Disusun oleh :
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang dan bersaing, pemahaman yang
mendalam tentang pola permintaan konsumen merupakan kunci keberhasilan
bagi perusahaan. Permintaan yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan
penjualan dan laba, sementara permintaan yang rendah dapat mengakibatkan
penurunan kinerja bisnis. Oleh karena itu, analisis kuantitatif permintaan
menjadi suatu pendekatan yang penting dalam mengukur dan memprediksi
tingkat permintaan suatu produk atau layanan. Analisis kuantitatif permintaan
melibatkan penggunaan data dan metode statistik untuk mengukur sejauh
mana permintaan terhadap suatu produk atau layanan dapat diprediksi secara
kuantitatif. Dengan memanfaatkan data historis, informasi pasar, dan faktor-
faktor lain yang memengaruhi permintaan, perusahaan dapat mengidentifikasi
pola-pola permintaan, meramalkan tren di masa depan, serta mengoptimalkan
strategi pemasaran dan penetapan harga.
5
Biaya Marginal (Marginal Cost)
Biaya Marginal (Marginal Cost-MC) didefinisikan sebagai tambahan
biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu
unit tambahan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis dengan
rumus :
ed = (ΔQ/Q) : (ΔP/P)
Atau
ed = (ΔQ/ΔP) . (P/Q)
6
mengakibatkan perubahan yang lebih lebih besar pada jumlah yang
diminta. Contoh lain misalnya, koefisien elastisitas makanan adalah
0,2. Artinya apabila terjadi penurunan/kenaikan harga sayuran sebesar
1 persen maka permintaan akan naik/turun sebesar 0,2 persen. Jadi
persentase perubahan harga akan mengakibatkan persentase
perubahan jumlah yang diminta lebih kecil dari perubahan harga
7
1) Barang pengganti atau substitusi
merupakan jenis elastisitas silang yang positif (EXY > 0), di
mana barang X dan Y merupakan barang yang memiliki peran
atau fungsi yang sama sehingga dapat menggantikan
(alternatif) satu sama lain ketika salah satunya mengalami
kenaikan harga. Contohnya adalah teh dan kopi, Pizza Hut dan
Domino’s Pizza, KFC dan A&W.
2) barang pelengkap atau komplementer
merupakan elastisitas silang negatif (EXY < 0), di mana
barang X merupakan barang yang berfungsi untuk melengkapi
barang
Y. Saat harga barang Y naik, maka permintaan barang Y akan
menurun. Sehingga, permintaan akan barang X juga menurun.
3) barang yang tidak terkait (EXY = 0)
Seperti namanya, elastisitas silang ini ditujukan bagi dua
barang yang sama sekali tidak terkait satu sama lain. Kenaikan
harga barang X tidak akan memengaruhi permintaan barang Y.
Contohnya adalah kaos dan laptop. Kenaikan harga laptop
tidak akan memengaruhi penjualan kaos, begitu pula
sebaliknya.
produk Y)
8
2.3 Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan bisa digunakan untuk mengetahui seberapa
responsif permintaan atas sebuah produk saat dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan. Bisa juga disebut sebagai income elasticity of
demand, pengertian elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas
dari permintaan saat pendapatan konsumen mengalami perubahan.
9
2. Pengeluaran atas barang dan jasa, Pengeluaran berpengaruh
besar terhadap elastisitas. Tentunya semakin besar pendapatan
untuk pengeluaran barang atau jasa, tentu akan menciptakan
elastisitas permintaan yang kian besar.
3. Jumlah penggunaan barang atau jasa, Penggunaan barang
atau jasa sifatnya variatif. Ada yang skala penggunaannya
sedikit, maupun sebaliknya. Jika semakin besar jumlah
penggunaan barang dan jasa, berarti elastisitas permintaannya
juga berbanding lurus.
4. Ketersediaan barang substitusi, Ada barang yang tidak ada
penggantinya dan ada yang memiliki substitusi. Jika semakin
banyak suatu barang memiliki pengganti, berarti elastisitas
permintaannya akan kian besar.
5. Masa penyesuaian, Permintaan cenderung kian elastis jika
periode penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta
semakin lama. Konsumen memang perlu waktu untuk
mempelajari pergerakan harga, tak heran waktu pun
berpengaruh pada terciptanya elastisitas.
6. Pendapatan, Jumlah barang dan jasa bisa dibeli karena
pendapatan seseorang. Tentu jika pendapatannya tinggi, jumlah
barang yang dibeli juga akan kian meningkat dan berpengaruh
pada elastisitas permintaan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12