Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI

ANALISIS ASPEK-ASPEK DALAM PENGEMBANGAN SELAI TOMAT

Disusun Oleh :

1. Asril Fahmi (J1B019012)


2. Fahrurrozi (J1B019022)
3. Sunardi (J1B01906)
4. Wiwin Martina (J1B019112)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS

TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2020
I. Latar Belakang

Tomat adalah hasil bahan pertanian yang biasanya menjadi problematika


setelah panen seperti harga pasar yang terjun bebas. Selain itu, kemampuan para
petani konvesional memilih tomat yang akan dikirim ke luar daerah masih kurang
sehingga rentan akan terjadi kerusakan saat pengiriman. Berkaca dari
permasalahan tersebut, kami memberikan solusi pengolahan tomat agar pihak
petani dan konsumen bersifat “win win solution” yaitu dari segi kuantitas (uang)
dan kualitas bahan tersebut.

Cara pengolahan tomat menjadi produk “win win solution” yaitu selai.
Selai bisa menjadi produk hasil bahan pangan dengan tujuan agar lebih bertahan
lama dan tetap memiliki kualitas tinggi. Selain itu, para petani konvesional tidak
akan mengalami kerugian dan berfikir keras memilih komoditi tersebut untuk
pengiriman. Sehingga petani lebih memperhatikan terhadap bahan agar tumbuh
dan berkembang dengan baik untuk kualitas bahan optimal.

Implementasi dari solusi tersebut dilakukan sebagi jembatan antara petani


dan konsumen yang komoditi tetap terjaga kualitas. Kami akan mengolah bahan
tersebut menjadi produk selai. Selain porsi keuntungan untuk meraka, kami juga
berusaha menciptakan porsi tersebut untuk diri sendiri. Sehingga rantai-rantai
yang terkait dalam sirklus tomat untung. Kemudian, dilakukan analisis
manajemen, teknis, finansia dan pemasaran.

Adapun rincin analisis yang dijelaskan. Aspek manajemen operasional


dilakukan oleh Wiwin yang akan dijelaskan modal manajemen operasional dan
daya produksi. Aspek pasar dan pemasaran dilakukan oleh Asril Fahmi akan
dijelaskan mencakup peluang, perkembangan, pangsa, segmentasi, strategi pasar,
produk, branding, persaingan dan lain-lain. Aspek teknis oleh Sunardi mencakup
lokasi proyek yang diusahakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang
digunakan, kapasitas produksi, dan jumlah investasi yang diperlukan serta
membuat rencana produksi selama umur ekonomis proyek. Aspek ini melihat
kepada efektif dan efisien, pemilihan teknologi yang sesuai. Aspek finansial oleh
Fahrurrozi mencakup perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan, kebutuhan
modal kerja, sumber pembiayaan, prakiraan pendapatan, perhitungan kriteria
investasi secara jangka panjang (NPV, IRR, Gross B/C, Net B/C, payback period),
dan analisis sensitifitas, dan secara jangka pendek BEP dan laporan Rugi Laba.

Melalui laporan ini, dilakukan empat analisis untuk produksi selai tomat
dengan tujuan agar petani, konsumen dan produsen memiliki simbiosis mutalisme
dan tugas untuk Ulangan Tengah Semester dapat selesai.
II. Tinjauan Pustaka
A. Analisis Pasar dan Pemasaran

Dalam menganalisis pasar dan pemasaran terlebih dahulu


memeahami manajemen tersebut. Manajemen pasar dan pemasaran
pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan
marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong
(2004:78) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Adapun sebagai
berikut:

1. Product/Produk Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan


perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam
bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, design, fitur, nama
merek, kemasan, serta layanan.
2. Price/Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan
untuk memperoleh produk. Harga adalah satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya
menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling
mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat,
sedangkan ciri-ciri produk, saluran distribusi, bahkan promosi
membutuhkan lebih banyak waktu.
3. Place/Tempat Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan
perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.
Saluran distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang
terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai
himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau
membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama
barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler,
2005).
4. Promotion/Promosi Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk
dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Definisi promosi menurut
Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen
untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan
mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.
Secara rinci tujuan promosi menurut Tjiptono (2008: 221-222) adalah
menginformasikan, membujuk pelanggan sasaran dan mengingatkan.
B. Analisis Teknis (Teknologi)

Teknologi merupakan cara atau metode untuk mengolah sesuatu


agar terjadi efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan
produk yang lebih berkualitas. Dasar-dasar dibutukan tekologi adalah:
kebutuhan pasar, solusi atas permasalahan, aplikasi berbagai bidang
keilmuan, perbaikan efektivitas dan efisiensi produksi, serta modernisasi.
Sehingga mudah dalam menentukan tempat usaha, perawatan mesin dan
sebagainya.

Ono (2008) dalam penelitian Estiningsih dan Zaenal (2014),


menyatakan ada dua hal penting yang harus diperhatikan untuk
mendefinisikan technopreneurship (technology entrepreneurship), yaitu
penelitian dan komersialisasi. Penelitian merupakan penemuan dan
penambahan pada ilmu pengetahuan. Komersialisasi dapat didefinisikan
sebagai pemindahan hasil penelitian atau teknologi dari laboratorium ke
pasar dengan cara yang menguntungkan.

C. Analisis Manajemen Oprasional


Manajemen operasional adalah serangkai-an kegiatan yang menciptakan
nilai dalam barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
( Heizer dan Render, 2011). Penelitian ini meneliti tentang fungsi manaje-
men operasional yang terdiri dari tiga aspek yang dibahas yaitu
perencanaan operasi, penjadwalan, kontrol operasi. Perencanaan operasi,
meneliti perencanaan dalam lima kategori yaitu kapasitas, lokasi, layout,
kualitas, metode. Fungsi manajemen operasisonal terdiri dari 3 fungsi
utama yaitu:
1. Perencanaan Operasi. Perencanaa operasi membahas kegiatan
perencanaan dalam lima kategori yaitu Perencanaan kapasitas,
layout, metode dan operasi.
2. Penjadwalan Operasi Menurut Ebert dan Griffin (2006),
penjadwalan layanan dalam layanan kontak rendah dapat
didasarkan baik pada tanggal penyelesaian yang diinginkan
atau pada saat kedatangan pesanan. Di dalam penjadwalan
pekerja, manajer juga harus mempertimbangkan efisiensi dan
biaya.
3. Kontrol Operasi Menurut Ebert dan Griffin (2006), pada suatu
rencana dalam jangka panjang telah ada tindakan dan
penjadwalan yang telah disusun, kontrol operasi dibutuhkan
manajer untuk memonitor kinerja dengan membandingkan
hasil dengan rencana rinci.
D. Analisis Finansial
Untuk mengevaluasi suatu investasi yang ditanamkan pada suatu
proyek, digunakan beberapa metode sebagai pertimbangan keputusan
investasi. Metode yang digunkaan ialah sebagai berikut:
1. Net Present Value (NPV), metode untuk menghitung selisih antara
nilai investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang. Dalam memperhitungkan nilai sekarang perlu
ditentukan dahulu tingkat bunga yang relevan.
2. Internal Rate of Return (IRR), metode untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil. IRR merupakan tingkat bunga antara aliran kas
keluar dengan aliran kas masuk yang diharapkan. Metode ini
memperhitungkan nilai waktu uang, jadiarus kas didiskontokan atas
dasar tingkat suku bunga. Rumus yang digunakan sama dengan nilai
sekarang bersih atau Net Present Value (NPV), perbedaannya adalah
dalam metode tingkat kembali investasi atau Internal Rate of Return
(IRR) nilai i (bunga) tidak diketahui dan harus dicari dengan cara trial
and error.
3. Metode Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment)
dengan mengunakan aliran kas, dengan kata lain Payback Periode
merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya
yang hasilnya merupakan satuan waktu.
4. Analisis sensitivitas memberikan gambaran sejauh mana suatu
keputusan akancukup kuat berhadapan dengan perubahan faktor-faktor
atau parameter-parameter yang mempengaruhi. Analisis ini dilakukan
dengan mengubah nilai dari suatu parameter pada suatu saat untuk
selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu alternatif
investasi. Parameter parameter yang biasanya berubah dan
perubahannya bisa mempengaruhi keputusan-keputusan dalam studi
ekonomi teknik adalah ongkos investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat
bunga, tingkat pajak, dan sebagainya.
5. Penentuan biaya tetap dan tidak tetap dalam menentukan harga satu
produk. Biaya tersebut terdiri biaya operasional seperti perlatan,
bahan-bahan dan faktor pendukung lainnya.
6. BEP adalah salah satu analisis untuk menentukan patokan barang yang
akan diual agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
III. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian
Deskriptif (Descriptive Research Method). Metode deskriptif merupakan
suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian yang berupa
perusahaan dengan kondisi saat ini berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Pengumpulan data dilakukan dengan sumber pengumpulan data
skunder. Data sekunder adalah data diambil dengan cara mengumpulkan
data dari arsip-arsip dan catatan-catatan di perusahaaan, seperti keuangan
perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Selain itu, dilakukan juga
studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca,
mengumpulkan, mencatat, dan mempelajari text bookserta buku-buku
pelengkap dan referensi, seperti: jurnal, buletin, majalah, media cetak
lainnya, dan internet.
Analisis data dilakukan dengan diolah secara kuantitatif dan
dianalisis secara kualitatif berdasarkan konsep-konsep empat analisis
tersebut. Kualitatif ditujukan untuk perencanaan bersifat operasional dan
pemasaran. Sedangkan kuantitaf ditujukan untuk menghitung perencanaan
harga dan biaya produksi.
IV. Pembahasan
A. Aspek Manajemen Operasional Produksi Selai Tomat
Manajemen operasional adalah suatu usaha pengelolaan secara
maksimal penggunan semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja
(SDM), mesin, peralatan, raw material (bahan mentah) dan faktor produksi
yang lainnya dalam proses tranformasi untuk menjadi berbagai macam
produk barang atau jasa. Adapun manajemen operasional dari produksi
selai tomat yaitu:

a. Man (Manusia)
Merujuk pada sumber daya manusia sebagai tenaga kerja. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada
dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai
tujuan.

b. Money (Uang/Modal)
Biaya yang dikeluarkan dalam satu kali produksi di sesuaikan dengan
berapa banyak selai tomat yang akan produksi. Biaya yang harus disiapkan
dalam sekali produksi selai tomat yaitu Rp,160.000,00 dan total biaya
yang dikeluarkan sebesar Rp,147.046,00.

c. Materials (Bahan Baku)


 500 gr tomat segar, buang kulit dan biji
 200-250 gr gula pasir
 Air matang, secukupnya
 1 butir jeruk lemon, airnya saja.

d. Machines (Mesin/Alat)
 Pisau
 Blender
 Panci

e. Method (Metode/Prosedur)
 Tempatkan daging buah tomat dan air matang di dalam blender,
haluskan.
 Tempatkan ke dalam panci masak dan tambahkan gula.
 Panaskan di atas api dengan nyala api sedang, hingga kadar airnya
berkurang.
 Tambahkan air jeruk lemon 15 menit sebelum selai tomat diangkat
dari api.
 Waktu pembuatan lebih kurang 2 jam atau lebih, tergantung
banyaknya tomat yang akan dibuat selai.

B. Aspek Teknis
a. Penentuan lokasi usaha

Lokasi yang dipilih adalah di depan pusat pembelanjaan.


Seperti alfamart,indomart, atau di tempat pusat pembelanjaan seperti
lainya. Karna ditempat berikut sangat stategis dan belum terdapat
usaha bentuk serupa. Penentuan tempat usaha ini dipertimbangkan
faktor dekatnya karna potensi peluang besar untuk di manfaatkan.

b. Sarana dan prasarana

Sarana yang digunakan tempat penyimpanan buah tomat,


lemari penyimpanan peroduk. Prasarana yang di gunakan pabrik
olahan dan gudang penyimpanan buah tomat.

c. Rencana operasi luas produksi

Dikarenkan bisnis ini bergerak di bidang usaha dagang maka


perlu suplair untuk memasuk persediaan bahan yang akan dijual,
suplair yang di butuhkan seperti petani tomat yang menyediakan
penganteran secara gratis, pemesanan buah tomat secara suplair pada
saat buah habis dan pembeli masih ramaiini di lakukan agar pelanggan
tidak kecewa ketika persediaan barang habis. Setelah semua
perlengkapan dan peralatan siap maka etalase dapat segera buka.

d. Rencana pengoperasian usaha


 Proses operasi usaha
Proses operasi usaha meliputi rencana penjualan, rencana
persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penjualan,
pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan
pemesanan.
 Kebutuhan bahan oprasi
Kebutuhan bahan oprasi petani tomat dikelola oleh masing-masing
daperteman dan nantinya dikordinasikan dengan pimpinan
mengenai kebutuhan bahan oprasi yang meliputi pendanaan,
jumlah produk dan kegiatan kemasan.
 Kegiatan perawatan mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin
sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya
perawatan kendaraan, mesin penyimpanan. Perawatan dilakuan
secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli
dari mitra kerja kami.

C. Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran adalah segala hal yang menyangkut ada
tidaknya peluang pasar untuk sebuah produk yang akan dibuat oleh sebuah
perusahaan. Selain itu, analisa tentang pangsa pasar juga hal yang tak kalah
penting. Analisa ini diperoleh dengan cara mempertimbangkan tingkat
penawaran, permintaan dan program pemasaran yang akan diterapkan.

Tujuan Pemasaran pada Perusahaan

Menganalisis aspek pasar dan pemasaran tentu memiliki sebuah tujuan. Dalam
berjalannya pasar, setiap perusahaan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Untuk Meningkatkan Penjualan dan Laba


Tujuan utama sebuah perusahaan dibentuk adalah untuk memperbesar
omzet, sehingga keuntungan dan laba yang didapatkan juga meningkat.
2. Untuk Mengurangi Persaingan
Tujuan perusahaan dalam membuat produk adalah mengurangi persaingan
dengan menetapkan harga yang lebih kompetitif dan upaya antisipasi
terhadap pesaing baru.
3. Untuk Menguasai Pasar
Menguasai pasar dengan cara memperbesar market share dapat dilakukan
dengan berbagai cara, baik dengan menciptakan sebuah peluang baru atau
mengambil market share.
4. Untuk Melayani Pihak Tertentu
Sebuah perusahaan membuat sebuah produk bisa saja memiliki tujuan
untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu, misalnya untuk memenuhi
permintaan lembaga pemerintahan.
5. Untuk Menaikkan Jumlah Produk di Pasar
Dalam hal ini, perusahaan membuat produk untuk meningkatkan prestise
produk kepada pelanggannya, baik dengan cara promosi atau lainnya. Cara
ini berguna untuk meningkatkan brand awareness sebuah produk.
Adapun tujuan pemasaran sebuah produk secara umum, yaitu:

 Memaksimalkan konsumsi produk


 Memaksimalkan pilihan
 Memaksimalkan mutu hidup
 Memaksimalkan kepuasan konsumen
 Menguasai pasar
 Memenuhi keinginan pasar
 Meningkatkan penjualan barang atau jasa
 Memenuhi kebutuhan pasar.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang

Setidaknya, ada 6 faktor yang menjadi penyebab naik turunnya permintaan suatu
barang, yaitu:

 Harga produk barang


 Harga produk lain yang relevan
 Selera
 Jumlah penduduk
 Pendapatan
 Faktor khusus (mobilitas/akses).

Proposisi Nilai Produk atau Jasa di Pasar

Dalam aspek pasar dan pemasaran ada cara untuk memenangkan kompetisi di
pasar, ada tiga strategi penting untuk analisis, yaitu segmentasi pasar
(segmentation), target pasar (targeting) dan posisi pasar (positioning) atau yang
sering disebut STP.

1) Segmentasi Pasar (Market Segmentation)


Agar bisnis berjalan dengan baik, maka kita harus menentukan segmentasi
pasar, tujuannya agar tepat sasaran.
Segmentasi pasar memiliki beberapa variabel, yaitu:
a. Segmentasi berdasarkan geografis
- Negara, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan iklim.
b. Segmentasi berdasarkan demografi
- Umur, jenis kelamin, daur hidup keluarga, ukuran keluarga,
pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, ras, kebangsaan.
c. Segmentasi berdasarkan psikografis
- Kelas sosial, gaya hidup, karaktersitik kepribadian.
d. Segmentasi berdasarkan perilaku
- Pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap produk.

Sedangkan variabel dalam pasar industrial adalah sebagai berikut.

a. Segmentasi berdasarkan demografis


- Jenis industri, lokasi perusahaan dan besar perusahaan.
b. Karakteristik pengoperasian
- Teknologi, kemampuan pelanggan dan status pengguna.
c. Pendekatan pembeli
- Sifat hubungan yang ada, kebijakan pembeli umum dan
criteria.
d. Karakteristik personil industri
- Sikap terhadap resiko, kesamaan pembeli dan kesetiaan.
e. Faktor situasional
- Pengguna khusus, urgensi dan besarnya pesanan.

2) Target Pasar (Market Targetting)


Dalam menetapkan target pasar, maka ada dua kegiatan yakni:
a. Evaluasi segmen pasar
 Pertumbuhan dan ukuran segmen seperti data penjualan
terakhir, margin laba dari setiap segmen dan proyeksi laju
pertumbuhan.
 Struktural segmen yang menarik ditinjau dari segi
profitabilitas. Kurang menarik jika ada pesaing yang lebih
kuat dan agresif.
 Sasaran dan sumber daya perusahaan.
b. Memilih segmen, yakni menentukan segmentasi yang paling besar
potensi atau memiliki nilai bagi perusahaan.
3) Posisi Pasar (Market Positioning)
Tujuan dari penetapan posisi pasar adalah mengkomunikasikan dan
membangun keunggulan produk agar dapat bersaing dan berbenak di
konsumen.
Bauran Pemasaran

Setelah menentukan segmentasi pasar, target pasar dan posisi pasar, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran. Strategi pasar yang dilakukan
adalah:

1. Produk (Product)
Sebuah produk memiliki 7 siklus yakni
 Tahap pengembangan
 Pengenalan
 Pertumbuhan
 Penjualan
 Kematangan
 Kejenuhan
 Penurunan
2. Harga (Price)
Menentukan harga yang kompetitif dan sesuai dengan segmentasinya
menjadi sangat krusial bagi setiap bisnis. Setidaknya ada beberapa hal
yang mempengaruhi posisi harga, yaitu:
 Biaya produksi
 Permintaan dan penawaran pasar
 Harga competitor
 Kondisi ekonomi
 Faktor psikologis pelanggan
 Sensivitas harga pelanngan.
3. Tempat (Place)
Pendistribusian adalah hal penting dalam bisnis, jika terlalu jauh akan
makan biaya dan memerlukan waktu yang lama. Ada dua bentuk saluran
distribusi:
 Untuk barang industrial
 Untuk barang konsumsi.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah komunikasi yang bertujuan untuk menawarkan produk
barang/jasa agar konsumen mengenalnya. Tujuan promosi adalah dapat
dikenal, dibuthkan atau dibelinya sebuah produk yang dipromosikan oleh
konsumen.
Aspek Pasar dan Pemasaran

Kita bisa lihat aspek pasar dan pemasaran melalui hal berikut.

1. Potensi pasar
Melihat lebih detail apakah potensi pasar bisnis yang akan dijalankan.
2. Jumlah konsumen potensial
Analisis jumlah konsumen potensial dalam suatu wilayah untuk
menentukan kapasitas produksi.
3. Daya beli masyarakat
Keadaan ekonomi sekitar juga turut berpengaruh terhadap suatu produk.
4. Segmentasi
Menentukan segmentasi sebuah produk, pilihlah yang paling memberikan
sebuah nilai bagi perusahaan.
5. Situasi
Situasi sosial, politik, budaya juga menjadi aspek penting dalam aspek
pasar dan pemasaran.
6. Manajemen pasar
Setelah mengetahui pasar, kita perlu memanajemen pasar agar bisa
berjalan maksimal dan efisien terhadap produk.

D. Analisis Finansial
1. Perkiraan biaya oprasional, pemeliharaan, kebutuhan modal kerja dan
sumber pendanaan.
b. Perkiraan Pendapatan
c.Perhitungan Kriteria Investasi secara Jangka Panjang (NPV, IRR, Gross B/C, Net
B/C, payback period

d.Analisis Sensitifitas

Analisis sensitivitas usaha ini menggunakan metode analisis switching


value yang menunjukkan bahwa usaha kecil menengah Tomato (Selai tomat)
tidak tetap memperoleh keuntungan dengan adanya peningkatan biaya total
produksi, penurunan harga jual serta peningkatan total biaya produksi dan
penurunan harga jual. Analisis sensitivitas ini menggunakan parameter pada
peningkatan harga bahan baku dan penurunan harga jual sebesar 10%. Analisis
sensitivitas dengan peningkatan total biaya produksi dengan parameter 10%
menghasilkan nilai NPV >0, Net B/C >1, IRR> suku bunga berlaku, dan
payback period selama 15,06 bulan. Analisis sensitivitas dengan penurunan
total pendapatan dengan parameter 10% menghasilkan nilai NPV > 0, Net B/C
>1, IRR>suku bunga yang berlaku dan payback period selama 20,29 bulan.

e. Analisis Secara Jangka Pendek BEP

2
1

Total biaya tetap = Rp 381.000 Break even point = 381.000 : (margin


kontribusi)
Harga jual Per Unit = Rp 10.000
Break even point = 381.000: (10.000 –
5.000)
Biaya variable Per Unit = Rp 5.000
Break even point = 381.000 : 5.000
Keuntungan yang Diinginkan = Rp 280.000
Break even point = 76 Unit

3 4

N unit yang dibutuhkan = (280.000 : margin


BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x kontibusi) + break even point unit
BEP unit
N unit = (280.000 : 5.000) + 76
BEP dalam rupiah = 10.000 x 76 unit
N unit = 56 +76
BEP dalam rupiah = Rp.76.000
N unit = 132

Jadi, berdasarkan korelasi metode BEP dan


break even analysis jangka pendek didapatkan
V. Kesimpulan bahwa produksi selai tomato harus dijual
sebanyakyang132telahtoples
Berdasarkan empat analisis agaryaitu
dilakukan memperoleh
manajemen oprasional, teknis, keuntungan Rp 280.000dan finansial
pasar dan pemasaran
dikatakan bahwa produksi selai tomat dapat dioperasikan dan
dinvestasikan.

Anda mungkin juga menyukai