Kelompok 4
1792141013 Mutmainna
1792141014 Arman
1792141015 Nus ilamia
1792141016 Sulfi Adriani
1792142014 Muh. Ali Akbar
1792142027 Sulpiani
1792142028 Nurhelmi Rifki Maheza
1792142029 Ainun Sakinah Saifullah
1792142030 Greyshinta Date
1792142031 Dian Novita Sari
1792142032 Hijriani Wahid
1792142033 Junaedi Ardilla
1792142034 Ainun Asri
1792142035 M. Salehuddin Wahab
1792142036 Sonia Ghandi
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia, taufiq dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini mampu kami selesaikan
sebagaimana mestinya. Tak lupa pula kami haturkan kepada semua pihak yang
telah mendukung dan memberikan bantuan baik materi maupun moril selama
penyusunaan makalah ini dilaksanakan.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Aspek Teknis.................................................................................................3
B. Penetuan Lokasi Usaha.................................................................................5
C. Penentuan Luas dan Besaran Produksi.........................................................9
D. Tata Letak (Layout).....................................................................................10
E. Pemilihan Teknologi...................................................................................13
F. Penentuan Metode Persediaan....................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Pembelajaran
10
produk atau jasa yang berbeda. Contohnya, rumah sakit. Process layout
(functional layout), merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin–
mesin atau peralatan yang sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam
suatu kelompok atau satu ruangan. Contohnya, untuk industri tekstil, semua
mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit
dikelompokkan dalam satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job
order (sesuai pesanan)
3. Tata Letak Kantor (Office Layout)
Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja,
tempat yang diperuntukan untuk perpindahan informasi. Jika, perpindahan
informasi semuanya diselesaikan dengan telepon/ alat telekomunikasi,
masalah layout akan sangat mudah, jika perpindahan orang dan dokumen
dilakukan secara alamiah layout perlu dipertimbangkan dengan matang.
4. Tata Letak Pedagang eceran/pelayanan (Retail and Service Layout)
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan
memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Jadi, tujuan dari layout ini
adalah untuk memperoleh optimum trade- off antara biaya penanganan dan
ruang gudang.
5. Tata Letak Gudang (Warehouse Layout)
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan
memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Jadi, tujuan dari layout ini
adalah untuk memperoleh optimum trade- off antara biaya penanganan dan
ruang gudang.
6. Tata Letak Produk (Product Layout)
Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam
produksi yang berulang – ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout
ini cocok apabila proses produksinya telah distandarisasikaan serta diproduksi
dalam jumlah yang benar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang
sama dari awal sampai akhir. Contohnya, perakitan mobil.
11
Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan
hal–hal berikut :
1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Dengan mengetahui tentang pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan
maka, kita dapat menentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan
untuk setiap komponen tersebut
2. Peralatan untuk menangani material atau bahan
Alat yang digunakan juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan
yang dipakai, misalnya ; derek dan kereta otomatis untuk memindahkan
bahan.
3. Lingkungan dan Estetika
Keleluasaan dan kenyamanan tempat kerja juga mendasari keputusan tentang
layout, seperti ; jendela, sirkulasi ruang udara
4. Arus Informasi
Pertimbangan tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau
melakukan komunikasi perlu juga dibuat
5. Biaya perpidahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat
dan bahan. Contohnya untuk layout peralatan pabrik, faktor–faktor yang
menjadi pertimbangan adalah sebaagai berikut ;
1. Produk yang dihasilkan
2. Kebutuhan terhadap ruangan
3. Urutan produksi
4. Jenis dan berat peralatan / mesin
5. Aliran bahan baku
6. Udara dan cahaya di ruangan
7. Pemeliharaan
8. Fleksibelitas (kemudahan berpindah–pindah).
12
E. Pemilihan Teknologi
13
untuk menghitung EOQ. Pembahasan ini hanya digunakan untuk dua
formula, yaitu pertama menghitung EOQ dengan kebutuhan tetap dan yang
kedua untuk menghitung EOQ dengan kapasitas lebih.
Dimana :
D = demand
Q = quantity
D/Q = jumlah pemesanan selama setahun
Q/2 = rata – rata persediaan
OC = ordering cost (biaya pemesanan)
CC = carrying cost (biaya penyimpanan)
Q
Cc = Biaya Penyimpangan Pertahun
2
D
Cc=Biaya Pemesanan pertahun
Q
Q D
TC = Cc+CC
2 Q
2. D. OC
Jadi : Q
√ CC
14
Contoh Soal
PT. Ie Alang menginginkan barang 6000 unit/ tahun dengan biaya
pemesanan Rp.5,-/unit sedangkan biaya penyimpanan Rp. 6,-/ unit. Ada
diminta untuk menghitung pesanan paling ekonomis dengan EOQ
Jawab
Demand/Th = 6.000 Unit
CC = Rp6/unit/tahun
OC = Rp5/pesan
2. D . OC 2 x 6000 x 5
Q=
√ CC
=
√ 6
Q√ 10.000 = 100 unit
Jadi pesanan yang paling ekonomis adalah 100 unit
Q D
TC = Cc+ Cc
2 Q
100 6000
TC = (6) + ( 5 )=Rp 600
2 100
Jumlah biaya yang dikeluarkan untk pesanan 100 unit adalah Rp600
Jika D diukur dengan rupiah, maka CC dan Q juga diukur dengan rupiah,
dengan menggunakan rumusdi atas maka diperoleh hasilnya sebagai
berikut :
Harga per unit Rp. 15,-
Demand/ Tahun = 15 x 6.000 = Rp. 90.000
Rp 6
Cc =Rp 600
Rp 15
2 x Rp 90.000 x 5
Q=
√ Rp 40
= Rp1.500
15
Metode yang digunakan adalah untuk menentukan berapa biaya
yang paling ekonomis untuk setiap kali pesan serta tidak akan terjadi
keterlambatan seperti masa lalu. Data yang diperoleh adalah ;
Demand = 1.000 unit setiap hari
Kemampuan Produksi (P) = 2.000 unit
Ordering Cost = Rp. 12.000
Carryng Cost = Rp16
Pertanyaan :
1. Berapa EOQ dalam unit rupiah ?
2. Berapa safety stock yang harus disediakan?
Jawaban
Qo ( P−D ) D
Tc = x CC + OC
2P P
16
Terdapat beberarapa faktor penentu dalam menghitung besarnya
safety stock, yaitu antara lain ;
2. Faktor Waktu
17
Jawab :
Diketahui :
Demand = 2 botol susu sehari
Lead time = 3 hari
Maka : ROP = 2 X 3 = 6 susu
Tn. Roy harus menelepon kembali apabila minimal stock susu tinggal 6 botol
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua hal pokok dalam aspek teknis ini, yakni yang menyangkut
pengembangan dan rencana pengoperasian. Rencana pengembangan meliputi
jadwal pelaksanaan, prasarana dan sarana yang tersedia, seperti fasilitas, mesin-
mesin, tenaga ahli dan tenaga kerja, dan berbagai bahan yang diperlukan.
Sedangkan rencana pengoperasian meliputi bahan baku, biaya perawatan, biaya
modal kerja, dan lain-lain.
Penilaian teknis semata-mata bertujuan untuk mengetahui apakah ide atau
gagasan yang sebelumnya telah dipilih tersebut layak dari aspek teknis. Artinya,
jika ide atau gagasan itu akan direalisasikan, apakah ada lokasi yang tepat, ada
mesin dan peralatan yang diperlukan dengan teknologi yang sesuai dengan
tuntutan pasar, tersedia bahan baku dan penolong dalam jumlah cukup dan
kontinyu. Kemudian tenaga kerja yang terampil dalam jumlah yang cukup dan
tingkat upah yang wajar, serta biaya lainnya yang masih dikategorikan sebagai
biaya wajar.
B. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan dalam penulisan makalah ini meskipun
penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Mohon maaf bila masih banyak
kekurangan dalam pengerjaan tugas ini, semoga saran dan kritik anda bisa
menjadi motifasi untuk masa depan yang lebih baik dari sebelumnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Purwana D. Dan Hidayat N.(2016). Studi Kelayakan Bisnis. Rajawali Pers. Depok
http://hannastefi.blogspot.com/2016/05/makalah-aspek-teknis-dan-operasi-
dalam.html
https://www.muttaqin.id/2015/12/aspek-teknis-atau-operasi-studi.html
20