Permintaan Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas. Peramalan peramalan adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada masa mendatang. Peramalan untuk permintaan produk adalah dasar untuk keputusan perencanaan yang paling penting. Elastisitas permintaan Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan adalah ukuran perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga barang itu. Pada umumnya, jika harga barang naik, maka kesediaan pembeli untuk membeli barang tersebut akan menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan: Harga barang itu sendiri, jika harga suatu barang semakin murah maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Harga barang lain yang terkait, berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait. Yang keterkaitannya bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Tingkat pendapatan perkapita, dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan suatu barang meningkat. Selera atau kebiasaan, tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat LANJUTANNN………. Jumlah penduduk, semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut. Perkiraan harga di masa mendatang, bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, maka lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendoorng orang utnuk membeli saat ini guna menghemat belanja di masa depan. Distribusi pendapatan, tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan, bujukkan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranaannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya Faktor penentu elastisitas harga permintaan Beberapa aturan umum mengenai faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan, antara lain sebagai berikut: A. Tersedianya barang substitusi terdekat B. Kebutuhan versus kemewahan STUDI KASUS Elastisitas permintaan Pada saat harga rp.200 jumlah barang yang diminta 15 unit. Kemudian harga turun menjadi rp.180 jumlah barang yang diminta 30 unit. Pertanyan: Hitunglah besar kofisien elastisitasnya? Jawab: Ed= Q1-Q2/P1-P2 atau P/Q dikali X Ed=15-30/200-160 atau 200/15x X Ed= -15 x 200 dikonversikan menjadi 200/15x X Ed= -10 (inelastis) prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi kelayakan melalui tahapan sebagai berikut: analisis ekonomi, yakni dengan mengadakan proyek bisnis terhadap aspek-aspek makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan. Tidak boleh melupakan analisis pengaruh pada usulan proyek bisnis. Analisi industry, yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, dari produk yang diusulkan dalam studi kelayakan proyek bisnis. Analisis ini mencakup permasalahan potensial, yakni merupakan kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut dan analisis permintaan industry, yakni jumlah permintaan riil yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada. Pada tahapan analsisis ini telah dapat diketahui peluang pasar yang tersedia untuk usulan proyek bisnis yang diajukan. Untuk tahapan a dan tahapan b, penggunaan data sekunder nampak demikian dominan. Analisis penjualan masa lalu, hal ini dilakukan untuk melihat “market positioning” produk dalam struktur persaingan dan daripadanya dapat diketahui “market share” produk tersebut. Jika proyek bisnis yang ada bisnis proyek baru bagi calon investor, maka tahapan ini tidak dapat dilakukan. Pada keadaan demikian dilakukan dengan menggunakan analogi penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil analogi penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil analogi dengan produk yang mendekati persamaan atau dengan pula produk pengganti. Analisis peramalan permintaan, baik untuk industri maupun untuk proyek bisnis yang diusulkan. Pada tahap ini terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi terhadap kemungkinan variabel extrem untuk industri dan perubahaan variabel intern perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan program pemasaran di masa yang akan datang. Pengawasan hasil peramalan, yakni usaha hasil melakukan minimalisasi kesahalan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan, dan daripadanya dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai Ada 7 langkah peramalan permintaan, diantaranya adalah sebagai berikut : Menetapkan tujuan peramalan. Memilih unsur yang akan diramalkan. Menentukan horizontal waktu peramalan. Memilih jenis model permodelan dari peramalan itu sendiri. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Membuat peramalan. Memvalidasikan dan menerapkan hasil peramalan. Peramalan jangka menengah dan jangka panjanh dibedakan dari peramalan jangka pendek dengan melihat dari tiga hal, yaitu : Peramalan jangka menengah dan panjang dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung keputusan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik, dan proses. Peramalan jangka pendek biasanya menetapkan metodologi yang berbeda dibandingkan peramalan jangka panjang. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian semakin panjanh horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang semakin berkurang. Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat peramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang, adalah siklus hidup produk. Penjualan produk bahkan jasa tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan, yaitu : Perkenalan Pertumbuhan Kematangan Penurunan. Jenis-jenis peramalan Berbagai organisasi menggunakan tiga jenis peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan : Peramalan ekonomi, merencanakan indikator-indikator yang berguna dalam membantu organisasi menyiapkan peramalan jangka menengah dan jangka panjang. Peramalan teknologi, peramalan jangka panjang sangat memperhatikan laju perkembangan teknologi. Peramalan permintaan, proyeksi suatu penjualan perusahaan yang berlaku pada setiap periode dalam perencanaan horizon. Peramalan ekonomi dan teknologi bukan merupakan fungsi manajer operasi, sehingga dalam pembahasan kita menekankan pada perencanaan permintaan Pendekatan dalam peramalan Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan, yaitu : Peramalan kuantitatif, peramalan yang menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab-akibat untuk peramalan permintaan. Peramalan kualitatif (subjektif), peramalan yang menggabungkan faktor seperti : Intuisi Emosi Pengalaman pribadi Sistem pengambilan keputusan untuk meramal. Ada 4 teknik peramalan kualitatif : Juri dari opini ekskutif Metode delphi Komposit tenaga penjualan Survei pasar konsumen Ada 4 metode peramalan kuantitatif : 1.Model deret waktu Pendekatan naif Rata-rata bergerak Penghalusan eksponensial 2.Model asosiatif Proyeksi tren Regresi linear 3. Model deret waktu, teknik peramalan yang menggunakan sejumlah data masa lalu untuk membuat peramalan. 4. Model asosiatif (hubungan sebab-akibat), seperti regresi linear, menggabungkan banyak variabel atau faktor yang mungkin mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan. Sebagai contoh model asosiatif dari penjualan mesin pemotong rumput mungkin memasukkan faktor seperti adanya perumahan baru, anggaran iklan, dan harga pesaing. Menghitung kesalahan peramalan :
Kesalahan peramalan= permintaan aktual – nilai peramalan
= A1-F1 Mekanisme elastisitas permintaan dilihat dari rasio presentasi perubahan harga dengan perubahan permintaan barang atau jasa. Ada 2 penilaian atas elastisitas permintaan yaitu: apabila nilai elastisitas permintaan berada diatas angka1, maka besaran permintaan barang dipengaruhi oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang dikatakan elastis. Apabila nilai elastisitas permintaan berada dibawah angka 1, maka besaran permintaan barang atau jasa tidak dipengaruhi oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang atau jasa dikatakan inelastis. Ilustrasi elastisitas permintaan Elastisitas penawaran umumnya terjadi pada komuditas yang memiliki substitusi, artinya komuditas tersebut memiliki penganti atau alternatif lain. Sementara suatu komuditas dikatakan inelastis artinya jumlah permintaan tidak dipengaruhi besar dan kecilnya harga-apabila iya tidak substansial. Listrik misalnya, berapa pun kenaikan tarif listrik, kondisi ini tidak serta merta menurunkan jumlah permintaan konsumen akan daya listrik. Konsumen akan tetap membayar biaya sesuai dengan tarif listrik yang telah ditentukan oleh produsen. Hematnya, barang atau jasa yang bersifat inelastis umumnya merupakan kebutuhan dasar bagi konsumen, sehingga mau tak mau konsumen akan membelinya Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan : Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang. Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal). TERIMA KASIH BANYAK ATAS PERHATIAN DAN KESEMPATANNYA