Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

TEORI ELASTISITAS DAN PENERAPAN

Makalah ini Di susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Pada Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu: DITA AFRIANA, S.E., M.E.

Oleh:
KELOMPOK : 4

Anggita Lestari ( 2020.151.3550 )


Arya Kusuma (2020.161.209 )
Fanesya Tri Yanti (2020.161.212 )
Riyanti Pranciska ( 2020.161.223 )

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANGHARI
FAKULTAS SYARIA’AH
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun
untuk memenuhi mata Akuntansi Manajemen Syari’ah. Selain itu tujuan da
ri penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentan
g “Elastisitas dan Penerapan”. Kami juga mengucapkan terima kasih ke
pada Dita Apriani, ME selaku dosen Ekonomi Manajerial yang telah memb
imbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesem
purnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga tugas mak
alah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Muara Bulian, 20 Mei 2023

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................4

B. Rumusan Masalah........................................................................................4

C. Tujuan..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Elastisitas permintaan terhadap harga....................................................7

B. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan........................................8

C. Elastisitas permintaan silang......................................................................9

D. Elastisitas dalam pengambilan keputusan...........................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elastisitas merupakan suatu indeks (bilangan) yang
menggambarkan hubungan kuantitatif antar variabel dependen dengan
variabel independen, missal anatara jumlah yang diminta dengan harga
barang tersebut.
Elastisitas memiliki manfaat untuk mengetahui tingkat”kepekaan”
variabel dependen terhadap variabel yang berstatus independen. Sebagai
misal, elastisitas dapat menunjukkan tingkat sensitivitas (kepekaan) umlah
barang yang diminta terhadap perubahan harga sebesar satu persen.
Bagi seorang pengusaha, elastisitas sangat bermanfaat untuk
dijadikan alat pertimbangan bagi pengambilan keputusan.misalnya
pengusaha tersebut mengetahui bahwa elastisitas permintaan atas
barang dagangannya bersifat issal. Artinya pengusaha tersebut
berhadapan dengan pembeli yang issalve terhadap perubahan harga.
Dengan kata lain, ia tahu bahwa apabila ia menaikkan harga sebesar 1%,
maka konsumen akan mengurangi jumlah pembeliannya lebih dari 1%.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan terhadap harga?
2. Apa itu elastisitas permintaan terhadap pendapatan?
3. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan silang?
4. Bagaimana menggunakan elastisitas dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui elastisitas permintaan terhadap harga.
b. Untuk mengetahui elastisitas permintaan terhadap pendapatan.
c. Untuk mengetahui elastisitas permintaan silang.
d. Untuk mengetahui elastisitas dalam pengambilan keputusan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mendefinisikan dan memformulakan elastisitas permintaan


terhadap harga
Merupakan perubahan persentase jumlah permintaan barang
akibat akibat kenaikan 1% pada harga barang tersebut. Dengan
menyatakan jumlah dan harga yang masing-masing dengan Q dan P,
maka elastisitas permintaan karena harga dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Elastisitas harga permintaan dihitung sebagai persentase perubahan kua
ntitas yang diminta dibagi persentase perubahan harga.

 Contoh: Jika harga es krim naik dari 2,00 menjadi 2,20 dan jumlah yang And
a beli turun dari 10 menjadi 8 cone, elastisitas permintaan Anda akan dihitun
g sebagai:

Rumus titik tengah (midpoint) lebih disukai saat menghitung elastisitas harga per
mintaan karena memberikan jawaban yang sama terlepas dari arah perubahan h
arga.

 Contoh: Jika harga es krim naik dari 2,00 menjadi 2,20 dan jumlah yang And
a beli turun dari 10 menjadi 8 cone, elastisitas permintaan Anda, menggunak

2
an rumus titik tengah, akan dihitung sebagai:

 Permintaan tidak elastis


1. Kuantitasyangdimintatidakmenanggapiperubahan harga dengan kuat.
2. Elastisitashargapermintaankurangdarisatu.
 Permintaan Elastis
1. Kuantitasyangdimintamerespondengankuat terhadap perubahan harga.
2. Elastisitashargaataspermintaanlebihbesardari satu.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan yang
menyebabkan terjadinya perbedaan nilai elastisitasnuya adalah (putong,
2000)
a)      Adanya barang substitusi
Barang substitusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan
yang hampir sama dengan utamanya, misalkan jagung adalah substitusi
beras. Barang substiusi ada yang biasa ada juga yang kadang disebut
substitusi dekat. Barang substitusi dekat adalah barang yang fungsi dan
kegunaanya sama, hanya mungkin berbeda merek, kemasan dan
pelayanan, misalnya beras 64 dengan beras menthik. Makin banyak
substitusi suatu barang, makin besar kemungkinan pembeli untuk
berpindah dari barang utama seandainya terjadi kenaikan atau penurunan
harga. Secara teoritis bila suatu barang memiliki substitusi permintaanya
cenderung elastic (Ep>1). Jika harga suatu barang naik sebesar 1%
permintaanya akan turun di atas 1% dan sebaliknya.
b)      Persentase pendapatan yang digunakan atau jenis barang 
Seorang onsumen akan memberikan porsi yang besar dari
pendapatannya untuk membeli barang yang biasa digunakan sehari-hari
9sudah menjadi kebutuhan). Untuk barang yang masih bisa ditunda, porsi
pendapatan untuk membeli barang tersebut kecil. Jadi jika barang yang
dimkasud adalah barang yang dibutuhkan, dengan kata lain sebagaian
besar pendapatan dipergunakan untuk mendapatkan barang yang
dimaksud, makin eastislah permintaanya.
c)      Jangka waktu analisis / perkiraan atau pengethuan konsumen

3
Dalam jangka pendek terjadinya perubahan tidak secara otomatis tidak
menyebabkan terjadinya perubahan prmintaan.ini disebabkan perubahan
yang terjadi di pasar belum dikethui oleh konsumen. Dengan demikian
dalam jangka pendek permintaan cenderung tidak elastic.
d)     Tersedianya sarana kredit
Meskipun harga barang sudah diketahui naik, sedangkan pendapatan
tidak mencukupi, permintaan barang tersebut relative akan tetap bila ada
fasilitas kreditdari penjual/produsen. Sebaliknya bila harga barang yang
dimaksud turun, permintaan atas barang tersebut tidak akan naik bila ada
fasilitas kredit untuk barang substitusi. Dengan demikian bila tetrdapat
fasilitas kredit, elastisitas permintaan cendeung inelastic atau elastis
sempurna. Secara teori terdapat beberapa manfaat mengetahui nilai
elastisitas permintaan suatu barang.
e)      Perpajakan
Bila diketahui bahwa permintaan atas suatu barang bersifat elastic,
pemerintah relatif tidak akan meningkatkan pungutan pajak atas baramng
tersebut. Sebaliknya bila bersifat inelastic, pemerintah cenderung akan
meningkatkan pungutan pajak atas barang yang dimaksud.
f)       Kebijakan impor
Dalam hal ini, pemerintah yan berkepentingan mengendalikan suatu
barang. Seandainya suatu Negara mengetahui tingkat elastisitas barang
yang diimpornya, akan dapat diambil suatu kebijakan baru, apakah terus
imor atau berhenti impor. Bila elastisitas barang impor tersebut bersifat
elastic yang berarti bila harganya naik mengakibatkan persentase
penurunan permintaan akan lebih besar persentase kenaikan harganya,
pemerintah akan berusaha agar barang tersebut tersedia dalam jumlah
yang cukup dan akan berusaha mempertahankan kurs valuta mata
uangnya relatif stabil. Sebaliknya bila tidak elastis, dimana kenaikan harga
diikuti oleh penurunan pemintaan yang persentasenya lebih kecil dari
persentase kenaikan harga, kebijakan pemerintah adalah
mempetahankan jumlah impor tersebut dan berusaha memperkenalkan
produksi dalam negeri.
g)      Stategi penerapan harga atas barang 
Dalam rangka menngkatakan hasil penjualan/penerimaan, produsen akan
berusaha menempuh dengan cara seoptimal mungkin agar keuntungan
tercapai. Salah satu strategi yang umumnya digunakn adalah kebijakan
harga. Secara teori bila elastisitas suatu produk yang dijual bersifat
elastis, kebijakan kenaikan harga adalah langkah yang tidak tepat karena

4
justru akan menurunkan penerimaan. Sebaliknya bila inelastis
permintaannya bersifat inelastis, menaikkan harga pada tingkat yang
moderat/wajar akan meningkatkan penerimaan.[5]

B. Mendefinisikan dan memformulakan elastisitas permintaan


terhadap pendapatan

Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur seberapa banyak kuantitas y


ang diminta dari suatu barang merespon perubahan pendapatan konsumen. Ini d
ihitung sebagai persentase perubahan kuantitas yang diminta dibagi dengan pers
entase perubahan pendapatan.

(Perlu diingat, semua elastisitas diukur dengan membagi satu persentase peruba
han dengan persentase lainnya)
Elastisitas Pendapatan
 Jenis barang
a. Barang Normal
b. Barang Inferior
 Pendapatan yang lebih tinggi menaikkan kuantitas yang diminta untuk baran
g-barang normal tetapi menurunkan kuantitas yang diminta untuk barang- ba
rang yang lebih rendah.
 Barang yang dianggap konsumen sebagai kebutuhan cenderung pendapata
n yang tidak elastis. Contohnya termasuk makanan, bahan bakar, pakaian, u
tilitas, dan layanan medis.
 Barang yang dianggap konsumen sebagai kemewahan cenderung elastis ter
hadap pendapatan. Contohnya termasuk mobil sport, bulu, dan makanan ma
hal.

5
C. Mendefinisikan dan memformulakan elastisitas permintaan silang

Elastisitas permintaan silang (Cross Price Elasticities of Demand)


mengukur respon presentase perubahan jumlah barang yang diminta
karena presentase perubahan harga barang lain.

Besarnya nilai elastisitas akan menunjukan bentuk hubumgan


antarbelakang X dengan barang Y. Sifat hubungan antarbarang itu dapat
berupa hubungan saling (complementer), atau berupa hubungan barang
yang saling menggantikan (subtitute), atau tidak ada hubungan sama
sekali (netral).
Hubungan antarbarang yang bersifat complementer bisa terjadi
antara dua jenis barang yang berfungsi saling melengkapi, seperti
misalnya, antar kopi dengan cream, atau antara kopi dengan gula-pasir.
Sedangkan hubungan antara dua jenis barang yang bersifat subtitusi
terjadi antar dua barang yang saling menggantikan, misalnya antara
“coca-cola” dengan “fanta”. Sementara itu hubungan antar dua barang
yang bersifat “netral” terjadi misalnya antar “air” dengan “komputer”.
Kedua barang itu secara logik tidak memiliki hubungan langsung.
Rumusan atas sifat-sifat itu adalah sebagi berikut :
a. Exy > 0 untuk barang subtitusi. Misal, jika harga beras naik, maka
beras yang diminta akan turun sehingga yang diminta akan naik.
b. Exy < 0 untuk barang komplementer. Misal jika harga gula naik
sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang
diminta juga akan turun.
c. Exy = 0 untuk dua barang yang netral, atau tudak memiliki hubungan
sama sekali.

D. Menggunakan elastisitas dalam pengambilan keputusan

Konsep elastisitas harga permintaan memiliki aplikasi praktis Yang


penting dalam pengambilan putusan manajerial. Seorang pebisnis sering

6
mempertimbangkan apakah penurunan harga akan menyebabkan
peningkatan permintaan atas produknya, dan jika demikian, sejauh mana
dan apakah keuntungan nya akan meningkat sebagai akibatnya

kegunaan elastisitas harga dapat ditunjukan seperti dibwah ini:

1. Distribusi harga
2. Harga utilitas publik
3. Pasokan pasar
4. pasar super
5. Penggunaan Mesin
6. Penetapan Harga Faktor
7. Perdagangan international
8. Pergeseran Beban pajak
9. Kebijakan perpajakan

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas merupakan derajat kepekaan kuantitas yang diinta (atau
ditawarkan) terhadap salah satu faktor yang memepengaruhi fungsi
permintaan (atau penawarn). Elastisitas dapat juga diartikan sebagai rasi
yang digunakan untuk mengukur perubahan jumlah yang diminta atau
yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memepengaruhi.
Macam-macam elastisitas:
1. Elastisitas Permintaan Karena Harga Merupakan perubahan
persentase jumlah permintaan barang akibat akibat kenaikan 1% pada
harga baran tersebut.
2. Elastisitas Pendapatan(income elasticity of demand) mengatur respon
jumlah yang diminta ternadap perubahan pendapatan, dimana harga
barang tetap. 
3. Elastisitas permintaan silang (Cross Price Elasticities of Demand)
mengukur respon presentase perubahan jumlah barang yang diminta
karena presentase perubahan harga barang lain.
4. Elastisitas harga penawaran (Price Elasticity of Supply) mengukur
presentase perubahan jumlah barrang yang ditawarkan terhadap
presentase perubahan harga barang itu sendiri.
5. Elastisitas jangka panjang dan elastisitas jangka pendek, Jika kita
bertanya berapa banyak permintaan atau penawaran beruba karena
perubahan harga yang harus diperjelas adalah dimensi waktu
perubahanny. Jika dimensi waktunya kurang dari satu tahun atau satu
tahun., kita berbicara tentang elastisitas jangka pendek. Bila lebih dari
satu tahun kita berbicara elastisitas jangka panjang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Henry Sarnowo, M.Si dan Drs. Danang S, Pengantar Ilmu Ekonomi
Mikro, Yogyakarta, Cet 1

Karebet Gunawan SE, MM Ekonomi Mikro, Cet 1, th.2010Prof.Dr. Soeharto,


Ts,SU

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Raja Grafindo Persada, Jakarta,


2002,  hal 119-121.

http : / mochazmpower.blogspot.com /2012/06/ konsep- elastisitas-dan-


aplikasinya. Html (06 maret 2013)

kk.mercubuana.ac.id/Dimas Novrisal, Pengantar Ilmu Ekonomi, 13-03-2013

Anda mungkin juga menyukai