Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 1

“PERMINTAAN DAN PERAMALAN PERMINTAAN”


SERTA
“ KONSEP ELASTISITAS”

EFRITUS BUDIMAN RISNAWATI MULIA

KLAUDIUS K.M. KASIANUS TOU


BONGKOK

LUNNA TANGGU GRACIA DANGGUT


 Permintaan
Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah
barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan
jasa yang ingin dipenuhi dan kecenderungan permintaan konsumen akan
barang dan jasa tak terbatas.
 Peramalan
peramalan adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi
peristiwa pada masa mendatang. Peramalan untuk permintaan produk
adalah dasar untuk keputusan perencanaan yang paling penting.
 Elastisitas permintaan
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah
variabel dengan perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap
perubahan harga.
Elastisitas permintaan adalah ukuran perubahan jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga barang itu. Pada
umumnya, jika harga barang naik, maka kesediaan pembeli
untuk membeli barang tersebut akan menurun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
 Harga barang itu sendiri, jika harga suatu barang semakin murah maka
permintaan terhadap barang itu bertambah.
 Harga barang lain yang terkait, berpengaruh apabila terdapat dua
barang yang saling terkait. Yang keterkaitannya bersifat substitusi
(pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
 Tingkat pendapatan perkapita, dapat mencerminkan daya beli. Makin
tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan
suatu barang meningkat.
 Selera atau kebiasaan, tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan
selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat
LANJUTANNN……….
 Jumlah penduduk, semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai
selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar
permintaan terhadap barang tersebut.
 Perkiraan harga di masa mendatang, bila kita memperkirakan bahwa harga
suatu barang akan naik, maka lebih baik membeli barang tersebut sekarang,
sehingga mendoorng orang utnuk membeli saat ini guna menghemat
belanja di masa depan.
 Distribusi pendapatan, tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan
kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga
permintaan terhadap suatu barang menurun.
 Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan, bujukkan para penjual
untuk membeli barang besar sekali peranaannya dalam mempengaruhi
masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang
untuk membeli banyak daripada biasanya
Faktor penentu elastisitas harga permintaan
Beberapa aturan umum mengenai faktor-faktor yang
menentukan elastisitas harga permintaan, antara lain sebagai
berikut:
A. Tersedianya barang substitusi terdekat
B. Kebutuhan versus kemewahan
STUDI KASUS
Elastisitas permintaan
Pada saat harga rp.200 jumlah barang yang diminta 15 unit.
Kemudian harga turun menjadi rp.180 jumlah barang yang
diminta 30 unit.
Pertanyan:
Hitunglah besar kofisien elastisitasnya?
Jawab:
Ed= Q1-Q2/P1-P2 atau P/Q dikali X
Ed=15-30/200-160 atau 200/15x X
Ed= -15 x 200 dikonversikan menjadi 200/15x X
Ed= -10 (inelastis)
prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi kelayakan
melalui tahapan sebagai berikut:
 analisis ekonomi, yakni dengan mengadakan proyek bisnis terhadap
aspek-aspek makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan.
Tidak boleh melupakan analisis pengaruh pada usulan proyek bisnis.
 Analisi industry, yakni analisis terhadap permintaan pasar dari
seluruh perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, dari produk
yang diusulkan dalam studi kelayakan proyek bisnis. Analisis ini
mencakup permasalahan potensial, yakni merupakan kebutuhan
konsumen terhadap produk tersebut dan analisis permintaan industry,
yakni jumlah permintaan riil yang sudah dapat dipenuhi oleh
perusahaan yang sudah ada. Pada tahapan analsisis ini telah dapat
diketahui peluang pasar yang tersedia untuk usulan proyek bisnis
yang diajukan. Untuk tahapan a dan tahapan b, penggunaan data
sekunder nampak demikian dominan.
 Analisis penjualan masa lalu, hal ini dilakukan untuk melihat “market
positioning” produk dalam struktur persaingan dan daripadanya dapat
diketahui “market share” produk tersebut. Jika proyek bisnis yang ada
bisnis proyek baru bagi calon investor, maka tahapan ini tidak dapat
dilakukan. Pada keadaan demikian dilakukan dengan menggunakan analogi
penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi produk sejenis atau
dengan mengambil analogi penjualan perusahaan lain yang telah
memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil analogi dengan
produk yang mendekati persamaan atau dengan pula produk pengganti.
 Analisis peramalan permintaan, baik untuk industri maupun untuk proyek
bisnis yang diusulkan. Pada tahap ini terlebih dahulu perlu dilakukan
identifikasi terhadap kemungkinan variabel extrem untuk industri dan
perubahaan variabel intern perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan
perencanaan program pemasaran di masa yang akan datang.
 Pengawasan hasil peramalan, yakni usaha hasil melakukan minimalisasi
kesahalan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan,
dan daripadanya dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai
Ada 7 langkah peramalan permintaan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
 Menetapkan tujuan peramalan.
 Memilih unsur yang akan diramalkan.
 Menentukan horizontal waktu peramalan.
 Memilih jenis model permodelan dari peramalan itu sendiri.
 Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan
peramalan.
 Membuat peramalan.
 Memvalidasikan dan menerapkan hasil peramalan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjanh dibedakan dari
peramalan jangka pendek dengan melihat dari tiga hal, yaitu :
 Peramalan jangka menengah dan panjang dengan permasalahan
yang lebih menyeluruh dan mendukung keputusan manajemen
yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik, dan proses.
 Peramalan jangka pendek biasanya menetapkan metodologi yang
berbeda dibandingkan peramalan jangka panjang.
 Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan
peramalan jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian
semakin panjanh horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang
semakin berkurang. Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat
membuat peramalan penjualan, terutama peramalan penjualan
jangka panjang, adalah siklus hidup produk.
Penjualan produk bahkan jasa tidak terjadi pada tingkat yang
konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang
berhasil melalui empat tahapan, yaitu :
 Perkenalan
 Pertumbuhan
 Kematangan
 Penurunan.
Jenis-jenis peramalan
Berbagai organisasi menggunakan tiga jenis peramalan yang
utama dalam perencanaan operasi di masa depan :
 Peramalan ekonomi, merencanakan indikator-indikator yang
berguna dalam membantu organisasi menyiapkan peramalan
jangka menengah dan jangka panjang.
 Peramalan teknologi, peramalan jangka panjang sangat
memperhatikan laju perkembangan teknologi.
 Peramalan permintaan, proyeksi suatu penjualan perusahaan
yang berlaku pada setiap periode dalam perencanaan horizon.
 Peramalan ekonomi dan teknologi bukan merupakan fungsi
manajer operasi, sehingga dalam pembahasan kita menekankan
pada perencanaan permintaan
Pendekatan dalam peramalan
Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan, yaitu :
 Peramalan kuantitatif, peramalan yang menggunakan model
matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel
sebab-akibat untuk peramalan permintaan.
 Peramalan kualitatif (subjektif), peramalan yang
menggabungkan faktor seperti :
 Intuisi
 Emosi
 Pengalaman pribadi
 Sistem pengambilan keputusan untuk meramal.
Ada 4 teknik peramalan kualitatif :
 Juri dari opini ekskutif
 Metode delphi
 Komposit tenaga penjualan
 Survei pasar konsumen
Ada 4 metode peramalan kuantitatif :
1.Model deret waktu
 Pendekatan naif
 Rata-rata bergerak
 Penghalusan eksponensial
2.Model asosiatif
 Proyeksi tren
 Regresi linear
3. Model deret waktu, teknik peramalan yang
menggunakan sejumlah data masa lalu untuk membuat
peramalan.
4. Model asosiatif (hubungan sebab-akibat), seperti
regresi linear, menggabungkan banyak variabel atau
faktor yang mungkin mempengaruhi kuantitas yang
sedang diramalkan. Sebagai contoh model asosiatif dari
penjualan mesin pemotong rumput mungkin
memasukkan faktor seperti adanya perumahan baru,
anggaran iklan, dan harga pesaing.
Menghitung kesalahan peramalan :

Kesalahan peramalan= permintaan aktual – nilai peramalan


= A1-F1
Mekanisme elastisitas permintaan dilihat dari rasio presentasi
perubahan harga dengan perubahan permintaan barang atau jasa.
Ada 2 penilaian atas elastisitas permintaan yaitu:
 apabila nilai elastisitas permintaan berada diatas angka1, maka
besaran permintaan barang dipengaruhi oleh besar dan
kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang dikatakan
elastis.
 Apabila nilai elastisitas permintaan berada dibawah angka 1,
maka besaran permintaan barang atau jasa tidak dipengaruhi
oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan
barang atau jasa dikatakan inelastis.
Ilustrasi elastisitas permintaan
Elastisitas penawaran umumnya terjadi pada komuditas yang
memiliki substitusi, artinya komuditas tersebut memiliki penganti
atau alternatif lain. Sementara suatu komuditas dikatakan
inelastis artinya jumlah permintaan tidak dipengaruhi besar dan
kecilnya harga-apabila iya tidak substansial. Listrik misalnya,
berapa pun kenaikan tarif listrik, kondisi ini tidak serta merta
menurunkan jumlah permintaan konsumen akan daya listrik.
Konsumen akan tetap membayar biaya sesuai dengan tarif listrik
yang telah ditentukan oleh produsen. Hematnya, barang atau jasa
yang bersifat inelastis umumnya merupakan kebutuhan dasar
bagi konsumen, sehingga mau tak mau konsumen akan
membelinya
Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan :
 Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh
barang lain.
 Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk
membeli suatu barang.
 Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar.
 Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang
mewah atau normal).
TERIMA KASIH BANYAK ATAS PERHATIAN DAN
KESEMPATANNYA

Anda mungkin juga menyukai