Anda di halaman 1dari 36

PERTEMUAN 5

Permintaan Konsumen Dan


Mengaplikasikan Manajemen Strategi
Untuk Dapat Berkompetisi
Dasar Permintaan Konsumen

 Definisi Permintaan
Permintaan (Demand) adalah kuantitas
barang atau jasa yang mampu dibeli oleh
konsumen selama perode waktu tertentu
berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.
 Jumlah barang yang diminta didefinisikan
sebagai  jumlah barang yang ingin dan dapat
dibeli pada harga tertentu
Dasar Permintaan Konsumen

 Hukum Permintaan ini berbunyi : semakin


tinggi harga suatu barang maka semakin
sedikit barang yang diminta atau semakin
rendah harga suatu barang maka semakin
banyak barang yang diminta. 
Dasar Permintaan Konsumen

 Kurva permintaan : Kurva yang menunjukkan


hubungan antara banyaknya barang yang
akan dibeli oleh konsumen pada berbagai
tingkat harga. Kurva  permintaan berslopee
negatif karena konsumen biasanya  bersedia
membeli lebih banyak jika harganya lebih
rendah (hukum Permintaan)
Faktor Faktor yang mempengaruhi Permintaan.

 Harga Barang X (Px)


 Pendapatan Konsumen, (I)
 Harga barang/jasa yang terkait, (Pr)
 Ekspektasi konsumen terhadap harga barang/jasa di masa
depan, (Pe)
 Ekspektasi konsumen terhadap pendapatannya di masa depan,
(Ie)
 Ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan barang di masa
depan, (PAe)
 Selera konsumen, (T)
 Jumlah konsumen potensial, (N)
 Pengeluaran untuk Iklan, (A)
 Fitur/atribut dari barang/jasa tersebut, (F)
 Faktor-faktor lain, (O)
Pengaruh Perubahan Variabel Terhadap Permintaan

 Harga Barang X (Px)


Bersifat negatif jika harga X naik, maka permintaan
terhadap barang X turun, dan sebaliknya.
 Pendapatan Konsumen (I)
1. Bersifat positif untuk barang normal jika pendapatan
konsumen naik, maka permintaan terhadap barang X
naik, dan sebaliknya.
2. Bersifat negatif untuk barang inferior jika pendapatan
konsumen naik, maka permintaan terhadap barang X
turun, dan sebaliknya.
Pengaruh Perubahan Variabel Terhadap
Permintaan

 Harga Barang/Jasa Terkait (Pr)


1. Bersifat positif untuk barang substitusi jika
harga barang alternatif naik, maka
permintaan terhadap barang X naik, dan
sebaliknya.
2. Bersifat negatif untuk barang komplementer
jika harga barang pelengkap naik, maka
permintaan terhadap barang X turun, dan
sebaliknya.
Pengaruh Perubahan Variabel Terhadap
Permintaan
 Ekspektasi harga di masa depan (Pe)
Bersifat positif jika diperkirakan harga barang X akan
naik di masa depan, maka permintaan barang
tersebut akan naik, dan sebaliknya.
 Ekspektasi pendapatan di masa depan (Ie)
Bersifat positif jika diperkirakan pendapatan di masa
depan akan naik, maka permintaan barang X akan
naik, dan sebaliknya.
 Ekspektasi ketersediaan barang di masa depan
(PAe)
Bersifat negatif jika diperkirakan barang X akan
semakin susah ditemukan/langka, maka permintaan
barang X akan naik, dan sebaliknya.
Pengaruh Perubahan Variabel Terhadap
Permintaan

 Selera konsumen (T)


Bersifat positif jika selera/tren terhadap
barang X naik saat ini atau di masa depan,
maka permintaan terhadap barang X akan
naik, dan sebaliknya.
 Jumlah konsumen potensial (N)
Bersifat positif jika jumlah konsumen yang
masih belum ‘digarap’ bertambah (karena
sesuatu sebab), maka permintaan terhadap
barang X akan naik, dan sebaliknya.
Pengaruh Perubahan Variabel Terhadap
Permintaan

 Pengeluaran untuk Iklan (A)


Bersifat positif jika biaya yang dikeluarkan
untuk mengiklankan barang X semakin besar,
maka permintaan barang X akan semakin
besar, dan sebaliknya.
 Fitur/Atribut dari Barang/Jasa (F)
Bersifat positif jika ada semakin banyak
fitur/atribut yang dimasukkan ke dalam
barang X, maka permintaan barang X akan
semakin besar, dan sebaliknya.
Penawaran
 Penawaran didefinisikan sebagai berbagai
kombinasi harga dan jumlah barang yang
ingin dan dapat ditawarkan oleh individu pada
waktu tertentu
 Jumlah barang yang ditawarkan  didefinisikan
sebagai jumlah barang yang ingin dan dapat
ditawarkan pada harga tertentu
 Hukum penawaran ini berbunyi: semakin
tinggi harga suatu barang maka semakin
banyak barang yang ditawarkan atau
semakin rendah harga suatu barang maka
semakin sedikit barang yang ditawarkan
 Kurva penawaran  kurva yang menunjukkan
hubungan antara banyaknya barang yang
akan ditawarkan oleh produsen pada
berbagai tingkat harga. kurva penawaran
berslope positif
Kurva Penawaran
Aplikasi manajemen strategi
 Manajemen Strategik merupakan rangkaian
dua perkataan terdiri dari kata “Manajemen”
dan “Strategik” yang masing – masing
memiliki pengertian tersendiri, yang setelah
dirangkaikan menjadi satu terminologi
berubah dengan memiliki pengertian
tersendiri pula. Hadari Nawawi (2005:148-
149)
Aplikasi manajemen strategi
 MEMAHAMI BALANCED SCORECARD(Sumber :
Mulyadi, Balanced Scorecard, UGM, 2001)
Kata “balanced” (berimbang) berarti
keseimbanganantara performance
keuangandan non-keuangan, antara
performance jangkapendekdan performance
jangkapanjangdanantara performance yang
bersifat internal dan yang bersifat eksternal.
Aplikasi manajemen strategi
BALANCED dalam hal apa ? :
 Berbagai Perspektif
 Outcomes dan KPI (Key Performance
Indicators)
 Perspektif Internal dan Eksternal
 Informasi Kualitas & Kuantitas
 Jumlah indikator yang terbatas.
Aplikasi manajemen strategi
 SCORECARD (Kartu Skor) : adalah kartu
yang digunakan untuk mencatat skor
performance seseorang. Kartu skor juga
dapat digunakan untuk merencanakan skor
yang hendak diwujudkan oleh seseorang di
masa depan.
Aplikasi manajemen strategi
 BALANCED SCORECARD :
1. Konsep manajemen yang
membantumenerjemahkanstrategikedalamtin
dakan
2. Lebihdarisekedarsuatusistempengukuran
(kinerja) operasionalatautaktis,
merupakansuatusistemmanajemenstratejik
 SEJAK 1993, BSC DITERAPKAN DALAM
PROSES PERENCANAAN STRATEJIK.
Aplikasi manajemen strategi
Aplikasi manajemen strategi
Aplikasi manajemen strategi
 BSC sebagaimetode yang meluruskan kegiatan
operasiona ldengan strategi dan memantau kinerja
pencapaian tujuan organisasi, dengan empat
pendekatan, meliputi :
 1. PERSPEKTIF FINANSIAL / KEUANGAN
(Financial Persective);
 2. PERSPEKTIF PELANGGAN (Customers
Perspective);
 3. PERSPEKTIF KEGIATAN OPERASIONAL
(Internal Process Perspective);
 4. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN &
PERTUMBUHAN (Learning & Growth Perspective).
(Sumber : Mulyadi, Balanced Scorcard, UGM, 2001)
MANFAAT BSC BAGI 0RGANISASI
 • BSC meningkatkan keterkaitan antar fungsi organisasi dan
memfokuskan pada perubahan yang diinginkan;
 • BSC memfokuskan pada ukuran keberhasilan yang utama;
 • BSC berkaitan dengan sistem evaluasi kinerja;
 • BSC meningkatkanefisiensiorganisasi;
 • BSC memperbaiki komunikasi, khususnya internal organisasi;
 • BSC mengurangi resiko dengan sistem monitoring yang
sangat akurat;
 • BSC dapat membantu penyusunan anggaran dengan
mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan melalui
target-target yang ditetapkan.
Pengertian manajemen strategi
 Manajemen Strategi : Seni serta pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan
sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.
 Manajemen Strategis menitik beratkan pada :
1. Penetapan tujuan organisasi
2. Pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai
sasaran
3. Mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
 Manajemen strategis merupakan kombinasi dari aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi.
 Dimensi Manajemen Strategi
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
2. Dimensi internal dan eksternal
3. Dimensi pendayagunaan sumber-sumber
4. Dimensi keikutsertaan manajemen puncak
5. Dimensi multi bidang
 Tujuan Manajemen Strategi:
1. Manajemen Strategi merupakan suatu proses pengambilan
keputusan serta tindakan mengarah kepada pengembangan strategi
yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai tujuan.

2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.


Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai
pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan
masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses
atau gagalnya perusahaan. 
3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Seorang
manajer stratejik dapat memungkinkan manajer puncak mengantisipasi
perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Seorang manajer tidak
hanya berkonsentrasi terhadap kemampuan kepentingan efisiensi,
tetap iwajib memiliki perhatian terhadap sesuatu secara lebih baik dan
efektif.
 Manfaat Manajemen Strategi
1. Pemahaman yang lebih jelas terhadap visi
strategis perusahaan.
2. Memiliki fokus yang lebih tajam terhadap
apa yang secara strategis memang penting.
3. Pemahaman yang lebih baik terhadap
perubahan lingkungan perusahaan secara
lebih cepat
PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIS
 PERENCANAAN DASAR KEUANGAN
 RAMALAN DASAR PERENCANAAN
 ORIENTASI KELUARAN
 PERENCANAAN MANAJEMEN STRATEGI
Model lima kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Model

 Model lima kekuatan Porter ( Porter’s Five-


Forces Model ) tentang analisis kompetitif
adalah pendekatan yang digunakan secara
luas untuk mengembangkan strategi di
banyak industry, intensitas persaingan antar
perusahaan sangat beragam dari satu
industry ke industry lain.
Model lima kekuatan Porter (Porter’s Five Forces
Model)
1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang
Baru)

 Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke


industri tertentu.
 Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan
sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan.
 Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada
market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun.
 Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru
maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan
semakin diuntungkan.
 Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah
seperti :
– Memerlukan dana atau modal yang tinggi
– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah
2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

 Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari


pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam
menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk
yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan
didapatkan oleh perusahaan produsen.
 Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi
perusahaan juga semakin rendah.
 Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya,
semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin
menguntungkan bagi perusahaan kita.
 Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti
yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit
pembelinya.
3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

 Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari


pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam
menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk
yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan
didapatkan oleh perusahaan produsen.
 Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi
perusahaan juga semakin rendah.
 Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya,
semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin
menguntungkan bagi perusahaan kita.
 Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti
yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit
pembelinya.
4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk
Pengganti)

 Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila


pembeli/konsumen mendapatkan produk
pengganti yang lebih murah atau produk
pengganti yang memiliki kualitas lebih baik
dengan biaya pengalihan yang rendah.
 Semakin sedikit produk pengganti yang
tersedia di pasaran akan semakin
menguntungkan perusahaan kita.
5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan
Kompetitor)

 Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan


harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan
pangsa pasar yang besar.
 Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila
posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan
pada pasar (Market) yang sama tersebut yang
rendah.
 Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila
banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang
sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat
dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang
memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi
persaingan.

Anda mungkin juga menyukai