Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KULIAH PEMBUATAN MAKALAH KONSEP ELASTISITAS

DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Diajukan untuk memenuhi Tugas

Mata kuliah:Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu: : Agung Supriyadi, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Chikal istiqomah (9882405120211011)
Dandi Wildan Ramdani (9882405120211013)
Fitriya Amellia (9882405120211017)
Najib hizbullah (9882405120211208)
Rian Japesa (9882405120211033)
Roma Duma Indah (9882405120211037)
Ro Anggi Natalia Sinaga (9882405120211036)
JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan pada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan kelancaran sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tentang
Konsep Elastisitas dalam permintaan dan penawaran semoga tugas ini pada tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan Laporan Makalah ini yaitu untuk memenuhi Tugas Makalah
tentang Konsep Elastisitas dalam permintaan dan penawaran . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Elastisitas dalam permintaan dan penawaran dalam pengantar
ilmu ekonomi mikro bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Makalah ini disusun sedemikian rupa
dengan harapan dapat diterima dan dipahami oleh pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui
Konsep Konsep Elstisitas permintaan dan penawaran dalam Pengantar ekonomi mikro.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini
menjadi lebih baik.

Bandung, 7 Desember 2020

Ketua Kelompok 4
Daftar Isi
BAB I................................................................................................................................................................... 4
1.1) Latar Belakang....................................................................................................................................4
1.2) Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3) Maksud dan Tujuan........................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................................6
2. 1 Elastisitas Permintaan.....................................................................................................................6
2.1.1 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan........................................................................................7
2.1.2 Koefisien Elastisitas Permintaan Harga......................................................................................8
2.1.3 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan......................................................................................11
2.1.4 Elastisitas Permintaan dan Hasil Penjualan (TR)......................................................................12
2.1.5 Jenis Elastisitas Permintaan yang Lain.....................................................................................13
2.1.6 Menurut penjabaran para ahli...................................................................................................14
2. 2 Elastisitas Penawaran...................................................................................................................15
2.2.1 Jenis – Jenis Elastisitas Dalam Penawaran...............................................................................15
2.2.2 Hal – Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran.............................................................18
BAB III...............................................................................................................................................................21
3.1. Pengaruh Pajak Terhadap Elastisitas Penawaran dan Permintaan................................................21
3.2. Pengaruh Subsidi Terhadap Penawaran dan Permintaan..............................................................22
Teori Cobweb...........................................................................................................................................24
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................................................27
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN

1.1) Latar Belakang

Elastisitas permintaan atau juga di sebut (price elasticity of demand) adalah sebuah
konsep ekonomi yang di gunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh jumlah barang
yang di minta terhadap harga suatu barang . Jika terjadi sebuah perubahan pada jumblah
barang di pasaran maka akan mempengaruhi suatu permintaan terhadap barang tersebut. Jika
harga suatu barang turun makan akan terjadi permintaan yang sangat banyak. Sebaliknya, jika
harga barang naik maka permintaannya akan menjadi sedikit atau berkurang. Elatistas
permintaan di hitung dengan presentase besar kecilnya suatu permintaan dan perubahan harga
terhadap barang yang di minta. Ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi sebuah
elastisitas permintaan. Dengan mengunakan system elastisitas permintaan maka produsen
dapan mengetahui seberapa basar pengaruh harga suatu barang yang di pasarkan kepada
konsumen. Dengan mengetahui hal tersebut maka produsen dapat memperkirakan jumlah
produksi maupun harga yang akan di tentukan terhadap suatu barang yang akan di jual.
Sedangkan bagi konumen, dengan mengunakan perhitungan elastisitas permintaan, konsumen
dapat mengetahui seberapa besar pengaruh ketersediaan barang dan harga yang di pasarkan
terhadap kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menatur kebutuhan dengan baik.

Dalam elastisitas permintaan terdapat hubungan antara konsumen dan juga penyedia
barang. Hubungan ini di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain ketersedian barang di
pasaran, pendapatan konsumen, tingginya minat konsumen terhadap barang yang akan di
beli,waktu, dan kebutuhan terhadap barang-barang tertentu. Hukum elastisitas permintaan
berbunyi “Apabila harga suatu barang naik maka jumblah barang yang di minta akan
mengalami penurunan, jika harga suatu barang turun maka jumblah barang yang di minta akan
mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumblah suatu barang yang di minta akan
berbanding terbalik atau berbeda dengan tingkat harga suatu barang. Kenaikan harga suatu
barang akan dapat mempengaruhi jumlah barang yang akan di minta”

Dalam kehidupan masyarakat terhadap memenuhi kebutuhan suatu barang atau jasa
maupun prosuden sebagai penyedia barang tersebut tidak lepas dari perhitungan tentang ilmu
elastisitas permintaan. Hal ini menjadikan elastisitas permintaan sebagai perhitungan
konsumen dan produsen sebagai penyedia barang kebutuhan bagi konsumen. Entah itu barang
khsusus, barang keseharian maupun barang yang bernilai tinggi, bagi konsumen. Kebutuhan
akan barang-barang tersebut menjadikan produsen sebagai penyedia barang harus dapat
memenuhi permintaan konsumen dengan memperhitungan aspek-aspek penting dalam
produksi maupun harga yang di tentukan sehingga hal ini mempengaruhi permintaan di
kehidupan masyarakat.

Elastisitas dalam kamus besar bahasa indonesia atau KBBI adalah sebuah derajat
kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap gejala ekonomi yang lain. Sementara arti penawaran
itu sendiri menurut KBBI adalah sebuah proses, cara, perbuatan tawar menawar. Dalam ilmu
ekonomi sendiri elastisitas penawaran atau elasticity of supply dikatakan atau didefinisikan
sebagai sebuah pengukur kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga itu sendiri.
Elastisitas penawaran juga dapat mengukur angka yang diperkirakan dalam perubahan jumlah
penawaran yang terjadi akibat perubahan persentase harga. Contohnya, jika harga sebuah
barang naik 10% dan jumlah penawarannya naik 20%, maka koefisien elastisitas permintaan
20%/10% = 2. (case and fair, 1999:119). Elastisitas penawaran pun mengukur seberapa banyak
permintaan yang ditawarkan oleh suatu barang yang diproduksi.

Elastisitas Penawaran juga sangat mempengaruhi sebuah perubahan harga terhadap


besar atau kecilnya jumlah barang yang memiliki sebuah tingkat kepekaan perubahan barang
yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang tersebut.

1.2)Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Dari Elastisitas dalam permintaan dan penawaran ?


2. Pembuatan Kurva- Kurva Elastisitas ?
3. Tahapan Pembuatan Kurva Elastisitas ?

1.3)Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Maksud dibuatnya Laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
Mikro serta sebagai sarana pemahaman tentang Konsep Elastisitas pada permintaan dan
penawaran Yang lebih Luas Lagi.

1.3.2. Tujuan

Tujuan dibuatnya Laporan ini yaitu:

1. Untuk memahami pengertian dan fungsi Elastisitas pada permintaan dan penawaran
2. Untuk memahami Arti Lebih Luas Tentang Elastisitas pada permintaan dan penawaran”
3. Untuk memahami Elastisitas pada permintaan dan penawaran dalam Arti Yang lebih Luas
BAB II
TENTANG ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

2. 1 Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan atau di sebut sebut (price elasticity of demand) adalah sebuah
perhitungan terhadap pengaruh jumblah permintaan akibat pengaruh terhadap permintaan karna
perubahan suatu harga barang atau perbandingan perubahan jumblah ketersediaan sutu barang yang
di minta oleh kosumen sebagai akibat dari presentase perubahan barang yang ada di pasaran. Hukum
permintaan, dimana jika suatu harga barang menjadi naik maka kualitas suatu barang akan menjadi
turun dan apabila harga suatu barang turun, maka kualitas barang tersebut akan naik.
2.1.1 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan . sehingga


besar kecilnya suatu elastisitas permintaan di tentukan oleh faktor tersebut.

1. Ketertersediaan akan barang dan jasa


Jika barang atau jasa tersedia dalam jumblah tertentu makan permintan akan
kebutuhan konsumen mempengaruhi jumblah barang dan jasa.
2. Bersanya pendapatan yang di miliki
Hal ini berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapaan konsumen. Jika pendapatan
tersebut tinggi maka akan mempengaruhi kebutuhan terhadap barang dan jasa.
3. Tingginya minat konsumen.
Ketika barang atau jasa banyak di butukan oleh konsumen maka akan mempengaruhi
banyaknya kebutuhan.
4. Permintaan terhadap suatu kebutuhan khusus
Jika permintaan barang khusus tersebut menjadi prioritas utama bagi konsumen maka
jika harganya turun maka permintaanya akan menjadi tinggi
5. Jangka waktu akan kebutuhan suatu barang dan jasa
Suatu barang atau jaa memilii jangka waktu yang terbatas pada pemakaina atau
pengunaanya, maka jika telah habis .
6. Kebutuhan akan barang yang berkualitas tinggi

Jika konsumen menginginkan kebutuhan sesuai standart yang mereka inginkan


misalnya kebutuhan akan barang mewah yang terbatas akan mempengaruhi
permintaan tersebut.
Kurva Elastisitas Permintaan :

a. Elastisitas permintaan dikatakan menjadi besar apa bila


1. Banyaknya kualitas barang substitusi yang baik
2. Tingginya suatu harga yang relative
3. Banyaknya konsumen yang menggunaakan barang lain

b. Elastisitas permintaan dikatakan menjadi kecil apa bila


1. Suatu barang di kombinasikan dengan barang lain
2. Banyaknya suatu barang yang sama dengan harga yang relative rendah
3. Suatu barang subtitusi yang tidak baik tetapi barang tersebut sangat dibutuhka
2.1.2 Koefisien Elastisitas Permintaan Harga

Elastisitas= perubahan persentase dari variable tidak bebas sebagai akibat dari perubahan 1 persen
dari variable bebas.
Elastisitas merupakan presentase perubahan dari variable terikat (Y) sebagai akibat dari 1 persen
perubahan variable bebas (X).

Elastisitas =

1.Elastisitas Titik dan Busur.

Elastisitas dapat diukur dengan dua cara:

a). Elastisitas Titik mengukur elastisitas titik tertentu pada statu fungís. Konsep ini digunakan untuk
mengukur pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan yang sangat kecil
dari variabel bebas (X). Meskipun konsep elastisitas titik ini dapat memberikan estimasi pengaruh
yang akurat terhadap Y sebagai akibat dari perubahan (kurang dari 5 persen) dari variabel bebas
(X), tapi konsep ini tidak digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Y sebagai akibat dari
perubahan dari variabel bebas (X) dalam skala besar.

Elastisitas Titik = εX =

= =X

Elastisitas Titik = εX = X

Contoh.
P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
εX =X = X = -5 X 4/10 = -20/10 = -2
Penurunan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan permintaan sebesar 2%. Jika harga turun 25 %
yakni (75%*Rp 4.000 =Rp 3.000) menyebabkan kenaikan permintaan 50% yakni (1,5 * 10.000 kg =
15.000kg)

b). Elastisitas Busur digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan terhadap variabel terikat (Y)
sebagai akibat dari perubahan dalam skala besar dari variabel bebas (X). Jadi elastisitas ini
mengukur elatisitas rata-rata dalam interval suatu fungsi tertentu

E = Elastisitas busur = = = = x

Contoh.
P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
E = Elastisitas busur = = = = x
=-5 x 0,28

2.Elastisitas pada Kurva Permintaan.

P Q
1000 2000 P
800 4000
600 6000
400 8000 Ed=3
1000
200 0

Ed=1/3

P1=Rp 1.000 Q1=2.000


P2=Rp 800 Q2=4.000
E = Elastisitas busur = x = x
= 10 x 0,3
=3
P Q Ed
1000 2000
3
800 4000
1,4
600 6000
5/7
400 8000
1/3
200 10000

Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas:


a) Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak
merubah permintaan barang.

Q
Contoh Perusahaan yang memonopoli air

b) Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang
sangat peka terhadap perubahan harga

Contoh Perusahaan yang bersaing secara ketat seperti pengecer

c) Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan kuantitas produk
yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi.

d) Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang
menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil

D
Q
P
S2

e) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1)


Q menggambarkan perubahan harga yang
menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar
P

D
Q

2.1.3 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

a) Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar

Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang
elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan % yang lebih besar, karena konsumen
akan membeli barang substitusi dan sebaliknya.

Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang
tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan
barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.

b) Potensi pendapatan yang dibelanjakan

Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka
semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

c) Jangka waktu analisis permintaan

Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan
permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam
waktu yang relatif lama.
Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan
permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami
perubahan dalam waktu yang relatif pendek.
2.1.4 Elastisitas Permintaan dan Hasil Penjualan (TR)
Elastisitas permintaan suatu barang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut.

Hasil penjualan (TR) = Harga (P) x Kuantitas (Q)

a) lεpl > 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis. Misalnya lεpl = - 3,2 dan lεpl = 3,2. Permintaan
elastis ini terjadi, jika perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari harganya, sehingga
kenaikan harga dalam persentase tertentu menyebabkan kuantitas menurun dengan persentase
yang lebih besar dan akhirnya menurunkan total pendapatan.
b) lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari. Misalnya lεpl = - 1 dan lεpl = 1. Elastisitas unitari
merupakan situasi dimana perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan
perubahan persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh perubahan harga
diimbangi dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang diminta dan akhirnya total
pendapatan tidak berubah.
c) lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis. Misalnya lεpl = - 0,5 dan lεpl = 0,5. Permintaan
inelastis ini terjadi, jika kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta yang
kurang proporsional dan akhirnya meningkatkan total pendapatan.

P Q Ed TR
1000 2000 Rp 2.000.000
3
800 4000 Rp 3.200.000
1,4
600 6000 Rp 3.600.000
5/7
400 8000 Rp 3.200.000
1/3
200 10000 Rp 2.000.000

Permintaan elastis, penurunan harga menyebabkan TR naik dan kenaikan harga menyebabkan
TR turun.
Permintaan tidak elastis, penurunan harga menyebabkan TR turun dan kenaikan harga
menyebabkan TR naik.

2.1.5 Jenis Elastisitas Permintaan yang Lain


Selain harga, faktor yang yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang lain dan pendapatan.

Elastisitas Permintaan Silang (Cross Price Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan
terhadap suatu barang jika terjadi perubahan harga barang lain.
Elastisitas Titik = εc =

a) Produk substitusi (substituted product) adalah produk yang saling terkait dimana kenaikan harga
satu produk menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk yang lain. Produk A merupakan
substitusi produk B. Jika PA naik, maka QB naik dan sebaliknya. Elastsitas harga untuk produk
substitusi adalah positif.

b) Produk komplementer (complement product) adalah produk yang saling melengkapi dimana
kenaikan harga satu produk menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk lain. Contoh
kamera dan film. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah negatif.

c) Produk tidak terkait (unrelated product) adalah produk yang tidak saling mempengaruhi satu
dengan yang lain. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah nol.

Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan


terhadap suatu barang jika terjadi perubahan penapatan konsumen.

Elastisitas Titik = εy =

a) Inferior goods adalah produk yang memiliki permintaan menurun, jika pendapatan meningkat.
Misalnya produk generik dan layanan bus umum
b) Normal/superior goods adalah produk yang memiliki permintaan dengan korelasi yang positif
dengan pendapatan:

 Noncyclical normal goods adalah produk yang permintaanya tidak dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan. Misalnya bioskop dan rokok
 Cyclical normal goods adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat dipengaruhi
oleh perubahan pendapatan. Misalnya mobil, rumah dan perjalanan wisata.

Jenis Barang Income Elasticity


Inferior goods εI < 0
Noncyclical normal goods 0 < εI < 1
Cyclical normal goods εI > 1

2.1.6 Menurut penjabaran para ahli.

1.Sasono Sukimo, Elastisitas harga permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang dapat
menunjukan sejauh mana pengaruh perubahan harga diatas perubahan suatu permintaan

2.Faried Wijaya, Respon yang dinyatakan dalam suatu perubahan jumblah yang di minta akibat
perubahan harga sebagai elastisitas permintaan harga.
3.Salvatore, Elasitas harga yaitu sebuah tingkat kepekaan yang rekatif dari jumblah yang di minta
oleg konsumen akibat terjadinya perubahan suatu harga. Dengan kata lain,elastisitas harga yaitu
perubahan dari sebuah barang yang di minta di bagi dengan perubahan harga.

4.McEachem, Elastisitas harga dari permintaan yaitu sebuah tolak ukur kepekaan kuantitas yang di
minta oleh konsumen terhadap suatu perubahan harga.

2. 2 Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas
penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang
ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat
dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.

2.2.1 Jenis – Jenis Elastisitas Dalam Penawaran

Berdasarkan koefisien elastisitas penawaran atau derajat kepekaan yang terjadi


terhadap perubahan harga barang tersebut. Para ekonom atau para ahli ekonomi membaginya
jadi beberapa jenis yaitu.

1. Penawaran elastis

Penawaran disebut elastis apabila koefisien elastisnya lebih dari satu yang memiliki
artinya apabila presentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase perubahan
harga. perubahan elastis terjadi jika atau karena perubahan harga barang yang diikuti
dengan jumlah penawaran dari sebuah barang yang lebih besar jumlahnya.

2. Penawaran inelastis

Penawaran disebut inelastis jika koefisien elastis penawarannya kurang dari satu.
Artinya penawaran disebut inelastis apabila presentase pada perubahan penawaran produk
atau barang yang lebih kecil dari presentase perubahan harga produk itu sendiri. Hal ini
umumnya terjadi juga pada barang-barang kebutuhan pokok masyarakat seperti beras dan
garam. Penawaran inelastis pun terjadi apabila perubahan harga barang yang kurang
berpengaruh pada perubahan penawaran itu sendiri.

3. Penawaran elastis uniter


Pada penawaran elastis uniter, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan produk sama
dengan presentase perubahan harga. Penawaran ini terjadi jika perubahan harga barang
sebanding dengan jumlah penawarannya.

4. Penawaran elastis sempurna

Penawaran ini bersifat elastis sempurna apabila pada harga tertentu kuantitas atau nilai
yang ditawarkan tidak terbatas jumlahnya. Situasi bisa juga terjadi apabila pada penurunan
harga produk yang relatif sangat kecil sekalipun. Kuantitas yang ditawarkan menjadi nol
(0). sebaliknya, kenaikan harga yang relatif sangat kecil sekalipun akan bisa meningkatkan
kuantitas menjadi tidak terbatas, penawaran elastis sempurna ini terjadi apabila perubahan
penawaran tidak terpengaruhi oleh perubahan suatu harga, sehingga penulisan kurva
penawaran elastis sempurna bentuknya akan sejajar dengan sumbu Q atau sumbu X.
5. Penawaran inelastis sempurna

Penawaran inelastis sempurna adalah kebalikan dari penawaran elastis sempurna. Pada
Penawaran in elastis sempurna. koefisien elastisnya adalah nol (0). Ini terjadi karena berapa
pun harga yanng berubah. Kuantitas yang ditawarkan tetap tidak berubah oleh karena itu
kurva penawarannya berbentuk vertikal atau lurus bersudut 90 dejarat, karena keterbatasan
pada kapasitas produksi, walaupun harga naik ataupun turun kuantitas yang disediakan atau
yang ditawarkan tetap akan sama jumlahnya. Penawaran inelastis sempurna bisa juga terjadi

jika perubahan pada harga produk yang tidak ada pengaruhnya terjadi terhadap jumlah
penawaran produknya.

Tabel berikut yang merumuskan jenis – jenis elastisitas penawaran:


2.2.2 Hal – Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Hal-hal atau faktor-faktor penting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah


1. Waktu

Proses produksi membutuhkan waktu produksi – produksi yang memerlukan waktu lama
untuk diproduksi penawarannya bersifat inelastis, hal ini karena walaupun harga naik, produsen
tidak dapat dengan cepat menambahkan persediaan produksinya kasus seperti ini sering terjadi pada
produk kerajinan diindonesia pengrajin tidak dapat memenuhi tambahan pesanan dengan cepat
meskipun harga barang kerajinan naik. Oleh karena itu penawaran barang hasil kerajinan tidak
elastis.

Sebaliknya penawaran barang yang dihasilkan dari industri cenderung memiliki sifat yang
elastis karena proses pembuatannya yang terbilang cepat. jika kita memesan smart phone 3.000 unit
ke korea selatan, maka dalam waktu yang relatif singkat pesanan kita tersebut dapat dipenuhi hal ini
karena proses produksi barang tersebut dilakukan dengan teknologi yang tinggi dan canggih.

Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat
atau pasar dan biaya produksi produk. Waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan jumlah barang
yang ditawarkan dengan perubahan harga barang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

 Jangka waktu sangat pendek

Jangka waktu sangat pendek adalah dalam waktu satu atau beberapa hari atau waktu yang
ditentukan ditawarkan semua input,meskipun konsumen bersedia membayar harga yang lumayan
mahal atau dengan harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung pda banyaknya
jumlah persediaan barang yang ada pada saat itu, sehingga dalam jangka waktu yang relatif sangat
pendek itu penawaran ini bisa bersifat elastis atau bisa juga inelastis. Produsen juga tidak dapat
menambah barang dalam waktu yang sangat pendek atau relatif singkat ini karena penawaran
tergantung dari persediaan barang yang dipesan tersebut, misalnya seperti produksi dibidang
pertanian yang harus menunggu masa panen tiba untuk mendapatkan stock barang.

 Jangka pendek

Jangka pendek adalah jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen
menambah jumlah produksinya dengan jalan mengerjakan pekerjaan dengan lebih lama atau lebih
keras, menggunakan lebih banyak bahan yang dipakai dan lain-lainnya. Tetapi waktu yang dibutuh
tidak cukup lama untuk memperbesar jumlah kapasitas produksi yang ada seperti modal tetapi yang
bisa jadi bangunan pabrik, mesin- mesin yang digunakan, area pertanian dan yang lainnya.
 Jangka panjang

Penawaran yang memberikan jangka panjang ini memiliki sifat elastis karena produsen
mempunyai kesempatan yang bagus untuk memperluas kapasitas barang atau pesanan yang
diproduksi.

Jangka panjang artinya merupakan jangka waktu yang lumayan lama sehingga para produsen
dapat menambah kapasitas produksi dengan menambahkan modal tetap (pabrik baru, mesin – mesin,
perluasan areal pertanian dan lain sebagainya) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan
masyarakat atau konsumen. Makin lama jangka waktu makin elastis pula penawarannya.

Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi disektor industri dan produksi yang
dilakukan secara besar – besaran malah dapat menyebabkan penurunan harga barang. Sehingga
barang- barang yang dulu dipandang sebagai barang yang terbilang mewah dan mahal menjadi
barang kebutuhan biasa yang juga dibeli atau dimiliki oleh orang banyak.

2. Daya tahan barang atau produk

Ada beberapa produk atau barang yang bisa disimpan untuk waktu yang relatif lama (durable
goods). Namun ada juga barang yang memiliki waktu penyimpanan yang pendek atau singkat,
mudah rusak seperti produk pertanian,walaupun harga buah-buahan turun,namun jika daya tahannya
sudah berkurang,maka produk tersebut harus segera dijual untuk menghidari kerugian yang besar
akibat berkurangnya kualitas barang tersebut. Oleh karena itu pada elastisitas penawaran produk-
produk yang dapat disimpan oleh produsen dalam waktu yang lama cenderung memiliki elastisitas
penawaran yang bersifat elastis.

3. Mobilitas faktor produksi

Faktor produksi sering dikatakan atau disebut memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah
berpindah dari satu tempat ketempat yang lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas yang
tinggi maka produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya atau besarnya produksi dengan
mudah dan penawarannya cenderung bersifat sangat elastis.

Beberapa jenis produk memerlukan banyak tenaga ahli atau mesin – mesin yang dikhususkan
untu memproduksi suatu barang. Penawaran barang – barang seperti ini sifatnya kurang elastis
karena sulitnya memperoleh tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus atau juga peralatan khusus
produksi barang yang canggih itu sulit untuk didapatkan juga. Sebaliknya pada produk – produk
yang tidak membutuhkan tenaga ahli atau juga tidak memerlukan mesin – mesin khusus untuk
produksinya memilik penawaran yang bersifat inelastis Kemudahan produsen baru untuk memasuki
pasar
Beberapa pasar produk ada yang mudah untuk dimasuki oleh produsen –produsen baru atau
awam, namun ada pasar produk yang sulit untuk dimasuki para produsen baru contohnya es kopi
kekinian dan minum bubble, ketika semua orang mulai menyukai dan gemar membelinya maka
harganya lama – lama mulai naik, hal ini menarik para pedagang dan produsen lain untuk membuka
usaha es kopi kekinian dan minuman bubble, para pedagang dan produsen dengan mudah dapat
membuka usaha tersebut karena tidak banyak membutuhkan modal dan cepat cepat untuk
direalisasikan oleh mereka. Oleh karena itu jika sebuah pasar memiliki sifat yang mudah dimasuki
oleh pedagang atau produsen baru maka penawarannya akan cenderung kesifat yang lebih elastis.

4. Jumlah persediaan barang

Jika sebuah perusahaan menyimpan persediaan barang produksi dalam jumlah yang cukup besar,
kurva penawaran akan lebih kearah elastis karena dapat memasokkan barang kepasar dengan segera,
jika ada permintaan barang produksi dari konsumen atau masyarakat.
BAB III
DAMPAK PAJAK DAN SUBSIDI TERHADAP PERMINTAAN DAN PENWARAN

3.1. Pengaruh Pajak Terhadap Elastisitas Penawaran dan Permintaan

Pembebanan pajak terhadap sektor produksi, tentunya secara langsung maupun tidak langsung
memberikan efek elastisitas terhadap permintaan dan penawaran. Pembebanan pajak ini juga akan
mempengaruhi keadaan iklim perekonomian nasional. Ketika pajak dibebankan kepada produsen
barang/ jasa, maka produsen tentunya memiliki tanggungan yang lebih atau biaya ongkos produksi
yang lebih tinggi dibanding sebelum dikenakan pajak. Untuk meminimalisir kerugian dan
berkurangnya keuntungan dari pembebanan pajak ini, produsen harus menaikan harga penawaran dan
melepaskan produk tersebut ke pasar dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga
sebelumnya. Selain dengan cara menaikan harga penawarannya, produsen juga terkadang
membebankan sebagian pajaknya kepada konsumen. Cara ini yang dilakukan oleh para produsen
rumah makan, dimana pihak konsumen dikenakan tanggungan pajak PPN rata-rata 10%.
Ditinjau dari sisi konsumen, sesuai dengan hukum permintaan, apabila penawaran harga suatu
barang mengalami peningkatan, makan permintaan terhadap barang tersebut mengalami penurunan.
Begitu pula dengan sebaliknya, apabila harga penawaran suatu barang mengalami penurunan, maka
permintaan terhadap barang tersebut mengalami peningkatan. Melihat dari fenomena pembebanan
pajak terhadap sektor produksi diatas, maka akan terjadi perubahan pengurangan kuantitas dari
permintaan suatu barang di pasar. Because of the supply shift, the price is higher. Also, the quantity
supplied and demanded is reduced (Samuelson dan Nordhaus, 2005). Konsumen cenderung akan
berpikir berulang kali untuk mengkonsumsi barang tersebut. Konsumen juga mulai mencari barang
substitusi yang dapat menggantikan barang pokoknya yang tentunya barang substitusi tersebut tidak
mengalami kenaikan harga.
Apabila dilihat dari sisi produsen, kondisi tersebut tentunya sangat merugikan bagi
keberlangsungan usahanya. Kebijakan produsen untuk menaikan harga penawaran sangat membuat
dilema. Di satu sisi produsen tidak ingin mengalami kerugian dan berkurang nya keuntungan, tapi di
sisi lain produsen juga tidak ingin dampak kenaikan penawaran ini mengurangi kuantitas konsumsi
barang yang diproduksinya. Dalam keadaan seperti ini, produsen harus bisa mencari cari
pengefektifitasan biaya produksi. Produsen harus menekan biaya ongkos produksi agar dapat
mrminimalisir kenaikan harga penawaran. Apabila cara ini tidak mungkin direalisasikan, maka
produsen meningkatkan pelayanan terhadap konsumennya agar dapat meminimalisir tingkat
penurunan konsumsi barang produksinya oleh konsumen.

3.2. Pengaruh Subsidi Terhadap Penawaran dan Permintaan

Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas penjualan suatu barang atau jasa akan
menyebabkan produsen menurunkan harga jual barang atau jasa tersebut sebesar subsidi per unit (s),
sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah
pula.
Manfaat dan Dampak Subsidi
1. Manfaat subsidi
Kebijakan pemberian subsidi biasanya dikaitkan kepada barang dan jasa yang memiliki positif
eksternalitas dengan tujuan agar untuk menambah output dan lebih banyak sumber daya yang
dialokasikan ke barang dan jasa tersebut. Dalam ini meliputi pula bidang pendidikan dan teknologi
tinggi.
Secara umum pelaksanaan subsidi yang dilakukan oleh pemerintah, dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat konsumen maupun produsen antara lain:
a. Membantu peningkatan kualitas ekonomi.
b. Membantu golongan yang berpendapatan rendah dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi.
c. Mencegah terjadinya kebangkrutan bagi pelaku usaha.
2.Dampak subsidi
Pelaksanaan subsidi juga punya dampak negatif antara lain:
a. Subsidi menciptakan alokasi sumber daya yang tidak efisien. Karena konsumen membayar barang
dan jasa pada harga yang lebih rendah daripada harga pasar maka ada kecenderungan konsumen tidak
hemat dalam mengkonsumsi barang yang disubsidi. Karena harga yang disubsidi lebih rendah
daripada biaya kesempatan (opportunity cost) maka terjadi pemborosan dalam penggunaan sumber
daya untuk memproduksi barang yang disubsidi.
b. Subsidi menyebabkan distorsi harga.
Subsidi yang tidak transparan dan tidak well-targeted akan mengakibatkan:
1) Subsidi besar yang digunakan untuk program populis cenderung menciptakan distorsi
baru dalam perekonomian
2) Subsidi menciptakan suatu inefisiensi
3) Subsidi tidak dinikmati oleh mereka yang berhak
c. Subsidi dapat mengganggu pasar dan memakan biaya ekonomi yang besar.
d. Mematikan para pesaing, dalam arti pihak swasta yang dirugikan
Teori Cobweb
Teori Cobweb (Cobweb Theorem) merupakan teori yang menjelakan siklus harga dan naiknya
turunnya jumlah produksi pada jangka waktu tertentu. Teori Cobweb terbagi menjadi 3 kasus
diantaranya adalah:

 Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap.

 Kasus 1:
Pada kondisi keseimbangan pasar (Qs = Qd), harga cabe merah sebesar Rp200.000,- dan jumlah
produksi 20 kg. Tetapi karena terjadi ledakan hama jumlah cabe merah yang ditawarkan di pasar turun
menjadi 10 kg (1), hal ini mendorong kenaikan harga menjadi Rp250.000,- (2). Ketika harga naik para
produsen berusaha menambah jumlah produksi, hingga pada periode tertentu jumlah produksi cabe
merah meningkat kembali (25 kg) (3). Meningkatnya produksi cabe merah menyebabkan banyaknya
cabe merah yang terdapat di pasar, hal ini mendorong turunnya harga menjadi Rp100.000,- (4).
Turunnya harga ini menyebabkan produsen mengurangi penawaran cabe merah menjadi 15 kg lagi,
begitu seterusnya. Siklus berputar kembali. 

 Siklus yang mengarah pada titik keseimbangan


Kasus 2:
Pada kondisi keseimbangan pasar (Qs = Qd), harga cabe merah sebesar Rp200.000,- dan
jumlah produksi 20 kg. Kemudian pada waktu tertentu harga naik (misalnya menjelang pemilu)
menjadi Rp250.000,- (1) maka produsen memperbesar jumlah produksi tetapi tidak sebesar dalam
kasus 1, melainkan hanya sebesar 22 kg (2). Hal ini mengakibatkan harga cabe merah turun
Rp185.000,-  (3) tidak sebesar dalam kasus 1. Penurunan harga ini menyebabkan produsen megurangi
jumlah produksinya menjadi 19 kg (4), demikian seterusnya. Siklus berputar kembali. Perbedaan dari
kasus 1 dan kasus 2 adalah pada kasus 2 kurva penawarannya kurang elastis, sehingga menyebabkan
siklus mendekati harga keseimbangan yang lama Rp300.000,-.

 Siklus yang mengarah pada eksplosi harga, yaitu berfluktuasi dengan jarak yang makin
membesar.
Pada kasus 3 ini kurva penawarannya sangat elastis, sehingga pertambahan jumlah produksi
sebagai akibat dari kenaikan harga relatif besar, hal ini menyebabkan siklus menjurus pada eksplosi
harga.
Pada hakikatnya kita dapat menyimpulkan bahwa siklus akan menjadi stabil jika angka
elastisitas permintaan sama dengan angka elastisitas penawaran, menyatu (converge) apabila
elastisitas permintaan lebih besar dari elastisitas penawaran, dan meledak (explode) apabila elastisitas
permintaan kurang kurang dari elastisitas penawaran.
            Kasus 1           Ed = Es     (elastisitas permintaan = elastisitas penawaran)
            Kasus 2           Ed > Es     (elastisitas permintaan > elastisitas penawaran)
            Kasus 3           Ed < Es     (elastisitas permintaan < elastisitas penawaran)
Asumsi yang dipakai dalam Teori Cobweb adalah:
1.   Adanya persaingan sempurna di mana penawaran semata-mata ditentukan oleh reaksi produsen
perseorangan terhadap harga. Harga ini oleh setiap produsen dianggap tidak aka berubah dan
produsen juga menganggap jumlah produksinya tidak akan memberikan pengaruh yang berarti
terhadap pasar. 
2.   Periode waktu produkai memerlukan waktu tertentu, sehingga penawaran tidak dapat secara langsung
bereaksi terhadap harga tetapi diperlukan jangka waktu tertentu. 
3.   Harga ditentukan oleh jumlah barang yang datang ke pasar dan barang itu cepat bereaksi terhadapnya.

Teori cobweb ini biasanya terjadi pada para petani di Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Misalnya ketika harga cabe merah naik para petani bertekat untuk meningkatkan jumlah produksi
dengan harapan harga akan terus naik, dan mereka akan mendapatkan keuntungan yang banyak.
Akhirnya para petani desa berlomba-lomba menanam cabe merah. Namun ketika panen serentak
ternyata harga cabe merah jatuh, karena jumlah cabe merah yang beredar di pasar terlalu banyak.
Akhirnya semua petani mengalami rugi dan tidak ada lagi petani yang mau menanam cabe merah
pada musim berikutnya. Hal ini akan menyebabkan harga cabe merah pada musim berikutnya naik
tinggi sekali karena jumlah yang ditawarkan di pasar sedikit.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang bias di dapat adalah elastisitas harga adalah sebuah peruabahan atau
seberapa banyak jumblah permintaan pada suatu jenis barang terhadap perubahan harga
tertentu. Permintaan suatu barang bias di nyatakan elastis jika konsumen merespon sebuah
peruabahan harga barang yang terjadi dengan berubahnya jumblah permintaan barang yang
terjadi. Sedangkan, Perubahan jumlah permintan suatu barang yang sedikit atau tidak berubah
terhadap perubahan suatu harga barang tersebut dapat di katakana in elastis atau kurang
elastisitas
Berdasarkan berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa elastitas penawaran
merupakan alat untuk mengukur kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga itu
sendiri. Elastisitas penawaran juga dapat mengukur angka yang diperkirakan dalam perubahan
jumlah penawaran yang terjadi akibat perubahan persentase harga.

Tujuan dari terciptanya elastisitas penawaran adalah untuk mengetahui seberapa besar
tingkat kepekaan pada perubahan jumlah suatu barang atau jasa yang diminta oleh konsumen
atau pasar dan barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen sebagai akibat terjadinya
perubahanharga barang atau jasa yang diminta atau barang dan jasa yang ditawarkan tersebut.

Angka atau nilai yang menunjukkan perbandingan antara perubahan sejumlah barang
yang ditawarkan produsen dengan perubahan harga barang disebut sebagai koefisien
elastisitas. Untuk mengetahui besar kecilnya koefisien elastisitas dibutuhkan perhitungan
menggunakan rumus.

Anda mungkin juga menyukai