Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ELASTISITAS PERMINTAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro

Oleh

Wahdanyat(2220203887220008)
Hijrat hidayat AP(2220203887220028)

PRODI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN PAREPARE
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang elastisitas
permitaan.

Makalah ini kami susun dengan sungguh – sungguh serta mengandalkan seluruh
kemampuan kami dan juga bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu sehingga dapat memperlancar dan memperlengkap penyusunan dan percaarian referensi.

Selain dari semua itu, kami penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk melengkapi dan memperlengkap makalah ini.

Kami berharap susunan makalah ini dapat menjadi acuan pembelajaran dan referensi bagi
pembaca dan menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penyusun secara pribadi.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

Latar belakang....................................................................................... 1

Rumusan masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3

Pengertian elastisitas permintaan........................................................ 3

Manfaat mengetahui elastisitas permintaan....................................... 4

Jenis-jenis elastisitas permitaan .......................................................... 5

Faktor-faktor Penentu Elastisitas Permintaan................................... 12

BAB III PENUTUP............................................................................... 14

Kesimpulan............................................................................................ 14

Saran....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas
tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata
lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga.
Makalah ini akan membahas mengenai elastisitas permintaan. Dalam analisis ekonomi
secara teori maupun dalam praktek sehari-hari sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh
mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan
permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan harga, atau
permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi
permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa permintaannya tidak elastis.
Dari uraian di atas perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga konsep yaitu
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang.
Dari ketiga konsep tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian elastisitas permintaan?
2. Bagaimanakah manfaat mengetahui elastisitas permintaan?
3. Apa sajakah jenis-jenis elastisitas permintaan?
4. Bagaimanakah faktor yang menentukan elastisitas permintaan?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan
2. Mengetahui manfaat dari elastisitas permintaan dan pengaplikasiannya
3. Mengetahui jenis-jenis elastisitas permintaan
4. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di


mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga sebuah
barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin
rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan
rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas
permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang
tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh
besar-kecilnya harga.

Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai
contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik
20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai
barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar
1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang
ditawarkan.
2.2 Manfaat mengetahui Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan memiliki banyak manfaatnya, di antaranya adalah:
1. Bagi pemerintah, elastisitas permintaan bisa dipergunakan untuk mengukur sejauh mana
kebergantungan masyarakat terhadap komoditas tertentu
Misalnya, sejauh mana perubahan permintaan terhadap beras ketika harga beras berfluktuatif.
Bila masyarakat “tak peduli” dengan perubahan harga beras, itu artinya kebergantungan
masyarakat terhadap beras masih tinggi. Namun, bila naik turunnya harga beras sangat
berpengaruh pada permintaan, maka itu artinya masyarakat sudah tak terlalu bergantung lagi
pada beras
2. Bagi produsen, elastisitas permintaan adalah salah satu cara untuk mengukur bagaimana sifat dari
barang yang diproduksi.
Di daerah panas, kipas angin bukanlah barang mewah. Hal tersebut semakin dibuktikan ketika
harga kipas angin berubah, jumlah pemintaan terhadap kipas angin tak terlalu berubah.
Sebaliknya, di daerah pegunungan kipas angin bisa jadi adalah barang mewah karena
keberadaannya memang tak sepopuler di daerah panas. Sehingga, naik turunnya harga kipas
angin di daerah pegunungan, akan membawa pengaruh pada jumlah permintaannya.
Dari kasus sederhana tersebut, produsen bisa mengambil kebijakan untuk memperbanyak
menjual kipas angin di daerah panas daripada di daerah dingin. Hal ini berlaku juga bagi hal
yang lain - lain.
3. Bagi konsumen
Secara pribadi, konsumen bisa mengukur tingkat kemampuan finansialnya dari elastisitas
permintaan yang ia miliki. Bagi seseorang, fluktuasi harga AC tak terlalu bermasalah karena dia
memiliki kemampuan finansial yang cukup. Namun, bisa jadi hal tersebut tak berlaku untuk yang
lain. Oleh karena itu, elastisitas permintaan bisa mewakili individu untuk menilai sejauh mana
kemampuannya atau daya belinya. Semakin sensitif, maka daya belinya semakin lemah karena
itu artinya si konsumen baru akan “melirik” barang tersebut ketika harga sudah murah.
Sedangkan, semakin tidak sensitif, maka daya belinya semakin bagus karena konsumen tak
terlalu peduli dengan harga.
2.3 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
2.3.1 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk
prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
Ep = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase perubahan harga

Ep = P/Q . ΔQ/ΔP
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep=2 mempunyai arti bila harga barang naik 1%,
permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya, semakin besar
nilai negatifnya semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar
dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolute. Ep=2 artinya sama
dengan Ep=-2
1. A. Angka Elastisitas Harga
a. Elastis (Ed > 1)
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang
menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan
permintaan naik 20

Contoh Kasus
Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu, dari
sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi
Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari
1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
b. Inelastis (Ed < 1)
Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Apabila harga naik 10%
menyebabkan permintaan barang turun sebesar misalnya 6%. Contoh : perubahan harga beras
tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap beras.
Untuk ebih jelasnya, lihatlah contoh di bawah ini:
Contoh Kasus :
Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00
per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi
650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

c. Elastis Sempurna (Ed = tak terhingga)


Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Elastisitas jenis ini hanya sebatas
teori karena pada kenyataannya tidak ada harga yang tetap saat permintaan berfluktuasi. Harga
pasti berubah saat permintaan berfluktuasi walau hanya sedikit.
Contoh:
Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga
(Ed = ~) bersifat elastis sempurna. Artinya, permintaan bisa mencapai jumlah yang tidak
terhingga, meskipun harga barang tetap. Perhiutngan koefisien elastisnya adalah:

d. Inelastis Sempurna (Ed = 0)


Berapapun harga yang ada di pasaran, jumlah barang yang diminta cenderung tetap.
Hampir sama seperti inelastis, biasanya inelastis sempurna berlaku untuk barang
barang komoditi internasional yang harganya sudah ditentukan secara internasional.
Kopi, adalah salah satu Contoh Kasus :
Di pasar tradisional Kota Bandung mengalami perubahan harga setiap minggunya yaitu sekitar
Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00. Namun, permintaannya selalu sama yaitu berjumlah 1 ton setiap
minggu. Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:
Contoh Kasus
Di pasar tradisional Kota Bandung mengalami perubahan harga setiap minggunya yaitu sekitar
Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00. Namun, permintaannya selalu sama yaitu berjumlah 1 ton setiap
minggu. Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:
e. Unitary Elastis (Ed = 1)
Jenis elastisitas yang terakhir adalah elastisitas uniter. Persentasi perubahan harga sama dengan
persentasi perubahan permintaan. Biasanya, elastisitas jenis ini terjadi pada barang- barang
sekunder.
Contoh Soal:
Barang X mengalami perubahan harga dari Rp 100.000 ke Rp 50.000. Karena perubahan harga
tersebut, jumlah permintaan pun mengalami perubahan yaitu dari 100 ke 150. Berapakah
elastisitasnya?
Jawab:
Ed = 1 memakai nilai mutlak sehingga tanda plus minus tak berpengaruh)
Secara grafis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurva permintaan.
Bila kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastic sempurna (perfect inelastic), perubahan
harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Bila kurva sejajar sumbu datar,
permintaan elastic tak terhingga (perfect elastic), perubahan harga sedikit saja, menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta tak terhingga besarnya. Permintaan dikatakan elastis
unitari (unitary elastic), bila slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45°). Dapat
disimpulkan, semakin datar kurva permintaan, makin elastis permintaan suatu barang.
2. Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastissitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep
elastisitas ini digunakan bila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga
mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat bila perubahan harga yang terjadi relatif besar.
Dalam kasus ini, lebih tepat bila diukur dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang mengukur
elastisitas permintaan antara dua titik.
Contoh soal
Pada waktu harga beras Rp. 400 /kg jumlah yang ingin dibeli konsumen 10.000 kg. Pada waktu
harganya turun menjadi Rp. 300 /kg jumlah yang ingin dibeli konsumen sebanyak 15.000 kg
Ditanyakan : Hitung Elastisitas harga permintaan dengan cara
Ep = Δ D x / Δ P X P / Dx
Ep1 = 15.000 – 10.000 / 300 – 400 X 400 / 10,000
= - 2 ( elastis / peka )
Ep2 = 15.000 – 10.000 / 300 – 400 X 300 / 15.000
= - 1 ( Unitary / proporsional )
3. Faktor-faktor yang Menentukan Elastisitas Harga
a. Tingkat substitusi. Makin sulit mencari substitusi suatu barang permintaan makin
inelastis. Beras bagi masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras
inelastis. Garam tidak ada substitusinya, oleh karena itu permintaanya inelastis sempurna.
b. Jumlah pemakai. Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barang makin
inelastis
c. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapat konsumen. Bila proporsi tersebur besar, maka
permintaan cenderung lebih elastis.
d. Jangka waktu. Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap
elastisitas harga. Namun hal ini tergantung pada apakah barangnya durabel atau nondurabel
2.3.2 Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Koefisiean yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap
sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau denga ringkas elastisitas silang. Apabila perubahan harga barang Y
menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat perhubungan di antara keduanya
digambarkan oelah elastisitas silang. Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan
permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar 1%. Atau Nilai Ec
mencerminkan hubungan antara barang X dengan Y.
Dalam kajian Ilmu Ekonomi yang dipelajari di tingkat sekolah menengah hingga sekolah
tinggi, terdapat berbagai pembahasan materi, salah satunya adalah mengenai elastisitas silang.
Apa itu elastisitas silang? Pemaparan lengkap mengenai pengertian elastisitas silang dijelaskan
dalam buku berjudul Konsep Dasar Ekonomi Pangan Dan Gizi yang disusun oleh Lalu Juntra
Utama, SST., M.Si., Anita Christina Sembiring, S.Gz., M.Si., Astuti Nur, S.Gz., M.Kes. (2021:
59).
Tertulis dalam buku tersebut bahwa elastisitas silang adalah pengukuran perubahan
jumlah permintaan atau barang terhadap perubahan harga barang lain. Jika hasil elastisitas positif
menunjukkan hubungan kedua barang adalah substitusi karena pada saat harga barang y naik,
maka permintaan barang x akan meningkat pula.
Contoh Soal
Masyarakat Kecamatan Sukajadi meminta gula pasir sejumlah 150 ton per tahun ketika harga teh
sebesar Rp12.000 per kilogram. Kemudian harga teh berubah sebesar Rp15.000 per kilogram,
yang berarti naik 25%. Sedangkan permintaan gula pasir menjadi 135 ton per tahun atau turun
sebesar 10%.
Jawaban:
EXY = % perubahan kuantitas barang X yang diminta/ % perubahan harga barang Y
EXY = -10% / 20%
EXY = -0,5
Nilai elastisitas Exy < 0 yaitu sebesar -0,5 yang menunjukkan hubungan antara gula pasir dan
teh adalah barang komplementer. Dengan begitu, saat harga teh mengalami kenaikan, maka
permintaan gula pasir akan turun.
2.3.3 Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarna perubahan permintaan terhadap
sesuatu barang sebagai akibat daripada perubahan pendapatan pembeli dinamakan elastisitas
permintaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan (Ey)
mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah
sebesar satu persen. Atau Umumnya nilai Ey positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan
meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ey elastisitas pendapatannya makin besar. Barang
dengan Ey>0 merupakan barang normal (normal goods). Bila nilai Ey antara 0 sampai 1, barang
tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ey>1 merupakan
barang mewah (luxurius goods).
Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah
kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja
terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dinamakan elastis apabila perubahan
pendapatan menimbulkan pertambahan permintaan yang lebih besar daripada perubahan
pendapatan. Berbagai jenis makanan dan hasil pertanian mempunyai elastisitas pendapatan yang
kurang elastis, yaitu pertambahan permintaannya berkembang lebih lambat daripada
pertambahan pendapatan. Barang-barang tahan lama dan mewah adalah lebih elastis jika
dibandingkan dengan barang makanan dan pertanian.
Contoh soal
Harga buah apel di pasar, turun dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kilogram menjadi 300 kilogram. Berapakah
tingkat elastisitas permintaannya?
Diketahui:
ΔQ = 300 kilogram - 200 kilogram = 100 kilogram
ΔP = Rp 30.000 - Rp 20.000 = Rp 10.000
P = 30.000
Q = 200
Penyelesaian:
ΔQ/ΔP x P/Q
ED=10/100 x 30.000/200
ED= 1,5
2.4 Faktor-faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Faktor-faktor yang Menentukan Elastisitas Permintaan
a) Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung
untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang vesar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa
enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai
penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun,
para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya
dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah
dengan cepat.

Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pemelinya sukr memperoleh barang pengganti dan oleh
karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah
karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan
dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang
pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.

b) Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.


Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang dalam
membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu
jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi
permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal.
Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai
jenis barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk
membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat
dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

c) Jangka waktu analisis.


Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka wakt yang singkat perminataan besifat lebih tidak elastis
karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh
sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun
harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para
pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak
mengurangi permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka
panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan
menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.

d) Produk mewah versus kebutuhan.


Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
e) Perubahan harga dan barang yang diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga
permintaan menjadi elastic.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di
mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Sehingga, Elastisitas
Permintaan mempunyai banyak manfaat bagi seluruh masyarakat baik Pemerintah, Produsen,
maupun bagi Konsumen.
Elastisitas Permintaan mempunyai 3 jenis, yaitu: Elastisitas Harga, Elastisitas Silang, dan
Elastisitas Pendapatan. Dalam hal ini, Elastisitas Harga terdiri dari Angka Elastisitas Harga dan
Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur. Adapun Angka Elastisitas Harga terdiri dari Elastis (Ed >
1), Inelastis (Ed < 1), Elastis Sempurna (Ed = tak terhingga), Inelastis Sempurna (Ed = 0), dan
Unitary Elastis (Ed = 1). Dalam Elastisitas Harga juga membutuhkan faktor-faktor yang
menentukan elastisitas Harga. Adapun faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga, antara
lain: Tingkat substitusi, Jumlah pemakai, Proporsi kenaikan harga terhadap pendapat konsumen,
dan Jangka waktu.
Bukan hanya Elastisitas Harga yang mempunyai faktor penentu, tetapi Elastisitas
permintaan pun mempunyai faktor-faktor penentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan
Elastisitas Permintaan, antara lain: Banyaknya barang pengganti yang tersedia, Persentasi
pendapatan yang dibelanjakan, Jangka waktu analisis, Produk mewah versus kebutuhan, dan
Perubahan harga.

3.2 SARAN
Menurut kami, masih banyak hal-hal di indonesia yang perlu di perbaiki demi negara.
Terutama di bidang ekonomi yang harus banyak mengalami perubahan yang mengarah kepada
yang lebih baik
.
Menyadari bahwa kami sebagai penulis dan penyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kami penulis akan lebih fokus dan detail dan tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.Dan mohon maaf apabila ada salah kata maupun penulisan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSAKA

http://renchop.blogspot.co.id/2015/06/anti-monopoli-persaingan-tidak-sehat.html
http://thedreamers-informatika.blogspot.co.id/2013/05/makalah-ekonomi-sehat.html
http://nurinanajwati10391028.blogspot.co.id/2011/06/makalah.html
http://www.seocontoh.web.id/2016/06/makalah.html

Anda mungkin juga menyukai