Dosen Pengampu :
Nanda Audia, M.M
Disusun oleh :
Amelia Wijayanti 2151040164
Afie Ammar Fathin 2151040146
Angga Revanza 2151040169
Alung Rahmat Ayen 2151040162
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis
Permintaan Kuantitatif II ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nanda Aulia, M.M, selaku Dosen mata
kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini baik itu dosen maupun teman–teman yang
kami tidak bias sebut satu persatu
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya
kami mengucapkan terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
3.2 Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
Biaya Marginal (Marginal Cost)
Biaya Marginal (Marginal Cost-MC) didefinisikan sebagai tambahan
biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu
unit tambahan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis dengan
rumus :
ed = (ΔQ/Q) : (ΔP/P)
Atau
ed = (ΔQ/ΔP) . (P/Q)
6
mengakibatkan perubahan yang lebih lebih besar pada jumlah yang
diminta. Contoh lain misalnya, koefisien elastisitas makanan adalah
0,2. Artinya apabila terjadi penurunan/kenaikan harga sayuran sebesar
1 persen maka permintaan akan naik/turun sebesar 0,2 persen. Jadi
persentase perubahan harga akan mengakibatkan persentase perubahan
jumlah yang diminta lebih kecil dari perubahan harga
7
1) Barang pengganti atau substitusi
merupakan jenis elastisitas silang yang positif (EXY > 0), di
mana barang X dan Y merupakan barang yang memiliki peran
atau fungsi yang sama sehingga dapat menggantikan (alternatif)
satu sama lain ketika salah satunya mengalami kenaikan harga.
Contohnya adalah teh dan kopi, Pizza Hut dan Domino’s Pizza,
KFC dan A&W.
2) barang pelengkap atau komplementer
merupakan elastisitas silang negatif (EXY < 0), di mana barang
X merupakan barang yang berfungsi untuk melengkapi barang
Y. Saat harga barang Y naik, maka permintaan barang Y akan
menurun. Sehingga, permintaan akan barang X juga menurun.
3) barang yang tidak terkait (EXY = 0)
Seperti namanya, elastisitas silang ini ditujukan bagi dua barang
yang sama sekali tidak terkait satu sama lain. Kenaikan harga
barang X tidak akan memengaruhi permintaan barang Y.
Contohnya adalah kaos dan laptop. Kenaikan harga laptop tidak
akan memengaruhi penjualan kaos, begitu pula sebaliknya.
produk Y)
8
2.3 Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan bisa digunakan untuk mengetahui seberapa
responsif permintaan atas sebuah produk saat dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan. Bisa juga disebut sebagai income elasticity of
demand, pengertian elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas
dari permintaan saat pendapatan konsumen mengalami perubahan.
9
2. Pengeluaran atas barang dan jasa, Pengeluaran berpengaruh
besar terhadap elastisitas. Tentunya semakin besar pendapatan
untuk pengeluaran barang atau jasa, tentu akan menciptakan
elastisitas permintaan yang kian besar.
3. Jumlah penggunaan barang atau jasa, Penggunaan barang
atau jasa sifatnya variatif. Ada yang skala penggunaannya
sedikit, maupun sebaliknya. Jika semakin besar jumlah
penggunaan barang dan jasa, berarti elastisitas permintaannya
juga berbanding lurus.
4. Ketersediaan barang substitusi, Ada barang yang tidak ada
penggantinya dan ada yang memiliki substitusi. Jika semakin
banyak suatu barang memiliki pengganti, berarti elastisitas
permintaannya akan kian besar.
5. Masa penyesuaian, Permintaan cenderung kian elastis jika
periode penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta
semakin lama. Konsumen memang perlu waktu untuk
mempelajari pergerakan harga, tak heran waktu pun
berpengaruh pada terciptanya elastisitas.
6. Pendapatan, Jumlah barang dan jasa bisa dibeli karena
pendapatan seseorang. Tentu jika pendapatannya tinggi, jumlah
barang yang dibeli juga akan kian meningkat dan berpengaruh
pada elastisitas permintaan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue-MR) adalah tambahan penerimaan
yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi. Karena harga
tetap maka penerimaan marginal konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh
karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata -
rata dan sama juga dengan kurva permintaan. Secara matematis
3.2 Saran
Kehidupan sehari-hari kita erat sekali dengan aktivitas perekonomian yang
didominasi oleh kegiatan permintaan dan penawaran yang merupakan faktor
utamanya, maka memahami konsep keduanya sangatlah penting. Oleh sebab
itu, kita sebagai mahkluk sosial jangan pernah merasa enggan untuk
memahami ilmu baik itu ilmu alam ataupun ilmu sosial. Selanjutnya alangkah
lebih mulianya jikalau pada saat kita meraktivitas dengan kegiatan
perekonomian berlandaskan pada ajaran islam, dengan tujuan agar kegiatan
kita bisa mendapatkan hasil yang optimal (efektif) dan lebih formal.
11
DAFTAR PUSTAKA
12