OLEH:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1. Berbicara dan Presentasi dalam Lingkungan Bisnis
Presentasi bisnis bagi para staf manajer pada semua level/tingkatan dalam suatu
perusahaan berskala menengah dan besar merupakan hal yang biasa. Baik dalam kaitannya
dengan masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi.
F. Mengorganisasikan Presentasi
Presentasi yang baik dapat disampaikan dengan mengikuti pola-pola tertentu, sehingga
apa yang akan disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang mendengar atau
menyimak presentasi tersebut.
Ada beberapa pola yang dapat digunakan dalam mengorganisasikan suatu presentasi antara lain:
1. Pola Kronologis
Pola penyampaian presentasi yang berisi urutan-urutan tentang isi dari presentasi mulai dari
membahas tentang latar belakang, kondisi yang terjadi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan inti
atau maksud presentasi tersebut.
2. Pola Spasial
Pola ini lebih praktis untuk ringkasan informasional, tetapi pola ini dapat diadaptasi untuk
membuat proposal persuasif. Bila hal pokok suatu presentasi berhubungan dengan promosi suatu
produk atau jasa, dengan menekankan struktur atau fungsi tiam item, maka menyajikan gagasan
spasial terbukti akan bermanfaat.
3. Pola Topikal
Pola yang berhubungan dengan topik, topik utama dibagi ke dalam dua halatau kategori
utama. Seringkali, hal ini melibatkan pembuatan daftar alasan yang membenarkan penerimaan
proposal. Makasud utama tidak memiliki hubungan yang logis selain hubungan dengan tujuan
atau topik utama. Pola ini dapat digunakan pada hampir setiap persoalan, tujuan atau khalayak,
pola topikal ini merupakan metode yang berguna untuk organisasi presentasi.
4. Pola Kausal
Cara lain untuk menyusun gagasan adalah membahas penyebab suatu masalah dan
mempertimbangkan akibat atau hasil berikutnya. Atau dapat membaliknya dengancara
memeriksa kondisi yang sudah diketahui (akibat) dan kemudian memberikan penjelasan
mengenai penyebab-penyebabnya.
5. Pola Pemecahan Masalah
Dalam pola ini membagi topik menjadi dua hal utama merupakan cara yang paling sederhana
dalam menggunakan pola ini. Hal yang pertama menunjukkan atau mendiagnosis masalah, dan
dalam hal kedua memberikan suatu cara.
G. Mengakhiri Presentasi
Setiap presentasi, apakah presentasi itu pendek atau panjang, memerlukan pendahuluan
pesan dan mengkaji pesan pada bagian akhir. Bagian akhir dari presentasi disebut juga dengan
penutup biasanya berisi kesimpulan dan beberapa hal yang dijadikan rekomendasi untuk
pelaksanaan suatu kegiatan.
Kesimpulan sebagian besar merupakan ulasan. Terdapat beberapa komponen yang harus
dikumpulkan untuk memenuhi fungsi tersebut.
1. Meringkaskan hal-hal utama
Dalam penyampaian presentasi, seorang pembicara hendaknya harus mampu membuat isi
atau materi presentasi dibuat seringkas mungkin, dalam arti hanya pokok-pokok bahasan saja
yang disampaikan. Perlu dihindari penyampaiaan sesuatu yang menyimpang dari pokok bahasan
utama serta hal-hal yang hanya aakan membuang waktu saja.
2. Memusatkan tema dan tujuan anda
Saat penyampaian presentasi dilakukan, pembicara harus selalu fokus pada apa yang
disampaikan, jangan menyampaikan sesuatu diluar pokok materi yang telah disiapkan. Hal ini
bertujuan agar presentasi yang disampaikan akan memiliki arah pembicaraan yang sesuai dengan
tema dan tujuan presentasi.
3. Mengingatkan kembali para penyimak tentang desakan/urgensi perusahaan
Presentasi yang baik biasanya berisi hal-hal yang sangat ingin diketahui oleh para penyimak.
Penyimak tentu akan sangat antusias mengikuti presentasi karena terdapat maksud didalamnya
yaitu ingin mengetahui secara jelas isi dari presentasi, Oleh karena itu tugas dari seorang
pembicar adalah selalu menyampaikan hal yang menuntut keseriusan penyimak untuk mampu
menerapkannya, terlebih jika menyangkut tentang kebijakan perusahaan.
a. Menentukan tujuan
Secara umum tujuan komunikasi bisnis, dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1) Untuk memberikan informasi
Tujuan komunikasi tersebut, akan menjadi dasar dalam menentukan isi pesan, gaya
presentasi, dan tingkat interaksi antara pembicara dengan audience.
b. Menganalisis audience
Secara umum analisis audience yang pertama dilakukan menyangkut latar belakang,
meliputi pendidikan, usia, pekerjaan, pengalaman, hobi, dan lain-lain. Dari latar belakang dapat
diketahui apa kebutuhan dan keinginan audience. Pemahaman kebutuhan dan keinginan audience
selanjutnya akan digunakan untuk menentukan gaya/ pendekatan dan isi presentasi yang tepat.
Setelah latar belakang kemudian dianalisis ukuran/ jumlah, komposisi, dan reaksi.
1) Jumlah
Ketahui berapa jumlah audience dalam presentasi apakah hanya terdiri dari beberapa orang
saja, puluhan orang atau bahkan lebih dari seratus.
Presentasi dengan jumlah audience yang berbeda menuntut penggunaan pendekatan yang
berbeda pula. Pada presentasi dengan audience beberapa orangsaja memungkinkan untuk
melakukan diskusi, tanya jawab, dan bersama-sama menyusun kesimpulan.
Namun, presentasi dengan audience yang semakin banyak, pendekatan seperti di atas sulit
dilakukan. Yang paling mungkin dilakukan adalah pendekatan satu arah, yaitu pembicara
berbicara atau bercerita kepada audience.
2) Komposisi
Presentasi dengan jumlah audience yang relatif banyak, menuntut pembicara memahami
komposisi audience. Misalnya apa saja tingkat pendidikan audiencetermasuk jumlah masing-
masing tingkat.
Usia audience berkisar dari berapa sampai berapa, dan bagaimana penyebarannya.
Komposisi audience yang relatif sama disebut dengan audience homogen. Misalnya presentasi di
hadapan siswa SMA akan menghadapi audience yang relatif homogen. Homogenitas siswa SMA
dapat dilihat dari usia yang relatif sama.
Komposisi audience yang besar tingkat perbedaannya disebut heterogen. Misalnya, seorang
sales kompor gas presentasi di hadapan ibu-ibu peserta arisan kampung. Meskipun jenis
kelaminnya sama, namun pendidikannya berbeda, usianya sangat beragam, pekerjaannya sangat
beragam, dan penghasilan keluarganya pun sangat beragam.
3) Reaksi
Secara umum reaksi audience dapat digolongkan menjadi 3, yakni menolak, menerima, dan
tidak bereaksi. Sebelum presentasi dimulai, pembicara harus mempersiapkan diri menghadapi
kemungkinan dari reaksi audience. Meskipun reaksi audience dapat diperkirakan atau diprediksi
sebelumnya, namun kadang-kadang mereka atau sebagian dari mereka bereaksi tidak seperti
yang diperkirakan.
Oleh karenanya, pembicara harus mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap
kemungkinan. Setelah pembicara menyadari bahwa reaksi audience tidak seperti yang
diperkirakan, pembicara harus segera menyesuaikan pendekatan yang digunakan dalam
presentasi. Dengan demikian, pembicara tidak akan kehilangan pengendalian dalam presentasi
itu.
Teknik dalam berbicara di depan umum dan presentasi, dimana menurut beberapa
pakar public speaking, seorang pembicara umum perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
Begitu Anda berdiri di depan mimbar (di depan pendengar), pergunakan waktu sejenak
dengan sangat tenang (untuk menatap sekilas semua pendengar dan mungkin untuk meletakkan
catatan/bahan), lalu untuk menyampaikan kalimat pertama yang meyakinkan untuk diucapkan.
Ada beberapa pilihan cara memulai pembicaraan,tergantung suasana pendengar Anda.
Misalnya, bisa dengan mengajukan pertanyaan, bisa dengan menyampaikan cerita singkat atau
pengalaman, yang nanti ada kaitan dengan materi pembicaraan, bisa dengan sebuah permainan,
atau langsung dengan mengutarakan gambaran umum tentang materi pembicaraan.
Menepati waktu
Berhentilah berbicara sebelum pendengar mengharapkan Anda untuk segera berhenti
berbicara atau turun dari panggung. Tepatilah waktu yang telah ditetapkan (know when to stop
talking).
Periode tanya jawab adalah suatu sesi yang hampir selalu ada dalam presentasi. Tanya jawab
di maksudkan untuk membantu audiens lebih memahami pesan yang kita sampaikan. Namun
sering kali sesi tanya jawab menyebabkan ketakutan bagi presenter, yaitu ketakutan jika tidak
bisa menjawab pertanyaan dan ketakutan tidak bisa memberikan jawaban yang maksimal. Bagi
presenter yang tidak melakukan persiapan sangatlah wajar apabila mengalami ketakutan. Jika
ada presenter yang menghindar dari sesi tanya jawab maka dia akan kehilangan peluang menjadi
presenter yang lebih baik. Ada beberapa manfaat yang akan kita peroleh dalam sesi tanya jawab.
Dalam presentasi bisnis yang bersifat formal, pembicara memerlukan visual aid. Beberapa
manfaat penggunaan visual aid adalah
· Dapat menyederhanakan materi yang kompleks sehingga mudah dipahami audiens
· Visual aid dapat membantu, baik pembicara maupun audiens untuk mengingat informasi penting
dari presentasi itu.
· Dimaksudkan untuk menambah atau menciptakan daya tarik presentasi. Setelah membahasa
beberapa materi, pembicara kemudian menunjukkan visual aid yang telah dipersiapkan agar
presentasi tidak terasa monoton.
2. Ketrampilan Praktis dalam presentasi
Disamping persiapan dalam hal materi dan media, pembicara perlu memperhatikan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan presentasi. Kemudian faktor-faktor tersebut
disebut keterampilan praktis dalam presentasi.