Anda di halaman 1dari 18

Tugas Mikro Ekonomi

Pengaplikasian Teori Permintaan dan Penawaran

Kelompok 4:
1. Seniatu Saadah Siahaan (C10220001)
2. Grace Tifanni Natalia (C10220009)
3. Zahra Kamila Nurhafidza (C10220015)
4. Verrellica Deyansta (C10220020)
5. Viona Meylin Putri (C10220033)
6. Rizqi Muhammad Fadilah (C10220038)
7. Muhammad Daffa Rizky K (C10220040)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Penugasan Mata Kuliah Mikro Ekonomu
Dosen Pengampu : Dr. Deddy Rustandi, SE., M.Si

Program Studi S1-Akuntansi


Seekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas
Bandung 2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang telah
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pengaplikasian teori permintaan dan
penawaran dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr., Deddy Rusyandi,
S.E., M.Si selaku dosen pada mata kuliah Mikro Ekonomi yang telah memberikan tugas kepada
kami sehingga kami dapat memperdalam materi aplikasi teori permintaan dan penawaran serta
bertujuan untuk memenuhi tugas laporan yang telah diberikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang telah kami rancang masih jauh dari sempurna
baik dari segi bahasa, penyusunan, serta penulisan dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, bila ada kritik dan saran kami akan menerimanya untuk penulisan
laporan yang lebih baik kedepannya.

Bandung, 23 Septeember 2022

Kelompok 4

2
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................4
BAB II REFERENSI.........................................................................................................................................5
2.1. Bab Ada di Buku Ekonomi Mikro Sadono Sukirno.............................................................................5
2.2. Referensi Lain.................................................................................................................................11
BAB III PERMASALAHAN DI INDONESIA.....................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN ALTERNATIF SOLUSI..........................................................................................16
5.1. Kesimpulan............................................................................................................................16
5.2. Alternatif Solusi..............................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam ekonomi, terdapat permintaan dan penawaran yang saling berkaitan. Setiap
transaksi perdagangan pasti ada permintaan dan penawaran yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Hukum permintaan dan penawaran merupakan teori yang menjelaskan mengenai
interaksi antara penjual dan pembeli untuk suatu sumber daya tertentu. Analisis penawaran
dan permintaan membantu untuk memahami beberapa peristiwa ekonomi yang terjadi di
masyarakat. Teori penawaran dan permintaan sangat berguna dalam menjelaskan interaksi
antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di pasar di mana ada banyak
penjual dan pembeli. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan
penawaran yaitu perilaku konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap, pendapatan atau penghasilan konsumen, dan perkiraan harga di masa depan.
Permintaan adalah jumlah barang yang diminta dalam waktu tertentu, sedangkan
penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh
produsen kepada konsumen di setiap tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Pada
penulisan laporan ini akan dibahas mengenai masalah jangka panjang dan masalah jangka
pendek dalam sektor pertanian.
Dalam sebuah ilmu ekonomi permintaan dan penawaran sangatlah tidak asing, namun
pengetahuan akan arti tersebut sangat minim. Keadaan seperti inilah yang mengharuskan
kita untuk lebih memahami apa itu permintaan dan penawaran.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dan faktor dari permintaan dan penawarann?
2. Apa masalah yang terjadi dalam permintaan dan penawaran terhadap sektor
pertanian?
3. Kebijakan apa yang menentukan kestabilan harga dan pendapatan disektor pertanian?
4. Apa pengaruh permintaan dan penawaran dalam perpajakan dan subsidi?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pengaplikasian Teori
Permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan pengertian aplikasi teori permintaan dan penawaran.
2. Untuk mnjelaskan konsep aplikasi teori permintaan dan penawaran.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan
penawaran.
4. Untuk menjelaskan manfaat aplikasi teori permintaan dan penawaran.
5. Untuk mengetahui masalah jangka panjang sektor pertanian.

4
6. Untuk mengetahui masalah jangka pendek sektor pertanian.

BAB II
REFERENSI

2.1. Bab Ada di Buku Ekonomi Mikro Sadono Sukirno


Analisi permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli
ekonomi dalam memmahami beberapa peristiwa ekonomi yanga muncul di masyarakat. Teori
permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan
pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di dalam pasar-pasar di mana terdapat banyak
penjual dan pembeli. Teori ini sangat diperlukan untuk menjelaskan (i) bagaimana perubhan
penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga pertanian, (ii) implikasi dari
perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen pertanian lainnya, dan (iii)
kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani.

Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian


Dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian memiliki arti penting
karena sebagian besar produksi nasional adalah pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah
tangga dihabiskan untuk membeli produk pertanian. Pembangunan ekonomi sedikit demi sedikit
akan mengurangi peran sektor pertanian yang besar. Dalam perekonomian modern, seperti di
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, peran pertanian sangat kecil dalam
kontribusinya terhadap produksi nasional.
Sejalan dengan penurunan peran sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional,
perannya dalam penyediaan lapangan kerja juga menurun. Di negara industri modern, hanya
sebagian kecil penduduk yang melakukan kegiatan di sektor pertanian. Sedangkan di negara-
negara yang baru mulai berkembang, biasanya sebagian besar penduduknya tinggal dan bekerja
di sektor pertanian.
Keterbelakangan peran sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai
tingkat kemajuan yang tinggi disebabkan oleh dua faktor, yaitu permintaan produk pertanian
yang lambat berkembang dan kemajuan teknologi di sektor pertanian yang memungkinkan
peningkatan produktivitas yang tinggi.

Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat


Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus bertambah. Di
negara-negara Barat, pertambahan pendapatan yang dicapai sejak awal abad terakhir sangat
besar. Selama waktu itu pendapatan mereka bertambah beberapa kali lipat. Ini memungkinkan
mereka untuk membeli lebih banyak barang. Bagaimana peningkatan pendapatan
digunakan? Lebih khusus lagi, sejauh mana peningkatan pendapatan akan mempengaruhi
permintaan barang pertanian?

5
Pola permintaan masyarakat telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam
perekonomian yang sedang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan meningkatkan
konsumsi berbagai barang, baik barang industri maupun barang pertanian. Tapi naik tidak
berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan. Pertambahan konsumsi barang-barang non
pertanian seperti sandang, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pariwisata mengalami
pertambahan yang lebih cepat daripada pertambahan pendapatan. elastisitas permintaan
pendapatan. Di sisi lain, permintaan produk pertanian bertambah lebih lambat daripada
peningkatan pendapatan, yang berarti elastisitas permintaan pendapatan rendah. Akibatnya, pada
tingkat pendapatan tinggi hanya sebagian kecil pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk
membeli barang-barang pertanian. 
Dengan kata lain, laju kenaikan permintaan barang industri lebih cepat. Sehingga
kenaikan harga akan mengalami kenaikan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan kenaikan
harga barang-barang pertanian. Akibatnya, dalam jangka panjang selisih harga antara barang
industri dan barang pertanian cenderung melebar.

Kemajuan Teknologi Yang Pesat


Pesatnya perkembangan teknologi di suatu sektor memungkinkan peningkatan produktivitas
yang tinggi.
Contoh: Pada tahun 1929 di Amerika Serikat, 12,8 juta orang bekerja di sektor
pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929, jika diproduksi di masa sekarang,
yaitu sekitar tujuh dekade kemudian, hanya membutuhkan sebanyak itu  1,7 orang saja. Gambar
ini menunjukkan seberapa besar peningkatan produktivitas seseorang selama 70 tahun terakhir di
Amerika Serikat. Hasil untuk Amerika Serikat dan negara maju lainnya adalah produksi
pertanian dapat ditingkatkan dengan cepat bila ada cukup permintaan. Namun ternyata
permintaan akan barang-barang pertanian berkembang jauh lebih lambat daripada
kemampuannya untuk meningkatkan produksi pertanian.
Situasi tersebut memiliki dua implikasi penting bagi sektor pertanian di negara maju
1. Hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor
industri. tetapi transfer umumnya tidak secepat yang diinginkan dan ini terutama karena
kurangnya kesempatan kerja di sektor lain.
2. Kemajuan teknologi yang pesat menimbulkan masalah kelebihan produksi
pertanian. Jumlah yang bisa dihasilkan petani lebih banyak dari yang dibutuhkan
masyarakat. Keadaan ini menyebabkan harga barang-barang pertanian tetap berada pada
tingkat yang sangat rendah.

Masalah Jangka Panjang Pertanian Dalam Grafik


Masalah jangka panjang sektor pertanian juga dapat dijelaskan dalam bentuk kurva permintaan
dan penawaran. Pada awalnya, saat perekonomian yang belum berkembang, permintaan terhadap
barang pertanian adalah seperti yang ditunjukan oleh kurva DD dan penawaran adalah se perti
yang ditunjukan oleh kurva SS. Maka P adalah harga barang pertanian dan Q adalah jumlah hasil
pertanian yang diperjualbelikan.

6
Dikarenakan permintaan telah bertambbah menjadi D1D1 dan penawaran juga bertambah menjadi
S1S1 maka keseimbangan pasar yang baru adalah E 1. Oleh karena itu, harga yang dicapai
sekarang adalah P1 harga yang lebih rendah dan ini jauh di bawah harga yang terdahulu (P).

Masalah Jangka Pendek Dalam Sektor Pertanian


Dalam jangka pendek, harga produk pertanian cenderung mengalami pasang surut yang
relatif besar. Harga bisa mencapai level yang sangat tinggi pada satu waktu, tetapi mengalami
penurunan yang sangat buruk di waktu berikutnya. Ketidakstabilan harga dapat disebabkan oleh
permintaan dan penawaran berang-berang pertanian yang bersifat inelastis. Sifat ini
menyebabkan perubahan tingkat harga yang sangat besar ketika permintaan atau penawaran
berubah.

Ketidakstabilan yang Bersumber dari Perubahan Penawaran


Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor alam. Pada umumnya produksi hasil
pertanian selalu berubah dari satu musim ke musim lainnya. Perubahan musim ini terutama
dipengaruhi oleh cuaca, iklim dan faktor ilmiah lainnya. Selain itu, serangan hama tanaman dan
hewan pengganggu juga dapat memberikan pengaruh penting terhadap perubahan produksi hasil
pertanian. Faktor-faktor tersebut menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami
perubahan yang relatif besar jika dibandingkan dengan perubahan produksi barang-barang
industri. Dalam jangka pendek dan panjang, permintaan barang pertanian bersifat
inelastis.  Dalam jangka panjang, hal ini karena elastisitas permintaan pendapatan terhadap
barang-barang pertanian rendah, yaitu peningkatan pendapatan hanya menyebabkan peningkatan
permintaan yang kecil.
Dalam jangka pendek tidak elastis karena sebagian besar hasil pertanian merupakan
bahan pokok sehari-hari, yang digunakan setiap hari. Meskipun harganya telah meningkat pesat,
jumlah yang sama harus tetap dikonsumsi. Sebaliknya, ketika harga sangat rendah, konsumsi
tidak akan meningkat banyak karena kebutuhan konsumsi relatif konstan.

Ketidakstabilan yang Ditimbulkan oleh Perubahan Permintaan


Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan terhadap barang -
barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil pertanian. Ada beberapa factor yang
menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis;
a. Barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim
b. Kapasitas produksi sektor pertanian cenderung mencapai tingkat yang tinggi dan tidak
terpengaruh oleh perubahan permintaan.
c. Beberapa jenis tanaman membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat
diperoleh.
Penawaran barang pertanian yang sukar berubah tersebut, yang diikuti pula oleh ketidakelastisan
permintaannya, dapat menyebabkan perubahan harga yang besar apabila berlaku perubahan
permintaan

Permintaan, Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja


Pendapatan produsen barang-barang pertanian telah sangat berkurang sebagai akibat dari
penurunan permintaan.

7
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian, perubahan
permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripada kesempatan kerja.
Dalam kegiatan industri, perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja
sedangkan pendapatan (terutama pendapatan setiap karyawan) tidak mengalami perubahan yang
banyak seperti di sektor pertanian.

Menstabilkan Harga dan Pendapatan Pertanian


Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian berbagai negara
melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu;
1. Membatasi (menentukan kuota) tingkat produksi yang dapat dilakukan oleh masing-
masing produsen
2. Melakukan pembelian barang yang ingin menstabilkan harganya di pasar bebas.
3. Memberikan subsidi kepada produsen apabila harga pasar lebih rendah dari harga yang
dianggap pantas oleh pemerintah.

Membatasi Jumlah Produksi


Agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan sehingga menimbulkan masalah
yang menyebabkan turunnya pendapatan produsen pertanian, maka pemerintah dapat membatasi
jumlah produksi.
Kebijakan pembatasan produksi jika dibandingkan dengan penentuan produksi di pasar
bebas menyebabkan dua jenis perubahan;(i) harga barang akan naik,tetapi(ii) jumlah yang boleh
diproduksi dan dijual para petani berkurang.
Kebijakan pembatasan produksi dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani hanya
akan mencapai sasarannya apabila permintaan barang yang produksinya terbatas bersifat tidak
elastis.

Campur Tangan Dalam Jual Beli


Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga dan memastikan
petani mendapatkan harga yang wajar adalah dengan membeli dan menjual produk pertanian
yang harganya akan stabil. Untuk melakukan kampanye ini, pemerintah perlu membentuk badan
yang akan melakukan jual beli barang dan menyimpan stok barang yang akan diperjualbelikan.
Dalam persoalan ini, dua situasi berikut akan dianalisis:
- Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar bebas.
- Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga keseimbangan
pasar bebas.

Menstabilkan Harga pada Keseimbangan Pasar Bebas


Dalam kebijakan ini, yang dilakukan pemerintah adalah : “Dalam jangka panjanh, tingkat
haraga sama dengan harga keseimbangan yang ditentukan di pasar bebas.”. Jadi sebenarnya
pemerintah menganggap apa yang ditentukan di pasar bebas itu cukup masuk akal dan tidak
tidak perlu diubah.
Untuk menstabilkan pendapatan petani maka kebijakan jual beli pemerintah haruslah
membuat perubahan terhadap tingkat harga pada persentasi yang sama dengan perubahan
produksi. Kebijakan menstabilkan harga tidaklah harus dilakukan secara kaku(rigid) tetapi perlu

8
dibuat secara lebih fleksibel. Sampai ke batas-batas tertentu, perlu terdapat kebebasan perubahan
harga.

Menetapkan Harga yang Lebih Tinggi dari harga Keseimbangan


Kebijakan pemerintah yang lebih sering adalah menetapkan harga pada tingkat yang
lebih tinggi daripada yang ditentukan oleh pasar bebas. Kebijakan harga seperti ini dikenal
sebagai kebijakan harga minimum atau kebijakan harga terendah.

Cara yang dapat dilakukan harga tetap pada tingkat yang ditentukan adalah dengan
melakukan kebijakan membuang atau menghancurkan kelebihan produksi yang dibeli
pemerintah ataupun dengan cara mengekspor kelebihan produksi it uke luar negeri.

Menstabilkan Pendapatan dengan Subsidi


Dalam kebijakan ini, pemerintah tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga
jaminan yang akan diterima petani untuk setiap produksinya. Harga yang dijamin lebih tinggi
dari harga jaminan yang dicapai di pasaran. Besarnya subsidi yang akan diberikan oleh
pemerintah untuk setiap unit produksi sama dengan selisih antara harga yang dijamin dan harga
keseimbangan.

Implikasi Kebijakan Harga Maksimum


Dikarena kebijakan harga maksimum menyebabkan adanya kelebihan permintaan, maka
kebijakan tersebut cenderung menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual beli yang tidak
dilakukan secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang
diterapkan. Sekiranya pemerintah tidak dapat menghindari kecenderungan ini maka kebijakan
harga maksimum dapat dianggap gagal dan tidak memenuhi target.
Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap adalah dengan memberikan sanksi
atau denda yang berat kepada pihak yang melakukannya. Perubahan lain yang juga bisa
dilakukan adalah penjatahan . Artinya, pembeli hanya diperbolehkan membeli dalam jumlah
tertentu, tetapi jumlahnya lebih sedikit dari yang diinginkannya.
Dengan penjatahan ini, pembeli tidak mendapatkan sebanyak yang mereka inginkan,
tetapi penjatahan dapat mengurangi keinginan untuk melakukan pembelian di pasar gelap dan
sekaligus mengurangi kemungkinan harga tinggi di pasar gelap.

Pengaruh Pajak Penjualan


Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayarkan pada saat
penjualan barang yang dikenakan pajak penjualan. Pajak penjualan dipungut dalam bentuk
penyajian tertentu dari pendapatan penjualan.
Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan ditanggung oleh penjual. Pembagian
beban pajak antara penerima dan penjual disebut insiden pajak atau tax incidence. Untuk
menganalisis insiden pajak perlu dilihat proposi beban pajak di antara pembeli dan penjual pada
masing-masing keadaan berikut:
 Akibat elastisitas permintaan yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung pembeli
dan penjual.

9
 Akibat elastisitas penawaran yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung pembeli
dan penjual.

Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan


Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi timbulnya pajak,
maka akan diasumsikan bahwa penawaran adalah sama pada kedua situasi yang
dibandingkan. Dengan contoh ini, situasi di mana permintaan elastis akan dibandingkan dengan
permintaan inelastis akan dibandingkan.
Kesimpulan :
1. Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung
oleh para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna maka seluruh pajak
penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastis sempurna maka
seluruh pajak penjualan ditanggung pembeli.
2. Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang
diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.

Insiden Pajak dan Elastisitas Penawaran


Untuk melihat pengaruh elastisitas penawaran terhadap kejadian pajak, dua kondisi
keseimbangan permintaan dan penawaran akan dibandingkan. Dalam kedua kasus kurva
penawaran tidak elastis. Dalam kedua kasus diasumsikan bahwa kurva permintaan tetap
sama. Insiden pajak terlihat pada gambar berikut:
Insiden pajak dan elastisitas permintaan :
- Panawaran elastis
- Penawaran tidak elastis

Dari dua insiden ini dapat disimpulkan :


1. Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan
ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva
penawaran bersifat elastis sempurna. Sebaliknya seluruh beban pajak akan ditanggung
penjual apabila kurva penawaran bersifat tidak elastis sempurna.
2. Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis
kurva penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.

Efek Subsidi Pemeritah


Untuk melihat bagaimana subsidi dapat menguntungkan pembeli dan penjual akan
digunakan cara yang sama seperti melihat pengaruh pajak penjualan terhadap mereka. Tentu saja
bentuk analisisnya harus disesuaikan dengan bentuk perubahan yang terjadi. Subsidi merupakan
hibah pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung
produsen. Artinya, dapat dilihat sebagai kebalikan dari pajak penjualan karena subsidi dapat
menurunkan harga. Sejauh mana keuntungan yang diperoleh pembeli dengan subsidi tergantung
pada besarnya penurunan harga yang akan terjadi.

Subsidi dan Elastisitas Permintaan


Mengenai subsidi ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh
penjual.

10
2. Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan.

Subsidi dan Elastisitas Penawaran


Mengenai subsidi ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh
penjual.
2. Semakin elastis penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan.

2.2. Referensi Lain


Permintaan (demand) merupakan jumlah barang atau barang yang diminta oleh pembeli
untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat di pasar ekonomi, sedangkan penawaran (supply)
merupakan jumlah barang atau barang yang diproduksi dan dijual Untuk memenuhi kebutuhan
sosial masyarakat di pasar ekonomi.
Dalam perekonomian, permintaan dan penawaran bertemu dan membentuk titik temu
melalui harga dan satuan kuantitas (kuantitas komoditas). Semua transaksi perdagangan
membutuhkan permintaan, penawaran, harga, dan kuantitas harus saling berinteraksi dalam
setiap transaksi.
Mengingat pentingnya peran penawaran dan permintaan dalam perekonomian global,
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan dapat sangat membantu
dalam memprediksi kenaikan dan penurungan harga jika terjadi inflasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan diantaranya:
1. Harga produk itu sendiri, dan harga yang murah dengan kualitas yang baik, seringkali
menarik banyak peminat, sehingga permintaannya kuat.
2. Harga Barang jika harga barang substitusi atau komplementer turun, permintaan barang
tersebut akan menurun.
3. Tingkat pendapatan dan daya beli konsumen, semakin tinggi tingkat pendapatan, maka
semakin tinggi permintaan terhadap barang tersebut.
4. Preferensi masyarakat untuk mengikuti tren produk yang meningkatkan preferensi
masyarakat.
5. Populasi, semakin banyak orang makan, maka semakin mahal barangnya.
Faktor-faktor berikut memengaruhi penawaran Anda:
1. Ketersediaan sumber yang tersedia, karena kekurangan barang dan jasa mempengaruhi
elastisitas penawaran.
2. Faktor Produsen : Saat memproduksi suatu barang berbanding lurus dengan ketersediaan
barang tersebut.
3. Harga yang paling penting karena tanpa itu akan membingungkan untuk melakukan
penawaran.

11
4. Waktu produksi akan mempengaruhi pengiriman jika barang tersedia dalam waktu
tertentu.

BAB III
PERMASALAHAN MATERI DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara agraris yang mempengaruhi pertumbuhan hampir


seluruh mata pencaharian masyarakat Indonesia, sehingga pemerintah perlu
memperhatikan sektor pertanian yang kuat dan tangguh. Oleh karena itu, salah
satu sektor penunjang pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian.
Petani memegang peranan yang sangat penting dari keseluruhan
perekonomian nasional Indonesia. Hal ini, ditunjukan dari banyak rakyat atau
tenaga kerja pada sektor pertanian. Petani dan pertanian merupakan basis besar
perekonomian Indonesia. Bila saja sistem agribisnis ini bisa mendapatkan
perhatian dari pemerintah, maka kita bisa mandiri dalam hal memenuhi bahan
makanan penduduk. Perhatian pemeritah termasuk dalam menunjang sektor
pertanian di bidang riset dan teknologi yang sepadan.
Indonesia salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang
hampir semua masyarakatnya dominan mengkonsumsi beras. Permintaan yang konstan
dari hampir semua masyarakat di Indonesia menjadi dasar pemerintah memberikan
perhatian yang lebih dalam persediaan utama dan cadangan logistik untuk
komoditas pangan penting ini.
Kenaikan harga beras di Indonesia merupakan gejala ekonomi dalam menuju
keseimbangan baru. Penyesuaian permintaan dan penawaran beras terefleksikan
dari nilai yang dibayarkan oleh konsumen dan yang diterima oleh produsen. Oleh
sebab itu pergerakan harga beras akan berdampak langsung terhadap daya beli
masyarakat dan daya produksi petani. Kecenderungan kenaikan harga beras
mempersempit opsi konsumen dalam mengkonsumsi beras dengan kuantitas dan
kualitas tertentu. Di sisi lain kenaikan harga beras juga menjadi insentif
bagi petani dalam memproduksi padi.
Fenomena kenaikan harga beras di Indonesia berhubungan dengan teori
hukum Permintaan dan Penawaran. Permintaan dan Penawaran dalam pasar berkaitan
dengan pengendalian harga pasar. Hukum permintaan menyatakan apabila harga
suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta akan turun, sebaliknya jika
harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah. Hukum
penawaran menyatakan perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang
yang ditawarkan, yaitu jika harga naik maka penawaran akan meningkat, dan
sebaliknya jika harga turun maka penawaran juga akan turun.

12
Faktor - faktor yang mempengaruhi pada permintaan dan penawaran sektor
pertanian di Indonesia :
- Semakin berrtambahnya penduduk semakin diperlukannya beras sebagai
makanan pokok sehari-hari, sedangkan beras yang dihasilkan memerlukan
waktu untuk panen.
- Kemajuan teknologi yang pesat berdampak kepada perpindahan tenaga kerja
dari sektor pertanian ke sektor industry akan tetapi perpindahan ini
tidak secepat yang diperlukan dan kekurangan pekerja di sektor lain
menjadi alasan utamanya.
- Faktor alamiah seperti perubahan cuaca, kemarau yang terlalu panjang
serta bencana alam (banjir) dapat mempengaruhi pada permintaan dan
penawaran karena dapat menghambat petani untuk memproduksi padi.
- Lahan pertanian yang sempet merupakan salah satu masalah dari sektor
pertanian dikarenakan pembangunan infrastruktur yang yang memerlukan
banyak lahan.
Stabilisasi harga beras dapat diupayakan oleh pemerintah melalui kebijakan
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek pemerintah dapat
melakukan (1) operasi pasar yang tepat volume dan sasaran serta (2) penyaluran
raskin. Untuk dapat memengaruhi harga beras maka ketersediaan data perberasan
yang valid meliputi penawaran, permintaan, harga, dan juga jumlah penduduk
miskin menjadi syarat utamanya. Di samping itu wacana penggantian program
raskin dengan uang elektronik perlu diatur ulang waktunya, misalnya saat panen
raya atau adanya waktu transisi. Tindakan pemerintah dalam jangka pendek ini
bersifat responsif dan belum menyelesaikan permasalahan secara radikal.
Sedangkan dalam jangka panjang dapat dilakukan dengan (1) mendorong
diversifikasi pangan, (2) memperkuat kelembagaan Bulog, dan (3) pengawasan
serta penegakan hukum. DPR RI sebagai mitra kerja pemerintah juga memiliki
andil esensial untuk mengawal kebijakan perberasan nasional agar berjalan
sesuai koridor regulasi pangan dan bermanfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat. ketersediaan bahan pangan nasional cukup beragam untuk menggantikan
beras, seperti ubi, jagung, kedelai, sagu, dan ketela rambat. Dalam rangka
untuk meningkatkan produktivitasnya membutuhkan komitmen pemerintah, khususnya
terkait peningkatan anggaran produksi pangan, membuka akses daerah terisolasi,
dan meningkatkan pendapatan petani. Sementara itu untuk memperkuat kelembagaan
Bulog, pemerintah harus mengembalikan khitah Bulog sebagai operator yang
dinamis, mengelolanya dengan prinsip good corporate governance, dan memperkuat
dukungan regulasi, termasuk dukungan anggaran. Peran pentingnya dikembalikan
dalam menetapkan kebijakan floor price, ceiling price, dan buffer stock. Hal
ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

13
BAB IV
PEMBAHASAN

Teori permintaan dan penawaran sangat diperlukan untuk menjelaskan (i) bagaimana
perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga pertanian, (ii) implikasi
dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen pertanian lainnya, dan (iii)
kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani.
Dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian memiliki arti penting
karena sebagian besar produksi nasional adalah pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah
tangga dihabiskan untuk membeli produk pertanian.
Peran sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang
tinggi disebabkan oleh dua faktor, yaitu permintaan produk pertanian yang lambat berkembang
dan kemajuan teknologi di sektor pertanian yang memungkinkan peningkatan produktivitas yang
tinggi.
Selama waktu itu pendapatan mereka bertambah beberapa kali lipat. Ini memungkinkan
mereka untuk membeli lebih banyak barang. Bagaimana peningkatan pendapatan
digunakan? Lebih khusus lagi, sejauh mana peningkatan pendapatan akan mempengaruhi
permintaan barang pertanian?
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah
permintaaan. Tetapi karna elastisitas permintaan pendapatan untuk barang pertanian adalah
rendah ,maka pertambahan permintaan terhadap hasil pertanian tidak begitu besar.
Pesatnya perkembangan teknologi di suatu sektor memungkinkan peningkatan
produktivitas yang tinggi.

14
Contoh: Pada tahun 1929 di Amerika Serikat, 12,8 juta orang bekerja di sektor
pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929, jika diproduksi di masa sekarang,
yaitu sekitar tujuh dekade kemudian, hanya membutuhkan sebanyak itu  1,7 orang saja.
Dalam jangka pendek, harga produk pertanian cenderung mengalami pasang surut yang
relatif besar. Harga bisa mencapai level yang sangat tinggi pada satu waktu, tetapi mengalami
penurunan yang sangat buruk di waktu berikutnya. 
Dalam jangka pendek tidak elastis karena sebagian besar hasil pertanian merupakan
bahan pokok sehari-hari, yang digunakan setiap hari. Meskipun harganya telah meningkat pesat,
jumlah yang sama harus tetap dikonsumsi. Sebaliknya, ketika harga sangat rendah, konsumsi
tidak akan meningkat banyak karena kebutuhan konsumsi relatif konstan.
Agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan sehingga menimbulkan masalah
yang menyebabkan turunnya pendapatan produsen pertanian, maka pemerintah dapat membatasi
jumlah produksi.
Kebijakan pembatasan produksi jika dibandingkan dengan penentuan produksi di pasar
bebas menyebabkan dua jenis perubahan;(i) harga barang akan naik,tetapi(ii) jumlah yang boleh
diproduksi dan dijual para petani berkurang.
Untuk menstabilkan pendapatan petani maka kebijakan jual beli pemerintah haruslah
membuat perubahan terhadap tingkat harga pada persentasi yang sama dengan perubahan
produksi. Kebijakan menstabilkan harga tidaklah harus dilakukan secara kaku(rigid) tetapi perlu
dibuat secara lebih fleksibel. Sampai ke batas-batas tertentu, perlu terdapat kebebasan perubahan
harga.
Pajak penjualan dipungut dalam bentuk penyajian tertentu dari pendapatan
penjualan,sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan ditanggung oleh penjual. Untuk
melihat bagaimana subsidi dapat menguntungkan pembeli dan penjual akan digunakan cara yang
sama seperti melihat pengaruh pajak penjualan terhadap mereka. Tentu saja bentuk analisisnya
harus disesuaikan dengan bentuk perubahan yang terjadi.

15
BAB V
KESIMPULAN DAN ALTERNATIF SOLUSI

5.1. Kesimpulan
Teori ini sangat diperlukan untuk menjelaskan bagaimana perubahan penawaran dan
permintaan mempengaruhi perubahan harga dan implikasi dari perubahan itu kepada
pendapatan,pengeluaran dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang dan
pendapatan.
Keterbelakangan peran sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat
kemajuan yang tinggi disebabkan oleh dua faktor, yaitu permintaan produk yang lambat
berkembang dan kemajuan teknologi di sektor yang memungkinkan peningkatan produktivitas
yang tinggi.
Campur tangan dalam jual beli cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk
menstabilkan harga dan memastikan mendapatkan harga yang wajar adalah dengan membeli dan
menjual produk yang harganya akan stabil.
Menetapkan Harga yang Lebih Tinggi dari harga Keseimbangan Kebijakan pemerintah yang
lebih sering adalah menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang ditentukan.
5.2. Alternatif Solusi
Memang permintaan konsumen terlihat sederhana, tapi apabila permintaan tersebut tidak
dipenuhi dengan baik maka itu berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha. Sehingga pastikan
semua permintaan dan penawaran itu terpenuhi dengan baik, agar konsumen merasa puas dan
terjadi peningkatan dalam hal permintaan dan penawaran. Dengan begitu akan terjadi proses
pembelian ulang yang sifatnya berkelanjutan.

16
Solusi pernyataan tentang permintaan dan penawaran di indonesia sebagai berikut:

 Melakukan Riset Dengan Selalu Melihat Kebutuhan Pasar

Memanfaatkan hasil survey maupun testimonial yang pernah diberikan oleh konsumen
merupakan cara jitu untuk menjaga permintaan tetap tinggi. Lakukan riset apa saja yang
sedang disukai oleh masyarakat, lalu hal apa yang bisa memenuhi permintaan masyarakat
tersebut. Selain itu dengan mempelajari melalui hasil riset tersebut nantinya akan muncul
ide-ide segar yang bisa saja melahirkan produk baru.

 Menghasilkan Produk yang Berkualitas

Penting untuk melakukan hal ini sebab dengan hal ini akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap produk yang dihasilkan, juga meningkatkan permintaan masyarakat.
Selain itu hal ini juga bisa membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk yang
dihasilkan. Dengan begitu akan terjadi pembelian selanjutnya yang sifatnya
berkelanjutan.

 Jadikan Kesalahan Prediksi untuk Feedback Positif

Apabila sebelumnya terjadi kesalahan dalam hal prediksi, maka jadikan itu sebagai ajang
untuk mendapatkan feedback positif. Hal ini akan mengarahkan pengusaha untuk
bertindak melakukan pengelolaan permintaan dengan baik dan layanan yang lebih
maksimal. Dengan begitu permintaan akan tetap terpenuhi, dengan tambahan tanggapan
baik akan didapatkan.

 Memastikan Semua Proses Berjalan Dengan Baik

Perencanaan yang telah dibuat sebelumnya merupakan bagian dari proses perencanaan
pelaksanaan maupun penjualan. Kedua hal tersebut tidak bisa berdiri secara terpisah.
Rencana bisnis yang sifatnya mengintegrasikan aktivitas lintas-perusahaan adalah hal
yang penting untuk dibuat. Selain itu pastikan juga rencana yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan terlaksana dengan baik.

 Berikan Penawaran Produk Untuk Konsumen Baru

Terakhir untuk meningkatkan permintaan konsumen adalah dengan menawarkan produk


sebagai bonus untuk konsumen yang baru bergabung. Tidak perlu memberikan yang
besar, pengusaha bisa melakukan pemotongan harga ataupun memberikan produk kecil
sebagai suvenir. Hal ini tentu akan memancing kepuasan konsumen, dan meningkatkan
permintaan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan.

17
18

Anda mungkin juga menyukai