Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat memenuhi tugas menyusun karya tulis
sederhana ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam tugas makalah ini
kami membahas tentang “Sistem Pembayaran”. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
kritik dan saran serta dukungan kami butuhkan demi kesempurnaan tugas makalah ini. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………..... i
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pembayaran adalah seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban dari suatu kegiatan
ekonomi. Di Indonesia yang mengatur dan menjaga kelancaan sistem pembayaran Indonesia
adalah Bank Indonesia yang mengacu pada 4 prinsip, yaitu:
2. Efisiensi : menekan agar penyelenggaraan dan biaya sistem pembayaran lebih murah;
a. Sistem tunai menggunakan uang kartal (uang kertas/ uang logam) sebagai alat
pembayaran.
b. Sistem nontunai, menggunakan alat pembayaran berupa kartu kredit, cek, bilyet giro,dan
nota debit.
2.3 UANG
Uang merupakan alat pertukaran yang secara luas dipakai dan diterima secara umum, yang
juga bisa dipergunakan untuk satuan nilai. Rupiah merupakan salah satu mata uang yang
beredar di dunia dan merupakan mata uang negara Indonesia.
Uang telah ada sejak 4-5 ribu tahun SM ditemukan pertama kali di daratan Cina dan sekitar
Laut Tengah. Perkembangan uang ada tujuh tahap yaitu:
c. Uang Barang : Barang yang dimiliki ditukar dengan uang barang dan uang barang ditukar
dengan barang yang dibutuhkan ;
d. Uang Logam : terbuat dari emas dan perak dimulai pada abad 7 SM ;
e. Uang tanda : pecahan lebih kecil uang logam berasal dari logam perak dan perunggu ;
g. Uang giral : dilakuka dengan pemindah bukuan giro, dalam bentuk kredit atau cek
perjalanan .
2. Fungsi turunan : sebagai alat pembayaran, alat menabung atau penimbun kekayaan, alat
pembentuk modal/kekayaan, dan alat pemindah kekayaan.
4. Fungsi khusus : mengatasi kesulitan barter, dan menjadi roda utama sirkulasi dan alat
perdagangan.
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang jika benda tersebut telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yaitu:
6. Harus mudah dibawa dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai uang;
a. Perencanaan rupiah : kegiatan menetapkan besar dan jenis pecahan yang akan dicetak
berdasarkan perkiraan kebutuhan dalam periode/waktu tertentu.
e. Pencabutan dan penarikan : kegiatan menetapkan uang rupiah tidak berlaku lagi sebagai
alat pembayaran.
f. Pemusnahan uang : cara memusnahkan uang rupiah sehingga tidak menyerupai bentuk
semula uang.
Pengamanan Uang
a. Pengamanan terbuka : pengamanan yang bisa dideteksi tanpa bantuan alat, yaitu dengan
cara 3 D (dilihat,diraba, diterawang).
Kita tidak boleh merusak atau memusnahkan uang seenaknya, karena termasuk tindakan
pelanggaran hukum. Uang yang dimusnahkan merupakan uang yang sudah layak edar,
karena sudah rusak atau sudah tidak berlaku. Uang yang telah dimusnahkan itu masuk
dalam anggaran mata uang yang kemudian diganti dengan mata uang baru yang nilai
nominalnya sama. Proses pemusnahan uang yang masuk ke BI melalui proses pemisahan
dan kemudian dipindahkan ke salah satu ruang peleburan dan dimasukkan dalam mesin
pelebur. Proses peleburan itu dilakukan oleh karyawan kas yang bertugas khusus di bidang
itu, dibawah pengawasan ketat para pejabat dan dipantau CCTV(kamera pengintai).
Sumber :
Kelompok 5:
Nur Fadillah
Azisa Yulianti
Putri Aprilia
Yukis Sartika
Danu Sukoco
Laode Muhammad Yakin
Aditya Oktiantama Silondae
Muhammad Syifawan
SMAN 1 KENDARI
2016