Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Analisis Permintaan Kuantitatif II


Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok dari Mata Kuliah Ekonomi
Manajerial

Dosen Pengampu :
Nanda Audia, M.M

Disusun oleh :
Amelia Wijayanti 2151040164
Afie Ammar Fathin 2151040146
Angga Revanza 2151040169
Alung Rahmat Ayen 2151040162

PROGAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis
Permintaan Kuantitatif II ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas Dosen pada Mata kuliah Ekonomi Manjaerial. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analasis Permintaan Kuantitatif II
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nanda Aulia, M.M, selaku Dosen mata
kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini baik itu dosen maupun teman–teman yang
kami tidak bias sebut satu persatu

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya
kami mengucapkan terimakasih.

Lampung, 12 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Masalah ............................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5

2.1 Penerimaan Marginal dan Elastisitas Harga Permintaan...................... 5

2.2 Elastisitas Harga Silang ........................................................................ 7

2.3 Elastisitas Pendapatan .......................................................................... 9

2.4 Memperoleh Elastisitas Dari Fungsi Permintaan..................................9


BAB III PENUTUP .................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11

3.2 Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan
dalam dalam periode tertentu. Pada bab ini menjelaskan mengenai perubahan
permintaan kuantitatif. Permintaan kuantitatif perlu dipelajari untuk seorang
manajer dalam memberikan jawaban kuantitatif detail.

Paruh pertama bab ini menunjukkan bagaimana seorang manajer dapat


menggunakan permintaan sebagai alat peramalan kuantitatif untuk menjawab
pertanyaan ini dan berbagai pertanyaan lainyang diajukan setiap hari oleh
manajer yang bertanggung jawab atas penetapan harga, manajemen persediaan,
manajemen hasil (pendapatan), keputusan produksi, analisis strategi (pesaing),
dan operasi lainnya termasuk manajemen sumber daya manusia .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang penulis kemukakan
diatas maka penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Penerimaan Marginal?
2. Apa yang dimaksud dengan Elastisitas Harga Permintaan?
3. Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga silang ?
4. Apa yang dimaksud dengan elastisitas pendapatan ?
5. Bagaimana cara memperoleh elastisitas dari fungsi
permintaan ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa itu penerimaan marginal
2. Mengetahui apa itu Elastisitas Harga Permintaan
3. Mengetahui apa itu elastisitas harga silang
4. Mengetahui apa itu elastisitas pendapatan
5. Mengetahui perolehan elastisitas dari fungsi permintaan

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penerimaan Marginal dan Elastisitas Harga Permintaan


Penerimaan Marginal (Marginal Revenue-MR) adalah tambahan
penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk
lagi. Karena harga tetap maka penerimaan marginal konstan sesuai
dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama
dengan kurva penerimaan rata -rata dan sama juga dengan kurva
permintaan. Secara matematis , peneriman marginal ditulis sebagai :

Karena kurva permintaan (P) untuk pasar persaingan sempurna sama


dengan kurva penerimaan rata-rata (AR), dan kurva penerimaan
marginal (MR), maka kita dapat menggambar kurva sebagai berikut :

Kurva Penerimaan Marginal

5
Biaya Marginal (Marginal Cost)
Biaya Marginal (Marginal Cost-MC) didefinisikan sebagai tambahan
biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu
unit tambahan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis dengan
rumus :

Elastisitas Harga Permintaan


Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) atau sering
disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan jumlah
barang diminta yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga
barang itu sendiri, atau perubahan proporsional jumlah barang yang
diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga. Selama
jumlah yang diminta berhubungan terbalik dengan harga maka
koefisien elastisitas harga akan selalu bertanda negatif. Agar nilai
negatif dapat dihindarkan, maka tanda negatif seringkali dimasukkan
dalam rumus elastisitas.

Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili oleh ΔQ, dan


perubahan harga diwakili oleh ΔP, sedangkan P dan Q adalah harga
awal maka rumus elastisitas dapat ditulis sebagai berikut :

ed = (ΔQ/Q) : (ΔP/P)

Atau

ed = (ΔQ/ΔP) . (P/Q)

Interpretasi dari nilai koefisien elastisitas adalah sebagai berikut,


koefisien elastisitas harga suatu jenis barang (misalnya komputer)
adalah 5. Artinya Penurunan/kenaikan harga komputer sebesar 1
persen akan menyebabkan jumlah komputer yang diminta akan
meningkat/menurun sebesar 5 persen. Jadi, perubahan harga akan

6
mengakibatkan perubahan yang lebih lebih besar pada jumlah yang
diminta. Contoh lain misalnya, koefisien elastisitas makanan adalah
0,2. Artinya apabila terjadi penurunan/kenaikan harga sayuran sebesar
1 persen maka permintaan akan naik/turun sebesar 0,2 persen. Jadi
persentase perubahan harga akan mengakibatkan persentase perubahan
jumlah yang diminta lebih kecil dari perubahan harga

Untuk barang-barang industri yang tahan lama (misalnya mobil,


televisi, komputer, dan barang-barang elektronik lainnya) umumnya
permintaannya adalah elastis, sedangkan untuk barang-barang yang
tidak tahan lama (umumnya komoditas pertanian) permintaannya
adalah inelastis

Terminologi untuk nilai elastisitas adalah sebagai berikut:

2.2 Elastisitas Harga Silang


Elastisitas silang (cross elasticity) atau elastisitas harga silang (cross
price elasticity) adalah tingkat perubahan respon yang merujuk pada
permintaan suatu barang (X) akibat perubahan harga barang lain yang
mendukungnya (Y); seperti barang substitusi (pengganti) atau
pelengkap.
Elastisitas silang memiliki 3 jenis yang terbentuk berdasarkan hasil
yang didapat dari perhitungannya, yaitu barang pengganti, pelengkap,
dan barang tidak terkait.

7
1) Barang pengganti atau substitusi
merupakan jenis elastisitas silang yang positif (EXY > 0), di
mana barang X dan Y merupakan barang yang memiliki peran
atau fungsi yang sama sehingga dapat menggantikan (alternatif)
satu sama lain ketika salah satunya mengalami kenaikan harga.
Contohnya adalah teh dan kopi, Pizza Hut dan Domino’s Pizza,
KFC dan A&W.
2) barang pelengkap atau komplementer
merupakan elastisitas silang negatif (EXY < 0), di mana barang
X merupakan barang yang berfungsi untuk melengkapi barang
Y. Saat harga barang Y naik, maka permintaan barang Y akan
menurun. Sehingga, permintaan akan barang X juga menurun.
3) barang yang tidak terkait (EXY = 0)
Seperti namanya, elastisitas silang ini ditujukan bagi dua barang
yang sama sekali tidak terkait satu sama lain. Kenaikan harga
barang X tidak akan memengaruhi permintaan barang Y.
Contohnya adalah kaos dan laptop. Kenaikan harga laptop tidak
akan memengaruhi penjualan kaos, begitu pula sebaliknya.

Rumus Elastisitas Silang


mencari elastisitas silang atau cross price elasticity of demand (XED):

(% perubahan permintaan produk X) : (% perubahan harga jual

produk Y)

Rumus elastisitas silang digunakan oleh pebisnis untuk mempelajari

dan memahami pasar konsumen yang dilayaninya. Sehingga, pebisnis

tersebut dapat menganalisis para pesaingnya, mengidentifikasi dan

mengurangi risiko yang berpotensi terjadi, serta mengembangkan

strategi pemasaran baru yang dapat meningkatkan jangkauan pasar.

8
2.3 Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan bisa digunakan untuk mengetahui seberapa
responsif permintaan atas sebuah produk saat dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan. Bisa juga disebut sebagai income elasticity of
demand, pengertian elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas
dari permintaan saat pendapatan konsumen mengalami perubahan.

Terdapat 4 faktor yang memengaruhi elastisitas pendapatan. Keempat


faktor tersebut adalah harga produk itu sendiri, harga produk pelengkap,
harga produk substitusi atau pengganti, dan selera serta preferensi dari
konsumen. Faktor penentu tersebut umumnya berlaku pada sebagian
besar produk, walaupun ada pula yang tidak terlalu terpengaruh.

Rumus Elastisitas Pendapatan

Elastisitas Pendapatan = % Jumlah Permintaan Barang / %


Perubahan Pendapatan

Mengacu pada tingkat elastisitasnya, produk bisa diklasifikasikan


menjadi 2 jenis, yaitu barang normal dan barang inferior. Jika tingkat
elastisitas di atas 0, produk termasuk pada barang normal. Jika, tingkat
elastisitas di bawah 0, produk termasuk barang inferior.

2.4 Memperoleh Elastisitas Dari Fungsi Permintaan


Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ;

1. Intensitas kebutuhan, Suatu barang dikatakan memiliki


intensitas tinggi jika digunakan oleh banyak orang. Misalnya
beras, bahan bakar minyak, dan sejenisnya. Jika kebutuhan suatu
barang atau jasa sangat besar, kenaikan harga hanya memiliki
sedikit pengaruh terhadap perubahan permintaan.

9
2. Pengeluaran atas barang dan jasa, Pengeluaran berpengaruh
besar terhadap elastisitas. Tentunya semakin besar pendapatan
untuk pengeluaran barang atau jasa, tentu akan menciptakan
elastisitas permintaan yang kian besar.
3. Jumlah penggunaan barang atau jasa, Penggunaan barang
atau jasa sifatnya variatif. Ada yang skala penggunaannya
sedikit, maupun sebaliknya. Jika semakin besar jumlah
penggunaan barang dan jasa, berarti elastisitas permintaannya
juga berbanding lurus.
4. Ketersediaan barang substitusi, Ada barang yang tidak ada
penggantinya dan ada yang memiliki substitusi. Jika semakin
banyak suatu barang memiliki pengganti, berarti elastisitas
permintaannya akan kian besar.
5. Masa penyesuaian, Permintaan cenderung kian elastis jika
periode penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta
semakin lama. Konsumen memang perlu waktu untuk
mempelajari pergerakan harga, tak heran waktu pun
berpengaruh pada terciptanya elastisitas.
6. Pendapatan, Jumlah barang dan jasa bisa dibeli karena
pendapatan seseorang. Tentu jika pendapatannya tinggi, jumlah
barang yang dibeli juga akan kian meningkat dan berpengaruh
pada elastisitas permintaan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue-MR) adalah tambahan penerimaan
yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi. Karena harga
tetap maka penerimaan marginal konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh
karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata -
rata dan sama juga dengan kurva permintaan. Secara matematis

3.2 Saran
Kehidupan sehari-hari kita erat sekali dengan aktivitas perekonomian yang
didominasi oleh kegiatan permintaan dan penawaran yang merupakan faktor
utamanya, maka memahami konsep keduanya sangatlah penting. Oleh sebab
itu, kita sebagai mahkluk sosial jangan pernah merasa enggan untuk
memahami ilmu baik itu ilmu alam ataupun ilmu sosial. Selanjutnya alangkah
lebih mulianya jikalau pada saat kita meraktivitas dengan kegiatan
perekonomian berlandaskan pada ajaran islam, dengan tujuan agar kegiatan
kita bisa mendapatkan hasil yang optimal (efektif) dan lebih formal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muhamad. (2007). Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.


Josep, Bintang Kalangi. (2006). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Rhardja, Pratama, Mandala Menurung. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Mikroekonomi). Jakarta: FEIU.
Lukman. (2010). Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta : UIN Jakarta Press.
Susanto, Irfan. (2010). Elastisitas Permintaan dan Penewaran. [Online]. Tersedia:
http://irpansusanto.blogspot.com/2010/03elastisitas-permintaan-dan-penawaran//.
[ 27 Februari 2013].

12

Anda mungkin juga menyukai