Disusun Oleh :
Anisa Aulia (181010505256)
David Christofer (181010505296)
Elkana Prebina br Bukit (181010505262)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Tahun Akademik 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam karena atas izin_Nya
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Aplikasi Teori Permintaan dan
Penawaran”, dengan lancar, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan
manfaat bagi kita semua.
Tak lupa kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai
dengan lancar, dan juga memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya ,penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna untuk itu kami penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah yang lebih baik. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 1
C. Tujuan ……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Masalah jangka panjang sektor pertanian…………………… 3
B. Masalah jangka pendek sektor pertanian…………………… 3
C. Cara menstabilkan harga dan pendapatanpertanian……… 5
D. Kebijakan harga maksimum ………………………………... 5
E. Pajak penjualan perlu dijalankan…………………………. 5
F. Efek dari subsidi pemerintah …………………………….... 6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………… 7
A.Kesimpulan ............................................................................ 7
B. Saran …......…...........………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA ...……………………………………………………...... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli
ekonomi dalam memahami peristiwa yang wujud dalam masyarakat. Didalam makalah ini,
penulis akan menerangkan lebih jelas tentang bagaimana perubahan penawaran dan permintaan
mempengaruhi perubahan harga barang pertanian, implikasi dari perubahan itu kepada
pendapatan petani-petani dan produsen pertanian lainnya, serta kebijakan pemerintah dalam
menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah jangka panjang sektor pertanian ?
2. Apa yang menjadi masalah jangka pendek sektor pertanian ?
3. Bagaimana cara menstabilkan harga dan pendapatan pertanian ?
4. Apa dampak dari kebijakan harga maksimum ?
5. Mengapa pajak penjualan perlu dijalankan ?
6. Apa efek dari subsidi pemerintah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui masalah jangka panjang sektor pertanian.
2. Untuk mengetahui masalah jangka pendek sektor pertanian.
3. Untuk mengetahui cara menstabilakn harga dan pendapatan pertanian.
4. Untuk mengetahui dampak dari kebijakan maksimum.
5. Untuk mengetahui peranan pajak penjualan.
6. Untuk mengetahui efek dari subsidi pemerintah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian
Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali
artinya.Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar
pendapatan rumah tangga di belanjakan untuk membeli hasil-hasil pertanian. Perkembangan
ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor pertanian yang besar tersebut.
Hanya sebagian kecil saja dari pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang-
barang pertanian.Sejalan dengan berlakunya kemerosotan peranan sektor pertanian dalam
menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga merosot.Di
negara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan di sektor
pertanian.Sedangkan di negara-negara yang baru berkembang biasanya sebagian besar
penduduknya hidup dan bekerja pada sektor pertanian.[1]
Adapun yang menyebabkan kemunduran pada sektor pertanian di pengaruhi oleh dua faktor,
yaitu:
2
Sebagai contoh, dalam tahun 1929 di Amerika serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja di sektor
pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929, kalau dihasilkan pada masa
sekarang, yaitu kurang lebih sesudah tujuh dekade, hanya memerlukan pekerja sebanyak 1,7 juta
orang saja. Gambaran ini menunjukan betapa besar kenaikan produktivitas per orang yang
berlaku dalam masa lebih dari 70 tahun yang lalu di Amerika serikat.Sebagai akibat dari
kenaikan produktivitas yang seperti itu, yang dialami oleh Amerika serikat dan negara-negara
maju lainnya, produksi pertanian dapat dinaikkan dengan cepat apabila terdapat cukup banyak
perrmintaan.Tetapi ternyata permintaan terhadap barang pertanian mengalami perkembangan
yang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk menambah produksi pertanian.
Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sektor pertanian di negar-
negara maju.Yang pertama, hal itu mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sektor
pertanian ke sektor industri. Tetapi umumnya perpindahan semacam itu tidak secepat seperti
yang diperlukan dan ini terutama disebabakan oleh karena kekurangan kesempatan kerja di
sektor lain. Yang kedua, kemajuan teknologi yang cepat telah menimbulkan masalah kelebihan
produksi pertanian.Jumlah yang dapat diproduksi oleh para petani adalah lebih daripada yang
diperlukan oleh masyarakat.Keadaan ini menyebabkan harga barang pertanian cenderung untuk
tetap berada di tingkat yang sangat rendah.
Masalah jangka panjang sektor pertanian dapat juga di terangkan dengan menggunakan
perubahan terhadap kurva permintaan dan penawaran.Ini ditunjukkan pada gambar di bawah.
Pada mulanya, dalam perekonomian yang belum berkembang permintaan terhadap barang
pertanian adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva DD dan penawaran adalah seperti yang di
tunjukkan oleh kurva SS. Maka harga barang pertanian adalah P dan jumlah hasil pertanian yang
di perjual belikan adalah Q.
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah
permintaan. Tetapi karena elastisitas permintaan pendapatan untuk barang pertanian adalah
rendah.Maka pertamabahan permintaan hasil pertanian tidak begitu besar. Katakanlah
pertambahan permintaan tersebut adalah dari DD menjadi D1D1 .
3
Tingkat produksi sektor pertanian sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor yang berada
diluar kemampuan para petani untuk mengendalikannya.Produksi pertanian sangat dipengaruhi
oleh faktor alamiah.Pada umumnya, produksi hasil pertanian selalu berubah-ubah dari satu
musim ke musim lainnya. Perubahan musiman ini terutama di pengaruhi oleh keadaan cuaca,
iklim dan faktor alamiah yang lain seperti banjir, hujan yang terlalu banyak, atau kemarau yang
terlalu panjang. Disamping itu serangan hama tanaman dan binatang pengganggu, misalnya
serangan tikusa dan burung ke tanaman padi juga dapat menimbulkan pengaruh yang penting
terhadap perubahan produksi hasil pertanian. Faktor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian
cenderung mengalami perubahan yang relatif besar kalau dibandingkan dengan perubahan
produksi barang-barang industri.
Dalam jangka panjang maupun jangka pendek permintaan terhadap barang bersifat tidak elastis.
Dalam jangka panjang ini di sebabkan karena elastisitas permintaan terhadap barang-barang
pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan dalam pendapatan hanya menimbulkan kenaikan yang
kecil saja terhadap permintaan. Dalam jangka pendek, ia tidak elastis karena kebanyakan
hasilhasil pertanian merupakan barang kebutuhan pokok harian, yaitu digunskan tiap-tiap hari.
Walaupun harganya sangat meningkat namun jumlah yang sama masih tetap harus dikonsumsi.
Sebaliknya pada waktu harga sangat merosot konsumsi tidak akan banyak bertambah karena
kebutuhan konsumsi yang relatif tetap.
4
kekerosotan ekonomi, perubahan permintaan keatas barang industri telah memindahkan kurva
permintaan dari Di menjadi di .maka keseimbangan yamg baru adalah pada ei yang berarti harga
telah turun ke Pi dan jumlah barang yang diperjual belikan bekurang menjadi Qi.
Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan harta maksimum mempengaruhi:
1) Harga
2) Menciptakan kelebihan permintaan
3) Berkurangnya penawaran
4) Menurunnya kuantitas yang diperjualbelikan (shortage)
5
keduanya akan menaikkan biaya produksi. Dampaknya, kurva penawaran akan bergeser keatas.
Kalau kurva permintaan tidak berubah, pajak ini akan menaikkan harga pasar seperti kurva
untuk lump sum tax.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali
artinya.Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar
pendapatan rumah tangga di belanjakan untuk membeli hasil-hasil pertanian. Perkembangan
ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor pertanian yang besar tersebut.
2. Dalam jangka pendek harga barang-barang hasil pertanian mengalami naik turun yang relatif
besar. Harganya boleh mencapai ke tingkat yang lebih tinggi pada suatu masa, sebaliknya
mengalami kemrosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya.
3. Menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian, berbagai negara banyak yang
melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga.
4. Kebijakan ini dilakukan pemerintah apabila harga di pasar bebas di anggap terlalu tinggi,
sehingga dikhawatirkan membawa dampak yang tidak diinginkan seperti terjadinya inflasi dan
juga mempengaruhi pada kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
Penyusun sanagat menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih sangat
banyak kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun menyarankan
kepada semua pembaca makalah ini untuk memberikan saran-saran yang membangun, untuk
kebaikan bagi kita semua
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi, (Jakarta; Rajawali Pers, 2009), hal. 126
2. Ibid hal 126-127
3. Ibid hal 127-128
4. Ibid hal 128-129
5. http://www.firmansyah/doc/24494554/mestabilkan harga pendapatan pertanian 27-03-2015 13.20
6. Prof. Dr. Soeharno, TS. SU, Ekonomi Manajerial, (Yogyakarta; Andi, 2007), hal. 53
7. Dumairy, Matematika Terapan,(Yokyakarta; BPFE, 1986) hal. 67