D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
- Thania Ardilla - Rizky Zuliansyach
- Steffanie - Nur Aqmarina
- Rosemary Chang
Daftar Isi
2
Kata pengantar ................................................................................................ 2
Daftar isi ......................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang
akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga,
seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar
pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat
mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi
yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan
kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh
mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.
Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain,
elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap
perubahan harga.
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2. Apa saja jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3. Apa faktor-faktor yang memperngaruhi elastisitas permintaan ?
4. Apa pengertian elastisitas penawaran ?
5. Apa saja jenis-jenis elastisitas penawaran?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Memahami jenis-jenis permintaan dan penawaran
3. Memahami faktor-faktor yang memperngaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran
4
1. Untuk memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Untuk memahami jenis-jenis permintaan dan penawaran
3. Untuk memahami faktor-faktor yang memperngaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana orang-orang dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan
dala berbagai cara untuk menghasilkan beberapa jenis barang dan jasa untuk
didistribusikan kepada konsumen untuk sekarang, dan di masa yang akan dating
kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. (Prof. P.A Samuelson). Dalam
teori ilmu ekonomi didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat
yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat hubungan ekonomi,
misalnya permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun
dan juga sebaliknya permintaan akan turun bila harga naik.
Mengenai sifat ekonomi, dalam hal ini ilmu ekonomi mempunyai sifat
definisi dimana ada banyak pengertian mengenai pokok bahasan yang akan
diberikan pada materi elastisitas ini. Sifat ekonomi selanjutnya penggunaan
grafik (kurva), penggunaan grafik dalam ilmu ekonomi menjelaskan hubungan
antar variable merupakan hal yang lumrah bahkan wajib karena hubungan antar
variable itu akan lebih mudah dibaca dengan menggunakan grafik.
Dalam ilmu ekonomi mikro terdapat sebuah pembahasan mengenai
elastisitas, dimana elastisitas yang dapat memungkinkan kita untuk menganalisa
supply dan demand secara lebih tepat dan juga dapat mengukur seberapa besar
respons dari pembeli dan penjual terhadap perubahan kondisi pasar yang terjadi
saat ini. dalam teori tentang permintaan , besarnya perubahan permintaan
sebagai akibat dari adanya perubahan harga tidak diketahui seberapa besar
efeknya yang dikeahui hanyalah turun atau naik perubahan jumlah yang
diminta. Sebenarnya dalam kasus yang lebih riil permintaan yang dilakukan
oleh konsumen tergantung dari jenis barang yang diperjual belikan. Sebagai
missal untuk barang-barang kebutuhan sehari hari seperti beras apakah dengan
meningkatnya harga maka dengan serta merta akan diikuti oleh menurunnya
permintaan beras? Atau sebaliknya apabila harga beras turun apakah dengan
serta merta pula konsumen akan membeli beras sebanyak mungkin? Bagaimana
dengan gula, garam, televise atau sepatu? Semakin peka permintaan suatu
barang terhadap perubahan harga semakin diketahui jenis apakah barang
tesebut. Secara teoritis dalam teori permintaan barang yang kaji dalam
analisanya di asumsikan barang normal (barang yang permintannya naik bila
pendapatan konsumen naik).
Sebagai contoh saat ini yang sedang terjadi pada kehidupan sehari hari
adalah mengenai kelangkaan bbm (bahan bakar minyak), dimana harga
dinaikkan hampir ± 15% dari harga sebelumnya, namun karena itu memang
6
sebuah kebutuhan hidup sehari hari, dan konsumen pun tetap membeli denga
kuantitas yang seperti biasanya. Hal ini menunjukan bahwa ada factor yang
tidak dapat merubah jumlah permintaan konsumen terhadap suatu barang
walaupun harga barang tersebut lebih mahal. Yang harus diperhatikan dalam hal
ini adalah jumlah permintaan pada suatu barang tetap namun dengan harga yang
lebih mahal, maka yang akan mereka perhatikan adalah mengenai pendapatan
mereka untuk mencukupinya karena akan ada pengeluaran lebih dari biasanya
dari dampak kenaikan harga tersebut.
Mengenai aplikasi elastisitas permintaan dan penawaran, dalam
perekonomian,terutama yang menganut system campuran seperti Negara
Indonesia ini contonya, umumya pemerintah terlibat baik langsung maupun
tidak langsung. Pada sistem ini masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan
kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah masih berperan untuk mengendalikan dan
mengawasi kegiatan ekonomi masyarakatnya. Campur tangan pemerintah
biasanya untuk meregulasi atau mengatur kegiatan ekonomi dan dalam rangka
memenuhi pendapatannya guna membayar para pegawainya dan juga
membiayai pembangunan negaranya. Untuk memenuhi semua itu maka salah
satu cara pemerintah adalah dengan memungut pajak kepada masyarakatnya.
Pajak tersebut dapat di bebankan kepada produsen dan juga konsumen dimana
cara penghitungan besar kecilnya nilai beban pajak yang di tanggung oleh
produsen atau konsumen yaitu dengan elastisitas permintaan dan penawaran.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
7
Dalam penyusunan makalah ini, pertama-tama penulis mengumpulkan
data materi terlebih dahulu yakni dari buku panduan Pengantar Ilmu Ekonomi
Mikro dan Makro edisi ke-4 karangan Iskandar Putong, kumpulan catatan
pribadi mata pelajaran ekonomi serta tambahan dari pemikiran sendiri penulis.
Dalam pengambilan pokok bahasan atau materi dari buku panduan, penulis
tidak hanya memindahkan materi tersebut saja kedalam makalah ini, namun
telah dipelajari dan dimengerti terlebih dahulu. Penulis juga menambahkan
materi dari catatan yang di dapat dari buku mata pelajaran ekonomi serta ada
beberapa tambahan yang penulis tambahkan dari hasil pemikiran sendiri ke
dalam makalah ini.
Setelah bahan materi untuk yang dibahas di makalah ini terkumpul,
langkah selanjutnya penulis adalah menyusunnya. Dalam menyusunnya penulis
menggunakan metode induktif atau yang biasa disebut metode empiris, penulis
menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan
yang bersifat umum. Umumnya metode ini didasarkan pada fakta empiris, jadi
misalkan besar kecilnya suatu permintaan tergantung dari besar kecilnya
pendapatan dan tingkat harga, maka untuk menarik kesimpulan mengenai
seberapa besar pengaruh perubahan permintaan terhadap perubahan harga,maka
diambillah data periodic. Degan menggunakan tabel dan grafik serta ilmu
statistik dan matematik maka akan dengan mudah diketahui hubungannya dan
seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan
sehingga dapat dibuat kesimpulan yang cukup valid.
Selain menggunakan metode empiris tersebut penulis juga menggunakan
metodologi kuantitatif karena data yang digunakan atau data yang di analisis
adalah data numeric/angka dan cara analisanya dengan cara matematis atau
meggunakan teknik statistic sebab ada banyak rumus yang dapat diaplikasikan
sehingga medapatkan hasil yang dapat menentukan elastisitasnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
8
Elastisitas adalah kepekaan perubahan harga terhadap jumlah barang yang di
minta atau ditawarkan. Elastisitas menggambarkan tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain.
Pengukuran elastisitas dilakukan dengan perbandingan perubahan jumlah
abrang yang diminta atau ditawarkan dengan perubahan faktor-faktor
pengaruhnya yang dinyatakan dalam persentase. Produsen perlu
mempertimbangkan perilaku konsumen terhadap perubahan harga berkaitan
dengan penentuan harga jual
2.1 Elastisitas Permintaan
2.1.1 Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan
suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain
elastisitas dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu
barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya,
semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio
persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Adapun rumusnya :
Keterangan :
Ed : Elastisitas Harga Permintaan
∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta
Q : Jumlah barang yang di minta
∆P : Perubahan Harga
P : Harga
Koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna
9
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n<∞ Elastis
n=∞ Elastis sempurna
Contoh soal :
Harga mentega di toko kelontong menurun dari Rp 2.000,00 menjadi Rp.
1.750.00 . Hal ini menyebabkan jumlah barang yang diminta bertambah dari
400 menjadi 700 unit. Penghitungan koefisien elasitas permintaan sebagai
berikut.
10
Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau
persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding
persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan
Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari
10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan
pokok seperti gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.
Contoh Soal :
Harga beras disebuah pasar naik dari Rp. 6.000.00 menjadi Rp
8.000.00 per Kg. Kenaikan harga ini menyebabkan jumlah beras yang diminta
turun dari 600 kg menjadi 500 kg. Penghitungan koefisien elasitas permintaan
sebagai berikut.
11
kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan
berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat
= 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya
hanyalah secara kebetulan.
Contoh Soal :
Harga telpon seluler merek tertentu disebuah pusat elektronok menurun
dari Rp1.250.000,00 per unit menjadi Rp1.150.000,00 per unit.akibatnya
,jumlah barang yang diminta bertambah dari 50 unit menjadi 54
unit.penghitungan koefisien elastisitas permintaan sebagian berikut.
Contoh :
Pada harga Rp 20.000 jumlah barang yang diminta adalah 10 unit. Pada
harga yang tetap, karena banyaknya peminat ternyata jumlah barang yang
diminta bertambah menjadi 20 unit. Tentukan koefisien elastisitas permintaan!
P₁ = Rp 20.000
Q₁ = 10
P₂ = Rp 20.000
Q₂ = 20
13
Karena koefisien elastisitas sama dengan tak terhingga. maka jenisnya adalah
elastisitas sempurna
14
harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu
merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan
bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli
sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
Jangka waktu analisis.
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin
elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat
permintaan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru
terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka
cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun
harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu yang
lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami
kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang
yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti
mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang
lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen
sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan.
Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang
mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari.
Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa
pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat
inelastic, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
Mode
Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila
barang tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya
harga akan tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian
sebaliknya.
Perubahan harga dan barang yang diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaan menjadi elastis.
15
Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta
terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan
barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat
pelengkap.
Ket:
EXA : Elastisitas Silang
∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx : Jumlah barang X yang di minta
∆PA : Perubahan Harga barang A
PA : Perubahan harga A
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan jumlah barang X
yang diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil
tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan
mobil akan cenderung turun.
Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X
yang diminta. minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A
dan B.
Tabel. . Intrepetasi Elastisitas Silang
Ket :
Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X
PA = Harga Barang A
4. Elastisitas Pendapatan (Ey)
Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang
yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.
Ket:
Ey : Elastisitas Pendapatan
∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta
Qx : Jumlah barang yang diminta
∆Y : Perubahan Pendapatan
Y : Pendapatan
16
Nilai elastisitas pendapatan adalah :
a. Ey < 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang
bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan
konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang
tersebut semakin menurun.
b. 0 < Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal
atau kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan
konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat
tetapi dengan presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.
c. Ey > 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang
superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang apabila
pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut
juga meningkat dengan presentase yang lebih tinggi.
17
2.4 ELASTISITAS PENAWARAN
2.4.1 Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu
atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Besar kecilnya
koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut ;
Ket ;
ΔQS : Perubahan jumlah penawaran
ΔP : Perubahan harga barang
P : Harga barang mula-mula
QS : Jumlah penawaran mula-mula
Es : Elastisitas penawaran
18
Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang
dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan
perubahan harganya.
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada.
Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.Dengan kata
lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap
jumlah yang ditawarkan.Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada
produk/barang-barang hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak
mungkin ditambah atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik.
Sebagai contoh nya yaitu jumlah penawaran kelapa di suatu daerah ketika
musim kemarau sangat sedikit dan tergantung/dipengaruhi dari faktor alam,
walaupun harga tinggi makajumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas.
19
2.4.2.2 Penawaran Inelastis (Es < 1)
20
Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas
yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini akan turun sebesar 10%.
Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah barang yang dtawarkan akan
naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis
uniter atau elastis proporsional atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
Contoh soal :
Harga susu bubuk merek tertentu naik dari Rp30.000 menjadi Rp50.000
per/bungkus. Jumlah barang yang di tawarkan naik dari 150 bungkus menjadi
250 bungkus. Penghitungan koefisien sbg berikut:
Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan
meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP
= 0. Secara matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0. Kasus penawaran elastis
sempurna terjadi pada bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah
meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada
berbagai produk, yang jelas kalau penawaran akan produk tersebut bisa
berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya
sejajar dengan sumbu X atau Q.
22
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu :
23
(areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam
keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis
barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam
jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk
membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih
memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva
penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para
produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap
(pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan
produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin
elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di
sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan
harga turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan
mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak
(misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran
barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih
bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran
yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan.
Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan
persediaan yang ada.
Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas
mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena
kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau
dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
24
2.6 Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan
elastisitas permintaan,yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas:
elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastisdan tidak elastis
sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjual bersedia menjual semua
barangnya pada satuharga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan
sumbu datar. Tidak elastis
sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila pe
njual sama sekali tidakdapat menambah penawarannya walaupun harga
bertambah timggi.Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan
elastis.Pada elastisitas uniterapabila kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva
penawaran yang tidak elastis apabila perubahanharga menimbulkan perubahan
yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaranelastis apabila
perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar
terhadap penawaran
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
26
3.2 SARAN
27
DAFTAR PUSTAKA
28