Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Latifa Rania (01022212015)
Xenadevi Zerlinda Putri (01022212016)
Rizky Subekti (01012212062)
Dio Erlangga (01012212061)
Agus Setiawan (01022212013)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM BANDUNG
Jalan Dakota No. 8A Sukaraja, Bandung, Jawa
Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
Kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul “Aplikasi Teori
Permintaan Dan Penawaran”. Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Mikroekonomi.
Kami paham betul bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan dukungan dan saran
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan begitu kami
terbantu dalam penyelesaiaan nya mau itu secara langsung atau tidak langsung.
Dalam Penyusunan Makalah ini Kami merasa masih banyak kekurangan.
Kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi semuanya yang memerlukan referensi dan juga
dapat menambah wawasan.
KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
I. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
II. Rumusan Masalah ................................................................................................ 9
III. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 9
IV. Landasan Teori ..................................................................................................... 9
1. Ketidakstabilan Yang Bersumber Dari Perubahan Penawaran ...................... 9
2. Ketidakstabilan yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Permintaan ................. 11
3. Permintaan, Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja .............................. 13
4. Menstabilkan Harga dan Pendapatan Pertanian............................................. 14
5. Membatasi Jumlah Produksi ............................................................................. 15
6. Campur Tangan dalam Jual Beli ...................................................................... 16
7. Menstabilkan Harga pada Keseimbangan Pasar Bebas.................................. 17
8. Menetapkan Harga Yang Lebih Tinggi Dari Harga Keseimbangan ............. 19
9. Menstabilkan Pendapatan dengan Subsidi....................................................... 20
10. KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM .......................................................... 21
11. CIRI-CIRI KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM ...................................... 21
12. IMPLIKASI KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM ................................... 22
V. Kesimpulan dan Saran ........................................................................................... 28
1. Kesimpulan .......................................................................................................... 28
2. Saran .................................................................................................................... 29
VI. Daftar Pustaka .................................................................................................... 29
I. Latar Belakang
Oleh karena sifat permintaan ke atas barang pertanian yang tidak elastis
tersebut harga akan mengalami perubahan yang sangat besar sekiranya
penawaran hasil pertanian mengalami perubahan. Hal ini dapat dengan jelas
dilihat dalam Gambar 6.2 Gambar 6.2 (i) menggambarkan keadaan
permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian dan Gambar 6.2 (ii)
menggambarkan keadaan permintaan dan penawaran terhadap barang
industri. Misalkan pada mulanya di masing-masing sektor, penawaran adalah
seperti yang ditunjukkan kurva SS, tetapi sektor pertanian kurva
permintaannya adalah D, sedangkan di sektor industri kurva permintaannya
adalah D. Kurva D, adalah lebih elastis dari kurva Dp . Dalam sektor
pertanian keseimbangan dicapai di E dan di sektor industri di E. Maka harga
barang pertanian adalah P dan harga barang industri adalah H dan dapat
dilihat bahwa P = H.
Misalkan harga yang tercapai dalam pasar bebas ini tidak memuaskan
petani dan pemerintah, sebab dianggap harga tersebut terlalu rendah. Harga
yang dianggap memadai adalah yang akan memberikan pendapatan yang
lumayan kepada para petani, yaitu P₁. Apabila permintaan adalah tetap seperti
yang ditunjukkan oleh kurva DD maka harga P₂ hanya akan wujud apabila
penawaran adalah seperti yang ditunjukkan oleh S. Dengan demikian barang
yang sebaiknya diproduksikan dan diperjualbelikan haruslah sebesar Q₂. Ini
berarti para petani secara keseluruhan memproduksi tidak lebih dari Q₂ .
Tanpa adanya pembatasan produksi , pada harga P , para petani akan
memproduksi sebanyak Q. Tujuan dari kebijakan pembatasan produksi
adalah untuk menghalangi petani memproduksikan lebih daripada Q₂ .
Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap adalah dengan
mengenakan hukuman atau denda yang berat kepada pihak-pihak yang
melakukannya. Tindakan lain yang tidak terlalu drastis adalah
melaksanakan penjatahan, yaitu pembeli diperbolehkan membeli sejumlah
tertentu saja dan jumlah ini adalah kurang dari yang diinginkannya. Dengan
penjatahan dapat mengurangi keinginan untuk melakukan pembelian di
pasar gelap dan sekaligus mengurangi kemungkinan wujudnya harga yang
tinggi di pasar gelap. Kelebihan permintaan yang wujud sebagai akibat
kebijakan harga maksimum akan terus menerus betambah besar dari waktu
ke waktu. Oleh karena itu pasar gelap makin lama akan menjadi semakin
meluas dang jurang antara harga pasar gelap dan harga maksimumyang
ditetapkan menjadi semakin besar. Akhirnya keburukan-keburukan yang
ditimbulkan oleh pasar gelap adalah lebih besar daripada kebaikan yang
diperoleh dari kebijakan harga maksimum. Akibat yang seperti ini akan
mendorong pemerintah untuk kembali kebijakan harga maksimum yang
dijalankannya.
Dari analisis di atas dapat dibuat dua kesimpulan penting seperti berikut :
a) Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan
ditanggung oleh para pembeli
b) Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah
barang yang diperjualbelikan.
1. Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan
diperoleh penjual.
2. Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang
yang diperjualbelikan.
Subsidi dan Elastisitas Permintaan
1. Kesimpulan
2. Saran