Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PKn

Disusun oleh :

1. Aminah Herliyanti (02)


2. Astrid Martha Dila (03)
3. Dela Azalia Intan C. (04)
4. Diaz Wulandari (05)
5. Dwi Aryo (06)

Kelas : XI B Farmasi

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KAB.TEGAL
SMK MUHAMMADIYAH LEBAKSIU
“TERAKREDITASI A”
Kompetensi Keahlian : 1.Farmasi 2. Analis Kesehatan 3. Akuntansi 4. Administrasi Perkantoran
Jalan Raya barat 23 Lebaksiu Kab. Tegal 52461 Telp. (0283)3466588
Email: smkfarmasi.muh.lbs@gmail.com www.smkfamubamutu.sch.id
Tahun Ajaran 2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan
memyelesaikan makalah mengenai fungsi dan kewenang lembaga negara,
hubungan pemerintah pusat dan daerah dan hakikat bangsa dan negara.
Makalah ini disusun berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan yang
mencakup ruang lingkup dan pada aspek - aspek ruang lingkup tersebut.
Diharapkan bagi semua orang yang membaca makalah ini, dapat menjadi terampil
dan berkarakter.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna
dalam proses belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam,
sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan kurang lengkap.
Kami juga mengharap kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah
ini, sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik kemudiaan hari.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i


KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DATAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................3
A. Menganalisis Fungsi Dan Kewenangan Lembaga Negara ......3
B. Menganalisis Hubungan Pemerintah Pusat Dan Daerah ..........6
C. Memahami Hakikat Bangsa Dan Negara .................................7
BAB III PENUTUP .....................................................................................16
A. Kesimpulan ..............................................................................16
B. Saran .........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lembaga negara adalah intitusi-intitusi negara yang secara langsung diatur
atau memiliki kewenangan yang diberikan UUD 1945. Sebagai mahluk sosial,
setiap manusia mempuyai kecenderungan untuk hidup bersama dan berkelompok
dengan sesamanya, serta mendiam suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia
yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat - masyarakat yang
mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul
bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu
juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk
pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya. Seperti penjelasan diatas,
sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak
jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsa
pada suatu negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah fungsi, tugas dan wewenang lembaga lembaga negara menurut UUD
1945?
2. Apakah hubungan pemerintah pusat dan daerah?
3. Apakah makna dari masyarakat bangsa dan negara?
4. Bagaimana proses pembentukan bangsa dan negara?
5. Bagaimana proses terbentuknya bangsa?
6. Bagaimana proses terbentuknya negara?
7. Apa teori terbentuknya negara?
8. Apa saja bentuk - bentuk kenegaraan?
9. Apa saja fungsi dan tujuan negara?

1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui fungsi, tugas dan wewenang lembaga - lembaga menurut
UUD 1945.
2. Untuk mengetahui hubungan pemerintah pusat dan daerah.
3. Untuk mengetahui makna dari masyarakat, bangsa dan negara.
4. Untuk mengetahui proses dari pembentukan bangsa dan negara.
5. Untuk mengetahui proses terbentuknya bangsa.
6. Untuk mengetahui proses terbnetuknya negara.
7. Untuk mengetahui bentuk - bentuk dari kenegaraan
8. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi, Tugas Dan Wewenang lembaga - lembaga negara hasil


amandemen UUD'45
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR)
Sesuai dengan pasal 3 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut:
- Mengubah dan menetapkan undang - undang dasar
- Melantik presiden dan wakil presiden
- Memberhentikan presiden dalam masa jabatannya menurut undang - undang
dasar.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Sesuai dengan pasal 20 A Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai fungsi,
antara lain sebagai berikut :
a. Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
- Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang -
undang.
- Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk
menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
- Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan
pengawasan terhadap pemerintahan yang menjalankan undang - undang.
b. Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal - pasal
lain undang - undang dasar ini, DPR mempunyai hak interplasi, hak angket,
dan hak menyatakan pendapat.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Sesuai dengan pasal 22 D UUD 1945 maka kewenang DPD, antara lain
sebagai berikut :
a. Dapat mengajukan rancangan undang - undang kepada DPR yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan

3
pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan rakyat.
b. Ikut membahas rancangan undang - undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta memberi
pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang -
undang, RAPBN, pajak, pendidikan dan agama.
c. Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan undang - undang pelaksanaan
undang - undang otonomi daerah hubungan pusat dengan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan
pusat dengan daerah, pajak, pendidikan dan agama.

4. Persiden dan Wakil Presiden


Presiden dan wakik presiden menjalakan pemerintahan sesaui dengan tujuan
negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Sebagai seorang kepala negara, menurut undang - undang dasar negara
republik indonesia tahun 1945, presiden mempunyai wewenang sebagai berikut.
a. Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan dewan
perwakilan rakyat.
b. Mengangkat duta dan konsul, menerima duta dari negara lain.
c. Memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga
negara indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan
nama baik indonesia.
Sebagai seorang kepala pemerintah, presiden mempunyai kekuasaan tertinggi
untuk menyelenggarakan pemerintahan negara indonesia. Wewenang, hak dan
kewajiban presiden sebagai kepala pemerintahan, diantaranya:
a. Memegang kekusaan pemerintahan menurut undang - undang dasar.
b. Berhak mengajukan rancangan undang - undang (RUU) kepada DPR.
c. Menetapkan peraturan pemerintahan

4
d. Memegang teguh undang - undang dasar dan menjalankan segala undang -
undang dan peraturannya dengan selurus - lurusnya serta berbakti kepada
nusa dan bangsa.
e. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
f. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan pertimbangan
mahkamah agung.

5. Mahkamah Agung (MA)


Kewajiban dan wewenang mahkamah agung, antara lain sebagai berikut:
a. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang
undangan di bawah undang - undang terhadap undang - undangan dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang - undang.
b. Mengajukan tiga orang anggota hakim kontitusi.
c. Memberikan pertimbangan dalam hal presiden menberi grasi dan rehabilitas.

6. Mahkamah Konstitusi (MK)


Keberadaan mahkamah konstitusi diatur dalam undang - undang dasar
negara republik indonesia tahun 1945 dan undang - undang republik indonesia
nomor 24 tahun 2003 tentang mahkamah konstitusi mahkamah
a. Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji undang - undang dasar, memutus
pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
umum.
b. Mahkamah konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR
memgenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden
menurut undang - undang dasar.

7. Komisi Yudisial (KY)


Komosi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang berikut
ini:
a. Mengusulkan pengangkatan hakim agung.
b. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim.

5
Anggota komisi yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di
bidang hukum serta memiliki integrasi dan kepribadian yang tidak tercela.
Anggota komisi yudisial diangkat dan diberikan oleh presiden dengan persetujuan
DPR.

8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu badan
pemeriksan keuangan yang bebas dan mandiri.
a. Memeriksa pengelolaan keuangan negara. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan
kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan
UUD 1945 pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.
b. Berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan perwakilan di
setiap provinsi.

B. Makna Hubungan Pemerintahan Pusat Dan Daerah


Dalam menganalisis pola hubungan perimbangan keuangan antara
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah, hal ini sebaiknya dimulai dari hal -
hal normatif yang menjadi landasan proses perimbangan keuangan.
Sejak bedirinya sistem otonimi daerah pada tahun 2001, negara indonesia
hingga kini masih terus berproses mencari bentuk hubungan antara pemerintahan
di daerah dan pemerintahan pusat demi menjaga stabilitas nasional, demikian pun
dalam bidang keuangan. Untuk mengatasi hal itu pemerintahan mendeklarasikan
UU 33 tahun 2004 yang kemudian mengatur tentang perimbangan keuangan
antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Peristilahan tentang dana perimbangan pusat dan daerah merupakan
kondekuensi logis dari suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional,
demokrstis, transparan dan efisien dalam rangka pendanaan desentralisasi, dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta besaran
pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembaantuan sebagaimana
yang termaktub dalam UU no 32 tahun 2004, UU no 33 tahun 2004 dan PP no 55
tahun 2005.

6
Asas desentralisasi yang memberikan wewenang kepada daerah untuk
mengurus rumah tangganya sendiri mengindikasikan adanya dua pihak yang akan
saling berhubungan. Dalam UU no 33 tahun 2004 dirincikan bahwa dana
perimbangan keuangan terbagi menjadi tiga bagian yaitu dana bagi hasil, dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus.

C. Makna Masyarakat, Bangsa Dan Negara


1. Makna masyarakat
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dan kodrat yang sama.
Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda -
beda tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah dan negara. Pada
umunya ada tiga golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan pekerjaan, perkumpulan
ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan keluarga, suami isteri
(gemeinschaft)
b. Golongan yang berdasarkan hubungan perkumpulan ekonomi, koperasi,
serikat kerja, perkumpulan sosial, perkumpulan kesenian dan olahraga.
c. Golongan yang bedasarkan hubungan tujuan pandangan hidup atau ideology,
partai politik, perkumpulan agama, bangsa dan negara.

2. Makna Bangsa
Bangsa adalah orang - orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa,
dan sejarah serta pemerintah sendiri. Dalam kamus bahasa indonesia. Pengertian
bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa
serta wilayah tertentu dimuka kami.
Sejarah timbulnya bangsa - bangsa didunia berawal dari benua eropa. Pada
akhir abad XIX, di benua eropa timbul berbagai gerakan kebangsaan. Gerakan
tersebut mengakibatkan kerajaan - kerajaan besar di eropa seperti kerajan austria-
hongaria, turki dan perancis, terpecah menjadi negara - negara kecil. Banyaknya
gerakan kebangsaan di eropa saat itu dan keberhasilan mereka menjadi bangsa
yang merdeka, mempunyai pengaruh yang besar pada kehidupan eropa maupun
wilayah lain didunia.

7
Bangsa adalah sekelompok manusia orang yang memiliki hal - hal berikut:
a. Cita - cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b. Perasaan senasib sepenanggungan
c. Karakter yang sama
d. Adat istirahat atau budaya yang sama
e. Satu kesatuan wilayah
f. Terorganisir dalam satu wilayah hukum.

3. Makna Negara
Istilah negara dari de staat (Belanda), the state(Inggris), I'etat(Prancis), Io
stato (Italia) dan Der staat (Jerman). Menurut bahasa sansekerta, nagari atau
negara, berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku -suku di indonesia sering di
sebut negeri atau negara, yaitu tempat tinggal. Menurut kamus umum bahasa
indonesia negara adalah persekutuan bangsa yang hidup diperintah dan diurus
oleh suatu badan pemerintah dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas
(lembaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama. Sedangkan negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial
yang mengatur, memimpin dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup
wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, negara memiliki
aparatur negara dan wewenangnya.

D. Proses pembentukan bangsa dan negara


Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa negara, yang
model otordoks dan model mutakhir.
1. Model Otordoks
Model otordoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu,
untuk kemudian bangsa kemudian bangsa itu membentuk suatu negara tersendiri.
Contoh bangsa yahudi berusaha mendirikan negara Israel.
Ciri - ciri model otordoks:
a. Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu negara membentuk suatu
negara.

8
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja, yaitu hanya membentuk
strukturPemerintah, bukan pembentukan identitas kultur baru.
c. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi
nasional.
2. Model Mutakhir
Model mutakhir berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan pemduduk negara merupakan sekumpulan
suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan negara amerika serikat pada
tahun 1776.
Ciri -ciri model mutakhir :
a. Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa
menjadi satu bangsa.
b. Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai karena harus mencapai
kesepakatan tentang identitas cultural yang baru.
c. Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal
terbentuknya bangsa negara.
d. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan
dari proses untegrasi nasional.

E. Proses terbentuknya Bangsa


Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat
ditelah lebih lanjut mengenai proses dan unsur - unsur pembentukanya. Menurut
pengamatan Ben Anderson, ilmuan politik dari Universitas Corne, bangsa
merupakan komunikasi politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas
batasnya dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas politik yang
dibayangkan? Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap
individunya tidak dikenal satu sama lain, begitulah dengan bangsa yang besar
sekalipun, yang jumlah anggota atau pemduduknya hingga ratusan jiwa,
mempunyai batas wilyalah yang relative jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu
bangsa dan wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewenang kenegaraan
atau negar yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.

9
1. Faktor pembentukan bangsa menurut dasar Identitas.
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan(darah dan keluarga) dan kesamaan suku
bangsa,daerah, bahasa dan adat istiadat.
b. Sacral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan
ideology doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat sehingga membentuk
bangsa negara.
c. Tokoh - tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk
mewujudkan visi misi bangsa.
d. Bhineka Tunggal Ika, yaitu factor kesadaran antar anggota masyarakat
mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
e. Perkembangan ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai
kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat yang lain.
2. Factor pembentukan bangsa menurut segi organisasi.
a. Negara sebagai organisasi kekuasaan
b. Negara sebagai orginisasi politik
c. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusulaan
d. Negara ditinjau dari segi intergritas antara pemerintah dan rakyat.

F. Proses terbentuknya Negara


Unsur - unsur negara
Menurut para ahli, negara antara lain Oppenheim Leuterpacht, Tiga unsur pokok
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rakyat atau masyarakat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu negara atau
menjadi penghuni negara.
Pendudukan dan bukan penduduk ( berdasarkan hubungannya dengan
wilayah negara). Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau
berdomisili tetap dalam wilayah negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal
di negara itu. Termasuk dalam golongan bukan penduduk antara lain wisata asing
yang sedang melakukan perjalanan wisata di dalam wilayah.

10
Warga negara dan bukan warga negara (berdasarkan hubungan dengan
pemerintah negara). Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari negara (menurut undang - undang diakui sebagai negara).
Bukan warga negara (orang asing) adalah yang mengakui negara lain sebagai
negaranya.
b. Wilayah atau daerah, meliputi udara, darat dan perairan (perairan bukan
merupakan syarat mutlak). Pembahasan wilayah suatu negara sangat penting
sekali karena menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu negara dalam segala
bentuk seperti hal - hal berikut.
a. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada didalamnya.
b. Berkuasa mengusir orang - orang yang bukan warga negaranya dalam
wilayah tersebut bila tidak izin dari negara itu.
c. Daratan
Pembatasan antara negara dapat berupa hal-hal berikut:
1. Batas alam, misalnya mengenai sungai, danau, pengunungan dan lembah
2. Batas buatan, misalnya pagar tenbok, pagar kawat berduri
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara atau selatan, bujur timur atau
barat.
d. Lautan
Wilayah laut suatu negara ialah semua perairan, lautan dan sungai yang
berada dalam batas -batas negara (laut teritorial). Penentuan batas laut harus
berpedoman kepada hukum laut internasional. Masalah laut menjadi masalah
internasional karena ada dua konsepsi yang bertentangan yaitu sebagai berikut :
a. Res Nullius, yaitu lautan dapat dimiliki oleh negara karena tidak ada yang
memilikinya.
b. Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia, oleh
karena itu tidak dapat dimiliki oleh negara manapun.

e. Udara
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran
pemikiran yang dikelompokan atas dua bagian yaitu:
1. Kebebasan ruang udara tanpa batas
2. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara kolong.

11
3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negara kolong untuk
dapat di laksanakan.
Aliran kedaulatan atas udara di atas wilayah negaranya, aliran ini terbagi ke dalam
tiga pendapat yaitu:
1. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu
2. Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing
3. Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.

3. Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah dimana kapal - kapal laut yang berbendera negara
tertentu yang sedang mengangkasa diatas laut bebas dibawah identitas negara
tertentu dan tempat atau gedung perwakilan suatu diplomatic suatu negara
tertentu.

f. Pemerintah yang berdaulat


Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur- unsur negara tersebut.
Pemerintah yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut:
1. Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislative, eksekutif
dan yudikatif.
2. Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
Pemerintah yang berkedaulatan yaitu penyelenggara negara yang
memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintah di negara tersebut.
Pemerintah tersebut memiliki kedaulatan baik kedalam maupunkeluar,
kedaulatan kedalam berarti negara memiliki kekuasaaan untuk ditaati oleh
rakyatnya, kedaulatan keluar berarti negara maupun mempertahankan diri
dari serangan negara lain.

G. Teori terjadinya negara


1. Teori hokum alam
Teori hokum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa plato
dan Aristoteles.

12
Menurut teori hokum alam, terjadinya negara adalah suatu yang alamiah,
bersumber dari manusai sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan
berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
2. Teori Ketuhanan
Teori ini muncul setelah lahirnya agama - agama besar di dunia yaitu islam
dan kristen.
Menurut teori ketuhanan terjadinya negara adalah karena kehendak tuhan,
disadari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari tuhan dan terjadi atas
kehendak tuhan.
Pemimpin dalam suatu negara adalah wakil tuhan. Teori ini dikemukakan
oleh Frederich Julius Stahl. Thomas Aquinas dan Agustinus.
3. Teori perjanjian
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hokum alam dan
kedaulatan tuhan.
Meraka menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan
dengan baik bagimana terjadinya negara. Teori ini dilahirkan oleh pemikir-
pemikir eropa yaitu : Thomas Hobes, John Locke, J.J Rouseau dan Montesquieun.

H. Bentuk - bentuk kenegaraan


a. Negara kesatuan (unitarusme)
Negara kesatuan suatu negara yang merdeka dan berdaulat, hanya ada satu
pemerintah(pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk negara kesatuan
sebagai berikut :
1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam
negara itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangakan
daerah - daerah tinggi melaksanakannya.
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu, pelimpahan kesempatan
dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri
(otonomi daerah) disebut pulau daerah swasta.
b. Negara serikat (federal)
Negara serikat (federasi) adalah suatu negara yang merupakan gabungan
dari beberapa negara bagian dari negara serikat itu. Artinya suatu negara yang
merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri kemudian menggabungkan diri dalam

13
suatu negara serikat sehingga menjadi negara bagian yang melepaskan sebagian
kekuasaannya kepada negara serikat itu.
c. Bentuk kenegaraan lainnya
Bentuk kenegaraan lainnya di dunia antara lain sebagai berikut :
1. Negara Dominion
Negara Dominion adalah suatu negara yang berada dibawah lindungan (to
proctet= melindungi). Negara pelindung (suzeren) , biasanya soal hubungan
luar negeri dan pertahanan.
2. Negara Uni
Negara ini adalah dua atau lebih negara yang masing - masing merdeka dan
berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara yang sama.
3. Mandate dan Trust
Bentuk negara - negara mandate dan trust diatur dan diawasi oleh dewan
perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam perang
dunia II, kemudian diatur oleh pemerintah dengan pengawasan komisi
mandate PBB di sebut negara mandate. Sedangkan negara - negara yang
pemerintahannya diawasi PBB disebut negara Trust.

G. Fungsi dan tujuan negara


Fungsi negara merupakan upaya negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi
negara biasa di bilang sebagai tugas negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan
yang dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya. Menurut Montesquieu negara
memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Fungsi legislative
2. Fungsi eksekutif
3. Fungsiyudikatif
Ketiga fungsi ini populer dengan sebutan Trial politika. Sedangakan
menurut Mirriam Budharjo, fungsi pokok negara adalah sebagai berikut:
1. Negara bertindak sebagai stabilisator. Melaksanakan penertiban untuk
mencapai tujuan bersama dan mencegah pemberontakan dalam masyarakat.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Fungsi ini dijalankan
dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.

14
3. Pertahankan fungsi negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
4. Menegakan keadilan. Fungsi negara ini dilaksanakan melalui badan - badan
pengadilan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan negara menurut para ahli:
1. Roger H. Soltau.
Tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laksi.
Tujuan negara adalah menyisahkan keesahan dimana rakyatnya dapat
mencapai terkabulnya keinginan- keinginan secara maksimal.
3. Plato
Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah setiap lembaga - lembaga negara mempunyai
tugas, fungsi dan wewenang, yang sudah diatur di dalam Undang - Undang Dasar
1945, sehingga jika adanya suatu tindakan yang di lakukan oleh lembaga -
lembaga negara yang tidak sesuai pasal - pasal maka akan dikenakan jeratan
hukum. Pengaturan hubungan wewenang dengan suatu undang - undang
sebagaimana amanat UUD 1945 membuka lembaran baru dalam pengaturan
hubungan pusat dan daerah. Pengaturan yang demikian itu menjadi landasan kuat
terwujudnya kejelasan dan kepastian pengaturan, baik tentang pemerintahan
daerah dan pemerintah pusat secara sendiri - sendiri maupun tentang hubungan
fungsional di antara keduanya. Substansi pengaturan dalam undang - undang
tentang hubungan wewenang pusat dan daerah lengkap:
a. Ketentuan umum hubungan wewenang pusat dan daerah
b. Prinsip hubungan pusat dan daerah
c. Kelembagaan hubungan pusat dan daerah
d. Cara pemberian wewenang oleh pusat
e. Hak dan kewajiban dalam hubungan pusat dan daerah
f. Bentuk hubungan dakam pelaksanan wewenang oleh pusat dan daerah
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda -
beda tingkatannya.
Bangsa adalah sekelompok manusia atau orang memiliki cita - cita bersama
yang mengikat dam menjadi suatu kesatuan, perasaan senasib, sepenanggungan,
karakter yang sama, adat - istiadat atau budaya yang sama, satu kesatuan wilayah,
terorganisir dalam satu wilayah hokum.
Istilah negara merupakan terjemahan dari de staat (Belanda) , the
state(Inggris) , I'etat (Prancis), statum (Latin) , Io stato (Italia), dan der staat
(Jerman). Menurut bahasa sansekerta, negari atau negara, berarti kota, sedangkan
menurut bahasa suku - suku di INDONESIA sering disebut negeri atau negara,
yaitu tempat tinggal.

16
Secara umum di kenal adanya 2 proses pembentukan bangsa - negara adalah
model Oteordoks dan model mutakhir. Unsur- unsur negara antara lain rakyat atau
masyarakat, wilayah atau daerah, meliputi udara atau darat, dan perairan (perairan
bukan meruoakan syarat mutlak) dan pemerintah yang berdaulat.
Beberapa teori terjadinya negara adalah teori hukum alam, teori ketuhanan
dan teori perjanjian. Bentuk - bentuk kenegaraan antara lain negara
kesatuan(Uniatarusme), dan negara serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan
lainnya yaitu negara Dominion, negara protektorat, negara uni, mandate dan trust.
Untuk menerapkan semangat kebangsaan pada generasi muda, diperlukan prinsip
- prinsip patriotisme adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta
memakia produk dalam negeri, rela berkorban demi bangsa dan negara, bangsa
sebagai bangsa dan negara INDONESIA. Mendahulukan kepentingan dan negara
di atas kepentingan pribadi, menjaga nama baik bangsa dan negara, berpretasi
dalam berbagai bidang untuk mengharumkan nama bangsa, dan setia kepada
bangsa dan negara terutama dalam menghadapi masuknya kurangan dampaknya
negatif globalisasi ke INDONESIA, sikap yang tidak sesuai dengan nasionalisme
dan patriotisme antara lain egois, eksrimisme, teorisme, primordialisme,
separatisme, dan propinsinalisme.

B. Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik, namun masih
banyak memiliki kekkurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kelak penulis dapat membuat
makalah yang lebih baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Wahab, A. A dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan


Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Wirano. (2009). Kewarganegaraan Indonesia : Dari Sosiologi menuju Yuridis.
Bandung : Alfabeta.
http://id. Wikipedia.org/ Wiki/ lembaga_tinggi_negara
http:/asagenerasiku. blogspot. com/2012/04/lembaga-lembaga -negara-fungsi-
dan. html

18

Anda mungkin juga menyukai