Disusun oleh :
Kelas : XI B Farmasi
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan
memyelesaikan makalah mengenai fungsi dan kewenang lembaga negara,
hubungan pemerintah pusat dan daerah dan hakikat bangsa dan negara.
Makalah ini disusun berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan yang
mencakup ruang lingkup dan pada aspek - aspek ruang lingkup tersebut.
Diharapkan bagi semua orang yang membaca makalah ini, dapat menjadi terampil
dan berkarakter.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna
dalam proses belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam,
sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan kurang lengkap.
Kami juga mengharap kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah
ini, sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik kemudiaan hari.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga negara adalah intitusi-intitusi negara yang secara langsung diatur
atau memiliki kewenangan yang diberikan UUD 1945. Sebagai mahluk sosial,
setiap manusia mempuyai kecenderungan untuk hidup bersama dan berkelompok
dengan sesamanya, serta mendiam suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia
yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat - masyarakat yang
mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul
bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu
juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk
pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya. Seperti penjelasan diatas,
sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak
jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsa
pada suatu negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah fungsi, tugas dan wewenang lembaga lembaga negara menurut UUD
1945?
2. Apakah hubungan pemerintah pusat dan daerah?
3. Apakah makna dari masyarakat bangsa dan negara?
4. Bagaimana proses pembentukan bangsa dan negara?
5. Bagaimana proses terbentuknya bangsa?
6. Bagaimana proses terbentuknya negara?
7. Apa teori terbentuknya negara?
8. Apa saja bentuk - bentuk kenegaraan?
9. Apa saja fungsi dan tujuan negara?
1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui fungsi, tugas dan wewenang lembaga - lembaga menurut
UUD 1945.
2. Untuk mengetahui hubungan pemerintah pusat dan daerah.
3. Untuk mengetahui makna dari masyarakat, bangsa dan negara.
4. Untuk mengetahui proses dari pembentukan bangsa dan negara.
5. Untuk mengetahui proses terbentuknya bangsa.
6. Untuk mengetahui proses terbnetuknya negara.
7. Untuk mengetahui bentuk - bentuk dari kenegaraan
8. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan rakyat.
b. Ikut membahas rancangan undang - undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta memberi
pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang -
undang, RAPBN, pajak, pendidikan dan agama.
c. Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan undang - undang pelaksanaan
undang - undang otonomi daerah hubungan pusat dengan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan
pusat dengan daerah, pajak, pendidikan dan agama.
4
d. Memegang teguh undang - undang dasar dan menjalankan segala undang -
undang dan peraturannya dengan selurus - lurusnya serta berbakti kepada
nusa dan bangsa.
e. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
f. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan pertimbangan
mahkamah agung.
5
Anggota komisi yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di
bidang hukum serta memiliki integrasi dan kepribadian yang tidak tercela.
Anggota komisi yudisial diangkat dan diberikan oleh presiden dengan persetujuan
DPR.
6
Asas desentralisasi yang memberikan wewenang kepada daerah untuk
mengurus rumah tangganya sendiri mengindikasikan adanya dua pihak yang akan
saling berhubungan. Dalam UU no 33 tahun 2004 dirincikan bahwa dana
perimbangan keuangan terbagi menjadi tiga bagian yaitu dana bagi hasil, dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus.
2. Makna Bangsa
Bangsa adalah orang - orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa,
dan sejarah serta pemerintah sendiri. Dalam kamus bahasa indonesia. Pengertian
bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa
serta wilayah tertentu dimuka kami.
Sejarah timbulnya bangsa - bangsa didunia berawal dari benua eropa. Pada
akhir abad XIX, di benua eropa timbul berbagai gerakan kebangsaan. Gerakan
tersebut mengakibatkan kerajaan - kerajaan besar di eropa seperti kerajan austria-
hongaria, turki dan perancis, terpecah menjadi negara - negara kecil. Banyaknya
gerakan kebangsaan di eropa saat itu dan keberhasilan mereka menjadi bangsa
yang merdeka, mempunyai pengaruh yang besar pada kehidupan eropa maupun
wilayah lain didunia.
7
Bangsa adalah sekelompok manusia orang yang memiliki hal - hal berikut:
a. Cita - cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b. Perasaan senasib sepenanggungan
c. Karakter yang sama
d. Adat istirahat atau budaya yang sama
e. Satu kesatuan wilayah
f. Terorganisir dalam satu wilayah hukum.
3. Makna Negara
Istilah negara dari de staat (Belanda), the state(Inggris), I'etat(Prancis), Io
stato (Italia) dan Der staat (Jerman). Menurut bahasa sansekerta, nagari atau
negara, berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku -suku di indonesia sering di
sebut negeri atau negara, yaitu tempat tinggal. Menurut kamus umum bahasa
indonesia negara adalah persekutuan bangsa yang hidup diperintah dan diurus
oleh suatu badan pemerintah dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas
(lembaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama. Sedangkan negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial
yang mengatur, memimpin dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup
wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, negara memiliki
aparatur negara dan wewenangnya.
8
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja, yaitu hanya membentuk
strukturPemerintah, bukan pembentukan identitas kultur baru.
c. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi
nasional.
2. Model Mutakhir
Model mutakhir berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan pemduduk negara merupakan sekumpulan
suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan negara amerika serikat pada
tahun 1776.
Ciri -ciri model mutakhir :
a. Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa
menjadi satu bangsa.
b. Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai karena harus mencapai
kesepakatan tentang identitas cultural yang baru.
c. Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal
terbentuknya bangsa negara.
d. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan
dari proses untegrasi nasional.
9
1. Faktor pembentukan bangsa menurut dasar Identitas.
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan(darah dan keluarga) dan kesamaan suku
bangsa,daerah, bahasa dan adat istiadat.
b. Sacral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan
ideology doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat sehingga membentuk
bangsa negara.
c. Tokoh - tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk
mewujudkan visi misi bangsa.
d. Bhineka Tunggal Ika, yaitu factor kesadaran antar anggota masyarakat
mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
e. Perkembangan ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai
kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat yang lain.
2. Factor pembentukan bangsa menurut segi organisasi.
a. Negara sebagai organisasi kekuasaan
b. Negara sebagai orginisasi politik
c. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusulaan
d. Negara ditinjau dari segi intergritas antara pemerintah dan rakyat.
10
Warga negara dan bukan warga negara (berdasarkan hubungan dengan
pemerintah negara). Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari negara (menurut undang - undang diakui sebagai negara).
Bukan warga negara (orang asing) adalah yang mengakui negara lain sebagai
negaranya.
b. Wilayah atau daerah, meliputi udara, darat dan perairan (perairan bukan
merupakan syarat mutlak). Pembahasan wilayah suatu negara sangat penting
sekali karena menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu negara dalam segala
bentuk seperti hal - hal berikut.
a. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada didalamnya.
b. Berkuasa mengusir orang - orang yang bukan warga negaranya dalam
wilayah tersebut bila tidak izin dari negara itu.
c. Daratan
Pembatasan antara negara dapat berupa hal-hal berikut:
1. Batas alam, misalnya mengenai sungai, danau, pengunungan dan lembah
2. Batas buatan, misalnya pagar tenbok, pagar kawat berduri
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara atau selatan, bujur timur atau
barat.
d. Lautan
Wilayah laut suatu negara ialah semua perairan, lautan dan sungai yang
berada dalam batas -batas negara (laut teritorial). Penentuan batas laut harus
berpedoman kepada hukum laut internasional. Masalah laut menjadi masalah
internasional karena ada dua konsepsi yang bertentangan yaitu sebagai berikut :
a. Res Nullius, yaitu lautan dapat dimiliki oleh negara karena tidak ada yang
memilikinya.
b. Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia, oleh
karena itu tidak dapat dimiliki oleh negara manapun.
e. Udara
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran
pemikiran yang dikelompokan atas dua bagian yaitu:
1. Kebebasan ruang udara tanpa batas
2. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara kolong.
11
3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negara kolong untuk
dapat di laksanakan.
Aliran kedaulatan atas udara di atas wilayah negaranya, aliran ini terbagi ke dalam
tiga pendapat yaitu:
1. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu
2. Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing
3. Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.
3. Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah dimana kapal - kapal laut yang berbendera negara
tertentu yang sedang mengangkasa diatas laut bebas dibawah identitas negara
tertentu dan tempat atau gedung perwakilan suatu diplomatic suatu negara
tertentu.
12
Menurut teori hokum alam, terjadinya negara adalah suatu yang alamiah,
bersumber dari manusai sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan
berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
2. Teori Ketuhanan
Teori ini muncul setelah lahirnya agama - agama besar di dunia yaitu islam
dan kristen.
Menurut teori ketuhanan terjadinya negara adalah karena kehendak tuhan,
disadari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari tuhan dan terjadi atas
kehendak tuhan.
Pemimpin dalam suatu negara adalah wakil tuhan. Teori ini dikemukakan
oleh Frederich Julius Stahl. Thomas Aquinas dan Agustinus.
3. Teori perjanjian
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hokum alam dan
kedaulatan tuhan.
Meraka menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan
dengan baik bagimana terjadinya negara. Teori ini dilahirkan oleh pemikir-
pemikir eropa yaitu : Thomas Hobes, John Locke, J.J Rouseau dan Montesquieun.
13
suatu negara serikat sehingga menjadi negara bagian yang melepaskan sebagian
kekuasaannya kepada negara serikat itu.
c. Bentuk kenegaraan lainnya
Bentuk kenegaraan lainnya di dunia antara lain sebagai berikut :
1. Negara Dominion
Negara Dominion adalah suatu negara yang berada dibawah lindungan (to
proctet= melindungi). Negara pelindung (suzeren) , biasanya soal hubungan
luar negeri dan pertahanan.
2. Negara Uni
Negara ini adalah dua atau lebih negara yang masing - masing merdeka dan
berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara yang sama.
3. Mandate dan Trust
Bentuk negara - negara mandate dan trust diatur dan diawasi oleh dewan
perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam perang
dunia II, kemudian diatur oleh pemerintah dengan pengawasan komisi
mandate PBB di sebut negara mandate. Sedangkan negara - negara yang
pemerintahannya diawasi PBB disebut negara Trust.
14
3. Pertahankan fungsi negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
4. Menegakan keadilan. Fungsi negara ini dilaksanakan melalui badan - badan
pengadilan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan negara menurut para ahli:
1. Roger H. Soltau.
Tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laksi.
Tujuan negara adalah menyisahkan keesahan dimana rakyatnya dapat
mencapai terkabulnya keinginan- keinginan secara maksimal.
3. Plato
Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah setiap lembaga - lembaga negara mempunyai
tugas, fungsi dan wewenang, yang sudah diatur di dalam Undang - Undang Dasar
1945, sehingga jika adanya suatu tindakan yang di lakukan oleh lembaga -
lembaga negara yang tidak sesuai pasal - pasal maka akan dikenakan jeratan
hukum. Pengaturan hubungan wewenang dengan suatu undang - undang
sebagaimana amanat UUD 1945 membuka lembaran baru dalam pengaturan
hubungan pusat dan daerah. Pengaturan yang demikian itu menjadi landasan kuat
terwujudnya kejelasan dan kepastian pengaturan, baik tentang pemerintahan
daerah dan pemerintah pusat secara sendiri - sendiri maupun tentang hubungan
fungsional di antara keduanya. Substansi pengaturan dalam undang - undang
tentang hubungan wewenang pusat dan daerah lengkap:
a. Ketentuan umum hubungan wewenang pusat dan daerah
b. Prinsip hubungan pusat dan daerah
c. Kelembagaan hubungan pusat dan daerah
d. Cara pemberian wewenang oleh pusat
e. Hak dan kewajiban dalam hubungan pusat dan daerah
f. Bentuk hubungan dakam pelaksanan wewenang oleh pusat dan daerah
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda -
beda tingkatannya.
Bangsa adalah sekelompok manusia atau orang memiliki cita - cita bersama
yang mengikat dam menjadi suatu kesatuan, perasaan senasib, sepenanggungan,
karakter yang sama, adat - istiadat atau budaya yang sama, satu kesatuan wilayah,
terorganisir dalam satu wilayah hokum.
Istilah negara merupakan terjemahan dari de staat (Belanda) , the
state(Inggris) , I'etat (Prancis), statum (Latin) , Io stato (Italia), dan der staat
(Jerman). Menurut bahasa sansekerta, negari atau negara, berarti kota, sedangkan
menurut bahasa suku - suku di INDONESIA sering disebut negeri atau negara,
yaitu tempat tinggal.
16
Secara umum di kenal adanya 2 proses pembentukan bangsa - negara adalah
model Oteordoks dan model mutakhir. Unsur- unsur negara antara lain rakyat atau
masyarakat, wilayah atau daerah, meliputi udara atau darat, dan perairan (perairan
bukan meruoakan syarat mutlak) dan pemerintah yang berdaulat.
Beberapa teori terjadinya negara adalah teori hukum alam, teori ketuhanan
dan teori perjanjian. Bentuk - bentuk kenegaraan antara lain negara
kesatuan(Uniatarusme), dan negara serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan
lainnya yaitu negara Dominion, negara protektorat, negara uni, mandate dan trust.
Untuk menerapkan semangat kebangsaan pada generasi muda, diperlukan prinsip
- prinsip patriotisme adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta
memakia produk dalam negeri, rela berkorban demi bangsa dan negara, bangsa
sebagai bangsa dan negara INDONESIA. Mendahulukan kepentingan dan negara
di atas kepentingan pribadi, menjaga nama baik bangsa dan negara, berpretasi
dalam berbagai bidang untuk mengharumkan nama bangsa, dan setia kepada
bangsa dan negara terutama dalam menghadapi masuknya kurangan dampaknya
negatif globalisasi ke INDONESIA, sikap yang tidak sesuai dengan nasionalisme
dan patriotisme antara lain egois, eksrimisme, teorisme, primordialisme,
separatisme, dan propinsinalisme.
B. Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik, namun masih
banyak memiliki kekkurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kelak penulis dapat membuat
makalah yang lebih baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
18