Anda di halaman 1dari 22

ELASTISITAS DAN PENERAPANNYA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu: Elis Nushasanah., S.Sy.,M.Si

Disusun Oleh:
Salsabila Fauzia 191002081
Fauzi F 191002097
Adinda Salsabila 191002116
Asmi Nabila K 191002117

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala


ataskarunia, rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Elastisitas dan Penerapannya”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.

Elastisitas adalah derajat kepekaan sesuatu variable sebagai akibat dari perubahan
variable lain. Elastisitas permintaan merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan
perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.
Apabila harga mengalami penurunan sebanyak satu persen, maka hukum permintaan
mengatakan bahwa akan terjadi pertambahan permintaan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari akan keterbatasan


kemampuan dan pengetahuan penulis dalam penyusunannya. Namun kesulitan tersebut
dapat dibantu oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah memberikan bantuan berupa tenaga dan pikiran.

Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki
banyakkekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkandemi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaatkhususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Tasikmalaya, 12 Maret 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Elastisitas Permintaan ............................................................................................ 3

B. Formula Elastisitas Permintaan Terhadap Harga .................................................. 4

C. Formula Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan .......................................... 8

D. Formula Elastisitas Permintaan Silang ................................................................ 12

E. Formula Elastisitas Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial ........................ 14

F. Elastisitas Penawaran .......................................................................................... 15

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 18

A. Simpulan .............................................................................................................. 18

B. Saran .................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elastisitas permintaan merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan
kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga. Apabila harga
mengalami penurunan sebanyak satu persen, maka hukum permintaan mengatakan bahwa
akan terjadi pertambahan permintaan. Besarnya pertambahan permintaan akan berbeda
dari satu keadaan ke keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang yang lain.
Pertambahan permintaan mungkin akan melebihi satu persen, atau bahkan kurang dari satu
persen.1

Jika harga suatu barang turun makan akan terjadi permintaan yang sangat banyak.
Sebaliknya, jika harga barang naik maka permintaannya akan menjadi sedikit atau
berkurang. Elatistas permintaan di hitung dengan presentase besar kecilnya suatu
permintaan dan perubahan harga terhadap barang yang di minta. Ada beberapa faktor lain
yang dapat mempengaruhi sebuah elastisitas permintaan.

Dalam kehidupan masyarakat terhadap memenuhi kebutuhan suatu barang atau jasa
maupun prosuden sebagai penyedia barang tersebut tidak lepas dari perhitungan tentang
ilmu elastisitas permintaan. Hal ini menjadikan elastisitas permintaan sebagai perhitungan
konsumen dan produsen sebagai penyedia barang kebutuhan bagi konsumen. Entah itu
barang khsusus, barang keseharian maupun barang yang bernilai tinggi, bagi konsumen.
Kebutuhan akan barang-barang tersebut menjadikan produsen sebagai penyedia barang
harus dapat memenuhi permintaan konsumen dengan memperhitungan aspek-aspek
penting dalam produksi maupun harga yang di tentukan sehingga hal ini mempengaruhi
permintaan di kehidupan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari elastisitas?
b. Bagaimana formula elastisitas permintaan terhadap harga?
c. Bagaimana formula elastisitas permintaan terhadap pendapatan?

1
I Made Adnyana, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: LPU-UNAS, 2021), hlm 57-58

1
2

d. Bagaimana formula elastisitas permintaan silang?


e. Bagaimana formula dalam pengambilan keputusan manajerial?
f. Bagaimana teori elastisitas penawaran?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian elastisitas.
b. Mengetahui formula elastisitas permintaan terhadap harga.
c. Mengetahui formula elastisitas permintaan terhadap pendapatan.
d. Mengetahui formula elastisitas permintaan silang.
e. Mengetahui formula dalam pengambilan keputusan manajerial.
f. Mengetahui teori mengenai elastisitas penawaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas adalah derajat kepekaan sesuatu variable sebagai akibat dari
perubahan variable lain. Elastisitas permintaan merupakan ukuran kuantitatif
yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat
dari perubahan harga. Apabila harga mengalami penurunan sebanyak satu persen,
maka hukum permintaan mengatakan bahwa akan terjadi pertambahan
permintaan. Besarnya pertambahan permintaan akan berbeda dari satu keadaan ke
keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang yang lain. Pertambahan
permintaan mungkin akan melebihi satu persen, atau bahkan kurang dari satu
persen.2
Derajat kepekaan yang menunjukkan besarya pengaruh perubahan harga,
baik harga barang itu sendiri maupun harga barang lain terhadap perubahan
permintaan dinamakan Elastisitas Permintaan. Elastisitas Permintaan dibedakan
menjadi tiga konsep, yaitu Elastisitas Permintaan Harga, Elastisitas Permintaan
Silang, dan Elastisitas Permintaan Pendapatan.
Elastisitas permintaan memiliki berbagai bentuk garis curam/vertikal,
landai, dan horisontal. Bentuk-bentuk tersebut memiliki makna yang berbeda-
beda. Permintaan yang agak landai, pergreseran kurva penawaran (supply curve)
menyebabkan perubahan harga yang sedikit dan perubahan kuantitas yang lebih
besar. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya
perubahan harga. Permintaan yang agak curam, pergeseran kurva penawaran
(supply curve) menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan kuantitas
yang lebih kecil. Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan penjualan
dengan terjadinya perubahan harga, karena hasil penjualannya. Ukuran perubahan

2
I Made Adnyana, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: LPU-UNAS, 2021), hlm 57-58

3
4

harga terhadap kuantitasnya dapat dihitung dari koefisien elastisitas


permintaannya.3

B. Formula Elastisitas Permintaan Terhadap Harga


Elastisitas Permintaan Harga adalah derajat kepekaan dari jumlah ,
barang/jasa yang diminta atau faktor produksi terhadap perubahan harga. Alfred
Marshal memberikan pengertian koefisien elastisitas harga (e) mengukur
persentase perubahan jumlah barang/jasa yang diminta karena adanya persentase
perubahan harga tertentu dari barang/jasa itu.
Elastisitas Harga ini dapat dikatakan sebagai Elastisitas Permintaan
dengan symbol ED, sehingga dari pemyataan di atas dapat dirumuskan sebagai
berikut:
ED = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta/ Presentase
perubahan harga
Misal, perubahan harga P menjadi PI dan perubahan jumlah barang yang
diminta Q menjadi Q1, maka secara matematis rumus tersebut dapat diturunkan
sebagai berikut.

Dimana:

ED = Elastisitas Permintaan Harga

3
Ni Nyoman Aryaningsih, Ekonomi Manajerial: Kajian Teori dan Empiris Nilai Keputusan Investasi,
(Malang: Media Nusa Creative, 2018), hlm. 76
5

ΔQ = Perubahan Jumlah barang yang diminta

ΔP = Perubahan Harga barang yang diminta

Q = Jumlah barang yang diminta

P = Harga barang yang diminta

Elastisitas harga permintaan akan bernilai negatif. Hal ini disebabkan


karena berlakunya hukum permintaan, yaitu bila harga komoditi mengalami
kenaikan, yang berarti P bernilai positif, maka kuantitas yang diminta akan turun
atau Q bernilai negatif. Sebaliknya bila P negatif (harga turun), maka Q akan
positif (kuantitas naik). Dengan demikian nilai Q/P akan selalu negatif dan
nilai Eh juga akan negatif.

Negatifnya nilai elastisitas harga permintaan ini mencermin kurva


permintaan yang berlereng negatif (dari kiri atas ke kanan bawah). Lereng (slope)
kurva permintaan adalah rasio P/Q yang nilainya negatif, sehingga Q/P
yang adalah sama dengan 1/slope pasti juga bernilai negatif. Oleh karena itu,
elestisitas harga permintaan juga bernilai negatif. Untuk kepentingan praktis,
tanda negatif dari nilai elastisitas diabaikan/dihilangkan dengan cara memberi
nilai absolut pada rumus elastisitas. Dengan kata lain, yang dipentingkan adalah
besarnya nilai elastisitas dan bukan arah (tanda) elastisitas.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga

Berikut disampaikan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga


permintaan suatu komoditi sehingga kita bisa memahami mengapa satu komoditi
mempunyai elastisitas lebih besar atau lebih elastis dibanding dengan komoditi
lain.

Permintaan berbagai macam komoditi mempunyai elastisitas yang


berbeda. Suatu komoditi yang permintaannya lebih elastis berarti kuantitas yang
diminta atas komoditi tersebut lebih mudah berubah bila terjadi sedikit saja
perubahan pada faktor yang mempengaruhinya. Sebaliknya, komoditi yang
permintaannya tidak elastis hanya akan mengalami perubahan yang relatif kecil
6

pada kuantitas yang diminta dengan adanya perubahan pada faktor yang
mempengaruhi permintaan komoditi tersebut. Dengan kata lain, perbedaan
elastisitas permintaan terjadi karena ada berbagai faktor yang mempengaruhi
besarnya elastisitas permintaan suatu komoditi. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Jumlah dan tingkat kedekatan barang substitusi

b. Tingkat pentingnya komoditi tersebut bagi kelangsungan hidup

c. Persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk komoditi tersebut

d. Lama waktu untuk mengambil keputusan pembelian atas komoditi tersebut

Tentang masing-masing faktor ini dan pengaruhnya terhadap elastisitas


harga permintaan disampaikan di bawah ini.

Jumlah dan tingkat kedekatan barang substitusi. Adanya barang


substitusi (yaitu komoditi lain yang mempunyai fungsi yang sama) menyebabkan
seorang konsumen dengan mudah berpindah membeli komoditi pengganti
tersebut ketika komoditi yang diharapkan harganya menjadi lebih mahal. Contoh
barang substitusi dekat adalah balpoin dan pen. Bila harga balpoin naik, maka
konsumen akan dengan mudah berpindah membeli pen yang harganya menjadi
relatif lebih murah dan meninggalkan balpoin. Akibatnya, kuantitas yang diminta
atas balpoin berubah banyak ketika terjadi kenaikan harga yang kecil sekalipun
dari barang substitusinya yaitu pen. Kemudahan berpindah tersebut akan semakin
tinggi apabila terdapat semakin banyak barang substitusi dekat. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa semakin banyak dan semakin dekat barang substitusi suatu
komoditi, semakin elastis harga permintaaan komoditi tersebut.

Tingkat pentingnya suatu komoditi bagi kelangsungan hidup.


Komoditi yang harus dikonsumsi untuk tetap dapat bertahan hidup merupakan
barang yang penting bagi kelangsungan hidup. Contohnya adalah beras bagi
kebanyakan orang Indonesia, pakaian hangat bagi orang yang hidup di tempat
yang dingin, obat bagi penderita sakit, dan lain sebagainya. Walaupun harga
komoditi tersebut mengalami kenaikan, konsumen akan tetap berupaya untuk
7

membeli sesuai kebutuhannya, sehingga kalaupun harus mengurangi kuantitas


yang dibeli maka perubahannya akan relatif sangat kecil. Dengan demikian, dapat
dikatakan semakin penting suatu komoditi bagi kelangsungan hidup, semakin
rendah elastisitas harga permintaannya.

Persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk komoditi tersebut.


Semakin besar persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu komoditi
menunjukkan komoditi tersebut relatif mahal bagi konsumen bersangkutan.
Misal, seseorang dengan pendapatan per bulan sebesar Rp5.000.000 akan
memandang sepeda yang harganya sebesar Rp1.500.000 relatif jauh lebih mahal
dibanding dengan roti yang harganya hanya Rp6.000 per buah. Untuk
mendapatkan sepeda tersebut konsumen harus mengalokasikan 30%
pendapatannya, sedangkan untuk mendapatkan roti hanya membutuhkan 0,12%
dari pendapatannya. Apabila terjadi kenaikan harga pada sepeda, konsumen
mungkin akan tidak membeli sepeda. Sementara bila harga roti yang mengalami
kenaikan konsumen akan tetap membeli dalam kuantitas yang relatif tidak
berubah. Atas dasar ini, dapat dikatakan semakin besar persentase pendapatan
yang dibelanjakan untuk seseuatu barang, semakin elastis permintaan atas
komoditi tersebut.

Lama waktu untuk mengambil keputusan pembelian atas komoditi


tersebut. Bila waktu yang dibutuhkan untuk membuat keputusan membeli suatu
komoditi lama, semakin besar kemungkinan keputusan akan berubah. Hal ini bisa
terjadi karena kondisi-kondisi yang mempengaruhi keputusan pembelian dapat
berubah selama masa pertimbangan. Sebagai contoh, seseorang yang bermaksud
membeli rumah biasanya mempertimbangkan banyak hal seperti harga, lokasi,
bentuk dan kualitas bangunan, fasilitas kredit, dan sebagainya. Yang bersangkutan
membutuhkan waktu yang relatif lama sebelum sampai kepada keputusan untuk
membeli suatu rumah. Misalkan kemudian ada pembangunan jalan yang
menyebabkan akses masuk ke lokasi yang dipertimbangkan menjadi lebih mudah
sehingga harga rumah mengalami kenaikan, maka yang bersangkutan mungkin
akan mengurungkan niatnya untuk membeli. Dengan kata lain, semakin lama
8

waktu untuk melakukan pertimbangan membeli suatu komoditi, semakin elastis


permintaan atas komoditi tersebut.

C. Formula Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan


Elastisitas permintaan pendapatan, adalah koefisien yang menunjukkan
sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai
akibat daripada perubahan pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas permintaan
pendapatan (Ey) dapat ditentukan menggunakan rumus berikut:4
EY =Presentasi perubahan jumlah barang yang diminta/Presentasi perubahan
pendapatan
Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan
permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat daripada perubahan pendapatan
pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan. Besarnya elastisitas
pendapatan Ey dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
𝐸𝑦 =
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

∆𝑄/𝑄
𝐸𝑦 =
∆𝑌/𝑌

Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien


elastisitasnya adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan
menimbulkan perubahan yang kecil saja terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas
pendapatan dikatakan elastis apabila perubahan pendapatan menimbulkan
pertambahan permintaan yang lebih besar daripada perubahan pendapatan.
Berbagai jenis makanan dan hasil pertanian mempunyai elastisitas pendapatan
yang kurang elastis, yaitu pertambahan permintaannya berkembang lebih lambat
daripada pertambahan pendapatan. Barang-barang tahan lama dan mewah adalah
lebih elastis kalau dibandingkan dengan barang makanan dan pertanian.5

4
Farid, M. (2014). Teori Permintaan dalam Pandangan Islam. EKSYAR: Jurnal
Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam, 1(2), 105-115
5
Rusdi, M. D., & Suparta, M. (2016). Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi
di Kota Surabaya. JEB17: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1(02)."
9

Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)

Elastisitas pendapatan menunjukkan dampak perubahan pada pendapatan


terhadap kuantitas yang diminta atas suatu komoditi. Elastisitas pendapatan
adalah persentase perubahan kuantitas komooditi yang diminta karena perubahan
pendapatan konsumen sebesar satu persen.
Berdasar pengertian ini dapat dituliskan rumusan elastisitas titik dan elatisitas
busur pendapatan seperti di bawah ini.

Elastisitas titik pendapatan:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎


𝐸𝐼 =
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

Atau

(𝑄2 − 𝑄1)/𝑄1
𝐸𝐼 =
(𝐼2 − 𝐼1)/𝐼1

∆𝑄/𝑄
𝐸𝐼 =
∆𝐼/𝐼

∆𝑄 𝐼
𝐸𝐼 =
∆𝐼 𝑄

Elastisitas busur pendapatan

∆𝑄 (𝐼2 + 𝐼1)/2
𝐴𝑟𝑐 𝐸𝐼 =
∆𝐼 (𝑄2 + 𝑄1)/2

∆𝑄 (𝐼2 + 𝐼1)
=
∆𝐼 (𝑄2 + 𝑄1)

Hubungan antara kuantitas yang diminta dengan tingkat pendapatan dapat


positif atau negatif. Hubungan yang positif berarti bila pendapatan naik maka
kuantitas yang diminta juga naik dan sebaliknya bila pendapatan turun, kuantitas
yang diminta juga akan turun. Dengan kata lain, hubungan positif menunjukkan
perubahan yang searah. Sedangkan hubungan negatif menunjukkan perubahan
yang berkebalikan, yaitu bila pendapatan naik maka kuantitas yang diminta akan
turun dan sebaliknya bila pendapatan turun, kuantitas yang diminta akan naik.
10

Dengan demikian, nilai elastisitas pendapatan akan ada yang positif dan ada yang
negatif.

Berbeda halnya dengan elastisitas harga pemintaan dimana tanda nilai


elastisitas dapat diabaikan, namun tidak demikian pada elastisitas pendapatan.
Tanda positif atau negatif dalam elastisitas pendapatan ini penting untuk
interpresi, yaitu berdasar tanda elastisitas pendapatannya, kita bisa mengetahui
jenis komoditi yang bersangkutan. Komoditi yang nilai elastisitas pendapatannya
positif merupakan komoditi yang tergolong barang normal (normal
goods).Kebanyakan komoditi yang kita jumpai merupakan barang normal,
dimana akan dibeli dalam kuantitas yang lebih banyak bila pendapatan lebih
besar. Contoh barang normal adalah pakaian, hiburan, makanan, kendaraan
bermotor, dan sebagainya. Namun ada barang normal dimana kenaikan kuantitas
yang diminta relatif sangat kecil ketika terjadi kenaikan pendapatan. Hal ini terjadi
pada komoditi yang tergolong barang kebutuhan pokok (necessity goods), seperti
beras atau baju. Sebaliknya, ada komoditi yang kuantitasnya akan naik relatif
banyak dengan naiknya pendapatan. Biasanya hal ini terkait dengan komoditi
yang tergolong sebagai barang mewah(luxury goods) seperti batu berharga atau
lukisan mahal.

Sebaliknya komoditi yang elastisitas pendapatannya bertanda negatif


merupakan komoditi yang tergolong barang inferior (infeior goods). Komoditi
yang tergolong barang inferior biasanya adalah komoditi berkualitas rendah,
sehingga bila pendapatan seseorang naik, maka yang bersangkutan akan
mengurangi pembelian komoditi tersebut dan beralih kepada komoditi lain yang
kualitasnya lebih baik. Sebagai contoh adalah transportasi (bis, kereta api atau
pesawat terbang) kelas ekonomi. Dengan naiknya pendapatan, konsumen akan
beralih ke sarana transportasi kelas bisnis atau eksekutif.

Komoditi yang elastisitas pendapatannya bernilai nol tergolong dalam


komoditi yang disebut barang independen terhadap pendapatan (income
independent goods). Elastisitas pendapatan nol berarti kuantitas yang diminta
tidak akan berubah walaupun pendapatan berubah. Misal, kuantitas gula pasir
11

yang dibeli oleh kelompok masyarakat menengah tidak akan berubah walaupun
pendapatan mengalami kenaikan.

Secara singkat, keterkaitan besarnya elastisitas pendapatan dan kelompok


komoditi dapat dituliskan sebagai berikut:
6

Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand) adalah


perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan pendapatan
konsumen.
𝜀i = (𝜟Q/𝜟y)*(y1/Q1)*100%

a) Inferior goods adalah produk yang memiliki permintaan menurun, jika


pendapatan meningkat. Misalnya produk generik dan layanan bus umum
b) Normal/superior goods adalah produk yang memiliki permintaan dengan
korelasi yang positif dengan pendapatan:

Jenis barang Income elasticity


Inferior goods( produk generik) εI < 0
Noncyclical normal goods(rokok) 0 < εI < 1
Cyclical normal goods εI > 1

• Noncyclical normal goods adalah produk yang permintaanya tidak dipengaruhi


oleh perubahan pendapatan. Misalnya bioskop dan rokok
• Cyclical normal goods adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat
dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Misalnya mobil, rumah dan perjalanan
wisata.

6
Ni Nyoman Aryaningsih, Ekonomi Manajerial: Kajian Teori dan Empiris Nilai Keputusan Investasi,
(Malang: Media Nusa Creative, 2018), hlm. 82
12

D. Formula Elastisitas Permintaan Silang


Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga lain
dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah,
maka maka sifat perhubungan diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas
silang. Elastisitas silang yaitu presentase perubahan jumlah barang yang diminta
yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai
hubungan) sebesar satu persen atau secara umum ditulis:7
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
𝐸𝑟 =
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦
Nilai elastisitas silang untuk barang-barang pengganti adalah positif, yaitu
permintaan terhadap suatu barang berubah kearah yang bersamaan dengan harga
barang penggantinya. Kedua-duanya akan sama-sama mengalami kenaikan atau
sama-sama mengalami penurunan. Mobil dan bus kota adalah contoh dari barang
yang saling menggantikan. Kalau harga mobil meningkat, permintaan terhadap
mobil berkurang, tetapi sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus kota
semakin bertambah karena orang lebih banyak lagi yang bersedia naik bus kota
untuk berpergian (Sukirno, 2013)8. Jika X dan Y adalah barang substitusi (saling
mengganti), misalnya kopi dan teh, biasanya Es positif. Artinya, kenaikan harga
barang Y menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang X. Jika X dan Y
adalah barang komplementer, misalnya kopi dan gula, biasanya Es Negatif.
Koefisien elastisitas silang dapat dihitung sebagai berikut.
Misal, pada sast harga kopi Rp. 10000,- per kg, jumlah teh yang diminta
100 bungkus, ketika harga kopi naik menjadi Rp. 15.000,- per kg, jumlah teh yang
diminta naik menjadi 125 bungkus. Berapa koefisiei elastisitas silangnya (ES)?
Data diperoleh dari soal:

7
Lora Ekana Nainggolan dkk, Ekonomi Manajerial: Teori dan Pendekatan (Yayasan Kita Menulis, 2021)
hlm, 33.
8
Muhammad Farid, TEORI PERMINTAAN DALAM PANDANGAN ISLAM, Eksyar, Volume 01, Nomor 02,
November 2014, hlm 113
13

P1 = 10.000

X1 = 100

P2 = 15.000

X2 = 125

∆𝑃 = 𝑃1 − 𝑃2 = 10000 − 15000 = −5000

∆𝑋 = 𝑋1 − 𝑋2 = 100 − 125 = −2

∆𝑋
1
2(𝑋1+𝑋2)
Rumus Elastisitas Silang 𝐸𝑟 = ∆𝑃
1
2(𝑃1+𝑃2)

−25
1
𝐸𝑟 = 2 (100 + 125)
−5000
1
2 (1000 + 15000)

−25
1
𝐸𝑟 = 2 (225)
−5000
1
2 (25000)

−25
(225)
𝐸𝑟 =
−5000
(25000)

−5
(45)
𝐸𝑟 =
−5
(25)

25
𝐸𝑟 =
45

𝐸𝑟 = 0.55
14

E. Formula Elastisitas Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial


Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atas
suatu produk dan bagaimana pengaruh dari perubahan faktor-faktor tersebut
terhadap, permintaan produk baik secara kualitatif maupun kuantitatif sangat
penting bagi seorang manajer dalam membuat keputusan. Keputusan-keputusan
itu dapat berupa operasi-operasi perusahaan sehari-hari dan dapat juga keputusan
jangka panjang yang berhubungan perencanaan pertumbuhan perusahaan.
Diantara faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti harga
produk itu sendiri, desain dan kualitas produk, pengeluaran iklan serta saluran
distribusi (bauran pemasaran). Selain itu terdapat juga faktor-faktor yang diluar
control perusahaan seperti bauran pemasaran pesaing (price, product, place,
promotion), pertumbuhan pendapatan konsumen dan ekspektasi konsumen.
Seorang manajer dapat mengukur dan menghitung elastisitas
permintaan produk terhadap seluruh faktor yang mempengaruhi permintaan
produk tersebut. Nilai-nilai tersebut sangat penting bagi manajer untuk penentuan
kebijakan yang optimal (harga, promosi, desain dan saluran distribusi) serta
merespon tindakan perusahaan pesaing dengan lebih efektif. sebagai contoh, jika
diketahui elastisitas harga produk kurang dari satu (inelastis), maka perusahaan
akan rugi jika menurunkan harga jual, karena total penerimaan akan turun, biaya
total akan naik (karena produk yang dijual lebih banyak dengan barang).
Pengetahuan tentang elastisitas permintaan produk terhadap faktor-
faktor di luar control perusahaan juga sangat berguna bagi manajer untuk
merespon penurunan harga produk pesaing. Jika tidak maka perusahaan dapat
kehilangan pangsa pasar yang besar. Nilai elastisitas silang yang sangat besar,
juga dapat digunakan sebagai rambu-rambu bagi manajer untuk tidak menurunkan
harga produk karena dapat menciptakan perang harga.
Analisa dari kekuatan atau variabel – variabel yang memengaruhi
permintaan dane stimasi yang dapat dipercaya terhadap dampaknya secara
kuantitas terhadap penjualan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk
membuat keputusan produksi yang terbaik dan rencananya untuk
pertumbuhan.Perusahaan dapat memperkirakan elastisitas permintaan terhadap
15

semua kekuatanyang mempengaruhi permintaan komoditas yang mereka jual.


Perusahaan memerlukan estimasi terhadap berbagai elastisitas untuk menentukan
bagi proses operasionalnya dan jalan yang paling positif untuk merespon berbagai
kebijakan perusahaan pesaing. Elasitisitas dari penjualan perusahaan terhadap
variabel – variabel yang berada diluar kontrol perusahaan jugasangat penting bagi
perusahaan agar merespon kebijakan perusahaan pesaing secara efektif dan
merencanakan strategi perkembangan yang terbaik.

F. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan
perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.
Elastisitas penawaran dapat diformulasikan sebagai berikut:9

𝜀s = (𝜟Q/𝜟P)*(P1/Q1)*100%...............(4.4)

𝜀s = (𝜟Q/𝜟P)*(P1+P2)/(Q1+Q2)*100%.....(4.5)

Qs Qd P

400 800 850/btr

600 750 1000/btr

800 650 1200/btr

Dari perhitungan diatas diperoleh koefisien elastisitaspermintaan


(ƹ1)=0,35; (ƹ2)=0,64. Nilai koefisien ini menunjukkan permintaan pasar bersifat
inelastis.

Elastisitas penawaran merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan


perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga
barang yang ditawarkan. Data untuk melakukan perhitungan elastisitas penawaran
pasar sebagai berikut:

9
Ni Nyoman Aryaningsih, Ekonomi Manajerial: Kajian Teori dan Empiris Nilai Keputusan Investasi,
(Malang: Media Nusa Creative, 2018), hlm. 82
16

Qs Qd P

400 800 850/btr

600 750 1000/btr

800 650 1200/btr

Formula atau rumus yang dipergunakan untuk menghitung elastisitas


penawaran sebagai berikut:

∆𝑄/𝑄
𝐸𝑠 = × 100%
∆𝑃/𝑃

Hasil perhitungan dari data diatas diperoleh nilai koefisien penawaran ƹ1


= 2,84; ƹ2 = 1,67. Hasil perhitungan elastisitas penawaran diatas menunjukkan
penawaran pasar yang elastis dan mengalami penurunan potensi pangsa pasar.

Berbagai Jenis elastisitas penawaran yang telah dipelajari dalam ilmu


ekonomi, yaitu :

1. Penawaran elastisitas sempurna


2. Penawaran elastisitas tidak sempurn
3. Penawaran dengan elastisitas uniter
4. Penawaran tidak elastis
5. Penawaran elastis

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

a. Sifat perubahan biaya produksi


Penawaran yang tidak elastis, jika kenaikan penawaran (supply) dilakukan
dengan biaya produksi yang sangat tinggi.
b. Jangka waktu analisis penawaran
Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif
lama menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena
perusahaan dapat melakukan perubahan baik harga, desain produk dan
sebagainya. Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu
17

yang relatif singkat menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat


tidak elatis, karena perusahaan tidak mampu melakukan perubahan.

Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas


penawaran :

1. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi


2. Daya tahan barang
3. Mobilitas faktor produksi
4. Kemudahan produsen pendatang baru untuk memasuki pasar.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen
perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan.

Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya


perubahan harga. Permintaan yang agak curam, pergeseran kurva penawaran
(supply curve) menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan
kuantitas yang lebih kecil. Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan
penjualan dengan terjadinya perubahan harga, karena hasil penjualannya. Ukuran
perubahan harga terhadap kuantitasnya dapat dihitung dari koefisien elastisitas
permintaannya.

B. Saran
Demikianlah makalah yang penulis buat ini. Penulis mengharapkan apa
yang telah dijelaskan dapat dipahami dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki penyusunan dalam pembuatan laporan
dikemudian hari. Demikianlah laporan yang penulis buat ini. Penulis
mengharapkan apa yang telah dijelaskan dapat dipahami dan bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki penyusunan dalam
pembuatan laporan dikemudian hari.

18
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, M. (2021). Ekonomi Manajerial. Jakarta: LPU-UNAS.

Aryaningsih, N. N. (2018). Ekonomi Manajerial: Kajian Teori dan Empiris Nilai


Keputusna Investasi. Malang: Media Nusantara Creative.

D, R. M., & M, S. (2016). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging


Sapi di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Farid, M. (2014). Teori Permintaan dalam Pandangan Islam. Eksyar Volume 01 Nomor
02, 105-115.

M, F. (2014). Teori Permintaan dalam Pandangan Islam. Eksyar: Jurnal Ekonomi Syariah
& Bisnis Islam 1, 105-115.

Nainggolan, L. E., Koesriwulandari, Bonaraja, Hasan, M., Naingolan, P., & Herawati, M.
(2021). Ekonomi Manajerial: Teori dan Pendekatan. Yayasan Kita Menulis.

19

Anda mungkin juga menyukai