Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Kelayakan Usaha


Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah suatu aktivitas evaluasi,
menganalisis, dan menilai layak atau tidak suatu proyek bisnis atau usaha yang
dijalankan dan ditujukan kepada investor atau pemilik untuk menghindari kerugian
dalam pendirian suatu bisnis atau usaha. Pengertian studi kelayakan menurut
Jumingan (2009) dalam Afiyah dkk. (2015) merupakan “penilaian yang menyeluruh
untuk menilai keberhasilan suatu proyek, dan studi kelayakan proyek mempunyai
tujuan menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan.
Menurut Suliyanto (2010) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau
tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat
mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak
negatif yang ditimbulkan. Pendapat lain mengatakan pengertian studi kelayakan
bisnis adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mengambil keputusan apakah
bisnis tersebut dapat dijalankan atau tidak yaitu dari aspek hukum, sosial ekonomi
dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan
aspek manajemen dan keuangan (Sulastri, 2016).
Tujuan utama dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menghindari
penanaman modal pada gagasan bisnis yang ternyata tidak memiliki manfaat. Selain
itu terdapat lima tujuan lain dari analisis kelayakan usaha yaitu (Mulyadi, 2012) :
1. Menghindari resiko keuangan
salah satu fungsi dari analisis kelayakan usaha adalah untuk
meminimalkan resiko kerugian yang dapat dikendalikan maupun yang
tidak dapat dikendalikan. Hal ini disebabkan analisis kelayakan usaha
dapat meramalkan kondisi di masa datang yang penuh dengan
ketidakpastian.
2. Memudahkan perencanaan
Fungsi berikutnya dari analisis kelayakan usaha adalah memudahkan
perencanaan dari gagasan bisnis yang telah dibuat untuk dijalankan.
Perencanaan ini meliputi banyak hal mulai dari berapa jumlah dana yang
dibutuhkan, lokasi dimana usaha dibangun, bagaimana cara melaksanakan
gagasan bisnis terssebut sampai berapa besar keuntungan yang diperoleh.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan yang telah dibuat kemudian akan dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan setiap pekerjaan sehingga setiap pekerjaan dapat dilakukan
secara sistematis serta sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan melaksanakan usaha sesuai dengan rencana yang telah dibuat
akan memudahkan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini
dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan atau
penyimpangan dari rencana yag telah dibuat
5. Memudahkan pengendalian
Pengawasan yang dilakukan pada setiap pelaksanaan pekerjaan akan
memudahkan dalam medeteksi terjadinya sebuah penyimpangan sehingga
dapat dilakukan antisipasi untuk menanggulangi penyimpangan tersebut.
2.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan
2.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Menurut Husen (2018) dalam Fauzi dkk. (2019) dalam aspek pasar dibahas
mengenai besar pasar yang diminta dan pasar yang tersedia untuk merencanakan
volume penjualan serta menganalisis persaingan untuk merencanakan strategi yang
akan digunakan untuk memasarkan barang atau jasa yang ditawarkan pada usaha
tersebut . Menurut Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang dapat
diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat
penjualan yang menguntungkan. Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan.
b. Menganalisis penawaran atas produk sejenis.
c. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan.
d. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan
Analisis pada aspek pasar memiliki tujuan unutk mengetahui berapa besar
luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang dihasilkan.
Untuk mencapai tujuan dari aspek pasar terdapat tahapan yang perlu dilakukan antara
lain :
1. Melihat Situasi Pasar
Dalam menentukan pasar, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu
sifat pasar, perilaku konsumen dan lingkungan pasar. Pada sifat pasar hal yang
harus diperhatikan adalah kompetitor, tingkat kejenuhan masyarakat dan
potensi pertumbuhan permintaan. Untuk perilaku konsumen, yang harus
diperhatikan adalah motivasi untuk pembeli dan segmentasi masyarakat calon
pembeli. Sedangkan pada aspek lingkungan pasar, yang harus diamati adalah
peraturan pemerintah, teknologi, suasana politik dan lain-lain.
2. Program pengkajian
Program pengkajian ini bertujuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari
produk yang akan dihasilkan. dengan mengetahui kelemahan serta kekuatan
dari produk yang dihasilkan maka pangsa pasar yang akan dituju dapat
diketahui.
3. Mengumpulkan data dan informasi
Pengumpulan data dan informasi ini dilakukan dengan menyebar kuisioner
maupun melakukan wawancara dengan responden. Hasil dari pengumpulan
informasi ini adalah dapat mengetahui apakah produk yang akan dihasilkan
akan diterima atau tidak oleh konsumen, serta memperoleh saran-saran yang
berguna untuk pengembangan produk.
4. Analisis dan peramalan permintaan
Analisis dan peramalan digunakan untuk mengetahui jumlah permintaan dari
produk yang akan dihasilkan. peramalan permintaan dapat dilakukan secara
kuantitatif maupun kualitatif.
2.2.2 Aspek Teknis dan Teknologi
Analisis kelayakan usaha pada aspek teknis dan teknologi bertujuan untuk
mengetahui rencana kebutuhan teknis dan teknologi yang akan digunakan baik
sebelum dan sesudah bisnis atau usaha berjalan. Perencanaan dalam menentukan
aspek teknis meliputi beberapa hal antara lain kapaasitas produksi, peralatan yang
dibutuhkan, penentuan lokasi usaha yang dianggap paling potensial diantara kedua
usaha yang telah dipililh serta merancang tata letak dari tempat usaha tersebut. Hasil
dari aspek teknis yang telah dirumuskan akan digunakan sebagai perkiraan biaya awal
investasi yang akan dikeluarkan (Mulyadi, 2012).
Menurut Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan
dijalankan dengan baik. Analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan
bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
b. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis.
c. Menganalisis kriteria pemilihan mesin dan peralatan untuk menjalankan
proses produksi.
d. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
Menurut Sururi (2018) Hal yang perlu ditinjau dalam aspek teknis dan teknologi
antara lain lokasi bisnis, pemilihan teknologi atau mesin, penentuan lay out dan
penentuan skala kapasitass produksi. Antara lain sebagai berikut:
1) Pemilihan Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis yang dipilih sebaiknya telah ditetiti terlebih dahulu
aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya terlebih dahulu
sehingga dikemudian hari tidak ada kendala yang menyebabkan gagalnya
pembangunan proyek.
Untuk menentukan lokasi proyek yang strategis banyak faktor yang
harus dipertimbangkan baik primer maupun sekunder. Faktor primer adalah
ketersediaan bahan baku utama, sementara faktor sekunder mencakup iklim
dan keadaan tanah.
2) Pemilihan Teknologi dan Mesin
Pemilihan mesin dan peralatan serta teknologi yang akan diterapkan
pada suatu bisnis atau usaha hampir tidak dapat dipisahkan. Pengadaan mesin
dan peralatan menjadi satu paket bersama teknologi yang akan diterapakan
pada usaha atau bisnis. Sehingga pemilihan mesin tidak terlalu sulit, akan
berbeda apabila pengadan mesin dan peralatan terpisah dnegan teknologi yang
diterpakan, maka akan dilakukan pemilihan secara teliti dan cermat.
3) Penentuan Lay Out
Lay out harus di desain untuk memungkinkan perpindahan yang
ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan
operasi perusahaan. Penentuan lay out mesin dan peralatan meliputi
pengaturan tata letak fasilitas operasi termasuk mesin yang akan digunakan,
personalia, bahan perlengkapan untuk operasi atau produksi, penangan bahan
dalam tercapainya proses produksi yang lancar dan efisien.
Tujuan utama lay out adalah untuk optimalisasi pengaturan fasilitas
operasi produksi agar nilai hasil produksi yang diciptakan oleh sistem
produksi berada ditingkat maksimal.
4) Penentuan Skala Operasi
Skala produksi ata luas produksi adalah jumlah hasil produksi pada
satu periode tertentu misalnya dalam satu tahun dalam rangka untuk mencapai
keuntungan maksimal. Konsep sederhana dalam menentukan skala operasi
adalah dengan melihat perkembangan pangsa pasar (market share) yang dapat
diraih dan kapasitas peralatan yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, yang
perlu diperhatikan adalah kualitas dan kuantitas SDM dalam proses produksi,
kemampuan keuangan perusahaan dan kemungkinan adanya perubahan
teknologi produksi di masa yang akan datang.
2.2.3 Aspek Manajemen
Dalam sebuah perusahaan terdapat tim sumber daya manusia yang
bertanggung jawab dalam proses kerja perusahaan. Pengaturan sumber daya manusia
dalam menjalankan sebuah tugas sangat penting agar berjalannya sebuah pekerjaan
dapat dikejakan dengan baik dan efisien. Pengaturan sumber daya manusia ini disebut
dengan struktur organisasi. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) Fitriani dkk. (2018)
mengatakan bahwa aspek ini merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk
kelayakan studi kelayakan bisnis. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan
layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang
baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Dalam aspek manajemen hal
yang perlu dianalisis yaitu mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dengan
baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Tisnawati dan Saefullah (2005) dalam membangun sebuah struktur
organisasi ada empat pilar yang harus diperhatikan (Robbins dan Judge, 2008), empat
pilar tersebut adalah:
1. Pembagian kerja (deskripsi pekerjaan)
Langkah pertama dalam membuat struktur organisasi adalah melakukan
pembagian kerja. Pada sebuah perusahaan terdapat sebuah kegiatan atau
pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja dalam perusahaan terebut.
Keseluruhan pekerjaan sebaiknya disederhanakan sehingga para pekerja lebih
mudah dalam menjalankannya. Penyederhanaan pekerjaan lebih menjadi
sederhana dan spesifik biasa disebut dengan pembagian pekerjaan. Manfaat
dari pembagian pekerjaan ini adalah dapat meningkatkan produktivitas. Hal
ini disebabkan pekerja akan lebih terspesialisasi sehingga pekerjaan akan
lebih cepat diselesaikan.
2. Pengelompokan pekerjaan (departementalisasi)
Melakukan pembagian kerja adalah melakukan pengelompokan pekerjaan
dalam satu bagian yang sejenis. Pengelompokan pekerjaan dilakukan agar
koordinasi dan komunikasi antar pekerjaan yang masih berhubungan dapat
berjalan dengan baik. Terdapat desain struktur organisasi yang berhubungan
dengan beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam organisasi.
Pendekatan tersebut berdasarkan fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan
pelanggan, berdasarkan geografis dan berdasarkan matriks.
3. Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarki)
Setelah pekerjaan dikelompokkan maka langkah selanjutnya adalah membuat
hierarki dalam organisasi. Dalam penentuan hierarki organisasi tedapat span
of management control dan chain of command. Span of managemen cotrol
berkaitan dengan berapa jumlah orang atau bagian dibawah suatu departemen.
Jumlah orang atau bagian pada suatu departemen tergantung dari seberapa
besar dan seberapa rumit pekerjaan pada organisasi tersebut, semakin besar
dan rumit maka organisasi tersebut memiliki jumlah orang atau bagian yang
semakin banyak. Sedangkan chain of command berkaitan dengan garis
perintah yang menghubungkan semua orang dalam organisasi. Dalam chain
of command ini terdapat pula pembagian wewenang dan tanggung jawab
pada semua orang di dalam organisasi tersebut misalnya pekerja pada divisi
produksi hanya memiliki kewenangan pekerjaan di bagian produksi saja dan
juga serta pekerja tersebut hanya bertanggung jawab kepada kepala bagian
produksi saja.
4. Koordinasi
Koordinasi merupakan pilar terakhir dalam membangun struktur organisasi.
Koordinasi disini dapat diartikan sebagai proses pengintegrasian seluruh
aktivitas pada setiap bagian dalam organisasi agar tujuan dari organisasi
tesebut dapat tercapai. Koordinasi ini penting dilakukan agar setiap divisi
dalam melakukan aktivitas lebih terarah dan masing-masing divisi memiliki
cara pandang yang sama.
2.2.4 Aspek Keuangan
Aspek keuangan menjadi salah satu aspek yang krusial dalam melakukan
analisis kelayakan usaha karena dapat dilakukan perhitungan mengenai layak atau
tidaknya sebuah usaha yang dapat dilihat dari segi keuntungan yang diperoleh dan
beberapa indikator yaitu Break Event Point (BEP) dan Paybck Period (PP). Menurut
Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek keuangan jika
sumber dana untuk membiayai ide bisnis tersebut tersedia serta bisnis tersebut
mampu memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan dengan berdasarkan
asumsi-asumsi logis
Dalam menghitung besar penyusutan diperlukan metode yang untuk
dilakukan perhitungan salah satu metode untuk melihat besarnya penyusutan yaitu
dengan menggunakan metode garis lurus. Berikut rumus yang digunakaan pada
metode garis lurus (Keuangan LSM, 2011)
Harga Perolehan−Nilai Sisa
Besar Penyusutan= ………………...………
Umur Ekonomi
(2.1)
Setelah dilakukan penghitungan besar penyusutan, maka dapat dilakukan
perhitungan aspek keuangan dengan beberapa metode. Penemuan oleh Dedy (2014)
terdapat metode-metode yang digunakan dalam menghitung kelayaan investasi antara
lain (Broto, 2001 dan Alin, 2010)
1. Payback Period (PP)
Metode yang digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan modal usaha yang digunakan untuk
berinvestasi pada sautu proyek. Rumus yang digunakan untuk menghitung
payback period adalah:
I
Payback Period= …………………………………….…..…(2.2)
Ab
Dimana,
I = besarnya Investasi yang dibutuhkan
Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya

Untuk kriteria penilaian payback period adalah:


- Jika payback period < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
dapat diterima
- Jika payback period > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
ditolak.

2. Net Present Value (NPV)


Metode yang digunakan untuk menghitung selisih anatara nilai
seakarang dari alur kas dengan penegeluaran untuk keluaran investasi.
Untuk menghitung kelayakan investasi dengan menggunakan metode ini
rumus yang digunakan adalah:
n
CFt
NPV =∑ t …………………………….…………………(2.3)
t=0 (1+k )

Dimana,
CFt = cash flow atau arus kas pada periode t
k = biaya modal (project cost capital)
t = periode waktu
n = usia proyek
karakteristik penilain dengan menggunakan metode ini adalah:
- Jika hanya ada 1 usulan, maka NPV>0 akan diterima
- Jika lebih dari 1 usulan, maka mutually exclusive yang diterima
adalah yang memiliki NPV>0
3. Internal Rate of Return (IRR)
Metode untuk mencari suatu tingkat bunga (i) yang membuat nilai
NPV sama dengan nol. Dalam analisis investasi sebuah proyek IRR
berkaitan dengan MARR (minimum attractive rate of return). Sebuah
proyek dapat diterima apabila memiliki nilai IRR ang lebih besar daripada
MARR sehingga apabila dalam sebuah proyek pembiayaan diperoleh
dengan pinjaman ke bank maka dapat dikatakan proyek tersebut diterima
apabila nilai IRR dari proyek industry tersebut lebih besar daripada
tingkat bunga pinjaman dari bank. Untuk menghitung IRR dari suatu
proek terdapat du acara, cara yang pertama dengan menggunakan trial and
error dan menggunakan rumus. Rumus untuk memnghitung IRR adalah:
n n
(C )t (Co)t
∑ ( 1+i ) t ∑ ( 1+ i ) t ……………………………...…………...(2.4)
=
t =0 t=0

dimana,
(C)t = arus kas masuk pada tahun ke-t
(Co)t = arus kas keluar pada tahun ke-t
n = umur unit usaha hasil investasi
i = arus pengembalian
t = waktu
Seperti yang dijelaskan di atas, IRR memiliki hubungan dengan
MARR. Oleh karena itu sebelum menilai kelayakan sebuah proyek dengan
IRR maka terlebih dahulu menghitung MARR. Untuk menentukan MARR
dapat didasarkan pada biaya modal atau biaya hutang. Apabila
pembiayaan investasi proyek berasal dari modal sendiri dan hutang maka
dapat menggunakan WACC (weighted average cost of capital) dalam
menentukan MARR. Rumus dalam WACC adalah:
- Biaya hutang
Kh=Rh ( 1−t )………………………………..………………….(2.5)
dimana,
Kh : biaya modal berasal dari hutang setelah pajak (%)
Rh : suku bunga hutang/pinjaman (%)
t : pajak (%)
- Biaya modal (laba ditahan) hhhh
Ke=Rf + β (Rm−Rf )…………………………………...……..(2.6)
dimana,
Ke = biaya modal (%)
Rf = tingkat keuntungan bebas resiko (%)
Rm = tingkat keuntugan pasar modal (%)
B = sensitivitas perubahan pengembalian asset yang dimiliki terhadap setiap
perubahan pada tingkat pengembalian pasar..
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kelayakan usaha banyak ditemukan di berbagai macam
jurnal maupun thesis. Penelitian yang menjadi bahan referensi dalam penelitian tugas
akhir ini adalah yang pertama dilakukan oleh Purnamasari dan Hendrawan (2013)
dengan judul artikel “Analisisi Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis sebagai Oleh-
Oleh Khas Kota Batam”. Pada penelitian tersebut dilakukan analisis kelayakan
sebuah pendirian saha yang bergerak di bidang kuliner yaitu oleh-oleh. Aspek yang
ditinjau dalam penelitian tersebut adalah aspek pasar pasar dan pemasaran dari segi
potensi pasar dan strategi pemasaran. Kedua, aspek teknis dari segi lokasi, proses
produksi, dan pemilihan teknologi. Ketiga, aspek finansial segi kebutuhan modal dan
identifikasi biaya, sumber modal, identifikasi penerimaan. Dari analisis kelayakan
tesebut menunjukkan usaha yang dilakukan dalam pendirian roti ceriwis layak secara
aspek finansial dengan nilai NPV positif serta nilai IRR lebih besar dari suku bunga
kredit.
Penelitian kedua yang digunakan sebagai bahan referensi adalah jurnal yang
ditulis oleh Afiyah (2015) dengan judul artikel “Analisis Studi Klayakan Usaha
Pendirian Home Industri (studi kasus pada Home Industri Cokelat “Cozy”
Kademangan Blitar )”. Pada penelitian tesebut dilakukan analisis kelayakan usaha
dalam pendirian usaha home industry cokelat ”cozy”. Aspek yang ditinjau pada
penelitian tersebut adalah aspek pasar dan pemasaran dari segi permintaan pasar,
pesaing, pangsa pasar, strategi dan bauran pemasaran. Kedua, aspek teknis dan
produksi dari segi lokasi produksi, bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong,
teknologi yang digunakan, dan proses produksi. Ketiga, aspek organisasi dan
manajemen dari segi struktur organisasi dan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja.
Keempat, aspek finansial dari segi kebutuhan dana, sumber dana, dan modal kerja.
Dari penelitian tersebut menunjukkan usaha yang dilakukan Home Industri Cokelat
“cozy” layak secara aspek finansial dengan nilai NPV yang positif dan nilai IRR
yang lebih besar dari tingkat suku bunga deposito.
Daftar Pustaka
(Dedy Kuswanto, 2014) (Irna Novia Fitriani, 2018) (Purnamsari & Hendrawan, 2013)
(Putri Maulani Fauzi, 2019) (LSM, 2023) (Ernie Tisnawati Sule, 2005) (Stephen P. Robbins,
2008) (Mulyadi, 2012) (Sulastri, (2016)) (Afiyah , Saifi, & Dwiatmoto, Analisis Studi Kelayakan
Usaha Pendirian Home Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat "Cozy"
Kademangan Blitar, 2015)

Adita Utami, F. D. (2020). Studi Kelayakan Coffee ClassPadaMase Coffee Lab di


Bantul,Yogyakarta. Borneo Engineering: Jurnal Teknik Sipi.

Afiyah , A., Saifi, M., & Dwiatmoto. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home
Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat "Cozy" Kademangan Blitar. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1.

Afiyah, A. (2015). Analisis Studi Kelayakan USAha Pendirian Home Industry (Studi Kasus Pada
Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar). Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya.

Ajeng Kirana K T, D. I. (2019). ANALISIS KELAYAKAN BISNIS STARTUP PRODUK SKINCARE EBC.
e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2.

Dedy Kuswanto, Y. E. (2014). Perancangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha PadaBisnis
Digital Printing CV. Adimas Putera. Volume 2 No. 2.

Diana Puspita Sari, D. P. (2012). ANALISA KELAYAKAN EKONOMIS PADA PEMBANGUNAN


INSTALASI UNTUK PROSES FERTILISASI IN VITRO (FIV). E-Jounal UNDIP.

Ernie Tisnawati Sule, K. S. (2005). Pengantar manajemen. Jakarta: Prenata Media.

Irna Novia Fitriani, A. S. (2018). Studi Kelayakan Bisnis Bakso Lotus Jembar. Jurnal
Gastronomi Wisata Volume 5 Nomor 1 , 4.

Kristian, W. (2017). Studi Kelayakan Bisnis dalam Rangka Pendirian XX Cafe. Jurnal Akuntansi
Maranatha, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitasa Kristen
Maranatha.

LSM, K. (2023, Oktober 14). Metode Penyusutan (Depresiasi), Aktiva Tetap, (online).
Retrieved from http://euanganlsm.com/article/artikel-akuntansi/penyusutan-
depresiasi-aktiva-tetap/

Mulyadi. (2012). Studi Kelayakan Pembangunan Perumahan PT. Dermatama. Indonesia:


Tugas Sarjana, Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 2012.
Pratasi, P. A. (2016). KELAYAKAN INVESTASI STUDI KASUS ALAT BERAT BULLDOZER,
EXCAVATOR DAN DUMP TRUCK DI KOTA MANADO. Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.9
September 2016 (533-539) ISSN: 2337-6732.

Purnamsari, D., & Hendrawan, B. (2013). Analisis Kelayakan BisnisUsaha Roti Ceriwis sebagai
Oleh-OlehKhas Kota Batam. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis.

Putri Maulani Fauzi, E. C. (2019). ANALISIS KELAYAKAN SERTA PERANCANGAN APLIKASI


WEBSITE PADA STARTUP DIGITAL CREATIVE FOTOGRAFI BERDASARKAN ASPEK
PASAR, ASPEK TEKNIS DAN ASPEK FINANSIAL . Jurnal INTECH Teknik Industri
Universitas Serang Raya Vol 5 No 2.

Siti Haya, I. R. (2022). Teknik Pembekuan Ikan Tongkol Bentuk Utuh dengan Metode. Jurnal
Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.

Stephen P. Robbins, T. A. (2008). Perilaku organisasi = Organizational behavior, Edisi 12,


penerjemah Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat,.

Sulastri, L. ((2016)). Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha. Bandung: LGM - LaGood’s
Publishing.

SURURI, M. Z. (2018). ANALISIS KELAYAKAN USAHA UD. PRANA JAYA SEBAGAI PERUSAHAAN
BERBASIS EKSPOR DI DESA WRINGINREJO KECAMATAN GAMBIRAN KABUPATEN
BANYUWANGI. Jember: INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM.

SYARIF, K. (2011). ANALISIS KELAYAKAN USAHA PRODUK MINYAK AROMATIK MEREK FLOSH
(Studi Kasus Pada UKM Marun Aromaterapi). Tugas Sarjana, Manajemen IPB.

Anda mungkin juga menyukai