramalkan untuk tahun depan dengan peningkatan 𝑃𝑋 sebesar 5 persen
saja.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
pada berbagai tingkat harga. Adapun faktor yang mempengaruhi permintaan yakni
diantaranya Harga barang itu sendiri, Harga barang lain yang terkait, Tingkat
pendapatan, Selera masyarakat, Jumlah penduduk, Prediksi konsumen tentang kondisi
pada masa mendatang, Ketersediaan dan perubahan harga barang sejenis sebagai
pengganti dan pelengkap.
2. Elastisitas Permintaan merupakan suatu hubungan kuantitatif antar variabel-variabel,
misal antara jumlah yang diminta dengan harga barang tersebut. Adapun beberapa
faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan suatu barang, yaitu: Tingkat
kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan,
Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut, dan
Jangka waktu pengamatan atas permintaan.
3. Analisis dari kekuatan atau variabel-variabel yang memengaruhi permintaan dan
estimasi yang dapat dipercaya terhadap dampaknya secara kuantitas terhadap
penjualan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membuat keputusan produksi
yang terbaik dan rencananya untuk pertumbuhan. Perusahaan memerlukan estimasi
terhadap berbagai elastisitas untuk menentukan kebijakan optimal bagi proses
operasionalnya dan jalan yang paling positif untuk merespons berbagai kebijakan
perusahaan pesaing.
4. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan kunjungi link berikut:
 Ekonomi Manajerial Teori Permintaan ( https://youtu.be/qLnUBNgww9I )
 EKONOMI : Soal Elastisitas Permintaan ( https://youtu.be/_fHExK-sd38 )
 Materi Elastisitas Permintaan - EKONOMI ( https://youtu.be/ahH_hqw9FoE )
 HUKUM PERMINTAAN PENAWARAN ( https://youtu.be/yOiVoWxFYwc )
 Elastisitas (kurva, fungsi, dll) Konsep dan Makna
(https://youtu.be/UVVF_40a3vw )

10
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. 2011. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global, Edisi Kelima,
buku 1 (terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai