Anda di halaman 1dari 28

Tugas Makalah Ekonomi

Elastisitas Permintan dan Penawaran

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
- Thania Ardilla - Rizky Zuliansyach
- Steffanie - Nur Aqmarina
- Rosemary Chang

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Batam


T.P 2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang “Elastisitas Permintaan
dan Penawaran”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran
Ekonomi di SMAN 4 BATAM
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Guru kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Batam,13 November 2018

Daftar Isi

2
Kata pengantar ................................................................................................ 2
Daftar isi ......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4


1.1 Latar belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6
BAB II METOLOGI PENELITIAN ......................................................... 8
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 9
2.1 Elastisitas Permintaan ............................................................................. 9
2.1.1 Pengertian Elastisitas Permintaan ................................... 9
2.1.2 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan ............................................. 10
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan .................. 14
2.3 Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand) ..................................... 16
2.4 Elastisitas Penawaran ............................................................................. 18
2.4.1 Pengertian Elastisitas Penawaran .............................................. 18
2.4.2 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran .............................................. 19
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastitsitas Pernawaran ................. 23
2.6 Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran ......................................................... 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 26
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 26
3.2 Saran ....................................................................................................... 27
3.4 Daftar Pustaka ........................................................................................ 28

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang
akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga,
seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar
pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat
mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi
yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan
kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh
mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.
Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain,
elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap
perubahan harga.
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2. Apa saja jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3. Apa faktor-faktor yang memperngaruhi elastisitas permintaan ?
4. Apa pengertian elastisitas penawaran ?
5. Apa saja jenis-jenis elastisitas penawaran?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Memahami jenis-jenis permintaan dan penawaran
3. Memahami faktor-faktor yang memperngaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran

1.4 Manfaat Penulisan


Berikut merupakan manfaat dari penulisan :

4
1. Untuk memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Untuk memahami jenis-jenis permintaan dan penawaran
3. Untuk memahami faktor-faktor yang memperngaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran

BAB II
LANDASAN TEORI

5
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana orang-orang dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan
dala berbagai cara untuk menghasilkan beberapa jenis barang dan jasa untuk
didistribusikan kepada konsumen untuk sekarang, dan di masa yang akan dating
kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. (Prof. P.A Samuelson). Dalam
teori ilmu ekonomi didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat
yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat hubungan ekonomi,
misalnya permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun
dan juga sebaliknya permintaan akan turun bila harga naik.
Mengenai sifat ekonomi, dalam hal ini ilmu ekonomi mempunyai sifat
definisi dimana ada banyak pengertian mengenai pokok bahasan yang akan
diberikan pada materi elastisitas ini. Sifat ekonomi selanjutnya penggunaan
grafik (kurva), penggunaan grafik dalam ilmu ekonomi menjelaskan hubungan
antar variable merupakan hal yang lumrah bahkan wajib karena hubungan antar
variable itu akan lebih mudah dibaca dengan menggunakan grafik.
Dalam ilmu ekonomi mikro terdapat sebuah pembahasan mengenai
elastisitas, dimana elastisitas yang dapat memungkinkan kita untuk menganalisa
supply dan demand secara lebih tepat dan juga dapat mengukur seberapa besar
respons dari pembeli dan penjual terhadap perubahan kondisi pasar yang terjadi
saat ini. dalam teori tentang permintaan , besarnya perubahan permintaan
sebagai akibat dari adanya perubahan harga tidak diketahui seberapa besar
efeknya yang dikeahui hanyalah turun atau naik perubahan jumlah yang
diminta. Sebenarnya dalam kasus yang lebih riil permintaan yang dilakukan
oleh konsumen tergantung dari jenis barang yang diperjual belikan. Sebagai
missal untuk barang-barang kebutuhan sehari hari seperti beras apakah dengan
meningkatnya harga maka dengan serta merta akan diikuti oleh menurunnya
permintaan beras? Atau sebaliknya apabila harga beras turun apakah dengan
serta merta pula konsumen akan membeli beras sebanyak mungkin? Bagaimana
dengan gula, garam, televise atau sepatu? Semakin peka permintaan suatu
barang terhadap perubahan harga semakin diketahui jenis apakah barang
tesebut. Secara teoritis dalam teori permintaan barang yang kaji dalam
analisanya di asumsikan barang normal (barang yang permintannya naik bila
pendapatan konsumen naik).
Sebagai contoh saat ini yang sedang terjadi pada kehidupan sehari hari
adalah mengenai kelangkaan bbm (bahan bakar minyak), dimana harga
dinaikkan hampir ± 15% dari harga sebelumnya, namun karena itu memang
6
sebuah kebutuhan hidup sehari hari, dan konsumen pun tetap membeli denga
kuantitas yang seperti biasanya. Hal ini menunjukan bahwa ada factor yang
tidak dapat merubah jumlah permintaan konsumen terhadap suatu barang
walaupun harga barang tersebut lebih mahal. Yang harus diperhatikan dalam hal
ini adalah jumlah permintaan pada suatu barang tetap namun dengan harga yang
lebih mahal, maka yang akan mereka perhatikan adalah mengenai pendapatan
mereka untuk mencukupinya karena akan ada pengeluaran lebih dari biasanya
dari dampak kenaikan harga tersebut.
Mengenai aplikasi elastisitas permintaan dan penawaran, dalam
perekonomian,terutama yang menganut system campuran seperti Negara
Indonesia ini contonya, umumya pemerintah terlibat baik langsung maupun
tidak langsung. Pada sistem ini masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan
kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah masih berperan untuk mengendalikan dan
mengawasi kegiatan ekonomi masyarakatnya. Campur tangan pemerintah
biasanya untuk meregulasi atau mengatur kegiatan ekonomi dan dalam rangka
memenuhi pendapatannya guna membayar para pegawainya dan juga
membiayai pembangunan negaranya. Untuk memenuhi semua itu maka salah
satu cara pemerintah adalah dengan memungut pajak kepada masyarakatnya.
Pajak tersebut dapat di bebankan kepada produsen dan juga konsumen dimana
cara penghitungan besar kecilnya nilai beban pajak yang di tanggung oleh
produsen atau konsumen yaitu dengan elastisitas permintaan dan penawaran.

BAB III
METODOLOGI PENULISAN

7
Dalam penyusunan makalah ini, pertama-tama penulis mengumpulkan
data materi terlebih dahulu yakni dari buku panduan Pengantar Ilmu Ekonomi
Mikro dan Makro edisi ke-4 karangan Iskandar Putong, kumpulan catatan
pribadi mata pelajaran ekonomi serta tambahan dari pemikiran sendiri penulis.
Dalam pengambilan pokok bahasan atau materi dari buku panduan, penulis
tidak hanya memindahkan materi tersebut saja kedalam makalah ini, namun
telah dipelajari dan dimengerti terlebih dahulu. Penulis juga menambahkan
materi dari catatan yang di dapat dari buku mata pelajaran ekonomi serta ada
beberapa tambahan yang penulis tambahkan dari hasil pemikiran sendiri ke
dalam makalah ini.
Setelah bahan materi untuk yang dibahas di makalah ini terkumpul,
langkah selanjutnya penulis adalah menyusunnya. Dalam menyusunnya penulis
menggunakan metode induktif atau yang biasa disebut metode empiris, penulis
menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan
yang bersifat umum. Umumnya metode ini didasarkan pada fakta empiris, jadi
misalkan besar kecilnya suatu permintaan tergantung dari besar kecilnya
pendapatan dan tingkat harga, maka untuk menarik kesimpulan mengenai
seberapa besar pengaruh perubahan permintaan terhadap perubahan harga,maka
diambillah data periodic. Degan menggunakan tabel dan grafik serta ilmu
statistik dan matematik maka akan dengan mudah diketahui hubungannya dan
seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan
sehingga dapat dibuat kesimpulan yang cukup valid.
Selain menggunakan metode empiris tersebut penulis juga menggunakan
metodologi kuantitatif karena data yang digunakan atau data yang di analisis
adalah data numeric/angka dan cara analisanya dengan cara matematis atau
meggunakan teknik statistic sebab ada banyak rumus yang dapat diaplikasikan
sehingga medapatkan hasil yang dapat menentukan elastisitasnya.

BAB IV
PEMBAHASAN

8
Elastisitas adalah kepekaan perubahan harga terhadap jumlah barang yang di
minta atau ditawarkan. Elastisitas menggambarkan tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain.
Pengukuran elastisitas dilakukan dengan perbandingan perubahan jumlah
abrang yang diminta atau ditawarkan dengan perubahan faktor-faktor
pengaruhnya yang dinyatakan dalam persentase. Produsen perlu
mempertimbangkan perilaku konsumen terhadap perubahan harga berkaitan
dengan penentuan harga jual
2.1 Elastisitas Permintaan
2.1.1 Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan
suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain
elastisitas dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu
barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya,
semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio
persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Adapun rumusnya :

Keterangan :
Ed : Elastisitas Harga Permintaan
∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta
Q : Jumlah barang yang di minta
∆P : Perubahan Harga
P : Harga

2.1.2 Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan

Koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna

9
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n<∞ Elastis
n=∞ Elastis sempurna

2.1.2.1 Permintaan Elastis (Ed > 1)

Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar


terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan
harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta akan
mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP.
Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah,
seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian pesta dan lain-lain.

Contoh soal :
Harga mentega di toko kelontong menurun dari Rp 2.000,00 menjadi Rp.
1.750.00 . Hal ini menyebabkan jumlah barang yang diminta bertambah dari
400 menjadi 700 unit. Penghitungan koefisien elasitas permintaan sebagai
berikut.

2.1.2.2 Permintaan Inelastis (Ed < 1)

10
Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau
persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding
persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan
Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari
10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan
pokok seperti gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.

Contoh Soal :
Harga beras disebuah pasar naik dari Rp. 6.000.00 menjadi Rp
8.000.00 per Kg. Kenaikan harga ini menyebabkan jumlah beras yang diminta
turun dari 600 kg menjadi 500 kg. Penghitungan koefisien elasitas permintaan
sebagai berikut.

2.1.2.3 Permintaan Elastis Uniter/satuan (Ed = 1)

Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding


terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi

11
kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan
berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat
= 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya
hanyalah secara kebetulan.

Contoh Soal :
Harga telpon seluler merek tertentu disebuah pusat elektronok menurun
dari Rp1.250.000,00 per unit menjadi Rp1.150.000,00 per unit.akibatnya
,jumlah barang yang diminta bertambah dari 50 unit menjadi 54
unit.penghitungan koefisien elastisitas permintaan sebagian berikut.

2.1.2.4 Permintaan Inelastis Sempurna.

Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah


yang diminta meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada.
Secara matematis %ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan
harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang
diminta. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam
membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih
memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam
dapur oleh suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit. Konsumen
membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan
pada berapa harganya.
12
2.1.2.5 Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )

Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang


diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan,
meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd = Ada,
%ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi pada bila permintaan suatu
barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus
ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau permintaan akan produk
tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap. △Q = sementara
△P = 0

Contoh :
Pada harga Rp 20.000 jumlah barang yang diminta adalah 10 unit. Pada
harga yang tetap, karena banyaknya peminat ternyata jumlah barang yang
diminta bertambah menjadi 20 unit. Tentukan koefisien elastisitas permintaan!

P₁ = Rp 20.000
Q₁ = 10
P₂ = Rp 20.000
Q₂ = 20

Elastisitas = [ΔQ / ΔP] x P₁ / Q₁


Elastisitas = [(20 - 10) / (20.000 - 20.000)] x 20.000/10
Elastisitas = [10 / 0] x 20.000/10
Elastisitas = ∞ (tak terhingga)

13
Karena koefisien elastisitas sama dengan tak terhingga. maka jenisnya adalah
elastisitas sempurna

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


 Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan
harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap
barang ini bersifat inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang
kurang penting, maka permintaan bersifat elastis.
 Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga
yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang
tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai
penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada
waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah
daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang
tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang
pengganti adalah bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya
sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli
barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli
yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena
tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang
bersaingan dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut:
semakin banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis
sifat permintaannya.
 Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu
barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/.
Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah
harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan
tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi
permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang
agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan
membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang diinginkan. Perbedaan

14
harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu
merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan
bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli
sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
 Jangka waktu analisis.
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin
elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat
permintaan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru
terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka
cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun
harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu yang
lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami
kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang
yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti
mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang
lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
 Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen
sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan.
Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang
mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari.
Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
 Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa
pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat
inelastic, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
 Mode
Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila
barang tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya
harga akan tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian
sebaliknya.
 Perubahan harga dan barang yang diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaan menjadi elastis.

2.3 Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)

15
Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta
terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan
barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat
pelengkap.

Ket:
EXA : Elastisitas Silang
∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx : Jumlah barang X yang di minta
∆PA : Perubahan Harga barang A
PA : Perubahan harga A
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan jumlah barang X
yang diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil
tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan
mobil akan cenderung turun.
Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X
yang diminta. minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A
dan B.
Tabel. . Intrepetasi Elastisitas Silang

Ket :
Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X
PA = Harga Barang A
4. Elastisitas Pendapatan (Ey)
Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang
yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.

Ket:
Ey : Elastisitas Pendapatan
∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta
Qx : Jumlah barang yang diminta
∆Y : Perubahan Pendapatan
Y : Pendapatan
16
Nilai elastisitas pendapatan adalah :
a. Ey < 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang
bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan
konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang
tersebut semakin menurun.
b. 0 < Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal
atau kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan
konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat
tetapi dengan presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.
c. Ey > 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang
superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang apabila
pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut
juga meningkat dengan presentase yang lebih tinggi.

17
2.4 ELASTISITAS PENAWARAN
2.4.1 Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu
atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Besar kecilnya
koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut ;

Ket ;
ΔQS : Perubahan jumlah penawaran
ΔP : Perubahan harga barang
P : Harga barang mula-mula
QS : Jumlah penawaran mula-mula
Es : Elastisitas penawaran

Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :


1. Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang
bersangkutan
2. Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli
barang yang bersangkutan
3. Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan.
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap
perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan
harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas
Harga dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas
penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang
yang ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri.

18
Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang
dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan
perubahan harganya.

2.4.2 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran


Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya,
elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:
2.4.2.1 Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)

Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada.
Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.Dengan kata
lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap
jumlah yang ditawarkan.Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada
produk/barang-barang hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak
mungkin ditambah atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik.
Sebagai contoh nya yaitu jumlah penawaran kelapa di suatu daerah ketika
musim kemarau sangat sedikit dan tergantung/dipengaruhi dari faktor alam,
walaupun harga tinggi makajumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas.

19
2.4.2.2 Penawaran Inelastis (Es < 1)

Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap


perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase
perubahan harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau
sering disebut Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah
naik 10% maka perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas
penawaran kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian,
karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau
mengurangi produksinya dalam jangka pendek.
Contoh soal :
Harga kopi bubuk merek tertentu dipasar naik dari Rp.6.000,00 per kg
menjadi Rp.9.000,00 per kg. Jumlah kopi yang ditawarkan dipasar naik dari 200
kg menjadi 280 kg. Penghitungan koefisien elastisitas penawaran sebagai
berikut.

2.4.2.3 Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)

20
Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas
yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini akan turun sebesar 10%.
Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah barang yang dtawarkan akan
naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis
uniter atau elastis proporsional atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
Contoh soal :
Harga susu bubuk merek tertentu naik dari Rp30.000 menjadi Rp50.000
per/bungkus. Jumlah barang yang di tawarkan naik dari 150 bungkus menjadi
250 bungkus. Penghitungan koefisien sbg berikut:

2.4.2.4 Penawaran Elastis (Es > 1)

Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap


perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan
harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan
mengalami penurunan lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau harga naik 10%
maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari
10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau peka
terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya
terjadi pada barang hasil industri yang mudah ditambah atau dikurangi
produksinya.
21
Contoh soal :
Harga sandal disebuah toko naik dari Rp.25.000,00 menjadi Rp.35.000,00
per unit. Jumlah barang yang ditawarkan naik dari 100 menjadi 450 unit.
Penghitungan koefisien elastisitas penawaran sebagai berikut.

2.4.2.5 Penawaran Elastis Sempurna (Es = ∞ )

Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan
meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP
= 0. Secara matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0. Kasus penawaran elastis
sempurna terjadi pada bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah
meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada
berbagai produk, yang jelas kalau penawaran akan produk tersebut bisa
berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya
sejajar dengan sumbu X atau Q.

22
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu :

2.5.1 Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
 Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika
produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata
minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya
rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak
ekonomis.
 Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan
investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang
terjadi adalah sebaliknya.

2.5.2 Jangka waktu analisis.


Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah,
para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam
rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan
harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah,
yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja
semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera
menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar
harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya
persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.
2. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para
produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input
variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan
dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada

23
(areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam
keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis
barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam
jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk
membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih
memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva
penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para
produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap
(pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan
produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin
elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di
sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan
harga turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan
mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak
(misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran
barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih
bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran
yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
 Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan.
Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan
persediaan yang ada.
 Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas
mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena
kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau
dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

24
2.6 Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan
elastisitas permintaan,yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas:
elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastisdan tidak elastis
sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjual bersedia menjual semua
barangnya pada satuharga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan
sumbu datar. Tidak elastis
sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila pe
njual sama sekali tidakdapat menambah penawarannya walaupun harga
bertambah timggi.Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan
elastis.Pada elastisitas uniterapabila kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva
penawaran yang tidak elastis apabila perubahanharga menimbulkan perubahan
yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaranelastis apabila
perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar
terhadap penawaran

25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan


barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya
berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran
barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga
ditunjukkan dalam bentuk presentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta.
Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan
perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang
yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar,
tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas
permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan
sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan
mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

26
3.2 SARAN

Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan


keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah
barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di
tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik
perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Buku ekonomi kelas 10 terbitan Nurcahyani


Buku ekonomi kelas 10 terbitan Cendekia Putih

28

Anda mungkin juga menyukai