Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
Oleh
Wahdanyat(2220203887220008)
Hijrat hidayat AP(2220203887220028)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang elastisitas
permitaan.
Makalah ini kami susun dengan sungguh – sungguh serta mengandalkan seluruh
kemampuan kami dan juga bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu sehingga dapat memperlancar dan memperlengkap penyusunan dan percaarian referensi.
Selain dari semua itu, kami penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk melengkapi dan memperlengkap makalah ini.
Kami berharap susunan makalah ini dapat menjadi acuan pembelajaran dan referensi bagi
pembaca dan menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penyusun secara pribadi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
Latar belakang....................................................................................... 1
Rumusan masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
Kesimpulan............................................................................................ 14
Saran....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas
tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata
lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga.
Makalah ini akan membahas mengenai elastisitas permintaan. Dalam analisis ekonomi
secara teori maupun dalam praktek sehari-hari sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh
mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan
permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan harga, atau
permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi
permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa permintaannya tidak elastis.
Dari uraian di atas perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga konsep yaitu
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang.
Dari ketiga konsep tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian elastisitas permintaan?
2. Bagaimanakah manfaat mengetahui elastisitas permintaan?
3. Apa sajakah jenis-jenis elastisitas permintaan?
4. Bagaimanakah faktor yang menentukan elastisitas permintaan?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan
2. Mengetahui manfaat dari elastisitas permintaan dan pengaplikasiannya
3. Mengetahui jenis-jenis elastisitas permintaan
4. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai
contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik
20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai
barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar
1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang
ditawarkan.
2.2 Manfaat mengetahui Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan memiliki banyak manfaatnya, di antaranya adalah:
1. Bagi pemerintah, elastisitas permintaan bisa dipergunakan untuk mengukur sejauh mana
kebergantungan masyarakat terhadap komoditas tertentu
Misalnya, sejauh mana perubahan permintaan terhadap beras ketika harga beras berfluktuatif.
Bila masyarakat “tak peduli” dengan perubahan harga beras, itu artinya kebergantungan
masyarakat terhadap beras masih tinggi. Namun, bila naik turunnya harga beras sangat
berpengaruh pada permintaan, maka itu artinya masyarakat sudah tak terlalu bergantung lagi
pada beras
2. Bagi produsen, elastisitas permintaan adalah salah satu cara untuk mengukur bagaimana sifat dari
barang yang diproduksi.
Di daerah panas, kipas angin bukanlah barang mewah. Hal tersebut semakin dibuktikan ketika
harga kipas angin berubah, jumlah pemintaan terhadap kipas angin tak terlalu berubah.
Sebaliknya, di daerah pegunungan kipas angin bisa jadi adalah barang mewah karena
keberadaannya memang tak sepopuler di daerah panas. Sehingga, naik turunnya harga kipas
angin di daerah pegunungan, akan membawa pengaruh pada jumlah permintaannya.
Dari kasus sederhana tersebut, produsen bisa mengambil kebijakan untuk memperbanyak
menjual kipas angin di daerah panas daripada di daerah dingin. Hal ini berlaku juga bagi hal
yang lain - lain.
3. Bagi konsumen
Secara pribadi, konsumen bisa mengukur tingkat kemampuan finansialnya dari elastisitas
permintaan yang ia miliki. Bagi seseorang, fluktuasi harga AC tak terlalu bermasalah karena dia
memiliki kemampuan finansial yang cukup. Namun, bisa jadi hal tersebut tak berlaku untuk yang
lain. Oleh karena itu, elastisitas permintaan bisa mewakili individu untuk menilai sejauh mana
kemampuannya atau daya belinya. Semakin sensitif, maka daya belinya semakin lemah karena
itu artinya si konsumen baru akan “melirik” barang tersebut ketika harga sudah murah.
Sedangkan, semakin tidak sensitif, maka daya belinya semakin bagus karena konsumen tak
terlalu peduli dengan harga.
2.3 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
2.3.1 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk
prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
Ep = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase perubahan harga
Ep = P/Q . ΔQ/ΔP
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep=2 mempunyai arti bila harga barang naik 1%,
permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya, semakin besar
nilai negatifnya semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar
dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolute. Ep=2 artinya sama
dengan Ep=-2
1. A. Angka Elastisitas Harga
a. Elastis (Ed > 1)
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang
menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan
permintaan naik 20
Contoh Kasus
Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu, dari
sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi
Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari
1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
b. Inelastis (Ed < 1)
Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Apabila harga naik 10%
menyebabkan permintaan barang turun sebesar misalnya 6%. Contoh : perubahan harga beras
tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap beras.
Untuk ebih jelasnya, lihatlah contoh di bawah ini:
Contoh Kasus :
Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00
per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi
650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pemelinya sukr memperoleh barang pengganti dan oleh
karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah
karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan
dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang
pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
3.1 Kesimpulan
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di
mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Sehingga, Elastisitas
Permintaan mempunyai banyak manfaat bagi seluruh masyarakat baik Pemerintah, Produsen,
maupun bagi Konsumen.
Elastisitas Permintaan mempunyai 3 jenis, yaitu: Elastisitas Harga, Elastisitas Silang, dan
Elastisitas Pendapatan. Dalam hal ini, Elastisitas Harga terdiri dari Angka Elastisitas Harga dan
Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur. Adapun Angka Elastisitas Harga terdiri dari Elastis (Ed >
1), Inelastis (Ed < 1), Elastis Sempurna (Ed = tak terhingga), Inelastis Sempurna (Ed = 0), dan
Unitary Elastis (Ed = 1). Dalam Elastisitas Harga juga membutuhkan faktor-faktor yang
menentukan elastisitas Harga. Adapun faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga, antara
lain: Tingkat substitusi, Jumlah pemakai, Proporsi kenaikan harga terhadap pendapat konsumen,
dan Jangka waktu.
Bukan hanya Elastisitas Harga yang mempunyai faktor penentu, tetapi Elastisitas
permintaan pun mempunyai faktor-faktor penentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan
Elastisitas Permintaan, antara lain: Banyaknya barang pengganti yang tersedia, Persentasi
pendapatan yang dibelanjakan, Jangka waktu analisis, Produk mewah versus kebutuhan, dan
Perubahan harga.
3.2 SARAN
Menurut kami, masih banyak hal-hal di indonesia yang perlu di perbaiki demi negara.
Terutama di bidang ekonomi yang harus banyak mengalami perubahan yang mengarah kepada
yang lebih baik
.
Menyadari bahwa kami sebagai penulis dan penyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kami penulis akan lebih fokus dan detail dan tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.Dan mohon maaf apabila ada salah kata maupun penulisan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSAKA
http://renchop.blogspot.co.id/2015/06/anti-monopoli-persaingan-tidak-sehat.html
http://thedreamers-informatika.blogspot.co.id/2013/05/makalah-ekonomi-sehat.html
http://nurinanajwati10391028.blogspot.co.id/2011/06/makalah.html
http://www.seocontoh.web.id/2016/06/makalah.html