Anda di halaman 1dari 60

FEASIBILITY STUDY

INDUSTRIAL ENGINEERING
PRESIDENT UNIVERSITY

Kelompok 5 :

1. Apri Winadi 004201705016


2. Gea Anggita W 004201705036
3. Josi Fitrada Alni 004201705003
4. Putra Fajar P. 004201705037
5. Yoga Prasetyo W. 004201705001

Tugas Feasibility Study Proyek Industri


Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Industri

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia adalah kebutuhan
personal (Personal Need) yang merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan fisik bagi wanita antara lain adalah kebutuhan Toiletries, mencakup
kebutuhan pembalut ketika menstruasi. Pertumbuhan jumlah penduduk Indoneisa
yang semakin tinggi juga meningkatkan kebutuhan dan permintaan pembalut wanita
di Indonesia. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan jumlah pembalut wanita yang
diproduksi. Merespon permintaan yang semakin meningkat maka PT. Kimberly
Clark Indonesia memutuskan untuk melakukan penggantian salah satu proses
produksi yang dilakukan secara manual di area packaging, menjadi modern dengan
menggunakan Packaging Machine. Hal ini diterapkan seiring berkembangnya dunia
industri mengarah ke Era Industri 4.0. Studi kelayakan untuk proyek ini perlu
dilakukan untuk menghitung dan merencanakan berbagai faktor guna
keberlangsungan proyek ini berjalan di masa yang akan datang. Serta
mempertimbangkan beberapa aspek yang akan mempengaruhi proyek ini di
kemudian hari.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
 Bagaimana kelayakan dari proyek penambahan packaging machine dilini
produksi feminine care produk Kotex PT. Kimberly Clark Indonesia dilihat dari
aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen?

1.3. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dilakukan studi kelayakan ini adalah :
 Mengetahui kelayakan proyek penambahan Packaging Machine untuk
dilaksanakan sehingga di kemudian hari proyek ini dilaksanakan bisa mendekati
keberhasilan.
1.4. Batasan
Batasan - batasan ketika melakukan studi kelayakan ini antara lain :
 Observasi yang dilakukan terbatas untuk proyek Packaging Machine
 Lokasi tempat studi kelayakan ini di PT. Kimberly Clark Indonesia dilini produksi
feminine care area packaging
 Waktu dilakukannya studi kelayakan ini dari bulan September 2019 – Oktober
2019

1.5. Asumsi
Beberapa asumsi digunakan untuk mempermudah analisa, antara lain :
 Suku bunga ditetapkan oleh manajemen (atau rate BI) adalah xx%
 Estimasi harga-harga barang tetap.
 (tambahkan asumsi-asumsi lain yang relevan untuk mempermudah analisis dan
penghitungan)

1.6. Sistematika Penulisan


BAB IV
 Aspek Pasar
Berisi tentang penilaian situasi penilaian pasar di Indonesia sekaligus
melakukan peramalan permintaan, juga melakukan perencanaan dari segi
marketing untuk produk yang dihasilkan oleh Packaging Machine yaitu
pembalut dengan merk Kotex. Yang terakhir adalah menentukan untuk
product life cycle dari pembalut itu sendiri.
 Aspek Teknis
Berisi tentang pertimbangan untuk pemilihan lokasi proyek dengan
berbagai variabel dan ada penentuan product layout untuk di area packaging
sebelum dan sesudah pemasangan Packaging Machine. Juga tentang
pemilihan spesifikasi dan design produk dengan mempertimbangkan dan
mengumpulkan data spesifikasi yang diinginkan oleh costumer.
 Aspek Manajemen
Berisi tentang penggunaan dari berbagai metode dan program serta
perhitungan kemungkinan, yang tujuannya untuk memastikan proyek berjalan
sesuai waktu yang diharapkan atau tidak.
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Pengertian Studi Kelayakan


Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada
suatu proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan
untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan
proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam
pengembangan sebuah usaha disebut studi kelayakan bisnis. Maksud layak atau tidak
layak disini adalah perkiraan bahwa proyek yang akan dapat atau tidak dapat
menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan. Menurut Ahmad
Subagyo ”Studi Kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide
bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan”.
Adapun yang dimaksud ide bisnis menurutnya adalah bermacam-macam
bentuk, antara lain :
a. Pendirian usaha baru
b. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan
permodalan, penggantian teknologi, pembukaan kantor
baru/cabang/perwakilan dsbnya
c. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi.
Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar yang dimaksud dengan Studi
Kelayakan Bisnis adalah ” Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”. Ukuran kelayakan masing-masing jenis
usaha sangat berbeda, misalnya antara usaha jasa dan usaha non jasa seperti pendirian
hotel dengan usaha pembukaan perkebunan atau usaha peternakan dengan
pendidikan. Akan tetapi aspek-aspek yang digunakan untuk mneytakan layak atau
tidaknya adalah sama sekalipun bidang usahanya berbeda. Penilaian masing-masing
aspek nantinya harus dinilai secara keseluruhan bukan berdiri sendiri-sendiri.

2.1.1 Aspek Pasar


Aspek pasar merupakan sebuah upaya dalam mengetahui besarnya permintaan
pasaryang akan di terima dari masyarakat segaligus juga untuk menempatkan posisi
yangmenguntungkan bagi proyek yang akan di jalankan. Poin-poin penting yang akan
dianalisa dari sebuah aspek pasar adalah sebagai berikut :

a) Permintaan pasar terhadap produk yang akan di sediakan


b) Uraian analisis tingkat persaingan sekaligus strategi dalam pemasaran
produk
c) Hasil metode dari aspek pasar yang dapat memangkan produk di
tengah persaingan

Itulah hal penting secara garis besar menganai aspek pasar, namun yang perlu
dilakukan lainnya adalah dengan menggunakan penelitian yang berkaitan langsung
dengan aspek pasar yang dapat di lakukan secara resmi dan tidak resmi sebagai
salahsatu contohnya adalah dengan menggunakan penelitian pasar yakni dengan
melakukan penyebaran produk, spanduk dan selebaran yang mana ini akan
memberikan gambaran mengenai hasil yang di dapatkan yang di tuangkan oleh para
responden dari berbagai kalangan masarakat mengenai produk yang di tawarkan.
Kemudian, berlanjut dengan cara penelitian pasar dengan cara melakukan
pengataman, yakni dengan cara siapa saja yang mungkin dapat membeli produk yang
sudah hasilkan sebelumnya yang mana ini akan memberikan gambaran seberapa
besar mengenai market share yang tersedia dari keseluruah pasar yang potensial saat
ini. Dengan kedua metode tersebut maka dapat di tarik kesimpulan yakni dengan
adanya Perencanaan Strategi Pemasaran perencanaan strategi pemasaran sendiri
berkaitan dengan keberlangsungan dari produk yang yang telah ada di pangsa pasar
potensal dengan dengan strategi yang cocok untuk memasakan produk yang dapat
memberikan kesuksesan.

2.1.2 Aspek Teknis


Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian
kelayakanterhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan
dijalankan. Hal-hal yang perludiperhartikan dalam aspek ini adalah masalah
penentuan lokasi, tata letak (lay out), penyusunan peralatan pabrik, dan proses
produksinya termasuk pemilihan teknologi. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah
untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai
ketepatan lokasi, luas produksi, dan lay out serta kesiagaan mesin-mesin yang akan
digunakan.
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek
teknis/operasi, yaitu :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan lay out yang sesuai dengan proses
produksi yangdipilih.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang tepat dalam
menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
untuk dijalankan.
5. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
saat ini danmasa yang akan datang

.1.2.1 Penentuan Lokasi Usaha


Penentuan lokasi sangat penting karena apabila perusahaan salah
dalam menentukanlokasi yang dipilih akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan biaya yang harus dikeluarkan. Harga produk yang akan
dipasarkan nantinya juga sangat tergantung pada lokasi pabrik yang dipilih,
karena harga pasar akan terpengaruh dengan jarak lokasi pabrik dengan pasar.
Selanjutnya akan sangat terkait dengan kemampuan bersaing barang yang
diproduksi yang nantinya akan berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Penentuan lokasi yang tepat akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan, baik dari sisi finansial maupun nonfinansial. Untuk memilih
lokasi tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. untuk mempertimbangkan
lokasi yang dipilih harus disesuaikan dengan keperluan usaha, misalnya untuk
lokasi pabrik, lokasi kantor pusat, lokasi kantor pemasaran, lokasi gudang, dan
lainnya. Sebenarnya terdapat beberapa pertimbangan yang harus diketahui
dalam penentuan lokasi,namun pada garis besarnya terdapat dua pendekatan
sebagai berikut:
1. Pendekatan berdasarkan kedekatan dengan bahan baku
Pendekatan penentuan lokasi ini didasarkan pada bahwa
sebaiknya lokasi perusahaan ditentukan di daerah bahan baku
dengan demikian biaya angkut dari bahan baku dari sumbernya
ke pabrik seefisien mungkin.

2. Pendekatan berdasarkan kedekatan dengan daerah


pemasaran
Berdasarkan pendekatan ini, maka perusahaan harus
ditempatkan di daerah pemasaran. Pertimbangannya adalah
efisiensi pengangkutan hasil produksi dari pabrik ke daerah
pemasaran.

.1.2.2 Metode Penilaian Lokasi


Ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai sesuatu
lokasi, yaitu :
1. Metode penilaian hasil value
 Pasar
 Bahan baku
 Transportasi
2. Metode perbandingan biaya (cost comparison method)
 Bahan bakar dan listrik
 Biaya operasi
3. Metode analisis ekonomi (economic analysis method)
 Biaya sewa
 Biaya tenaga kerja
 Pajak

.1.2.3 Penentuan Tata Letak (Lay Out)


Tata letak (lay-out) adalah suatu proses dalam menentukan
bentuk dan penempatanfasilitas yang dapat menentukan efisiensi
produksi atau operasi. Lay-out dirancang berkenaan dengan produk,
proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga efisiensi operasi
dapat tercapai. Tujuan penentuan lay-out adalah optimalisasi
pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan
oleh sistem produksi.
Berikut adalah macam-macam lay out yang ada di pabrik :
1. Lay-out garis, juga disebut sebagai lay out produk. Artinya
pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam
suatu pabrik yang berdasarkan atas urut-urutan proses produksi
dalam membuat suatu barang.

2. Lay-out fungsional, ini sering disebut dengan lay out proses,


yaitu pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik
berdasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas
produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang mempunyai
kegunaan yang sama dikelompokkan dan diletakkan pada
ruangan atau tempat yang sama.

3. Lay-out kelompok, adalah suatu pengaturan letak fasilitas


suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang
dikerjakan. biasanya pabrik yang menggunakan lay out
kelompok memiliki produk yang bermacam-macam, tetapi
garis besar urutan prosesnya dapat dibagi dalam beberapa
kelompok yang sama. Untuk setiap kelompok produk
dibuatkan lay-out tersendiri.

4. Lay-out dengan posisi tetap, adalah pengaturan fasilitas


produksi dalam membuat barang dengan letak barang yang
tetap atau tidak pindah-pindah.

.1.5 Aspek Finansial


Dalam proses mengkaji kelayakan bisnis atau proyek dari aspek
finansial, pendekatan konvensional yang digunakan adalah menganalisis
perkiraan arus kas keluar dan masukselama umur proyek atau investasi, yaitu
menguji dengan memakai kriteria seleksi. Arus kas akan terbentuk dari
perkiraan biaya awal, modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan
pendapatan. Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Sumber-sumber dana untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka
biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat
dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti darimodal sendiri atau dari
modal pinjaman atau keduanya.

.1.5 Aspek Dampak Lingkungan


Lingkungan tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan
cermat. Hal ini disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari
sisnis yang akan dijalankan,namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi
ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh
terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi
tempat bisnis yang akan dijalankan. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai
aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi
bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dariadanya aktivitas
bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis,timbulnya
kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup
sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

.2 Metode
BAB III
METODE STUDI KELAYAKAN

Dalam mengamati dan menyelesaikan laporan kami yang mengangkat tema


“PACKAGING MACHINE PROJECT” kami membuat suatu analisa berawal dari
wawancara terhadap narasumber, pengumpulan data dari narasumber dan artikel-
artikel yang berkaitan dengan aspek-aspek Feasibility Study.

3.1 Identifikasi
- Data-data hasil observasi didapatkan dari narasumber yang bekerja di
perusahaan tersebut.
- Identifikasi dan perumusan masalah

3.2 Kerangka Pemikiran

INSERT FLOWCHART YANG ADA DI PPT PAK


GALIH
3.3 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet yang berkenaan dengan masalah
dan tujuan penelitian. Buku tersebut dianggap sebagai sumber data yang akan diolah
dan dianalisis seperti banyak dilakukan oleh ahli sejarah, sastra dan bahasa (Danial
A.R, 2009:80). Penelitian yang dilakukannya dengan cara menelaah dan
membandingkan sumber kepustakaan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis.
Disamping itu dengan menggunakan studi pustaka penulis dapat memperoleh
informasi tentang teknik-teknik penelitian yang diharapkan, sehingga pekerjaan
peneliti tidak merupakan duplikasi.
3.4 Pengumpulan Data dan Perhitungan
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian, yaitu:
1. Studi Pustaka (Library Research)
2. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu peninjauan yang dilakukan langsung oleh penulis pada
Polsek Majalaya yang menjadi objek penelitian dengan tujuan yakni,
mencari bahan- bahan sebenarnya, bahan-bahan yang lebih banyak,
lebih tepat, lebih up to date, disamping itu penulis juga melakukan
suatu penelitian dengan cara sebagai berikut:
a) Observasi (Observation)
Lincoln dan Guba (A. Sonhadji K.H., 1985)
mengklasifikasikan observasi menurut tiga cara :

1. Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai seorang


partisipan atau non partisipan.
2. Kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang
(overt) atau penyamaran (convert). Walaupun secara etis
dianjurkan untuk terus terang, kecuali untuk keadaan
tertentu yang memerlukan penyamaran.
3. Ketiga menyangkut latar peneliti. Observasi dapat
dilakukan pada latar “alami” atau “dirancang” (analog
dengan wawancara tak struktur dan wawancara terstruktur).

b) Wawancara (Interview)

Yaitu pengumpulan data dengan cara berkomunikasi secara


langsung dengan pimpinan instansi dan bagian-bagian yang
menangani masalah yang diteliti.

.5 Analisis
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.
Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam
penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Dalam penelitian ini, pengolahan data dan analisis melalui proses
menyusun, mengkategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang
diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang diperoleh
dan dikumpulkan dari responden melalui hasil wawancara, obeservasi dan studi
dokumentasi di lapangan untuk selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan.

.6 Simpulan dan Saran


BAB IV

4.1 ASPEK PASAR


4.1.1 Menilai Situasi Pasar
Jumlah pemakaian pembalut Indonesia masih sangat kecil, yaitu 2-3 potong
per hari. Padahal, angka pemakaian pembalut di negara maju sudah mencapai 5-6
potong per hari. Oleh karena itu, industri pembalut masih bisa berkembang dua
kali lipat lebih besar .Diperkirakan angka itu baru akan dapat Indonesia capai
sepuluh tahun lagi. Berdasarkan hasil Indonesia Best Brand Award (IBBA) pada
tahun 2015, pangsa pasar pembalut wanita produk di Indonesia adalah sebagai
berikut: Laurier 41,1%; Charm 39,4%; Softex 7,5%; Kotex 6,6%; dan Hers
Protex 5,3%.

Dengan pemasaran produk Kotex yang telah digunakan selama lebih dari 20
tahun produk ini harus telah diterima dengan baik oleh pasar. Berdasarkan
pertimbangan ini, produk baru dibuat yang belum pernah ada di pasar, sehingga
diharapkan pada 2021 pangsa pasar Kotex produk akan lebih dari 10% di
Indonesia.

4.1.2 Peramalan Permintaan


Berikut Tabel Demand dalam satuan MSU atau dalam 1.000.000 karton, dari
Periode September 2018 – Agustus 2019 menggunakan Metode Regresi.

Tabel 4.1 Peramalan Permintaan Kotex

Forecas
Month Period Demand Eror APE
t
Sep-18 1 43,79 44,01 0,2 0,51%
Okt-18 2 46,10 44,29 1,8 3,92%
Nov-18 3 43,88 44,57 0,7 1,57%
Des-18 4 42,96 44,85 1,9 4,39%
Jan-19 5 46,96 45,12 1,8 3,91%
Feb-19 6 44,30 45,40 1,1 2,49%
Mar-19 7 46,62 45,68 0,9 2,02%
Apr-19 8 47,69 45,96 1,7 3,63%
Mei-19 9 40,35 46,24 5,9 14,59%
Jun-19 10 48,58 46,51 2,1 4,26%
Jul-19 11 48,10 46,79 1,3 2,72%
Agu-19 12 47,16 47,07 0,1 0,19%
MAPE 3,68%
4.1.3 Marketing Mix
 Product
Pembalut dengan nilai lebih bagi pelanggan, yaitu penyerapan cepat,
aman dan nyaman, serta ada penambahan lain yaitu antibakteri pad. Pembalut
masuk ke dalam kategori feminine care, suatu produk untuk wanita remaja dan
orang tua. Selain itu, pembalut juga menjadi kebutuhan pokok bagi seorang
wanita dewasa karena mengikuti kebutuhan akan perawatan pribadi dan hanya
sekali pakai. Dengan menentukan peran dalam kategori produk sanitasi
sebagai tujuan atau sesuatu yang rutin untuk dibeli saat seorang wanita
berbelanja. Kotex merupakan produk yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan konsumen khusus bagi para wanita, dengan harga yang kompetitif
dibandingkan dengan produk lainnya.
 Place
Selama produk ini dipasarkan harus dijamin bahwa produk ini selalu
tersedia di pasar. Tingkat omset penjualan produk membutuhkan distributor
untuk menyediakannya di berbagai target pasar. Selalu berkoordinasi dengan
distributor dan toko-toko sehingga pengiriman produk dan suplai produk tidak
pernah kosong. Sebagai perusahaan yang berorientasi konsumen, kepuasan
pelanggan adalah sangat penting. Selalu menerima umpan balik dari
konsumen dan memberikan respon dari umpan balik. Sebagai sarana
komunikasi dengan konsumen bisa melalui email, layanan hotline atau melalui
media sosial.
 Promotion

Promosi dilakukan dengan berbagai cara, pertama dilakukan melalui


media sosial yang dimiliki oleh Kotex Indonesia seperti : Facebook, Twitter
dan Instagram. Selain itu, KCI juga memperkenalkan tentang produk baru
tentang fitur, nilai dan manfaat dari produk ini. Promosi juga dilakukan
langsung pada produk, seperti menggunakan leaflet dan brosur yang melekat
pada produk yang sudah ada.

Tujuan dari promosi ini adalah :


1. Menyebarluaskan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas
pelanggan.
3. Membedakan dan mendukung produk dibandingkan dengan produk
bersaing.
4. Membentuk citra produk di mata konsumen seperti yang diinginkan.
5. Untuk mendapatkan peningkatan penjualan dan keuntungan.

 Price

Metode yang digunakan untuk mengevaluasi harga produk ini adalah


metode penentuan harga penetrasi pasar di mana menetapkan harga mulai dari
rendah pertama dan setelah posisi set produk akan meningkat secara bertahap.
Beberapa langkah-langkah yang harus diambil untuk menentukan harga adalah
sebagai berikut :

a) Desain produk yang baik

Desain produk seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah pembalut


produk.

b) Menentukan biaya produk

Berdasarkan perkiraan biaya produk perhitungan untuk produk baru ini


adalah 4K USD untuk Unit 1 Juta Penjualan. Data adalah dari
perkiraan biaya material dan biaya konversi.

c) Menetapkan harga biaya

Tujuan dari produk ini adalah mendapatkan keuntungan 40K USD per
bulan, sehingga set target 25% dari HPP, yang berarti harga produk
adalah HPP ditambah 25% atau margin adalah 1,3 K USD untuk 30
MSU.

d) Penyesuaian harga

Untuk dapat menumbuhkan target pasar beberapa hal yang harus


diperlukan, salah satunya adalah penyesuaian harga. Dua arah untuk
melakukan penyesuaian harga ini, artinya kita harus melihat dan
mempertimbangkan penetapan harga dari sudut pandang konsumen
dan kompetitor.

e) Diskon

Diskon dibuat ketika pasar berada dalam keadaan lesu. Strategi diskon
pada saat produk sudah lama di pasaran akan menjadi sama seperti
diskon ketika produk tersebut pertama kali dipasarkan. Akan tetapi, itu
tergantung dari strategi yang ditetapkan oleh masing-masing
Sales&Marketing departemen.

f) Bundling produk

Produk bundling yang dilakukan selama 6 bulan setelah produk di


pasarkan dengan harapan pertumbuhan pasar meningkat serta produk
baru ini akan dibandingkan dengan produk lama dari berbagai jenis.

 People
Untuk target pasar dari produk dalam kalangan gender, yaitu
perempuan yang berusia produktif. Perkiraan usia untuk perempuan yang
sudah dikatakan produktif ialah 15-40 tahun.
 Process
Proses dari produk feminine care ini menggunakan conveyor dimulai
dari raw material sampai pada akhirnya masuk dalam proses packing dan
kemudian disimpan di warehouse.
 Physical Evidence
PT. Kimberly Clark Indonesia berlokasi di Kawasan Industri
Jababeka, tepatnya di Jalan Jababeka IX B Blok Q2, Wangunharja, Kec.
Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17530 sebagai bukti bahwa proyek ini
dilakukan.
4.1.4 Product Life-Cycle
Pada prinsipnya, hampir setiap produk di dunia ini mengalami Siklus Hidup
Produk. Namun jangka waktu siklus hidup produk pada setiap produk tersebut
berbeda-beda, ada yang cepat hilang, ada juga yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang relatif lama, mulai dari diperkenalkannya kepada pasar (market)
hingga pada akhirnya hilang dari pasaran. Untuk memperpanjang umur hidup
suatu produk, produsen harus bekerja keras melakukan berbagai strategi agar
produknya dapat bertahan lebih lama lagi di pasar (market). Produk pembalut ini
mempunyai Product Life-Cycle yang dibagi dalam beberapa fase di antaranya,
Introduction, Growth, Maturity, dan Decline.

Gambar 4.1 Product Life-Cycle Kotex


4.2 ASPEK TEKNIS
4.2.1 Pemilihan Lokasi Proyek
 Metode Kualitatif
Metode untuk analisis pemilihan lokasi dengan menggunakan beberapa variabel
yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu proyek.
Variabel yang dipilih :
Tabel 4.2 Variabel Pemilihan Lokasi
X
Kriteria Penilaian Bobot
Bahan Baku 10
Tenaga Kerja 30
Transportasi 15
Daerah Pemasaran 20
Ketersediaan Tenaga Listrik dan
25
Air

Pembobotan di atas dilakukan secara subjektif, artinya dengan beberapa


pertimbangan dari penulis, melihat dari perbandingan seberapa pentingnya
variabel-variabel tersebut terhadap keberlangsungan suatu perusahaan.

Tabel 4.3 Perhitungan Variabel Pembobotan

Faktor-faktor yang Diperhatikan Jumlah


Alternatif
Daerah Ketersediaan Tenaga
Lokasi Bahan Baku Tenaga Kerja Transportasi
Pemasaran Listrik dan Air
Jakarta 8x10=80 5x30=150 5x15=75 6x20=120 7x25=175 600
Cikarang 6x10=60 8x30=240 5x15=75 9x20=180 9x25=225 780

Penjelasan

o Bahan Baku : Jakarta memiliki nilai lebih tinggi daripada Cikarang, hal ini
dikarenakan raw material (80%) impor, dan lokasi kedatangannya berada
di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
o Tenaga Kerja : Cikarang merupakan wilayah yang mempunyai tenaga
kerja yang relatif lebih banyak daripada Jakarta, sebab perbandingan
jumlah industri mempengaruhi hal tersebut.
o Transportasi : Keduanya memiliki nilai yang sama karena kemudahan
suplai barang sebanding.
o Daerah Pemasaran : Cikarang memiliki demand lokal yang lebih banyak
dibanding Jakarta, hal itulah yang membuat penilaian dari penulis menjadi
seperti itu.
o Ketersediaan Tenaga Listrik dan Air : Pertimbangan jumlah industri
menjadi pertimbangan lagi akan hal ini, karena semakin banyak industri
semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi salah satunya adalah
ketersediaan sumber daya listrik dan air.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, lokasi proyek yang memiliki potensi paling
menguntungkan untuk ke depannya adalah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dengan
skor yang lebih tinggi dibandingkan Jakarta.

4.2.2 Product Layout


Layout pada suatu perusahaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, karena
akan mempengaruhi dalam berbagai aspek. Salah satunya yaitu peningkatan
efisiensi produksi serta dampak terhadap tenaga kerja yang nantinya akan
berimbas dalam target produksi.
Berikut adalah Product Layout untuk Product jenis pembalut yaitu Kotex.

X Before

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2
Main Machine Manual Packaging
2
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Keterangan : 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

1 : Mesin manual packaging


2 : Operator
After
E

Packaging Machine
2
Main Machine A
B C D
F
2

Gambar 4.2 Layout Product Kotex

Keterangan

2 : Operator
A : Product Input
B : Counting
C : Bagger
D : Scaling
E : Raw material input (Polybag)
F : Product Output

 Before
Layout Product sebelum mengaplikasikan Packaging Machine, terlihat masih
membutuhkan tenaga kerja manusia dalam proses packing.
 After
Layout Product sesudah mengaplikasikan Packaging Machine, terlihat sudah
tidak lagi menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses packing. Itu akan
mengurangi biaya untuk tenaga kerja / labor dan meningkatkan efisiensi
produksi.
4.2.3 Spesifikasi dan Design Produk
Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak
penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain
produk terletak pada penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan
dibuat, serta klasifikasi agar sesuai dengan tujuan yang dikendaki.
Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai
berikut :
Fungsi produk
Standar dan Spesifikasi desain
Tanggung jawab Produk
Harga dan Volume

 Kebutuhan Costumer
Dalam rangka memproduksi suatu barang, kita harus mempertimbangkan
kebutuhan costumer untuk memenuhi keinginan dalam pemenuhan produksi
terutama produksi packaging di suatu perusahaan.

T Need Imp
ab
el
4.
4
K
eb
ut
uh
an
C
os
tu
m
er
un
tu
k
m
es
in
pa
ck
ag
in
gX
#
1 Compatible with existing main machine 5
2 High machine reability 4
3 Easy to operation 4
4 Ergonomic machine 5
Product output align with our customer
5 4
required
6 High quality product 5
7 Using a low energy 3
8 Good after sales service 3
9 compatible in space area 5
10 Administration compliance 4

Berdasarkan tabel di atas, variabel yang mempunyai nilai Imp (Important)


tertinggi adalah 1 dan 6 dengan skor 5. Artinya, kebutuhan costumer untuk
mesin packaging harus lebih memprioritaskan kualitas dan tingkat kompatibel
dengan mesin utama yang ada.

 Poin-poin ukuran dan satuan


Daftar metrik dibutuhkan untuk memetakan apa saja yang perlu
dipertimbangkan dalam pembuatan suatu produk dalam rangka memenuhi
kepuasan pelanggan. Metrik ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan
deskripsi produk awal. Suatu matriks need metrics dibuat untuk menunjukkan
hubungan antara need dan metrics, serta meyakinkan bahwa seluruh
kebutuhan pelanggan telah dipertimbangkan dalam pembuatan metrik.
Beberapa pertimbangan dalam menyusun metrik, di antaranya :
o Metrik harus merupakan variabel terikat bukan variabel bebas, karena
menunjukan secara khusus performansi produk.
o Metrik harus praktis, merupakan kelengkapan produk yang mudah
dianalisa dan diamati.
o Needs ini diulangi menjadi spesifikasi dengan catatan bahwa evaluasi
dari metrik ini bersifat subjektif.
o Metrik sebaiknya mencakup kriteria yang umum sebagai
perbandingan di pasaran.
Tabel 4.5 Metric dan Need untuk
mesin packagingXMetric #

Need #s
METRIC Units Imp

1 1.2 Outfeed rate single row bag/min 5


2 1.2 Outfeed rate double row bag/min 5
3 1 Product infeed height mm 5
4 1.3 Controll system . servo control list 5
5 2.3 Raw material reject rate ( waste) % 4
6 2 Machine efficiency % 4
hrs/day-
7 2 Equipment run time 4
days/week
Maximum speed with continuos run
8 2 binary 4
operation
9 3 Change over time min 4
10 3 Maintenace time min/month 4
11 4 Machine hand binary 5
12 4 Noise level dB 5
13 4 Safety system binary 5
14 5 Product configuration row 4
15 5.6 Defect product output ppm 5
16 7 Peak electrical power consumsion KV 3
17 7 Average electrical power consumsion KV 3
18 7 Working air pressure bar 3
19 8 Technical expert visit years 3
20 8 Customer contact service hour 3
21 9 Maximum machine length mm 5
22 9 Maximum machine width mm 5
23 9 Maximum machine high mm 5
24 9 Machine weight kg 5
25 10 Legal certification compliance binary 4

Kinerja metrik akan mempengaruhi derajat pemuasan kebutuhan pelanggan.


Matriks ini merupakan elemen kunci dari rumah kualitas (House of Quality),
suatu teknik grafis yang digunakan dalam pengembangan fungsi kualitas
(Quality Function Deployment).
Tabel 4.6 Links Metric to Need

operationMaximum speed with continuos run

Average electrical power consumsion


Peak electrical power consumsion
Raw material reject rate ( waste)
Controll system , servo control

Legal certification compliance


Maximum machine length
Maximum machine width
Customer contact service

Maximum machine high


Outfeed rate double row
Outfeed rate single row

Defect product output


Product configuration

Technical expert visit


Product infeed height

Equipment run time


Machine efficiency

Change over time

Machine weight
Machine hand

Safety system
Noise level

Working air pressure


Need Maintenace time
Compatible
with
1 existing ● ● ● ●                                          
main
machine
High
2 machine ● ●     ● ● ● ●                                  
reability
Easy to
3       ● ●       ● ●                             
operation

Ergonomic
4                     ● ● ●                        
machine
Product
output
align with
5                           ● ●                    
our
customer
required
High
6 quality                             ●                    
product
Using a
7                               ● ● ●             
low energy
Good after
8 sales                                     ● ●          
service
compatible
9 in space                                         ● ● ● ●  
area
Administra
10 tion                                                 ●
compliance

Matriks di atas memperlihatkan hubungan antara, kebutuhan dan metrik.


Pada beberapa kasus, informasi dalam matriks kebutuhan-metrik dijelaskan
dengan mudah dengan cara memasukkan nomer kebutuhan yang
berhubungan pada tiap metrik dalam daftar metrik dapat berguna untuk
menjelaskan pemetaan tersebut.

Tab
el
4.7
Co
mp OPTIMA Focke Shanghai
aris Packaging Packaging Yuliu
Need Imp
on group Solutions Packaging
Nee GmbH GmbH Machinery
d&
Met
ricX
#
1 Compatible with existing main machine 5 ●●●●● ●●●● ●●●●●
2 High machine reability 4 ●●●●● ●●●●● ●●●
3 Easy to operation 4 ●●● ●●● ●●
4 Ergonomic machine 5 ●●●●● ●●●● ●●●●
Product output align with our customer
5 4 ●●●●● ●●●●● ●●●●●
required
6 High quality product 5 ●●●●● ●●● ●●●
7 Using a low energy 3 ●●●● ●●●● ●●●●●
8 Good after sales service 3 ●●●● ●●● ●●●●●
9 compatible in space area 5 ●●●●● ●●●●● ●●●●●
10 Administration compliance 4 ●●●● ●●●● ●●●

Tabel di atas menunjukkan perbandingan dalam pemetaan Needs dari tiap


kompetitor lain, dalam hal ini mereka juga merupakan perusahaan yang sama
halnya menjual mesin packaging. Terlihat beberapa perbedaan skor Imp
untuk setiap variabelnya, itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah penentuan skor Imp secara subjektif artinya setiap orang bisa saja
mempunyai penilaian yang berbeda.

 Spesifikasi produk final


Spesifikasi diperlukan suatu perusahaan untuk menjaga kualitas dari produk
yang dibuat agar tetap dalam keadaan standard, bisa diterima seluruh
pelanggan. Selain itu, ini juga bisa membantu para teknisi apabila mesin
dalam masalah ataupun terjadi kerusakan.

Tabel
4.8
Final METRIC Units Value
Specifi
cationX 
1 Outfeed rate single row bag/min 60-140
2 Outfeed rate double row bag/min 40-110
3 Product infeed height mm 70-135
Rockwell MPL-B
4 Controll system , servo control list
series
5 Reject rate ( waste) % <2
6 Machine efficiency % 98
hrs/day- 24hrs/day-
7 Equipment run time
days/week 7days/week
Maximum speed with continuos run
8 binary pass
operation
9 Change over time min < 20
10 Maintenace time min/month 60
11 Machine hand binary right hand
12 Noise level dB < 80
13 Safety system binary pass
14 Product configuration row 1&2
15 Defect product output ppm 500
16 Peak electrical power consumsion KV ≤ 25
17 Average electrical power consumsion KV ≤ 15
18 Working air pressure bar <7
19 Technical expert visit years 2
20 Customer contact service hour 24
21 Maximum machine length mm < 4300
22 Maximum machine width mm < 2000
23 Maximum machine high mm < 2300
24 Machine weight kg < 7500
25 Legal certification compliance binary comply

Gambar 4.3 Hasil produk dari mesin packaging

Gambar di atas adalah salah satu contoh produk hasil dari mesin
packaging yang sudah terpasang di suatu perusahaan penyedia feminine
care yaitu PT. Kimberly Clark Indonesia.
Gambar 4.4 Mesin Packaging 3D

Gambar di atas menunjukkan gambar mesin packaging lengkap dengan


nama bagian luar dari mesin tersebut.

Gambar 4.5 Layout mesin packaging

Gambar di atas merupakan layout 2D dari mesin packaging tampak atas,


sekaligus menunjukan posisi dari berbagai komponen yang ada di
dalamnya.
Gambar 4.6 Layout for safety

Gambar di atas menunjukkan pemetaan untuk safety dari mesin


packaging itu sendiri, terutama untuk para teknisi yang memperbaiki
ataupun setting lainnya guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi.
4.3 ASPEK MANAJEMEN
4.3.1 Perencanaan Proyek
 GANTT Chart
Pada dasarnya, Gantt Chart adalah suatu gambaran atas perencanan,
penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau
aktivitas pada suatu proyek. Gantt Chart dari Project Packaging Machine
dibuat dan digunakan sebagai control dan tracking sampai minggu ke-44
tahun 2019 (lampiran 1).

Berdasarkan dari Gantt Chart tersebut, dapat disimpulkan bahwa


kegiatan yang sudah selesai 100% adalah Machine Fabrication, Delivery,
Raw material development, Lay out space. Dan karena beberapa hal, ada
kegiatan yang selesai tidak pada jadwal awal yang sudah ditetapkan tetapi
masih dalam batas toleransi jadwal project.

 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

PERT merupakan suatu metode anilitik yang dirancang untuk


membantu dalam scheduling dan pengawasan yang memerlukan kegiatan–
kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu, dan
kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan lain.
Tabel
4.9
Relasi
dan Penjelas Pendahulu
Waktu
Waktu an langsung
Kegiat
anXKe
giatan
Prework
12
A Machine Fabrication -
minggu
4
B Delivery A
minggu
4
C Raw material development -
minggu
Instalation
1
D Lay out space -
minggu
1
E Machine instalation B,D
minggu
2
F Mechanic instalation E
minggu
1
G Electric instalation E
minggu
Checking
1
H Mechanic check out F,G
minggu
1
I Electric check out F,G
minggu
1
J Safety assessment H,I
minggu
Trial
1
K Dry run & fix issue C,H,I,J
minggu
Comisioning & product 1
L K
check out minngu
M Commercial production L

Berdasarkan tabel di atas, kegiatan yang paling banyak memakan waktu


adalah beberapa kegiatan yang dikategorikan dalam Prework. Machine
Fabrication paling lama memakan waktu, yaitu selama 12 minggu atau ±3
bulan danm yang lainnya 4 minggu.
0
A 12 12

B
16 16
E
17 17

F
19 19
H
20 20
J
21

1 13 13 17 17 18 19 19 19 20 20 21
12 4 1 2 1 1

0 1 17 18 19 20 21 22
Start
16
D 17 18
G 19
I 20 21
L 22
1 19 1
1 1

0 4
20 21

17
C 21
K 21
4 21 1

Gambar 4.7 Jaringan Kerja (Network)

Berdasarkan perhitungan jaringan kerja yang telah didapat dengan


metode Backward Pass & Forward Pass, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel
4.10
Hasil
Perhit
ungan
Backw ES EF LS LF
ard &
Forwa
rd
PassXK
egiatan
A 0 12 1 13
B 12 16 13 17
C 0 4 17 21
D 0 1 16 17
E 16 17 17 18
F 17 19 19 19
G 17 18 18 19
H 19 20 19 20
I 19 20 19 20
J 20 21 20 21
K 20 21 21 21
L 21 22 21 22
Setelah didapat hasil seperti di atas, Metode pembuatan Gantt Chart
dilakukan dengan menggunakan ES-EF.

 Proses dalam Critical Path Method (CPM)

Selanjutnya, kita menentukan hambatan aktivitas (Slack Activity) dan


jalur kritis (Critical Path) terhadap project yang sedang dijalankan. Bisa
dilihat dengan seksama untuk penentuan tersebut, sebagai berikut :X

Tabel 4.11
Penentuan
Critical Path dan       Slack  
SlackXCritical
path

Kegiata E Critica
EF LS LF LS-ES
n S l path
A 0 12 1 13 1 -
B 12 16 13 17 1 -
C 0 4 17 21 17 -
D 0 1 16 17 16 -
E 16 17 17 18 1 -
F 17 19 19 19 2 -
G 17 18 18 19 1 -
H 19 20 19 20 0 Ya
I 19 20 19 20 0 Ya
J 20 21 20 21 0 Ya
K 20 21 21 21 1 -
L 21 22 21 22 0 Ya

Dari tabel di atas, jalur kritisnya adalah kegiatan H, I, J, dan L karena hasil
perhitungan dari LS dikurangi dengan ES mempunyai hasil sama dengan 0.

Kemungkinan waktu penyelesaian aktivitas :

Waktu optimis (optimistic time) [a]


Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
Waktu realistis (most likely time) [m]
Tabel Waktu yang
Optimis Pesimis Realistik Varians
4.12 diharapkan
Hasil
perhitun
gan Jalur
Varianc kriti
t = (a + 4m + [(b-
e dan (a) (b) (m) s
b )/6 a)/6]2
Expecte
d
TimeXK
egiatan
A 10 12 15 - 13.67 0.11111
B 4 6 4 - 4.33 0.11111
C 3 4 5 - 4.50 0.02778
D 1 2 1 - 1.17 0.02778
E 1 2 1 - 1.17 0.02778
F 1 3 2 - 2.00 0.11111
G 1 2 1 - 1.17 0.02778
H 1 2 1 Ya 1.17 0.02778
I 1 2 1 Ya 1.17 0.02778
J 1 2 1 Ya 1.17 0.02778
K 1 3 1 - 1.33 0.11111
L 1 3 1 Ya 1.33 0.11111

Dari tabel di atas, dapat diketahui dari hasil perhitungan yaitu kegiatan A
paling banyak Expected Time. Kemudian kita harus menghitung varians proyek,
yaitu :
Varians proyek =  (varians kegiatan pada jalur kritis)
= varian H + varian I + varian J + varian L
= 0.02778 + 0.02778 + 0.02778 + 0.11111
= 0.19444
Standard deviasi (s) =  Varians proyek
=  0.19444
= 0.4409

Kemudian perusahaan menetapkan batas waktu penyelesaian proyek yakni selama


25 minggu, maka :

Nilai deviasi normal (Z) = (batas waktu – expexted time) dibagi dengan
= (25 – 22) / 0.4409
4.3.2 Struktur Organisasi

Organisasi yang ada di PT. Kimberly Indonesia adalah Organisasi Lini


atau Garis. Organisasi Lini atau Garis adalah organisasi yang setiap
pekerjaannya hanya mengenal satu pimpinan yang langsung membawahinya.
Berikut struktur organisasi perusahaan yang berlaku hingga saat ini.

Gambar 4.8 Struktur Organisasi

Di bawah ini adalah deskripsi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan setiap
harinya sesuai dengan posisi mereka masing-masing. Setiap posisi tidak hanya
melakukan pekerjaan itu sendiri, tapi mereka membantu karyawan lainnya.

Tabel 4.13 Penjelasan dan informasi pekerjaan

Kegiatan Penjelasan PIC Supporting


Prework
A Machine Fabrication Supplier -
B Delivery Supplier -
C Raw material development Quality Engineer -
Instalation
D Lay out space Mechanical Engineer Mechanical Technician
E Machine installation Mechanical Engineer Mechanical Technician, Lead Operator, Operator
F Mechanic instalation Mechanical Engineer Mechanical Technician
G Electric instalation Electrical Engineer Electrical Specialist, Utilities Technician
Checking
H Mechanic check out Mechanical Engineer Mechanical Technician
I Electric check out Electrical Engineer Electrical Specialis
J Safety assessment EHS Leader -
Trial
K Dry run & fix issue Process Engineer Process Specialist, Lead Operator, Operator
Process Engineer,Process Specialist, Lead Operator,
L Comisioning & product check out Quality Engineer Operator, QA Lab Technician, QC Inspector
M Commercial production project leader project leader
4.3.3 Deskripsi Pekerjaan

Menurut Garry Dessler (1997) deskripsi pekerjaan adalah suatu daftar


tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, kepedulian atas
tanggung jawab suatu jabatan serta produk dari analisis jabatan. Deskripsi
pekerjaan dibuat untuk memberi kepastian dan pemahaman atau penjelasan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh seseorang. Jika tidak ada deskripsi
pekerjaan, suatu divisi bisa kesulitan dalam hal membagi aktifitas, tugas dan
tanggung jawab karena tidak diketahui apa pekerjaan yang harus dilakukan.

Berikut adalah deskripsi pekerjaan di PT. Kimberly Indonesia berdasarkan


struktur organisasi sesuai dengan posisi karyawan masing-masing.

1. Project leader

Deskripsi Pekerjaan :

- Memimpin dan memastikan project dapat berjalan sesuai dengan waktu


yang ditentukan
- Mengelola budget sesuai dengan yang dianggarkan
- Berkordinasi dengan semua pihak terkait project tersebut
- Megumpulkan semua data terkait project
- Menjadi key person yang berhubungan dengan vendor

2. Mechanical Engineer

Deskripsi Pekerjaan :

- Memastikan pekerjaan mekanial tidak ada masalah


- Pastikan bahwa desain dapat diimplementasikan
- Maintain spending cost maintenance
- Spare part management
- Bekerja dengan profesional lain, di dalam dan di luar tim
- Pertimbangkan implikasi masalah seperti biaya, keamanan dan proses
produksi
3. Mechanical Technician

Deskripsi Pekerjaan :

- Melakukan pemeliharaan & perbaikan semua mesin dan peralatan yang


ada
- Monitoring semua kegiatan yang dilakukan tim operasi pada saat
menjalankan mesin-mesin tersebut
- Melakukan tindakan preventive maintenance berdasarkan jadwal yang
telah ditetapkan
- Melaporkan semua kegiatan harian, mingguan, dan bulanan
- Bertanggung jawab terhadap peralatan kerja yang dipakai sendiri
- Bertanggung jawab atas pemakaian alat yang efektif dan meminimalisir
kerusakan mesin

4. Electrical Engineer
Deskripsi Pekerjaan :
- Modifikasi mesin listrik program operasional atau peralatan kontrol listrik
- Memberikan bantuan teknis dalam menyelesaikan masalah teknik listrik
- Mengurang dan meminimalkan masalah electric pada proses produksi
- Kordinasi tugas tugas Electric Specialist dan Utilities Technician

5. Electrical Engineering Spesialist

Deskripsi Pekerjaan :

- Memasang electric control panel ke unit.


- Memasang instalasi instrument ke electric control panel.
- Memasang instalasi grounding system.
- Dapat mengoperasikan system dan memperbaiki trouble shooting pada
PLC dan komponen lainnya.

6. Utilities Technician
Deskripsi Pekerjaan :
- Mengawasi operasi kompressor dan elektrik arus kuat.
- Memantau semua peralatan aliran proses dan energi.
- Menganalisis dan menyelesaikan masalah pekerjaan
- Melakukan peningkatan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi alat,
penghematan energi, dll.
- Tindak lanjuti kegiatan pemeliharaan preventif dan prediktif

7. Process Engineer

Deskripsi Pekerjaan :

- Konfigurasikan dan optimalkan proses industri dari awal hingga akhir dan
commissioning
- Keahlian analitis yang kuat untuk menilai proses, melakukan pengukuran
dan menginterpretasikan data
- Meninjau dan meningkatkan (jika perlu) desain dan proses
- Memberikan solusi untuk meningkatkan produktivitas secara keseluruhan
- Kelola kendala biaya dan waktu produksi

8. Process Specialist

Deskripsi Pekerjaan :

- Bekerja untuk merencanakan, menganalisis, dan mengontrol kualitas


proses manufaktur.
- Memberikan pelatihan kepada anggota tim tentang proses mesin yang
relevan dan keselamatan operasi peralatan.
- Terus memantau semua operasi mesin dan proses untuk mencegah dan
memperbaiki kerusakan.

9. Asset leader
Deskripsi Pekerjaan :
- Merencanakan Jadwal Produksi sesuai dengan hasil runding dengan PPIC
- Menjalankan proses produksi secara optimal untuk mendapatkan produksi
berkualitas tinggi, efisien dan dengan metode yang efektif
- Memimpin untuk menganalisis dan menyelesaikan Kesalahan Proses
- Melaporkan setiap Kegiatan Produksi ke atasan langsung.
10. Lead Operator
Deskripsi Pekerjaan :
- Melakukan pengawasan terhadap kinerja Operator (Team).
- Membuat report terhadap produksi yang berjalan.
- Menangani masalah – masalah yang terjadi dalam produksi (team).
- Memastikan produksi berjalan sesuai dengan prosedur.
- Memastikan target produksi yang direncanakan tercapai.

11. Operator
Deskripsi Pekerjaan :
- Melakukan produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Melakukan tindakan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
- Memastikan kebersihan mesin produksi.

12. Quality Engineer


Deskripsi Pekerjaan :
- Menerapkan perbaikan berkelanjutan pada sistem kualitas yang
menghasilkan peningkatan kualitas kinerja, dan peningkatan kepuasan
pelanggan
- Memastikan proses berjalan sesuai dengan standard ISO
- Menetapkan prosedur pemantauan, tindakan korektif, dan prosedur
verifikasi untuk memantau kualitas, dan produktivitas

13. QA Lab Technician


Deskripsi Pekerjaan :
- Mengevaluasi barang jadi untuk memenuhi standar kualitas & spesifikasi.
- Merilis barang jadi yang memenuhi standar.
- Melakukan atau mengoordinasikan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
pengujian.
- Menyimpan dokumentasi catatan dan sampel produk jadi.
- Mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, sampel pelanggan
dan pengujian laboratorium eksternal.

14. QC Inspector
Deskripsi Pekerjaan :
- Memverifikasi kualitas produk pada proses produksi
- Memastikan kualitas barang produksi sesuai standart
- Berkordinasi dengan QA lab technician untuk merilis produk jadi

15. EHS Leader


Deskripsi Pekerjaan :
- Mempersiapkan dan menegakkan kebijakan untuk membangun budaya
kesehatan dan keselamatan
- Mengevaluasi praktik, prosedur, dan fasilitas untuk menilai risiko dan
kepatuhan terhadap hukum.
- Melakukan pelatihan dan presentasi untuk masalah kesehatan dan
keselamatan dan pencegahan kecelakaan.
- Pantau kepatuhan terhadap kebijakan dan undang-undang dengan
memeriksa karyawan dan operasi.
- Periksa peralatan dan mesin untuk mengamati kemungkinan kondisi yang
tidak aman.
- Selidiki kecelakaan atau insiden untuk menemukan penyebab dan
menangani klaim kompensasi pekerja.
- Rekomendasikan solusi untuk masalah, peluang peningkatan atau tindakan
pencegahan baru.
- Laporkan kesadaran, masalah dan statistik kesehatan dan keselamatan.
- Kembangkan dan laksanakan rencana kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja sesuai dengan pedoman hukum.

4.3.4 Spesifikasi Pekerjaan


Menurut Garry Dessler (1997) spesifikasi pekerjaan adalah suatu daftar
tuntutan manusiawi atas suatu jabatan, yakni pendidikan, keterampilan,
kepribadian dan lainnya sesuai dengan analisis jabatan. Spesifikasi pekerjaan
lebih menekankan pada persyaratan fisik, pengetahuan, pengalaman,
pendidikan, kemampuan gerak dan fisiologis serta kecerdasan yang diperlukan
untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan pada pekerjaan. Semua
persyaratan tersebut adalah yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.
Berikut adalah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan posisi masing-masing
karyawan :

 Engineering Manager
- Pendidikan S1 Teknik Mesin. Teknik Elektro, Teknik Industri
- 5 tahun berpengalaman menjadi Manager/asisten Manager
- Lancar berbahasa Inggris
- Memiliki kemampuan memimpin dan Managerial yang baik
- Individu yang sangat bersemangat yang berorientasi pada detail dan
memiliki keterampilan manajemen proyek yang baik
- Menguasai AutoCad progam lebih diutamakan

 Mechanical Engineering
- Pendidikan Min. D3 Teknik (Teknik (Mekanik), Teknik
(Mekatronik / Elektromekanik) atau setara.
- Setidaknya 1 Tahun pengalaman kerja di bidang terkait diperlukan
untuk posisi ini.
- Lebih disukai Staf (non-manajemen & non-penyelia) yang
berspesialisasi dalam Rekayasa - Listrik atau yang setara.
- Menguasai Autocad Diutamakan.
- Mengerti SAP

 Electrical Engineering
- Pendidikan Min. D3 Teknik (Listrik / Elektronik), Teknik
(Mekatronik / Elektromekanik) atau setara.
- Setidaknya 1 Tahun pengalaman kerja di bidang terkait diperlukan
untuk posisi ini.
- Lebih disukai Staf (non-manajemen & non-penyelia) yang
berspesialisasi dalam Rekayasa - Listrik atau yang setara.
- Memahami PLC di Prioritaskan
- Mengerti SAP.

 Electrical Engineering Spesialist


- Pendidikan Min. SMK Teknik Elektro
- Setidaknya 1 Tahun pengalaman kerja di bidang terkait diperlukan
untuk posisi ini.
- Siap bekerja Shift
- Menguasai Keahlian Electrical Minimal Star-Stop

 Mechanical Engineering Spesialist


- Pendidikan Min. SMK Teknik Mesin
- Setidaknya 1 Tahun pengalaman kerja di bidang terkait diperlukan
untuk posisi ini.
- Siap bekerja Shift.
- Menguasai Preventive Maintenance Mesin-Mesin motor.

 Operation Manager

- Memiliki pengalaman dalam manajemen bisnis, perencanaan,


eksekusi, monitoring dan pengawasan keuangan
- Memiliki pengalaman dalam manajemen personalia termasuk
perekrutan, pengevaluasian dan administrasinya
- Memiliki kemampuan yang sudah terbukti dalam bisnis dan
manajemen keuangan
- Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan semua lapisan
dalam perusahaan
- Berperilaku baik, Jujur, pekerjakeras, komunikasi lisan dan tertulis
baik serta memiliki keterampilan interpersonal
- Berjiwa pemimpin, dapat mengelola dan mengawasi karyawan
- Dapat memecahkan permasalahan, konflik, maupuan situasi krisis
dalam perusahaan dengan cepat dan tepat
- Dapat melakukan berbagai tugas dan pekerjaan secara cepat dan
efektif
- Dapat bertanggung jawab pada tugas-tugasnya serta dapat menjadi
panutan bagi karyawannya
- Dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
- Paham dan berpengalaman dalam pendelegasian.

Keahlian yang harus dimiliki, antara lain :

- Kemampuan berkomunikasi yang baik, baik secara horizontal


maupun secara vertikal.
- Memiliki kemampuan presentasi dan kemampuan analisis yang
bagus.
- Mahir mengoperasikan program-program komputer yang
mendukung berbagi tugas utamanya, seperti software analisis,
software presentasi, dan software word processing.
- Kecakapan monitoring terhadap seluruh bawahannya, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Bawahan secara langsung
yaitu para sub/division manager, seperti manager keuangan,
manager operasional, manager produksi, dan manager lainnya.
- Melalui proses pengawasan terhadap seluruh bawahannya, ia harus
mampu menjadi penggerak sumber daya, motivator, problem
solver, dan pengatur strategi bisnis.
- Seorang general manager harus memiliki skill management dan
sikap kepemimpinan (leadership) yang bagus, tidak arogan, namun
tetap menunjukkan kewibawaannya.
- Seorang general manager harus selalu memiliki optimisme yang
tinggi agar selalu ditiru oleh seluruh manager bawahannya, serta
seluruh karyawannya.
- S-1 Degree, master atau setara; dengan empat sampai 5 tahun
pengalaman terkait atau pelatihan; atau setara kombinasi
pendidikan dan pengalaman.
- Memiliki pengalaman selama beberapa tahun dengan menjabat
diposisi yang sama.
- Memiliki kendaraan sendiri dan HP Android dengan high speed
untuk memudahkan koordinasi.
 Process Engineer
- Pendidikan minimal S1 Engineering (Chemical) atau setara
- Bisa berbahasa Inggris aktif
- Memiliki pengalaman bekerja selama 3 tahun dibidang yang setara
- Lebih diutamakan untuk Staff (non-management & non-supervisor)

 Asset Leader
- Tujuh (7) tahun pengalaman dalam manajemen portofolio untuk
jenis aset yang dijelaskan dalam Perintah Tugas.
- Lima (5) tahun pengalaman dalam kapasitas manajemen /
pengawasan proyek.
- Tiga (3) tahun menunjukkan pengalaman dalam mengelola jenis
aset kompleks dari lembaga keuangan atau sektor swasta.
- Pengalaman dengan berbagai macam sistem servis aset, tipe dan
perjanjian aset, seperti perjanjian partisipasi, perjanjian pooling dan
servis, pass-through, sekuritisasi seperti REMIC dan REMIC,
sekuritas, IRB, dan perjanjian pemrosesan kartu kredit.
- Kemampuan untuk menganalisis kebijakan dan prosedur operasi
pinjaman serta kemampuan untuk menentukan dan menerapkan
praktik terbaik.
- Keterampilan organisasi dan manajemen yang ditunjukkan, serta
keterampilan komunikasi lisan dan tertulis.
- Menunjukkan kemampuan untuk melatih staf dan mengawasi semua
proyek untuk memastikan kepatuhan dengan kebijakan dan
prosedur.
- Kemampuan untuk meninjau dan mengkritik kertas kerja yang
disiapkan oleh staf pendukung untuk memastikan akurasi dan
kepatuhan terhadap kebijakan.
- Kemahiran dalam Produk Microsoft Office Suite (Word, Excel dan
sejenisnya) dan kemampuan untuk dengan cepat mempelajari
perangkat lunak standard.

 Lead Operator

- Melakukan pengawasan terhadap kinerja Operator (Team).


- Membuat report terhadap produksi yang berjalan.
- Menangani masalah – masalah yang terjadi dalam produksi (team).
- Memastikan produksi berjalan sesuai dengan prosedur.
- Memastikan target produksi yang direncanakan tercapai.

Spesifikasi yang diinginkan oleh perusahaan, antara lain :

- Minimal pendidikan SMA/SMU sederajat, lebih disukai lulusan


Diploma 3 atau S1.
- Menguasai Microsoft office (word,excel, power point, outlook) .
- Lebih disukai jika mempunyai pengalaman memimpin sebuah team
(operator)

 Operator
- Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat Semua Jurusan
- Pria / Wanita
- Cekatan dan teliti
- Bersedia ditempatkan di Cikarang (Jababeka)
- Bersedia Bekerja Shift dan Lembur
- Lebih disukai yang pernah bekerja di Pabrik

 Quality Manager
- Usia Maksimal 35 Tahun
- Pendidikan minimal S1 (Teknik Industri)
- Pengalaman di posisi yang sama minimal 5 Tahun
- Memahami sistem manajemen mutu
- Memiliki sertifikat ISO 9001:2008
- Dapat mengoperasikan komputer (Office program)
- Memiliki jiwa kepemimpinan tinggi, fleksibel, negosiasi serta analisa
yang baik
- Mampu berorientasi pada konsumen
- Bisa berbahasa inggris minimal aktif

 Quality Engineer
- Memiliki pengalaman Analisa rutin dan nonrutin (proses material,
raw material, environmental & stability sample, finish good)
- Melakukan inspeksi visual produk
- Menyiapkan dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan dalam proses
pengujian
Kualifikasi yang diinginkan, antara lain :
- Diploma/S1 Teknik Industri dengan IPK minimal 3.00
- Usia maksimal…
- Pengalaman minimal 2 tahun di QC
- Skill yang dibutuhkan : Analytical Thinking, QC Tools, Ketelitian,
MS. Office
- Mampu bekerja keras dan tahan terhadap tekanan

 QA Lab Technician
- Keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, tertulis dan verbal
yang kuat.
- Mampu bekerja dengan jam kerja yang fleksibel (termasuk lembur dan
akhir pekan berkala).
- Kemampuan untuk menangani banyak tugas dan pekerjaan yang
menuntut fisik di lingkungan yang serba cepat sambil mempertahankan
informasi & dokumentasi yang akurat.
- Kecakapan analitik.
- Kecakapan mekanik.
- Mengambil inisiatif dan memiliki motivasi diri.
- Pemain tim yang kuat dengan keahlian interpersonal makanan,
komunikasi dan kerja tim.
- Kemampuan untuk menangani konflik dan memberikan resolusi.
- Mampu mengoperasikan komputer: Microsoft Office.
- Kemampuan untuk melakukan analisis produk (termasuk meskipun
tidak terbatas pada: oksigen, kelembaban, warna, kepadatan, analisis
menggiling)
- Pengetahuan dan pemahaman tentang Praktek Pembuatan Barang.
- Pendidikan pasca-sekolah menengah di bidang sains atau bidang terkait

 QC Inspector
- Lulusan perguruan tinggi atau di atas tingkat pendidikan.
- Mahir dalam bahasa Inggris.
- Jurusan teknik, furnitur, teknik mesin, garmen & tekstil, dll
- Lebih disukai memiliki beberapa tahun pengalaman kerja di bidang
inspeksi atau latar belakang kendali mutu.
- Idealnya orang adalah pemain tim yang terorganisir dengan baik,
mampu menyelesaikan masalah di tempat secara mandiri, dan dengan
keterampilan interpersonal yang baik.
- Integritas dan kejujuran.

 EHS Manager
- Gelar Engineering dengan gelar Relevent dalam Kesehatan &
Keselamatan Industri
- Min 10 -12 thn dalam EHS dalam industri mfg berkelanjutan
- Pengalaman dalam keselamatan konstruksi, implementasi dan
pemahaman tantangan dalam mengelola sistem manajemen EHS,
program berbasis risiko, persyaratan hukum dan sertifikasi
internasional (mis. ISO 14001, OHSAS 18001 dll.). Telah terlibat
dalam operasi proses, sistem teknik dan manajemen proyek serta
Penyidik Insiden yang berkualifikasi dan Auditor EHS.
- Calon harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik
- Keterampilan manajemen dan komunikasi pemangku kepentingan
yang kuat
- Kemampuan untuk bekerja dalam tim jarak jauh dalam organisasi
matriks
- Keahlian analitis yang kuat
- Peka secara budaya dan kemampuan untuk bekerja dalam
pengaturan regional

Kualifikasi yang Diinginkan, anatara lain :

- Memiliki keterampilan kepemimpinan dalam mengelola sejumlah


besar dan berbagai orang
- Pengetahuan teknik keselamatan terutama pada desain dan operasi
pabrik
- Memiliki pengetahuan teknis dalam HITRA
- Memiliki pengetahuan tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Kontraktor
- Memiliki pengalaman dalam mengelola keselamatan operasi
instalasi
- Pakar tentang MS Office (Word, Excel, PPT)
- Mampu membangun hubungan kerja kolaboratif
- Menunjukkan kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk
membuat keputusan dan solusi
- Keahlian komunikasi yang sangat baik, baik lisan maupun tulisan.

4.5 ASPEK KEUANGAN


Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,
bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama
untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk diteliti kelayakannya.
4.4.1 Kebutuhan Dana dan Sumber Dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan


dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman
atau keduanya.

Tabel 4.14 Kebutuhan Dan dan Sumber Dana

Periode 1
Kebutuhan Dana Sumber dana
(rupiah)
Aktiva Tetap Berwujud
Mesin 18,500,000,000 Modal pinjaman

Aktiva Tetap Tidak Berwujud


Biaya Installation 0
Biaya Trial 100,000,000 Modal sendiri

Aktiva Lancar Permanen


Tenaga Kerja 4,800,000,000 Modal sendiri
Overhead 960,000,000 Modal sendiri

4.4.2 Aliran Kas


1. Initial Cash Flow
Pembelian Mesin : Rp. 18.500.000.000,-
2. Operational Cash Flow
= (gaji + overhead) - (biaya pengembalian pertahun + kenaikan
energy)
= 5.760.000.000 - (3.700.000.000 + 1.200.000.000)
= Rp. 860.000.000,-  Saving Pertahun
Jadi, nilai Saving Cost untuk project ini pertahunnya sebesar Rp.860.000.000,-
Namun, saving cost ini hanya didapat sampai periode pengembalian terpenuhi.
Sisanya adalah keuntungan untuk perusahaan.

3. Terminal Cash Flow


Rp. 500.000.000,-  apabila mesin dijual

Tabel 4.15 Aliran Kas


Machine Packaging 0 1 2 3 4 5 6 7
(1)XPeriode
Cashflow (milyar 0.8 0.8 0.8
-18.5 0.86 0.86 4.56 4.56
rupiah) 6 6 6

Tabel 4.16 Aliran Kas Machine Packaging (2)

Periode 8 9 10 11 12 13 14 15
Cashflow (milyar 4.5 4.5
4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 + 0.5
rupiah) 6 6
Berikut ini adalah Cash Flow secara keseluruhan tentang project Mesin
Packaging dengan periode 15 tahun :

Gambar 4.9 Cashflow Machine Packaging

4.4.3 Penilaian Investasi


Penilaian investasi adalah kumpulan teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi ketertarikan pada investasi. Tujuannya adalah untuk:

 Menilai kelayakan pencapaian tujuan;


 Mendukung produksi bisnis.

Penilaian investasi difokuskan terutama pada fase awal proyek atau program
dan ditetapkan sejalan dengan pekerjaan awal dari rencana
manajemen dan rencana pengiriman.

 Metode Payback
Metode Payback adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Payback Period dalam
bahasa Indonesia dapat disebut juga dengan Periode Pengembalian Modal.
Tabel 4.17 Cashflow Machine Packaging with Payback

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Cashflow
(milyar -18.5 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56
rupiah)
Payback -18.5 - 13.94 - 9.38 - 4.82 - 0.26 +4.30

Maka periode Paybacknya adalah :

18.500.000.000
4.057 tahun
4.560.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan di atas,


periode pengembalian (Payback)
dari proyek mesin packaging ini selama ±4
tahun.

 Metode Net Present Value


Metode Present Value menghitung semua aliran kas yang ada ditarik
ke nilai saat ini dengan acuan suku bunga tertentu. Suatu investasi dianggap
layak jika nilai NPV > 0 atau positif.

Tabel 4.18 Cashfllow untuk perhitungan NPV

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7

Cashflow (milyar
-18.5 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56
rupiah)

Tabel 4.19 Cashfllow untuk perhitungan NPV

Periode 8 9 10 11 12 13 14 15
Cashflow (milyar 4.5 4.5
4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56 + 0.5
rupiah) 6 6

Tingkat pengembalian yang diinginkan oleh pihak Parent Company dari PT


Kimberly Clark Indonesia sebesar 8%, maka nilai NPV investasi di atas adalah
sebagai berikut :

NPV = -18.5 + 0.86 (P/A, i=8%, N=5) + 4.56 (P/A, i=8%, N=10) + 0.5 (P/F,
i=8%, N=15)

= -18.5 + 0.86 (3.993) + 4.56 (6.710) + 0.5 (0.3152)

= -18.5 + 3.43398 + 30.5976 (P/F, i=8%, N=5) + 0.1576

= -18.5 + 3.43398 + 30.5976 (0.6806) + 0.157

= -18.5 + 3.43398 + 20.8247 + 0.157

= 5.9157

Nilai NPV dari proyek Mesin Packaging ini sebesar 5.9157 artinya, investasi
ini dianggap layak karena memiliki nilai > 0 atau positif.

4.5 ASPEK LINGKUNGAN


Aspek Lingkungan adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu
investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun positif. Aspek lingkungan
diartikan sebagai bagian dari kegiatan yang berinteraksi dengan lingkungan
sedangkan dampak adalah akibat dari suatu aspek. Dengan kata lain, ada hubungan
sebab akibat antara aspek dan dampak lingkungan.
5.4.1 Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan

Perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup aneka ragam bidang dan


keahlian, tetapi harus menjadi bagian penting dari perencanaan dan
pengelolaan suatu project. Tujuan utamanya adalah untuk memperkecil
dampak negatif dan memperbesar dampak positif yang disebabkan oleh
proyek. Adapun beberapa pembahasan yang akan dilakukan, antara lain :
 Dampak Lingkungan yang Dikelola.
 Sumber dampak.
 Tindakan pengelolaan yang akan dilakukan.
 Indikator keberhasilan pengelolaan.
 Lokasi Pengelolaan.
 Periode Pengelolaan.
 Institusi / Organisasi yang bertanggungjawab atas pengelolaan.
Tabel 4.20 RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

Dampak Indikator
Lingku- Keberhasila Bentuk Lokasi Periode Institusi
Sumber
No ngan n Pengelola- Pengelo- Pengelo- Pengelolaan
Dampak
yang Pengelolaan an LH laan LH laan LH LH
Dikelola LH
Tidak ada
1. Pembuangan Dibuang
sampah Maintenance &
kain majun pada
yang Divisi Setiap Operator, dan
A bekas tempat
terbuang Limbah minggu Divisi Limbah,
pembersihan yang telah
sembaranga PPLI
mesin ditentukan
n
Tertampung
Dibuang
dengan baik
2. Pembuangan pada Setiap Maintenance &
Pence- dan tidak Divisi
  part bekas tempat enam Operator, dan
maran mencemari Limbah
maintenance yang telah bulan Divisi Limbah
tanah lingkungan
ditentukan
sekitar
Persentase
waste lebih Dibuang
sedikit pada
3. Material Divisi Setiap Operator dan
  dibanding tempat
Waste Limbah hari Divisi Limbah
dengan yang telah
manual ditentukan
packaging
Tingkat
kebisingan Pada
1.
berada di mesin
Pengukura Departemen
bawah nilai Packagin
n secara Setiap EHS
Kebisi- 1. Proses ambang g dan
B berkala enam (Environmenta
ngan Produksi batas yang sekitarny
pada bulan l, Health, and
ditetapkan a, di
tingkat Safety)
oleh radius 3
kebisingan
Disnaker meter.
(85 dB)
Berdasarkan tabel di atas, ada beberapa penjelasan tentang dampak lingkungan yang
ditimbulkan oleh mesin packaging dalam proyek ini, sebagai berikut :

a) Pencemaran Tanah
Pembuangan kain majun bekas pembersihan mesin, pembuangan part bekas
maintenance, material waste merupakan sumber utama dari pencemaran tanah.
b) Kebisingan
Suara dari mesin packaging perlu dikontrol dan diukur dengan alat, agar berada di
bawah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Disnaker yaitu maksimal 85 dB.
Adapun contoh gambar dari alat ukur tingkat kebisingan, yaitu :

Gambar 4.10 Sound Level Meter

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai