Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

APLIKASI ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Nurzahroh Lailyah, S.E, M.E.

Oleh :
1. Atika Bunga Nurjanah (202211021)
2. Moh Reza Kholisotal F. (202211034)
3. Luluk Laylina (202211171)
4. Rafida Anis Farela (202211226)
5. Danis Yulianta (202211358)
6. Milhatuz Zahra (202211366)
7. Dewi Ayu Candra M (202211405)
8. Sinta Fitria (202211409)
9. Diva Wahyu Karles (202211469)
10. Fahrisa Amelia Irawati (202211568)

KELAS F
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya baik berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusunan Makalah
dengan judul “APLIKASI ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN”
dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas pada mata
kuliah Ekonomi Mikro pada Pogram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus. Kami selaku penulis tentunya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan
dalam penulisanya. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang
membangun demi makalah yang lebih baik kedepanya. Semoga makalah ini dapat
dipahami dan bermanfaat bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurzahroh
Lailyah, S.E, M.E. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah
memberikan bimbingan kepada kami. Teman-teman dan semua pihak yang telah
banyak membantu baik secara langsung maupun idak langsung dalam pembuatan
makalah ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5
A. Aplikasi Demand & Supply .................................................................. 5
B. Elastisitas Harga Permintaan & Penawaran .......................................... 8
C. Menghitung Koefisien Elastisitas Harga .............................................. 13
D. Jenis & Factor Penentu Elastisitas Permintaan .................................... 14
E. Jenis & Factor Penentu Elastisitas Penawaran .................................... 15
F. Hubungan Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Dalam Variabel
Lain ....................................................................................................... 16
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 17
A. Kesimpulan .......................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan suatu masyarakat atau negara
menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya harga barang yang berlaku (Ball and Mankiw, 1992). Dengan
demikian perubahan harga akan mempengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta
(permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran) (Mankiw, 2012).
Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus elastisitas. Memang bukan harga yang menjadi satu-
satunya penentu jumlah permintaan suatu barang, namun harga merupakan factor yang
paling dominan mempengaruhi permintaan dan penawaran (Mankiw, 2012).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana teori aplikasi demand dan supply?
2. Bagaimana penjelasan mengenai elastisitas harga permintaan dan penawaran?
3. Bagaimana cara menghitung koefisien elastisitas harga
4. Apa saja jenis & factor penentu elastisitas permintaan?
5. Apa saja jenis & factor penentu elastisitas penawaran?
6. Apa hubungan elastisitas permintaan dan penawaran dalam variable-variabel
lain?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, berikut tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui teori aplikasi demand dan supply
2. Mengetahui penjelasan mengenai elastisitas harga permintaan dan penawaran
3. Mengetahui cara menghitung koefisien elastisitas harga
4. Mengetahui apa saja jenis & factor penentu elastisitas permintaan
5. Mengeahui apa saja jenis & factor penentu elastisitas penawaran
6. Mengetahui hubungan elastisitas permintaan dan penawaran dalam variable-
variabel lain

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aplikasi Demand dan Supply


Demand dan suplly merupakan permintaan dan penawaran. Analisis
permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli
ekonomi dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang wujud dalam
masyarakat. Teori permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi
antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan
sempurna yaitu di dalam pasar -pasar terdapat banyak penjual dan pembeli. Pada
perekonomian yang belum berkembang sektor pertanian penting sekali peranannya.
Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai
tingkat kemajuan tinggi ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu pertambahan permintaan
barang pertanian lambat dan kemajuan teknologi yang pesat. (Sukirno,2016)
1. Masalah Jangka Pendek dalam Pertanian
Dalam jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung mengalami naik
turun yang relatif besar. Harganya mencapai tingkat yang sangat tinggi pada suatu
masa, sebaliknya mengalami kemerosotan yang sangat buruk pada masa
berikutnya. Ketidakstabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh permintaan dan
penawaran terhadap barang pertanian yang sifatnya tidak elastis. Terdapat
beberapa faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka
pendek yang dibedakan menjadi 2 yaitu bersumber dari perubahan dan penawaran
serta bersumber dari perubahan permintaan. (Sukirno,2016)
a. Permintaan, Pendapatan dan Tenaga Kerja
Dalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi
pendapatan daripada kesempatan kerja. Sedangkan dalam dalam kegiatan
industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja dan
pendapatan tiap pekerja tidak mengalami perubahan sebesar pada sektor
pertanian.
b. Menstabilkan Harga dan Pendapatan Pertanian
Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian
dilakukan dengan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga.
Campur tangan itu dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

5
 Membatasi tingkat produksi yang dapat dilakukan bagi
produsen
 Melakukan pembelian barang yang dapat distabilkan harganya
dalam pasar bebas
 Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar
lebih rendah dari pada harga yang dianggap sesuai oleh
pemerintah.
c. Kebijakan Harga Maksimum
Adakalanya timbul keadaan dimana penawaran terbatas sedangkan
permintaan jauh lebih besar. Dalam pasar bebas keadaan seperti ini akan
menyebabkan harga keseimbangan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi
dari harganya yang wajar. Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk
mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah daripada harga
keseimbangan dalam pasar bebas tersebut. Karena kebijakan harga
maksimum disebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka kebijakan
harga maksimum cenderung untuk menciptakan pasar gelap. Kelebihan
permintaan akan mendorong para penjual secara diam-diam menawarkan
barangnya pada harga yang lebih tinggi.
d. Pengaruh Pajak Penjualan
Pungutan pajak dilakukan dalam pajak penjualan dapat
mengakibatkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk
memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak tersebut. Hal itu dibagi
menjadi 2 yakni:


6
 Insiden pajak dan elastisitas permintaan, Semakin elastis kurva
permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung
oleh para pembeli. Semakin elastis kurva permintaan semakin
banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan.

 Insiden pajak penjualan dan elastisitas penawaran, Semakin elastis


kurva penawaran semakin banyak beban pajak yang akan
ditanggung oleh para pembeli. Semakin elastis kurva penawaran
semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan.

e. Pengaruh Subsidi Pemerintah


Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk
mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen. Subsidi dapat
menurunkan harga. Keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya
subsidi bergantung pada besarnya penurunan harga yang berlaku.
 Subsidi dan elastisitas permintaan, Semakin elastis permintaan
semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
Semakin elastis permintaan semakin banyak pertambahan
jumlah barang yang diperjualbelikan.
 Subsidi dan Elastisitas Penawaran, Semakin elastis penawaran
semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
Semakin elastis penawaran semakin banyak pertambahan
jumlah barang yang diperjualbelikan. (Sukirno, 2016)

7
B. Elastisitas Harga permintaan dan Penawaran
Berikut adalah ulasan dan penjelasan mengenai tentang elastisitas
harga permintaan dan elastisitas harga penawaran.
1. Elastisitas Harga
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah
permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan
perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta
dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan
sebaliknya. Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap
dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara
persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga
disebut koefisien elastisitas permintaan. (Siagian, Y. M,2007)
a. Rumus Perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat
kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga
barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh
perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta
disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
 Ed = ∆Q/∆P x P/Q.
Keterangan
Ed = koefisien elastisitas permintaan.
∆Q = perubahan jumlah penawaran.
∆P = perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengacu pada hubungan
antara perubahan penawaran dan perubahan harga. Ini
dihitung dengan membagi persentase perubahan kuantitas
yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga. Perlu
dingat bahwa, elastisitas permintaan harus digambarkan
dengan angka negatif sebagai tanda adanya hubungan
negative antara perubahan harga dengan permintaan.
b. Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi

8
perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang. Apabila
perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X
berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan
oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat
dihitung berdasarkan pada rumus Es. Perubahan harga suatu barang
akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase
perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase
perubahan harga dari barang Y.
Rumus elastisitas silang sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑋 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎


Ec =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑌
c. Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari
pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas
penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut Ey = apabila yang terjadi adalah
kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan
barang yang diminta disebut barang normal atau superior. Bila
kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya
jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap
barang tersebut adalh negatif dan barang ini disebut dengan barang
inferior atau giffen. Rumus elastisitas pendapatan sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎


𝐸𝑦 =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

9
d. Jenis –jenis Elastisitas Permintaan
 Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva
berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna
adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas).
 Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase
perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat
dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya,
meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak
akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini
karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya
rasa kenyang).
 Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan
harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat
disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya
lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak
elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat
dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
 Permintaan elastis: elastisitas > 1. Prosentase perubahan
kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini
sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.
Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain

10
sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
 Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli
semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga
sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh
produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna
diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu
barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama
meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi
oleh produsen yang berbeda. (Primyastanto M, 2014)
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan
jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga. ES= / ES
= ×. Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi
yang positif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang
diminta. ( Ali, N. N,2022)
a. Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan
dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan
elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis
dan tidak elastis sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila para
penjual bersedia menjual semua barangnya pada satu harga
tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar.
Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu
tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah
penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Kurva penawaran
yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas
uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva penawaran
yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan
perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva
penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan
perubahan yang relative besar terhadap penawaran.

11
b. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
 Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga
berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat
vertical.
 Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan
penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
kecil terhadap penawaran.
 Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan
penawaran sama dengan perubahan harga.
 Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran
lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
 Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu
tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada
biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.

Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga


berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi
produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan
dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
 Tiga immediate Run/ Momentary Period/ Market Period,
suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah
barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu
hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in
elastis sempurna.
 The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup
panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang,
tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas
atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga output

12
hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada,
bentuk kurva penawaran unity.
 The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang
bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi
perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk
kurva penawarannya lebih elastis.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai tentang elastisitas harga


permintaan dan penawaran, dapat disimpulkan bahwa Elastisitas harga
permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran
mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika
harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan
tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran
merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta
atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu
perubahan harga. (Ali, N. N, 2022)
C. Penghitungan Koefisien Elastisitas Harga

Terdapat dua macam konsep penghitungan elastisitas yaitu


elastisitas busur ( arc elasticity) dan elastisitas titik ( point elasticity ).
1. Elastisitas busur yaitu koefisien elastisitas harga permintaan antara dua
titik pada suatu kurva permintaan. Elastisitas busur ini hanya merupakan
suatu perkiraan, dimana perkiraan ini semakin tepat apabila busur itu

13
semakin kecil dan mendekati suatu titik dalam limit. Rumus elastisitas
busur :

Keterangan :
Q = quantity ( kuantitas )
P = price ( harga ) (Sukirno,2016)

2. Elastisitas titik yaitu elastisitas yang dihitung pada suatu titik. Elastisitas
ini berhubungan erat dengan pendapatan atau pengeluaran/ pembelanjaan
total akan barang tersebut. Rumus elastisitas titik sebagai berikut :

Keterangan :
Q = Quantity ( kuantitas )
P = Price ( harga ) (Sukirno,2016)

D. Faktor-Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Menurut Sukirno Sadono (2016), beberapa faktor yang menentukan


elastisitas permintaan yaitu sebagai berikut :
1. Substitubilitas
Konsumen sangat sensitive terhadap perubahan harga. Apabila semakin
banyak barang substitusi (pengganti) maka semakin besar elastisitas
permintaanya. Hal ini dikarenakan kenaikan harga sedikit saja akan
menyebabkan perubahan besar terhadap permintaan. Ketika harga suatu
barang mengalami kenaikan, konsumen akan memilih barang lain sebagai
penggantinya yang harganya tidak mengalami perubahan atau cenderung

14
lebih murah. Namun, apabila semakin sedikit barang substitusi yang
tersedia maka semakin tidak elastis kurva permintaan. Hal ini dikarenakan
bila ada kenaikan harga konsumen terpaksa membeli barang tersebut
karena hanya sedikit tersedia barang substitusi oleh karena itu
permintaannya tidak banyak berkurang.
2. Precentage of Income atau Presentase Pendapatan Yang Dibelanjakan
Besarnya bagian pendapaatn yang digunakan untuk membeli suatu barang
dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.
Semakin besar pendapatan yang dibelanjakan maka semakin elastis
permintaan terhadap barang tersebut.
3. Time Frame atau Jangka Waktu Analisis Permintaan
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh pola konsumsi yang terbentuk dalam
waktu lama. Semakin lama periode waktu permintaan dianalisis, maka
semakin elastis permintaan atas barang tersebut. Sebaliknya, jangka waktu
yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap suatu barang bersifat
tidak elastis. Hal ini terjadi karena perubahan pasar belum diketahui oleh
konsumen. (Sukirno, 2016)
E. Faktor-Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
1. Sifat perubahan biaya produksi.
biaya produksi akan berubah jika harus dilakukan pertambahan produksi
sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran
bersifat tidak elastis jika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan
dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. jika penawaran dapat
ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar
penawaran akan bersifat elastis.
biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau akan tergantung kepada
banyak faktor. salah satu faktornya, yaitu sampai di mana tingkat
penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Jika
kapasitasnya mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru harus dilakukan
untuk menambah produksi. dalam keadaan ini kurva penawaran akan
menjadi tidak elastis terutama apabila faktor-faktor produksi yang
diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar untuk diperoleh.
2. Jangka waktu analisis

15
dalam menganalisis pengaruh waktu pada elastisitas penawaran, biasanya
dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu : masa amat singkat, jangka
pendek dan jangka panjang.
a. Masa amat singkat
Adalah jangka waktu dimana penjual tidak dapat menambah
penawarannya, jadi penawarannya bersifat elastis tidak sempurna.
b. Jangka pendek
Pada jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah tetapi perusahaan dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk
barang modal, secara lebih intensif dengan memperpanjang jam kerja,
memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih
efektif dan sebagainya.
c. Jangka panjang
Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat ditambah dalam
jangka panjang, Oleh karena itu penawaran bersifat elastis. (Sukirno,
2016)

F. Hubungan Elastisitas Permintaan Dalam Variabel-Variabel Lain


Permintaan dan penawaran akan suatu barang selain dipengaruhi oleh
harga dan faktor-faktor atau variabel variabel lain selain variabel harga sendiri.
koefisien elastisitas harga permintaan dan penawaran merupakan faktor yang
mempengaruhi permintaan maupun penawaran suatu barang yang dapat dicari
elastisitas variabel-variabel lain selain variabel harga yang mengukur respon
perubahan kuantitas yang diminta atau kuantitas yang ditawarkan terhadap
perubahan salah satu dari variabel-variabel bukan harga yang mempengaruhi.
Konsep elastisitas kekuatan-kekuatan pasar memiliki tiga sisi yaitu sisi
pasar, sisi konsep penghitungan dan sisi variabel yang mempengaruhi secara
langsung maupun secara tidak langsung. (Dr. Faried Wijaya M., M.A. 1999)

16
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang
dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan
jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas
yang diminta. Akan tetapi sampai
dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut,
berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan
kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang
diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu
perubahan harga.

B. Saran – Saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan
harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta
konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis
keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alfianto,Hendry.2009.Analisis Penawaran Bawang Merah Di Kabupaten


Karanganyar.

Ali,N.N.2022.Teori Elastisitas Permintaan dan Penawaran.

Primyastanto,M.2014.Aplikasi Teori Pemasaran pada Komoditi Perikanan dan


Kelautan.Universitas Brawijaya Press.

Siagian,y.M.2007. Aplikasi Supply Chain Management Grasindo.

Sadono Sukirno.(2022). Mikro Ekonomi.Jakarta.

Boediono.2021. Ekonomi Mikro, Yogyakarta.

Faried Wijaya M,M.A. 2020.Ekonomika Mikro

18

Anda mungkin juga menyukai