Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MOH. ABD.

MUNIP
NIM / KELAS : 21030080 / 7 MM
MATA KULIAH : STUDI KELAYAKAN BISNIS
DOSEN PENGAMPU : Dr. TAMRIATIN HIDAYAH, S.E MP
PERIHAL : JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
HARI / TANGGAL : RABU, 25 OKTOBER 2023

1. Studi ini dilakukan untuk mengukur kelayakan suatu proyek bisnis itu layak dijanlankan
atau tidak. Proses ini dilakukan guna menguatkan proses pengambilan keputusan tentang
sebuah usaha atau proyek dapat dijalankan atau harus dikaji ulang, dan juga untuk
mendapatkan laba yang maksimal. Fokus pada studi kelayakan bisnis adalah identifikasi
potensi masalah kritis seperti bagaimana dan di mana bisnis akan dijalankan. Perlu
dipahami di awal bahwa rencana bisnis dan studi kelayakan bisnis adalah dua hal yang
berbeda tetapi saling berkaitan. jadi in dilakukan dapat membantu mereka saat mengambil
keputusan terkait bisnisnya. Sedangkan bagi pebisnis akan penting untuk dilakukan di awal
rencana agar meminimalkan atau mencegah dari kerugian. Selain itu hasil studi dapat
menaikan tingkat kepercayaan investor yang ingin atau sedang berinvestasi di perusahaan
atau tempat usaha tersebut. Seperti diketahui investor adalah orang yang menanamkan
modal pada sebuah bisnis dengan harapan uangnya berkembang.
2. 3 Manfaat Dalam Studi Kelayakan Bisnis yakni :
1) Manfaat financial : Manfaat finansial adalah manfaat dari proyek tersebut secara
ekonomis atau Apakah proyek tersebut dipandang lebih menguntungkan apabila
dibandingkan dengan risiko dari proyek tersebut. Contoh : Lembaga Keuangan
2) Manfaat ekonomi nasional : Manfaat ekonomi nasional adalah manfaat ekonomis
dari suatu proyek bagi suatu negara di mana proyek itu dilaksanakan atau manfaat
dari proyek tersebut bagi ekonomi makro sebuah negara. Contoh : Perusahaan
BUMN
3) Manfaat social : Manfaat sosial adalah manfaat dimana proyek tersebut
memberikan dampak sosial yang positif, diantaranya adalah penyerapan tenaga
kerja. Contoh : Pegadaian
3. Lembaga Lembaga atau siapa saja yang bisa memanfaatkan hasil dari adanya Laporan
Studi Kelayakan yakni :
1) Pihak Investor : Pada saat sebuah laporan studi kelayakan bisnis dinyatakan layak,
maka langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mencari investor atau
penanam modal apabila hal itu diperlukan. Sebelum para investor menyetujui untuk
menanamkan modalnya pada bisnis tersebut, maka sebelumnya pihak investor akan
mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang diajukan. Dikarenakan hal
tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh para investor untuk
memperoleh keuntungan yang akan didapatkan serta atas jaminan keselamatan
mengenai modal yang akan ditanamnya pada bisnis tersebut.
2) Pihak Kreditor : Pihak selanjutnya yang memiliki kepentingan yaitu kreditor.
Dimana pilihan lain untuk mencari modal selain investor adalah kreditor. Kreditor
yang dimaksud disini yaitu pihak yang akan dipinjami modal bisnis. Seperti yang
akan dipinjami modal adalah Bank, maka Bank tersebut juga memiliki hak untuk
meninjau ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat atau dirancang untuk
mempertimbangkan keputusannya apakah akan memberi pinjaman atau tidak. Dan
hal tersebut harus sesuai dengan aturan serta syarat dari sang kreditor.
3) Pihak Manajemen Perusahaan : Selanjutnya ada pihak manajemen perusahaan yang
juga memerlukan laporan studi kelayakan bisnis pada saat studi kelayakan bisnis
tersebut dilakukan oleh pihak eksternal seperti auditor, surveyor atau jasa lainnya.
Sebagai project leader dan sebagai tempat dijadikan proyek tersebut, maka tentu
pihak manajemen memerlukan studi kelayakan bisnis dari proyek bisnis tersebut.
Sebagai data dan alat penunjang proyek dari bisnis yang dijalankan.
4) Pihak Pemerintah dan Masyarakat : Pemerintah dalam hal ini juga memerlukan
laporan studi kelayakan bisnis sebagai data dan bahan laporan perusahaan. Karena
bagaimanapun juga secara langsung atau tidak langsung, kebijakan pemerintah
akan mempengaruhi adanya kebijakan perusahaan. Misalnya kebijakan pemerintah
pada sektor ekonomi seperti adanya penghematan devisa negara, kegiatan ekspor
non-migas, pemakaian tenaga kerja yang besar dan masih banyak lagi kebijakan
lainnya. Meninjau dari kebijakan pemerintah tersebut, maka setiap proyek bisnis
yang membantu kebijakan pemerintah akan menjadi lebih diprioritaskan untuk bisa
berkembang maju.
4. Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang mana baik individu maupun
kelompok dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan dengan cara melakukan
pertukaran produk maupun nilai dengan pihak lainnya. Ada sejumlah hal pokok yang
penting untuk dianalisis dalam aspek pemasaran, yakni sebagai berikut.
1) Segmentasi Pasar : Segmentasi pasar adalah pembagian pasar ke dalam beberapa
kelompok pembeli yang berbeda, di mana setiap kelompok tentunya mempunyai
atau memerlukan produk dan marketing mix yang berbeda juga. Beberapa aspek
seperti geografis, demografi, psikografis, dan perilaku merupakan sejumlah aspek
utama di dalam segmentasi pasar.
2) Sasaran Pasar Analisis : Dalam hal ini, sasaran pasar analisis dapat dilakukan
dengan cara menelaah tiga faktor penting dalam aspek pemasaran yaitu ukuran dan
pertumbuhan segmen, seberapa menariknya struktural di dalam segmen, serta
sasaran dan sumber daya.
3) Menentukan Posisi Pasar : Untuk menentukan posisi pasar, detikers dapat
mengikuti tiga langkah berikut mulai dari mengidentifikasi keunggulan kompetitif,
memilih keunggulan kompetitif, serta mewujudkan dan mengkomunikasikan
posisi.
4) Analisis Persaingan Pasar : di dalam menetapkan strategi pemasaran kompetitif
yang efektif, kamu harus melakukan studi kelayakan bisnis. Hal ini tentunya agar
detikers bisa mencermati produk, harga, saluran distribusi, dan juga promosi yang
dilakukan oleh para pesaing. ada sejumlah langkah yang bisa diambil dalam
menganalisis persaingan pasar yaitu mengidentifikasi para pesaing, menentukan
sasaran para pesaing, dan mengidentifikasi para pesaing.
5. Aspek teknis dan teknologi perlu diteliti karena hal ini berkaitan dengan operasi dan teknis
produksi suatu perusahaan. Beberapa contoh yang dapat diteliti dalam aspek teknis dan
teknologi adalah:
1) Teknologi perusahaan: Berkaitan dengan pemilihan teknologi yang tepat untuk
memproses produk tertentu. Misalnya, suatu produk dapat diproses dengan lebih
dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas.
2) Pemilihan mesin dan peralatan: Kualitas dari sebuah produk merupakan suatu
kesatuan karakteristik yang dapat menentukan apakah produk dapat memenuhi
harapan para konsumen atau tidak. Oleh karena itu, pemilihan mesin dan peralatan
yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
3) Kualitas produk atau jasa: Aspek teknis dan teknologi juga berkaitan dengan
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Dalam hal ini, perlu dilakukan analisis
terhadap proses produksi, biaya produksi, jadwal produksi, serta ketersediaan
bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan.
4) Proses produksi: Aspek teknis dan teknologi juga berkaitan dengan proses
produksi, termasuk desain produk, proses pembuatan, jadwal produksi, dan biaya
produksi. Dalam hal ini, perlu dilakukan analisis terhadap teknologi yang
digunakan dalam proses produksi, termasuk peralatan dan bahan baku yang
digunakan.
5) Tingkat kecanggihan teknologi: Aspek teknis dan teknologi juga berkaitan dengan
tingkat kecanggihan teknologi yang digunakan dan apakah sesuai dengan standar
teknologi yang ada. Perlu dilakukan analisis terhadap kemungkinan perkembangan
teknologi pada masa yang akan datang dan dampaknya terhadap bisnis.
Dalam memilih lokasi perusahaan, beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan
adalah:
1) Aksesibilitas: Lokasi perusahaan harus mudah diakses oleh karyawan, pelanggan,
dan pemasok. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan
memudahkan distribusi produk.
2) Infrastruktur: Lokasi perusahaan harus memiliki infrastruktur yang memadai,
seperti jaringan listrik, air bersih, dan jalan yang baik. Hal ini dapat membantu
memastikan kelancaran operasional perusahaan.
3) Biaya: Lokasi perusahaan harus mempertimbangkan biaya sewa atau pembelian
tanah, biaya operasional, dan biaya transportasi. Hal ini dapat membantu
memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan.
4) Lingkungan: Lokasi perusahaan harus mempertimbangkan dampak lingkungan
dari operasional perusahaan. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa
perusahaan beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
5) Kebijakan pemerintah: Lokasi perusahaan harus mempertimbangkan kebijakan
pemerintah terkait perizinan dan regulasi. Hal ini dapat membantu memastikan
bahwa perusahaan beroperasi secara legal dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai