Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PATUNG LIBERTY

Sejarah Singkat

Patung Liberty adalah sebuah karya monumental seni pahat yang melambangkan
kebebasan bagi seluruh dunia. Nama Patung ini sebenarnya adalah “Liberty Enlightening the
World” atau Liberty yang menyinari dunia. Patung ini di gambarkan sebagai seorang wanita
yang sedang membebaskan diri dari belenggu tirani dengan tangan kanan yang memegang
sebuah obor dengan api yang menyala, ini melambangkan kebebasan. Sementara tangan kirinya
memegang sebuah buku dengan tulisan “July 4, 1776″ (dengan angka Romawi), hari
kemerdekaan Amerika. Dia mengenakan jubah yang menjuntai dan 7 bayangan dari paku besar
pada mahkotanya melambangkan 7 samudra dan benua.

Liberty Enlightening the World adalah suatu Patung berukuran raksasa yang terletak di
Pulau Liberty, di muara Sungai Hudson di New York Harbor, Amerika Serikat. Patung
perunggu yang diberikan pada tanggal 28 Oktober 1886 ini merupakan hadiah seratus tahun
kemerdekaan Amerika Serikat dan merupakan ungkapan persahabatan antara perancis dan
amerika serikat.

Pemahat Patung adalah Frederic Auguste Bartholdi, dan Gustave Eiffel (desainer Menara
Eiffel) merancang struktur penyangga dalamnya. Monumen Nasional yang telah berdiri selama
lebih dari 120 tahun ini adalah salah satu lambang AS yang paling terkenal di seluruh dunia, dan
menjadi simbol kebebasan dan demokrasi yang diakui secara internasional.
SEJARAH CANDI BOROBUDUR

Sejarah mencatat Borobudur adalah candi terbesar yang pernah dibangun untuk
penghormatan terhadap sang Budha. Bayangkan saja bangunannya mencapai 14.000m persegi
dengan ketinggian hingga 35,29m. Sebuah prasasti Cri Kahuluan yang berasal dari abad IX (824
Masehi) yang diteliti oleh Prof Dr J.G. Casparis, mengungkap silsilah tiga Wangsa Syailendra
yang berturut-turut berkuasa pada masa itu, yakni Raja Indra, Putranya Samaratungga.
Kemudian, putrinya yang bernama Samaratungga Pramodawardhani.

Pada masa Raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama:
Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat
bangunan yang diidentikan dengan sebutan vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang
mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan Dinasti Syailendra di daerah perbukitan.

Letak candi ini memang diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid,
Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur
dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta
disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi
untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti
umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas.
Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan
hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan
kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu
yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang
kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.
SEJARAH PERTANIAN

Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul
ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri.
Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong
kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat
pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan
masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar
dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian
adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.

Agak sulit membuat suatu garis sejarah pertanian dunia, karena setiap bagian dunia
memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang berbeda-beda. Di beberapa bagian
Afrika atau Amerika masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara),
yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap
berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara dan Eropa
traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu mendukung penyediaan
pangan ratusan orang.

Anda mungkin juga menyukai