Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
1.4 Manfaat............................................................................................
1.5 Ruang Lingkup
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan Jangka
Panjang........................... 2.2 Permaslahan Jangka
Pendek
2.3 Kebijakan pemerintah dalam penstabilan harga dan pendapatan
hasil pertanian....................................................... 5
2.4 kebijakan harga maksimum dan efek. 7
2.5 Efek pajak penjulan dan Subsidi. 8
BAB 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan... 14
4.2 Saran................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aplikasi teori permintaan dan penawaran adalah penerapan tentang teori-teori permintaan
dan penawaran dalam realitas sehari-hari. Pembahasan dalam aplikasi teori permintaan dan
penawaran dalam literatur karangan Sadono Sukirno(dalam Mikro ekonomi) lebih terhadap efek
dari teori permintaan dan penawaran dalam sektor pertanian yang dibandingkan dengan sektor
Industri. Pendapat Sadono Sukirno (dalam Mikro Ekonomi 2005 : 126 ) bahwa bahwa pertanian
punya peranan yang sangat penting dalam produksi nasional di negara dengan perekonomian
belum berkembang dan semakin maju suatu negara peranan pertanian dalam perekonomiaan
semakin sedikit.
Permaslahan di sektor pertanian sangat kompleks sehingga perlu adanyan penyelesaian.
Permasalahan di sektor pertanian ada yang permasalahan dalam jangka panjang dan
permasalahan dalam jangka pendek. Setiap permaslahan punya solusi tersendiri. Proses
penyelesaian permaslahan perlu campur tangan pemerintah dengan penerapan kebijakan yang
baik. Pembuatan makalah oleh penulis ditujukan untuk pemaparan aplikasi teori permintaan
disektor pertanian beserta beberapa penyelesaian dalam pengetasan permaslahan di bidang
pertanian.
Makalah disusun secara sistematis guna pemberian penjelasan secara runtut tentang topik
yang dibahas. Makalah berisi pendahuluan pada Bab I yaitu Pendahuluan dan pembahasan
substansi yang diulas pada Bab II yaitu pembahasan dan ditutup dengan Bab III yaitu Penutup.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana permasalahan jangka panjang di sektor pertanian ?
1.2.2 Bagaimana permaslahan jangka pendek di sektor pertanian ?
1.2.3 Bagaimana kebijakan pemerintah guna penstabilkan harga dan pendapatan hasil pertanian ?
1.2.4 Bagaimana tentang kebijakan harga maksimum dan efek yang ditimbulkan ?
1.2.5 Bagaimana efek pajak dan subsidi terhadap harga dan jumlah barang yang dijual ?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah adalah untuk pemberian penjelasan kepada mahasiswa
tentang aplikasi teori permintaan dan penawaran di sektor pertanian. Pembuatan makalah juga
bertujuan sebagai rujukan mahasiswa dalam pengetasan permasalahan berkaitan dengan
permintaan dan penawaran di sektor pertanian.

1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah adalah pengetahuan tentang aplikasi teori permintaan dan
penawaran lebih khusus pada sektor pertanian.Manfaat yang lain ialah penambahan
referensi tentang pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi teori
permintaan dan penawaran di sektor pertanian sehingga timbul solusi-solusi yang
bagus.
1.5. Ruang Lingkup
Makalah dalam pembahasan berisi hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi teori
permintaan dan penawaran dalam sektor pertanian. Pembahasan berkaitan tetang permasalahan
dalam sektor pertanian baik yang jangka panjang maupun pendek,kebijakan yang diambil untuk
pengentasan permasalahan harga dan pendapatan hasil pertanian,pembahasan tentang kebijakan
harga maksimum dan efek yang ditimbulkan, dan efek dari pajak dan subsisdi penjualan terhadap
harga dan jumlah barang yang dijual
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Permasalahan Jangka Panjang Sektor Pertanian
Teori Permintaan dan penawaran permintaan dan penawaran dan penawaran sangat
berguna dalam pengulasan interaksi antara penjual dan pembeli terutama pada pasar persaingan
sempurna (sadono sukirno 2005 : 125). Pasar persaingan dikutip dari Sadono Sukirno(dalam
Mikro Ekonomi 2005 : 125) adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Sektor
pertanian apabila diamati secara karakteristik termasuk dalam pasar persaingan sempurna karna
terdapat banyak penjual dan konsumen dalam pasar hasil-hasil pertanian.
Sektor Pertanian apabila disebuah kawasan bisa berupa negara yang belum berkembang
akan menjadi sektor yang sangat krusial sebab merupakan kontribuitor terbesar dalam produksi
nasional. Fakta di sisi lain apabila dilihat semakin maju suatu negara maka peranan sektor
pertanian semakin kecil. Kecenderungan peranan sektor pertanian yang semkain kecil di negara
yang lebih maju dan modern bisa disebabkan karna kemajuan yang pesat disektor industri
modern sehingga terjadi pergesaran mata pencaharian pada masyarakat yang berpindah dari
sektor pertanian ke sektor industri.
Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian di era modern dan maju
dikutip dari Sadono Sukirno(dalam Mikro ekonomi 2005 : 126) disebabkan oleh dua faktor yaitu
sebgai berikut :
2.1.1 Pertambahan Permintaan Barang pertanian lambat
Zaman semakin maju dan modern dan ekonomi juga terjadi pertumbuhan yang cepat
. Pertumbuhan yang cepat dalam perekonomian di era modern berdampak pada pertambahan
pendapat masyarakat. Pertambahan pendapatan juga berakibat pada pertambahan konsumsi.
Kebutuhan masyarakat dalam konsumsi berbagai macam barang semakin banyak baik itu di
sektor pertanian maupun industri.
Fakta dan realitas yang bisa dilihat bahwa di era modern kebutuhan pertambahan
konsumsi masyarakat cenderung pada sektor semacam barang elektronik,fashion,rekreasi dan
juga hunian seperti perumahan. Pertambahan konsumsi barang semakin bertambah dan terdapat
peningkatan yang lebih cepat dari pada peningkatan pendapatan.
Fakta bertolak belakang justru terjadi disektor pertanian yang perkembangan
pertambahan permintaan yang bersifat lambat. Pertambahan permintaan yang lebih cepat di
sektor industri berakibat pada permintaan hasil-hasil pertanian yang berkembang lebih lambat
karena pendapatan masyarakat yang yang digunakan untuk konsumsi sektor pertanian hanya
sebagian kecil. Realitas yang ada apabila dianalisis dalam jangka panjang berkemungkinan pada
semakin lebar perbedaan harga barang industri dan pertanian. Semakin lebar perbedaan harga
dikarenakan pertambahan haraga sektor industri cenderung lebih cepat sedangkan pertambahan
harga sektor pertanian cenderung lebih lambat.
2.2.2 Kemajuan Teknologi yang pesat
Perkembangan tekonolgi di era modern sangatlah pesat dan cepat. Perkembangan
teknologi berdampak pada produktivitas yang semakin besar dan efisien. Pada sektor pertanian
kemajuan teknologi berakibat pada semakin sedkitnya masyarakat yang bekerja di sektor
pertanian terutama di negara maju. Tenaga kerja di sektor pertanian karena kemajuan teknologi
semakin sedikit yang dibutuhkan dengan sistem pertanian yang modern. Hasil yang sama dalam
produksi pertanian apabila dibandingkan di era lampau yang belum modern tenaga kerja yang
dibutuhkan di era modern lebih sedikit karena produktivitas per orang semakin besar.
Kemajuan teknologi terlebih timbul fakta yang bisa timbul keheranan dikutip dari buku
Sadono Sukirno(dalam Mikro Ekonomi 2005 : 127 ) bahwa pada tahun 1929 di Amerika
Serikat sebanyak 12,8 yang kerja di sektor pertanian. Hasil yang di dapat apabila dibandingkan
di era sekarang hanya perlu 1,7 juta orang saja. Perbandingan yang bisa dilihat sangat besar.
Implikasi yang terjadi dikarenakan efisiensi dari pertanian modern ialah masyrakat begeser pada
sektor industri dan dengan kemajuan produksi yang semakin efisien dan besar akan berdampak
pada kelebihan produksi pertanian. Produksi hasil pertanian semakin besar dengan kemajuan
teknologi sedangka permintaan dari konsumen terhadap sektor pertanian cenderung lambat
sehingga terjadilah kelebihan produksi yang berakibat pada harga hasil-hasil pertanian yang
cenderung ditingkat rendah.
Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian dalam Grafik

(Gambar A Keseimbangan harga hasil pertanian dalam jangka panjang)


Analisis dari gambar A ialah pada perekonomian yang masih belum berkembang
disimbolkan dengan garis D untuk permintaan dan S untuk penawaran. Titik persilangan
ekluibrium disimbolak dengan garis E yang bisa dilihat bahwa harga barang dan hasil barang
dalam pasar adalah titik P dan Q. Saat perekonomian semakin maju dan pendapatan masyarakat
terjadi peningkatan permintaan barang adalah garis D1. Perlu diketahui bahwa peningkatan
pendapatan masyarakat hanya berdampak sedikit pada pertambahan permintaan. Fakta lain
penawaran terjadi peningkatan yang cenderung lebih besar dari permintaan karena kecanggihan
teknologi berdampak pada keefisienan produksi sehingga penawaran meningkat yang
disimbolkan dengan garis S1. Analisis yang dapat dilihat karna perubahan permintaan dan
penawaran berakibat pada perubahan harga yang drastis.
2.2. Permasalahan Jangka Pendek Sektor Pertanian
Permasalahan pada sektor pertanian dalam jangka pendek ialah harga hasil-hasil
pertanian naik turun secara tidak stabil. Tingkat Elastisitas barang hasil pertanian yang tidak
elastis adalah pendorong ketidakstabilan harga barang pertanian. Ketidakstabilan harga barang
pertanian apabila dianalisis terjadi karena dua faktor yang antara lain sebagai berikut :

2.2.1 Ketidakstabilan yang Bersumber dari perubahan penawaran

Hasil produksi dari sektor pertanian sangat bergantung pada faktor alamiah. Faktor
alamiah yang dimaksud bisa berupa keadaan alam seperti musim,cuaca,keadaan biologis dan
bencana alam yang tidak bisa di duga-duga. Suatu kasus sebagai contoh pada musim kemarau
yang berkepanjangan hasil pertanian akan cenderung terjadi kemerosotan sebab tanaman juga
butuh air dan apabila juga terjadi musim hujan yang berkepanjangan dengan skala besar yang
berakibat banjir juga akan berdampak pada kemerosotan hasil pertanian.

Kondisi alam yang tidak tentu dan juga proses produksi barang pertanian yang bersifat
musiman berakibat pada tidak pasti hasil pertanian yang ditawarkan yang berujung pada
ketidakstabilan harga. Sifat permintaan terhadap hasil pertanian yang tidak elastis juga jadi
faktor pendorong ketidakstabilan harga sebab barang pertanian sebagian besar adalah barang
primer sehari-hari yang pasti dibutuhka. Saat penawaran barang hasil produksi lebih sedikit dari
permintaan yang berakibat pada harga yang naik masyarakat tetap terjadi pembelian dengan
besar permintaan yang tetap sebab barang hasil pertanian adalah barang kebutuhan sehari-hari.
Pada saat harga murah pembelian atau permintaan barang hasil pertanian juga tetap sebab
kebutuhan akan barang pertanian cenderung sama,kebutuhan konsumsi barang pertanian tidak
akan bertambah sekalipun harga terjadi kemerosotan yang tajam.
Grafik Pengaruh Perubahan Penawaran terhadap Harga

Gambar (i) Gambar (ii)

(Permintaan dan penawaran barang pertanian) (Permintaan dan penawanan barang industri )

Informasi dari perbandingan gambar i dan ii bisa diamati.Perubahan harga karena


pergeseran penawaran pada sektor pertanian lebih bersifat drastis apabila dibanding sektor
industri yang perubahan harga tidak terlalu besar. Perubahan harga yang drastis karena
perubahan permintaan disektor pertanian disebabkan karena penawaran hasil produksi yang tidak
tentu. Penawaran hasil pertanian dipengaruhi faktor alamiah yang terkadang jadi pendorong hasil
pertanian jadi maksimal dan terkadang jadi faktor penghambat karena ada hal yang tidak
diinginkan. Sedangkan Permintaan terhadap barang bersifat tidak elastis. Konsumsi yang
dibutuhkan masyarakat adalah dengan besaran yang tetap sekalipu harga terjadi penurunan.

2.2.2 Ketidakstabilan Harga karena Perubahan Permintaan

Ada pada saat tertentu permintaan terhadap barang pertanian terjadi perubahan sebab
kondisi perekonomian tidak berjalan stagnan. Kondisi perekonomian berjalan dinamis dari waktu
ke waktu. Ada saat keadaan perekonomian berjalan dengan baik dan ada juga saat peronomian
terjadi kemunduran. Keadaan ekonomi yang berjalan tidak stabil akan jadi faktor pendorong
perubahan permintaan yang jika terjadi berujung pada perubahan harga yang sering bersifat
drastis.

Perubahan harga yang barang pertanian yang bersifat drastis bila terjadi
perubahan permintaan apabila dikaji lebih jauh terjadi sebab sifat penawaran barang hasil
pertanian yang tidak elastis. Permintaan dan penawaran barang hasil pertanian sama-sama
bersifat tidak elsatis. Terdapat faktor yang jadi pendorong ketidakelastisan penawaran barang
hasil pertanian sekalipun terjadi perubahan harga bila dikutip darin pendapat Sadono
Sukirno(dalam Mikro Ekonomi 2005 : 130) anatara lain :

a.Produksi barang pertanian secara musisman atau bermusim

Proses produksi hasil pertanian bersifat periodik atau musiman seperti padi yang bisa
dipanen setiap 4 bulan sekali atau bahkan ada yang 6 bulan sekali. Proses produksi yang butuh
waktu dalam pengambilan hasil produksi adalah salah satu fakor penawaran barang hasil
pertanian bersifat tidak elastis.

b. Kapasitas hasil produksi selalu diusahakn sampai pada hasil maksimal

Permintaan yang berubah naik atau turun tidak berpengaruh bagi petani dalam usaha
proses produksi. Petani terus berusaha agar tanah yang digarap bisa tercapai hasil panen yang
maksimal sekalipun permintaan sedang turun.

c. Beberapa tanaman butuh waktu lama untuk panen

Terdapat beberapa tanaman komoditi pertanian yang butuh waktu lama untuk panen atau
pengambilan hasil produsksi. Berapa tanaman yang lama dalam panen seperti karet dan kelapa
sawit.

Permintaan yang bisa saja berubah bila dibarengi dengan penawaran yang bersifat tidak
elastis berujung pada perubahan harga yang besar. Analisis yang bisa disimpulkan bahwa harga
hasil-hasil pertanian bersifat bergejolak dan terkadang tidak stabil.

Grafik Pengaruh Perubahan permintaan terhadap harga


(Gambar D Barang Pertanian) (Gambar E barang Industri)

Informasi yang dapat dikaji dari perbandingan gambar D dan E dapat dianalisis. Fakta
dari gambar terlihat bahwa pergeseran permintaan pada sektor barang pertanian akan berakibat
perubahan harga yang lebih besar bila dibandingkan dengan perubahan harga barang industri.
Faktor pendorong terjadi penurunan drastis haraga barang pertanian akibat pergeseran
permintaan karena ketika permintaan terjadi perubahan penawaran justru tetap karena punya sifat
tidak elastis. Penawaran cenderung tetep disektor pertanian karena barang pertanian diproduksi
secara bermusim,petani selalu ingin dapat hasil produksi maksimal dari tanah garapan berapapun
permintaan yang terjadio dipasar serta masa panen beberapa komoditi pertanian yang lama
bahkan bisa tahunan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Teori permintaan dan penwaran dapat diaplikasikan dalam penyelesaian yang terjadi di
sektor pertanian. Hasil-hasil Pertanian yang termasuk dalam pasar persaingan sempurna punya
tingkat elastisitas yang tidak elastis. Sifat tidak elastis dari pasar-pasar hasil pertanian bisa timbul
beberapa gejala dan permasalahan. Permaslahan yang timbul bisa berupa kelebihan penawaran
yang berakibat anjlok harga dari hasio pertanian dan juga kenaikan drastis dari harga. Penyebab
dari permaslahan disebabkan permintaan yang cenderung tetap pada hasil-hasil pertanian yang
bersifat tidak elastis. Bila permintaan terjadi pergeseran juga akan timbul maslah baru yaitu
harga yang anjlok saat resesi ekonomi sedangkan penawaran tetap.
Pemecahan permasalahan disektor pertanian butuh perhatian serius dari pemerintah lewat
kebijakan yang baik. Upaya campur tangan pemerintah berupa pemberian pajak atau
subsidi,kebijakan harga maksimum dan upaya-upaya lain harus bisa tepat sasaran dan jadi solusi
yang brilian. Permaslahan di sektor pertanian sangat kompleks baik yang bersifat jangka panjang
maupun jangka pendek sehingga perlu penerapan kebijakan yang arif.
4.2 SARAN
Saat masuk di era modern seperti sekarang,pertanian mulai sedikit dilupakan karna
industri yang maju telah terjadi pergeseran sektor yang diutamakan. Pada hakikatnya sektor
pertanian tetaplah sektor yang perlu diberi perhatian yang lebih sebab merupakan sektor vital
semodern apapun sebuah zaman. Pemerintah harus lebih perhatian pada penyelesaian
permasalahan yang terjadi di sektor pertanian sebab sebagian besar hasil produksi dari sektor
pertania termasuk kebutuhan primer bahkan vital.
Daftar Pusaka
Sukirno,Sadono.2005.Mikro Ekonomi Edisi Ketiga.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai