Anda di halaman 1dari 20

KONSEP ELASTISITAS

Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Matakuliah : Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu :Rizki Listyono Putro S.Pd., M.Pd

Kelas Ekonomi Akuntansi B

Disusun oleh :
1. Pedro Dwi Indrayana Panjalu
2. Hesti Cahya Tri Andani
3. Ellysa Sheilla Yusri
4. Iin Rohmadani

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADDIYAH PONOROGO

TAHUN 2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................................1

B. Rumusan masalah............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

1. Pengertian Elastisitas.......................................................................................................................2

2. Macam-macam Elastisitas................................................................................................................2

a. Elastisitas Permintaan..................................................................................................................2

b. Elastisitas Penawaran...................................................................................................................8

3. Aplikasi Konsep Elastisitas..............................................................................................................12

BAB III PENUTUP........................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................17

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elastisitas merupakan pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan.
Elastisitas memiliki manfaat untuk mengetahui tingkat”kepekaan” variabel dependen
terhadap variabel yang berstatus independen. Sebagai misal, elastisitas dapat menunjukkan
tingkat sensitivitas (kepekaan) umlah barang yang diminta terhadap perubahan harga sebesar
satu persen. Dengan demikian seorang produsen akan dapat mengukur seberapa jauh barang
dagangannya akan berkurag (dalam %) apabila harganya dinaikkan dengan x persen.
Bagi seorang pengusaha, elastisitas sangat bermanfaat untuk dijadikan alat
pertimbangan bagi pengambilan keputusan.misalnya pengusaha tersebut mengetahui bahwa
elastisitas permintaan atas barang dagangannya bersifat issal. Artinya pengusaha tersebut
berhadapan dengan pembeli yang issalve terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, ia
tahu bahwa apabila ia menaikkan harga sebesar 1%, maka konsumen akan mengurangi
jumlah pembeliannya lebih dari 1%. Oleh karena itu, maka ia akan sangat berhati-hati untuk
menaikan harga, bahkan sebaliknya ia mungkin lebih beruntung apabila memutuskan untuk
menurunkan harag saja (misal 1%), yang akan berakibat pada perubahan (peningkatan)
jumlah yang diminta lebih besar dari 1%.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian elastisitas ?
2. Apa saja macam-macam elastisitas ?
3. Bagaimana Aplikasi konsep elastisitas ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah Ukuran berapa besar respon yang diberikan oleh pembeli dan penjual
terhadap perubahan pasar,memampukan kita untuk menganalisis penawaran dan permintaan
dengan lebih tepat. Untuk mempelajari bagaimana suatu peristiwa atau kebijakan
memengaruhi pasar, kita dapat membahas tidak hanya dampak dari sebuah kebijakan,tetap
juga besar kecilnya dampak yang ditimbulkan. Elastisitas dapat digunakan untuk mengukur
perubahan jumlah yang diminta atau yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhi.

2. Macam-macam Elastisitas
a. Elastisitas Permintaan
Konsumen biasanya membeli lebih banyak barang ketika harga sebuah harga barang
turun, ketika pendapatan konsumen tinggi. Permintaan bersifat kulitatif, bukan
kuantitatif. Artinya kita membahas arah pergerakan jumlah permintaan barang, namun
tidak membahas besaran perubahannya. Untuk mengukur seberapa besar konsumen
menanggapi perubahan ini, ekonom menggunakan konsep elastisitas.

Macam-macam Elastisitas Permintaan:

1. Elastisitas Harga Permintaan


Hukum permintaan menyatakan bahwa penurunan harga barang meningkatkan
jumlah permintaan barang. Elastisitas harga permintaan ialah suatu indicator yang
mengukur perubahan jumlah permintaan dari suatu barang akibat dari perubahan harga
barang tersebut, di hitung sebagai berikut yaitu perubahan persentase dalam jumlah
permintaan dibagi dengan perubahan persentase dalam harga. Permintaan suatu barang
dikatakan elastis jika perubahan jumlah permintaan barang lebih besar terhadap
perubahan harga. Permintaan dikatakan innelastis jika perubahan jumlah permintaan
barang lebih kecil dari pada perubahan harga.
Elastisitas harga permintaan untuk setiap barang mengukur seberapa besar kerelaan
konsumen untuk mengubah banyaknya konsumsi barang ketika harga naik. Artinya,
elastisitas mencerminkan berbagai kekuatan ekonomi, social, atau pun psikologi yang
membentuk selera konsumen. Namun, berdasarkan pengalaman kita dapat menyebutkan
beberapa aturan umum mengenai factor-faktor yang menentukan elastisitas harga
permintaan.

Faktor-faktor Yang Menetukannya:


2
a. Tersedianya barang substitusi terdekat
Barang-barang yang memiliki substitusi permintaannya cenderung lebih elastis
karena lebih mudah bagi konsumen untuk beralih dari barang tersebut ke
substitusinya. Sebagai contoh, mentega dan margamin dapat saling menggantikan .
Kenaikan kecil dalam harga mentega, dengan asumsi harga margarin tetap,
menyebabkan jumlah mentega yang terjual turun cukup besar. Sebaliknya, karena
telur tidak memiliki barang subsitusi, permintaan telur kurang elastis daripada
permintaan mentega.
b. Kebutuhan versus kemewahan.
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastis, sedangkan kemewahan
memiliki permintaan yang elastis. Ketika tariff periksa kedokter meningkat, orang
tidak serta merta mengubah frekuensi periksa kedokter meskipun mereka akan
mengurangi kunjungan ke dokter. Sebaliknya, ketika harga berlayar naik, jumah
orang yang ingin berlayar turun secara drastis. Alasannya adalah bagi kebanyakan
orang kunjungan kedokter adalah kebutuhan , sedangkan berlayar adalah
kemewahan. Tentu saja ,apakah suatu barang termasuk kebutuhan / kemewahan
tidak tergantung pada karakteristik alami barang tersebut, tetapi bergantung pada
keputusan pilihan pembeli. Untuk seorang pelaut yang tidak peduli dengan
kesehatan , berlayar adalah kebutuhan dengan permintaan inelastis, sedangkan
kunjungan kedokter adalah kemewahan dengan permintaan elastis.
c. Pengertian pasar
Elastisitas permintaan dari setiap pasar bergantung pada bagaimana kita mengartikan
batas batas pasar. Pasar yang diartikan secara sempit cenderung memiliki
permintaan yang lebih elastis daripada pasar dalam arti luas. Hal ini karena lebih
mudah menemukan subtitusi bagi barang yang diartikan secara sempit. Sebagai
contoh, makanan (memiliki pengertian luas), memiliki permintaan yang inelastis
karena tidak ada (barang)subsitusi yang sepadan unruk makanan. Namun, es krim
(makanan dalam pengertian sempit ), memiliki permintaan lebih elastis karena lebih
mudah menemukan subtitusi untuk eskrim. Es krim rasa vanilla( makanan dalam
pengertian lebih sempit) memiliki permintaan sangat elastis karena rasa apapun
selain vanilla adalah subtitusi yang sepadan untuk es krim vanilla.
d. Jangka waktu
Barang cenderung memiliki permintaan lebih elastis umtuk jangka waktu yang lebih
panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin turun hanya sedikit
dalam beberapa bulan pertama. Namun, seiring berjalannya waktu, orang akan
membeli mobil yang irit bahan bakar, beralih menggunakan trasportasi umum, atau
pindah ketempat yang lebih dekat dengan kantor. Dalam beberapa tahun kemudian,
jumlah permintaan bensin akan turun cukup besar.

3
Berdasarkan nilainya, elastisitas harga permintaan bisa terbagi menjadi lima yatu:

1. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) Permintaan inelastic sempurna terjadi


ketika perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan
(koefisien E = 0). Sebagai contoh adalah permintaan terhadap garam.

2. Permintaan Inelastis (E < 1) Permintan inelastic terjadi jika perubahan harga


kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga
sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta kurang dari satu persen,
sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang
diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap
beras atau kebutuhan pokok lainnya

3. Permintaan Elastis Uniter (E = 1) Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan


permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan uniter
adalah satu (E = 1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan
jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan sebaliknya.

4. Permintaan Elastis (E > 1) Permintaan elastic terjadi jika perubahan permintaan


lebih besar dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastis bernilai lebih dari satu (E
> 1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan
lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi ini biasanya terjadi pada permintaan
permintaan terhadap mobil dan barang mewah lainnya

5. Permintaan Elastis Sempurna (E = ~) Permintaan elastis sempurna terjadi jika


perubahan permintaan tidak dipengaruhi samasekali oleh perubahan harga. Kurvanya
akan sejajar dengan sumbu X atau Q (kuantitas barang)

Menghitung Elastisitas Harga Permintaan

Ekonom menghitung elastisitas harga permintaan sebagai perubahan persentase


untuk jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase untuk harga. Besar
kecilnya perubahan dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang
disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini :

Keterangan:
ΔQ :perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

4
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien
elastisitasnya!
Jawab:

2. Elastisitas Pendapatan dari Permintaan.


Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur perubahan jumlah permintaan
karena pendapatan konsumen berubah. Elastisitas ini dihitung sebagai perubahan
presentase jumlah permintaan dibagi dengan presentase perubahan pendapatan.
Rumus menghitung elastisitas pendapatan dari permintaan :

Contoh Soal :

5
3. Elastisitas Harga Silang dari Permintaan
Elastisitas harga silang dari permintaan mengukur perubahan jumlah permintaan
ketika harga barang lain berubah. Terdapat tiga macam respons perubahan
permintaan suatu barang (missal barang A) karena perubahan harga barang lain
(barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.
a) Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan
jumlah permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi
meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang
yang dapat saling menggantikan (barang substitutif).
b) Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya
permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua
barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).
c) Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan
perubahan permintaan barang B. Dalam kasus semacam ini, kedua macam
barang tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan
berpengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor.

Rumus menghitung elastisitas harga silang dari permintaan :

• Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka beras yang
diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
• Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik sehingga
menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta juga turun.
• Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama sekali.
Contoh soal :
Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula pasir, gula jawa dan gula batu
untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan laporan penjual eceran sebagai
berikut:

Semester I Semester II
Barang
P/ Kg Q/ Kg P/ Kg Q/ Kg

Gula Pasir (P) 11.000 20.000 13.000 25.000

Gula Jawa (J) 7.000 15.000 8.000 13.000

Gula batu 8.000 7.000 10.000 4.000

6
Hitunglah tingkat elastisitas silang antara gula pasir dan gula jawa !

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epj = 1,75 > 0 berarti antara gula pasir dan
gula jawa merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per kg gula pasir
mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta akan turun dan peristiwa
ini diikuti peningkatan jumlah gula jawa yang diminta pasar. Sebaliknya jika harga
beli per kg gula pasir turun, jumlah gula pasir yang diminta akan meningkat,
sementara jumlah gula jawa yang diminta mengalami penurunan.

Macam-macam Kurva Permintaan

Ekonom mengklarifikasikan kurva permintaan berdasarkan elastisitasnya.


Permintaan disebut elastis jika elastisitasnya lebih besar dari 1, artinya jumlah berubah
lebih besar daripada harga. Permintaan disebut inelastis ketika elastisitasnya kurang dari 1,
yang artinya jumlah berubah lebih kecil daripada harga. Jika elastisitas sama dengan 1,
jumlah berubah sama besar dengan perubahan harga, dan permintaan disebut memiliki
elastisitas unit.

Karena elastisitas harga permintaan mengukur berapa besar perubahan jumlah


permintaan terhadap perubahan harga maka elastisitas berkaitan erat dengan kemiringan
kurva permintaan. Aturan berikut ini sangat bermanfaat sebagai pegangab : semakin landai
kurva permintaan yang melewati suatu titik maka semakin besar elastisitas harga
permintaan. Semakin curam kurva permintaan yang melewati sebuah titik maka semakin
kecil elastisitas harga permintaan.

7
Gambar di atas menggambarkan lima kasus.

Pada kasus ekstrem dimana elastisitas bernilai nol seperti pada panel (5), permintaan
disebut inelastis sempurna dan kurva permintaan berbentuk garis vertikal. Dalam hal ini,
berapapun perubahan harga, jumlah permintaan tetap.

Ketika elastisitas meningkat, kurva permintaan akan semakin landai, seperti pada panel (1),
(2), dan (4). Titik ektrem lain ditunjukkan pada panel (4), yaitu permintaan yang elastis
sempurna. Hal ini terjadi ketika elastisitas harga permintaan mendekati tidak terhingga dan
kurva permintaan berbentuk garis horizontal, mencerminkan kenyataan bahwa perubahan
sangat kecil dalam harga menyebabkan perubahan besar dalam jumlah permintaan.

b. Elastisitas Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran
kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas
penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat
persentase perubahan harga. Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek,
berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak

8
langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian
produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang).
Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap
sama dengan jumlah barang yang diproduksi.

Elastisitas harga penawaran dan yang menentukannya

Elastisitas Harga Penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan
jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk
mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang
disebut koefisien elastisitas penawaran.

Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas penawaran:


Terdapat beberapa faktor atau determinan yang mempengaruhi apakah penawaran
bersifat elastis atau tidak, antara lain:

 Ketersediaan bahan mentah: penawaran suatu barang akan semakin elastis apabila
bahan mentah dapat diperoleh dengan mudah. Sehingga ketika harga suatu barang
naik, maka produsen dapat dengan mudah menambah pasokan barang tersebut.
Sebaliknya apabila bahan mentah sulit diperoleh ataupun terbatas, maka kenaikan
harga suatu barang tidak terlalu berpengaruh terhadap pasokan barang tersebut.
 Kompleksitas Produk: semakin mudah suatu barang diproduksi, maka semakin
tinggi elastisitas penawaran barang tersebut. Misalnya ayam goreng akan lebih elastis
daripada mobil. Ketika harga ayam goreng naik, pasokan ayam goreng dengan cepat
dapat ditambah. Lain halnya dengan mobil yang harus melalui proses yang sangat
panjang.
 Waktu Respons: jika harga suatu barang naik dan produsen memiliki cukup waktu
untuk melakukan penyesuaian pada tingkat output, maka penawaran barang tersebut
akan lebih elastis. Jika jangka waktunya pendek dan pasokan tidak dapat ditambah
setelah kenaikan harga, maka penawarannya relatif inelastis.
 Mobilitas Faktor Produksi: jika faktor produksi bisa dialihkan dari satu kegunaan
ke kegunaan yang lain, maka akan mempengaruhi elastisitas penawaran. Semakin
tinggi mobilitas faktor, semakin besar elastisitas penawaran dan sebaliknya.
 Kapasitas Produksi Sisa/Cadangan: bila ada kelebihan kapasitas dan produsen bisa
meningkatkan output dengan mudah untuk memanfaatkan kenaikan harga suatu
barang, maka penawaran barang tersebut akan lebih elastis. Jika kapasitas produksi
sudah maksimal, maka kenaikan harga tidak lagi mempengaruhi penawaran dalam
waktu singkat (lebih inelastis).
 Persediaan: produsen yang memiliki persediaan barang atau kapasitas penyimpanan
yang besar akan dapat dengan cepat meningkatkan pasokan ke pasar (semakin
elastis). Sebaliknya apabila persediaan barang tipis, maka penawaran barang tersebut
semakin inelastis.

9
Jenis-Jenis Elastisitas Harga Penawaran
Terdapat lima jenis elastisitas penawaran, yaitu:
a. Penawaran inelastis sempurna merupakan jenis elastisitas ketika nilai elastisitas
sama dengan nol (0). Pada keadaan ini, perubahan harga tidak menyebabkan
perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
b. Penawaran inelastis merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut elastisitas
kurang dari satu (<1). Pada keadaan ini, perubahan harga menyebabkan sedikit (lebih
kecil) perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya 50% perubahan harga
hanya menyebabkan 25% perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
c. Penawaran elastis unit merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut elastisitas
sama dengan satu (1). Pada keadaan ini, perubahan harga menyebabkan perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dengan rasio 1:1. Misalnya 10% perubahan harga
menyebabkan 10% perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
d. Penawaran elastis merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut elastisitas lebih
besar dari satu (>1). Pada keadaan ini, perubahan harga menyebabkan banyak (lebih
besar) perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya 10% perubahan harga
menyebabkan 20% perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
e. Penawaran elastis sempurna merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut
elastisitas sama dengan tak hingga (∞). Pada keadaan ini, perubahan harga sedikit
saja menyebabkan perubahan ekstrim jumlah barang yang ditawarkan.

Kurva Elastisitas Harga Penawaran

Cara Menghitung Elastisitas Harga Penawaran

10
I. Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Ditawarkan
Persen perubahan jumlah barang yang ditawarkan dihitung menggunakan rumus
(metode sederhana):
%ΔQ = ((Q2 – Q1) / Q1) x 100%

II. Persentase Perubahan Harga Barang


Persen perubahan harga dihitung menggunakan rumus (metode sederhana):
%ΔP = ((P2 – P1) / P1) x 100%

Sehingga untuk menghitung elastisitas harga penawaran:


ES = %ΔQ/%ΔP

Contoh Soal dan Pembahasan


Misalnya diketahui mie instan pada titik A (harga Rp. 1.000, jumlah barang yang
ditawarkan 150 unit) dan pada titik B (harga Rp. 1.200, jumlah barang yang ditawarkan
250 unit). Berapakah elastisitas harga penawaran mie instan tersebut? Menurut kasus di
atas, apakah mie instan merupakan barang yang elastis?
 Pertama kita hitung persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan (%ΔQ)
%ΔQ = ((250-150)/150) x 100% = 66,67%

 Lalu kita hitung persentase perubahan harga (%ΔP)


%ΔP = ((1.200-1.000)/1.000) x 100% = 20%

 Maka ES = %ΔQ/%ΔP = 66,67%/20% = 3,33

 Nilai negatif pada %ΔQ adalah nilai jika jumlah barang yang ditawarkan turun,
sebaliknya nilai positif pada %ΔQ adalah nilai jika jumlah barang yang ditawarkan
naik. Kemudian nilai negatif pada %ΔP adalah nilai jika harga turun, sebaliknya nilai
positif pada %ΔP adalah nilai jika harga naik. Umumnya nilai elastisitas harga
penawaran adalah positif, hal ini disebabkan karena hubungan searah harga dan jumlah
barang yang ditawarkan. Ketika harga naik, umumnya jumlah barang yang ditawarkan akan
ikut naik. Sebaliknya ketika harga turun, umumnya jumlah barang yang ditawarkan akan
ikut turun. Harap diingat bahwa hubungan ini juga memiliki syarat ceteris paribus.
Ketika nilai absolut elastisitas penawaran lebih besar dari 1, maka penawaran bersifat
elastis (en: elastic supply).

Pada contoh di atas, kita menghitung elastisitas penawaran dari titik A ke titik B. Lalu
bagaimana apabila dibalik dari titik B ke titik A?

 %ΔQ = ((150-250)/250) X 100% = -40%

 %ΔP = ((1.000-1.200)/1.200) x 100% = -16,67%

 ES = %ΔQ/%ΔP = -40%/-16,67% = 2,4

11
 Perbedaan nilai ES ini adalah alasan mengapa umumnya kita menggunakan
metode nilai tengah untuk menghitung elastisitas, sehingga tidak terjadi
perbedaan nilai ketika “arah” perhitungan dirubah.

Menghitung Elastisitas Harga Penawaran dengan Metode Nilai Tengah


Metode ini digunakan agar tidak terjadi perubahan nilai elastisitas ketika “arah”
dirubah (perhatikan pembahasan sebelumnya). Sehingga apabila dihitung dari titik A ke B
maupun B ke A, nilai elastisitasnya tidak berubah. Metode inilah yang umumnya lebih
sering digunakan untuk menghitung elastisitas.
I. Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Ditawarkan
Persen perubahan jumlah barang yang ditawarkan dihitung menggunakan rumus
(metode nilai tengah):
%ΔQ = (Q2 – Q1) / ((Q1 + Q2)/2) x 100%
II. Persentase Perubahan Harga Barang
Persen perubahan harga dihitung menggunakan rumus (metode nilai tengah):
%ΔP = (P2 – P1) / ((P1 + P2)/2) x 100%
Sehingga untuk menghitung elastisitas harga penawaran:
ES = %ΔQ/%ΔP

Menggunakan contoh soal yang sama dari bagian sebelumnya, maka dari titik A ke B:

 %ΔQ = (250 – 150) / ((150 + 250)/2) x 100% = 50%

 %ΔP = (1.200 – 1.000) / ((1.000 + 1.200)/2) x 100% = 18,18%

 ES = %ΔQ/%ΔP = 50%/18,18% = 2,75

Dari titik B ke A:

 %ΔQ = (150 – 250) / ((250 + 150)/2) x 100% = -50%

 %ΔP = (1.000 – 1.200) / ((1.200 + 1.000)/2) x 100% = -18,18%

 ES = %ΔQ/%ΔP = -50%/-18,18% = 2,75

Hasilnya sama!

3. Aplikasi Konsep Elastisitas


Elastisitas permintaan, elastisitas harga dari permintaan dan faktor-faktor yg
mempengaruhinya.
Elastisitas permintaan menunjukan persentase perubahan kuantitas yg diminta sebagai akibat
perubahan harga sebesar satu persen. Kuantitas yg diminta dapat berubah banyak satu persen,
lebih besar atau lebih kecil. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran mengenai
perubahan yg relatif pada jumla harga dengan rumus = Ed > 1.
Menurut alfered M, elastisitas dibagi menjadi 5, yaitu

12
- Elastis
- Tidak elastis
- Elastis uniter
- Tidak elastis sempurna dan
- Elastis sempurna.
Elastisitas harga dari permintaan adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan sampai dimana
kuantitas yg diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat / perubahan harga.
Faktor yg mempengaruhinya:
1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengantiakan barang yg bersangkutan.
2. Persentase pendapatan yg akan dibelanjakan untuk membeli barang-barang tersebut
3. Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisis.

Menghitung elastisitas harga dari permintaan elastisitas titk dan elastisitas busur.

Koefisien elastisitas harga


Titik Cara menghitung Hasil perhitungan Sebutan
A Eh = EF : o oo Elastis sempurna
B Eh = EF : AB 2,5 Elastis sempurna
C Eh = CF : AC 1,3 Elastis sempurna
D Eh = DF : AD 1 Berelastisitas satu
E Eh = EF : AF 0,4 Inelastis
F Eh = o : AF 0 Inelastis sempurna

Berbagai variasi kurva permintaaan.


Suatu kurva yg mengambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yg
diminta.
Contoh :
Kurva permintaan dalam bentuk tabel.

Harga Jumlah yg diminta


100 50
200 40
300 30
400 20
500 10

Penerimaan total dan elastisitas harga dari permintaan.


Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan
sejumlah produk.
Elastisitas harga dari permintaan adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan sampai dimana
kuantitas yg diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat / perubahan harga. Cara
untuk menghitung dirumuskan TR = P x Q

Elastisitas dan penerimaan total disepanjang kurva permintaan linier

13
Cara menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk
dengan harga jual produk per unit. Jika dirumuskan:

TR = P x Q
Ket : TR = penerimaan total perusahaan.
Q = Jumlah produk yg dihasilkan.
P = Harga jual per unit.
Elastisitas penawaran: elastisitas harga dari penawaran dan faktor-faktor yg
mempengaruhinya.
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yg
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut.
Elastisitas harga dari penawaran adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan sampai dimana
kuantitas yg ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat / perubahan harga.
Faktor yg mempengaruhinya:
1. Sifat perubahan biaya produksi.
2. Jangka waktu analisis

Penerapan konsep Elastisitas dalam permintaan dan penawaran.


Penerapan konsep dari elastisitas adalah untuk meramalkan apa yg akan barang/jasa
dinaikan pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan
sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa
besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar
penerimaan penjualan yg akan ia peroleh.

Kebijakan pemerintah; pengendalian harga sebagai intervesi pasar oleh pemerintah.


Intervensi atau campur pemerintah:
1. Membuat peraturan-peraturan ekonomi.
2. Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter.
 Kebijakan fiskal yaitu, membuat perubahan dalam pajak dan
pembelanjaan pemerintah.
 Kebijakan moneter yaitu, mengatur penambahan penawaran uang
dan mempengaruhi penentuan suku bunga dalam perekonomian.
3. Lakukan kegiatan ekonomi secara langsung dan tepat.

Elastisitas dan tarif pajak.


- Macam–macam Tarif pajak
a. Progesif .
Wajib pajak pribadi Rp 13.000.000
WP kawin Rp 1.200.000
Tambahan 3 anak x @ Rp 1.200.000 Rp 3.600.000

PKP Tarif pajak

14
Pendapatan sampai Rp 25.000.000 5%
Pendapatan > Rp 25.000.000 sampai Rp 50.000.000 10%
Pendapatan > Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000 15%
Pendapatan > Rp 100.000.000 sampai Rp 200.000.000 25%
Pendapatan > Rp 200.000.000 35%
b. Advalorem
c. Proposional
d. Degresif dan
e. Tarif tetap.

Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus konsumen.


Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang dikurangi
harga barang tersebut yg sebenarnya. Surplus konsumen dapat dihitung dengan mencari luas
daerah dibawah kurva permintaan dan diatas harga.

Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus produsen.


Surplus produsen adalah nilai kerelaan penjual untuk memberi suatu barang dikurangi harga
barang tersebut yg sebenarnya.

Efisiensi pasar dan kegagalan pasar


Kegagalan pasar adalah Ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi
secara efisien dan menimbulkan kejenuhan dalam kegiatan dan pertumbuhan
perekonomian.hal ini terjadi pada saat pasar tidak memberikan efisiensi secara penuh, baik
pada efesiensi alokasi maupun efisiensi produktifitas serta efesiensi sosial. Hal ini juga
disebabkan ulah para spekulan yg hanya ingin mengambil keuntungan tanpa memikirkan
dampak yg ditimbulkannya. Dan sistem pasar persaingan tidak sempurna ,yaitu pasar
monopoli dapat menyebabkan kegagalan pasar.
Cara yg paling efektif untuk mencegah terjadinya ini antara lain:
a. penetapan regulasi persaingan sehat dari pemerintah
b. meningkatkan skala ekonomi.
c. Mengubah ditribusi pendapatan nasional dan
d. Menetapkan batas harga pasar tertinggi dan terendah yg dilakukan oleh pemerintah
contohnya : penetapan harga eceran tertinggi ( HET ) obat generik yg dilakukan oleh
pemerintah.

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Elastisitas merupakan Ukuran berapa besar respon yang diberikan oleh
pembeli dan penjual terhadap perubahan pasar,memampukan kita untuk
menganalisis penawaran dan permintaan dengan lebih tepat. Untuk
mempelajari bagaimana suatu peristiwa atau kebijakan memengaruhi pasar,
kita dapat membahas tidak hanya dampak dari sebuah kebijakan,tetap juga
besar kecilnya dampak yang ditimbulkan. Elastisitas dapat digunakan
untuk mengukur perubahan jumlah yang diminta atau yang ditawarkan
sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
2. Macam-macam elastisitas:
a. Elastisitas Permintaan Karena Harga Merupakan perubahan persentase
jumlah permintaan barang akibat akibat kenaikan 1% pada harga baran
tersebut.
b. Elastisitas Pendapatan(income elasticity of demand) mengatur respon
jumlah yang diminta ternadap perubahan pendapatan, dimana harga barang
tetap.
c. Elastisitas permintaan silang (Cross Price Elasticities of Demand)
mengukur respon presentase perubahan jumlah barang yang diminta karena
presentase perubahan harga barang lain.
d. Elastisitas harga penawaran (Price Elasticity of Supply) mengukur
presentase perubahan jumlah barrang yang ditawarkan terhadap
presentase perubahan harga barang itu sendiri.
3. Di dalam mengaanalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran,
biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu : massa amat singkat, janka
pendek dan jangka panjang.
4. Apikasi konsep elastisitas:

Dalam permintaan dan penawaran, Penerapan konsep dari elasisitas
adalah untuk meramalakan apa yang akan barang atau jasa dinaikkan
pengetahuan mengenai seberapa dampak perubaahan harga terhadap
permintaan.

Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus konsumen,
Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar
suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya.

Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus produsen adalah
nilai kerelaan penjual untuk member suatu barang dikurangi harga barang

16
.
tersebut yang sebenarnya

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Mankiw, N. Gregory, Euston Quah, dan Peter Wilson.2012.Pengantar Ekonomi


Mikro.Jakarta: Salemba empat.

2. Sukirno, Sadono.2013.Mikroekonomi Teori Pengantar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

3. Basicekonomi.blogspot.com/2013/05/elastisitas.permintaan.dan.penawaran.hx
m?=1
4. https://hendrahastomo.wordpress.com/2015/04/27/contoh-soal-elastisitas-
harga-dan-elastisitas-silang-beserta-jawabannya/
5. www.gogle.co.id/amp/s/jausaja.wordpress.com/2011/04/11/konsep.elastisit
as / am /
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_penawaran
7. https://www.tentorku.com/elastisitas-harga-penawaran/
8. catatansimaha.blogspot.com/2012/09/konsep-elastisitas-dan-aplikasinya.html#

18

Anda mungkin juga menyukai