Oleh :
1. Atika Bunga Nurjanah (202211021)
2. Moh Reza Kholisotal F. (202211034)
3. Luluk Laylina (202211171)
4. Rafida Anis Farela (202211226)
5. Danis Yulianta (202211358)
6. Milhatuz Zahra (202211366)
7. Dewi Ayu Candra M (202211405)
8. Sinta Fitria (202211409)
9. Diva Wahyu Karles (202211469)
10. Fahrisa Amelia Irawati (202211568)
KELAS F
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya baik berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusunan Makalah
dengan judul “APLIKASI ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN”
dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas pada mata
kuliah Ekonomi Mikro pada Pogram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus. Kami selaku penulis tentunya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan
dalam penulisanya. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang
membangun demi makalah yang lebih baik kedepanya. Semoga makalah ini dapat
dipahami dan bermanfaat bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurzahroh
Lailyah, S.E, M.E. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah
memberikan bimbingan kepada kami. Teman-teman dan semua pihak yang telah
banyak membantu baik secara langsung maupun idak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan suatu masyarakat atau negara
menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya harga barang yang berlaku (Ball and Mankiw, 1992). Dengan
demikian perubahan harga akan mempengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta
(permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran) (Mankiw, 2012).
Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus elastisitas. Memang bukan harga yang menjadi satu-
satunya penentu jumlah permintaan suatu barang, namun harga merupakan factor yang
paling dominan mempengaruhi permintaan dan penawaran (Mankiw, 2012).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana teori aplikasi demand dan supply?
2. Bagaimana penjelasan mengenai elastisitas harga permintaan dan penawaran?
3. Bagaimana cara menghitung koefisien elastisitas harga
4. Apa saja jenis & factor penentu elastisitas permintaan?
5. Apa saja jenis & factor penentu elastisitas penawaran?
6. Apa hubungan elastisitas permintaan dan penawaran dalam variable-variabel
lain?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, berikut tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui teori aplikasi demand dan supply
2. Mengetahui penjelasan mengenai elastisitas harga permintaan dan penawaran
3. Mengetahui cara menghitung koefisien elastisitas harga
4. Mengetahui apa saja jenis & factor penentu elastisitas permintaan
5. Mengeahui apa saja jenis & factor penentu elastisitas penawaran
6. Mengetahui hubungan elastisitas permintaan dan penawaran dalam variable-
variabel lain
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Membatasi tingkat produksi yang dapat dilakukan bagi
produsen
Melakukan pembelian barang yang dapat distabilkan harganya
dalam pasar bebas
Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar
lebih rendah dari pada harga yang dianggap sesuai oleh
pemerintah.
c. Kebijakan Harga Maksimum
Adakalanya timbul keadaan dimana penawaran terbatas sedangkan
permintaan jauh lebih besar. Dalam pasar bebas keadaan seperti ini akan
menyebabkan harga keseimbangan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi
dari harganya yang wajar. Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk
mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah daripada harga
keseimbangan dalam pasar bebas tersebut. Karena kebijakan harga
maksimum disebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka kebijakan
harga maksimum cenderung untuk menciptakan pasar gelap. Kelebihan
permintaan akan mendorong para penjual secara diam-diam menawarkan
barangnya pada harga yang lebih tinggi.
d. Pengaruh Pajak Penjualan
Pungutan pajak dilakukan dalam pajak penjualan dapat
mengakibatkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk
memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak tersebut. Hal itu dibagi
menjadi 2 yakni:
6
Insiden pajak dan elastisitas permintaan, Semakin elastis kurva
permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung
oleh para pembeli. Semakin elastis kurva permintaan semakin
banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan.
7
B. Elastisitas Harga permintaan dan Penawaran
Berikut adalah ulasan dan penjelasan mengenai tentang elastisitas
harga permintaan dan elastisitas harga penawaran.
1. Elastisitas Harga
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah
permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan
perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta
dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan
sebaliknya. Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap
dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara
persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga
disebut koefisien elastisitas permintaan. (Siagian, Y. M,2007)
a. Rumus Perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat
kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga
barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh
perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta
disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Ed = ∆Q/∆P x P/Q.
Keterangan
Ed = koefisien elastisitas permintaan.
∆Q = perubahan jumlah penawaran.
∆P = perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengacu pada hubungan
antara perubahan penawaran dan perubahan harga. Ini
dihitung dengan membagi persentase perubahan kuantitas
yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga. Perlu
dingat bahwa, elastisitas permintaan harus digambarkan
dengan angka negatif sebagai tanda adanya hubungan
negative antara perubahan harga dengan permintaan.
b. Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi
8
perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang. Apabila
perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X
berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan
oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat
dihitung berdasarkan pada rumus Es. Perubahan harga suatu barang
akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase
perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase
perubahan harga dari barang Y.
Rumus elastisitas silang sebagai berikut :
9
d. Jenis –jenis Elastisitas Permintaan
Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva
berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna
adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas).
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase
perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat
dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya,
meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak
akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini
karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya
rasa kenyang).
Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan
harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat
disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya
lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak
elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat
dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
Permintaan elastis: elastisitas > 1. Prosentase perubahan
kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini
sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.
Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain
10
sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli
semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga
sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh
produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna
diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu
barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama
meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi
oleh produsen yang berbeda. (Primyastanto M, 2014)
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan
jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga. ES= / ES
= ×. Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi
yang positif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang
diminta. ( Ali, N. N,2022)
a. Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan
dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan
elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis
dan tidak elastis sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila para
penjual bersedia menjual semua barangnya pada satu harga
tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar.
Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu
tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah
penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Kurva penawaran
yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas
uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva penawaran
yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan
perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva
penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan
perubahan yang relative besar terhadap penawaran.
11
b. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga
berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat
vertical.
Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan
penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
kecil terhadap penawaran.
Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan
penawaran sama dengan perubahan harga.
Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran
lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu
tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada
biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.
12
hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada,
bentuk kurva penawaran unity.
The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang
bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi
perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk
kurva penawarannya lebih elastis.
13
semakin kecil dan mendekati suatu titik dalam limit. Rumus elastisitas
busur :
Keterangan :
Q = quantity ( kuantitas )
P = price ( harga ) (Sukirno,2016)
2. Elastisitas titik yaitu elastisitas yang dihitung pada suatu titik. Elastisitas
ini berhubungan erat dengan pendapatan atau pengeluaran/ pembelanjaan
total akan barang tersebut. Rumus elastisitas titik sebagai berikut :
Keterangan :
Q = Quantity ( kuantitas )
P = Price ( harga ) (Sukirno,2016)
14
lebih murah. Namun, apabila semakin sedikit barang substitusi yang
tersedia maka semakin tidak elastis kurva permintaan. Hal ini dikarenakan
bila ada kenaikan harga konsumen terpaksa membeli barang tersebut
karena hanya sedikit tersedia barang substitusi oleh karena itu
permintaannya tidak banyak berkurang.
2. Precentage of Income atau Presentase Pendapatan Yang Dibelanjakan
Besarnya bagian pendapaatn yang digunakan untuk membeli suatu barang
dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.
Semakin besar pendapatan yang dibelanjakan maka semakin elastis
permintaan terhadap barang tersebut.
3. Time Frame atau Jangka Waktu Analisis Permintaan
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh pola konsumsi yang terbentuk dalam
waktu lama. Semakin lama periode waktu permintaan dianalisis, maka
semakin elastis permintaan atas barang tersebut. Sebaliknya, jangka waktu
yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap suatu barang bersifat
tidak elastis. Hal ini terjadi karena perubahan pasar belum diketahui oleh
konsumen. (Sukirno, 2016)
E. Faktor-Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
1. Sifat perubahan biaya produksi.
biaya produksi akan berubah jika harus dilakukan pertambahan produksi
sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran
bersifat tidak elastis jika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan
dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. jika penawaran dapat
ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar
penawaran akan bersifat elastis.
biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau akan tergantung kepada
banyak faktor. salah satu faktornya, yaitu sampai di mana tingkat
penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Jika
kapasitasnya mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru harus dilakukan
untuk menambah produksi. dalam keadaan ini kurva penawaran akan
menjadi tidak elastis terutama apabila faktor-faktor produksi yang
diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar untuk diperoleh.
2. Jangka waktu analisis
15
dalam menganalisis pengaruh waktu pada elastisitas penawaran, biasanya
dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu : masa amat singkat, jangka
pendek dan jangka panjang.
a. Masa amat singkat
Adalah jangka waktu dimana penjual tidak dapat menambah
penawarannya, jadi penawarannya bersifat elastis tidak sempurna.
b. Jangka pendek
Pada jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah tetapi perusahaan dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk
barang modal, secara lebih intensif dengan memperpanjang jam kerja,
memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih
efektif dan sebagainya.
c. Jangka panjang
Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat ditambah dalam
jangka panjang, Oleh karena itu penawaran bersifat elastis. (Sukirno,
2016)
16
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang
dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan
jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas
yang diminta. Akan tetapi sampai
dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut,
berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan
kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang
diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu
perubahan harga.
B. Saran – Saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan
harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta
konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis
keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18