Anda di halaman 1dari 356

PT Akses Pelabuhan Indonesia

Laporan Final
Hasil Self Assessment Penerapan GCG
Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017

Oleh: PT Multi Utama Indojasa


MUC Consulting Group
Daftar Isi

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Daftar Isi

DAFTAR ISI
SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

DAFTAR ISI i

DAFTAR LAMPIRAN ii

LAPORAN HASIL iii

RINGKASAN EKSEKUTIF 1

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 2-43

PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI 44-49

URAIAN HASIL PENILAIAN/EVALUASI


BAB I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang 50-63
Baik Secara Berkelanjutan
BAB II Pemegang Saham dan RUPS 64-91
BAB III Dewan Komisaris 92-158
BAB IV Direksi 159-245
BAB V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 246-278
BAB VI Aspek Lainnya 279

LAMPIRAN

i
Daftar Lampiran

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN
SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

Lampiran I Ringkasan Hasil Penilaian


Lampiran II Daftar Capaian Penerapan GCG Per Indikator
Lampiran III Daftar Capaian Penerapan GCG Per Alat Uji

ii
Laporan Hasil

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
LAPORAN HASIL
SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

Yang Terhormat,
Dewan Komisaris dan Direksi
PT Akses Pelabuhan Indonesia

Kami, Tim Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia telah melakukan penilaian
atas implementasi Good Corporate Governance (GCG) PT Akses Pelabuhan Indonesia
selanjutnya disebut Perusahaan untuk periode tahun 2017, dengan pendampingan
independent consultant PT Multi Utama Indojasa (MUC Consulting Group).

Penilaian dilakukan melalui penyebaran kuesioner, review atas dokumen dan wawancara di
Kantor Pusat. Kami tidak melakukan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh
Manajemen pada saat pelaksanaan penilaian. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada kami adalah benar, akurat dan
mutakhir.

Kami yakin bahwa penilaian kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan
kesimpulan. Penilaian kami tidak memberikan penentuan legal atas kepatuhan Perusahaan
terhadap persyaratan tertentu.

Self Assessment implementasi Good Corporate Governance (GCG) di Perusahaan bertujuan


untuk menilai implementasi Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan standar alat uji
Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor:SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
pada BUMN, yang mencakup enam aspek pokok pengukuran meliputi Komitmen terhadap
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan
RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi serta Aspek
Lainnya.

Dari keenam aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh Perusahaan periode tahun
2017 sebesar 49,236 dari total bobot yaitu sebesar 100,00 yang setara dengan 49,236%
sehingga secara overall hasil assessment implementasi Perusahaan mendapatkan Klasifikasi
Kualitas Penerapan GCG “Tidak Baik”.
Penilaian kami menyimpulkan bahwa berdasarkan klasifikasi kualitas penerapan GCG baik
per indikator, aspek maupun keseluruhan, terhadap enam aspek pokok parameter self
assessment GCG yang dicapai Perusahaan adalah sebagai berikut:

Parameter Assessment Sangat Baik Kurang


Cukup Tidak
Baik Baik Baik Baik

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola


47,293%
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 83,094%

Dewan Komisaris 52,233%

Direksi 52,107%

Pengungkapan Informasi dan Transparansi 21,423%


8,861%

62,500%
Aspek Lainnya 0,000%
%

Keterangan tabel:
Nilai diatas 85 = Sangat Baik
75 < Nilai ≤ 85 = Baik
60 < Nilai ≤ 75 = Cukup Baik
50 < Nilai ≤ 60 = Kurang Baik
Nilai ≤ 50 = Tidak Baik

Jakarta, 27 April 2018


PT Akses Pelabuhan Indonesia

Nandana Budhy Prasetyo


Sekretaris Perusahaan
Ringkasan Eksekutif

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Ringkasan Eksekutif

RINGKASAN EKSEKUTIF
SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN NEGARA BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

Self Assessment implementasi Good Corporate Governance di Perusahaan dilaksanakan


dengan menggunakan kriteria berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri
BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) pada BUMN, bertujuan untuk menilai
implementasi Good Corporate Governance pada Perusahaan meliputi enam aspek pokok
yaitu:
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara
Berkelanjutan;
2. Pemegang Saham dan RUPS;
3. Dewan Komisaris;
4. Direksi;
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi;
6. Aspek Lain.

Pencapaian skor self assessment GCG Perusahaan untuk periode tahun 2017 adalah sebagai
berikut:

CAPAIAN TAHUN 2017 KLASIFIKASI


ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR KUALITAS
BOBOT %
PARAMETER SKOR PENERAPAN
CAPAIAN GCG
I. Komitmen Terhadap Penerapan Tata 7,000 3.311 47.293 Tidak Baik
Kelola Perusahaan yang Baik Secara
Berkelanjutan
II. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik 9,000 7.478 83.094 Baik
Modal
III. Dewan Komisaris 35,000 18.282 52.233 Kurang Baik
IV. Direksi 35,000 18.237 52.107 Kurang Baik
V. Pengungkapan Informasi dan 9,000 1.928 21.423 Tidak Baik
Transparansi
VI. Aspek Lainnya 5,000 0.000 0.000 -
SKOR KESELURUHAN 100,000 49.072 49.236 Tidak Baik
KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG Tidak Baik

Pada tahun 2017 total nilai yang diperoleh Perusahaan sebesar 49,236 dari total bobot yaitu
sebesar 100,000 yang setara dengan 49,236% sehingga secara overall hasil self assessment
implementasi GCG Perusahaan tahun 2017 mendapatkan Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG
“Tidak Baik”.

1
Simpulan dan Rekomendasi

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Simpulan dan Rekomendasi

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

Pelaksanaan Self Assessment GCG Perusahaan periode tahun 2017 mendapatkan perolehan
total nilai sebesar 49,072 dari total bobot maksimal yaitu sebesar 100 yang setara dengan
49,072%. Secara overall hasil self assessment implementasi GCG Perusahaan periode tahun
2017 mendapatkan Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Tidak Baik”, dengan total area of
improvement adalah sebanyak 316 rekomendasi.

Skor capaian self assessment implementasi GCG Perusahaan periode tahun 2017 untuk
masing-masing aspek berikut praktik yang sejalan dan area of improvement dijelaskan
sebagai berikut:

I. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara


Berkelanjutan

47,293%
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Skor capaian sebesar 3,311 dari total bobot sebesar 7,000 atau 47,293% yaitu
mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Tidak Baik”

Praktik yang Sejalan


Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
1 1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG Code) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.
1 2 Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan
dimutakhirkan secara berkala.

Area Not Applicable (N/A)


Kode
Area Not Applicable
Aspek Indikator
4 7 Perusahaan memiliki Kebijakan tentang Kepatuhan Pelaporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara bagi Dewan Komisaris,
Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi.
4 8 Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP

2
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area Not Applicable
Aspek Indikator
tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara
Negara.
4 9 Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan
pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara.

Area of Improvement
Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
2 3 Terdapat dokumen yang menunjukan tugas Direksi yang ditunjuk
oleh rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan
dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
Perusahaan memberikan laporan mengenai pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan yang baik yang disampaikan kepada RUPS dan
Dewan Komisaris melalui Laporan Tahunan dan Laporan Hasil
Assessment GCG.
2 4 Memiliki kebijakan dan panduan tambahan yang dapat
memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai perkara yang
terdapat dalam Pedoman Perilaku. Panduan tersebut adalah
Kebijakan Penerapan Whistleblowing System, Kebijakan gratifikasi
Kebijakan Benturan Kepentingan dan Kebijakan Manajemen
Lainnya.
Tingkat pemahaman yang baik terhadap Pedoman Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku oleh Dewan
Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan karyawan
perusahaan.
Menjadikan Code of Conduct dan peraturan teknis sebagai materi
dalam proses induction bagi karyawan baru.
3 5 Hasil assessment/penilaian dan evaluasi dilaporkan dalam
Laporan Tahunan.
3 6 Tingkat pencapaian yang memadai atas KPI mengenai
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
5 10 Kebijakan/ketentuan tentang pengendalian gratifikasi yang
meliputi komitmen Dewan Komisaris dan Direksi, ketentuan-
ketentuan tentang gratifikasi, fungsi yang ditugaskan mengelola
gratifikasi, mekanisme pelaporan gratifikasi, pemantauan atas
pelaksanaan dan sanksi atas penyimpangan ketentuan gratifikasi.

3
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
5 11 Terdapat pelaksanaan komunikasi dan sosialisasi tentang
Pengendalian Gratifikasi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan
karyawan Perusahaan.
Terdapat kegiatan pendistribusian dari sebagian ketentuan
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Perusahaan.
Terdapat kegiatan diseminasi tentang Pengendalian Gratifikasi
kepada stakeholders.
Melakukan survei untuk mengukur tingkat pemahaman Dewan
Komisaris dan Direksi serta karyawan terhadap Kebijakan
Gratifikasi.
5 12 Melaksanakan kegiatan pengelolaan gratifikasi yang sesuai
dengan perundang-undangan.
Melaksanakan pelaporan tentang pengendalian gratifikasi di
lingkungan Perusahaan.
Melakukan peninjauan terhadap kebijakan gratifikasi.
6 13 Terdapat kebijakan tentang sistem pelaporan atas dugaan
penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system).
Materi pedoman penerapan sistem pelaporan pelanggaran
(whistle blowing system).
6 14 Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan (whistle blowing system)
kepada karyawan Perusahaan.
Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan (whistle blowing system)
kepada stakeholder Perusahaan.
6 15 Terdapat sarana/media Perusahaan yang memadai untuk
mendukung pelaksanaan kebijakan (whistle blowing system).
Terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan kebijakan (whistle blowing system) secara berkala.
Terdapat pelaporan atas pelaksanaan kebijakan tentang
pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle
blowing system).
Terdapat Penanganan/tindak lanjut sesuai dengan kebijakan atas
pengaduan yang diterima Perusahaan.

Total area of improvement untuk Aspek I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan adalah sebanyak 24 rekomendasi.

4
Simpulan dan Rekomendasi

II. Pemegang Saham dan RUPS


83,094%
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Skor capaian sebesar 7,478 dari total bobot sebesar 9,000 atau 83,094% yaitu
mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Baik”

Praktik yang Sejalan


Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
7 18 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengangkatan Anggota dan
Komposisi Direksi.
7 19 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai
rangkap jabatan bagi Anggota Direksi.
7 20 Pemegang Saham/RUPS memberhentikan Anggota Direksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
7 21 Pemegang Saham/RUPS memberikan respon terhadap lowongan
jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan
Komisaris.
8 26 Pemegang Saham/RUPS menghentikan Dewan Komisaris sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
9 29 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan atas
usulan aksi korporasi yang perlu mendapat
persetujuan/keputusan RUPS.
10 31 RUPS menetapkan gaji/honorarium tunjangan, fasilitas dan
tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
10 32 Pemegang Saham/RUPS menetapkan Auditor Eksternal yang
mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan.
10 34 Pemegang Saham/RUPS menetapkan penggunaan laba bersih.
10 35 Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan
terhadap Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.
11 36 RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang Perseroan Terbatas tentang Perseroan
Terbatas dan/atau sehingga menghasilkan keputusan yang sah.
11 37 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil.
12 39 Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional
Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.

5
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
12 40 Pemegang Saham merespon terhadap informasi yang diterima
dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris mengenai gejala
penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan.

Area of Improvement
Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
7 16 Melengkapi materi pedoman pengangkatan dan pemberhentian
Direksi mencakup mekanisme penjaringan atau nominasi calon
anggota Direksi dan penilaian/pengujian atas kepatuhan dan
kelayakan (fit and proper test) bagi anggota Direksi.
7 17 Pendokumentasian Fit and Proper test pengangkatan.
8 22 Melengkapi mater pedoman pengangkatan dan pemberhentian
Dewan Komisaris, diantaranya mengatur mengenai: (a)
penjaringan atau nominasi calon Anggota Dewan Komisaris; (b)
penilaian bagi calon Anggota Dewan Komisaris.
8 23 Mendokumentasikan pelaksanaan fit and proper test calon
Anggota Dewan Komisaris.
8 24 Pemegang Saham menetapkan secara formal dalam RUPS
anggota Komisaris Independen sebanyak 20% dari anggota
Dewan Komisaris eksplisit dengan memiliki kompetensi di bidang
hukum dan administrasi.
8 25 RUPS/Pemegang Saham menetapkan keputusan yang mengatur
dan menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris
yang boleh dijabat oleh seorang anggota Dewan Komisaris.
9 27 Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan/ persetujuan
terhadap rancangan RJPP atau Revisi RJPP.
9 28 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penyusunan
RKAP.
10 30 Terdapat sistem/ penilaian kinerja Direksi secara individu yang
memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.
Terdapat Kontrak Manajemen atau Key Performance
Indicators/KPI Direksi yang memuat target kinerja individu yang
disahkan/disetujui oleh Pemegang Saham.
Pemegang Saham memberikan penilaian kinerja anggota Direksi
secara individu berdasarkan laporan kinerja Direksi dan

6
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
tanggapan Dewan Komisaris atas kinerja Direksi.
Penilaian kinerja Direksi dituangkan dalam Risalah RUPS Tahunan.
10 33 Terdapat pemberian persetujuan Laporan Tahunan termasuk
pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan
Komisaris, yang dituangkan dalam risalah RUPS.
12 38 Terdapat pembahasan dan evaluasi atas pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada Perusahaan.
Pemegang Saham melakukan upaya-upaya menindaklanjuti (area
of improvement) yang dihasilkan dari assessment atas
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan
yang bersangkutan.

Total area of improvement untuk Aspek II Pemegang Saham dan RUPS adalah sebanyak
15 rekomendasi.

7
Simpulan dan Rekomendasi

III. Dewan Komisaris


52,233 %
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Skor capaian sebesar 18,282 dari total bobot sebesar 35,000 atau 52,233% yaitu
mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Kurang Baik”

Praktik yang Sejalan


Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
14 44 Dewan Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan
keputusan Dewan Komisaris.
14 46 Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi Perusahaan
sesuai kewenangannya.
16 49 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang hal-hal penting
mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan
berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan secara
tepat waktu dan relevan.
16 50 Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon saran,
harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders
(pelanggan, pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan
langsung kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh
Direksi.
17 63 Dewan Komisaris melaporkan dengan segera kepada RUPS
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan serta
saran-saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk
memperbaiki permasalahan yang dihadapi.
18 65 Peranan Dewan Komisaris dalam pemilihan calon Anggota Direksi
dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan.
22 72 Dewan Komisaris memiliki pedoman/tata tertib Rapat Dewan
Komisaris yang memadai.
23 76 Sekretaris Dewan Komisaris melakukan administrasi dan
penyimpanan Dokumen.

8
Simpulan dan Rekomendasi

Area Not Applicable (N/A)


Kode
Area Not Applicable
Aspek Indikator
19 66 Dewan Komisaris mengusulkan calon Anggota Direksi kepada
Pemegang Saham sesuai kebijakan seleksi yang ditetapkan.
17 61 Dewan Komisaris melalui Komite Audit melakukan proses
penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan ketentuan
pengadaan barang dan jasa masing-masing perusahaan, dan
apabila diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam proses
penunjukannya. Jika penunjukkan kembali, harus berdasarkan
evaluasi atas kinerja auditor eksternal berdasarkan kriteria yang
jelas.
Dewan Komisaris menyampaikan kepada RUPS/Pemilik Modal
alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa
yang diusulkan untuk eksternal auditor tersebut.
Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja Auditor Eksternal sesuai
dengan ketentuan dan standar yang berlaku.
24 79 Belum terdapat komite lain untuk membantu tugas Dewan
Komisaris berdasarkan analisis kebutuhan untuk mendukung
Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

Area of Improvement
Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
13 41 Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk diadakan
program pengenalan bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru
diangkat.
Mendokumentasikan seluruh Anggota Dewan Komisaris yang
baru diangkat mengikuti program pengenalan Perusahaan.
Mendokumentasikan tingkat kehadiran/keaktifan Anggota Dewan
Komisaris dalam mengikuti program pengenalan Perusahaan.
13 42 Menyusun dan mendokumentasikan rencana kerja dan anggaran
untuk kegiatan pelatihan Dewan Komisaris yang akan
direncanakan.
Terkait Pelaksanaan Program Pelatihan/Pembelajaran Dewan
Komisaris.
- Dewan Komisaris melakukan pelatihan Pelaksanaan
program pelatihan Dewan Komisaris
- Menyusun dan mendokumentasikan hasil laporan

9
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
pelatihan Dewan Komisaris yang dilakukan.
14 43 Menyusun dan mendokumentasikan penetapan Dewan Komisaris
tentang pembagian tugas diantara Anggota Dewan Komisaris
Pembagian tugas diantara Anggota Dewan Komisaris mencakup
seluruh bidang tugas Direksi.
Terdapat penugasan Anggota Dewan Komisaris sebagai
Ketua/wakil/anggota Komite Dewan Komisaris
14 45 Menyusun RKAT Tahunan Dewan Komisaris.
Terkait RKAT Dewan Komisaris yang dihasilkan dari pembahasan
Dewan Komisaris wajib memuat:
- Rencana Kerja dan Anggaran untuk melaksanakan
rencana kerrja tersebut, serta disahkan oleh Dewan
Komisaris
- indicator kinerja utama dan target-targetnya yang
mencerminkan ukuran keberhasilan pelaksanaan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi.
- Proses penyusunan RKAT Dewan Komisaris menggunakan
perangkat Dewan Komisaris.
RKAT Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi untuk
dimasukkan sebagai bagian dari RKAP.
RKAT Dewan Komisaris disampaikan secara tertulis kepada
Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan.
15 47 Menyusun rencana kerja Dewan Komisaris yang berkaitan dengan
proses persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi.
Terkait Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap rancangan
RJPP:
- Mendokumentaskan telaah Dewan Komisaris atas
rancangan RJPP baik dalam rapat internal maupun rapat
gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
- Mendokumentaskan hasil telaah rancangan RJPP yang
dibahas dalam rapat Dewan Komisaris.
- memastikan hasil telaah rancangan RJPP dikomunikasikan
dan ditindaklanjuti oleh Direksi.
- Menggunakan perangkat di Dewan Komisaris dalam
Pembahasan rancangan RJPP 2016 - 2020
Terkait Dewan Komisaris memberikan terhadap rancangan RJPP
yang disampaikan kepada RUPS untuk bahan pertimbangan
keputusan RUPS.:
- Mendokumentasikan tanggapan arahan dan saran
mengenai rancangan RJPP 2016-2020 kepada RUPS.

10
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
- Tanggapan rancangan RJPP oleh Dewan Komisaris
diberikan kepada RUPS sesuai ketentuan kebijakan
Perusahaan yaitu Board Manual bahwa, yaitu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterima Dewan
Komisaris dari Direksi.
15 48 Menyusun rencana kerja Dewan Komisaris yang berkaitan dengan
proses persetujuan rancangan RKAP yang disampaikan Direksi.
Terkait Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap rancangan
RKAP:
- Melibatkan perangkat di Dewan Komisaris dalam
pembahasan Pembahasan terhadap rancangan RKAP.
Terkait Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran
terhadap rancangan RKAP yang disampaikan kepada
RUPS/Pemilik Modal untuk bahan pertimbangan keputusan
RUPS/Pemilik Modal:
- Mendokumentasikan tanggapan tertulis berupa
pendapat dan saran mengenai rancangan RKAP kepada
RUPS.
- Tanggapan atas rancangan RKAP 2017 oleh Dewan
Komisaris diberikan dalam jangka waktu sebagaimana
diatur dalam Board Manual yaitu 30 (tiga puluh) hari
tahun buku berjalan.
- tanggapan Dewan Komisaris atas RKAP 2017 memuat
simpulan bahwa rancangan RKAP 2016 selaras dan/atau
tidak selaras dengan RJPP.
16 51 Menyusun rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem pengendalian
intern dan pelaksanaannya.
menggunakan perangkat di Dewan Komisaris dalam Pembahasan
kebijakan kebijakan sistem Pengendalian Intern Perusahaan.
16 52 Menyusun rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko
Perusahaan dan pelaksanaannya.
Melibatkan perangkat di Dewan Komisaris dalam pembahasan
kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan pelaksanaannya.
16 53 Menyusun rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem teknologi informasi
perusahaan dan pelaksanaannya.
Terkait Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan
Teknologi Informasi:

11
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
- Melakukan telaahan terhadap kebijakan sistem IT dan
pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan.
- Mendokumentasikan hasil telaahan Dewan Komisaris
atas kebijakan Sistem IT Perusahaan dan pelaksanaanya
kepada Perusahaan
- Melibatkan perangkat Dewan Komisaris dalam telaahan
Kebijakan Teknologi Informasi dan Pelaksanaannya
Menyampaikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan dan
pelaksanaan teknologi informasi perusahaan.
16 54 Menyusun rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan sumber daya manusia dan
pelaksanaan kebijakan tersebut.
Terkait Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai
kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta
penerapannya.:
- Melakukan telaah terhadap kebijakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan.
- Memberikan saran dari hasil telaah terhadap kebijakan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta
penerapannya.
- menggunakan perangkat di Dewan Komisaris.
Menyampaikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan
pengelolaan SDM, khususnya tentang manajemen karir di
Perusahaan, sistem dan prosedur, promosi, mutasi dan demoasi
di Perusahaan dan pelaksanaan kebiajkan tersebut.
16 55 Menyusun rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia SAK.
Terkait Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai
kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta
penerapannya:
- Melakukan telaah terhadap kebijakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan.
- Memberikan saran dari hasil telaah terhadap kebijakan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta
penerapannya
- Menggunakan perangkat di Dewan Komisaris
Menyampaikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta
penerapannya diantaranya terkait Laporan Keuangan.

12
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
16 56 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap
kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan dalam pembahasan
terhadap kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.
16 57 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai tugas pengawasan dan pemberian nasihat terhadap
kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan dalam pembahasan
kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya.
17 58 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pembahasan kepatuhan Direksi terhadap peraturan
perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.
Melakukan telaahan terkait: (1) laporan hasil audit atas
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku (PSA-62) yang diterbitkan Akuntan Publik yang mengaudit
laporan keuangan, serta laporan hasil audit yang dilaksanakan
oleh BPK RI mengenai kepatuhan terhadap perundang-undangan
yang berlaku; (2) kinerja kegiatanlupaya-upaya penyelesaian
kasus litigasi dan non litigasi; (3) kajian hukum (legal opinion) atas
rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait dengan
kesesuaian hukum atau ketentuan yang berlaku.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan dalam pembahasan
kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan
perjanjian dengan pihak ketiga.
Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi
berdasarkan hasil telaahan terhadap peraturan perundang-
undangan dan kajian hukum lainnya.
Menyusun Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris secara
semesteran dan tahunan yang didalamnya memuat pelaporan
atas kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan
dan perjanjian dengan pihak ketiga.
Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap kepatuhan Direksi
dalam menjalankan Perusahaan dan kesesuaian dengan RKAP
dan/atau RJPP lebih rutin.
17 59 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai evaluasi terhadap pelaksanaan RKAP.
Komisaris Utama menandatangani Laporan Manajemen Triwulan
I sampai dengan Triwulan III, serta seluruh Anggota Dewan
Komisaris menandatangani Laporan Manajemen Tahunan,
setelah dievaluasi/dibahas Dewan Komisaris dan Direksi.

13
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
17 60 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pembahasan transaksi atau tindakan dalam lingkup
kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan perangkat Dewan
Komisaris dalam pembahasan otorisasi atau rekomendasi oleh
Dewan Komisaris atas transaksi atau tindakan Direksi dalam
lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.
17 61 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai penunjukan calon auditor dan anggaran biaya audit
eksternal.
17 62 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pengawasan efektivitas pelaksanaan audit eksternal
dan audit intenal, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang
berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.
Melakukan telaahan terhadap:
- penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit ekstemal
melalui: pemantauan kesesuaian penyelesaian progres
audit dengan rencana kerjanya; (2) telaah kesesuaian
pelaksanaan audit dengan standar profesi akuntan publik;
dan (3) telaahan hasil audit eksternal dan kualitas
rekomendasi audit eksternal.
- penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit internal
melalui: (1) telaah atas efektivitas pemantauan tindak lanjut
hasil audit SPI dan auditor eksternal; (2) telaah atas
kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar audit
internal; (3) kelengkapan atribut temuan dan kualitas
rekomendasi hasil audit internal; dan (4) telaah rencana
kerja pengawasan dan pelaksanaannya; (5) manajemen
fungsi SPI.
- (1) telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN
yang diterima oleh Dewan Komisaris serta penyampaian
saran berdasarkan hasil telaahan kepada Direksi; (2)
telaahan terhadap seluruh pengaduan yang diterima oleh
Dewan Komisaris.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan dalam telaah
pengawasan efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit
internal, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan
dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris
Menyampaikan arahan kepada Direksi tentang peningkatan
efektivitas audit internal dan audit eksternal secara lebih rinci.
18 64 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pembahasan mengenai kebijakan dan pelaksanaan

14
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
Pembahasan mengenai kebijakan pengelolaan perusahaan anak
perusahaan/perusahaan patungan dan pelaksanaannya
didokumentasikan dalam risalah rapat internal Dewan Komisaris
dan risalah rapat gabungan bersama Direksi.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan dalam pembahasan
mengenai kebijakan pengelolaan perusahaan anak
perusahaan/perusahaan patungan dan pelaksanaannya.
19 67 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pemantauan kinerja Direksi dan pelaporan kepada
Pemegang Saham.
Menyusun penilaian Direksi berdasarkan telaahan kriteria, target
dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak
Manajemen Direksi secara individu dengan realisasi pencapaian
masing-masing.
Membentuk Komite Audit dan melibatkan dalam penilaian Direksi
baik kolegial maupun individu.
Menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan
individu kepada RUPS dalam laporan tugas pengawasan Dewan
Komisaris secara semesteran dan tahunan.
19 68 Menyusun Rencana dan Program Kerja Dewan Komisaris
mengenai pengusulan remunerasi Direksi.
20 69 Menandatangani pernyataan tidak memiliki benturan
kepentingan dan menyatakan secara tertulis hal-hal yang
berpotensi menimbulkan benturan kepentingan terhadap dirinya
dan menyampaikannya kepada RUPS.
Melaporkan kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) untuk
dicatat dalam Daftar Khusus mengenai kepemilikan sahamnya
dan/atau keluarganya pada Perusahaan tersebut dan Perusahaan
lain.
21 70 Dewan Komisaris menyusun Rencana Kerja Dewan Komisaris
untuk memantau penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik.
Dewan Komisaris mendokumentasikan pelaksanaan hasil
pemantauan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
diantaranya melalui pembahasan dalam rapat internal Dewan
Komisaris maupun rapat gabungan Dewan Komisaris bersama
Direksi.
Dewan Komisaris mendokumentasikan area of improvement
assessment/review GCG yang menjadi kewenangannya yang telah
ditindaklanjuti.
21 71 Dewan Komisaris menetapkan indikator pencapaian kinerja

15
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
beserta target-targetnya yang merupakan usulan Dewan
Komisaris dan mendapatkan persetujuan Pemegang Saham.
Dewan Komisaris mengevaluasi pencapaian kinerja masing-
masing Anggota Dewan Komisaris dan dituangkan dalam risalah
Rapat Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris menyusun Laporan Pelaksanaan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris yang memuat penilaian kinerja
Dewan Komisaris baik kolegial maupun inividu.
22 73 Dewan Komisaris mendokumentasikan rencana rapat baik rapat
internal, rapat gabungan, rapat dengan Pemegang Saham dll,
dalam Rencana Kerja Dewan Komisaris. Jumlah dan waktu
penyelenggaraan rapat sesuai ketentuan yang berlaku.
Mendokumentasikan jumlah rapat dan agenda yang dibahas
sesuai dengan yang direncanakan.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris menghadiri setiap rapat yang
diadakan.
Dewan Komisaris membuat surat kuasa jika berhalangan hadir
dalam rapat dengan memberikan alasan ketidakhadirannya, yang
selanjutnya dituangkan dalam risalah rapat.
22 74 Dewan Komisaris melengkapi risalah rapat dengan evaluasi atas
tindak lanjut hasil rapat sebelumnya dengan matrikulasi tabel
tindak lanjut/ keputusan dan target/monitoring rapat Dewan
Komisaris agar lebih terstruktur
Dewan Komisaris menindaklanjuti seluruh hasil rapat Dewan
Komisaris.
23 75 Sekretaris Dewan Komisaris mendokumentasikan dengan lengkap
terkait pengadministrasian dokumen Dewan Komisaris seperti
Rencana Kerja Dewan Komisaris, undangan rapat Dewan
Komisaris, risalah rapat internal dan gabungan Dewan Komisaris,
surat kuasa atas ketidakhadiran Dewan Komisaris dalam rapat.
Mendokumentasikan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan
Komisaris yang berkaitan dengan monitoring tindak lanjut hasil
keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris, misalnya
dengan melengkapi risalah rapat dengan evaluasi atas tindak
lanjut hasil rapat sebelumnya dengan matrikulasi tabel tindak
lanjut/ keputusan dan target/monitoring rapat Dewan Komisaris
agar lebih terstruktur.
23 77 Bahan-bahan rapat disediakan dan disampaikan kepada peserta
rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum diadakan rapat.
Dalam risalah rapat Dewan Komisaris mencantumkan pendapat
yang berbeda (dissenting comments) dengan apa yang diputuskan
dalam Rapat Dewan Komisaris, jika tidak terdapat pendapat yang

16
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
berbeda agar diungkapkan.
23 78 Mendokumentasikan hal-hal yang menjadi monitoring tindak
lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris
dalam bentuk ‘’Matrikulasi Monitoring Progress Tindak Lanjut
Rapat Sebelumnya” sehingga pemantauannya dapat berjalan
lebih efektif.
24 79 Membentuk Komite Audit untuk membantu tugas Dewan
Komisaris berdasarkan analisis kebutuhan untuk mendukung
Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.
Ketua maupun Anggota Komite yang diangkat dan diberhentikan
oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS (apabila
Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk).
Ketua Komite Dewan Komisaris adalah Anggota Dewan Komisaris
Apabila Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk.
24 80 Anggota Komite yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
kerja yang cukup di bidang tugas masing-masing komite. (apabila
Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk)
Anggota Komite yang berasal dari pihak diluar Perusahaan dan
tidak mempunyai kaitan dengan manajemen, kaitan kepemilikan
dan dengan kegiatan usaha Perusahaan. (apabila Komite Audit
atau Komite lain telah dibentuk)
Keanggotaan masing-masing Komite yang berasal dari luar Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (apabila Komite
Audit atau Komite lain telah dibentuk)
24 81 Menyusun piagam untuk setiap Komite yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris, yang ditinjau dan dimutakhirkan secara
berkala. (apabila Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk.
Muatan Piagam Komite Audit yang disusun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan Dewpan
Komisaris. (Apabila Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk)
Menyusun Program Kerja Tahunan Komite Audit/Komite lainnya
(apabila Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk) yang
disetujui/ ditetapkan oleh Dewan Komisaris, yang memuat, yaitu
kegiatan:
- Memastikan efektivitas sistem pengendalian manajemen
dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen beserta pelaksanaannya;
- Efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan SPI;
- Menilai pelaksanaan kegiatan serta basil audit yang
dilaksanakan oleh auditor eksternal dan SPI;
- Telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap

17
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
segala informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan;
- Self-assessment kinerja Komite Audit.
24 82 Melaksanakan pertemuan berkala sesuai dengan jumlah dan
agenda yang disusun dalam Program Kerja Tahunan Komite Audit
yang disetujui/ ditetapkan oleh Dewan Komisaris. (apabila Komite
Audit atau Komite lain telah dibentuk)
Mendokumentasikan Risalah Rapat Komite Dewan Komisaris yang
dibuat untuk setiap rapat yang memuat hasil-hasil analisis,
telaahan, dan evaluasi atas acara yang diagendakan, serta risalah
asli dari setiap Rapat Komite Dewan Komisaris diserahkan kepada
Sekretaris Dewan Komisaris untuk disimpan Perusahaan. (apabila
Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk)
24 83 Komite Audit maupun Komite lain menyusun dan menyampaikan
laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan
penugasan disertai dengan rekomendasi. (apabila Komite Audit
atau Komite lain telah dibentuk)
Komite Audit maupun Komite lain menyusun dan menyampaikan
laporan triwulanan kepada Dewan Komisaris, minimal memuat
perbandingan realisasi kegiatan dengan program kerja tahunan
serta substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya. (apabila
Komite Audit atau Komite lain telah dibentuk)

Total area of improvement untuk Aspek III Dewan Komisaris adalah sebanyak 89
rekomendasi.

18
Simpulan dan Rekomendasi

IV. Direksi
52,107%
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Skor capaian sebesar 18,237 dari total bobot sebesar 35,000 atau 52,107% yaitu
mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Kurang Baik”

Praktik yang Sejalan


Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
26 86 Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan.
26 88 Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas
tindakan Perusahaan (Corporate Action) sesuai ketentuan
perundang-undangan dan tepat waktu.
27 92 Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang
berpotensi meningkatkan pendapatan Perusahaan,
penghematan/efisiensi Perusahaan, pendayagunaan aset, dan
manfaat lainnya.
27 93 Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai
perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat
waktu dan relevan.
28 94 Direksi melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan
mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang
memadai dan tepat waktu.
28 97 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja
untuk jabatan/ unit-unit di bawah Direksi dan tingkat
Perusahaan.
30 110 Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.
31 114 Pelaksanaan kewajiban kepada Negara.
33 122 Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam
memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan Anggota
Dewan Komisaris.
34 123 Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal
mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat evaluasi
tindak lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas
arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.
34 125 Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat
Direksi & Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan
harus menjelaskan alasan ketidakhadirannya.
34 127 Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam

19
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan Anggota
Dewan Komisaris.

Area Not Applicable (N/A)


Kode
Area Not Applicable
Aspek Indikator
28 104 Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak
Perusahaan (subsidiary governance) dan/atau Perusahaan
patungan
31 118 Perusahaan melaksanakan program kemitraan dengan usaha kecil

Area of Improvement
Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
25 84 Mendokumentasikan program pengenalan bagi Anggota Direksi
yang baru diangkat.
25 85 Menyusun rencana dan anggaran kegiatan pelatihan bagi anggota
Direksi.
Melaksanakan pelatihan Direksi dan menyusun laporan hasil
pelatihan.
26 87 Menyusun kebijakan atau pedoman penyusunan SOP secara
khusus.
Menyusun SOP bagi setiap proses bisnis inti perusahaan sebagai
panduan melaksanakan kegiatan perusahaan.
Melaksanakan dan mendokumentasikan sosialisasi SOP untuk
proses bisnis Perusahaan kepada karyawan
Melaksanakan SOP proses bisnis inti secara konsisten
Melaksanakan peninjauan dan penyempurnaan SOP secara
berkala.
27 89 Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepada Dewan Komisaris
paling lambat 30 September sebelum tahun RJPP dan kepada
Pemegang Saham maksimal 31 Oktober sebelum tahun RJPP.
27 90 Melaksanakan dan mendokumentasikan penyampaian rancangan
RKAP kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.
27 91 Menyusun kebijakan/pedoman khusus yang mengatur
manajemen karir dan sistem dan prosedur promosi, demosi dan
mutasi di Perusahaan.

20
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Melaksanakan rencana suksesi untuk setiap level di bawah
Direksi dalam organisasi Perusahaan diantaranya menyusun
Database (list) orang yang memiliki skill dan kompetensi serta
pengalaman yang cukup untuk mengisi posisi/jabatan yang
ditargetkan berupa management talent pool.
Melakukan dan mendokumentasikan pembahasan rencana
promosi dan mutasi posisi satu level jabatan di bawah Direksi
dalam Rapat Direksi dan disampaikan kepada Dewan Komisaris
secara intens.
28 95 Menyusun sistem/pedoman penilaian kinerja yang memuat:
a. Prosedur operasional standar atas pengukuran dan penilain
kinerja untuk unit dan jabatan (struktural) dalam
perusahaan.
b. Penjelasan mengenai indikator kinerja yang terdiri dari
formula, rumus, cara-cara penilaian, informasi sumber data,
saat pelaporan, dsb.
Menyusun indikator kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur
organisasi sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran unit dan
jabatan (structural) dalam organisasi.
Membuat sistem pengukuran kinerja yang didukung dengan
aplikasi komputer.
28 96 Menyusun target kinerja untuk setiap jabatan di bawah Direksi
dalam struktur organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan
potensi tugas unit dan jabatan (struktural) dalam organisasi
sebagai penjabaran lebih lanjut KPI korporat yang di-cascading ke
tingkatan di bawahnya.
Menyusun kontrak kinerja untuk setiap jabatan di bawah Direksi
dalam struktur organisasi Perusahaan, yaitu Kontrak Manajemen
antara Direksi dengan tingkatan jabatan di bawahnya.
28 98 Menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris
mengenai pencapaian kinerja masing-masing Direktorat
berdasarkan target-target sebagai kinerja masing-masing Direksi
dalam KPI Direktorat.
Menyusun dan menyampaikan tingkat pencapaian target kienrja
individu Direksi dalam Laporan Realisasi Target Key Performance
Indicators (KPI) Direktorat secara khusus.
28 99 Menyampaikan dokumentasi penentuan usulan insentif kinerja
Direksi kepada RUPS yang mencerminkan kesesuaian dengan
kinerja Perusahaan.
28 100 Kebijakan TI
- Perusahaan menyusun dan menetapkan memiliki

21
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Information Technology Master Plan (ITMP) sebagai
pedoman dalam pengembangan teknologi informasi.
- Arsitektur sistem informasi saat ini didesain sampai dengan
level data dan sistem keamanan antara lain mencakup
infrastruktur hardware, jaringan, dan aplikasi termasuk
Disaster Recovery Center, Business Continuity Plan (BCP) dan
Disaster Recovery Plan (DRP).
- Arah penggunaan dan penerapan teknologi informasi
disertai dengan perencanaan TI yang cukup matang dengan
mempertimbangkan trend dan perkembangan teknologi.
Penerapan TI dilakukan sesuai dengan rencana kerja TI dalam
RKAP yang disusun setiap tahun dan dilengkapi SDM maupun
perangkat kebijakan yang memadai.
Perusahaan melakukan audit TI untuk menilai efektifitas TI yang
diterapkan.
Tingkat kesesuaian penerapan TI sesuai dengan kebutuhan bisnis
Perusahaan.
Direksi melaporkan penerapan sistem teknologi informasi kepada
Dewan Komisaris, baik dalam pembahasan rapat gabungan,
Laporan Manajemen Triwulanan maupun Laporan pelaksanaan
kinerja IT secara khusus.
28 101 Pelaksanaan Pelayanan
a. Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan standar
pelayanan minimal.
b. Perusahaan menyusun dan menetapkan SOP Layanan
Pelanggan dan Standar Pelayanan Minimal.
c. SOP layanan dan SPM diinformasikan secara terbuka dalam
website Perusahaan.
d. Meningkatkan kualitas layanan terkait kemudahan layanan
dan fairness melalui kegiatan survei kepuasan pelanggan.
Peningkatan Mutu (Sistem Pengendalian Mutu Produk)
a. Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan mutu
kepada pelanggan.
b. Perusahaan memiliki sertifikasi atas kebijakan mutu.
c. Sistem pengendalian mutu diterapkan secara konsisten
dengan adanya sertifikasi mutu.
d. Perusahaan menindaklanjuti ketidaksesuaian mutu dalam
proses produksi.
e. Sistem mutu dievaluasi dan diaudit secara berkala.

22
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Perusahaan memberikan kompensasi dalam hal SPM dan mutu
tidak terpenuhi mengacu pada prosedur yang ditetapkan.
28 102 Pedoman/kebijakan pengadaan dipublikasikan dalam website
Perusahaan.
Menyelesaikan seluruh temuan-temuan audit, baik oleh auditor
eksternal dan auditor internal mengenai aspek pengadaan
barang/jasa Perusahaan.
Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa memperhatikan tingkat
transparansi dalam pengadaan barang dan jasa dengan
menyampaikan informasi pelelangan melalui website resmi
Perusahaan maupun implementasi e-procurement.
28 103 Pendidikan dan Pelatihan
- Menyampaikan dokumentasi terkait dengan program
pengembangan karyawan dengan melaksanakan program
diklat sesuai dengan rencana yang dibuat.
- Perusahaan memperhatikan tingkat keadilan yang
memadai atas kesempatan pendidikan dan pelatihan
untuk setiap karyawan.
Program pengembangan SDM
- Pelaksanaan program pengembangan berhasil ditunjukkan
dengan pencapaian target indikator keberhasilan (ada
evaluasi dan kriteria keberhasilannya).
Program K3
- Perusahaan melakukan evaluasi dan menindaklanjuti hasil
evaluasi.
Kebijakan Sistem Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) bagi
Karyawan
 Terdapat indikator kinerja individu dan target yang merupakan
cascading pimpinan unit terkecil atau atasan langsung.
 Hasil penilaian kinerja digunakan untuk menentukan
pemberian insentif performansi, bonus atau remunerasi
lainnya.
Penerapan kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi
tertentu sesuai kompetensi
 Menyusun kebijakan terkait kesempatan yang memadai untuk
menduduki posisi tertentu yang sesuai dengan kompetensinya.
Penerapan Remunerasi dan Kesejahteraan
 Menyampaikan dokumentasi terkait dengan kebijakan
remunerasi ditinjau secara berkala berdasarkan indikator
evaluasi yang jelas.
 Menyampaikan dokumentasi terkait dengan tingkat keadilan

23
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
dan tingkat kompetitif skema remunerasi yang dilakukan
Perusahaan.
Penerapan Reward and Punishment
 Menyampaikan dokumentasi terkait dengan program reward
untuk prestasi, baik untuk unit maupun individu karyawan.
 Menyampaikan dokumentasi terkait dengan penerapan
reward and punishment kepada karyawan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan dan konsisten.
Keterbukaan Informasi mengenai perencanaan perusahaan ke
Depan yang berpengaruh kepada pekerja.
 Perusahaan menyusun dan menetapkan/memiliki kebijakan
keterbukaan informasi yang berkaitan dengan perencanaan
Perusahaan yang dapat berpengaruh signifikan bagi karyawan.
29 105 Direksi menyusun dan menetapkan kebijakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan diterapkan secara konsisten setelah
kebijakannya ditetapkan.
29 106 Perusahaan menyusun kebijakan manajemen risiko yang memuat
kerangka tahapan pelaksanaan manajemen risiko, pelaporan dan
penanganannya dalam Kebijakan Manajemen Risiko.
Direksi memiliki fungsi yang bertugas melaksanakan program
manajemen risiko.
Sosialisasi manajemen risiko dilakukan berupa penyampaian
kebijakan tersebut dalam intranet yang dapat diakses oleh
seluruh karyawan.
Perusahaan menyusun rencana kerja untuk menerapkan
kebijakan manajemen risiko yang dimuat dalam RKAP ataupun
rencana kerja tersendiri.
Direksi melaksanakan program manajemen risiko (antara lain
mencakup identifikasi dan penanganan risiko pada proses bisnis,
proyek maupun usulan tindakan yang harus mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS) dalam bentuk risk
register setiap tahun.
Direksi melaksanakan pemantauan terhadap program
manajemen risiko secara terstruktur dan belum terdokumentasi
dalam risalah rapat maupun laporan tersendiri.
Tingkat kesungguhan kepedulian Direksi terhadap risiko (risk
awareness) cukup memadai, antara lain dengan menyusun dan
melengkapi perangkat kebijakan dan melakukan sosialisasi

24
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
manajemen risiko.
Direksi melaporkan pelaksanaan manajemen risiko kepada
Dewan Komisaris.
- Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham tentang profil risiko dan pelaksanaan
program manajemen risiko yang disampaikan dalam
Laporan Manajemen Triwulanan maupun dalam rapat
gabungan dengan Dewan Komisaris.
- Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham tentang analisis risiko atas Rancangan
RKAP dan strategi penanganannya.
- Direksi menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen
risiko dan/atau sewaktu-waktu jika diminta oleh Dewan
Komisaris.
29 107 Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan Rancangan
Sistem Pengendalian Internal, antara lain mengatur pendekatan
unsur lingkungan pengendalian, pengelolaan risiko, aktivitas
pengendalian, sistem informasi dan komunikasi dan pemantauan,
pelaksanaan dan pelaporan.
Melakukan evaluasi/ penilaian atas efektivitas pengendalian
intern pada tingkat operasional pada setiap unit kerja perusahaan
melalui kegiatan audit internal oleh SPI.
29 108 Melakukan monitoring tindak lanjut auditor internal maupun
eksternal (KAP), yang dilaksanakan oleh Internal Audit yang
dibahas dalam Rapat Direksi maupun melalui penyampaian
laporan hasil audit secara khusus.
Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit dilaporkan Direksi kepada
Dewan Komisaris secara berkala baik yang dibahas dalam rapat
gabungan maupun dalam laporan tersendiri.
Terdapat progress (tingkat penyelesaian) tindak lanjut
rekomendasi SPI maupun auditor eksternal sehingga dapat
diketahui saldo temuan audit yang telah diselesaikan.
Meningkatkan komitmen dari Direksi dalam menindaklanjuti
rekomendasi/temuan auditor internal maupun eksternal secara
memadai.
30 109 Melengkapi dan menjalankan fungsi kepatuhan yang dijalankan
oleh Divisi Legal & Corporate Secretary dalam mengikuti
perkembangan peraturan perundangan yang akan berlaku bagi
Perusahaan.
31 111 Menyusun kebijakan khusus mengenai hak-hak konsumen/
pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan
konsumen/pelanggan sesuai dengan peraturan perundang-

25
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
undangan yang berlaku.
Menyediakan saluran kontak pelanggan sebagai sarana untuk
menerima umpan balik secara mudah sekaligus penanganan
keluhan pelanggan.
Menyusun dan menetapkan prosedur atau mekanisme
penanganan keluhan pelanggan agar berjalan efektif.
Mencatat seluruh keluhan pelanggan yang masuk dan
menindaklanjuti keluhan tersebut.
Melaksanakan survey untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan secara berkala.
Menindaklanjuti rekomendasi dari hasil survei kepuasan
pelanggan yang telah dilakukan.
Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan sehingga
hasil/tingkat kepuasan pelanggan memperoleh hasil yang baik.
31 112 Mempublikasikan atau mengkomunikasikan semua ketentuan
dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat
teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi,
penetapan calon penyedia barang/jasa bagi masyarakat secara
luas.
Melaksanakan survey untuk mengukur tingkat kepuasan
pemasok/vendor secara berkala.
31 113 Menyusun kebijakan khusus mengenai hak-hak dan kewajiban
perjanjian/kontrak.
terhadap kreditur, yang didalamnya mengatur kebijakan
perlindungan hak dan kepentingan kreditur, kebijakan mengenai
manajemen/pengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang
serta kebijakan perusahaan sebagai avalist.
31 115 Menyusun kebijakan yang mendorong tingkat partisipasi
karyawan terhadap perusahaan.
Menyediakan sarana partisipasi/diskusi antara Perusahaan
dengan karyawan untuk memastikan komunikasi dua arah secara
konsisten.
Menyusun kebijakan mengenai metode penilaian untuk
mengukur kepuasan karyawan.
Melakukan survey untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan
secara berkala
Meningkatkan peranan dan layanan perusahaan terhadap
karyawan guna meningkatkan kepuasan karyawan
Menindaklanjuti rekomendasi hasil survey kepuasan karyawan.
31 116 Menyusun mekanisme penanganan keluhan stakeholders.
Melaksanakan mekanisme penanganan keluhan bagi stakeholders

26
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
secara konsisten dan efektif.
Mencatat/ merekapitulasi seluruh keluhan stakeholders yang
masuk dan menindaklanjutinya.
31 117 Meningkatkan kinerja Perusahaan agar dapat memenuhi
shareholders aspiration melalui pencapaian target yang telah
ditentukan dalam KPI.
31 118 Terkait Kebijakan CSR
- Menyusun kebijakan terkait tanggung jawab sosial dan
lingkungan Perusahaan, sebagai penjabaran Pasal 74 UU
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
- Membentuk unit/bagian yang bertugas melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan.
- Menetapkan indikator kinerja untuk mengukur
keberhasilan pengelolaan CSR Perusahaan.
Terkait antisipasi dampak negatif terhadap masyarakat yang
ditimbulkan dari produk, pelayanan dan proses operasional dari
Perusahaan.
- Perusahaan memiliki SOP yang memuat kewajiban
perusahaan memastikan bahwa aset-aset dan lokasi
usaha serta fasilitas perusahaan lainnya, memenuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan
dengan pelestarian lingkungan, kesehatan, dan
keselamatan kerja.
- Terdapat program penanganan keadaan darurat yang
disosialisasikan kepada seluruh karyawan Perusahaan.
- Terdapat infrastruktur, baik sebagai early warning system
maupun pelaksanaan program keadaan darurat,
diantaranya melalui pembentukan Tim Tanggap Darurat,
Penyediaan Jalur Evakuasi, Penyediaan Fasilitas dan
Prosedur Tanggap Darurat.
Melaksanakan program bina lingkungan dan program CSR lainnya
sesuai dengan perundang-undangan dalam rangka mendukung
dan memperkuat pengembangan masyarakat.
Menentukan ukuran-ukuran atau indikator kinerja kunci yang
berkaitan dengan CSR.
32 119 Melakukan sosialisasi kebijakan tentang mekanisme untuk
mencegah pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan
Penjabat Struktural Perusahaan serta terkait perbuatan Direksi
yang memerlukan persetujuan/ rekomendasi tertulis dari Dewan
Komisaris maupun persetujuan RUPS.
Seluruh Direksi menandatangani surat pernyataan tidak memiliki

27
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
benturan kepentingan antara kepentingan pribadi/keluarga,
jabatan lain atau golongan dengan kepentingan Perusahaan pada
awal pengangkatan dan diperbaharui setiap awal tahun.
32 120 Seluruh Direksi menandatangani pernyataan pakta integritas agar
dalam pengambilan keputusan tidak terdapat potensi benturan
kepentingan.
Seluruh Direksi menyampaikan laporan kepemilikan saham di
Perusahaan dan perusahaan lainnya kepada Perusahaan
(Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam Daftar Khusus.
33 121 Menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada Dewan
Komisaris untuk ditelaah sebelum disampaikan kepada Pemegang
Saham sesuai dengan standar waktu dalam Board Manual yaitu
selambat-lambatnya 20 hari setelah triwulanan berakhir.
Menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham secara tepat waktu sesuai
dengan standar waktu dalam Board Manual dan anggaran dasar
yaitu 5 bulan setelah tahun buku berakhir.
Seluruh anggota Direksi menandatangani Laporan Manajemen
Tahunan.
Menyusun laporan tahunan sesuai dengan parameter tersendiri
dengan ketentuan yang berlaku.
34 124 Membuat rencana Rapat Direksi berikut agenda yang dibahas dan
ditetapkan dalam RKAT.
Penyelenggaraan rapat Direksi sesuai dengan rencana yang
ditetapkan.
34 126 Di dalam setiap rapat Direksi dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.
35 128 Menyusun Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter)
yang sepakati dan ditetapkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris
setelah mempertimbangkan masukan Dewan Komisaris atau
Komite Audit.
Muatan Piagam Pengawasan Internal mencakup antara lain :
a. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Undang-
undang RI nomor 19 tahun 2003 dan SK Menteri BUMN
Nomor Per-01/MBU/2011.
b. Mempertimbangkan Standar Profesional Audit Intern yang
dibuat oleh FK-Internal Audit Perusahaan dan/atau
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Intern atau
International Professional Practices Freamwork of Internal
Auditing.
c. Paling sedikit menjelaskan: posisi fungsi Audit Internal

28
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
dalam organisasi; kewenangan fungsi Audit Internal untuk
mendapatkan akses terhadap semua dokumen pencatatan,
personil dan sumber daya/dana fisik kekayaan Perusahaan
diseluruh unit kerja yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan tugasnya; dan menjelaskan ruang lingkup
fungsi Audit Internal.
Piagam Pengawasan Internal Audit ditinjau dan dimutakhirkan
sesuai dengan kebutuhan.
35 129 Kepala Internal Audit diangkat oleh Direktur Utama dan
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
Jumlah personil yang ditugaskan di Internal Audit sesuai dengan
kebutuhan untuk pelaksanaan tugas Internal Audit.
a. SPI/fungsi Audit Internal memiliki rencana kebutuhan
tenaga auditor/SDM.
b. Jumlah tenaga auditor mencukupi kebutuhan Perusahaan.
Kecukupan tenaga auditor dihasilkan dari analisis beban
kerja (Man-days) yang dilakukan oleh Audit Internal atau
Divisi SDM.
Kualitas tenaga auditor yang ditugaskan di fungsi Audit Internal
sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya.
a. Pimpinan fungsi Audit Internal memiliki keahlian yang
diakui dalam profesi auditor internal dengan mendapatkan
sertifikasi profesi yang tepat (Certified Internal
Auditor/Qualified Internal Auditor).
b. Staf auditor internal memiliki pengetahuan dan keahlian
yang diperlukan dan sebagian auditor telah mendapatkan
program sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang
jabatan dalam Fungsi Audit Internal.
c. Terdapat program pengembangan profesi secara
berkelanjutan bagi staf Auditor Internal, baik untuk
mempertahankan sertifikasi profesinya maupun
mengikutsertakan staf auditor internal dalam pendidikan
yang mendukung usaha-usaha memperoleh sertifikasi
profesi.
d. Staf Audit Internal memiliki kualitas yang memadai atas
profesionalitas personil Audit Internal di Perusahaan.

29
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Fungsi Audit Internal memiliki Pedoman Audit, mekanisme kerja
dan supervisi di dalam organisasi Fungsi Audit Internal.
a. Kepala Internal Audit menetapkan kebijakan dan prosedur
sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan Fungsi
Pengawasan Intern. Bentuk dan isi prosedur disesuaikan
dengan struktur organisasi Fungsi Audit Internal dan ukuran
Fungsi Audit Internal serta kompleksitas kegiatan usaha
Perusahaan.
b. Kepala Internal Audit /Fungsi Internal Audit melaksanakan
program jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit
Internal yang mencakup seluruh aspek dari aktivitas fungsi
pengawasan intern.
c. SPI/Fungsi Internal Audit melakukan penilaian atas program
jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit Internal
secara keseluruhan. Review (assessment) berkala dilakukan
untuk menilai kepatuhan terhadap Charter Audit Internal,
standar dan kode etik, efisiensi serta efektivitas dari Internal
Audit memenuhi kebutuhan dari berbagai stakeholders-nya,
assessment yang dilakukan oleh assessor independen
sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.
35 130 Fungsi Audit Internal merencanakan Program Kerja Tahunan
pengawasan intern dan melaksanakan pengawasan sesuai yang
sudah ditetapkan, antara lain:
a. Fungsi Audit Internal menyusun Program Kerja Pengawasan
Tahunan /PKPT (Rencana Audit Tahunan) dengan
pendekatan risiko (risk based auditing).
b. Rencana Penugasan (Program Kerja Pengawasan Tahunan
/PKPT) disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite
Audit untuk mendapatkan pertimbangan dan saran-saran.
c. Rencana penugasan (PKPT) disetujui oleh Direktur Utama
dikomunikasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris cq
Komite Audit.
d. Fungsi Audit Internal melaksanakan audit berdasarkan
program kerja pengawasan tahunan yang ditetapkan.
e. Tingkat pencapaian (kinerja) target-target dalam PKPT
(Jumlah Audit dan Pelaporan Audit) yang memadai sesuai
dengan yang telah ditetapkan.
Fungsi Audit Internal melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Direktur Utama, Dewan Komisaris dan Komite Audit baik dalam
bentuk hardcopy maupun pemaparan langsung dalam rapat.
a. Penanggung jawab Fungsi Audit Internal melaporkan hasil
kerjanya (penugasan pengawasan intern) kepada Direktur

30
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Utama.
b. Laporan hasil penugasan pengawasan intern disampaikan
kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit termasuk hasil
assessment atas program jaminan kualitas dan peningkatan
fungsi pengawasan intern harus disampaikan juga kepada
Dewan Komisaris cq Komite Audit.
Fungsi Audit Internal memberikan kontribusi terhadap
perbaikan/peningkatan proses Tata Kelola (governace),
manajemen risiko, dan pengendalian intern.
a. Fungsi Audit Internal memberikan rekomendasi (masukan
atas prosedur) dan pengawasan tindak lanjut rekomendasi
yang meningkatkan proses Tata Kelola (governance).
b. Fungsi Audit Internal memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pengelolaan risiko dan pengendalian intern
kepada Perusahaan.
Fungsi Audit Internal memberikan masukan tentang upaya
pencapaian strategi bisnis Perusahaan, yang mencakup :
a. Fungsi Audit Internal mengevaluasi sejauh mana sasaran
dan tujuan program serta kegiatan operasi telah ditetapkan
sejalan dengan tujuan organisasi.
b. Fungsi Audit Internal memberi masukan atas konsistensi
hasil-hasil yang di peroleh dari kegiatan dan program
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan kepada
manajemen.
Fungsi Audit Internal memantau tindak lanjut rekomendasi hasil
pengawasan internal dan eksternal.
a. Penanggung jawab Fungsi Audit Internal memiliki pedoman
untuk memantau tindak lanjut rekomendasi hasil
pengawasan intern dan pengawasan ekstern, yaitu diatur
dalam Pedoman Audit Intern bagian Pemantauan Tindak
Lanjut.
b. Fungsi Audit Internal secara efisien dan efektif
melaksanakan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil
pengawasan intern dan pengawasan ekstern dan
mendokumentasikan hasil pemantauan.
c. Kepala SPI/Fungsi Audit Internal melaporkan hasil
pemantauan tindak lanjut kepada Direktur Utama dengan
tembusan Dewan Komisaris cq Komite Audit.
Tingkat penerapan rekomendasi yang disampaikan oleh SPI dapat
diterapkan/dijalankan dan rekomendasi Fungsi Audit Internal
memperbaiki kegiatan operasional unit.

31
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
36 131 Sekretaris Perusahaan memiliki pengalaman profesional dan
kompetensi yang dimiliki mencakup pasar modal, manajemen
keuangan, dan komunikasi Perusahaan baik yang didapatkan
melalui pendidikan formal, pelatihan maupun pengalaman kerja.
Mendokumentasikan Surat pengangkatan oleh Ditektur Utama
dan persetujuan Dewan Komisaris atas penunjukan Sekretaris
Perusahaan.
36 132 Laporan Triwulanan dan Tahunan seluruhnya disampaikan tepat
waktu kepada Dewan Komisaris untuk ditelaah sebelum
disampaikan kepada pemegang saham.
Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan
untuk "Proses Release" atas setiap pernyataan dalam tingkatan
Direksi.
Sekretaris Perusahaan menyusun jadwal dan tahapan kegiatan
menjelang RUPS/RUPSLB dan Rapat Direksi.
Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan
Daftar Pemegang Saham yang tertuang dalam Anggaran Dasar
Perusahaan.
Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan
Daftar Khusus.
Terkait Risalah Rapat Direksi.
a. Risalah Rapat memuat keputusan rapat sebelumnya.
b. Apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting
comments) dengan apa yang diputuskan dalam Rapat
Direksi dicantumkan dalam risalah rapat.
c. Seluruh Risalah Rapat Direksi memuat hasil evaluasi atas
pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya.
Terkait pelaporan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan
kepada Direktur Utama:
a. Sekretaris Perusahaan memberikan Laporan yang berkaitan
dengan tugasnya secara berkala, dan apabila diminta dapat
memberikannya kepada Dewan Komisaris.
b. Sekretaris Perusahaan memberikan Laporan hasil telaah
terhadap peraturan perundang-undangan yang baru.
c. Sekretaris Perusahaan dibantu oleh pihak independen
dalam hal ini KAP membuat laporan hasil telaah tingkat
kepatuhan Perusahaan kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
36 133 Mendokumentasikan terkait evaluasi atas pelaksanaan tugas
Sekretaris Perusahaan.

32
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Tingkat pencapaian program kerja pelaksanaan tugas Sekretaris
Perusahaan memadai sesuai target.
37 134 Surat undangan RUPS mencantumkan pemberitahuan bahwa
bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor
Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai
dengan tanggal RUPS diadakan
37 135 Panggilan RUPS mencakup informasi mengenai setiap mata acara
dalam agenda RUPS termasuk usul yang direncanakan Direksi
untuk diajukan dalam RUPS, dengan ketentuan apabila informasi
tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS,
maka informasi dan/atau usul itu harus disediakana di kantor
Perseroan sebelum RUPS diselenggarakan

Total area of improvement untuk Aspek IV Direksi adalah sebanyak 117 rekomendasi.

33
Simpulan dan Rekomendasi

V. Pengungkapan Informasi dan Transparansi


21,423 %
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Skor capaian sebesar 6,228 dari total bobot sebesar 9,000 atau 21,423% yaitu
mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Tidak Baik”

Praktik yang Sejalan


Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
Website Perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi
39 139
penting Perusahaan.
Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan
39 141
www.bumn.go.id dimutakhirkan secara berkala.
Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi
39 142
penting Perusahaan yang disediakan dalam website Perusahaan.

Area of Improvement
Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
38 136 Menyusun kebijakan pengendalian informasi Perusahaan
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi yang
mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi yang dikategorikan informasi publik dan
informasi rahasia Perusahaan,
b. Prosedur pengungkapan informasi perusahaan kepada
stakeholders.
c. Pihak-pihak yang dapat memberikan dan/atau
menyampaikan informasi publik.
38 137 Mematuhi kebijakan pengendalian informasi Perusahaan apabila
telah disusun
39 138 Perusahaan memiliki kebijakan pemutakhiran website dalam
bentuk Pedoman & Prosedur Pengeloalaan Situs Web.
39 140 Perusahaan memiliki media komunikasi lain selain website untuk
mengkomunikasikan kebijakan informasi penting Perusahaan
seperti majalah, bulletin dan lainnya.
40 143 Perusahaan menyusun Laporan Tahunan.
 Penyajian laporan tahunan memenuhi ketentuan umum antara
lain:
- disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara
berdampingan.
- mencantumkan identitas Perusahaan dengan jelas. Nama

34
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Perusahaan dan tahun Laporan Tahunan dengan jelas dan
mudah terbaca ditampilkan pada:
1. Sampul muka,
2. Samping,
3. Sampul belakang, dan
4. Setiap halaman.
Dicetak pada kertas yang berwarna terang sehingga mudah dibaca
dan jelas.
Disajikan dalam website Perusahaan dan dapat diunduh.
40 144 Laporan Tahunan menyajikan mengenai Ikhtisar Data Keuangan
Penting antara lain:
 laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, rasio-
rasio keuangan secara umum dan relevan dengan industri
perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun
buku.
 Informasi harga Saham tertinggi, terendah, dan penutupan,
serta jumlah Saham yang diperdagangkan (dicatatkan) untuk
setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika
ada). Harga Saham sebelum perubahan permodalan terakhir
wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena
pemecahan Saham, dividen Saham, dan Saham bonus dalam
bentuk grafik dan tabel.
 Informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang
diterbitkan yang masih beredar, tingkat bunga, dan tanggal
jatuh tempo dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, mencakup
informasi mengenai (1) jumlah obligasi/obligasi konversi yang
beredar, (2) tingkat bunga; (3) Tanggal jatuh tempo; (4)
Peringkat obligasi.
40 145 Laporan Tahunan menyajikan mengenai :
 Laporan Dewan Komisaris antara lain
- Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan
- Pandangan atas prospek usaha yang disusun oleh Direksi
- Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan
Komisaris
- Perubahan komposisi Dewan Komisaris. (jika ada)
 Laporan Direksi memuat:
- Kinerja Perusahaan yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi
Perusahaaan.

35
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
- Prospek usaha.
- Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang
dilaksankan oleh Perusahaan
- Perubahan komposisi Direksi. (jika ada)
 Tanda-tangan anggota Direksi dan Dewan Komisaris memuat:
- Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.
- Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan.
- Ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.
- Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang
bersangkutan dalam hal terdapat Anggota Dewan
Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan
Tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri
dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan
tertulis dari yang bersangkutan.
40 146 Laporan Tahunan menyajikan informasi Profil Perusahaan, antara
lain mengenai:
 Nama dan alamat Perusahaan mencakup informasi tentang
nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor
faksimili, email, dan website.
 Riwayat singkat Perusahaan mencakup tanggal/tahun
pendirian, nama dan perubahan nama Perusahaan (jika ada).
 Bidang usaha meliputi jenis produk dan jasa yang dihasilkan.
 Struktur organisasi dalam bentuk bagan, meliputi nama dan
jabatan.
 Visi dan Misi Perusahaan yang mencakup:
(a) penjelasan tentang visi Perusahaan,
(b) penjelasan tentang misi Perusahaan.
 Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Dewan
Komisaris (umur, pendidikan, dan pengalaman kerja).
 Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
(umur, pendidikan, dan pengalaman kerja).
 Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi
pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan
pelatihan karyawan). Informasi memuat antara lain:
- Jumlah karyawan berdasarkan level organisasi,
- Jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan,
- Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan;

36
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
- Biaya yang telah dikeluarkan.
 Komposisi Pemegang Saham:
- Nama Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih
Saham.
- Direktur dan Komisaris yang memiliki Saham (Direksi dan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib melaporkan
kepada Perusahaan mengenai kepemilikan Sahamnya
dan/atau keluarganya pada Perusahaan yang bersangkutan
dan Perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya).
- Pemegang Saham masyarakat dengan kepemilikan Saham
masing-masing kurang dari 5%.
 Daftar Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan asosiasi
 Kronologis pencatatan Saham
 Kronologis pencatatan Efek lainnya
 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar
modal
 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang
memuat antara lain:
- Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik (KAP)
 Akuntan Perseroan memuat antara lain:
- Waktu periode audit akuntan publik mengaudit laporan
keuangan Perusahaan
- Besarnya fee audit dan Jasa lain yang diberikan akuntan
selain jasa financial audit
 Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perseoran baik yang
berskala nasional maupun internasional
 Nama dan alamat anak perusahaan dan/atau kantor cabang.
40 147 Laporan Tahunan Menyajikan Analisis dan Pembahasan
Manajemen atas Kinerja Perusahaan, antara lain mengenai
 Tinjauan operasi per segmen usaha, antara lain:
- Produksi
- Penjualan /pendapatan usaha,
- Proftabilitas,
- Peningkatan/penurunan kapasitas program untuk masing-
masing segmen usaha.
 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan yakni analisis kinerja
keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya
(dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
- Aset Lancar, Aset Tidak Lancar, dan Jumlah Aset,

37
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
- Liabilitas Jangka Pendek, Liabilitas Jangka Panjang, dan
Jumlah Liabilitas,
- Pendapatan Usaha,
- Beban Usaha,
- Laba Bersih.
 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar Liabilitas
dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan antara lain
memuat penjelasan tentang:
- Kemampuan Membayar Hutang,
- Tingkat Kolektibilitas Piutang,
 Bahasan tentang Struktur Modal (capital structure), mengenai:
- Struktur Modal,
- Kebijakan manajemen atas Struktur Modal (Capital Structur
Policies),
- Tingkat likuiditas Perusahaan.
 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang
modal tentang:
- Tujuan dari ikatan tersebut,
- Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan,
- Mata uang yang menjadi denominasi,
- Langkah langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing
 Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung
kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
 Uraian tentang komponen-komponen substansial dari
pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil
usaha Perusahaan.
 Laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau
penurunan yang material dan penjualan atau pendapatan
bersih, disertai dengan bahasan tentang penyebab dari
perubahan tersebut.
 Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan
atau pendapatan bersih Perusahaan serta laba operasi
Perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak Perusahaan
memulai usahanya, jika baru mulai usahanya kurang dari 2
(dua) tahun.
 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal
Laporan Akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan
risiko udaha di masa datang.
 Uraian tentang prospek usaha Perusahaan. Ekonomi secara

38
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
umum dan pasar internasional serta dapat disertai data
pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak
dipercaya
 Uraian tentang aspek pemasaran atas Produk dan Jasa
Perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
 Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta
jumlah dividen kas per Saham dan jumlah dividen per tahun
yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku
terkahir yang memuat uraian tentang:
- Besarnya dividen untuk masing-masing tahun,
- Besarnya payout ratio.
 Realisasi penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
 Informasi material, antara lain mengenai Investasi, Ekspansi,
Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Hutang/Modal.
 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan
dampaknya terhadap Laporan Keuangan.
 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap Laporan Keuangan.
40 148 Laporan Tahunan menyajikan praktik Tata Kelola Perusahaan,
antara lain mengenai
 Uraian Dewan Komisaris memuat antara lain:
- Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris,
- Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya
remunerasi Anggota Dewan Komisaris,
- Frekuensi pertemuan,
- Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.
 Uraian Direksi memuat antara lain:
- Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi,
- Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya
remunerasi anggota Direksi, yang meliputi gaji, fasilitas,
dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan
yang bersangkutan,
- Frekuensi Pertemuan,
- Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan,
- Program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi Direksi.
 Komite Audit memuat antara lain:
- Nama, jabatan, riwayat hidup singkat, anggota komite

39
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
audit
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit,
- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit,
- Independensi anggota Komite Audit.
 Fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi memuat antara lain:
- Nama, jabatan, riwayat hidup singkat, anggota komite
audit
- Independensi anggota komite nominasi dan remunerasi
- Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan
remunerasi
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite
nominasi dan remunerasi.
 Komite Manajemen Risiko memuat antara lain:
- Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite
Audit,
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit,
- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit,
- Independensi anggota Komite Audit
 Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan memuat antara
lain:
- Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan,
- Uraian pelaksanaan tugas sekretaris Perusahaan
 Uraian mengenai pelaksanaan pengawasan dan pengendalian
intern.
 Uraian tentang Unit Audit Internal memuat antara lain:
- Informasi tentang keberadaan Satuan Pengawasan Intern,
- Penjelasan tentang Piagam Satuan Pengawasan Intern;
- Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Satuan
Pengawasan Intern
- Uraian pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Intern,
- Nama dan riwayat hidup singkat Kepala Satuan
Pengawasan Intern.
 Uraian mengenai manajemen risiko antara lain
- Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi
perusahaan
- Upaya untuk mengelola risiko tersebut
 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama
mengenai komitmen Perusahaan terhadap perlindungan

40
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
Produk dan Konsumen memuat antara lain informasi tentang:
- Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen
- Program peningkatan layanan kepada Konsumen,
- Biaya yang telah dikeluarkan.
 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama
mengenai Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan yang
telah dilakukan, memuat antara lain informasi tentang:
- Program mitra usaha binaan perusahaan
- Program Pengembangan Pendidikan
- Program perbaikan kesehatan
- Program Pengembangan seni budaya
- Biaya yang dikeluarkan.
 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama
aktivitas lingkungan, memuat antara lain informasi tentang:
- Aktivitas pelestarian lingkungan,
- Aktivitas pengelolaan lingkungan,
- Sertifikasi Lingkungan,
- Biaya yang telah dikeluarkan.
 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan
memuat antara lain:
- Pokok perkara/gugatan;
- Kasus posisi;
- Status penyelesaian perkara/gugatan;
- Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan Perusahaan.
 Etika Perusahaan, antara lain:
- Keberadaan Pedoman Perilaku;
- Isi Pedoman Perilaku;
- Penyebaran Pedoman Perilaku kepada karyawan dan
upaya penegakannya;
- Pernyataan mengenai budaya Perusahaan (corporate
culture) yang dimiliki Perusahaan.
 Akses informasi dan data Perusahaan, yaitu uraian mengenai
tersedianya akses informasi dan data Perusahaan kepada
publik, misalnya melalui website Perusahaan, media masa,
mailing list, buletin dsb.
40 149 Laporan Tahunan mengungkapkan informasi Laporan Keuangan
yaitu:

41
Simpulan dan Rekomendasi

Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
 Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Bapepam.
 Opini akuntan atas Laporan Keuangan adalah Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
 Deskiripsi Auditor Independen di Opini memuat antara lain:
- Nama dan tanda tangan,
- Tanggal Laporan Audit,
- Nomor Izin Kantor Akuntan Publik (KAP).
 Laporan Keuangan yang lengkap, yaitu: Laporan Posisi
Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan catatan atas laporan keuangan
serta disajikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir.
 Penyajian Laporan Keuangan sesuai ketentuan Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan yang ditertibkan Bapepam LK
dan/atau institusi yang berwenang.
41 150 Mengikuti kompetisi ARA dengan muatan dan kualitas terbaik
sehingga dapat meraih juara.
41 151 Perusahaan berpartisipasi dalam penghargaan CSR (Sustainability
Reporting Award) dan sejenisnya.
Perusahaan memperbaiki kualitas informasi dan media publikasi
serta mengikuti kompetisi yang relevan, sehingga meraih
penghargaan dibdang tersebut.

Total area of improvement untuk Aspek V Pengungkapan Informasi dan Transparansi


adalah sebanyak 68 rekomendasi.

42
Simpulan dan Rekomendasi

VI. Aspek Lainnya

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Skor capaian sebesar 0,000 dari nilai maksimal sebesar 5,000 atau 0,000% yaitu
mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “-”

Praktik yang Sejalan


Kode
Praktik yang Sejalan
Aspek Indikator
42 152 Aspek tidak diberikan nilai karena pencapaian skor GCG < 85%.
43 153 Tidak terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik.

Area of Improvement
Kode
Area of Improvement
Aspek Indikator
- - -

Total area of improvement untuk Aspek VI Aspek Lainnya adalah sebanyak 0


rekomendasi.

43
Profil Perusahaan dan Metodologi

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Profil Perusahaan dan Metodologi

PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI


SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

A. Riwayat Singkat dan Profil Perusahaan

PT Akses Pelabuhan Indonesia selanjutnya disingkat “API” atau Perusahaan merupakan


anak perusahaan dari PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan PT Pelabuhan Tanjung
Priok yang didirikan pada tanggal 4 Agustus 2014. Pendirian API oleh PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) dipicu oleh kebutuhan
akses darat dengan kapasitas dan kualitas yang memadai untuk mendukung
pengembangan Pelabuhan New Priok Kalibaru. IPC melalui PT Pengembang Pelabuhan
Indonesia dari tahun 2012 mulai melakukan konstruksi Pelabuhan New Priok Kalibaru
berupa terminal kontainer dengan kapasitas sampai 12.5 teus/tahun dan terminal
curah cair (petrolium) sebesar 10.000 metric ton/tahun. Target awal yang dibebankan
pada API adalah melakukan akuisisi saham Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang dimiliki oleh
perusahaan Malaysia. Sebuah jalan tol yang sangat strategis bagi pelabuhan Tanjung
Priok menghubungkan dengan hinterland utama berupa daerah industri di arah Timur.

Bagi IPC bahkan secara nasional API adalah pioneer dalam bidang penyediaan jalan
akses khusus dan/atau jalan tol ke pelabuhan dan fasilitas pendukungnya yang pada
tahap awaldibuat untuk mendukung akses menuju pelabuhan-pelabuhan di lingkungan
IPC dan ditahap berikutnya tidak tertutup kemungkinan untuk mendukung akses
menuju pelabuhan-pelabuhan di luar IPC.

B. Visi, Misi dan Kompetensi Inti Perusahaan

Semua jajaran Perusahaan harus mempunyai gambaran yang sama tentang tujuan akhir
perusahaan sehingga visi dan misi yang ditetapkan mampu membawa Perusahaan
mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana Jangka Panjang Tahun 2016 - 2020

Visi Perusahaan

“Menjadi Pengembang Jalan Akses Pelabuhan (berupa Jalan Tol atau jalan non Tol)
Dalam Rangka Peningkatan Efesiensi Biaya Logistik di Indonesia”

Misi Perusahaan

“Memperlancar Arus Barang Dari Area Industri Menuju Pelabuhan Untuk Mengurangi
Biaya Logistik Nasional”

44
Profil Perusahaan dan Metodologi

Kompetensi Inti Perusahaan

Kompetensi Inti Perusahaan adalah:


1. Melakukan kajian bisnis dan legal pengembangan jalan tol dibantu oleh
konsultan yang ahli di bidang masing-masing.
2. Melakukan kajian trafik pada jaringan jalan tertentu dan memberikan solusi atas
permasalahan trafik sampai dengan jangka waktu tertentu dibantu oleh
konsultan yang ahli di bidang transportasi.
3. Melakukan perencanaan Highway, Detail Engineering Design jalan raya/jalan tol
dengan segala fasilitas pendukungnya termasuk perencanaan operasional
dibantu oleh konsultan yang ahli di bidang masing-masing.

C. Tata Nilai / Budaya Perusahaan

 Integritas (Integrity)
Menunjukkan etos kerja kepada semua orang dan pengambilan langkah berdasarkan
prosedur, kebijakan dan peraturan yang berlaku.

 Profesional (Professional)
Mendorong setiap insan di perusahaan untuk senantiasa bekerja dengan standard
kualitas yang tinggi berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang mutakhir.

 Inovasi (Innovation)
Mendorong setiap insan di perusahaan untuk senantiasa berpikir dan bertindak
dalam memberikan produk dan layanan dengan inovasi terbaik bagi kepuasan
pelanggan dan stakeholder.

 Keberlanjutan (Sustainability)
Memastikan pertumbuhan pendapatan perusahaan untuk pengembangan masa
depan.

D. Bidang Usaha Perusahaan

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan
adalah di bidang penyelenggara proyek akses khusus (jalan tol dan non tol) ke
Pelabuhan, ditambah pengembangan bisnis yang berkaitan dengan pengembangan
jalan khusus Pelabuhan (tol/Non tal) seperti Rest Area dengan fasilitas untuk
mendukung kegiatan logisitik (Depo, Pergudangan bahkan pada tahap lanjut sampai
pada Kawasan Berikat Kepabeanan).

45
Profil Perusahaan dan Metodologi

E. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris Perusahaan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

1. Komisaris Utama : Arif Suhartono

Adapun susunan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama : Iwan Ridwan


2. Direktur Teknik dan Korporasi : Ari Sunaryono
3. Direktur Keuangan dan SDM : Nofal Hayin K.

F. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan

Ikhtisar Keuangan Perusahaan dari tahun 2015-2017 adalah sebagai berikut:

dalam Rp Ribu
Uraian 2015 2016 2017
Laba Rugi Komprehensif
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 3.124.066.836 11.829.955.283 14.405.641.344
Badan
Pajak Penghasilan Badan - - -
Rugi Tahun Berjalan 3.124.066.836 11.829.955.283 14.405.641.344
Penghasilan Komprehensif Lain - - -
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan 3.124.066.836 11.829.955.283 14.405.641.344
Posisi Keuangan
Aset Lancar 14.546.835.605 110.745.368.454 452.278.513.128
Aset Tidak Lancar 126.962.268.630 126.212.042.481 128.265.167.567
Jumlah Aset 141.509.104.235 236.957.410.935 580.543.680.695
Liabilitas Jangka Pendek 54.828.275.985 162.106.537.968 224.098.449.072
Liabilitas Jangka Panjang - - -
Jumlah Liabilitas 54.828.275.985 162.106.537.968 224.098.449.072
Jumlah Ekuitas 86.680.828.250 74.850.872.967 356.445.231.623

G. Metodologi Self Assessment GCG

Tujuan Self Assessment GCG

Tujuan pelaksanaan Self Assessment penerapan GCG di Perusahaan adalah:

1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian/evaluasi tingkat pemenuhan


kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan di Perusahaan, melalui
pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan GCG
nya;

46
Profil Perusahaan dan Metodologi

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di Perusahaan, serta


mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria
GCG dengan penerapan GCG di Perusahaan yang bersangkutan;

3. Memonitor konsistensi penerapan GCG di Perusahaan dan memperoleh masukan


untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan Corporate Governance di
lingkungan Perusahaan;

4. Melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen, infrastructure


dan softstructure terkait GCG serta memberikan penilaian scoring berdasarkan
parameter alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
terhadap praktik GCG di Perusahaan dan memberikan hasil evaluasi dan analisis;

5. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap kesenjangan yang ditemukan


dalam implementasi GCG di Perusahaan sejalan dengan best practices.

Periode Self Assessment dan Implementasi GCG

Periode penerapan GCG di Perusahaan yang dinilai dalam pelaksanaan Self Assessment
GCG ini adalah sampai dengan tahun 2017 sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar
pengambilan kesimpulan atau penilaian.

Parameter Penilaian

Berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-
16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN.

Indikator/parameter tersebut dikelompokan dalam enam faktor/aspek penerapan GCG


yang terdiri dari:
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara
Berkelanjutan;
2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal;
3. Dewan Komisaris;
4. Direksi;
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi;
6. Aspek Lainnya.

Pengumpulan & Penilaian Data

Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data diolah dengan


menggunakan Kertas Kerja Self Assessment. Kertas kerja penilaian/evaluasi GCG
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap pertama, Assessor mempelajari uraian yang termuat pada kolom Aspek
Penerapan GCG/Indikator/Parameter dan faktor-faktor yang diuji kesesuaian
penerapannya.

47
Profil Perusahaan dan Metodologi

2. Tahap kedua, Assessor menyusun analisis kecukupan pelaksanaan GCG, dengan


melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menetapkan metode perolehan data yang akan digunakan untuk menilai
setiap faktor yang diuji kesesuaian penerapannya, yaitu meliputi:

 Review Dokumen
Dokumen-dokumen Perusahaan yang relevan diperoleh assessor dari pihak
Perusahaan melalui tim counterpart Perusahaan. Dalam proses ini assessor
bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan dokumen. Dokumen yang
terkumpul dianalisis untuk menentukan apakah aktivitas organ Perusahaan
telah sesuai dengan parameter pengujian berdasarkan informasi dari
dokumen. Simpulan hasil analisis dokumen bersifat sementara dan akan
dilengkapi dengan wawancara.

 Wawancara dan/atau observasi


Materi wawancara disusun berdasarkan kesimpulan sementara dari review
dokumen. Wawancara merupakan forum klarifikasi terkait dengan praktik-
praktik GCG yang tidak diperoleh dari metode review dokumen dan
kuesioner.

b. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan berdasarkan butir a, untuk


menilai pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam
setiap parameter/sub indikator.

c. Membandingkan pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian


penerapannya pada setiap parameter/sub indikator dengan pelaksanaan GCG
sesuai data dan informasi yang diperoleh pada butir b, yang meliputi
penjelasanan kelemahan dan/atau kekuatan yang dimiliki Perusahaan yang
bersangkutan.

d. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan kelemahan penerapan


GCG pada seluruh faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam
setiap parameter/sub indikator yang memberikan usulan rekomendasi yang
dituangkan pada kolom identifikasi masalah dan usulan rekomendasi.

e. Berdasarkan butir c, menyusun analisis pelaksanaan GCG Perusahaan


dimaksud dan dimuat pada kolom (Analisis Penerapan GCG).

3. Tahap ketiga, setelah melakukan Analisis Penerapan GCG per Parameter/Sub


indikator, Penilai/evaluator dapat mengambil kesimpulan melalui penetapan
tingkat pemenuhan setiap parameter/sub indikator beserta penjelasannya, dengan
berpedoman pada faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya.

Untuk tingkat pemenuhan penerapan GCG oleh Perusahaan untuk setiap faktor-faktor
yang diuji kesesuaian penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator ditetapkan
sebagai berikut:

48
Profil Perusahaan dan Metodologi

1. Keberadaan SOP/kebijakan/peraturan yang melandasi proses yang dilaksanakan


oleh organ Perusahaan (Pemegang Saham/RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi),
termasuk kelengkapan muatan SOP/kebijakan/peraturan;
2. Diseminasi/sosialisasi SOP/kebijakan/peraturan;
3. Pemahaman para partisipan yang melaksanakan proses;
4. Rencana pelaksanaan atas proses sesuai SOP/kebijakan/peraturan;
5. Pelaksanaan proses di organ Perusahaan sesuai SOP/kebijakan/peraturan;
6. Keluaran/output atas proses yang dilaksanakan organ Perusahaan;
7. Kualitas keluaran/output yang dihasilkan.

Tingkatan pemenuhan “Faktor-faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya”


dikategorikan/diberikan nilai dalam lima tingkatan, yaitu 0; 0,25; 0,50; 0,75 dan 1.

Sebagai langkah akhir, Assessor menetapkan nilai/skor hasil penilaian/evaluasi


penerapan GCG Perusahaan, dengan menetapkan klasifikasi kualitas penerapan GCG
baik per indikator, aspek maupun keseluruhan, berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tingkat Capaian Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG


1 Nilai di atas 85 Sangat Baik
2 75 <X ≤ 80 Baik
3 60 < X ≤ 75 Cukup Baik
4 50 < X ≤ 60 Kurang Baik
5 Nilai < 50 Tidak Baik

Pelaporan

Hasil penilaian dan evaluasi dilaporkan kepada RUPS bersamaan dengan penyampaian
Laporan Tahunan. Yang dimaksud bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan
adalah Laporan Penilaian Penerapan GCG Perusahaan atau Laporan Evaluasi Penerapan
GCG Perusahaan menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari Laporan Pelaksanaan
Good Corporate Governance Perusahaan yang dimuat dalam Laporan Tahunan
Perusahaan.

Pelaporan hasil penilaian/evaluasi penerapan GCG merupakan tahapan akhir dari


kegiatan pengukuran terhadap penerapan GCG Perusahaan. Format laporan hasil
penilaian/evaluasi penerapan GCG, terdiri dari:

1. Halaman judul;
2. Daftar isi;
3. Daftar Lampiran;
4. Ringkasan eksekutif;
5. Simpulan dan Rekomendasi;
6. Profil Perusahaan dan Metodologi;
7. Uraian hasil penilaian/evaluasi;
8. Lampiran.

49
Uraian Hasil Penilaian/Evaluasi

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
BAB I
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

BAB I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN
1. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan 1,218 1,218
1. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,609 1,00 0,609
Pedoman Tata Kelola  Perusahaan telah memiliki GCG Code dalam 1) Pedoman GCG -
Perusahaan yang Baik tanggal 1 Juli 2016.
bentuk Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang
(GCG Code) yang diterbitkan tahun 2017. (1) Rekomendasi:
ditinjau dan  Kebijakan Tata Kelola Perusahaan telah
dimutakhirkan secara mengacu pada pedoman penerapan GCG
berkala. BUMN yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN
NO PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN
(1)

 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan terakhir


diterbitkan bulan Desember 2017. Karena
Kebijakan baru diterbitkan tahun 2017,
Perusahaan belum memandang perlu untuk
meninjau dan memutakhirkan kembali (1)
 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan telah
ditandatangani oleh Organ Perusahaan yaitu
Dewan Komisaris dan Direksi. (1)

Kelemahan:

50
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
2. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,609 1,00 0,609
Pedoman Perilaku yang  Perusahaan telah memiliki Pedoman Perilaku 1) Pedoman Perilaku -
ditinjau dan Perusahaan (CoC)
Perusahaan/Code of Conduct (CoC) yang
(1) (2) bulan Desember
dimutakhirkan secara diterbitkan Desember 2017. 2017
berkala.  Pedoman Perilaku Perusahaan telah Rekomendasi:
ditandatangani oleh Direksi dan Dewan 
Komisaris pada bulan Desember 2017.
 CoC tahun 2017 telah memuat antara lain: (1)
- Muatan Code of Conduct telah memuat
Pernyataan Komitmen Direksi dan Dewan
Komisaris;
- Nilai-nilai perusahaan (values); (hal.7)
- Benturan kepentingan; (hal.17)
- Pemberian dan penerimaan hadiah, jamuan,
hiburan, dan pemberian donasi; (hal.19)
- Kepedulian terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja serta pelestarian; (hal.11)
- Kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pekerjaan dan promosi; (hal.4)
- Integritas laporan keuangan (hal.24)
- Perlindungan informasi perusahaan (hal.29)
- Informasi orang dalam; (N/A)
- Perlindungan harta perusahaan; (hal.26)
- Kegiatan sosial dan politik; (hal.19)
- Etika yang terkait dengan stakeholders;
(hal.12)
- Pelanggaran dan sanksi. (hal 35)
- Mekanisme penegakan Pedoman Perilaku
termasuk pelaporan atas pelanggaran (hal 34)

51
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Code of Conduct terbaru diterbitkan Desember
2017. Karena Kebijakan baru diterbitkan tahun
2017, Perusahaan belum memandang perlu
untuk meninjau dan memutakhirkan kembali (2)

Kelemahan:

2. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Pedoman perilaku secara konsisten 1,217 0,381
3. Direksi menunjuk Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,456 0,00 0,000
seorang Direksi sebagai - - -
penanggung jawab
dalam penerapan dan Kelemahan: Rekomendasi:
pemantauan Tata Kelola  Belum terdapat dokumen yang menunjuk  terdapat dokumen yang
Perusahaan yang Baik Direktur sebagai Direksi yang bertanggung menunjuk Direktur
Jawab terhadap pemantauan dan penerapan sebagai Direksi yang
Tata Kelola Perusahaan yang baik berikut tugas bertanggung Jawab
dan tanggung jawabnya. terhadap pemantauan
 Belum terdapat dokumen yang menunjukan dan penerapan Tata
tugas Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi Kelola Perusahaan yang
sebagai penanggung jawab dalam penerapan baik berikut tugas dan
dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan Yang tanggung jawabnya.
Baik  Terdapat dokumen
yang menunjukan tugas
Direksi yang ditunjuk
oleh rapat Direksi
sebagai penanggung
jawab dalam penerapan

52
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dan pemantauan Tata
Kelola Perusahaan Yang
Baik
 Perusahaan
memberikan laporan
mengenai pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan
yang baik yang
disampaikan kepada
RUPS dan Dewan
Komisaris melalui
Laporan Tahunan dan
Laporan Hasil
Assessment GCG.

4. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,761 0,50 0,381


menciptakan situasi  Perusahaan telah memiliki kebijakan dan 1) Board Manual -
kondusif untuk 2) Pedoman Perilaku
panduan tambahan yang dapat memberikan
(CoC) Tahun 2017
melaksanakan Pedoman panduan lebih jauh tentang berbagai praktik 3) Laporan Tahunan Rekomendasi:
Tata Kelola Perusahaan yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola 2016  Memiliki kebijakan dan
yang Baik (GCG Code) Perusahaan yang baik (GCG Code). Panduan 4) Website panduan tambahan
dan Pedoman Perilaku. tambahan tersebut antara lain Board Manual Perusahaan yang dapat
5) Rekapitulasi
dan Code of Conduct penandatanganan
memberikan panduan
Kebijakan dan panduan tambahan tersebut, kepatuhan COC lebih jauh tentang
telah dikomunikasikan dan disosialisasikan berbagai perkara yang
kepada organ pendukung Dewan Komisaris, terdapat dalam
Direksi dan karyawan Perusahaan. Pedoman Perilaku.
 Semua anggota Direksi telah melakukan Panduan tersebut
penandatanganan pernyataan kepatuhan adalah Kebijakan

53
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
terhadap CoC untuk periode 2017. Dari 3 orang Penerapan
Direksi 3 orang telah menandatangani Whistleblowing System,
pernyataan kepatuhan. (7) Kebijakan gratifikasi,
 Semua karyawan telah melakukan Kebijakan Benturan
penandatanganan pernyataan kepatuhan Kepentingan dan
terhadap CoC tahun 2017. Dari 11 karyawan Kebijakan Manajemen
organic, 11 diantaranya sudah menandatangani Lainnya.
pernyataan kepatuhan COC  Tingkat pemahaman
yang baik terhadap
Kelemahan: Pedoman Tata Kelola
 Perusahaan belum memiliki kebijakan dan Perusahaan yang Baik
panduan tambahan yang dapat memberikan dan Pedoman Perilaku
panduan lebih jauh tentang berbagai perkara oleh Dewan Komisaris
yang terdapat dalam Pedoman Perilaku. dan organ
Panduan tersebut adalah Kebijakan Penerapan pendukungnya, Direksi
Whistleblowing System, Kebijakan gratifikasi. dan karyawan
 Belum terdapat survei untuk mengukur tingkat perusahaan.
pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi serta  Menjadikan Code of
karyawan terhadap GCG Code dan CoC periode Conduct dan peraturan
tahun 2017. teknis sebagai materi
 Perusahaan belum menjadikan Code of dalam proses induction
Conduct dan peraturan teknis sebagai materi bagi karyawan baru.
dalam proses induction bagi karyawan baru.

3. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 0,608 0,304
5. Perusahaan melakukan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,304 0,50 0,152
assessment terhadap  Perusahaan telah melakukan assessment 1) Laporan Hasil Self -
pelaksanaan Tata Kelola Assessment
terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

54
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Perusahaan yang Baik yang Baik dan melaksanakan review (dalam Penerapan GCG Rekomendasi:
dan review secara bentuk self assessment). Self Assessment GCG  Hasil
berkala dan Assessment GCG mengacu pada Keputusan assessment/penilaian
Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK- dan evaluasi dilaporkan
16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. dalam Laporan
Tahunan.
Kelemahan:
 Perusahaan belum mempunyai Laporan
Tahunan

6. Pelaksanaan Tata Kelola Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,304 0,50 0,152


Perusahaan yang Baik  Perusahaan telah memasukkan pelaksanaan 1) Key Performance -
menjadi salah satu Key Indicator PT API
GCG sebagai Key Performance Indicator (KPI)
(1)
Performance Indicator Coorporate. Rekomendasi:
(KPI) yang dituangkan  Tingkat pencapaian
dalam Kontrak Kelemahan: yang memadai atas KPI
Manajemen  tingkat pencapaian atas Index GCG pada KPI mengenai pelaksanaan
Tahun 2016 belum memadai. Tata Kelola Perusahaan
yang Baik.

4. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 1,370 1,370
(LHKPN)
7. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,609 1,00 0,609
Kebijakan tentang  kebijakan/SOP tentang pengelolaan kepatuhan 1) Surat Keputusan -
Kepatuhan Pelaporan Direksi PT
dan Penyampaian LHKPN sebagaimana diatur
Pelabuhan
Harta Kekayaan dalam : (N/A) Indonesia II Rekomendasi:
Penyelenggara - SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) nomor -.
Negara bagi Dewan (Persero) nomor HK.566/16/3/1/PI.II-17 HK.566/16/3/1/PI.II
-17 tanggal 16

55
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Komisaris, Direksi dan tanggal 16 Maret 2017 yang Maret 2017
2)
pejabat satu tingkat di ditandatangani Direktur Utama mengatur
bawah Direksi. tentang Kewajiban melaporkan Harta
Kekayaan bagi Direksi dan Pejabat
Struktural di lingkungan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero). (1)
 Perusahaan telah menetapkan Jabatan dalam
Organisasi Perusahaan yang wajib
menyampaikan LHKPN di lingkungan
Perusahaan sebagaimana yang diatur dalam
Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) nomor
HK.566/16/3/1/PI.II-17 tanggal 16 Maret 2017
yang ditandatangani Direktur Utama tentang
Pengelolaan Terhadap Kepatuhan dan
Penyampaian LHKPN, yaitu mewajibkan kepada
Direksi sebagai pejabat yang wajib
menyampaikan LHKPN. (2) (N/A)
 Ketentuan tentang pejabat perusahaan yang
ditugaskan melaksanakan koordinasi berkaitan
dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan
Perusahaan dalam Surat Keputusan Direksi PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) nomor
HK.566/16/3/1/PI.II-17 tanggal 16 Maret 2017
yang ditandatangani Direktur tentang
Pengelolaan Terhadap Kepatuhan dan
Penyampaian LHKPN, yaitu menunjuk kepada
Sekretaris Perusahaan untuk melakukan
pengelolaan terhadap LHKPN. (1) (N/A)

56
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 butir ke empat SK Direksi PT Pelabuhan
Indonesia ll (Persero) nomor
HK.566/16/3/1/PI.II-17 tanggal 16 Maret 2017
tentang sanksi bagi yang
tidak menyampaikan LHKPN sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan adalah
penundaan pembayaran bonus atau tantiem
sampai yang bersangkutan memenuhi
kewajibannya yang dibuktikan dengan bukti
tanda terima LHKPN. (1) (N/A)

Kelemahan:
-

8. Penyelenggara Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,304 1,00 0,304


Negara/Wajib Lapor  Telah terdapat pelaksanaan sosialisasi dan 1) Materi -
memahami bimbingan teknis tentang LHKPN kepada Sosialisasi
kebijakan/SOP tentang pegawai terkait melalui pendistribusian LHKPN
kepatuhan pelaporan dokumen dan sosialisasi formal. (N/A) 2) Rekapitulasi Rekomendasi:
harta kekayaan  Pejabat wajib lapor telah menyampaikan pelaporan -
penyelenggara negara. LHKPN tepat waktu. (N/A) LHKPN

Kelemahan:
-

57
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
9. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,457 1,00 0,457
melaksanakan  Pejabat yang diwajibkan Lapor LHKPN - -
kebijakan/SOP tentang mematuhi kewajiban menyampaikan LHKPN.
kepatuhan pelaporan (N/A) Rekomendasi:
harta kekayaan  Terdapat pelaporan berkala tentang -
Penyelenggara Negara perkembangan pemenuhan kewajiban
menyampaikan LHKPN. (N/A)
 Terdapat pemberian teguran/sanksi bagi
penyelenggara negara yang belum/tidak
menyampaikan LHKPN sesuai peraturan
perundang-undangan. (N/A)

Kelemahan:
-

5. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. 1,370 0,038
10. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,304 0,13 0,038
ketentuan/kebijakan  Telah Terdapat kebijakan/ketentuan tentang 1) Pedoman -
tentang Pengendalian Perilaku
Pengendalian Gratifikasi sebagaimana diatur
Perusahaan
Gratifikasi. dalam Pedoman Code of Conduct hal 18. (CoC) tanggal Rekomendasi:
Desember  Kebijakan/ketentuan
Kelemahan: 2017 tentang pengendalian
 Belum terdapat dokumen Kebijakan gratifikasi yang meliputi
Pengelolaan Gratifikasi di Lingkungan PT API komitmen Dewan
yang mengatur aspek antara lain: Komisaris dan Direksi,
- Komitmen Dewan Komisaris/Dewan ketentuan-ketentuan
Pengawas dan Direksi. tentang gratifikasi,
- Ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi. fungsi yang ditugaskan

58
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Fungsi yang ditugaskan mengelola mengelola gratifikasi,
gratifikasi. mekanisme pelaporan
- Mekanisme pelaporan gratifikasi. gratifikasi, pemantauan
- Pemantauan atas pelaksanaan. atas pelaksanaan dan
- Sanksi atas penyimpangan ketentuan sanksi atas
gratifikasi. penyimpangan
ketentuan gratifikasi.

11. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,609 0,00 0,000


melaksanakan upaya - - -
untuk meningkatkan
pemahaman terhadap Kelemahan: Rekomendasi:
kebijakan/ketentuan  Belum Terdapat pelaksanaan komunikasi dan  Terdapat pelaksanaan
Pengendalian Gratifikasi sosialisasi tentang Pengendalian Gratifikasi komunikasi dan
kepada Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan sosialisasi tentang
Perusahaan. Pengendalian
 Belum terdapat kegiatan pendistribusian dari Gratifikasi kepada
sebagian ketentuan Pengendalian Gratifikasi di Dewan Komisaris,
lingkungan Perusahaan Direksi dan karyawan
 Belum terdapat kegiatan diseminasi tentang Perusahaan.
Pengendalian Gratifikasi kepada stakeholders.  Terdapat kegiatan
 Belum dilakukannya survei untuk mengukur pendistribusian dari
tingkat pemahaman Dewan Komisaris dan sebagian ketentuan
Direksi serta karyawan terhadap Kebijakan Pengendalian
Gratifikasi Gratifikasi di lingkungan
Perusahaan
 Terdapat kegiatan
diseminasi tentang
Pengendalian
59
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Gratifikasi kepada
stakeholders.
 Melakukan survei untuk
mengukur tingkat
pemahaman Dewan
Komisaris dan Direksi
serta karyawan
terhadap Kebijakan
Gratifikasi

12. Perusahaan Kekuatan : Referensi: Hambatan: 0,457 0,00 0,000


mengimplementasikan - - -
Pengendalian
Gratifikasi. Kelemahan: Rekomendasi:
 belum terdapat kegiatan pengelolaan  Melaksanakan
gratifikasi yang sesuai dengan perundang- kegiatan pengelolaan
undangan. gratifikasi yang sesuai
 Belum terdapat pelaporan tentang dengan perundang-
pengendalian gratifikasi di lingkungan undangan.
Perusahaan.  Melaksanakan
 Belum ada peninjauan terhadap kebijakan pelaporan tentang
gratifikasi. pengendalian
gratifikasi di
lingkungan
Perusahaan.
 Melakukan
peninjauan terhadap
kebijakan gratifikasi.

60
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
6. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan yang 1,217 0,000
bersangkutan (Whistle blowing system)
13. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,304 0,00 0,000
kebijakan tentang - - -
pelaporan atas sistem
pelaporan atas dugaan Kelemahan: Rekomendasi:
penyimpangan pada  Belum terdapat kebijakan tentang sistem  Terdapat kebijakan
Perusahaan (Whistle pelaporan atas dugaan penyimpangan pada tentang sistem
blowing system). Perusahaan (whistle blowing system) pelaporan atas dugaan
 Kebijakan Penerapan Whistle Blowing System penyimpangan pada
(WBS) di lingkungan belum mencakup materi Perusahaan (whistle
sebagai berikut: blowing system)
- Perlindungan pelapor,  Materi pedoman
- Unit pengelola sistem pelaporan penerapan sistem
pelanggaran pelaporan pelanggaran
- Mekanisme penyampaian pelanggaran, (whistle blowing
- Pelaksanaan investigasi, system).
- Pelaporan atas penyelenggaraan sistem
pelaporan pelanggaran.

14. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,304 0,00 0,000


melaksanakan kegiatan - - -
untuk memberikan
pemahaman atas Kelemahan:
kebijakan pelaporan  Belum terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan
atas dugaan whistle blowing system kepada karyawan Rekomendasi:
penyimpangan (whistle  Belum terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan  Terdapat kegiatan
blowing system). whistle blowing system kepada stakeholder sosialisasi kebijakan

61
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
(pihak eksternal). whistle blowing system
kepada karyawan
Perusahaan
 Terdapat kegiatan
sosialisasi kebijakan
whistle blowing system
kepada stakeholder
Perusahaan.

15. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,609 0,00 0,000


melaksanakan kebijakan - -
tentang pelaporan atas Kelemahan:
dugaan penyimpangan  Belum terdapat sarana/media Perusahaan yang
pada Perusahaan memadai untuk mendukung pelaksanaan Rekomendasi:
(whistle blowing kebijakan whistle blowing system  Terdapat sarana/media
system).  Belum terdapat pelaksanaan evaluasi dan Perusahaan yang
pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan memadai untuk
whistle blowing system secara berkala. (3) mendukung
 Belum terdapat pelaporan atas pelaksanaan pelaksanaan kebijakan
kebijakan tentang pelaporan atas dugaan whistle blowing system
penyimpangan pada Perusahaan (whistle  Terdapat pelaksanaan
blowing system). (3) evaluasi dan pelaporan
 Penanganan/tindak lanjut belum sesuai dengan terhadap pelaksanaan
kebijakan atas pengaduan yang diterima kebijakan whistle
Perusahaan. blowing system secara
berkala.
 Terdapat pelaporan
atas pelaksanaan
kebijakan tentang
62
Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

ANALISIS PENERAPAN GCG IDENTIFIKASI PENILAIAN


ASPEK PELAKSANAAN GCG/ TKT –
(KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT PEMENU SKOR
GCG) USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
pelaporan atas dugaan
penyimpangan pada
Perusahaan (whistle
blowing system).
 Terdapat
penanganan/tindak
lanjut sesuai dengan
kebijakan atas
pengaduan yang
diterima Perusahaan.

TOTAL SKOR 7,000 47,293 3,311

63
BAB II
Pemegang Saham dan RUPS

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

BAB II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS
7. RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi 2,423 2,077
16. Pemegang Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 0,50 0,173
Saham/RUPS/Pemilik  Telah terdapat ketentuan umum mengenai 1) Anggaran Dasar -
Modal menetapkan Perusahaan Pasal
pengangkatan dan pemberhentian Direksi
10
Pedoman Pengangkatan sebagaimana diatur dalam:
dan Pemberhentian - Anggaran Dasar Perusahaan, (1) Rekomendasi:
Direksi.  Melengkapi materi
Kelemahan: pedoman pengangkatan
 Belum ada kebijakan tentang Pedoman terkait dan pemberhentian
Alih Tugas/ Jabatan bagi Pekerja di Lingkungan PT Direksi mencakup
Akses Pelabuhan Indonesia (Persero). mekanisme penjaringan
atau nominasi calon
anggota Direksi dan
penilaian/pengujian atas
kepatuhan dan kelayakan
(fit and proper test) bagi
anggota Direksi.

17. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,692 0,75 0,519


melaksanakan penilaian  Telah terdapat Daftar Bakal Calon yang disetujui 1) Konfirmasi -
terhadap calon Anggota oleh Pemegang Saham dan berisikan nama-nama
Direksi. yang diperoleh melalui proses penjaringan dalam
rangka memperoleh calon Direksi. (1)

64
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Seluruh bakal calon yang disetujui oleh Rekomendasi:
Pemegang Saham telah diundang secara tertulis  Pendokumentasian Fit
oleh Tim dan mengikuti Uji Kelayakan dan and Proper test
Kepatuhan (UKK) sesuai ketentuan yang berlaku. pengangkatan.
(1)

- UKK dilakukan oleh Tim terhadap: (1) Bakal


calon anggota Direksi yang telah
menyelesaikan masa jabatannya untuk
diangkat menjadi anggota Direksi dan jabatan
yang berbeda atau menjadi Anggota Direksi
pada Perusahaan yang lain; (2) Bakal calon
anggota Direksi yang berasal dari pejabat 1
level di bawah Direksi atau pejabat eselon I
dan II Instansi Pemerintah;
- UKK dilakukan oleh Lembaga Profesional dan
dievaluasi oleh Tim terhadap bakal calon.
 Telah terdapat penetapan hasil akhir UKK dan
evaluasi oleh Tim dan disampaikan kepada
Pemegang Saham. (1)
 Pada saat pelaksanaan UKK: (1)
- Telah terdapat Tim yang dibentuk untuk
melaksanakan Uji Kelayakan dan Kepatutan;
- Pelaksanaan UKK telah menilai semua kriteria
penilaian Direksi yang ditetapkan dalam
ketentuan perundang-undangan.
 Calon anggota Direksi telah tercantum dalam
penetapan hasil UKK dan evaluasi yang
disampaikan oleh Tim. (1)

65
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan:
-

18. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,520 1,00 0,520


menetapkan  Pemegang Saham telah menetapkan 1) Anggaran Dasar -
pengangkatan Anggota Pasal 10
Pengangkatan anggota dan komposisi
(2)(3) 2) Surat Keputusan
dan Komposisi Direksi. Direksi. Direksi PT Rekomendasi:
Pelabuhan 
 Pengangkatan Direksi: Indonesia II
- Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, Pemegang (Persero) tentang
Alih Tugas/
Saham telah melakukan penetapan kepada Jabatan bagi
sebagian anggota Direksi secara definitif tidak Pekerja di
melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak masa Lingkungan PT
jabatan tersebut berakhir. (1)(2)(4) Pelabuhan
Indonesia II
- Pengangkatan Direksi telah dilakukan
(Persero) No:
berdasarkan Keputusan Pemegang Saham;(5) KP.428/31/8/1/PI.I
- Penetapan Direksi melalui RUPS telah I-16 tanggal 31
didukung dengan Berita Acara RUPS. (5) Agustus 2016
 Pembidangan tugas Direksi telah ditetapkan 3) CV Direktur
4) Konfirmasi
dalam Berita Acara RUPS 2017. Untuk 5) Akta Notaris
pembidangan Direksi baru yaitu terdiri dari Nomor AHU-
Direktur Utama dan Direktur SDM dan AH.01.03-0006213
Keuangan. (2)(3)

 Komposisi Direksi:
Per 31 Desember 2017 komposisi Direksi
adalah sebagai berikut: (3)

66
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Direktur Utama Iwan Ridwan
Direktur Ari Sunaryono
Direktur Nofal Hayin K.
-
Jumlah personil Direksi telah sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan untuk mengisi 3
jabatan Direksi. (Per 31 Desember 2017
komposisi Direksi terdiri dari 3 Orang untuk
mengisi 3 jabatan Direksi)
- Seluruh Anggota Direksi yang diangkat telah
memiliki latar belakang pendidikan/
pengetahuan dan/atau pengalaman yang
sesuai dengan jenis usaha Perusahaan;(3)
-
Seluruh Anggota Direksi telah memiliki
pengalaman yang sesuai dengan pembidangan
tugas anggota Direksi.(3)

Kelemahan:
-

19. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


menetapkan  Pemegang Saham/RUPS telah menetapkan 1) Anggaran Dasar -
pengaturan mengenai Perusahaan Pasal
ketentuan mengenai jenis-jenis jabatan
10. Ayat 34
rangkap jabatan bagi rangkap anggota Direksi yang menimbulkan Rekomendasi:
Anggota Direksi. benturan kepentingan, sebagaimana diatur -
dalam Anggaran Dasar Perusahaan yaitu: (1)
- Jabatan sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan;
- Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan

67
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
benturan kepentingan.
 Ketentuan mengenai rangkap jabatan yang
menimbulkan benturan kepentingan telah
memuat pengaturan/mekanisme pengunduran
diri dari jabatan rangkap tersebut atau jabatan
anggota Direksi yang paling lambat 30 hari
sejak terjadinya perangkapan jabatan tersebut.

Kelemahan:
-

20. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,173 1,00 0,173


memberhentikan  Penetapan pemberhentian anggota Direksi telah 1) Akta Notaris -
Anggota Direksi sesuai nomor AHU-
ditetapkan berdasarkan Keputusan Pemegang
(1) AH.01.03-
dengan peraturan Saham. 0006213 tentang Rekomendasi:
perundang-undangan. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara pemberhentian -
Sirkuler, Memberhentikan dengan hormat Sdr dan
David Martin Adams dari jabatannya sebagai pengangkatan
Direksi dan
Pelaksana tugas Direktur Keuangan terhitung Dewan Komisaris
mulai tanggal 9 Januari 2017. PT Akses
 Tahapan pemberhentian anggota Direksi Pelabuhan
sewaktu-waktu: Indonesia
2) Konfirmasi
- Telah terdapat Rencana pemberhentian
3) Anggaran Dasar
anggota Direksi yang diberitahukan kepada Pasal 10
yang bersangkutan secara tertulis oleh
Pemegang Saham. (1)(2)
- Sesuai Anggaran Dasar, keputusan
pemberhentian Direksi oleh Pemegang

68
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Saham telah memuat alasan-alasan seperti :
(a) tidak dapat memenuhi kewajibannya yang
telah disepakati dalam kontrak manajemen;
(b) tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik; (c) tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan/atau
ketentuan Anggaran Dasar; (d) terlibat dalam
tindakan yang merugikan Perusahaan
dan/atau Negara; (e) melakukan tindakan
yang melanggar etika dan/atau kepatuhan
yang seharusnya dihormati sebagai anggota
Direksi (f) dinyatakan bersalah dengan
putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; (g)
mengundurkan diri;
Selain alasan diatas juga alasan lainnya yang
ditetapkan oleh RUPS demi tujuan dan
kepentingan Perusahaan. Keputusan
pemberhentian diambil setelah yang
bersangkutan diberi kesempatan membela
diri.(3)
Berdasarkan konfirmasi, Pemberhentian dan
Pemindahan Ybs. Dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan Top Management di
Lingkungan Anak Perusahaan IPC
Pemberhentian ini telah sesuai dengan
Anggaran Dasar Anak Perusahaan.

69
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Keputusan RUPS Sirkuler telah memuat alasan
pemberhentian Direksi di tahun 2017 dengan
alasan restrukturisasi organisasi dan bisnis
Perseroan (1)

Kelemahan:
-

21. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan : Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


memberikan respon  Sampai dengan laporan ini disusun, tidak ada 1) Anggaran Dasar -
terhadap lowongan Perusahaan Pasal
pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan
10
jabatan dan/atau Komisaris. Apabila terdapat pemberhentian 2) Konfirmasi Rekomendasi:
pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris telah -
sementara Direksi oleh diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan bahwa
Dewan Komisaris. pemberhentian sementara anggota Direksi
dilakukan sesuai dengan tata cara pengambilan
keputusan Dewan Komisaris dengan
memberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan
pemberhentian sementara tersebut. (1) (2)
 Dalam jangka waktu paling lambat 30 hari
setelah tanggal pemberhentian sementara harus
diselenggarakan RUPS sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar (1)
 Anggaran Dasar telah memuat ketentuan bahwa
dalam RUPS, anggota Direksi yang diberhentikan
sementara diberi kesempatan untuk membela
diri. (1)

70
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Dalam Anggaran Dasar telah memuat mengenai
pemberhentian sementara Anggota Direksi.
Apabila dalam RUPS tidak diadakan dalam waktu
30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian
sementara itu, maka pemberhentian sementara
tersebut batal demi hukum. (1)

Kelemahan:
-

8. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris 1,731 1,125


22 Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 0,50 0,173
menetapkan pedoman  Telah terdapat ketentuan umum mengenai 1) Anggaran Dasar -
pengangkatan dan Perusahaan Pasal
pengangkatan dan pemberhentian Dewan
14
pemberhentian Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam: Rekomendasi:
Komisaris. - Anggaran Dasar Perusahaan, (1)  Melengkapi pedoman
pengangkatan dan
Kelemahan: pemberhentian,
 Belum ada kebijakan tentang Pedoman terkait diantaranya mengatur
Alih Tugas/ Jabatan bagi Pekerja di Lingkungan mengenai: (a)
PT Akses Pelabuhan Indonesia (Persero). penjaringan atau
nominasi calon
Anggota Dewan
Komisaris; (b) penilaian
bagi calon Anggota
Dewan Komisaris.

71
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
23. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,519 0,75 0,389
melaksanakan penilaian  Telah terdapat Daftar Bakal Calon yang disetujui 1) Konfirmasi -
terhadap calon Anggota oleh Menteri Negara BUMN (Pemegang Saham)
Dewan Komisaris. dan berisikan nama-nama yang diperoleh melalui Rekomendasi:
proses penjaringan dalam rangka memperoleh  Pendokumentasian Fit
calon Dewan Komisaris (1) and Proper test
 Berdasarkan keputusan RUPS seluruh bakal calon pengangkatan Direksi.
yang disetujui oleh Pemegang Saham telah
diundang secara tertulis oleh Tim dan mengikuti
Uji Kelayakan dan Kepatuhan (UKK) sesuai
ketentuan yang berlaku. (1)
- UKK dilakukan oleh Tim terhadap: (1) Bakal
calon anggota Dewan Komisaris yang telah
menyelesaikan masa jabatannya untuk
diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris
dan jabatan yang berbeda atau menjadi
Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan
yang lain; (2) Bakal calon anggota Dewan
Komisaris yang berasal dari pejabat 1 level di
bawah Direksi atau pejabat eselon I dan II
Instansi Pemerintah;
- UKK dilakukan oleh Lembaga Profesional dan
dievaluasi oleh Tim terhadap bakal calon. (1)
 Telah terdapat penetapan hasil akhir UKK dan
evaluasi oleh Tim dan disampaikan kepada
Pemegang Saham
 Telah terdapat penetapan hasil akhir UKK dan
evaluasi oleh Tim dan disampaikan kepada

72
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Pemegang Saham. (1)
 Berdasarkan konfirmasi pada saat pelaksanaan
UKK:
- Telah terdapat Tim yang dibentuk untuk
melaksanakan Uji Kelayakan dan
Kepatutan; (1)
- Pelaksanaan UKK telah menilai semua
kriteria penilaian Dewan Komisaris yang
ditetapkan dalam ketentuan perundang-
undangan.
 Berdasarkan konfirmasi calon anggota Dewan
Komisaris telah tercantum dalam penetapan
hasil UKK dan evaluasi yang disampaikan oleh
Tim. (1)

Kelemahan:
-

24. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,347 0,63 0,217


menetapkan Pemegang Saham telah menetapkan 1) Akta Notaris -
pengangkatan Dewan Pengangkatan anggota dan Komposisi Dewan nomor AHU-
AH.01.03-0006213
Komisaris dan Komisaris. (1) (2) tentang Rekomendasi:
komposisinya.  Pengangkatan Dewan Komisaris: pemberhentian  Pemegang Saham
- Penetapan anggota Dewan Komisaris yang dan pengangkatan menetapkan secara
definitif oleh RUPS tidak pernah melebihi 30 Direksi dan Dewan formal dalam RUPS
Komisaris PT Akses
(tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut Pelabuhan
anggota Komisaris
berakhir. Selama tahun 2017 tidak terjadi Indonesia Independen sebanyak
pergantian Dewan Komisaris. 20% dari anggota Dewan

73
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Pengangkatan Dewan Komisaris telah 2) Annual report 2016 Komisaris eksplisit
dilakukan berdasarkan Keputusan Pemegang
Saham. (1) (2)
- Penetapan Dewan Komisaris melalui RUPS
telah didukung dengan Berita Acara RUPS. (1)
 Komposisi Dewan Komisaris Per 31 Desember
2017 berjumlah 1 (satu) Orang sebagai berikut
(1)(2)

Komisaris Utama Arif Suhartono

Untuk periode sampai dengan 31 Desember


2017 Jumlah anggota Dewan Komisaris lebih
sedikit dari jumlah jabatan Direksi, yaitu 1
(satu)
- Dalam komposisi Dewan Komisaris tidak
terdapat mantan anggota Direksi Perusahaan
yang menjabat sehingga tidak berlaku masa
cooling off sekurang-kurangnya satu tahun.(1)
(2)

Kelemahan:
 RUPS belum menetapkan secara formal
anggota Komisaris Independen sebanyak 20%
dari anggota Dewan Komisaris eksplisit.

74
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
25. Pemegang Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 0,50 0,173
Saham/RUPS  Telah terdapat Keputusan Pemegang 1) Anggaran Dasar -
menetapkan Perusahaan Pasal
Saham/RUPS mengatur dan menetapkan
14 ayat 32
pengaturan jabatan Dewan Komisaris yang menimbulkan Rekomendasi:
mengenai rangkap benturan kepentingan, sebagaimana diatur  RUPS/Pemegang
jabatan bagi dalam Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu. (1) Saham menetapkan
Dewan Komisaris. - Jabatan lainnya sesuai dengan keputusan yang
ketentuan peraturan perundang- mengatur dan
undangan, Pengurus partai politik menetapkan jumlah
dan/atau calon/anggota legislative maksimum jabatan
dan/atau calon kepala daerah dan wakil Dewan Komisaris
kepala daerah; yang boleh dipegang
- Jabatan lain yang dapat menimbulkan oleh seorang anggota
benturan kepentingan. Dewan Komisaris.

Kelemahan:
 Pemegang Saham belum menetapkan
keputusan yang mengatur dan menetapkan
jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris
yang boleh dipegang oleh seorang anggota
Dewan Komisaris.

26. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,173 1,00 0,173


menghentikan Dewan  Pemberhentian anggota Dewan Komisaris 1) Anggaran Dasar -
Perusahaan Pasal
Komisaris sesuai dengan telah dilakukan melalui keputusan RUPS.(1)
14
peraturan perundang-  Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, 2) Akta Notaris nomor Rekomendasi:
undangan. Anggota Dewan Komisaris dapat AHU-AH.01.03- -
diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan 0006213 tentang

75
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
RUPS dengan menyebutkan alasannya dan pemberhentian dan
melalui tahapan sebagai berikut: (1) pengangkatan
Direksi dan Dewan
1) Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris PT Akses
Komisaris telah diberitahukan kepada Pelabuhan
yang bersangkutan secara tertulis oleh Indonesia
Pemegang Saham.
2) Anggota Dewan Komisaris dapat
diberhentikan sewaktu-waktu
berdasarkan keputusan RUPS karena
alasan-alasan: (a) tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik; (b)
tidak lagi memenuhi peraturan
perundang-undangan dan/atau
Anggaran Dasar; (c) terlibat dalam
tindakan yang merugikan Perusahaan
dan/atau Negara; (d) melakukan
tindakan yang melanggar etika dan/atau
kepatuhan yang seharusnya dihormati
oleh Dewan komisaris (e) dinyatakan
bersalah dengan putusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap
(f) Mengundurkan diri.
3) Keputusan pemberhentian tersebut
diambil setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri.
 Risalah Keputusan Pemegang Saham (sirkuler)
terkait pemberhentian Dewan Komisaris telah
menyebut alasan pemberhentian yaitu dengan

76
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
alasan restrukturisasi organisasi. (2)

Kelemahan:
-

9. RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan dalam jangka panjang dan jangka 1,385 1,255
pendek sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.
27 Pemegang Saham/RUPS Kekuatan Referensi: Hambatan: 0,519 0,88 0,454
memberikan  Telah terdapat pedoman dari Pemegang Saham 1) Surat PT. Pelindo II -
pengesahan Rencana No: KU.211/29/8/
terkait penyusunan RJPP sebagaimana diatur
I/PI.II-16 tanggal 29
Jangka Panjang dalam: Maret 2016 tentang Rekomendasi:
Perusahaan (RJP) atau - Surat Keputusan Direksi PT Pelindo II Penyampaian  Pemegang Saham/RUPS
Revisi RJPP. (Persero) tentang Penyampaian Petunjuk Petunjuk Teknis memberikan
Teknis Penyusunan RJPP. (1) Penyusunan RJPP pengesahan/ persetujuan
2) SK Dir PT PELINDO II
- Surat Keputusan Direksi PT Pelindo II (Persero) No.
terhadap rancangan RJPP
(Persero) tentang Pola Pembinaan Anak HK.56/7/4/2/PI.II- atau Revisi RJPP.
Perusahaan dan Kerjasama Operasi di 14, tgl 7 April 2014
lingkungan PT Pelindo II (Persero) (2) ttg Pola Pembinaan
Anak Perusahaan
- Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-
(3) dan Kerjasama
102/MBU/2002 Pasal 2. Operasi di
 Pemegang Saham telah melakukan lingkungan PT
pembahasan atau pengkajian terhadap Pelindo II (Persero)
rancangan RJPP pasal 3 tentang
RJPP Pasal 3 ayat 1
- Direksi telah menyerahkan RJPP kepada berbunyi RJPP
pemegang saham untuk RUPS Perusahaan
- Dewan Komisaris telah menyampaikan sekurang-kurangnya
pemaparan/tanggapan atas hal-hal dalam memuat
a. Pendahuluan
RJPP 2016-2020 yang diusulkan oleh Direksi

77
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
untuk diputuskan oleh RUPS. Melalui b. Evaluasi
tanggapan Dewan Komisaris persetujuan pelaksanaan RJPP
c. Posisi Perusahaan
Rancangan RJPP 2016-2020 nomor 03/SRT- saat ini
DK/VIII/API-2017 d. Asumsi yang
 Pemegang Saham telah memberikan digunakan
pengesahan/persetujuan terhadap rancangan 3) Keputusan Menteri
Negara BUMN No.
RJPP atau revisi RJPP Tahun 2016-2020 melalui KEP-
surat nomor: SK.03/31/10/4/PBI/ur/PI.11-17 dan 102/MBU/2002
nomor PPI-623-004503 pada tanggal 31 Oktober Pasal 2
2017 4) Taggapan Dewan
Komisaris atas
 Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP atau usulan RJPP PT API
revisi RJPP telah dilaksanakan tepat waktu. 2016-2020 nomor
(sesuai ketentuan SK 16: pengesahan/ 03/SRT-DK/VIII/API-
persetujuan RJPP dilaksanakan selambat 2017
lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah
diterimanya rancangan RJPP.

Kelemahan:
-

28. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,520 0,88 0,455


memberikan  Telah tedapat pedoman penyusunan RKAP 1) Pedoman -
pengesahan Rencana penyusunan RKAP
sebagaimana diatur dalam:
(1) merujuk kepada
Kerja dan Anggaran - Petunjuk teknis penyusulan usulan RKAP. Surat PT. Pelindo II Rekomendasi:
Perusahaan (RKAP). - Surat Keputusan Direksi PT Pelindo II No: tanggal 8  Pemegang Saham/RUPS
(Persero) tentang Pola Pembinaan Anak dan Agustus 2016 menetapkan pedoman
Kerjasama Operasi. (2) 2) SK Dir PT PELINDO penyusunan RKAP.
II (Persero) No.

78
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Pemegang Saham telah melakukan HK.56/7/4/2/PI.II-
14, tgl 7 April 2014
pembahasan/pengkajian/penelaahan terhadap
(3) ttg Pola
rancangan RKAP. Pembinaan Anak
- Pembahasan/pengkajian/penelaahan Perusahaan dan
terhadap rancangan RKAP didahului oleh Kerjasama Operasi
pemaparan Direksi atas hal-hal yang di lingkungan PT
Pelindo II (Persero)
diagendakan untuk diputuskan oleh RUPS; Pasal 4 tentang
- Dewan Komisaris menyampaikan RKAP yang
pemaparan/tanggapan atas hal-hal yang berbunyi:
diusulkan oleh Direksi untuk diputuskan oleh a. Rencana Kerja
anak
RUPS.
perusahaan
 Pemegang Saham telah memberikan b. Anggaran pada
pengesahan/persetujuan terhadap rancangan Anak
RKAP Tahun 2017 melalui RUPS Sirkuler nomor Perusahaan
PPI-623-003172 dan nomor: c. Proyeksi
keuangan pokok
UM.339/30/1/7/PTP-17. (3) anak
 Sesuai Anggaran Dasar Pengesahan/persetujuan perusahaan
RKAP 2017 oleh Pemegang Saham paling lambat d. Key
1 bulan setelah tahun berjalan. Pengesahan RKAP Performance
Indikator
oleh Pemegang Saham dilakukan pada tanggal 30 3) Risalah
Januari 2017, yaitu melebihi periode akhir Keputusan
tahun/setelah tahun berjalan. (Sesuai standar Pemegang
Kementerian BUMN pengesahan RKAP sebelum Saham diluar
RUPS (Sirkuler)
akhir tahun berjalan).
tentang
persetujuan
Kelemahan: RKAP dan
 Pemegang Saham/RUPS belum menetapkan Kontrak
pedoman penyusunan RKAP. manajemen

79
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
tahun 2017
nomor: PPI-623-
003172 dan
nomor:
UM.339/30/1/7/
PTP-17 tanggal
30 Januari 2017

29. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


memberikan  Pemegang Saham/RUPS telah melakukan 1) Anggaran Dasar -
persetujuan/ keputusan Perusahaan
pembahasan/ pengkajian/penelaahan terhadap
2) Risalah RUPS
atas usulan aksi usulan Direksi yang perlu mendapat persetujuan Tahunan Nomor Rekomendasi:
korporasi yang perlu /keputusan RUPS/ Pemegang Saham sesuai PPI-623-003743 -
mendapat dengan Anggaran Dasar Perusahaan (1)(2)(3) dan nomor
persetujuan/keputusan a. Pengambilan keputusan RUPS/Pemegang UM.330/16/6/2
/PTP-17 Tanggal
RUPS. Saham secara Sirkuler didahului dengan 16 juni 2017
pemaparan oleh Direksi atau permintaan tentang
penjelasan atas hal-hal yang diagendakan persetujuan
untuk diputuskan oleh RUPS /Pemegang Laporan
Tahunan dan
Saham.
Pengesahan
b. Pengambilan keputusan RUPS Laporan
mempertimbangkan tanggapan Dewan Keuangan Tahun
Komisaris atas hal-hal yang diusulkan oleh Buku 2016
Direksi. 3) Risalah
Keputusan
 Pemegang Saham/RUPS telah memberikan Pemegang
persetujuan/ keputusan terhadap usulan Saham diluar
Direksi melalui Keputusan RUPS Sirkuler PT RUPS (Sirkuler)
Akses Pelabuhan Indonesia, antara lain tentang tentang
persetujuan
persetujuan RKAP dan Kontrak Manajemen RKAP dan

80
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
tahun 2017 (3) Kontrak
manajemen
 Persetujuan/Keputusan RUPS telah
nomor nomor:
dilaksanakan tepat waktu. RUPS Laporan PPI-623-003172
tahunan dilaksanakan tepat waktu yaitu dan nomor:
tanggal 16 Juni 2017. (2) UM.339/30/1/7
/PTP-17 tanggal
30 Januari 2017
Kelemahan:
-

10. RUPS memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas 2,077 1,753
pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar
30. RUPS memberikan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 0.25 0,087
penilaian terhadap RUPS memberikan penilaian terhadap kinerja 1) SK Direksi PT -
kinerja Direksi dan Direksi dan kinerja Dewan Komisaris sesuai yang PELINDO II
(Persero) No.
kinerja Dewan ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT HK.56/7/4/2/PI.II- Rekomendasi:
Komisaris. Pelindo II (Persero) tentang Pola Pembinaan Anak 14, tgl 7 April 2014  Terdapat sistem/
dan Kerjasama Operasi. (1)(2) ttg Pola penilaian kinerja Direksi
 Penilaian Kinerja Direksi: Pembinaan Anak secara individu yang
Perusahaan dan
- Telah terdapat sistem/pedoman penilaian Kerjasama Operasi
memuat indikator kinerja
kinerja Direksi secara kolegial yang memuat di lingkungan PT utama dan kriteria
indikator kinerja utama dan kriteria Pelindo II (Persero) keberhasilan.
keberhasilan.(1)(2) Pasal 4 tentang  Terdapat Kontrak
RKAP yang
- Telah terdapat Kontrak Manajemen atau Manajemen atau Key
berbunyi:
Key Performance Indicators/KPI Direksi yang a. Rencana Kerja Performance
memuat target kinerja kolegial yang anak Indicators/KPI Direksi
disahkan/disetujui oleh Pemegang Saham. perusahaan yang memuat target
(2)(3) b. Anggaran pada kinerja individu yang
Anak
- Pemegang Saham telah memberikan disahkan/disetujui oleh

81
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
penilaian Kinerja anggota Direksi kolegial Perusahaan Pemegang Saham.
c. Proyeksi
berdasarkan laporan kinerja Direksi dan  Pemegang Saham
keuangan pokok
telah mempertimbangkan tanggapan Dewan anak memberikan penilaian
Komisaris atas Kinerja Direksi. (3)(4)(5)(6)(7) perusahaan Kinerja anggota Direksi
 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris: d. Key secara individu
- Telah terdapat sistem/pedoman penilaian Performance berdasarkan laporan
Indikator
kinerja Dewan Komisaris (majelis) yang 2) Kontrak kinerja Direksi dan
memuat indikator kinerja utama dan Manajemen/ KPI tanggapan Dewan
kriteria keberhasilan.(1)(2) Korporat Tahun Komisaris atas Kinerja
- Telah terdapat Kontrak Manajemen Dewan 2017 Direksi.
Komisaris (majelis) yang memuat indikator 3) Keputusan RUPS  Penilaian kinerja Direksi
kinerja utama dan kriteria keberhasilan. (2) Sirkuler tentang
dituangkan dalam Risalah
Key Performance
- Telah terdapat kontrak manajemen Dewan Indicator RUPS Tahunan.
Komisaris (majelis) yang memuat target (KPI)/Kesepakatan  Penilaian Kinerja belum
kinerja Dewan Komisaris yang Kinerja Tahun dituangkan dalam risalah
disahkan/disetujui Pemegang Saham. (2) 2017 RUPS Tahunan.

Kelemahan:
 Belum terdapat sistem/ penilaian kinerja Direksi
secara individu yang memuat indikator kinerja
utama dan kriteria keberhasilan.
 Belum terdapat Kontrak Manajemen atau Key
Performance Indicators/KPI Direksi yang memuat
target kinerja individu yang disahkan/disetujui
oleh Pemegang Saham.
 Pemegang Saham belum memberikan penilaian
Kinerja anggota Direksi secara individu
berdasarkan laporan kinerja Direksi dan

82
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
tanggapan Dewan Komisaris atas Kinerja Direksi.
 Penilaian Kinerja Direksi:
- Penilaian kinerja belum dituangkan dalam
Risalah RUPS Tahunan.
 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris:
- Penilaian Kinerja belum dituangkan dalam
risalah RUPS Tahunan.

31. RUPS menetapkan gaji/ Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346
honorarium tunjangan,  Dalam penetapan gaji/honorarium, tunjangan 1) Risalah RUPS PT -
API Nomor PPI-
fasilitas dan dan fasilitas: (1)
623-004702 dan
tantiem/insentif kinerja - Telah terdapat pedoman gaji/honorarium, nomor Rekomendasi:
untuk Direksi dan tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan HK.55/8/12/1/P -
Dewan Komisaris. Komisaris sebagaimana diatur dalam Risalah TP-17 tanggal 8
RUPS Tanggal 16 Juni 2017 diantaranya Desember 2017
tentang
memuat tentang: (1) formula perhitungan penetapan
gaji/honorarium; (2) formula perhitungan insentif kinerja
gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi DIreksi dan
tersebut memperhatikan pendapatan, aktiva, Dewan
Komisaris PT API
kondisi dan kemampuan keuangan anak
atas kinerja
perusahaan yang bersangkutan, tingkat inflasi, tahun buku
faktor-faktor lain yang relevan (tingkat 2016
remunerasi yang berlaku umum dalam
industri yang sejenis), dan kepatuhan
(compliance), yaitu tidak boleh bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan. (1)
- Pemegang Saham telah menetapkan
penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi

83
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. (1)
 Dalam penetapan tantiem/insentif kinerja: (1)
- Telah terdapat pedoman penetapan tantiem/
insentif kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
sebagaimana diatur dalam Keputusan RUPS
diantaranya memuat tentang: (1) formula
perhitungan tantiem/insentif kinerja; (2)
formula perhitungan tantiem/insentif kinerja,
tersebut mempertimbangkan faktor
pencapaian target, tingkat kesehatan, dan
faktor-faktor lain yang relevan. (1)
- Pemegang Saham telah menetapkan
tantiem/insentif kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan.

Kelemahan:
-

32. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


menetapkan Auditor  Pemegang Saham telah menetapkan pedoman 1) Anggaran Dasar -
Eksternal yang Perusahaan
penunjukkan Audit Eksternal sebagaimana diatur
(1) 2) Risalah RUPS
mengaudit Laporan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Nomor PPI-623- Rekomendasi:
Keuangan Perusahaan.  Dalam RUPS tanggal 16 Juni 2017, Pemegang 003743 dan -
Saham telah melakukan pembahasan/pengkajian nomor
/penelaahan terhadap calon auditor eksternal. UM.330/16/6/2/P
TP-17 Tanggal 16
 Pemegang Saham telah menetapkan KAP dalam juni 2017 tentang
melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan persetujuan

84
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir Laporan Tahunan
pada tanggal 31 Desember 2016 berikut besaran dan Pengesahan
Laporan
nilai jasanya sesuai ketentuan dan peraturan Keuangan Tahun
yang berlaku, dengan ketentuan bahwa KAP yang Buku 2016
ditunjuk oleh PT Pengerukan Indonesia sama 3) Keputusan
dengan KAP yang ditunjuk oleh PT Pelindo II Pemegang Saham
(3) tanpa melalui
(Persero).
RUPS Nomor PPI-
 Pemegang Saham telah memberikan persetujuan 623-004601 dan
besaran nilai jasa auditor eksternal. (3) nomor:
HK.55/31/10/4/P
TP-17 tanggal 3
Kelemahan:
Desember 2017
- tentang
penunjukan
Kantor Akuntan
Publik

33. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,520 0,88 0,455


memberikan  Telah terdapat pedoman penyusunan Laporan 1) Anggaran Dasar -
persetujuan laporan 2) Pedoman
Tahunan (Annual Report) dan kewajiban
penyusunan
tahunan termasuk penyampaian laporan tugas pengawasan Dewan Laporan Tahunan Rekomendasi:
pengesahan laporan Komisaris sebagaimana diatur dalam Pedoman yang ditetapkan  Terdapat pemberian
keuangan serta tugas Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Pemegang persetujuan Laporan
pengawasan Dewan Operasi di lingkungan PT Pelindo II (Persero) dan Saham/RUPS/Pemili Tahunan termasuk
(1) (2) k Modal.:
Komisaris. Anggaran Dasar. Keputusan Direksi
pengesahan laporan
 Telah terdapat telaahan terhadap Laporan PT Pelindo II keuangan serta tugas
Tahunan (termasuk Laporan Keuangan) dan (Persero) Nomor: pengawasan Dewan
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris HK.56/7/4/2/PI.II-14 Komisaris, yang
(3) tanggal 7 April 2014
yang dilakukan oleh Pemegang Saham. dituangkan dalam risalah
tentang Pola

85
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Telah terdapat Pengesahan Laporan Keuangan Pembinaan Anak RUPS.
Perusahaan dan
serta tugas pengawasan Dewan Komisaris yang
(3) Kerjasama Operasi
dituangkan dalam risalah RUPS. di lingkungan PT
 Telah terdapat keputusan RUPS tentang Pelindo II (Persero)
memberikan/tidak memberikan pembebasan 3) Risalah RUPS Nomor
tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et PPI-623-003743 dan
nomor
de charge) terhadap pengurusan yang UM.330/16/6/2/PT
dilaksanakan oleh Direksi dan pengawasan yang P-17 Tanggal 16
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.(3) juni 2017 tentang
persetujuan
Laporan Tahunan
Kelemahan: dan Pengesahan
 Belum terdapat pemberian Persetujuan Laporan Laporan Keuangan
Tahunan Tahun Buku 2016

34. Pemegang Saham/RUPS Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


menetapkan  Telah terdapat pedoman/kebijakan dividen 1) Anggaran Dasar -
penggunaan laba bersih. Perusahaan
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar
2) Undang-Undang
serta Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang No. 40 tahun 2007 Rekomendasi:
Perseroan Terbatas . (1)(2) tentang Perseroan -
 Pemegang Saham telah menetapkan Terbatas Pasal 70
penggunaan laba bersih untuk dividen dan 71
3) Risalah RUPS
sebagaimana ditetapkan dalam RUPS. (3) Nomor PPI-623-
 Dalam penetapan penggunaan laba bersih tidak 003743 dan nomor
melanggar ketentuan perjanjian pinjaman. (3) UM.330/16/6/2/PT
P-17 Tanggal 16
Kelemahan: juni 2017 tentang
- persetujuan
Laporan Tahunan
dan Pengesahan

86
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Laporan Keuangan
Tahun Buku 2016

35. Pengesahan terhadap Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,173 1,00 0,173


Laporan Tahunan dan  RUPS telah memberikan pengesahan Laporan 1) Risalah RUPS -
persetujuan terhadap Nomor PPI-623-
Tahunan dan persetujuan Laporan Keuangan
003743 dan nomor
Laporan Keuangan Tahun Buku 2016 secara tepat waktu sesuai UM.330/16/6/2/PT Rekomendasi:
dilaksanakan tepat ketentuan tidak melebihi 6 (enam) bulan setelah P-17 Tanggal 16 -
waktu. tahun buku berakhir yaitu pada tanggal 16 Juni juni 2017 tentang
2017 Hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan persetujuan
(1)(2) Laporan Tahunan
Anggaran Dasar Perusahaan. dan Pengesahan
Laporan Keuangan
Kelemahan:
Tahun Buku 2016
- 2) Anggaran Dasar
Perusahaan Pasal

11. RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan 0,519 0,519
36 RUPS mengambil Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,173 1,00 0,173
keputusan sesuai  RUPS yang diselenggarakan tahun 2017 telah 1) Risalah RUPS Nomor -
dengan ketentuan Nomor PPI-623-
mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan
003743 dan nomor
perundang-undangan di perundang-undangan tentang Perseroan UM.330/16/6/2/PTP Rekomendasi
bidang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar perusahaan -17 Tanggal 16 juni -
Terbatas dan/atau sehingga menghasilkan keputusan yang sah. (1)(2) 2017 tentang
sehingga menghasilkan  Ketua RUPS yang diselenggarakan tahun 2017 persetujuan Laporan
Tahunan dan
keputusan yang sah. telah sesuai dengan ketentuan perundang- Pengesahan
undangan di bidang Perseroan Terbatas dan/atau Laporan Keuangan
Anggaran Dasar Perusahaan..(1) (2) Tahun Buku 2016
 Peserta RUPS yang diselenggarakan tahun 2017 2) Anggaran Dasar
Perusahaan

87
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
telah memenuhi kuorum sesuai dengan ketentuan
Perundang-undangan di bidang Perseroan
Terbatas dan/atau Anggaran Dasar. (1)
Kelemahan:
-

37. RUPS mengambil Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


keputusan melalui  Pemegang Saham telah diberikan kesempatan 1) Risalah RUPS Nomor -
proses yang terbuka dan Nomor PPI-623-
untuk mengajukan usul mata acara RUPS sesuai
003743 dan nomor
adil. dengan peraturan perundang-undangan dan UM.330/16/6/2/PTP Rekomendasi:
Anggaran Dasar Perusahaan.(3) -17 Tanggal 16 juni -
 Dalam hal Anggaran Dasar dan/atau peraturan 2017 tentang
perundang-undangan mengharuskan adanya persetujuan Laporan
Tahunan dan
keputusan RUPS tentang hal-hal yang berkaitan Pengesahan
dengan usaha Perusahaan, keputusan yang Laporan Keuangan
diambil telah memperhatikan kepentingan yang Tahun Buku 2016
wajar para pemangku kepentingan.(3) 2) Anggaran Dasar
Perusahaan
 RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak 3) Konfirmasi
mengambil keputusan kecuali semua Pemegang
Saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan
menyetujui tambahan mata acara RUPS.
Keputusan atas mata acara tambahan tersebut
selalu disetujui dengan suara sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar. (2)(3)

Kelemahan:
-

88
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
12. Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya 0,865 0,750
38. Pemegang Saham Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 0,67 0,231
memberikan  Pemegang Saham telah memberikan arahan 1) Risalah RUPS -
arahan/pembinaan Nomor PPI-623-
dalam RUPS maupun dalam keputusan
003743 dan nomor
penerapan Tata Kelola Pemegang Saham tentang persetujuan UM.330/16/6/2/PT Rekomendasi:
Perusahaan yang Baik transaksional. (1)(2) P-17 Tanggal 16  Terdapat pembahasan
kepada Direksi dan  Dalam rangka mendorong pengelolaan anak juni 2017 tentang dan evaluasi atas
Dewan Komisaris. perusahaan secara professional, transparan persetujuan pelaksanaan Tata
Laporan Tahunan
dan efisien RUPS meminta Direksi dan Dewan dan Pengesahan
Kelola Perusahaan yang
Komisaris konsistem mengimplementasikan Laporan Keuangan Baik pada Perusahaan
prinsip GCG dan melaksanakan assessment Tahun Buku 2016  Pemegang Saham
GCG tahun 2017 oleh assessor independen (2) 2) Risalah Keputusan melakukan upaya-
Pemegang Saham
diluar RUPS
upaya menindaklanjuti
Kelemahan: (Sirkuler) tentang area of improvement
 belum terdapat pembahasan dan evaluasi atas persetujuan RKAP yang dihasilkan dari
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Kontrak assessment atas
manajemen tahun pelaksanaan Tata
pada Perusahaan, yaitu melalui pembahasan
2017
dalam RUPS (Sirkuler) tentang persetujuan Kelola Perusahaan yang
RKAP dan Kontrak manajemen tahun 2017, Baik pada Perusahaan
 Pemegang Saham belum menindaklanjuti area yang bersangkutan.
of improvement yang dihasilkan dari
assessment atas pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada Perusahaan.

39. Pemegang Saham tidak Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,173 1,00 0,173
mencampuri kegiatan  Sesuai dengan Pedoman Tata Kelola 1) Konfirmasi -
operasional Perusahaan Perusahaan, Pemegang Saham tidak pernah
yang menjadi tanggung mencampuri kegiatan operasional Perusahaan

89
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
jawab Direksi. yang menjadi tanggung jawab Direksi. Hal Rekomendasi:
tersebut dibuktikan dengan tidak terdapat -
instruksi secara tertulis/surat/keputusan dari
Pemegang Saham yang bersifat transaksional
/operasional yang tidak berdasarkan usulan
dari Direksi. (1)(2)

Kelemahan:
-

40. Pemegang Saham Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346


merespon terhadap  Pemegang Saham selalu merespon terhadap 1) Laporan Bulanan -
informasi yang diterima Perusahaan Tahun
informasi yang diterima dari Direksi dan Dewan
2017
dari Direksi dan/atau Komisaris terkait kinerja perusahaan. (1)(2) 2) Risalah RUPS Nomor Rekomendasi:
Dewan Komisaris  Pemegang Saham telah menetapkan sistem PPI-623-003743 dan -
mengenai gejala penerimaan laporan mengenai gejala nomor
penurunan kinerja dan penurunan kinerja dari Direksi dan/atau Dewan UM.330/16/6/2/PTP
-17 Tanggal 16 juni
kerugian Perusahaan Komisaris melalui penerimaan Laporan Bulanan 2017 tentang
yang signifikan. Perusahaan serta mekanisme pembahasan persetujuan Laporan
dalam RUPS. Tahunan dan
 Pemegang Saham telah memberikan Pengesahan
Laporan Keuangan
respon/tanggapan atas informasi mengenai Tahun Buku 2016
penurunan kinerja Perusahaan yang 3) Risalah Keputusan
disampaikan oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham
Direksi. Bentuk respon/tanggapan berupa diluar RUPS
(Sirkuler) tentang
pemanggilan untuk penjelasan maupun
persetujuan RKAP
permintaan informasi/klarifikasi mengenai dan Kontrak

90
Bab II Pemegang Saham dan RUPS

PENILAIAN
IDENTIFIKASI
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
penurunan kinerja serta dibahas dalam RUPS manajemen tahun
Sirkuler. (1)(2) 2017

Kelemahan:
-

TOTAL SKOR 9,000 83,094 7,478

91
BAB III
Dewan Komisaris

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Bab III Dewan Komisaris

BAB III. DEWAN KOMISARIS

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
III. DEWAN KOMISARIS
13. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan 1,348 0,449
41. Dewan Komisaris yang Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,674 0,33 0.225
baru diangkat mengikuti  Tahun 2017, terdapat pengangkatan Dewan 1) Pernyataan -
program pengenalan keputusan
Komisaris baru, yaitu Sdr. Fathoni Akbar dan
Pemegang Saham
yang diselenggarakan telah mengikuti program pengenalan No.3 tanggal 9 Rekomendasi:
oleh Perusahaan. Perusahaan pada saat rapat Dewan Komisaris Januari 2017  Dewan Komisaris
bersama Direksi tanggal 25 Januari 2017.(1)(2) 2) Risalah Rapat menyampaikan kepada
 Dewan Komisaris telah menghadiri program gabungan tanggal Direksi untuk diadakan
(3) 25 Januari 2017
pengenalan Dewan Komisaris yang baru. 3) Daftar Hadir
program pengenalan
Rapat gabungan bagi Anggota Dewan
Kelemahan: tanggal 25 Januari Komisaris yang baru
 Berdasarkan Akta No.24 tanggal 24 Juli 2017 diangkat.
terdapat pengangkatan Sdr. Arif Suhartono  Mendokumentasikan
menggantikan Sdr. Fathoni Akbar, namun seluruh Anggota
belum diperoleh dokumen Program Dewan Komisaris yang
Pengenalan tersebut, sehingga terkait Dewan baru diangkat
Komisaris yang baru diangkat (Arif Suhartono) mengikuti program
tidak dapat dianalisis lebih lanjut. pengenalan
Perusahaan.
 Mengingat dokumen Program Pengenalan  Mendokumentasikan
Dewan Komisaris yang baru diangkat (Arif Tingkat
Suhartono) belum diperoleh, sehingga terkait kehadiran/keaktifan
kehadiran program pengenalan a/n Sdr.Arif Anggota Dewan
Suhartono tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Komisaris dalam

92
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
 Belum diperoleh dokumen mengenai Dewan mengikuti program
Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk pengenalan
diadakan program pengenalan bagi Anggota Perusahaan.
Dewan Komisaris yang baru diangkat.

42. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,674 0,33 0,225


melaksanakan program  Telah terdapat Kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
pelatihan dalam rangka Bab II.5.2 hal 20-
tentang pelatihan bagi Dewan Komisaris yang
21
meningkatkan baru diangkat sebagaimana diatur dalam Board Rekomendasi:
kompetensi Anggota Manual. (1)  Menyusun dan
Dewan Komisaris sesuai mendokumentasikan
kebutuhan. Kelemahan: rencana kerja dan
 Belum terdapat rencana kerja dan anggaran anggaran untuk
untuk kegiatan pelatihan Dewan Komisaris. kegiatan pelatihan
 Terkait Pelaksanaan Program Dewan Komisaris yang
Pelatihan/Pembelajaran Dewan Komisaris. akan direncanakan.
- Belum diperoleh dokumen terkait Dewan  Terkait Pelaksanaan
Komisaris melakukan pelatihan Pelaksanaan Program Pelatihan/
program pelatihan Dewan Komisaris Pembelajaran Dewan
- Belum terdapat laporan tentang hasil Komisaris.
pelatihan yang telah diikuti oleh Anggota - Dewan Komisaris
Dewan Komisaris. melakukan
pelatihan
Pelaksanaan
program pelatihan
Dewan Komisaris
- Menyusun dan
mendokumentasika
n hasil laporan

93
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
pelatihan Dewan
Komisaris yang
dilakukan.

14. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor- 2,127 1,247
faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
43. Dewan Komisaris memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,648 0,25 0,162
kebijakan dan  Telah terdapat ketentuan yang mengatur 1) Board Manual -
melaksanakan pembagian Bab II.6 hal 21 dan
tentang kewajiban Dewan Komisaris untuk
Bab II.9 hal.53
tugas diantara Anggota melakukan pembagian tugas diantara Anggota Rekomendasi:
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam  Menyusun dan
(1)
Board Manual. mendokumentasikan
penetapan Dewan
Kelemahan: Komisaris tentang
 Belum terdapat penetapan Dewan Komisaris pembagian tugas
tentang pembagian tugas diantara Anggota diantara Anggota
Dewan Komisaris Dewan Komisaris
 Mengingat belum diperoleh dokumen  Pembagian tugas
penetapan Dewan Komisaris tentang diantara Anggota
pembagian tugas diantara Anggota Dewan Dewan Komisaris
Komisaris, sehingga terkait pembagian tugas mencakup seluruh
Dewan Komisaris mencakup seluruh bidang bidang tugas Direksi.
tugas Direksi tidak dapat dianalisis lebih lanjuy.  Terdapat penugasan
 Perusahaan belum memiliki Komite di bawah Anggota Dewan
Dewan Komisaris, sehingga terkait penugasan Komisaris sebagai
Anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua/wakil/anggota
Ketua/wakil/anggota Komite Dewan Komisaris Komite Dewan
tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Komisaris

94
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
44. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,493 1,00 0,493
menetapkan mekanisme  Telah terdapat pengaturan mengenai 1) Board Manual -
pengambilan keputusan Bab II.11.8 hal.60-
mekanisme pengambilan keputusan Dewan
61
Dewan Komisaris. Komisaris secara formal yang terdiri dari (1) Rekomendasi:
mekanisme pengambilan keputusan di dalam -
rapat sebagaimana diatur dalam Board Manual
No.4 hal.67 dan (2) mekanisme pengambilan
keputusan di luar rapat diatur dalam Board
Manual.(1)
 Telah terdapat standar waktu tingkat
kesegeraan pengambilan keputusan
persetujuan terhadap usulan Direksi
sebagaimana yang diatur dalam Board Manual
poin b.hal 60 yaitu berkisar 7 hari (baik) dan
sampai dengan 14 hari (cukup) sejaik usulan
tindakan disampaikan.(1)
 Telah terdapat ketentuan tentang tingkat
kesegeraan untuk mengkomunikasikan
keputusan Dewan Komisaris kepada Direksi
sebagaimana yang diatur dalam Board Manual
poin c.yaitu 7 (tujuh) hari sejak disahkan/
ditandatangani.(1)

Kelemahan:
-

95
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
45. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,493 0,20 0,099
menyusun rencana kerja  Telah terdapat kebijakan mengenai 2) Board Manual -
setiap tahun yang Bab II.10 hal.54-
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
55
membuat sasaran/target Tahunan Dewan Komisaris, sebagaimana di Rekomendasi:
yang ingin dicapai dan atur dalam Board Manual.(1)  Menyusun RKAT
melaporkan secara Tahunan Dewan
tertulis kepada RUPS. Kelemahan: Komisaris.
 Belum terdapat penyusunan Rencana Kerja  Terkait RKAT Dewan
dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris. Komisaris yang
 Mengingat penyusunan Rencana Kerja dan dihasilkan dari
Anggaran Tahunan (RKAT) Dewan Komisaris pembahasan Dewan
tahun 2017 belum dilakukan, sehingga belum Komisaris wajib
tidak dapat dianalisis lebih lanjut terkait: memuat:
- RKAT Dewan Komisaris memuat Renana - Rencana Kerja dan
Kerja dan Anggaran untuk melaksanakan Anggaran untuk
rencana kerrja tersebut, serta disahkan melaksanakan
oleh Dewan Komisaris rencana kerrja
- RKAT memuat indicator kinerja utama dan tersebut, serta
target-targetnya yang mencerminkan disahkan oleh
ukuran keberhasilan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
pengawasan dan pemberian nasihat - indicator kinerja
kepada Direksi. utama dan target-
- Proses penyusunan RKAT Dewan Komisaris targetnya yang
menggunakan perangkat Dewan Komisaris. mencerminkan
 Mengingat RKAT Dewan Komisaris belum ukuran
disusun, sehingga tidak terdapat penyampaian keberhasilan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan pelaksanaan tugas
Komisaris kepada Direksi untuk dimasukkan pengawasan dan
sebagai bagian dari RKAP. pemberian nasihat

96
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
 Mengingat RKAT Dekom belum disusun, kepada Direksi.
sehingga tidak terdapat Rencana Kerja dan - Proses
Anggaran Tahunan Dewan Komisaris penyusunan RKAT
disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Dewan Komisaris
Saham untuk mendapatkan pengesahan. menggunakan
perangkat Dewan
Komisaris.
 RKAT Dewan Komisaris
di sampaikan kepada
Direksi untuk
dimasukkan sebagai
bagian dari RKAP.
 RKAT Dewan Komisaris
disampaikan secara
tertulis kepada
Pemegang Saham
untuk mendapatkan
pengesahan.

46. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,493 1,00 0,493


mendapatkan akses  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual Bab -
informasi Perusahaan II.6.4 hal.25-26
tentang informasi yang harus disediakan oleh
2) Rapat Dewan
sesuai kewenangannya. Direksi dan kebijakan tersebut disampaikan Komisaris dan Rekomendasi:
kepada Direksi, sebagaimana di atur Board Direksi -
Manual).(1) 3) Konfirmasi
 Substansi kebijakan/ pedoman diantaranya
memuat: bentuk informasi yang disampaikan
baik yang berkala maupun insidentil, standar
waktu penyampaiannya dan mekanisme

97
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
penyampaian informasi tersebut oleh Direksi
sebagaimana diatur dalam Board Manual Poin
5. Informasi yang bersifat Insidentil. (1)
 Jika Direksi tidak memenuhi kewajiban
penyediaan informasi kepada Dewan
Komisaris, telah terdapat upaya komunikasi
dengan Direksi untuk meminta informasi yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugasnya
melalui Sekretaris Perusahaan dan Sekretaris
Dewan Komisaris yang melakukan pemantauan
dan memberikan arahan/mengingatkan dalam
hal terjadi penyimpangan waktu serta
komunikasi informal seperti surat/nota pribadi
secara tertulis (hardcopy), email, group
chatting, rapat dan lain-lain. (1) 2)

Kelemahan:
-

15. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi. 2,904 1,177
47. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,296 0,35 0,454
memberikan persetujuan  Telah terdapat kebijakan mengenai 1) Board Manual -
atas Bab II.6.2 hal.22-
persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan
23
rancangan RJPP yang Komisaris terhadap rancangan RJPP yang 2) Surat Dewan
disampaikan oleh Direksi. disampaikan oleh Direksi, sebagaimana di atur Komisaris kepada Rekomendasi:
dalam Board Manual. (1)
Direksi tanggal 9  Menyusun rencana
 Terkait Dewan Komisaris melakukan telaah Agustus 2017 kerja Dewan Komisaris
terhadap rancangan RJPP yang disampaikan yang berkaitan dengan
(2)
oleh Direksi: proses persetujuan

98
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
- Telah terdapat telaahan atas tanggapan RJPP yang disampaikan
tertulis Dewan Komisaris kepada Direksi Direksi.
No.03/SRT-DK/VIII/API-2017 tentang  Terkait Dewan
Tanggapan Tertulis Dekom atas usulan RJPP Komisaris melakukan
2016-2020 tanggal 9 Agustus 2017 telaah terhadap
- Telah terdapat hasil telaahan yaitu melalui rancangan RJPP:
arahan Dekom terkait RJPP agar dalam - Mendokumentaska
pelaksanaanya bepedoman pada Prinsip n telaah Dewan
GCG dan sesuai dengan ketentuan berlaku. Komisaris atas
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris rancangan RJPP
terhadap rancangan RJPP cukup memadai.(2) baik dalam rapat
internal maupun
Kelemahan: rapat gabungan
 Belum terdapat rencana kerja Dewan Dewan Komisaris
Komisaris yang berkaitan dengan proses dan Direksi.
persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi. - Mendokumentaska
 Terkait Dewan Komisaris melakukan telaah n hasil telaah
terhadap rancangan RJPP: rancangan RJPP
- belum diperoleh dokumen terkait proses yang dibahas dalam
telaah rancangan RJPP 2016 – 2020 baik rapat Dewan
dalam rapat internal maupun rapat Komisaris.
gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. - memastikan hasil
- belum diperoleh dokumen hasil telaah telaah rancangan
rancangan RJPP 2016 - 2020 yang dibahas RJPP
dalam rapat Dewan Komisaris. dikomunikasikan
- belum diperoleh dokumen Dewan Komisaris dan ditindaklanjuti
telah memastikan hasil telaah rancangan oleh Direksi.
RJPP 2016 - 2020 dikomunikasikan dan - Menggunakan
ditindaklanjuti oleh Direksi. perangkat di Dewan

99
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
- Pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris dalam
Komisaris terhadap rancangan RJPP 2016 - Pembahasan
2020 belum menggunakan perangkat di rancangan RJPP
Dewan Komisaris karena PT API belum 2016 - 2020
memiliki Komite Audit.  Terkait Dewan
 Terkait Dewan Komisaris memberikan Komisaris memberikan
terhadap rancangan RJPP 2016 - 2020 yang terhadap rancangan
disampaikan kepada RUPS untuk bahan RJPP yang disampaikan
pertimbangan keputusan RUPS. kepada RUPS untuk
- Belum terdapat dokumen terkait tanggapan bahan pertimbangan
arahan dan saran mengenai rancangan keputusan RUPS.:
RJPP 2016-2020 kepada RUPS. - Mendokumentasika
- Tanggapan rancangan RJPP 2016-2020 oleh n tanggapan arahan
Dewan Komisaris belum diberikan dalam dan saran
jangka waktu sesuai ketentuan kebijakan mengenai
Perusahaan yaitu Board Manual bahwa, rancangan RJPP
Dewan Komisaris mengkaji dan memberikan 2016-2020 kepada
pendapat mengenai RJPP yang disiapkan RUPS.
Direksi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) - Tanggapan
hari sejak diterima Dewan Komisaris dari rancangan RJPP
Direksi. oleh Dewan
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris Komisaris diberikan
tentang rancangan RJPP 2016 - 2020 belum kepada RUPS sesuai
memadai, mengingat telaahan tersebut belum ketentuan
melibatkan perangkat Dewan Komisaris. kebijakan
Perusahaan yaitu
Board Manual
bahwa, yaitu
selambat-

100
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak
diterima Dewan
Komisaris dari
Direksi.

48. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,608 0,45 0,724


memberikan persetujuan  Telah terdapat kebijakan mengenai 1) Board Manual -
atas rancangan RKAP Bab II.6.3 hal.23-
persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan
24
yang disampaikan oleh Komisaris terhadap rancangan RKAP yang 2) Risalah Rapat Rekomendasi:
Direksi. disampaikan oleh Direksi, sebagaimana di atur BOC-BOD tanggal  Menyusun rencana
dalam Board Manual). (1) 31 Januari 2017 kerja Dewan Komisaris
 Terkait Dewan Komisaris melakukan telaah yang berkaitan dengan
terhadap rancangan RKAP 2017 yang proses persetujuan
disampaikan Direksi: (2) rancangan RKAP yang
- Telah terdapat hasil telaah rancangan RKAP disampaikan Direksi.
2017 yang dilakukan melalui pembahasan  Terkait Dewan
rapat gabungan Dewan Komisaris dan Komisaris melakukan
Direksi. telaah terhadap
- Telah terdapat telaah atas Usulan RKAP 2017 rancangan RKAP:
yang disampaikan Direksi yang dibahas - Melibatkan
dalam rapat gabungan Dewan Komisaris perangkat di Dewan
dan Direksi. Komisaris dalam
- Dewan Komisaris telah memastikan hasil pembahasan
telaah dikomunikasikan dan ditindaklanjuti Pembahasan
Direksi, melalui pembahasan dalam rapat terhadap rancangan
gabungan Dewan Komisaris – Direksi. RKAP.
 Kualitas tanggapan Dewan Komisaris atas  Terkait Dewan
rancangan RKAP 2017 dipandang cukup Komisaris memberikan

101
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
memadai, sebagaimana di bahas dalam rapat pendapat dan saran
gabungan BOD – BOC.(2) terhadap rancangan
RKAP yang
Kelemahan: disampaikan kepada
 Belum terdapat rencana kerja Dewan RUPS/Pemilik Modal
Komisaris yang berkaitan dengan proses untuk bahan
persetujuan rancangan RKAP yang disampaikan pertimbangan
Direksi. keputusan
 Terkait Dewan Komisaris melakukan telaah RUPS/Pemilik Modal:
terhadap rancangan RKAP: - Mendokumentasi
- Pembahasan yang dilakukan Dewan kan tanggapan
Komisaris terhadap rancangan RKAP 2017 tertulis berupa
belum menggunakan perangkat di Dewan pendapat dan
Komisaris karena PT API belum memiliki saran mengenai
Komite Audit. rancangan RKAP
 Terkait Dewan Komisaris memberikan kepada RUPS.
pendapat dan saran terhadap rancangan RKAP - Tanggapan atas
dan disampaikan kepada RUPS/Pemilik Modal rancangan RKAP
untuk bahan pertimbangan keputusan 2017 oleh Dewan
RUPS/Pemilik Modal: (7) (8) Komisaris
- belum terdapat dokumen terkait diberikan dalam
tanggapan tertulis berupa pendapat dan jangka waktu
saran mengenai rancangan RKAP 2017 sebagaimana
kepada RUPS. diatur dalam
- Tanggapan atas rancangan RKAP 2017 Board Manual
oleh Dewan Komisaris belum diberikan yaitu 30 (tiga
dalam jangka waktu sebagaimana diatur puluh) hari tahun
dalam Board Manual yaitu 30 (tiga puluh) buku berjalan.
hari tahun buku berjalan. - tanggapan Dewan

102
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
- Mengingat tanggapan Dewan Komisaris Komisaris atas
atas RKAP 2017 belum diperoleh, RKAP 2017
sehingga terkait simpulan bahwa memuat simpulan
rancangan RKAP 2016 selaras dan/atau bahwa rancangan
tidak selaras dengan RJPP 2016 – 2020 RKAP 2016 selaras
tidak dapat dianalisis lebih lanjut. dan/atau tidak
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris selaras dengan
tentang RKAP 2017 belum memadai, RJPP.
mengingat telaahan tersebut belum
melibatkan perangkat Dewan Komisaris.

16. Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan. 9,593 5,576
49 Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,100 1,00 1,100
memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan yang ditetapkan 1) Board Manual -
tentang hal-hal penting Bab II.6.5.1 hal
Dewan Komisaris mengenai informasi
26-27
mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya yang 2) Risalah rapat BOC Rekomendasi:
lingkungan bisnis yang diperkirakan berdampak pada usaha dan Tahun 2017 -
diperkirakan akan kinerja Perusahaan yang perlu mendapat 3) Risalah rapat BOC
berdampak besar pada perhatian Dewan Komisaris, sebagaimana Tahun 2017
(1) 4) Laporan
usaha dan kinerja diatur atur dalam Board Manual. Manajemen
Perusahaan secara tepat  Telah terdapat penyediaan bahan bacaan/ Triwulan I,
waktu dan relevan. referensi yang memudahkan Dewan Komisaris Laporan
memperbaharui pengetahuan tentang Manajemen
Triwulan III dan
perubahan lingkungan bisnis dan
Laporan
permasalahan yang dihadapi Perusahaan Manajemen
dan/atau permintaan arahan dari Direksi Unaudited
tentang permasalahan yang dihadapi 5) Laporan Tahunan
Perusahaan. (2) (3) (4) (5) (6) (7) tahun Buku 2017
6) Surat Kabar

103
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
 Dewan Komisaris telah melakukan Harian
7) Website
pembahasan internal mengenai isu-isu terkini
Perusahaan
terkait perubahan lingkungan bisnis dan
permasalahan yang dihadapi Perusahaan: (2) (3)
 Dewan Komisaris melakukan telaah kesesuaian
visi dan misi Perusahaan dengan perubahan
lingkungan bisnis tersebut, diantaranya respon
Dewan Komisaris yaitu agar merespon
perubahan-perubahan yang terjadi terkait
kebijakan Pemerintah. (2) (
 Setiap permasalahan/ tantangan (ancaman
dan peluang) yang terjadi dan berdampak
signifikan terhadap kinerja Perusahaan telah
dibahas dalam rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi. Selama tahun 2017, tidak terdapat
ancaman dan peluang) yang terjadi dan
berdampak signifikan terhadap kinerja
Perusahaan. (2) (3)

Kelemahan:
-

50. Dewan Komisaris dalam Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,789 1,00 0,789
batas kewenangannya,  Telah terdapat mekanisme bagi Dewan 1) Board Manual Bab -
merespon saran, II.6.5.2 hal.28
Komisaris untuk merespon/ menindaklanjuti
harapan, permasalahan saran, permasalahan atau keluhan dari Rekomendasi:
dan keluhan dari stakeholder dan menyampaikannya kepada -
stakeholders Direksi tentang saran penyelesaian yang
(pelanggan, pemasok, diperlukan, sebagaimaa diatur dalam Board

104
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
kreditur, dan karyawan) Manual. (1)
yang disampaikan
langsung kepada Dewan  FUK 2,3,4 dan 5 Not Applicable, mengingat
Komisaris ataupun selama tahun 2017, tidak terdapat permasalahan
penyampaian oleh Direksi. dan keluhan dari stakeholdes yang diterima oleh
Dewan Komisatis sehingga tidak terdapat saran,
harapan dan pembahasan atas keluhan dari
stakeholders.

Kelemahan:
 -
51. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,100 0,65 0,715
memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual Bab -
tentang penguatan II.6.5.3 hal.29
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
2) Risalah rapat
sistem Pengendalian terhadap kebijakan sistem Pengendalian gabungan BOC- Rekomendasi:
Intern Perusahaan. Intern Perusahaan Perusahaan dan BOD tanggal 25  Menyusun rencana
pelaksanaannya, sebagaimana di atur dalam Jauari 2017 Dewan Komisaris
sebagaimana di atur dalam Board Manual.(1) 3) Risalah rapat mengenai pengawasan
gabungan BOC-
 Terkait Dewan Komisararis melakukan BOD tanggal 7
dan pemberian nasihat
pengawasan dan pemberian nasihat terhadap Mei 2017 terhadap kebijakan
kebijakan/rancangan pengendalian intern dan system pengendalian
pelaksanaannya: (2)(3) intern dan
- Dewan Komisaris telah melakukan telaah pelaksanaannya.
atas: (1) hasil evaluasi atas efektivitas  menggunakan
pengendalian intern pada tingkat internal perangkat Dewan
Perusahaan; (2) hasil evaluasi atas Komisaris dalam
efektivitas pengendalian intern pada Pembahasan kebijakan
tingkat operasional/aktivitas yaitu kebijakan sistem
diantaranya Pengendalian kontruksi pada Pengendalian Intern

105
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
rapat BOC BOD 7 mei dan 25 Januari Perusahaan.
- Telah terdapat hasil telaah Dewan
Komisaris atas kebijakan Sistem
Pengendalian Internal
 Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan
tentang peningkatan efektivitas pengendalian
intern kepada Direksi melalui forum rapat
gabungan.(2) (3)
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang peningkatan efektivitas sistem
pengendalian intern cukup memadai. (2) (3)

Kelemahan:
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
terhadap kebijakan system pengendalian
intern dan pelaksanaannya.
 Pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris
terhadap kebijakan kebijakan sistem
Pengendalian Intern Perusahaan Perusahaan
dan pelaksanaannya, belum menggunakan
perangkat di Dewan Komisaris karena PT API
belum memiliki Komite Audit.
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang Sistem Pengendalian Internal belum
memadai, mengingat telaahan tersebut belum
melibatkan perangkat Dewan Komisaris.

106
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
52. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,100 0,70 0,770
memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
tentang manajemen Bab II.6.5.4 hal.30
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
2) Risalah Rapat
risiko Perusahaan. terhadap kebijakan manajemen risiko gabungan BOC-
Perusahaan dan pelaksanaannya, BOD 29 Mei 2017 Rekomendasi:
sebagaimana di atur dalam Board Manual.(1) 3) Risalah rapat BOC  Menyusun rencana
 Terkait Dewan Komisaris melaksanakan – BOD tanggal 25 Dewan Komisaris
Agustus 2017
Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap mengenai pengawasan
kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko dan pemberian nasihat
Perusahaan: (2) (3) terhadap kebijakan
- Dewan Komisaris telah melakukan telaah manajemen risiko
atau evaluasi atas kebijakan dan Perusahaan dan
pelaksanaan manajemen risiko perusahaan, pelaksanaannya.
diantaranya terkait pengelolaan NPEA yang  Melibatkan perangkat
dilakukan kajian oleh Konsultasn Danareksa. Dewan Komisaris
- Telah terdapat hasil telaahan Dewan dalam pembahasan
Komisaris tas kebijakan dan pelaksanaan kebijakan manajemen
manajemen risiko perusahaan secara risiko Perusahaan dan
tertulis yaitu dalam risalah rapat gabungan pelaksanaannya.
Dewan Komisaris tahun 2017
 Dewan Komisaris telah memberikan arahan
kepada Direksi atas kebijakan dan pelaksanaan
manajemen risiko.(3)(4)
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang manajemen risiko Perusahaan cukup
memadai. (3) (4)

107
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
Kelemahan:
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
terhadap kebijakan manajemen risiko
Perusahaan dan pelaksanaannya.
 Pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris
terhadap kebijakan manajemen risiko
Perusahaan dan pelaksanaannya belum
menggunakan perangkat di Dewan Komisaris
karena PT API belum memiliki Komite Audit.
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang manajemen risiko Perusahaan belum
memadai, mengingat telaahan tersebut belum
melibatkan perangkat Dewan Komisaris.

53. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,100 0,20 0,220


memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual Bab -
tentang sistem teknologi II.6.5.5 hal.31
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
informasi yang digunakan terhadap kebijakan sistem teknologi informasi
Perusahaan. Perusahaan dan pelaksanaannya,
sebagaimana di atur dalam Board Manual.(1) Rekomendasi:
 Menyusun rencana
Kelemahan: Dewan Komisaris
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat dan pemberian nasihat
terhadap kebijakan sistem teknologi informasi terhadap kebijakan
perusahaan dan pelaksanaannya. sistem teknologi
 Terkait Dewan Komisaris melaksanakan informasi perusahaan
pengawasan dan pemberian nasihat terhadap dan pelaksanaannya.

108
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
kebijakan dan pelaksanaan Teknologi  Terkait Dewan
Informasi: Komisaris
- Dewan Komisaris belum telah melakukan melaksanakan
telaahan terhadap kebijakan system IT pengawasan dan
dan pelaksanaan sesuai dengan yang pemberian nasihat
direncanakan. terhadap kebijakan
- belum terdapat hasil telaahan Dewan dan pelaksanaan
Komisaris atas kebijakan Sistem IT Teknologi Informasi:
Perusahaan dan pelaksanaanya - Melakukan
- mengingat belum terdapat telaahan telaahan terhadap
Dewan Komisaris terkait kebijakan dan kebijakan system
pelaksanaan, sehingga belum terdapat IT dan
keterlibatan perangkat Dewan Komisaris pelaksanaan
dalam telaahan tersebut. sesuai dengan
 Dewan Komisaris belum menyampaikan yang
arahan kepada Direksi tentang kebijakan dan direncanakan.
pelaksanaan teknologi informasi perusahaan. - mendokumentasik
 Kualitas arahan Dewan Komisaris tentang an hasil telaahan
sistem teknologi informasi Perusahaan dan Dewan Komisaris
pelaksanaannya dipandang belum memadai. atas kebijakan
Sistem IT
Perusahaan dan
pelaksanaanya
kepada
Perusahaan
- Melibatkan
perangkat Dewan
Komisaris dalam
telaahan

109
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
Kebijakan
Teknologi
Informasi dan
Pelaksanaannya
 Menyampaikan
arahan kepada Direksi
tentang kebijakan dan
pelaksanaan teknologi
informasi perusahaan.

54. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,101 0,25 0,275


memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual Bab -
tentang kebijakan dan II.5.6 hal 31-32
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
2) Risalah rapat
pelaksanaan terhadap kebijakan pengelolaan SDM, gabungan BOC- Rekomendasi:
pengembangan karir. khususnya tentang Manajemen Karir di BOD 29 Mei 2017  Menyusun rencana
Perusahaan, Sistem dan Prosedur, Promosi, 3) Risalah rapat Dewan Komisaris
Mutasi dan Demoasi di Perusahaan dan gabungan BOC- mengenai pengawasan
BOD 25 Januari
pelaksanaan kebiajkan tersebut, sebagaimana 2017
dan pemberian
di atur dalam Board Manual bagian.(1) 4) Risalah rapat nasihat terhadap
 Terkait Dewan Komisaris melaksanakan gabungan BOC- kebijakan sumber
pengawasan dan pemberian nasihat terhadap BOD 19 Oktober daya manusia dan
2017
kebijakan Sumber Daya Manusia dan pelaksanaan kebijakan
Pelaksanaanya.(2)(3)(4) tersebut.
- Secara umum Dewan Komisaris telah  Terkait Dewan
melakukan telaahan terhadap kebijakan Komisaris melakukan
pengembangan karir serta pelaksanaannya pembahasan mengenai
diantaranya terkait Jumlah SDM tahun kebijakan akuntansi
2016 lebih rendah dari RKAP yaitu 13 orang dan penyusunan
dari yang dianggarkan 15, Beban Pegawai laporan keuangan

110
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
dan usulan Struktur Organisasi PT API. beserta penerapannya:
- Melakukan telaah
Kelemahan: terhadap kebijakan
 Belum terdapat Rencana Kerja Dewan akuntansi dan
Komisaris mengenai pengawasan dan penyusunan laporan
pemberian nasihat mengenai kebijakan keuangan.
sumber daya manusia dan pelaksanaan - Memberikan saran
kebijakan tersebut. dari hasil telaah
 Terkait Dewan Komisaris melakukan terhadap kebijakan
pembahasan mengenai kebijakan Sumber Daya akuntansi dan
Manusia dan Pelaksanaanya: (3) penyusunan laporan
- Dewan Komisaris belum melakukan telaah keuangan beserta
terhadap kebijakan pengelolaan SDM, penerapannya
khususnya tentang Manajemen Karir di - menggunakan
Perusahaan, Sistem dan Prosedur, Promosi, perangkat di Dewan
Mutasi dan Demoasi di Perusahaan dan Komisaris
pelaksanaan kebiajkan tersebut.  Menyampaikan arahan
- Dewan Komisaris belum memberikan saran kepada Direksi tentang
dari hasil telaah terhadap kebijakan kebijakan pengelolaan
pengelolaan SDM, khususnya tentang SDM, khususnya
Manajemen Karir di Perusahaan, Sistem dan tentang manajemen
Prosedur, Promosi, Mutasi dan Demoasi di karir di perusahaan,
Perusahaan dan pelaksanaan kebiajkan sistem dan prosedur,
tersebut promosi, mutasi dan
- Pembahasan yang dilakukan Dewan demoasi di Perusahaan
Komisaris terhadap kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan
SDM, khususnya tentang Manajemen Karir di kebiajkan tersebut.
Perusahaan, Sistem dan Prosedur, Promosi,
Mutasi dan Demoasi di Perusahaan dan

111
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
pelaksanaan kebiajkan tersebut belum
menggunakan perangkat di Dewan Komisaris
 Dewan Komisaris belum menyampaikan
arahan kepada Direksi tentang kebijakan
pengelolaan SDM, khususnya tentang
Manajemen Karir di Perusahaan, Sistem dan
Prosedur, Promosi, Mutasi dan Demoasi di
Perusahaan dan pelaksanaan kebiajkan
tersebut.
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang kebijakan pengelolaan SDM,
khususnya tentang Manajemen Karir di
Perusahaan, Sistem dan Prosedur, Promosi,
Mutasi dan Demoasi di Perusahaan dan
pelaksanaan kebiajkan tersebut dipandang
belum memadai.

55. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,101 0,25 0,275


memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual Bab -
tentang kebijakan III.6.5.7 hal.32-33
mengenai pengawasan dan pemberian
2) Risalah rapat
akuntansi dan nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan gabungan BOC -
penyusunan laporan penyusunan laporan keuangan sesuai standar BOD tanggal 29 Rekomendasi:
keuangan sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia Mei 2017  Menyusun rencana
standar akuntansi yang (SAK), sebagaimana di atur dalam Board Dewan Komisaris
(1)
berlaku umum di Manual. mengenai pengawasan
Indonesia SAK.  Terkait Dewan Komisaris melakukan dan pemberian nasihat
pembahasan mengenai kebijakan akuntansi terhadap kebijakan
dan penyusunan laporan keuangan beserta akuntansi dan
penerapannya.: (2) penyusunan laporan

112
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
- Secara umum Dewan Komisaris telah keuangan sesuai
melakukan telaah hasil laporan keuangan dengan standar
tahun 2016 yang mendapatkan predikat akuntansi yang berlaku
wajar dalam semua material yaitu pada rapat umum di Indonesia
gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi. SAK.
- Dewan Komisaris telah memberikan saran  Terkait Dewan
dari hasil telaah terhadap hasil laporan Komisaris melakukan
keuangan. pembahasan mengenai
kebijakan akuntansi
Kelemahan: dan penyusunan
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris laporan keuangan
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat beserta penerapannya:
terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan - Melakukan telaah
laporan keuangan sesuai dengan standar terhadap kebijakan
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia akuntansi dan
SAK. penyusunan laporan
 Terkait Dewan Komisaris melakukan keuangan.
pembahasan mengenai kebijakan akuntansi - Memberikan saran
dan penyusunan laporan keuangan beserta dari hasil telaah
penerapannya.: (3) terhadap kebijakan
- Dewan Komisaris belum melakukan telaah akuntansi dan
terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan
penyusunan laporan keuangan. keuangan beserta
- Dewan Komisaris belum memberikan saran penerapannya
dari hasil telaah terhadap kebijakan - Menggunakan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan perangkat di Dewan
beserta penerapannya Komisaris
- Pembahasan yang dilakukan Dewan  Menyampaikan arahan
Komisaris terhadap kebijakan akuntansi dan kepada Direksi tentang

113
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENUH SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
AN
penyusunan laporan keuangan beserta kebijakan akuntansi
penerapannya, Dewan Komisaris belum dan penyusunan
menggunakan perangkat di Dewan Komisaris laporan keuangan
 Dewan Komisaris belum menyampaikan beserta penerapannya
arahan kepada Direksi tentang kebijakan diantaranya terkait
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan.
beserta penerapannya diantaranya terkait
Laporan Keuangan.
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan beserta penerapannya
dipandang belum memadai.

114
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
56. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,101 0,65 0,716
memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
tentang kebijakan 2) Risalah Rapat
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
Dewan Komisaris
pengadaan dan terhadap kebijakan pengadaan dan tanggal 17 Mei Rekomendasi:
pelaksanaannya. pelaksanaannya. (1)
2017  Menyusun Rencana
 Terkait pembahasan yang dilakukan Dewan 3) Risalah Rapat dan Program Kerja
Komisaris terhadap kebijakan pengadaan dan Dewan Komisaris Dewan Komisaris
tanggal 18 Mei
pelaksanaannya diantaranya: (2)(3) 2017
mengenai pengawasan
- Dewan Komisaris telah melakukan dan pemberian nasihat
telaah terhadap kebijakan pengadaan terhadap kebijakan
dan pelaksanaannya. pengadaan dan
- Dewan Komisaris telah memberikan pelaksanaannya.
saran berdasarkan hasil pengawasan  Membentuk Komite
dan penelaahan atas kebijakan Audit dan melibatkan
pengadaan dan pelaksanaanya. dalam pembahasan
 Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan terhadap kebijakan
kepada Direksi tentang kebijakan pengadaan pengadaan dan
dan pelaksanaannya. (2)(3) pelaksanaannya.

Kelemahan:
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
terhadap kebijakan pengadaan dan
pelaksanaannya.
 Pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris
terhadap kebijakan pengadaan dan
pelaksanaannya, Dewan Komisaris belum
menggunakan perangkat di Dewan Komisaris
karena PT API belum memiliki Komite Audit.

115
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang kebijakan pengadaan dan
pelaksanaannya dipandang belum memadai.

57. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,101 0,65 0,716


memberikan arahan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
tentang kebijakan mutu 2) Risalah Rapat
mengenai pengawasan dan pemberian
Dewan Komisaris
dan pelayanan serta nasihat terhadap kebijakan mutu serta Tahun 2017
pelaksanaan kebijakan pelaksanaannya. (1) Rekomendasi:
tersebut.  Terkait pembahasan yang dilakukan Dewan  Menyusun Rencana
Komisaris terhadap kebijakan mutu dan dan Program Kerja
pelaksanaannya, diantaranya: (2)(3) Dewan Komisaris
- Dewan Komisaris telah melakukan telaah mengenai tugas
terhadap mutu dan pelayanan serta pengawasan dan
pelaksanaannya. pemberian nasihat
- Dewan Komisaris telah memberikan terhadap kebijakan
saran berdasarkan hasil pengawasan dan mutu dan pelayanan
penelaahan atas kebijakan pengadaan beserta
dan pelaksanaanya. pelaksanaannya.
 Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan  Membentuk Komite
kepada Direksi tentang kebijakan mutu dan Audit dan melibatkan
pelaksanaannya. (2)(3) dalam pembahasan
kebijakan mutu dan
pelayanan beserta
Kelemahan: pelaksanaannya.
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris
mengenai pengawasan dan pemberian nasihat
terhadap kebijakan mutu dan pelayanan serta
pelaksanaan kebijakan tersebut.

116
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris
terhadap kebijakan mutu dan
pelaksanaannya, Dewan Komisaris belum
menggunakan perangkat di Dewan Komisaris
karena PT API belum memiliki Komite Audit.
 Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris
tentang kebijakan pengadaan dan
pelaksanaannya di pandang belum memadai.

17. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan. 6,479 3,987
58. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,417 0,40 0,567
mengawasi dan  Telah terdapat kebijakan mengenai 1) Board Manual -
memantau kepatuhan 2) Risalah Rapat
pengawasan dan pemberian nasihat Dewan
Dewan Komisaris
Direksi dalam Komisaris atas kepatuhan Perusahaan dalam Tahun 2017 Rekomendasi:
menjalankan peraturan menjalankan peraturan perundang-undangan 3) Konfirmasi  Menyusun Rencana
perundangan yang yang berlaku dan Anggaran Dasar.(1) dan Program Kerja
berlaku dan perjanjian  Telah terdapat pembahasan kepatuhan Dewan Komisaris
dengan pihak ketiga. Direksi yang dilakukan Dewan Komisaris mengenai pembahasan
terhadap perjanjian dengan pihak ketiga: (2)(3) kepatuhan Direksi
 Dewan Komisaris telah memberikan arahan terhadap peraturan
kepada Direksi berdasarkan hasil telaahan perundang-undangan
terhadap perjanjian dengan pihak ketiga. (2)(3) dan perjanjian dengan
 Telah terdapat evaluasi Dewan Komisaris pihak ketiga.
terhadap kepatuhan Direksi dalam  Melakukan telaahan
menjalankan Perusahaan dan kesesuaian terkait: (1) laporan
dengan RKAP dan/atau RJPP namun belum hasil audit atas
rutin dilakukan. kepatuhan terhadap
peraturan perundang-

117
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Jika terjadi pelanggaran oleh Direksi, Dewan undangan yang berlaku
Komisaris melakukan tindakan sesuai dengan (PSA-62) yang
kewenangannya dan melaporkan kepada diterbitkan Akuntan
pemegang Saham/RUPS. (4) Publik yang mengaudit
 Tidak terdapat permasalahan mengenai laporan keuangan,
pelanggaran, yang tidak dibahas oleh Dewan serta laporan hasil
Komisaris karena selalu dilakukan monitoring audit yang
salah satunya melalui rapat gabungan yaitu dilaksanakan oleh BPK
Dewan Komisaris dan Direksi. (4) RI mengenai
kepatuhan terhadap
Kelemahan: perundang-undangan
 Belum terdapat rencana kerja Dewan yang berlaku; (2)
Komisaris yang membahas kepatuhan Direksi kinerja kegiatan upaya-
terhadap peraturan perundang-undangan dan upaya penyelesaian
perjanjian dengan pihak ketiga. kasus litigasi dan non
 Dewan Komisaris belum melakukan telaah litigasi; (3) kajian
atas kepatuhan Direksi terhadap anggaran hukum (legal opinion)
dasar, peraturan perundang-udangan yang atas rencana tindakan
mengatur bisnis perusahaan (regulasi dan permasalahan
sektoral), dan peraturan perundang-undangan yang terjadi terkait
lainnya serta perjanjian dengan pihak ketiga dengan kesesuaian
antara lain: (1) laporan hasil audit atas hukum atau ketentuan
kepatuhan terhadap peraturan perundang- yang berlaku.
undangan yang berlaku (PSA-62) yang  Membentuk Komite
diterbitkan Akuntan Publik yang mengaudit Audit dan melibatkan
laporan keuangan, serta laporan hasil audit dalam pembahasan
yang dilaksanakan oleh BPK RI mengenai kepatuhan Direksi
kepatuhannterhadap perundang-undangan terhadap peraturan
yang berlaku; (2) kinerja kegiatanlupaya- perundang-undangan

118
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
upaya penyelesaian kasus litigasi dan non dan perjanjian dengan
litigasi; (3) kajian hukum (legal opinion) atas pihak ketiga.
rencana tindakan dan permasalahan yang  Dewan Komisaris
terjadi terkait dengan kesesuaian hukum atau memberikan arahan
ketentuan yang berlaku. kepada Direksi
 Pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris berdasarkan hasil
terhadap peraturan perundang-undangan dan telaahan terhadap
perjanjian dengan pihak ketiga, Dewan peraturan perundang-
Komisaris belum menggunakan perangkat di undangan dan kajian
Dewan Komisaris karena PT API belum hukum lainnya.
memiliki Komite Audit.  Menyusun Laporan
 Dewan Komisaris belum memberikan arahan Tugas Pengawasan
kepada Direksi berdasarkan hasil telaahan Dewan Komisaris
terhadap peraturan perundang-undangan dan secara semesteran dan
kajian hukum lainnya. tahunan yang
 Dewan Komisaris belum melaporkan hasil didalamnya memuat
evaluasi/pembahasan tersebut kepada RUPS pelaporan atas
dalam laporan tugas pengawasan Dewan kepatuhan Direksi
Komisaris semesteran. terhadap peraturan
 Tingkat kualitas evaluasi Dewan Komisaris perundang-undangan
terhadap kepatuhan Direksi dalam dan perjanjian dengan
menjalankan Perusahaan dan kesesuaian pihak ketiga.
dengan RKAP dan/atau RJPP belum memadai.  Dewan Komisaris
 Dalam proses evaluasi kepatuhan Direksi melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan RKAP/RJPP, Dewan terhadap kepatuhan
Komisaris belum menggunakan seluruh Direksi dalam
perangkat di Dewan Komisaris. menjalankan
 Tingkat kualitas pengawasan atas kepatuhan Perusahaan dan
Direksi terhadap anggaran dasar dan kesesuaian dengan

119
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
peraturan perundang-undangan serta RKAP dan/atau RJPP
perjanjian dengan pihak ketiga belum lebih rutin.
memadai.

59. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,106 0,50 0,553


mengawasi dan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
memantau kepatuhan dalam memantau kepatuhan Direksi dalam 2) Risalah Rapat
Dewan Komisaris
Direksi dalam menjalankan pengurusan Perusahaan terhadap Dan Direksi Tahun Rekomendasi:
menjalankan RKAP dan/atau RJPP.(1) 2017  Menyusun Rencana
Perusahaan sesuai RKAP  Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi dan Program Kerja
dan/atau RJPP. pencapaian Perusahaan yang mencakup Dewan Komisaris
kesesuaian pelaksanaan program kerja (inisiatif mengenai evaluasi
Perusahaan) dan Anggaran yang telah terhadap pelaksanaan
ditetapkan dalam RKAP.(2) RKAP.
 Komisaris Utama
Kelemahan: menandatangani
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris Laporan Manajemen
dalam melakukan evaluasi terhadap Triwulan I sampai
pelaksanaan RKAP. dengan Triwulan III,
 Seluruh Dewan Komisaris belum serta seluruh Anggota
menandatangani laporan manajemen Tahunan Dewan Komisaris
dan Komisaris Utama belum menandatangani menandatangani
Laporan Manajemen Triwulan I sampai dengan Laporan Manajemen
Triwulan III setelah dievaluasi/dibahas Dewan Tahunan, setelah
Komisaris dan Direksi. dievaluasi/dibahas
oleh Dewan Komisaris
dan Direksi.

120
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
60. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,966 0,75 0,725
memberikan  Telah terdapat mekanisme Dewan Komisaris 1) Board Manual -
persetujuan atas mengenai pemberian persetujuan/ otorisasi/ 2) Surat Dewan
Komisaris No.
transaksi atau tindakan rekomendasi Dewan Komisaris terhadap 01/SRT- Rekomendasi:
dalam lingkup tindakan Direksi yang memerlukan DK/VII/API-2017  Menyusun Rencana
kewenangan Dewan rekomendasi/ persetujuan Dewan Komisaris tanggal 31 Juli dan Program Kerja
Komisaris atau RUPS. sesuai ketentuan yang berlaku dan/atau 2017 tentang Dewan Komisaris
(1) Tanggapan
Anggaran Dasar. Tertulis Dewan
mengenai pembahasan
 Terkait pemberian otorisasi atau rekomendasi Komisaris tentang transaksi atau tindakan
oleh Dewan Komisaris atas transaksi atau Usulan dalam lingkup
tindakan Direksi dalam lingkup kewenangan Perpanjangan kewenangan Dewan
(2)(3)) Shareholder Loan
Dewan Komisaris atau RUPS: Komisaris atau RUPS.
Dana Talangan
- Dewan Komisaris telah melakukan telaah JTCC menanggapi  Membentuk Komite
terhadap transaksi atau tindakan Direksi Surat Direksi No: Audit dan melibatkan
melalui pembahasan internal Dewan UM.330/7/114/1/ perangkat Dewan
Komisaris dan dengan Direksi, yang keduanya API-17 tanggal 18 Komisaris dalam
Juli 2017 tentang
dituangkan dalam Risalah rapat internal Permohonan pembahasan otorisasi
Dewan Komisaris maupun rapat Dewan Tanggapan atau rekomendasi oleh
Komisaris bersama Direksi. Tertulis Dewan Dewan Komisaris atas
 Dalam proses otorisasai Dewan Komisaris telah Komisaris tentang transaksi atau tindakan
Usulan
memastikan tindakan-tindakan strategis yang Perpanjangan
Direksi dalam lingkup
membutuhkan persetujuan atau rekomendasi Shareholder Loan kewenangan Dewan
Dewan Komisaris telah didukung dengan analisis Dana Talangan Komisaris atau RUPS.
risiko yang memadai. (2)(3) Proyek JTCC
3) Surat Dewan
 Pemberian otorisasi atau rekomendasi telah
Komisaris No.
kurang dari 14 hari sejak usulan atau dokumen 03/SRT-
secara lengkap diterima oleh Dewan Komisaris. DK/VIII/API-2017
(2)(3)(4) tanggal 16
Agustus 2017

121
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan: tentang
Perpanjangan
 Belum terdapat rencana kerja Dewan Komisaris
Jangka Waktu
untuk membahas transaksi atau tindakan dalam Fasilitas Pinjaman
lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau Intra Group
RUPS/pemilik modal. (2) Rp2.300.000.000
 Pembahasan mengenai otorisasi atau antara PT API dan
PT PPI
rekomendasi oleh Dewan Komisaris atas menanggapi Surat
transaksi atau tindakan Direksi dalam lingkup Direksi No.
kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS belum UM/330/08/131/
melibatkan perangkat Dewan Komisaris karena 01/API-17 tanggal
15 Agustus 2017
PT RSP belum memiliki Komite Audit. tentang
Permohonan
Persetujuan
Perpanjangan ke-
3 Intercompany
Loan
Rp2.300.000.000
antara PT API dan
PT PPI.
4) Konfirmasi
61. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0,80 0,622
(berdasarkan usulan dari  Telah terdapat kebijakan dan prosedur Dewan 1) Board Manual -
Komite Audit) Komisaris mengenai proses penunjukan calon
mengajukan calon auditor eksternal dan/atau penunjukan kembali Rekomendasi:
Auditor Eksternal auditor eksternal dan penyampaian usulan  Menyusun Rencana
kepada RUPS. calon auditor eksternal kepada RUPS. (1) dan Program Kerja
Dewan Komisaris
Catatan:
mengenai penunjukan
Untuk parameter dibawah ini Not Applicable
calon auditor dan
(NA) karena menjadi kewenangan Pemegang
anggaran biaya audit

122
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Saham. eksternal.
 Dewan Komisaris melalui Komite Audit
melakukan proses penunjukan calon auditor
eksternal sesuai dengan ketentuan pengadaan
barang dan jasa masing-masing perusahaan, dan
apabila diperlukan dapat meminta bantuan
Direksi dalam proses penunjukannya. Jika
penunjukkan kembali, harus berdasarkan
evaluasi atas kinerja auditor eksternal
berdasarkan kriteria yang jelas.
 Dewan Komisaris menyampaikan kepada
RUPS/Pemilik Modal alasan pencalonan
tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa
yang diusulkan untuk eksternal auditor tersebut.
 Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja Auditor
Eksternal sesuai dengan ketentuan dan standar
yang berlaku.

Kelemahan:
 Belum terdapat rencana kerja penunjukan calon
auditor dan anggaran biaya audit eksternal.

62. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,106 0,38 0,415


memastikan audit  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
eksternal dan audit tentang pengawasan terhadap efektivitas 2) Risalah Rapat
Dewan Komisaris
internal dilaksanakan pelaksanaan audit eksternal dan internal serta dan Direksi Tahun Rekomendasi:
secara efektif serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang 2017  Menyusun Rencana dan
melaksanakan telaah berkaitan dengan Perusahaan yang diterima Program Kerja Dewan
atas pengaduan yang oleh Dewan Komisaris. (1) Komisaris mengenai

123
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
berkaitan dengan BUMN  Telah terdapat telaksanaan kegiatan: (2) pengawasan efektivitas
yang diterima oleh - Telah terdapat review atas efektivitas pelaksanaan audit
Dewan Komisaris. pelaksanaan audit eksternal. eksternal dan audit
 Belum terdapat arahan kepada Direksi tentang intenal, serta
peningkatan efektivitas audit eksternal. (2) pelaksanaan telaah atas
pengaduan yang
Kelemahan: berkaitan dengan
 Belum terdapat Rencana dan Program Kerja BUMN yang diterima
Dewan Komisaris mengenai pengawasan oleh Dewan Komisaris.
efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan  Melakukan telaahan
audit intenal, serta pelaksanaan telaah atas terhadap:
pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang - Penilaian atas
diterima oleh Dewan Komisaris. efektivitas
 Dewan Komisaris belum melakukan telaahan pelaksanaan audit
terhadap: ekstemal melalui:
- penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit pemantauan
ekstemal melalui: pemantauan kesesuaian kesesuaian
penyelesaian progres audit dengan rencana penyelesaian progres
kerjanya; (2) telaah kesesuaian pelaksanaan audit dengan
audit dengan standar profesi akuntan rencana kerjanya; (2)
publik; dan (3) telaahan hasil audit eksternal telaah kesesuaian
dan kualitas rekomendasi audit eksternal. pelaksanaan audit
- penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit dengan standar
internal melalui: (1) telaah atas efektivitas profesi akuntan
pemantauan tindak lanjut hasil audit SPI publik; dan (3)
dan auditor eksternal; (2) telaah atas telaahan hasil audit
kesesuaian pelaksanaan audit dengan eksternal dan
standar audit internal; (3) kelengkapan kualitas rekomendasi
atribut temuan dan kualitas rekomendasi audit eksternal.

124
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
hasil audit internal; dan (4) telaah rencana - Penilaian atas
kerja pengawasan dan pelaksanaannya; (5) efektivitas
manajemen fungsi SPI. pelaksanaan audit
- (1) telaah atas pengaduan yang berkaitan internal melalui: (1)
dengan BUMN yang diterima oleh Dewan telaah atas
Komisaris serta penyampaian saran efektivitas
berdasarkan hasil telaahan kepada Direksi; pemantauan tindak
(2) telaahan terhadap seluruh pengaduan lanjut hasil audit SPI
yang diterima oleh Dewan Komisaris. dan auditor
 Terkait telaah pengawasan efektivitas eksternal; (2) telaah
pelaksanaan audit eksternal dan audit internal, atas kesesuaian
serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang pelaksanaan audit
berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh dengan standar audit
Dewan Komisaris belum menggunakan internal; (3)
perangkat Dewan Komisaris. kelengkapan atribut
 Dewan Komisaris belum menyampaikan temuan dan kualitas
arahan kepada Direksi tentang peningkatan rekomendasi hasil
efektivitas audit internal dan audit eksternal audit internal; dan
secara lebih rinci. (4) telaah rencana
kerja pengawasan
dan pelaksanaannya;
(5) manajemen
fungsi SPI.
- (1) telaah atas
pengaduan yang
berkaitan dengan
BUMN yang diterima
oleh Dewan
Komisaris serta

125
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
penyampaian saran
berdasarkan hasil
telaahan kepada
Direksi; (2) telaahan
terhadap seluruh
pengaduan yang
diterima oleh Dewan
Komisaris.
 Membentuk Komite
Audit dan melibatkan
dalam telaah
pengawasan efektivitas
pelaksanaan audit
eksternal dan audit
internal, serta
pelaksanaan telaah atas
pengaduan yang
berkaitan dengan
BUMN yang diterima
oleh Dewan Komisaris
 Menyampaikan arahan
kepada Direksi tentang
peningkatan efektivitas
audit internal dan audit
eksternal secara lebih
rinci.

126
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
63. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,106 1,00 1,106
melaporkan dengan  Telah terdapat ketentuan mengenai pelaporan 1) Board Manual -
segera kepada RUPS kepada RUPS jika terjadi gejala menurunnya 2) Risalah Rapat
Dewan Komisaris
apabila terjadi gejala kinerja Perusahaan dan pemberian saran segera dan Direksi Tahun Rekomendasi:
menurunnya kinerja kepada Direksi untuk memperbaiki 2017 -
Perusahaan serta saran- permasalahan yang berdampak pada 3) Konfirmasi
saran yang telah menurunnya kinerja Perusahaan. (1)
disampaikan kepada  Dewan Komisaris telah melakukan pembahasan
Direksi untuk tentang pencapaian kinerja Perusahaan namun
memperbaiki tidak terdapat gejala menurunnya kinerja
permasalahan yang Perusahaan sehingga tidak terdapat
dihadapi. pembahasan mengenai: (2)
- terdapat telaahan Dewan Komisaris tentang
menurunnya kinerja Perusahaan, antara lain
terkait dengan Pendapatan Perusahaan dan
strategi bisnis Perusahaan.
- terdapat arahan Dewan Komisaris kepada
Direksi terkait menurunnya kinerja
perusahaan.
- Dewan Komisaris membahas dengan segera
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
perusahaan dan memberikan saran
perbaikan yang diperlukan melalui Rapat
gabungan.
- Proses telaah terkait gejala menurunnya
kinerja perusahaan, Dewan Komisaris
menggunakan seluruh perangkat Dewan
Komisaris.

127
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Tidak terdapat laporan Dewan Komisaris
kepada RUPS tentang gejala menurunnya
kinerja Perusahaan yang signifikan dan
pemberian saran-saran perbaikan yang telah
disampaikan kepada Direksi untuk mengatasi
permasalahan penyebab gejala menurunnya
kinerja tersebut mengingat sampai Laporan Ini
disusun tidak ada permasalahan yang
berdampak pada menurunnya kinerja
perusahaan, sehingga Dewan Komisaris tidak
melakukan pembahasan tentang gejala
menurunnya kinerja perusahaan. (2)(3)
 Telah terdapat arahan langkah-langkah Dewan
Komisaris yang memadai yang disampaikan
kepada Direksi. (2)(3)

Kelemahan:
-

18. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan 1,504 0,950
patungan.
64. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,985 0,44 0,431
melaksanakan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
pengawasan terhadap mengenai pengawasan dan pemberian nasihat 2) Risalah Rapat
Dewan Komisaris
kebijakan pengelolaan terhadap kebijakan pengelolaan anak dan Direksi Tahun Rekomendasi:
anak perusahaan/ perusahaan/perusahaan patungan dan 2017  Menyusun Rencana dan
perusahaan patungan. pelaksanaan kebijakan tersebut. (1) 3) Konfirmasi Program Kerja Dewan
 Dewan Komisaris telah melakukan pembahasan Komisaris mengenai
mengenai kebijakan pengelolaan perusahaan pembahasan mengenai

128
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
anak perusahaan/perusahaan patungan dan kebijakan dan
pelaksanaannya masih secara umum. (2)(3) pelaksanaan
pengelolaan anak
Kelemahan: perusahaan/perusahaan
 Belum terdapat rencana pembahasan mengenai patungan.
kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan anak  Pembahasan mengenai
perusahaan/perusahaan patungan. kebijakan pengelolaan
 Dewan Komisaris belum melakukan perusahaan anak
pembahasan mengenai kebijakan pengelolaan perusahaan/perusahaan
perusahaan anak perusahaan/perusahaan patungan dan
patungan dan pelaksanaannya secara pelaksanaannya
komprehensif dan belum terdapat pelibatan didokumentasikan
organ Dewan Komisaris. dalam risalah rapat
 Kualitas atas hasil evaluasi terhadap kebijakan internal Dewan
dan pengelolaan anak perusahaan belum Komisaris dan risalah
memadai. rapat gabungan
bersama Direksi.
 Membentuk Komite
Audit dan melibatkan
dalam pembahasan
mengenai kebijakan
pengelolaan
perusahaan anak
perusahaan/perusahaan
patungan dan
pelaksanaannya.

129
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
65. Peranan Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,519 1,00 0,519
Komisaris dalam  Telah terdapat kebijakan dan prosedur peran 1) Board Manual -
pemilihan calon Anggota Dewan Komisaris dalam pengangkatan Direksi 2) Risalah Rapat
Dewan Komisaris
Direksi dan Dewan dan Dewan Komisaris anak dan Direksi Tahun Rekomendasi:
Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan. 2017 -
perusahaan/perusahaan  Dewan Komisaris telah melakukan penilaian 3) Surat Dewan
patungan. terhadap proses pengangkatan Direksi dan Komisaris No.
01/SRT-DK/V/API-
Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan 2017 tanggal 8
patungan, serta memberikan penetapan tertulis Mei tentang
(setuju atau tidak setuju) terhadap proses Tanggapan tertulis
pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris terkait Usulan
Perwakilan PT API
anak perusahaan/perusahaan patungan. sebagai Direksi di
 Penetapan tertulis terhadap proses PT MTD CTP
pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Expressway
anak perusahaan/perusahaan patungan paling
lambat 15 hari kalender terhitung sejak tanggal
diterimanya calon Direksi dan Dewan Komisaris
anak perusahaan/perusahaan patungan.

Kelemahan:
-

19. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan 2,438 1,591
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi
66. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,502 1,00 0,502
mengusulkan calon  Kebijakan dan kriteria seleksi bagi calon Direksi 1) Board Manual -
Anggota Direksi kepada dan pengusulan calon tersebut kepada
Pemegang Saham sesuai Pemegang Saham/Pemilik Modal. (1)

130
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
kebijakan seleksi yang Kelemahan: Rekomendasi:
ditetapkan. - -

Catatan:
Indikator 66 Not Applicable (NA) dikarenakan
terkait kebijakan mengenai evaluasi calon Direksi,
telaah dan/atau penelitian/pemeriksaan terhadap
calon-calon Direksi yang diusulkan Direksi
merupakan kewenangan dan dilakukan oleh
Pemegang Saham.
 Dewan Komisaris melakukan telaah dan/atau
penelitian/pemeriksaan terhadap calon-calon
Direksi yang diusulkan Direksi, sebelum
disampaikan kepada Pemegang Saham/Pemilik
Modal.
 Usulan Komisaris atas calon-calon anggota
Direksi yang baru kepada RUPS/Pemilik Modal.

67. Dewan Komisaris menilai Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,968 0,38 0,363
Direksi dan melaporkan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
hasil penilaian tersebut 2) Risalah Rapat
mengenai penilaian kinerja Direksi dan
Dewan Komisaris
kepada Pemegang pelaporan kepada Pemegang Saham.(1) dan Direksi Tahun
Saham.  Telah terdapat penilaian kinerja Direksi oleh 2017 Rekomendasi:
Dewan Komisaris yang berdasarkan telaahan  Menyusun Rencana
kriteria, target dan indikator kinerja utama yang dan Program Kerja
tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi Dewan Komisaris
secara kolegial. (2) mengenai pemantauan
kinerja Direksi dan
pelaporan kepada

131
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan: Pemegang Saham.
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris  Menyusun penilaian
mengenai pemantauan kinerja Direksi dan Direksi berdasarkan
pelaporan kepada Pemegang Saham. telaahan kriteria,
 Belum terdapat penilaian kinerja Direksi oleh target dan indikator
Dewan Komisaris yang berdasarkan telaahan kinerja utama yang
kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam
tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi Kontrak Manajemen
secara individu dan belum terdapat keterlibatan Direksi secara individu
perangkat Dewan Komisaris. dengan realisasi
 Dewan Komisaris belum menyampaikan hasil pencapaian masing-
penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan masing.
individual dalam dalam laporan tugas  Membentuk Komite
pengawasan Dewan Komisaris secara Audit dan melibatkan
semesteran dan tahunan. dalam penilaian Direksi
baik kolegial maupun
individu.
 Menyampaikan hasil
penilaian kinerja
Direksi secara kolegial
dan individu kepada
RUPS dalam laporan
tugas pengawasan
Dewan Komisaris
secara semesteran dan
tahunan.

132
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
68. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,968 0,75 0,726
mengusulkan  Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1) Board Manual -
2) Keputusan
remunerasi Direksi mengenai pengusulan remunerasi Direksi. (1)
Pemegang Saham
sesuai ketentuan yang  Proses telaah Dewan Komisaris terhadap tanpa melalui
berlaku dan penilaian remunerasi Direksi, meliputi kegiatan RUPS PT API No: Rekomendasi:
kinerja Direksi. pengusulan tantiem/insentif kinerja telah PPI-623-004702  Menyusun Rencana
mempertimbangkan hasil penilaian kinerja dan No: dan Program Kerja
HK.55/8/2/1/PTP-
Direksi (KPI) dan Pencapaian tingkat kesehatan 17 tentang
Dewan Komisaris
perusahaan. (2)(3)(4)(5) Penetapan mengenai pengusulan
 Dewan Komisaris telah menyampaian usulan Insentif Kinerja remunerasi Direksi.
tantiem/insentif kinerja Direksi kepada RUPS bagi Direksi dan
Dewan Komisaris
pada saat RUPS Persetujuan Laporan Tahunan PT API atas Kinerja
dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2016
Tahunan.(2)(3)(4)(5) 3) Keputusan No:
PPI-623-003743
dan No:
Kelemahan:
UM.330/16/6/2/P
 Belum terdapat rencana Dewan Komisaris TP-17 tanggal 16
menelaah pengusulan remunerasi Direksi. Juni 2017 tentang
Persetujuan
Laporan Tahunan
dan Pengesahan
Laporan Keuangan
Tahun Buku 2016
4) Surat Keputusan
Direksi PT PPI No:
SKD-610-002866
tanggal 1
November 2016
tentang Pedoman
Penetapan
Tantiem/Insentif

133
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kinerja bagi
Direksi, Dewan
Komisaris, dan
Sekretaris Dewan
Komisaris Anak
Perusahaan PT PPI
5) Berita Acara
Keputusan Direksi
PT PPI No: BAC-
610-004606
tanggal 7
Desember 2017
tentang
Pemberian
Insentif Kinerja
bagi Direksi dan
Dewan Komisaris
Perseroan Tahun
2016

20. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya 0,571 0,190
69. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,571 0,33 0,190
memiliki Kebijakan  Telah terdapat ketentuan mengenai (potensi) 1) Board Manual -
Benturan Kepentingan benturan kepentingan bagi Dewan
dan melaksanakan Komisaris.(1) Rekomendasi:
secara konsisten  Menandatangani
kebijakan tersebut. Kelemahan: pernyataan tidak
 Dewan Komisaris belum menandatangani memiliki benturan
pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan dan
kepentingan dan menyatakan secara tertulis menyatakan secara
hal-hal yang berpotensi menimbulkan tertulis hal-hal yang
benturan kepentingan terhadap dirinya serta berpotensi

134
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
telah menandatangani Pakta Integritas pada menimbulkan benturan
awal pengangkatan dan disampaikan kepada kepentingan terhadap
RUPS. dirinya dan
 Dewan Komisaris belum melaporkan kepada menyampaikannya
Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) terkait kepada RUPS.
dengan Daftar Khusus, yang memuat  Melaporkan kepada
kepemilikan saham Dewan Komisaris Perusahaan (Sekretaris
dan/atau keluarganya pada Perusahaan atau Perusahaan) untuk
Perusahaan lain. Berdasarkan kajian dicatat dalam Daftar
dokumen, tidak terdapat Dewan yang Khusus mengenai
memiliki saham di perusahaan lain. kepemilikan sahamnya
dan/atau keluarganya
pada Perusahaan
tersebut dan
Perusahaan lain.

135
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
21. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan 1,659 0,415
secara efektif dan berkelanjutan.
70. Dewan Komisaris Kekuatan : Referensi : Hambatan: 0,985 0,25 0,246
memastikan bahwa  Telah terdapat kebijakan dan pedoman untuk 1) Board Manual -
prinsip-prinsip Tata II.6.6.12 hal. 48
memantau penerapan prinsip - prinsip Tata – 49
Kelola Perusahaan yang Kelola Perusahaan yang Baik, sebagaimana di 2) SOP Dewan Rekomendasi :
Baik telah diterapkan atur dalam Board Manual poin II.6.6.12. Komisaris No.  Dewan Komisaris
secara efektif dan Terkait Kebijakan Praktik Tata Kelola 30 menyusun Rencana
berkelanjutan. Perusahaan yang Baik. (1) (2) Kerja Dewan Komisaris
Disebutkan bahwa: (1) untuk memantau
1. Dewan Komisaris melakukan penerapan prinsip-
pemantauan penerapan prinsip-prinsip prinsip Tata Kelola
GCG dengan menggunakan informasi Perusahaan yang Baik .
yang antara lain berasal dari:  Dewan Komisaris
a. Laporan Direksi; mendokumentasikan
b. Hasil pengawasan auditor eksternal pelaksanaan hasil
dan internal; pemantauan
c. Hasil assessment GCG, baik oleh penerapan prinsip
assessor independen maupun self Tata Kelola
assessment; Perusahaan yang Baik
d. Hasil telaahan organ Dewan diantaranya melalui
Komisaris. pembahasan dalam
2. Dewan Komisaris melakukan telaah rapat internal Dewan
terhadap: Komisaris maupun
a. Laporan Hasil Assessment/review rapat gabungan
atas pelaksanaan Tata Kelola Dewan Komisaris
Perusahaan yang baik, GCG Code dan bersama Direksi.
kebijakan/ketentuan teknis lainnya;  Dewan Komisaris
serta

136
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
b. memantau tindak lanjut area of mendokumentasikan
improvement hasil dari assessment area of improvement
GCG oleh Direksi. assessment/review
3. Menindaklanjuti area of improvement GCG yang menjadi
assessment/review GCG yang menjadi kewenangannya yang
kewenangannya; telah ditindaklanjuti.
4. Laporan GCG yang dituangkan dalam
Laporan Tahunan;
5. Dewan Komisaris menyampaikan kepada
Direksi mengenai hasil telaah Dewan
Komisaris;
6. Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris menggunakan seluruh
perangkat Dewan Komisaris;
7. Dewan Komisaris menyampaikan secara
tertulis kepada Direksi atau dalam rapat
Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil
telaah dan pemantauan terhadap
pelaksanaan GCG;
8. Dewan Komisaris melaporkan hasil
pemantauan tersebut kepada RUPS
dalam laporan tugas pengawasan Dewan
Komisaris;
9. Dewan Komisaris harus melakukan
tindakan sesuai dengan kewenangannya
dan melaporkan kepada Pemegang
Saham/RUPS, dalam hal terjadi
pelanggaran GCG oleh Direksi;
10. Dewan Komisaris dapat menugaskan

137
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite
Dewan Komisaris untuk melakukan
pemantauan atas setiap permasalahan
mengenai pelanggaran terhadap GCG dan
mengusulkan jadwal pembahasannya
dalam rapat Dewan Komisaris, dalam
waktu paling lambat 2 (dua) minggu
setelah ditemukannya.

Kelemahan:
 Belum terdapat Rencana Kerja Dewan
Komisaris untuk memantau penerapan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
Baik.
 Belum diperoleh dokumen terkait pemantauan
Dewan Komisaris atas penerapan prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang Baik.
 Belum diperoleh dokumen terkait area of
improvement assessment/review GCG yang
telah ditindaklanjuti dan merupakan
kewenangan Dewan Komisaris.

71. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,674 0,25 0,169


melakukan pengukuran  Telah terdapat kebijakan mengenai pengukuran 1) Board Manual II. -
dan penilaian terhadap 14 hal. 66 - 67
dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris
kinerja Dewan telah diatur dalam Board Manual poin II.15.
Komisaris. Pengukuran dan Penilaian Kinerja Dewan
Komisaris. (1)

138
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Disebutkan bahwa: Rekomendasi :
II.15. Pengukuran dan Penilaian Kinerja Dewan  Dewan Komisaris
Komisaris: menetapkan indikator
1. Penilaian Dewan Komisaris dilakukan untuk pencapaian kinerja
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris beserta target-targetnya
dalam pengawasan pengelola Perusahaan yang merupakan usulan
yang dilaksanakan oleh Pemegang saham Dewan Komisaris dan
serta dapat juga dilakukan secara mandiri. mendapatkan
2. Penilaian Dewan Komisaris dapat diukur persetujuan Pemegang
berdasarkan kriteria umum meliputi: Saham.
Komposisi, Perencanaan Strategis, Peran  Dewan Komisaris
dan Tugas Tanggung Jawab, Program mengevaluasi
pelatihan, Rapat Direksi, Efektivitas Organ pencapaian kinerja
Penunjang, Hubungan Komunikasi, masing-masing Anggota
Pertanggungjawaban serta Komitmen Dewan Komisaris dan
Standar Etika. dituangkan dalam
risalah Rapat Dewan
Penilaian dapat dilakukan dengan: Komisaris.
II.15.1.Penilaian Berdasarkan Pencapaian KPI  Dewan Komisaris
dan Tingkat Kesehatan menyusun Laporan
1. Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara Pelaksanaan Tugas
kolegial dan individu, dapat diukur dari Pengawasan Dewan
pencapaian Key Performance Indicator Komisaris yang memuat
(KPI) dan tingkat kesehatan Perusahaan; penilaian kinerja Dewan
2. Indikator Pencapaian Kinerja (Key Komisaris baik kolegial
Performance Indicator/KPI) merupakan maupun inividu.
ukuran penilaian atas keberhasilan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan

139
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
peraturan perundang-undangan dan/atau
Anggaran Dasar;
3. Dewan Komisaris memiliki/menetapkan
indikator pencapaian kinerja beserta
target-targetnya, dan disetujui oleh RUPS
setiap tahun berdasarkan usulan dari
Dewan Komisaris yang bersangkutan;
4. Dewan Komisaris mengevaluasi pencapaian
kinerja masing-masing Anggota Dewan
Komisaris dan dituangkan dalam risalah
Rapat Dewan Komisaris;
5. Dewan Komisaris melakukan evaluasi atas
pencapaian kinerja Dewan Komisaris setiap
3 bulan yang dituangkan dalam laporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris secara
semesteran dan tahunan;
6. Dewan Komisaris dapat menugaskan
seluruh perangkat di Dewan Komisaris
untuk membantu melakukan evaluasi dan
pemantauan kinerjanya;
7. Dewan Komisaris wajib menyampaikan
laporan triwulanan perkembangan realisasi
Indikator Pencapaian Kinerja kepada para
Pemegang Saham.

II.15.2.Penilaian Berdasarkan
Pertanggungjawaban atas Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan
Tahunan Perusahaan

140
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
1. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
disampaikan dalam Laporan pengawasan
Dewan Komisaris yang merupakan bagian
dari Laporan Tahunan dan disampaikan
kepada RUPS untuk memperoleh
persetujuan;
2. Dengan diberikannya persetujuan atas
Laporan Tahunan dan pengesahan atas
laporan keuangan, berarti RUPS telah
memberikan pembebasan dan pelunasan
tanggung jawab kepada masing-masing
Anggota Dewan Komisaris sejauh hal-hal
tersebut tercermin dari Laporan Tahunan,
dengan tidak mengurangi tanggung jawab
masing-masing Anggota Dewan Komisaris
dalam hal terjadi tindak pidana atau
kesalahan dan atau kelalaian yang
menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga
yang tidak dapat dipenuhi dengan aset
perusahaan.

II.15.3 Penilaian Berdasarkan Pencapaian Hasil


Assessment dan Evaluasi GCG
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat diukur
dari hasil pencapaian skor assessment dan
evaluasi GCG khususnya pada penilaian aspek
Dewan Komisaris dan organ penunjangnya.
Dimana pelaksanaan assessment dan evaluasi
GCG merujuk pada Peraturan Menteri Negara

141
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
BUMN.

Kelemahan:
 Dewan Komisaris belum memiliki/menetapkan
indikator pencapaian kinerja beserta target-
targetnya yang merupakan usulan Dewan
Komisaris dan disetujui oleh Pemegang Saham.
 Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris
belum mengevaluasi pencapaian kinerja
masing-masing Anggota Dewan Komisaris yang
dituangkan dalam risalah Rapat Dewan
Komisaris.
 Belum diperoleh dokumen Dewan Komisaris
terkait Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris yang memuat penilaian
kinerja Dewan Komisaris baik kolegial maupun
inividu.

22. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris 1,349 0,510
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
72. Dewan Komisaris Kekuatan : Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346
 Telah
-
memiliki pedoman/tata terdapat Pedoman/Tata Tertib 1) Board Manual hal
tertib Rapat Dewan 56-57
pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris,
Komisaris yang sebagaimana diatur dalam Board Manual Poin Rekomendasi:
memadai. II.11.2 antara lain mengatur: (1) -
- Etika Rapat;
- Pelaksanaan Evaluasi Tindak Lanjut hasil
Rapat sebelumnya

142
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Tata Penyusunan Risalah Rapat
Pembahasan/telaah atas usulan Direksi dan
arahan/keputusan RUPS terkait dengan
Usulan Direksi

Kelemahan :
-

73. Rapat Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi : Hambatan : 0,657 0,25 0,164
diadakan secara berkala  Pada tahun 2017, Dewan Komisaris telah 1) Daftar hadir dan -
sesuai ketentuan yang risalah rapat Dewan
melakukan rapat baik internal maupun rapat Komisaris tahun
berlaku. gabung, namun dokumen terkait daftar hadir 2017 Rekomendasi :
dan risalah rapat selama tahun 2017 belum  Dewan Komisaris
diperoleh seluruhnya. (1) mendokumentasikan
 Anggota Dewan Komisaris telah menghadiri rencana rapat baik rapat
rapat internal maupun rapat gabungan bersama internal, rapat
Direksi, namun dokumen terkait daftar hadir gabungan, rapat dengan
dan risalah rapat selama tahun 2017 belum Pemegang Saham dll,
diperoleh seluruhnya. (1) dalam Rencana Kerja
Dewan Komisaris.
Kelemahan: Jumlah dan waktu
 Belum terdapat rencana penyelenggaraan rapat penyelenggaraan rapat
internal Dewan Komisaris dan Rapat Dewan sesuai ketentuan yang
Komisaris yang dihadiri Direksi (Rapat berlaku.
Gabungan), dengan jumlah dan waktu  Mendokumentasikan
penyelenggaraan rapat sesuai ketentuan yang jumlah rapat dan
berlaku. agenda yang dibahas
sesuai dengan yang
direncanakan.

143
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Mengingat rencana penyelenggaraan rapat  Seluruh Anggota Dewan
Dewan Komisaris belum diterima, maka jumlah Komisaris menghadiri
rapat dan agenda rapat yang dibahas belum setiap rapat yang
dapat dilihat kesesuaian dengan yang diadakan.
direncanakan.  Dewan Komisaris
 Anggota Dewan Komisaris belum sepenuhnya membuat surat kuasa
menghadiri setiap rapat. jika berhalangan hadir
 Belum diperoleh surat kuasa yang dibuat oleh dalam rapat dengan
Anggota Dewan Komisaris yang berhalangan memberikan alasan
hadir dalam rapat Dewan Komisaris serta ketidakhadirannya, yang
penjelasan ketidakhadiran dalam rapat tersebut selanjutnya dituangkan
yang dituangkan dalam Risalah Rapat. dalam risalah rapat.

74. Dewan Komisaris Kekuatan : Referensi : Hambatan : 0,346 0,00 0,000


melakukan evaluasi - - -
terhadap pelaksanaan
keputusan hasil rapat Kelemahan :
sebelumnya.  Belum terdapat evaluasi Dewan Komisaris atas Rekomendasi :
tindak lanjut hasil rapat sebelumnya.  Dewan Komisaris
 Berdasarkan konfirmasi Hasil rapat Dewan melengkapi risalah rapat
Komisaris sebelumnya belum ditindaklanjuti dengan evaluasi atas
seluruhnya. tindak lanjut hasil rapat
sebelumnya dengan
matrikulasi tabel tindak
lanjut/ keputusan dan
target/monitoring rapat
Dewan Komisaris agar
lebih terstruktur.

144
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Dewan Komisaris
menindaklanjuti seluruh
hasil rapat Dewan
Komisaris.

23. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan 2,593 2,031
Komisaris.
75. Sekretaris Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,804 0,75 0,603
Komisaris memiliki  Telah terdapat uraian tugas Sekretaris Dewan 1) Surat Keputusan -
uraian tugas yang jelas. Dewan Komisaris PT
Komisaris yang ditetapkan oleh Komisaris Akses Pelabuhan
Utama, sebagaimana tercantum dalam SK Indonesia Nomor:
Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris. 01/KEP-DK/V/API- Rekomendasi:
Selama tahun 2017 telah terjadi pengangkatan 2017 tanggal 5 Mei  Sekretaris Dewan
2017 tentang
dan pemberhentian Sekretaris Dewan Komisaris
Pengangkatan dan
Komisaris sebanyak 3 (tiga) kali, dimana dalam Pemberhentian mendokumentasikan
SK tersebut telah tercantum tugas Sekretaris Sekretaris Dewan dengan lengkap terkait
Dewan Komisaris sebagai berikut: (1) (2) (3) Komisaris PT API (Sdr. pengadministrasian
- Mempersiapkan rapat termasuk bahan Sumarno) dokumen Dewan
2) Surat Keputusan
rapat Dewan Komisaris; Dewan Komisaris PT
Komisaris seperti
- Membuat risalah rapat Dewan Komisaris Akses Pelabuhan Rencana Kerja Dewan
sesuai ketentuan Anggaran Dasar Indonesia Nomor: Komisaris, undangan
Perusahaan; 01/KEP-DK/VIII/API- rapat Dewan Komisaris,
2017 tanggal 9
- Mengadministrasikan dokumen Dewan risalah rapat internal
Agustus 2017
Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, tentang dan gabungan Dewan
risalah rapat maupun dokumen lainnya; Pengangkatan dan Komisaris, surat kuasa
- Menyusun rancangan Rencana Kerja dan Pemberhentian atas ketidakhadiran
Anggaran Dewan Komisaris; Sekretaris Dewan Dewan Komisaris dalam
Komisaris PT API
- Menyusun rancangan laporan-laporan (Sdri.Siti
rapat.

145
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Dewan Komisaris; Nurrochmah)  Mendokumentasikan
- Melaksanakan tugas lain dari Dewan 3) Surat Keputusan
Dewan Komisaris PT
data/informasi yang
Komisaris Akses Pelabuhan diperlukan oleh Dewan
Selain itu Sekretaris Dewan Komisaris juga Indonesia Nomor: Komisaris yang
melaksanakan tugas lain berupa: 01/KEP-DK/XI/API- berkaitan dengan
- Memastikan bahwa Dewan Komisaris 2017 tanggal 1
monitoring tindak lanjut
November 2017
mematuhi peraturan perundang-undangan tentang hasil keputusan,
serta menetapkan prinsip-prinsip GCG; Pengangkatan dan rekomendasi dan
- Memberikan informasi yang dibutuhkan Pemberhentian arahan Dewan
oleh Dewan Komisaris secara berkala Sekretaris Dewan Komisaris, misalnya
dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta; Komisaris PT API
(Sdr.Dikka Bayu
dengan melengkapi
- Mengkoordinasikan anggota Komite, jika Prihananta risalah rapat dengan
diperlukan dalam rangka memperlancar 4) Undangan rapat evaluasi atas tindak
tugas Dewan Komisaris; Dewan Komisaris lanjut hasil rapat
- Sebagai penghubung Dewan Komisaris 5) Risalah rapat Dewan sebelumnya dengan
Komisaris tahun 2017
dengan pihak lain. matrikulasi tabel tindak
6) Bahan rapat Dewan
Komisaris lanjut/ keputusan dan
 Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Dewan 7) Surat keluar masuk target/monitoring rapat
Komisaris adalah membantu Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris agar
tahun 2017
dalam bidang kegiatan kesekretariatan 8) Laporan Manajemen
lebih terstruktur.
mencakup hal-hal sebagai berikut: (4) (5) (6) (7)
- Telah menyelenggarakan kegiatan
administrasi kesekretariatan di lingkungan
Dewan Komisaris, namun
pendokumentasiannya belum maksimal,
seperti Rencana Kerja Dewan Komisaris,
risalah rapat internal dan gabungan Dewan
Komisaris.

146
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Telah menyelenggarakan rapat Dewan
Komisaris dan rapat/pertemuan antara
Dewan Komisaris dengan Pemegang
Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait
lainnya.
- Telah menyediakan data/informasi yang
diperlukan oleh Dewan Komisaris di
lingkungan Dewan Komisaris yang
berkaitan dengan:
a) monitoring tindak lanjut hasil
keputusan, rekomendasi dan arahan
Dewan Komisaris;
b) bahan/materi yang bersifat
administrasi mengenai laporan Direksi
dalam mengelola Perusahaan;
c) dukungan administrasi serta
monitoring berkaitan dengan hal-hal
yang harus mendapatkan persetujuan
atau rekomendasi dari Dewan
Komisaris sehubungan dengan kegiatan
pengelolaan Perusahaan yang
dilakukan oleh Direksi.
- Telah menyediakan data-data teknis yang
berasal dari tenaga ahli untuk keperluan
Dewan Komisaris.

147
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan:
 Pendokumentasian Rencana Kerja Dewan
Komisaris, undangan rapat, risalah rapat
internal dan gabungan Dewan Komisaris, surat
kuasa atas ketidakhadiran Dewan Komisaris
belum maksimal.
 Data/informasi yang diperlukan oleh Dewan
Komisaris di lingkungan Dewan Komisaris yang
berkaitan dengan monitoring tindak lanjut
hasil keputusan, rekomendasi dan arahan
Dewan Komisaris belum sepenuhnya tersedia.

76. Sekretaris Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,337 1,00 0,337


Komisaris melakukan  Sekretaris Dewan Komisaris telah mempunyai 1) Kantor Pusat -
administrasi dan PT Akses
fasilitas penyimpanan dokumen Komisaris yang Pelabuhan
penyimpanan Dokumen. disediakan oleh Perusahaan dalam bentuk Indonesia
hardcopy maupun softcopy.(1) Jl. Pasir Putih Raya Rekomendasi:
 Sekretaris Dewan Komisaris telah No.E-5-D -
Kota Tua, Ancol,
mengadministrasikan surat keluar dan surat Pademangan, Kota
masuk Dewan Komisaris, dan dokumen lainnya Jakarta Utara
dengan tertib termasuk korespondensi dengan 14430
pihak-pihak yang berkepentingan dengan 2) Rekapitulasi Kartu
Surat Keluar dan
Dewan Komisaris.(2) (3)
Surat Masuk
Dewan Komisaris
Kelemahan:
-

148
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
77. Sekretaris Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,959 0,67 0,639
Komisaris  Terdapat undangan rapat Dewan Komisaris, 1) Undangan Rapat -
menyelenggarakan Dewan Komisaris
yang disampaikan kepada seluruh anggota Tahun 2017
Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain yang 2) Bahan-bahan
dan rapat/pertemuan diundang. (1) rapat Dewan Rekomendasi:
antara Dewan Komisaris  Berdasarkan konfirmasi, sebagian bahan-bahan KomisarisTahun  Bahan-bahan rapat
dengan Pemegang 2017
rapat telah disediakan dan disampaikan kepada disediakan dan
3) Risalah Rapat
Saham, Direksi maupun peserta rapat paling lambat 3 (tiga) hari Dewan Komisaris disampaikan kepada
pihak-pihak terkait sebelum diadakan rapat, namun ada sebagian Tahun 2017 peserta rapat paling
lainnya. yang disampaikan pada saat menjelang 4) Risalah Rapat lambat 3 (tiga) hari
Dewan Komisaris
pelaksanaan rapat. (2) sebelum diadakan
dengan Direksi
 Secara umum pendokumentasian atas hasil Tahun 2017
rapat.
rapat Dewan Komisaris telah memadai: (3) (4)  Dalam risalah rapat
- Risalah Rapat Komisaris telah dibuat untuk Dewan Komisaris
setiap Rapat Komisaris. mencantumkan
- Setiap anggota Dewan Komisaris telah pendapat yang
menerima salinan risalah Rapat Dewan berbeda (dissenting
Komisaris, terlepas apakah bersangkutan comments) dengan
hadir atau tidak hadir dalam Rapat tersebut. apa yang diputuskan
- Validasi risalah rapat telah sesuai dengan dalam Rapat Dewan
tata tertib yang ditetapkan. Risalah rapat Komisaris, jika tidak
harus sudah selesai dan diedarkan terdapat pendapat
keseluruh Dewan Komisaris maksimal pada yang berbeda agar
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diungkapkan.
Rapat selesai dilaksanakan.
- Risalah asli dari setiap Rapat Dewan
Komisaris telah disimpan di perusahaan.
- Risalah asli dari setiap Rapat Dewan
Komisaris dapat di akses oleh setiap

149
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
anggota Komisaris.

Kelemahan:
 Penyampaian bahan-bahan rapat belum
sepenuhnya disediakan dan disampaikan
kepada peserta rapat paling lambat 3 (tiga)
hari sebelum diadakan rapat
 Dalam risalah rapat Dewan Komisaris belum
dicantumkan pendapat yang berbeda
(dissenting comments) dengan apa yang
diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris.

78. Sekretaris Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,493 0,92 0,452


Komisaris menyediakan  Telah terdapat data/informasi berkaitan dengan 1) Risalah Rapat -
data/informasi yang Dewan Komisaris
monitoring tindak lanjut hasil keputusan, Tahun 2017
diperlukan oleh Dewan rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris 2) Laporan
Komisaris dan komite- melalui rapat yang dilaksanakan setiap bulan Manajemen Rekomendasi:
komite di lingkungan namun belum terstruktur secara lengkap. (1) Triwulanan  Mendokumentasikan
3) Bahan rapat Dewan
Dewan Komisaris.  Telah terdapat bahan/materi yang bersifat Komisaris
hal-hal yang menjadi
administrasi mengenai laporan/kegiatan Direksi 4) Surat Keluar masuk monitoring tindak
dalam mengelola perusahaan yang diantaranya Dewan Komisaris lanjut hasil keputusan,
adalah Laporan Manajemen, dsb. (2) (3) tahun 2017 rekomendasi dan
 Telah terdapat data/informasi yang berkaitan arahan Dewan
dengan dukungan administrasi dan monitoring Komisaris dalam
yang berkaitan dengan hal-hal yang harus bentuk ‘Matrikulasi
mendapatkan persetujuan atau rekomendasi Monitoring Progress
dari Dewan Komisaris sehubungan dengan Tindak Lanjut Rapat
kegiatan pengelolaan perusahaan yang Sebelumnya” sehingga

150
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dilakukan oleh Direksi, secara parsial tersedia pemantauannya dapat
di risalah rapat Dewan Komisaris, surat keluar berjalan lebih efektif.
masuk Dewan Komisaris, namun monitoring
atas tindak lanjut hasil keputusan belum
terdokumentasi secara baik. (4)

Kelemahan:
 Pendokumentasian hal-hal yang menjadi
monitoring tindak lanjut hasil keputusan,
rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris
belum sepenuhnya terstruktur dalam bentuk
‘Matrikulasi Monitoring Progress Tindak Lanjut
Rapat Sebelumnya” agar pemantauannya dapat
berjalan lebih efektif.

24. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif. 2,438 0,161
79. Dewan Komisaris Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,643 0,25 0,161
memiliki Komite Dewan N/A belum terdapat komite lain untuk - -
Komisaris sesuai dengan membantu tugas Dewan Komisaris
ketentuan perundang- berdasarkan analisis kebutuhan untuk
undangan yang berlaku mendukung Dewan Komisaris Rekomendasi:
dan kebutuhan Dewan melaksanakan tugasnya.  Membentuk Komite
Komisaris. Audit untuk membantu
Kelemahan: tugas Dewan Komisaris
 Belum terdapat Komite Audit maupun Komite berdasarkan analisis
lain yang bekerja secara kolektif dan berfungsi kebutuhan untuk
membantu tugas Dewan Komisaris dalam mendukung Dewan
melaksanakan tugasnya. Komisaris

151
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Mengingat Komite Audit belum terbentuk, melaksanakan
maka belum terdapat informasi terkait adanya tugasnya.
pengangkatan dan pemberhentian Ketua dan  Ketua maupun Anggota
Wakil Ketua Komite Audit yang dilaporkan Komite yang diangkat
kepada RUPS. dan diberhentikan oleh
 Mengingat Komite Audit belum terbentuk, Dewan Komisaris dan
maka belum terdapat informasi terkait adanya dilaporkan kepada
Ketua Komite Audit yang diangkat dari RUPS (apabila Komite
anggota Dewan Komisaris Independen atau Audit atau Komite lain
yang dapat bertindak independen. telah dibentuk).
 Ketua Komite Dewan
Komisaris adalah
Anggota Dewan
Komisaris Apabila
Komite Audit atau
Komite lain telah
dibentuk.

80. Komposisi keanggotaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,488 0,00 0,000


- -
yang mendukung -
pelaksanaan fungsi Kelemahan:
Komite dan  Mengingat Komite Audit maupun Komite lain
independensi dari belum terbentuk, maka belum terdapat Rekomendasi:
masing-masing Komite informasi terkait adanya Anggota Komite yang  Anggota Komite yang
Dewan Komisaris. memiliki pengetahuan dan pengalaman kerja memiliki pengetahuan
yang cukup di bidang tugas masing-masing dan pengalaman kerja
komite. yang cukup di bidang
tugas masing-masing
komite. (apabila

152
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain Komite Audit atau
belum terbentuk, maka belum terdapat Komite lain telah
informasi terkait adanya Anggota Komite yang dibentuk)
berasal dari pihak diluar Perusahaan dan tidak  Anggota Komite yang
mempunyai kaitan dengan manajemen, kaitan berasal dari pihak
kepemilikan dan dengan kegiatan usaha diluar Perusahaan dan
Perusahaan. tidak mempunyai
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain kaitan dengan
belum terbentuk, maka belum terdapat manajemen, kaitan
informasi terkait adanya jumlah keanggotaan kepemilikan dan
masing-masing Komite yang berasal dari luar dengan kegiatan usaha
Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan Perusahaan. (apabila
yang berlaku. Komite Audit atau
Komite lain telah
dibentuk)
 Keanggotaan masing-
masing Komite yang
berasal dari luar
Dewan Komisaris
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku. (apabila
Komite Audit atau
Komite lain telah
dibentuk)

153
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
81. Komite Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,643 0,00 0,000
Komisaris memiliki - - -
piagam/charter dan
program kerja tahunan. Kelemahan:
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain Rekomendasi:
belum terbentuk, maka belum terdapat  Menyusun piagam
informasi terkait adanya piagam untuk setiap untuk setiap Komite
Komite yang ditetapkan oleh Dewan yang ditetapkan oleh
Komisaris, yang ditinjau dan dimutakhirkan Dewan Komisaris, yang
secara berkala. ditinjau dan
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain dimutakhirkan secara
belum terbentuk, maka belum terdapat berkala. (apabila
informasi terkait adanya Piagam Komite Komite Audit atau
Audit/Komite lainnya. Sehingga kesesuaian Komite lain telah
muatan Piagam Komite dengan ketentuan dibentuk)
yang berlaku dan sesuai kebutuhan Dewan  Muatan Piagam
Komisaris belum dapat dianalisis lebih lanjut. Komite Audit yang
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain disusun sesuai dengan
belum terbentuk, maka belum terdapat ketentuan yang
informasi terkait adanya Program Kerja Komite berlaku dan sesuai
Audit/lainnya yang disetujui/ditetapkan oleh dengan kebutuhan
Dewan Komisaris. Dewpan Komisaris.
(Apabila Komite Audit
atau Komite lain telah
dibentuk)
 Menyusun Program
Kerja Tahunan Komite
Audit/Komite lainnya
(apabila Komite Audit

154
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
atau Komite lain telah
dibentuk) yang
disetujui/ ditetapkan
oleh Dewan Komisaris,
yang memuat, yaitu
kegiatan:
- Memastikan
efektivitas sistem
pengendalian
manajemen dan
memberikan
rekomendasi
penyempurnaan
sistem pengendalian
manajemen beserta
pelaksanaannya;
- Efektivitas
pelaksanaan tugas
auditor eksternal
dan SPI;
- Menilai pelaksanaan
kegiatan serta basil
audit yang
dilaksanakan oleh
auditor eksternal
dan SPI;
- Telah terdapat
prosedur review
yang memuaskan

155
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
terhadap segala
informasi yang
dikeluarkan oleh
perusahaan;
- Self-assessment
kinerja Komite
Audit,

82. Komite Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,332 0,00 0,000


Komisaris melaksanakan - - -
pertemuan rutin sesuai
dengan program kerja Kelemahan: Rekomendasi:
tahunan serta  Mengingat Komite Audit maupun Komite lain  Melaksanakan
melakukan kegiatan lain belum terbentuk, maka belum terdapat pertemuan berkala
yang ditugaskan Dewan informasi terkait adanya jumlah pertemuan sesuai dengan jumlah
Komisaris. berkala dan agenda yang dibahas sesuai dan agenda yang
dengan program kerja tahunan serta jumlah disusun dalam
kegiatan lain yang ditugaskan sesuai yang Program Kerja
ditugaskan Dewan Komisaris. Tahunan Komite Audit
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain yang disetujui/
belum terbentuk, maka belum terdapat ditetapkan oleh
informasi terkait adanya Risalah Rapat Komite Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris yang dibuat untuk setiap (apabila Komite Audit
rapat, memuat hasil-hasil analisis, telaahan, atau Komite lain telah
dan evaluasi atas acara yang diagendakan, dibentuk)
serta risalah asli dari setiap Rapat Komite  Mendokumentasikan
Dewan Komisaris diserahkan kepada Risalah Rapat Komite
Sekretaris Dewan Komisaris untuk disimpan Dewan Komisaris yang
Perusahaan. dibuat untuk setiap

156
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
rapat yang memuat
hasil-hasil analisis,
telaahan, dan evaluasi
atas acara yang
diagendakan, serta
risalah asli dari setiap
Rapat Komite Dewan
Komisaris diserahkan
kepada Sekretaris
Dewan Komisaris
untuk disimpan
Perusahaan. (apabila
Komite Audit atau
Komite lain telah
dibentuk)

83. Komite Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,332 0,00 0,000


Komisaris melaporkan - - -
kegiatan dan hasil
penugasan yang Kelemahan:
diterimanya kepada  Mengingat Komite Audit maupun Komite lain Rekomendasi:
Dewan Komisaris. belum terbentuk, maka belum terdapat  Komite Audit maupun
informasi terkait adanya laporan kepada Dewan Komite lain menyusun
Komisaris atas setiap pelaksanaan penugasan dan menyampaikan
disertai dengan rekomendasi. laporan kepada Dewan
 Mengingat Komite Audit maupun Komite lain Komisaris atas setiap
belum terbentuk, maka belum terdapat pelaksanaan penugasan
informasi terkait adanya laporan triwulanan disertai dengan
kepada Dewan Komisaris, minimal memuat rekomendasi. (apabila

157
Bab III Dewan Komisaris

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
perbandingan realisasi kegiatan dengan program Komite Audit atau
kerja tahunan serta substansi hasil kegiatan dan Komite lain telah
rekomendasinya. dibentuk)
 Komite Audit maupun
Komite lain menyusun
dan menyampaikan
laporan triwulanan
kepada Dewan Komisaris,
minimal memuat
perbandingan realisasi
kegiatan dengan program
kerja tahunan serta
substansi hasil kegiatan
dan rekomendasinya.
(apabila Komite Audit
atau Komite lain telah
dibentuk)

TOTAL SKOR 35,000 51,605 18,062

158
BAB IV
Direksi

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Bab IV Direksi

BAB IV. DIREKSI

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
IV. DIREKSI
25. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan. 1,089 0,363
84. Direksi yang baru Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 0,33 0,156
diangkat mengikuti  Direksi telah menyampaikan kepada Sekretaris 1) Pedoman Tata -
program pengenalan Kerja Dewan
Perusahaan untuk mengadakan program
Komisaris dan
yang diselenggarakan pengenalan bagi anggota Direksi yang baru Direksi (Board Rekomendasi:
oleh Perusahaan. pertama kali diangkat sebagaimana diatur Manual) PT Akses  Mendokumentasikan
dalam Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris Pelabuhan program pengenalan
dan Direksi (Board Manual) Bab III sub bab Indonesia hal.85-86 bagi Anggota Direksi
(1)
III.5.1 Program Pengenalan Direksi. yang baru diangkat.

Kelemahan:
 Belum diperoleh dokumentasi program
pengenalan bagi Anggota Direksi yang baru
diangkat tahun 2017 yaitu Sdr. Hudadi Soerja
Djanegara dan Sdr. Novel
 Belum diperoleh dokumentasi program
pengenalan bagi Anggota Direksi yang baru
diangkat sehingga tingkat kehadiran anggota
Direksi dalam program tersebut tidak dapat
diidentifikasi.

159
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
85. Direksi melaksanakan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 0,33 0,207
program pelatihan  Telah terdapat kebijakan mengenai pelatihan 1) Pedoman Tata -
dalam rangka Kerja Dewan
bagi anggota Direksi sebagaimana diatur dalam
Komisaris dan
meningkatkan Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Rekomendasi:
kompetensi Anggota Direksi (Board Manual) Bab III sub bab III.5.2 Manual) PT Akses  Menyusun rencana dan
Direksi sesuai Program Pelatihan Direksi.(1) Pelabuhan anggaran kegiatan
kebutuhan. Indonesia hal.86 pelatihan bagi anggota
Kelemahan: Direksi.
 Belum terdapat rencana dan anggaran kegiatan  Melaksanakan
pelatihan bagi anggota Direksi. pelatihan Direksi dan
 Belum terdapat realisasi pelatihan Direksi menyusun laporan hasil
termasuk laporan hasil pelatihan. pelatihan.

26. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas. 1,867 1,089
86. Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 1,00 0,622
struktur/susunan  Telah terdapat struktur organisasi yang 1) Keputusan Direksi -
organisasi yang sesuai PT Akses Pelabuhan
dirancang untuk memastikan pencapaian
Indonesia Nomor:
dengan kebutuhan sasaran dan tujuan organisasi.(1) HK.569/11/31/01/A Rekomendasi:
Perusahaan.  Direksi telah menetapkan pembagian tugas dan PI-17 tanggal 1 -
tanggung jawab masing-masing Anggota November 2017
Direksi.(2) tentang
Penyempurnaan
1. Iwan Ridwan sebagai Direktur Utama Struktur Organisasi
2. Ari Sunaryono sebagai Direktur Teknik dan di Lingkungan PT
Urusan Korporasi Akses Pelabuhan
3. Nofal Hayin sebagai Direktur Umum dan Indonesia
2) Keputusan Rapat
Keuangan Umum Para
 Direksi telah menetapkan deskripsi dan Pemegang Saham
spesifikasi jabatan serta uraian tugas untuk PT Akses Pelabuhan
Indonesia Nomor:

160
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
semua tingkat jabatan di struktur organisasi PPI-623-004214
meliputi tugas, kewajiban, tanggung jawab Nomor
HK.55/22/9/2/PTP-
untuk setiap jabatan; spesifikasi pekerjaan 17 Tentang
terkait pengetahuan, ketrampilan, dan Pemberhentian dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk setiap Pengangkatan
(2) Anggota Direksi
jabatan.
3) Job Description
 Telah terdapat permintaan persetujuan Dewan Jabatan
Komisaris atas struktur organisasi Perusahaan 4) Surat Nomor
berdasarkan Surat Direktur Utama Nomor 02/SRT-DK/X/API-2-
UM.330/10/168/1/API-17 tanggal 19 Oktober 17 tanggal 19
Oktober 2017
2017 tentang Usulan Struktur Organisasi PT
Tentang Tanggapan
Akses Pelabuhan Indonesia. Tertulis Dewan
Komisaris atas
Kelemahan: Usulan Struktur
- Organisasi PT API

87. Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0,00 0,000


kebijakan-kebijakan - - -
operasional dan standar
operasional baku (SOP) Kelemahan: Rekomendasi:
untuk proses inti (core  Belum terdapat kebijakan atau pedoman  Menyusun kebijakan
business) Perusahaan. penyusunan SOP secara khusus. atau pedoman
 Belum terdapat dokumen terkait SOP bagi penyusunan SOP secara
setiap proses bisnis inti perusahaan sebagai khusus.
panduan melaksanakan kegiatan perusahaan.  Menyusun SOP bagi
 Belum dilakukan sosialisasi SOP untuk proses setiap proses bisnis inti
bisnis Perusahaan kepada karyawan. perusahaan sebagai
 SOP untuk proses bisnis inti belum diperoleh panduan melaksanakan
sehingga konsistensi pelaksanaannya tidak kegiatan perusahaan.
161
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dapat dianalisis lebih lanjut.  Melaksanakan dan
 Belum dilakukan peninjauan dan mendokumentasikan
penyempurnaan SOP secara berkala oleh sosialisasi SOP untuk
Direksi. proses bisnis
Perusahaan kepada
karyawan
 Melaksanakan SOP
proses bisnis inti secara
konsisten
 Melaksanakan
peninjauan dan
penyempurnaan SOP
secara berkala.

88. Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 1,00 0,467


mekanisme  Direksi telah menetapkan pengaturan 1) Anggaran Dasar -
pengambilan keputusan Pasal 12 tentang
mengenai mekanisme pengambilan keputusan
Rapat Direksi.
atas tindakan secara formal baik melalui mekanisme rapat 2) Board Manual yang Rekomendasi:
Perusahaan (Corporate Direksi dan pengambilan keputusan di luar disahkan tanggal 6 -
Action) sesuai ketentuan rapat (sirkuler dll) sebagaimana diatur dalam November 2017
perundang-undangan Anggaran Dasar dan Board Manual bab II sub hal.42-43
dan tepat waktu. bab G poin 4 Proses Pengambilan
Keputusan.(1)(2)
 Telah terdapat standar waktu tingkat
kesegeraan pengambilan keputusan Direksi atas
tindakan perusahaan. Standar waktu tersebut
ditetapkan sejak usulan tindakan beserta
dokumen pendukung dan informasi lainnya
yang lengkap disampaikan dalam Rapat Direksi
162
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
atau secara tertulis untuk keputusan sirkuler
yang diatur dalam Board Manual. (2)
 Telah terdapat ketentuan standar waktu tingkat
kesegeraan untuk mengkomunikasikan kepada
tingkatan organisasi di bawah Direksi yang
terkait dengan keputusan tersebut, maksimal 7
(tujuh) hari sejak disahkan/ditandatanganinya
Risalah Rapat sebagaimana dimuat dalam Board
Manual.(2)

Kelemahan:
-

27. Direksi menyusun perencanaan Perusahaan. 4,044 3,430


89. Direksi memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0,90 0,700
Rencana Jangka Panjang  Telah terdapat kebijakan, prosedur dan 1) Juknis RJPP 2016- -
(RJPP) yang disahkan 2020 Anak
pedoman penyusunan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan PT
oleh RUPS. Perusahaan (RJPP) yang memadai.(1) Pelabuhan
 Telah terdapat rancangan RJPP periode 2016- Indonesia II
2020 yang disusun sesuai dengan pedoman (Persero) Rekomendasi:
RJPP yang telah ditetapkan.(2) 2) Rencana Jangka  Direksi menyampaikan
Panjang Perusahaan
 Rancangan RJPP periode 2016-2020 telah (RJPP) Tahun 2016-
rancangan RJPP kepada
ditelaah oleh Direksi melalui pembahasan 2020 Dewan Komisaris paling
dalam Rapat Direksi serta bersama Dewan 3) Risalah Rapat lambat 30 September
Komisaris.(3)(4) Direksi sebelum tahun RJPP
4) Risalah Rapat
 Direksi telah menyampaikan rancangan RJPP Dewan Komisaris-
dan kepada Pemegang
2016-2020 kepada Dewan Komisaris dan Direksi Saham maksimal 31
Pemegang Saham.(5) 5) Surat Direktur Oktober sebelum tahun
Utama ke Dewan RJPP.
163
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Telah dilakukan sosialisasi RJPP 2016-2020 Komisaris
Nomor:UM.330/8/1
kepada karyawan melalui rapat pembahasan.(6)
25/2/API-17 tanggal
7 Agustus 2017
Kelemahan: Tentang
 Penyampaikan rancangan RJPP 2016-2020 Penyampaian dan
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Permohonan
Persetujuan
belum sesuai dengan ketentuan sebagai Dokumen RJPP PT
berikut: API 2016-2020
Standar Tgl Keterangan 6) Rapat pembahasan
Penyerahan Penyerahan RJPP 2016-2020
Dewan ≤ 30 7 Agustus terlambat
Komisaris September 2017
sebelum
tahun RJPP
Pemegang 31 Oktober Belum Tidak dapat
Saham sebelum diperoleh diidentifikasi
tahun RJPP

90. Direksi memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0,80 0,622


Rencana Kerja dan  Telah terdapat kebijakan, prosedur dan 1) Petunjuk Teknis -
Anggaran Perusahaan Penyusunan Usulan
pedoman penyusunan Rencana Kerja dan
RKAP Tahun 2017 PT
(RKAP) yang disahkan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang memadai.(1) Pelabuhan Rekomendasi:
oleh RUPS/Menteri.  Telah terdapat rancangan RKAP Tahun 2017 Indonesia II  Melaksanakan dan
yang disusun sesuai dengan pedoman RKAP (Persero) mendokumentasikan
yang telah ditetapkan.(2) 2) RKAP 2017 penyampaian
3) Risalah Rapat
 Rancangan RKAP 2017 telah ditelaah oleh Direksi
rancangan RKAP kepada
Direksi melalui pembahasan dalam Rapat 4) Risalah Rapat Dewan Komisaris dan
Direksi serta Rapat bersama Dewan Direksi- Dewan Pemegang Saham.
Komisaris. (3)(4) Komisaris tangal 3
Januari 2017, 30
 Sosialisasi RKAP 2017 telah dilaksanakan Januari 2017, 27
kepada seluruh karyawan Perusahaan melalui Februari 2017

164
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
rapat pembahasan. 5) Rapat Pembahasan
RKAP 2017
Kelemahan:
 Belum diperoleh dokumen penyampaian
rancangan RKAP 2017 kepada Dewan Komisaris
dan Pemegang Saham sehingga ketepatan
waktu tidak dapat dianalisis.

91. Direksi menempatkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,088 0,65 0,707


karyawan pada semua  Telah terdapat kebijakan Perusahaan mengenai 1) Peraturan -
tingkatan jabatan sesuai Perusahaan Pasal
manajemen karir di Perusahaan dan sistem dan
15 hal.21-30
dengan spesifikasi prosedur promosi, demosi dan mutasi di 2) Peraturan
jabatan dan memiliki Perusahaan.(1) Perusahaan Pasal 3
rencana suksesi untuk  Perusahaan telah menempatkan pekerja pada poin 3.1
seluruh jabatan dalam setiap level dalam organisasi Perseroan sesuai Penerimaan Pekerja Rekomendasi:
hal.4-5
Perusahaan. dengan spesifikasi jabatan dan dilakukan secara  Menyusun
objektif dan transparan.(1)(2) kebijakan/pedoman
a. Perusahaan telah menempatkan pekerja khusus yang mengatur
pada setiap level jabatan dalam organisasi manajemen karir dan
Perusahaan sesuai dengan spesifikasi sistem dan prosedur
jabatan dan dilakukan secara objektif dan promosi, demosi dan
transparan yaitu melalui proses rekrutmen mutasi di Perusahaan.
dan seluruh kotak dalam struktur organisasi  Melaksanakan rencana
telah terisi sesuai dengan spesifikasi jabatan suksesi untuk setiap
yang ditetapkan. Sampai dengan laporan ini level di bawah Direksi
disusun tidak terdapat jabatan yang kosong. dalam organisasi
b. Penempatan pekerja pada setiap level Perusahaan diantaranya
jabatan telah sesuai dengan spesifikasi menyusun Database
jabatan yang telah ditetapkan. (list) orang yang

165
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
penempatan pekerja disesuaikan dengan memiliki skill dan
karakteristik dan kebutuhan kompetensi kompetensi serta
dari masing-masing fungsi yang ada. pengalaman yang cukup
 Terkait rencana suksesi untuk setiap level di untuk mengisi
bawah Direksi dalam organisasi Perusahaan posisi/jabatan yang
yaitu pelaksanaan seleksi untuk ditargetkan berupa
suksesi/promosi pejabat satu level di bawah management talent
Direksi sesuai dengan ketentuan melalui proses pool.
assessment yang dilakukan oleh IPC Pusat.  Melakukan dan
 Tingkat obyektivitas dan transparansi yang mendokumentasikan
memadai dalam penempatan karyawan pada pembahasan rencana
setiap level jabatan telah diperhatikan, yaitu promosi dan mutasi
dengan melalui seleksi karyawan dan posisi satu level jabatan
pelaksanaan serangkaian assessment terhadap di bawah Direksi dalam
pejabat yang akan dipromosikan.(1)(2) Rapat Direksi dan
disampaikan kepada
Kelemahan:
Dewan Komisaris secara
 Belum terdapat kebijakan/pedoman khusus
intens.
yang mengatur manajemen karir dan sistem
dan prosedur promosi, demosi dan mutasi di
Perusahaan.
 Belum diperoleh dokumen terkait rencana
suksesi untuk setiap level di bawah Direksi
dalam organisasi Perusahaan yaitu:
a. Database (list) orang yang memiliki skill dan
kompetensi serta pengalaman yang cukup
untuk mengisi posisi/jabatan yang
ditargetkan. Daftar tersebut menyebutkan
siapa saja yang dapat mengambil alih

166
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
pekerjaan-pekerjaan utama apabila
karyawan-karyawan berhenti, pensiun, dan
meninggal dengan tak terduga berupa
management talent pool.
 Belum diperoleh dokumen yang menunjukkan
rencana promosi dan mutasi posisi satu level
jabatan di bawah Direksi dibahas secara intens
dalam Rapat Direksi dan disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk kesempatan pemberian
arahan terhadap rencana promosi dan mutasi
tersebut.

92. Direksi memberikan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 1,00 0,778


1) Risalah Rapat Direksi -
respon terhadap usulan  Direksi telah memiliki mekanisme untuk
2) Risalah Rapat
peluang bisnis yang merespon usulan peluang bisnis dari Dewan Komisaris-
berpotensi manajemen di bawah Direksi/anggota Direksi tanggal 22
meningkatkan Direksi/Dewan Komisaris yang diantaranya September 2017, 13 Rekomendasi:
pendapatan Perusahaan, dilakukan melalui rapat yang kemudian dibahas November 2017 -
penghematan/efisiensi dalam Rapat Direksi maupun dalam rapat
Perusahaan, bersama Dewan Komisaris, diantaranya rest
pendayagunaan aset, area dan kawasan logistik di JTCC.(1)(2)
dan manfaat lainnya.  Usulan peluang bisnis tersebut telah dibahas
oleh Direksi untuk:(1) mengidentifikasi peluang
bisnis; (2) mengambil keputusan atas usulan
tersebut; (setuju atau tidak setuju), yang
dilakukan dalam rapat Direksi bersama pejabat
satu level di bawah Direksi dan perwakilan
manajemen.(1)(2)
 Atas usulan peluang bisnis yang disetujui dan

167
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
termasuk dalam kewenangan Dewan Komisaris
dan/atau RUPS, Direksi telah menyampaikan
kepada Dewan Komisaris tentang usulan
peluang disertai dengan studi kelayakan dan
membahas dengan Dewan Komisaris dalam
forum rapat khusus Dewan Komisaris-
Direksi.(1)(2)
 Peluang bisnis yang disampaikan kepada Dewan
Komisaris merupakan peluang bisnis baru dan
perlu tindak lanjut.(1)(2)
 Realisasi peluang bisnis telah mampu
memberikan manfaat bagi Perusahaan sesuai
dengan rencana yang disampaikan/dibuat.(1)(2)
Kelemahan:
-
93. Direksi merespon isu-isu Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 1,00 0,622
terkini dari eksternal  Direksi telah memiliki mekanisme untuk 1) Risalah Rapat Direksi -
mengenai perubahan sewaktu-waktu segera membahas isu-isu terkini 2) Risalah Rapat
Direksi-Dewan
lingkungan bisnis dan mengenai perubahan lingkungan bisnis dan Komisaris tanggal 25
permasalahannya, permasalahan yang berdampak besar pada Januari 2017, 27 Rekomendasi:
secara tepat waktu dan usaha Perusahaan dan kinerja Perusahaan. Februar 2017, 22 -
relevan. Mekanisme dilakukan melalui pembahasan Maret 2017, 17 Mei
2017. 22 September
dalam rapat internal Direksi dan rapat 2017
gabungan dengan Dewan Komisaris diantaranya
mengenai proyek JTCC.(1)(2)
 Direksi telah melakukan pembahasan internal
mengenai isu-isu terkini mengenai perubahan
lingkungan bisnis dan permasalahan yang
168
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
berdampak besar pada usaha Perusahaan dan
kinerja Perusahaan dalam rapat Direksi dan
rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.(1)(2)
 Jika perubahan lingkungan bisnis berdampak
besar pada usaha Perusahaan dan kinerja
Perusahaan, Direksi telah menyampaikan isu-
isu tersebut kepada Dewan Komisaris untuk
meminta arahan untuk merespon isu
tersebut.(1)(2)
 Direksi telah merespon terkait perubahan
lingkungan bisnis dan permasalahan yang
berdampak signifikan pada usaha Perusahaan
dan kinerja Perusahaan melalui rapat internal
Direksi dan Rapat gabungan Dewan Komisaris-
Direksi.(1)(2)

Kelemahan:
-

28. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja Perusahaan. 8,089 3,850
94. Direksi melaksanakan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 1,00 0,467
program/kegiatan sesuai  Setiap pelaksanaan program/kegiatan yang 1) Anggaran Dasar -
dengan RKAP dan Perusahaan
membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris,
2) Board Manual yang
mengambil keputusan telah melalui mekanisme yang sesuai dengan disahkan tanggal 6
yang diperlukan melalui Anggaran Dasar Perusahaan atau sesuai dengan November 2017 Rekomendasi:
analisis yang memadai wewenang yang ditetapkan dalam Board hal.147-148 -
dan tepat waktu. Manual.(1) (2) 3) Risalah Rapat
Direksi-Dewan
 Setiap program/kegiatan yang membutuhkan Komisaris tanggal 27
investasi dan hutang dalam jumlah signifikan
169
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
telah diputuskan melalui analisis yang memadai Februari 2017
berdasarkan informasi yang cukup, studi/kajian
kelayakan serta analisis risiko terhadap
program/kegiatan tersebut dan tindakan
pengendalian untuk mencegah terjadinya risiko
tersebut diantaranya mengenai investasi JTCC.(3)
 Pedoman atau mekanisme ketepatan waktu
pengambilan keputusan telah dilaksanakan
tepat waktu sesuai pedoman/mekanisme
tentang pengambilan keputusan, yang mengacu
pada Anggaran Dasar dan Board Manual
Perusahaan. (1)(2)(3)

Kelemahan:
-

95. Direksi memiliki sistem/ Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,311 0,00 0,000
pedoman pengukuran - - -
dan penilaian kinerja
untuk unit dan jabatan Kelemahan: Rekomendasi:
dalam organisasi  Belum terdapat sistem/pedoman penilaian  Menyusun
(struktural) yang kinerja yang memuat: sistem/pedoman
diterapkan secara a. Prosedur operasional standar atas penilaian kinerja yang
obyektif dan transparan. pengukuran dan penilain kinerja untuk unit memuat:
dan jabatan (struktural) dalam perusahaan. a. Prosedur operasional
b. Penjelasan mengenai indikator kinerja yang standar atas
terdiri dari formula, rumus, cara-cara pengukuran dan
penilaian, informasi sumber data, saat penilain kinerja untuk
pelaporan, dsb. unit dan jabatan

170
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Belum terdapat Indikator kinerja untuk setiap (struktural) dalam
jabatan dalam struktur organisasi sesuai dengan perusahaan.
ruang lingkup tugas dan peran unit dan jabatan b. Penjelasan mengenai
(structural) dalam organisasi. indikator kinerja yang
 Belum terdapat sistem pengukuran kinerja yang terdiri dari formula,
didukung dengan aplikasi komputer. rumus, cara-cara
penilaian, informasi
sumber data, saat
pelaporan, dsb.
 Menyusun indikator
kinerja untuk setiap
jabatan dalam struktur
organisasi sesuai dengan
ruang lingkup tugas dan
peran unit dan jabatan
(structural) dalam
organisasi.
 Membuat sistem
pengukuran kinerja yang
didukung dengan aplikasi
komputer.

96. Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,155 0,25 0,035


target kinerja  Telah terdapat target kinerja untuk jabatan 1) KPI Korporat Tahun -
berdasarkan RKAP dan 2017
Direksi dalam struktur organisasi yang terdiri dari
diturunkan secara 5 (lima) aspek yaitu (1) keuangan dan pasar, (2) Rekomendasi:
berjenjang di tingkat fokus pelanggan, (3) efektivitas, produktivitas,  Menyusun target kinerja
unit, sub unit dan dan proses fokus tenaga kerja, (4) fokus tenaga untuk setiap jabatan di
jabatan di dalam kerja dan (5) kepemimpinan, tata kelola serta bawah Direksi dalam
171
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
organisasi (struktural) di tanggung jawab.(1) struktur organisasi sesuai
organisasi.  Telah terdapat kontrak kinerja untuk jabatan dengan kapasitas peran
Direksi dalam struktur organisasi yaitu Kontrak dan potensi tugas unit
Manajemen Korporat, antara Direksi, Dewan dan jabatan (struktural)
Komisaris dan Pemegang Saham.(1) dalam organisasi sebagai
penjabaran lebih lanjut
Kelemahan: KPI korporat yang di-
 Belum terdapat target kinerja untuk setiap cascading ke tingkatan di
jabatan di bawah Direksi dalam struktur bawahnya.
organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan  Menyusun kontrak
potensi tugas unit dan jabatan (struktural) dalam kinerja untuk setiap
organisasi sebagai penjabaran lebih lanjut KPI jabatan di bawah Direksi
korporat yang di-cascading ke tingkatan di dalam struktur organisasi
bawahnya. Perusahaan, yaitu
 Belum terdapat kontrak kinerja untuk setiap Kontrak Manajemen
jabatan di bawah Direksi dalam struktur antara Direksi dengan
organisasi Perusahaan, yaitu Kontrak Manajemen tingkatan jabatan di
antara Direksi dengan tingkatan jabatan di bawahnya.
bawahnya.

172
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
97. Direksi melakukan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,311 1,00 0,311
analisis dan evaluasi  Direksi telah melakukan analisis dan evaluasi 1) Laporan Manajemen -
terhadap capaian kinerja Triwulan 1 2017
terhadap perkembangan kinerja jabatan/unit-
2) Laporan Manajemen
untuk jabatan/ unit-unit unit di bawah Direksi: Triwulan 3 2017
di bawah Direksi dan a. Telah tersedia laporan berkala pengukuran 3) Risalah rapat Rekomendasi:
tingkat Perusahaan. dan informasi kinerja dari jabatan/unit-unit di -
bawah Direksi secara berkala dan tepat
waktu dalam Laporan Manajemen
Triwulan.(1),(2)
b. Telah dilakukan pembahasan/evaluasi
bulanan atas kinerja dari jabatan/unit-unit di
bawah Direksi secara berjenjang, antara lain
terkait dengan perkembangan kinerja
operasional, keuangan, dan berbagai
permasalahan strategis lainnya sebagai
evaluasi kinerja Perusahaan.(3)
c. Direksi telah menindaklanjuti hasil
pembahasan bulanan atas kinerja jabatan/
unit di bawah Direksi yang belum mencapai
target. (3)
 Direksi telah melakukan analisis dan evaluasi
yang memadai terhadap perkembangan kinerja
jabatan/unit-unit di bawah Direksi, mencakup
kesesuaian pelaksanaan program kerja dan
anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP 2017
maupun Rencana jangka Panjang Perusahaan. (1),
(2), (3)

173
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan:
-

98. Direksi melaporkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,311 0,88 0,272


pelaksanaan sistem  Direksi telah menyusun dan menyampaikan 1) Kontrak Manajemen -
manajemen kinerja 2017
kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian
2) Key Performance
kepada Dewan kinerja Perusahaan berdasarkan target-target Indicators (KPI) 2017 Rekomendasi:
Komisaris. kolegial Direksi dalam Kontrak Manajemen 2017, 3) Laporan Manajemen  Menyusun dan
yang merupakan kesepakatan kinerja antara Triwulan 1 2017 menyampaikan kepada
Pemegang Saham, Direksi dan Dewan 4) Laporan Manajemen Dewan Komisaris
Triwulan 3 2017
Komisaris.(1),(2) Pencapaian kinerja Perusahaan 5) Risalah rapat
mengenai pencapaian
tercantum dalam Laporan Manajemen kinerja masing-masing
Triwulanan, Semesteran dan Tahunan maupun Direktorat berdasarkan
melalui pembahasan dalam rapat.(3), (4) target-target sebagai
 Direksi telah melaporkan tingkat pencapaian kinerja masing-masing
target kinerja Direksi dalam Kontrak Manajemen Direksi dalam KPI
2017, yang merupakan sasaran utama RKAP 2017 Direktorat.
ke dalam Laporan Manajemen Triwulanan. (1),(2),(3),  Menyusun dan
(4)
menyampaikan tingkat
 Direksi telah menyusun dan menyampaikan pencapaian target kienrja
kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian individu Direksi dalam
kinerja korporat secara umum dan penyampaian Laporan Realisasi Target
paparan laporan masing-masing Direktur bidang Key Performance
dalam Rapat Koordinasi dengan agenda Laporan Indicators (KPI)
masing-masing Direktur. (4), (5) Direktorat secara khusus.

Kelemahan:
 Direksi belum menyusun dan menyampaikan
kepada Dewan Komisaris terkait pencapaian
174
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
kinerja masing-masing Direktorat (KPI Direktorat)
berdasarkan target dalam Kontrak Manajemen
sebagai kinerja masing-masing Direksi.
 Belum terdapat tingkat pencapaian target kinerja
individu Direksi dalam Laporan Realisasi Target
Key Performance Indicators (KPI) Direktorat
tahun 2017.

99. Direksi menyusun dan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,156 0,75 0,117
menyampaikan kepada  Salah satu agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 1) Surat Keputusan -
RUPS tentang usulan Direksi tentang
2016 adalah persetujuan penetapan insentif
Pedoman
insentif kinerja untuk kinerja bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Penetapan Rekomendasi:
Direksi. yang akan ditetapkan kemudian secara Tantiem/Insentif  Menyampaikan
tersendiri.(1) Adapun usulan insentif kinerja bagi Kinerja bagi Direksi, dokumentasi penentuan
anggota Direksi dibahas dalam materi RUPS Dewan Komisaris usulan insentif kinerja
dan Sekretaris
pengesahan Laporan Keuangan Tahunan 2016. Dewan Komisaris
Direksi kepada RUPS
 Penentuan usulan insentif kinerja Direksi telah Anak Perusahaan yang mencerminkan
mencerminkan kesesuaian dengan kinerja yang PT Pelabuhan kesesuaian dengan
dicapai (KPI) Perusahaan. (3),(4) Indonesia II kinerja Perusahaan.
(Persero)
2) Berita Acara
Kelemahan: Kesepakatan Direksi
 Belum diperoleh dokumentasi terkai usulan PT Pelabuhan
insentif kinerja Direksi kepada RUPS yang Indonesia II
(Persero) tentang
mencerminkan kesesuaian dengan kinerja
Pemberian
Perusahaan. Tantiem/Insentif
Kinerja bagi Direksi,
Dewan Komisaris
Anak Perusahaan
3) Risalah RUPS

175
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
tentang Persetujuan
Laporan Tahunan
dan Pengesahan
Laporan Keuangan
Tahun Buku 2016
No.HK.568/15/6/3/P
I.II-17 dan
No.566/02/14/Kpm.
Tpk-17 tanggal 15
Juni 2nb ik017
4) Materi RUPS LPT
2016

100. Direksi menerapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0 0


sistem tentang teknologi - - -
informasi sesuai dengan
kebijakan yang telah Kelemahan:
ditetapkan.  Kebijakan TI
- Perusahaan belum memiliki Information Rekomendasi:
Technology Master Plan (ITMP) sebagai  Kebijakan TI
pedoman dalam pengembangan teknologi - Perusahaan
informasi. menyusun dan
- Arsitektur sistem informasi saat ini belum menetapkan memiliki
didesain sampai dengan level data dan sistem Information
keamanan antara lain mencakup infrastruktur Technology Master
hardware, jaringan, dan aplikasi termasuk Plan (ITMP) sebagai
Disaster Recovery Center, Business Continuity pedoman dalam
Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP). pengembangan
- Arah penggunaan dan penerapan teknologi teknologi informasi.
informasi belum disertai dengan perencanaan - Arsitektur sistem
TI yang cukup matang dengan informasi saat ini

176
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
mempertimbangkan trend dan didesain sampai
perkembangan teknologi. dengan level data
 Penerapan TI belum dilakukan sesuai dengan dan sistem keamanan
rencana kerja TI dalam RKAP yang disusun setiap antara lain mencakup
tahun dan dilengkapi SDM maupun perangkat infrastruktur
kebijakan yang memadai. hardware, jaringan,
 Perusahaan belum melakukan audit TI untuk dan aplikasi termasuk
menilai efektifitas TI yang diterapkan. Disaster Recovery
 Tingkat kesesuaian penerapan TI saat ini belum Center, Business
sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan. Continuity Plan (BCP)
 Direksi belum melaporkan penerapan sistem dan Disaster Recovery
teknologi informasi kepada Dewan Komisaris, Plan (DRP).
baik dalam pembahasan rapat gabungan, - Arah penggunaan dan
Laporan Manajemen Triwulanan maupun penerapan teknologi
Laporan pelaksanaan kinerja IT secara khusus. informasi disertai
dengan perencanaan
TI yang cukup matang
dengan
mempertimbangkan
trend dan
perkembangan
teknologi.
 Penerapan TI dilakukan
sesuai dengan rencana
kerja TI dalam RKAP
yang disusun setiap
tahun dan dilengkapi
SDM maupun perangkat
kebijakan yang

177
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
memadai.
 Perusahaan melakukan
audit TI untuk menilai
efektifitas TI yang
diterapkan.
 Tingkat kesesuaian
penerapan TI sesuai
dengan kebutuhan bisnis
Perusahaan.
 Direksi melaporkan
penerapan sistem
teknologi informasi
kepada Dewan
Komisaris, baik dalam
pembahasan rapat
gabungan, Laporan
Manajemen Triwulanan
maupun Laporan
pelaksanaan kinerja IT
secara khusus.

101. Direksi melaksanakan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0 0


sistem peningkatan - - -
mutu produk dan
pelayanan. Kelemahan: Rekomendasi:
 Pelaksanaan Pelayanan  Pelaksanaan Pelayanan
a. Perusahaan belum memiliki kebijakan yang a. Perusahaan
standar pelayanan minimal. menyusun dan
b. Perusahaan belum memiliki SOP Layanan menetapkan
178
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Pelanggan dan Standar Pelayanan Minimal. kebijakan standar
c. SOP layanan dan SPM belum diinformasikan pelayanan minimal.
secara terbuka dalam website Perusahaan. b. Perusahaan
d. Tingkat kualitas layanan terkait kemudahan menyusun dan
layanan dan fairness belum dapat diketahui menetapkan SOP
mengingat belum terdapat survei kepuasan Layanan Pelanggan
pelanggan. dan Standar
Pelayanan Minimal.
 Peningkatan Mutu (Sistem Pengendalian Mutu c. SOP layanan dan SPM
Produk) diinformasikan secara
a. Perusahaan belum memiliki kebijakan mutu terbuka dalam
kepada pelanggan. website Perusahaan.
b. Perusahaan belum memiliki sertifikasi atas d. Meningkatkan
kebijakan mutu. kualitas layanan
c. Sistem pengendalian mutu belum diterapkan terkait kemudahan
secara konsisten mengingat sertifikasi belum layanan dan fairness
dilakukan. melalui kegiatan
d. Perusahaan belum menindaklanjuti ketidak survei kepuasan
sesuaian mutu dalam proses produksi. pelanggan.
e. Sistem mutu belum dievaluasi dan diaudit
secara berkala.  Peningkatan Mutu
(Sistem Pengendalian
 Perusahaan belum memberikan kompensasi Mutu Produk)
dalam hal SPM dan mutu tidak terpenuhi a. Perusahaan
mengacu pada prosedur yang ada. menyusun dan
menetapkan
kebijakan mutu
kepada pelanggan.
b. Perusahaan memiliki

179
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
sertifikasi atas
kebijakan mutu.
c. Sistem pengendalian
mutu diterapkan
secara konsisten
dengan adanya
sertifikasi mutu.
d. Perusahaan
menindaklanjuti
ketidaksesuaian mutu
dalam proses
produksi.
e. Sistem mutu
dievaluasi dan diaudit
secara berkala.

 Perusahaan memberikan
kompensasi dalam hal
SPM dan mutu tidak
terpenuhi mengacu
pada prosedur yang
ditetapkan.

102. Direksi melaksanakan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,933 0,69 0,641


pengadaan barang dan  Perusahaan telah memiliki pedoman pengadaan 1) Pedoman -
jasa yang Pengadaan
barang dan jasa yang menerapkan prinsip-
Barang/Jasa di
menguntungkan bagi prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, Lingkungan PT Akses
Perusahaan, baik harga adil dan wajar, akuntabel; dan memuat hak-hak Pelabuhan
maupun kualitas barang dan kewajiban pemasok sesuai dengan Indonesia

180
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dan jasa tersebut. peraturan perundangan-undangan yang 2) RKAP 2017 Rekomendasi:
3) Konfirmasi
 Pedoman/kebijakan
(1)
berlaku.
 Perusahaan telah merencanakan pengadaan pengadaan
barang dan jasa secara optimal berdasarkan dipublikasikan dalam
perhitungan kebutuhan Perusahaan, yaitu website Perusahaan.
masing-masing user mengiventarisir kebutuhan  Menyelesaikan seluruh
1 tahun ke depan dan dikompilasi dalam RKAP.(2) temuan-temuan audit,
 Pengadaan barang dan jasa di Perusahaan telah baik oleh auditor
dilakukan secara terbuka bagi penyedia eksternal dan auditor
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan internal mengenai aspek
melalui persaingan yang sehat sesuai dengan pengadaan barang/jasa
metode pemilihan penyedia barang dan jasa Perusahaan.
yang digunakan secara jelas dan transparan.(3)  Pelaksanaan pengadaan
 Perusahaan telah memiliki harga perkiraan barang dan jasa
sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian memperhatikan tingkat
dan berdasarkan data yang dapat transparansi dalam
dipertanggungjawabkan dan bersifat terbuka.(3) pengadaan barang dan
 Perusahaan telah memastikan SOP pengadaan jasa dengan
barang dan jasa dan kebijakan Perusahaan menyampaikan
dijalankan dengan benar, yang ditunjukkan informasi pelelangan
adanya pelaksanaan audit di bidang pengadaan. melalui website resmi
(3)
Perusahaan maupun
implementasi e-
Kelemahan: procurement.
 Pedoman/kebijakan pengadaan belum
dipublikasikan dalam website Perusahaan.
 Terdapat temuan-temuan audit, baik oleh
auditor eksternal dan auditor internal mengenai
aspek pengadaan barang/jasa Perusahaan.
181
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa belum
sepenuhnya memperhatikan tingkat
transparansi dalam pengadaan barang dan jasa
mengingat informasi pelelangan belum
dipublikasikan di website resmi Perusahaan
maupun melalui implementasi e-procurement.

103. Direksi mengembangkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 3,267 0,63 2,042


SDM, menilai kinerja Pendidikan dan Pelatihan 1) Pedoman -
Pengembangan
dan memberikan  Direksi telah memiliki kebijakan/program
Sumber Daya
remunerasi yang layak, pendidikan dan pelatihan untuk memberikan Manusia Rekomendasi:
dan membangun peningkatan knowledge, skill dan ability yang 2) Konfirmasi Pendidikan dan Pelatihan
lingkungan SDM yang dapat digunakan meningkatkan efektivitas 3) RKAP 2017  Menyampaikan
efektif mendukung kinerja karyawan dengan disusun dan 4) Kebijakan K3 dokumentasi terkait
5) Kebijakan Penilaian
pencapaian Perusahaan. ditetapkannya Pedoman Pengembangan SDM Performansi
dengan program
dan kebijakan evaluasi kinerja pasca pendidikan Bulanan (P2B) pengembangan
dan pelatihan untuk mengukur hasil-hasil 6) Kebijakan karyawan dengan
pendidikan dan pelatihan.(1) Remunerasi melaksanakan program
 Telah terdapat evaluasi pasca pendidikan dan diklat sesuai dengan
pelatihan dalam bentuk sharing session.(3) rencana yang dibuat.
 Perusahaan
Program Pengembangan SDM memperhatikan tingkat
 Perusahaan telah memiliki program keadilan yang memadai
pengembangan SDM melalui training, coaching atas kesempatan
dan assignment.(1) pendidikan dan
 Program pengembangan SDM telah pelatihan untuk setiap
dilaksanakan kebijakan yang ditetapkan.(1) karyawan.

182
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Program K3 Program pengembangan
 Perusahaan telah memiliki kebijakan tentang SDM
perlindungan keselamatan kerja antara lain:  Pelaksanaan program
keselamatan kerja, fasilitas kesehatan di pengembangan berhasil
lingkungan kerja, asuransi kesehatan terhadap ditunjukkan dengan
pekerja dan keluarga. (4) pencapaian target
 Perusahaan telah melaksanakan program K3 indikator keberhasilan
antara lain program fasilitas kesehatan di (ada evaluasi dan
lingkungan kerja, asuransi terhadap pekerja dan kriteria
keluarga.(2) keberhasilannya).

Kebijakan Sistem Penilaian Kinerja (Performance Program K3


Appraisal) bagi Karyawan  Perusahaan melakukan
 Kebijakan sistem penilaian kinerja (performance evaluasi dan
appraisal) bagi karyawan mengacu pada menindaklanjuti hasil
Kebijakan Penilaian Performansi Bulanan (P2B). evaluasi.
(5)

 Sistem penilaian kinerja bagi karyawan telah Kebijakan Sistem


dilaksanakan secara konsisten, yaitu setiap Penilaian Kinerja
bulan.(5) (Performance Appraisal)
bagi Karyawan
Penerapan Remunerasi dan Kesejahteraan  Terdapat indikator
 Perusahaan telah memiliki kebijakan mengenai kinerja individu dan
skema remunerasi dan pemenuhan hak-hak target yang merupakan
kesejahteraan bagi pegawai sesuai peraturan cascading pimpinan unit
perundang-undangan yang berlaku.(6) terkecil atau atasan
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan langsung.
kebijakan remunerasi ditinjau secara berkala  Hasil penilaian kinerja
berdasarkan indikator evaluasi yang jelas. digunakan untuk
183
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Sosialisasi kebijakan telah dilakukan melalui menentukan pemberian
Nota Dinas.(19),(20) insentif performansi,
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan bonus atau remunerasi
tingkat keadilan dan tingkat kompetitif skema lainnya.
remunerasi yang dilakukan Perusahaan.
Penerapan kesempatan
Penerapan Reward and Punishment yang memadai untuk
 Perusahaan telah memiliki kebijakan/ program menduduki posisi
reward and punishment.(6) tertentu sesuai
 Kebijakan reward and punishment telah kompetensi
disosialisasikan dan di pahami oleh seluruh  Menyusun kebijakan
karyawan. (6) terkait adanya
kesempatan yang
Keterbukaan Informasi mengenai perencanaan memadai untuk
perusahaan ke Depan yang berpengaruh kepada menduduki posisi
pekerja. tertentu yang sesuai
 Telah terdapat media komunikasi atau sistem dengan kompetensinya.
informasi yang menyediakan kebijakan
Perusahaan serta dapat diakses oleh seluruh Penerapan Remunerasi
karyawan. (2) dan Kesejahteraan
 Perusahaan telah melaksanakan kebijakan  Menyampaikan
keterbukaan informasi secara konsisten. (2) dokumentasi terkait
dengan kebijakan
Kelemahan: remunerasi ditinjau
Pendidikan dan Pelatihan secara berkala
 Belum diperoleh dokumentasi terkait berdasarkan indikator
Perusahaan telah melakukan program evaluasi yang jelas.
pengembangan karyawan dengan melaksanakan  Menyampaikan
program diklat sesuai dengan rencana yang dokumentasi terkait

184
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dibuat. dengan tingkat keadilan
 Perusahaan belum sepenuhnya memperhatikan dan tingkat kompetitif
tingkat keadilan yang memadai atas kesempatan skema remunerasi yang
pendidikan dan pelatihan untuk setiap dilakukan Perusahaan.
karyawan.
Program pengembangan SDM Penerapan Reward and
 Pelaksanaan program pengembangan belum Punishment
sepenuhnya berhasil ditunjukkan dengan  Menyampaikan
pencapaian target indikator keberhasilan (ada dokumentasi terkait
evaluasi dan kriteria keberhasilannya). dengan program reward
untuk prestasi, baik
Program K3 untuk unit maupun
 Perusahaan belum melakukan evaluasi dan individu karyawan.
menindaklanjuti hasil evaluasi.  Menyampaikan
dokumentasi terkait
Kebijakan Sistem Penilaian Kinerja (Performance dengan penerapan
Appraisal) bagi Karyawan reward and punishment
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan kepada karyawan sesuai
adanya indikator kinerja individu dan target dengan kebijakan yang
yang merupakan cascading pimpinan unit ditetapkan dan
terkecil atau atasan langsung. konsisten.
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan
Hasil penilaian kinerja digunakan untuk Keterbukaan Informasi
menentukan pemberian insentif performansi, mengenai perencanaan
bonus atau remunerasi lainnya. perusahaan ke Depan yang
berpengaruh kepada
Penerapan kesempatan yang memadai untuk pekerja.
menduduki posisi tertentu sesuai kompetensi  Perusahaan menyusun
 Perusahaan telah memberikan kesempatan dan menetapkan

185
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
yang memadai untuk menduduki posisi tertentu memiliki kebijakan
yang sesuai dengan kompetensinya, namun keterbukaan informasi
dokumentasinya belum diperoleh. yang berkaitan dengan
Penerapan Remunerasi dan Kesejahteraan perencanaan
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan Perusahaan yang dapat
kebijakan remunerasi ditinjau secara berkala berpengaruh signifikan
berdasarkan indikator evaluasi yang jelas. bagi karyawan.
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan
tingkat keadilan dan tingkat kompetitif skema
remunerasi yang dilakukan Perusahaan.

Penerapan Reward and Punishment


 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan
program reward untuk prestasi, baik untuk unit
maupun individu karyawan.
 Belum diperoleh dokumentasi terkait dengan
penerapan reward and punishment kepada
karyawan sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan dan konsisten.

Keterbukaan Informasi mengenai perencanaan


perusahaan ke Depan yang berpengaruh kepada
pekerja.
 Perusahaan belum memiliki kebijakan
keterbukaan informasi yang berkaitan dengan
perencanaan Perusahaan yang dapat
berpengaruh signifikan bagi karyawan.

186
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
104 Direksi menerapkan Not Applicable (N/A) Referensi: Hambatan: 0,622 - -
kebijakan pengaturan -
untuk anak Perusahaan Sampai dengan laporan ini disusun, Perusahaan
(subsidiary governance) tidak memiliki Anak Perusahaan, sehingga tidak Rekomendasi:
dan/atau Perusahaan terdapat kebijakan kebijakan pengaturan untuk -
patungan. anak Perusahaan (subsidiary governance) dan/atau
Perusahaan patungan.

29 . Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan 3,266 0,622
105. Direksi menerapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 0,50 0,311
kebijakan akuntansi dan  Laporan Keuangan Triwulan dan Tahunan telah 1) Konfirmasi
2) Laporan Keuangan -
penyusunan laporan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang Audit 2017, bagian
keuangan sesuai dengan berlaku umum di Indonesia dan diterbitkan Rekomendasi:
Opini Auditor
standar akuntansi secara tepat waktu.(3) Hal tersebut ditunjukkan Eksternal  Direksi menyusun dan
keuangan yang berlaku dengan telah dipenuhinya target waktu menetapkan kebijakan
umum di Indonesia penyampaian laporan keuangan triwulanan dan akuntansi dan
(SAK). tahunan kepada pemegang saham. (1) penyusunan laporan
 Telah terdapat hasil opini auditor independen keuangan sesuai dengan
atas penyajian laporan keuangan tahun buku Standar Akuntansi
2017 yang menyatakan bahwa laporan Keuangan (SAK).
keuangan Perusahaan disajikan secara Wajar  Konsistensi penerapan
Dalam Semua Hal Yang Material, posisi kebijakan akuntansi dan
keuangan PT Akses Pelabuhan Indonesia tanggal penyusunan laporan
31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan keuangan diterapkan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal secara konsisten setelah
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi kebijakan ditetapkan.
Keuangan di Indonesia.(2)

187
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan:
 Direksi belum menetapkan kebijakan akuntansi
dan penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
 Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan belum
diterapkan secara konsisten, mengingat
kebijakannya belum ditetapkan.

106. Direksi menerapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,244 0 0


manajemen risiko sesuai - - -
dengan kebijakan yang
telah ditetapkan. Kelemahan: Rekomendasi:
 Perusahaan belum memiliki kebijakan  Perusahaan menyusun
manajemen risiko yang memuat kerangka kebijakan manajemen
tahapan pelaksanaan manajemen risiko, risiko yang memuat
pelaporan dan penanganannya dalam Kebijakan kerangka tahapan
Manajemen Risiko. pelaksanaan manajemen
 Direksi belum memiliki fungsi yang bertugas risiko, pelaporan dan
melaksanakan program manajemen risiko. penanganannya dalam
 Sosialisasi manajemen risiko belum dilakukan Kebijakan Manajemen
berupa penyampaian kebijakan tersebut dalam Risiko.
intranet yang dapat diakses termasuk oleh Anak  Direksi memiliki fungsi
Perusahaan. yang bertugas
 Perusahaan belum menyusun rencana kerja melaksanakan program
untuk menerapkan kebijakan manajemen risiko manajemen risiko.
yang dimuat dalam RKAP ataupun rencana kerja  Sosialisasi manajemen
tersendiri. risiko dilakukan berupa

188
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Direksi belum melaksanakan program penyampaian kebijakan
manajemen risiko (antara lain mencakup tersebut dalam intranet
identifikasi dan penanganan risiko pada proses yang dapat diakses oleh
bisnis, proyek maupun usulan tindakan yang seluruh karyawan.
harus mendapatkan persetujuan Dewan  Perusahaan menyusun
Komisaris dan/atau RUPS) dalam bentuk risk rencana kerja untuk
register setiap tahun. menerapkan kebijakan
 Direksi belum melaksanakan pemantauan manajemen risiko yang
terhadap program manajemen risiko secara dimuat dalam RKAP
terstruktur dan belum terdokumentasi dalam ataupun rencana kerja
risalah rapat maupun laporan tersendiri. tersendiri.
 Tingkat kesungguhan kepedulian Direksi  Direksi melaksanakan
terhadap risiko (risk awareness) belum cukup program manajemen
memadai, antara lain dengan menyusun dan risiko (antara lain
melengkapi perangkat kebijakan dan melakukan mencakup identifikasi
sosialisasi manajemen risiko. dan penanganan risiko
 Direksi belum melaporkan pelaksanaan pada proses bisnis,
manajemen risiko kepada Dewan Komisaris. proyek maupun usulan
- Direksi belum menyampaikan kepada Dewan tindakan yang harus
Komisaris dan Pemegang Saham tentang mendapatkan
profil risiko dan pelaksanaan program persetujuan Dewan
manajemen risiko yang disampaikan dalam Komisaris dan/atau
Laporan Manajemen Triwulanan maupun RUPS) dalam bentuk risk
dalam rapat gabungan dengan Dewan register setiap tahun.
Komisaris.  Direksi melaksanakan
- Direksi belum menyampaikan kepada Dewan pemantauan terhadap
Komisaris dan Pemegang Saham tentang program manajemen
analisis risiko atas Rancangan RKAP dan risiko secara terstruktur
strategi penanganannya. dan belum

189
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Direksi belum menyampaikan laporan terdokumentasi dalam
pelaksanaan manajemen risiko dan/atau risalah rapat maupun
sewaktu-waktu jika diminta oleh Dewan laporan tersendiri.
Komisaris.  Tingkat kesungguhan
kepedulian Direksi
terhadap risiko (risk
awareness) cukup
memadai, antara lain
dengan menyusun dan
melengkapi perangkat
kebijakan dan
melakukan sosialisasi
manajemen risiko.
 Direksi melaporkan
pelaksanaan manajemen
risiko kepada Dewan
Komisaris.
- Direksi
menyampaikan
kepada Dewan
Komisaris dan
Pemegang Saham
tentang profil risiko
dan pelaksanaan
program manajemen
risiko yang
disampaikan dalam
Laporan Manajemen
Triwulanan maupun

190
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dalam rapat
gabungan dengan
Dewan Komisaris.
- Direksi
menyampaikan
kepada Dewan
Komisaris dan
Pemegang Saham
tentang analisis risiko
atas Rancangan RKAP
dan strategi
penanganannya.
- Direksi
menyampaikan
laporan pelaksanaan
manajemen risiko
dan/atau sewaktu-
waktu jika diminta
oleh Dewan
Komisaris.

107. Direksi menetapkan dan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0,40 0,311
menerapkan sistem  Direksi (Direktur Utama dan Direktur Keuangan) 1) Surat Pernyataan -
pengendalian intern Direksi Atas
telah memberi sertifikasi terhadap laporan
Tanggung Jawab
untuk melindungi keuangan tahunan untuk tahun buku 2017.(1) Laporan Keuangan Rekomendasi:
mengamankan investasi Dalam sertifikasi tersebut ditegaskan terkait Tahun 2017  Perusahaan menyusun
dan aset Perusahaan. tanggung jawab atas penyusunan dan penyajian 2) Struktur Organisasi dan menetapkan
laporan keuangan ada pada Direksi; penyusunan kebijakan Rancangan
dan penyajian laporan keuangan disusun sesuai Sistem Pengendalian

191
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Internal, antara lain
Indonesia; semua informasi dalam laporan mengatur pendekatan
keuangan telah dimuat secara lengkap dan unsur lingkungan
benar, yaitu tidak mengandung informasi atau pengendalian,
fakta material yang tidak benar dan tidak pengelolaan risiko,
menghilangkan informasi material; dan Direksi aktivitas pengendalian,
bertanggung jawab atas sistem pengendalian sistem informasi dan
intern Perusahaan.(1) komunikasi dan
 Telah terdapat cascading atas sertifikasi pemantauan,
terhadap laporan keuangan kepada tingkatan di pelaksanaan dan
bawah Direksi yang menjadi entitas akuntansi pelaporan.
dan pelaporan atas laporan keuangan, yang  Melakukan evaluasi/
ditunjukkan dengan: (2) penilaian atas
- Telah terdapat Manager Keuangan yang efektivitas pengendalian
memastikan pengelolaan keuangan dan intern pada tingkat
fungsi internal control berjalan sesuai operasional pada setiap
dengan ketentuan yang berlaku.(2) unit kerja perusahaan
- Telah terdapat fungsi SPI yang akan melalui kegiatan audit
melakukan audit dalam rangka memastikan internal oleh SPI.
penerapan pengendalian internal dalam
proses penyusunan pelaporan keuangan. (2)

Kelemahan:
 Perusahaan belum menetapkan sistem
pengendalian internal sendiri dan masih
mengacu pada Kebijakan Sistem Pengendalian
Internal PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
yang antara lain mengatur pendekatan unsur
lingkungan pengendalian, pengelolaan risiko,
192
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
aktivitas pengendalian, sistem informasi dan
komunikasi dan pemantauan, pelaksanaan dan
pelaporan.
 Perusahaan belum melakukan evaluasi/penilaian
atas efektivitas pengendalian intern.
a. Belum dilakukan evaluasi/penilaian atas
efektivitas pengendalian intern pada tingkat
entitas sebagaimana dilaporkan dalam
Laporan Auditor Independen Atas Kepatuhan
Peraturan perundang-undangan, Laporan
Auditor Independen atas Pengendalian
Internal dan Laporan Akuntan Independen
Atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
Sehubungan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja
Tahun 2017.
 Perusahaan belum menerbitkan Internal Control
Report yang mencakup:
a. Suatu pernyataan bahwa manajemen
bertanggung jawab untuk menetapkan dan
memelihara suatu struktur pengendalian
intern dan prosedur pelaporan keuangan yang
memadai dalam surat pernyataan tanggung
jawab atas laporan keuangan ada pada
Direksi.
b. Penilaian atas efektivitas struktur
pengendalian intern dan prosedur pelaporan
keuangan pada akhir tahun buku Perusahaan
yang biasanya tercantum dalam Laporan

193
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Auditor Independen atas Audit Kepatuhan
dan Sistem Pengendalian Internal tahun 2017.

108. Direksi menindaklanjuti Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 0 0


hasil pemeriksaan - - -
internal audit dan
auditor eksternal (KAP Kelemahan: Rekomendasi:
dan BPK).  Belum terdapat monitoring tindak lanjut auditor  Melakukan monitoring
internal maupun eksternal (KAP), yang tindak lanjut auditor
dilaksanakan oleh Internal Audit yang dibahas internal maupun
dalam Rapat Direksi maupun melalui eksternal (KAP), yang
penyampaian laporan hasil audit secara khusus. dilaksanakan oleh
 Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit belum Internal Audit yang
dilaporkan Direksi kepada Dewan Komisaris dibahas dalam Rapat
secara berkala baik yang dibahas dalam rapat Direksi maupun melalui
gabungan maupun dalam laporan tersendiri. penyampaian laporan
 Belum terdapat progress (tingkat penyelesaian) hasil audit secara
tindak lanjut rekomendasi SPI maupun auditor khusus.
eksternal agar dapat diketahui saldo temuan  Pelaksanaan tindak
audit yang diselesaikan. lanjut hasil audit
 Tingkat komitmen dari Direksi dalam dilaporkan Direksi
menindaklanjuti rekomendasi/temuan auditor kepada Dewan
internal maupun eksternal belum cukup Komisaris secara berkala
memadai. baik yang dibahas dalam
rapat gabungan maupun
dalam laporan
tersendiri.
 Terdapat progress
(tingkat penyelesaian)
194
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
tindak lanjut
rekomendasi SPI
maupun auditor
eksternal sehingga
dapat diketahui saldo
temuan audit yang telah
diselesaikan.
 Meningkatkan
komitmen dari Direksi
dalam menindaklanjuti
rekomendasi/temuan
auditor internal maupun
eksternal secara
memadai.

30 . Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar 0,778 0,778
109 Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,156 1,00 0,156
mekanisme untuk  Telah terdapat fungsi yang mengendalikan dan 1) Surat Keputusan -
menjaga kepatuhan Direksi
memastikan kebijakan, keputusan perusahaan,
tentang Struktur
terhadap peraturan dan seluruh kegiatan Perusahaan sesuai dengan Organisasi
perundang-undangan ketentuan hukum dan peraturan perundang- PT Akses Pelabuhan Rekomendasi:
dan perjanjian dengan undangan yang berlaku serta memantau dan Indonesia  Melengkapi dan
pihak ketiga. menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap 2) Uraian Jabatan menjalankan fungsi
Kepala Divisi Legal
seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat Corporate
kepatuhan yang
oleh Perusahaan dengan pihak ketiga maupun dijalankan oleh Divisi
kepatuhan terhadap GCG yaitu, dilaksanakan Legal & Corporate
oleh Divisi Legal & Corporate Secretary.(1),(2) Secretary dalam
 Fungsi kepatuhan yang dijalankan oleh Legal & mengikuti

195
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Corporate Secretary hanya mengikuti perkembangan
perkembangan peraturan perundangan yang peraturan perundangan
berlaku.(2) yang akan berlaku bagi
Perusahaan.
Kelemahan:
 Fungsi kepatuhan yang dijalankan oleh Divisi
Legal & Corporate Secretary belum mengikuti
perkembangan peraturan perundangan yang
akan berlaku bagi Perusahaan, baik yang
tercantum dalam uraian jabatan maupun
implementasinya.

196
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
110. Perusahaan Kekuatan: Referensi Hambatan: 0,622 1,00 0,622
menjalankan peraturan  Perusahaan telah melakukan kajian hukum 1) Dokumen Kajian -
perundang-undangan Hukum dan Risiko
(legal opinion) atas rencana tindakan
Perihal Rencana
yang berlaku dan Perusahaan terhadap rencana pembangunan Pembangunan Rest Rekomendasi:
perjanjian dengan pihak proyek baru terkait dengan kesesuaian hukum Area Logistic -
ketiga. atau ketentuan yang berlaku. (1) Cibitung-Cilincing
 Telah terdapat kegiatan evaluasi kajian risiko Toll tahun 2017
2) Laporan Auditor
dan legal (risk and legal review) atas rencana Independen Atas
inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana Kepatuhan
kerjasama yang akan dilakukan oleh Terhadap Peraturan
perusahaan, sebagai contoh kajian terkait Perundang-
undangan
terkait rencana Rest Area Logistic Cibitung- 3) Contoh
Cilincing Toll. (1) Kontrak/Perjanjian
 Sepanjang tahun 2017 tidak terdapat kegiatan/ Kerjasama
upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan Perusahaan
4) Media Massa
non litigasi yang dilakukan oleh Perusahaan.
(2)(5) 5) Konfirmasi

 Terkait tingkat kepatuhan Perusahaan


terhadap peraturan perundang-undangan dan
perjanjian dengan pihak ketiga: (2)(5)
a. Tidak terdapat teguran, tuntutan maupun
sanksi kepada Perusahaan oleh
otoritas/instansi yang berwenang dibidang
usaha perusahaan.
b. Berdasarkan laporan hasil audit kepatuhan
oleh auditor eksternal memperoleh opini
bahwa Perusahaan mematuhi dalam semua
hal yang material.
c. Unit-unit operasi Perusahaan tidak ada yang

197
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
memperoleh kinerja merah, merah minus,
atau hitam dari Kementerian Lingkungan
Hidup.
d. Seluruh nota kesepahaman dan perjanjian
yang melibatkan Perusahaan dan pihak
ketiga telah menggunakan Bahasa Indonesia
(UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara). (3)
e. Tidak terdapat sengketa/permasalahan yang
terkait dengan transaksi bisnis dengan pihak
lain yang belum diselesaikan. (2)(5)
f. Perusahaan tidak sedang menjadi
pembicaraan/sorotan publik/ pers terkait
permasalahan tertentu. (4)(5)

Kelemahan:
-

31 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan stakeholders. 6,689 2,525
111. Pelaksanaan hubungan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,244 0,16 0,194
dengan pelanggan.  Ketentuan mengenai hak-hak 1) Code of Conduct -
PT Akses
konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan,
Pelabuhan
keselamatan dan kesehatan Indonesia 2017 :
konsumen/pelanggan secara umum telah Hubungan dengan Rekomendasi:
diatur dalam Code of Conduct terkait Hubungan Pelanggan  Menyusun kebijakan
dengan pelanggan. (1) 2) Website khusus mengenai hak-
Perusahaan:
 Telah terdapat program untuk http://www.porta
hak konsumen/
mengkomunikasikan informasi produk/layanan ccess.co.id/2018/0 pelanggan, kebijakan

198
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
kepada pelanggan yang dipublikasikan melalui 4/pencapaian- keamanan, keselamatan
website yang menampilkan jenis layanan perusahaan- dan kesehatan
tahun-2017.html
(service) di Perusahaan. (2) konsumen/pelanggan
sesuai dengan peraturan
Kelemahan: perundang-undangan
 Belum terdapat kebijakan mengenai hak-hak yang berlaku.
konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan,  Menyediakan saluran
keselamatan dan kesehatan kontak pelanggan
konsumen/pelanggan sesuai dengan peraturan sebagai sarana untuk
perundang-undangan yang berlaku. menerima umpan balik
 Belum terdapat kontak pelanggan untuk secara mudah sekaligus
menerima umpan balik secara mudah melalui penanganan keluhan
media berupa saluran yang dapat diakses pelanggan.
dengan mudah oleh pelanggan dalam  Menyusun dan
menyampaikan keluhan termasuk mekanisme menetapkan prosedur
penanganan keluhan pelanggan yaitu melalui atau mekanisme
contact yang telah disediakan oleh Perusahaan penanganan keluhan
maupun disampaikan langsung pada saat pelanggan agar berjalan
survey kepuasan pelanggan. efektif.
 Belum terdapat prosedur/mekanisme  Mencatat seluruh
penanganan keluhan pelanggan. keluhan pelanggan yang
 Belum terdapat penanganan hak-hak dan masuk dan
keluhan pelanggan yang masuk selama tahun menindaklanjuti keluhan
2017. tersebut.
 Belum terdapat survei kepuasan pelanggan  Melaksanakan survey
secara berkala setiap tahunnya untuk untuk mengukur tingkat
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. kepuasan pelanggan
 Rekomendasi hasil survei pelanggan belum secara berkala.
ditindaklanjuti.  Menindaklanjuti

199
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Hasil survey kepuasan pelanggan belum dapat rekomendasi dari hasil
diketahui lebih lanjut mengingat belum survey kepuasan
terdapat survey. pelanggan yang telah
dilakukan.
 Meningkatkan
pelayanan terhadap
pelanggan sehingga
hasil/tingkat kepuasan
pelanggan memperoleh
hasil yang baik.

112. Pelakasanaan hubungan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,933 0,63 0,583


1) SK Direksi Nomor
dengan pemasok.  Aspek Fairness Pengadaan Barang/Jasa -
HK.599/09/25/01/AP
- Seleksi untuk menjadi pemasok Perusahaan I-17 tanggal 31
telah dilakukan berdasarkan persyaratan Agustus 2017 Rekomendasi:
yang terukur dan jelas. (1)(2) tentang Pedoman  Mempublikasikan atau
- Berdasarkan konfirmasi, Perusahaan telah Pelaksanaan mengkomunikasikan
Pengadaan
memberikan perlakuan yang sama bagi Barang/Jasa di
semua ketentuan dan
semua calon penyedia barang/jasa dan tidak Lingkungan PT Akses informasi mengenai
mengarah untuk memberi keuntungan Pelabuhan Indonesia pengadaan barang/jasa,
kepada pihak tertentu, dengan cara 2) Rencana Kerja dan termasuk syarat teknis
Syarat-syarat (RKS)
dan/atau alasan apapun. administrasi pengadaan,
Administrasi
- Semua ketentuan dan informasi mengenai 3) Konfirmasi tata cara evaluasi, hasil
pengadaan barang/jasa, termasuk syarat Kuesioner evaluasi, penetapan
teknis administrasi pengadaan, tata cara 4) Realisasi Kontrak calon penyedia
evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Manajemen TW.III barang/jasa bagi
Tahun 2017 : Kinerja
penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi Pembayaran kepada
masyarakat secara luas.
peserta penyedia barang/jasa. Supplier  Melaksanakan survey
 Berdasarkan konfirmasi, tidak terdapat 5) Analisa Penilaian untuk mengukur tingkat

200
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
klaim/denda atas keterlambatan pembayaran Vendor/Kontraktor kepuasan
kepada pemasok sesuai dengan persyaratan pemasok/vendor secara
dan perjanjian/kontrak.(3)(4) berkala.
 Perusahaan telah melakukan assessment
pemasok berdasarkan QCDS (Quality, Cost,
Delivery, Service) yang dilakukan secara
berkala.

Kelemahan:
 Semua ketentuan dan informasi mengenai
pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis
administrasi pengadaan, tata cara evaluasi,
hasil evaluasi, penetapan calon penyedia
barang/jasa, sifatnya belum terbuka bagi
masyarakat secara luas dikarenakan belum
dipublikasikan dalam situs resmi Perusahaan.

 Pengukuran Kepuasaan Pemasok:


- Belum terdapat survei kepuasan pemasok
yang dilakukan secara berkala oleh
Perusahaan.
- Hasil survei tingkat kepuasan pemasok
belum dapat dianalisis mengingat belum
dilakukan survei.

113. Pelaksanaan hubungan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,778 0,81 0,632


dengan kreditur.  Kebijakan Perusahaan mengenai hak-hak dan 1) Code of Conduct -
kewajiban terhadap kreditur telah diatur secara 2) Konfirmasi
umum dalam Code of Conduct yang mengatur Rekomendasi:

201
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
hubungan Perusahaan dengan kreditur.  Menyusun kebijakan
 Tidak terjadi mismatch dalam penggunaan dan khusus mengenai hak-
penyediaan dana dari pendapatan operasional hak dan kewajiban
yang digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap kreditur, yang
bunga dan pokok hutang jangka panjang. didalamnya mengatur
 Perusahaan telah memberikan informasi kebijakan perlindungan
kepada kreditur sesuai dengan perjanjian secara hak dan kepentingan
lengkap dan tepat waktu. kreditur, kebijakan
 Berdasarkan konfirmasi, kreditur telah dibayar mengenai
tepat waktu. manajemen/pengelolaan
penggunaan pinjaman
Kelemahan jangka panjang serta
 Belum terdapat kebijakan khusus mengenai kebijakan perusahaan
hak-hak dan kewajiban terhadap kreditur, sebagai avalist.
kebijakan mengenai manajemen/pengelolaan
penggunaan pinjaman jangka panjang serta
kebijakan perusahaan sebagai avalist.

114. Pelaksanaan kewajiban Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 1,00 0,467


1) Bukti Penerimaan
kepada Negara  Sepanjang tahun 2017 tidak terdapat -
Negara Penerimaan
keterlambatan penyampaian dokumen Pajak Tahun 2017
kewajiban perpajakan yaitu SPT Tahunan PPh 2) Rekapitulasi Rekomendasi:
Badan tahun pajak 2017. Pembayaran Pajak -
 Selama 2017 tidak terdapat keterlambatan 2017
3) Surat Penyampaian
pembayaran kewajiban pajak (PPh karyawan, Laporan Manajemen
PPh Badan, PPN masa dan rampung, dan PBB). Triwulanan dan
(1) (2)
Tahunan Kepada
 Tidak terdapat kewajiban Perusahaan untuk Pemegang Saham
4) Konfirmasi
penyampaian dokumen kepada lembaga

202
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
regulator. Saat ini Perusahaan hanya diwajibkan Kuesioner
menyampaikan laporan kinerja Perusahaan
kepada Pemegang Saham.

Kelemahan:
-

115. Pelaksanaan hubungan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,089 0,00 0,000


dengan karyawan - -
Perusahaan. Kelemahan:
 Terkait Partisipasi Karyawan Rekomendasi:
- Perusahaan belum memiliki kebijakan  Menyusun kebijakan
yang mendorong partisipasi karyawan yang mendorong tingkat
yang melibatkan unsur pekerja. (1) partisipasi karyawan
- Perusahaan belum menyediakan sarana terhadap perusahaan.
partisipasi melalui sarana diskusi antara  Menyediakan sarana
manajemen dengan karyawan yaitu dalam partisipasi/diskusi antara
forum CEO Talk dan melalui LKS Bipartit, Perusahaan dengan
serta Gathering dengan karyawan. (2) karyawan untuk
- Setiap penetapan kebijakan Perusahaan memastikan komunikasi
yang berkaitan dengan karyawan belum dua arah secara
dilakukan dengan melibatkan karyawan konsisten.
dalam perumusannya, dan  Menyusun kebijakan
dikomunikasikan kepada seluruh mengenai metode
karyawan. penilaian untu mengukur
kepuasan karyawan.
 Pengukuran Kepuasan Karyawan  Melakukan survey untuk
- Perusahaan belum memiliki kebijakan mengukur tingkat
mengenai metode penilaian untuk kepuasan karyawan

203
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
mengukur kepuasan karyawan. secara berkala
- Pengukuran kepuasan karyawan belum  Meningkatkan peranan
dilakukan secara berkala, sehingga hasil dan layanan perusahaan
survey tidak dapat dianalisis lebih lanjut. terhadap karyawan guna
- Belum terdapat program tindak lanjut dari meningkatkan kepuasan
rekomendasi hasi survey kepuasan karyawan
karyawan mengingat survey belum  Menindaklanjuti
dilakukan. rekomendasi hasil
survey kepuasan
karyawan.

116. Terdapat prosedur Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,311 0,08 0,026


tertulis menampung dan  Penyelesaian keluh kesah pegawai telah diatur 1) Peraturan -
Perusahaan Pasal 19
menindaklanjuti dalam peraturan perusahaan pasal 19. (1)
keluhan-keluhan Rekomendasi:
stakeholders. Kelemahan:  Menyusun mekanisme
 Belum terdapat mekanisme penanganan penanganan keluhan
keluhan stakeholders, khususnya bagi stakeholders.
pelanggan dan pemasok.  Melaksanakan
 Mekanisme penanganan keluhan stakeholders mekanisme penanganan
belum dilaksanakan secara konsisten dan keluhan bagi
efektif mengingat belum adanya mekanisme stakeholders secara
dan rekapitulasi keluhan stakeholders. konsisten dan efektif.
 Belum terdapat penyelesaian atas keluhan  Mencatat/
stakeholders mengingat belum adanya merekapitulasi seluruh
rekapitulasi jumlah keluhan yang masuk. keluhan stakeholders
yang masuk dan
menindaklanjutinya.

204
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
117. Upaya untuk Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,311 0,75 0,233
meningkatkan nilai  Berdasarkan konfirmasi, Perusahaan telah 1) Kontrak Manajemen -
Pemegang Saham secara Perusahaan Tahun
mampu memenuhi sebagian harapan
2017
konsisten dan Pemegang Saham melalui pencapaian target- 2) Konfirmasi
berkelanjutan. target yang disepakati dalam Key Performance Rekomendasi:
Indicator tahun 2017.(1)  Meningkatkan kinerja
 Perusahaan telah mampu meningkatkan Perusahaan agar dapat
kinerja Perusahaan dibandingkan tahun memenuhi shareholders
sebelumnya. (1) (2) aspiration melalui
pencapaian target yang
Kelemahan: telah ditentukan dalam
 Masih terdapat sebagian target-target yang KPI.
disepakati dalam Key Performance Indicator
tahun 2017 yang belum tercapai.

118. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,556 0,25 0,389


melaksanakan tanggung  Berdasarkan konfirmasi, Perusahaan telah 1) Code of Conduct -
jawab sosial Perusahaan mengantisipasi dampak negatif terhadap 2) Konfirmasi
untuk mendukung masyarakat yang ditimbulkan dari produk, Rekomendasi:
keberlanjutan operasi pelayanan dan proses operasional dari  Terkait Kebijakan CSR
Perusahaan. Perusahaan, sebagaimana yang tertuang - Menyusun
dalam Pedoman Kode Etik Perusahaan. (1)(2) kebijakan terkait
tanggung jawab
 Not Applicable (N/A) sosial dan
Sampai dengan tahun 2017, Perusahaan lingkungan
sebagai anak perusahaan BUMN tidak Perusahaan,
berkewajiban melaksanakan program sebagai
kemitraan dengan usaha kecil. penjabaran Pasal
74 UU No. 40

205
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Kelemahan: Tahun 2007
 Terkait Kebijakan CSR tentang Perseroan
- Perusahaan belum memiliki kebijakan Terbatas.
terkait tanggung jawab sosial dan - Membentuk
lingkungan Perusahaan, sebagai unit/bagian yang
penjabaran Pasal 74 UU No. 40 Tahun bertugas
2007 tentang Perseroan Terbatas. melaksanakan
- Perusahaan belum membentuk tanggung jawab
unit/bagian yang bertugas melaksanakan sosial dan
tanggung jawab sosial dan lingkungan lingkungan
Perusahaan. Perusahaan.
- Perusahaan belum memiliki indikator - Menetapkan
kinerja untuk mengukur keberhasilan indikator kinerja
pengelolaan CSR Perusahaan. untuk mengukur
keberhasilan
 Terkait antisipasi dampak negatif terhadap pengelolaan CSR
masyarakat yang ditimbulkan dari produk, Perusahaan.
pelayanan dan proses operasional dari
Perusahaan.  Terkait antisipasi
- Perusahaan belum memiliki SOP yang dampak negatif
memuat kewajiban perusahaan terhadap masyarakat
memastikan bahwa aset-aset dan lokasi yang ditimbulkan dari
usaha serta fasilitas perusahaan lainnya, produk, pelayanan dan
memenuhi peraturan perundang- proses operasional dari
undangan yang berlaku berkenaan Perusahaan.
dengan pelestarian lingkungan, - Perusahaan
kesehatan, dan keselamatan kerja. memiliki SOP yang
- Belum terdapat program penanganan memuat kewajiban
keadaan darurat yang disosialisasikan perusahaan

206
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
kepada seluruh karyawan Perusahaan. memastikan
(5)(7)
bahwa aset-aset
- Belum terdapat infrastruktur, baik dan lokasi usaha
sebagai early warning system maupun serta fasilitas
pelaksanaan program keadaan darurat, perusahaan
diantaranya melalui pembentukan Tim lainnya, memenuhi
Tanggap Darurat, Penyediaan Jalur peraturan
Evakuasi, Penyediaan Fasilitas dan perundang-
Prosedur Tanggap Darurat. undangan yang
 Perusahaan belum melaksanakan program berlaku berkenaan
bina lingkungan dan program CSR lainnya dengan pelestarian
sesuai dengan perundang-undangan dalam lingkungan,
rangka mendukung dan memperkuat kesehatan, dan
pengembangan masyarakat. keselamatan kerja.
 Perusahaan belum memiliki ukuran-ukuran - Terdapat program
atau indikator kinerja kunci yang berkaitan penanganan
dengan CSR. keadaan darurat
yang
disosialisasikan
kepada seluruh
karyawan
Perusahaan. (5)(7)
- Terdapat
infrastruktur, baik
sebagai early
warning system
maupun
pelaksanaan
program keadaan

207
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
darurat,
diantaranya
melalui
pembentukan Tim
Tanggap Darurat,
Penyediaan Jalur
Evakuasi,
Penyediaan
Fasilitas dan
Prosedur Tanggap
Darurat.
 Melaksanakan program
bina lingkungan dan
program CSR lainnya
sesuai dengan
perundang-undangan
dalam rangka
mendukung dan
memperkuat
pengembangan
masyarakat.
 Menentukan ukuran-
ukuran atau indikator
kinerja kunci yang
berkaitan dengan CSR.

208
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
32. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi. 1,089 0,467
119. Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 0,33 0,156
kebijakan tentang  Direksi telah menetapkan mekanisme untuk 1) Code of Conduct -
mekanisme bagi Direksi mencegah pengambilan keuntungan pribadi
dan penjabat struktural Direksi dan penjabat struktural Perusahaan
untuk mencegah yang disebabkan benturan kepentingan.
(1)(2)(3)(4)
pengambilan terdapat di CoC Rekomendasi:
keuntungan pribadi dan  Melakukan sosialisasi
pihak lainnya Kelemahan: kebijakan tentang
disebabkan benturan  Belum dilakukan sosialisasi kebijakan tentang mekanisme untuk
kepentingan. mekanisme untuk mencegah pengambilan mencegah pengambilan
keuntungan pribadi bagi Direksi dan Penjabat keuntungan pribadi bagi
Struktural Perusahaan serta terkait perbuatan Direksi dan Penjabat
Direksi yang memerlukan persetujuan/ Struktural Perusahaan
rekomendasi tertulis dari Dewan Komisaris serta terkait perbuatan
maupun persetujuan RUPS. Direksi yang
 Seluruh Direksi belum menandatangani surat memerlukan
pernyataan tidak memiliki benturan persetujuan/
kepentingan antara kepentingan rekomendasi tertulis dari
pribadi/keluarga, jabatan lain atau golongan Dewan Komisaris
dengan kepentingan Perusahaan pada awal maupun persetujuan
pengangkatan yang diperbaharui setiap awal RUPS.
tahun.  Seluruh Direksi
menandatangani surat
pernyataan tidak
memiliki benturan
kepentingan antara
kepentingan

209
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
pribadi/keluarga,
jabatan lain atau
golongan dengan
kepentingan Perusahaan
pada awal pengangkatan
dan diperbaharui setiap
awal tahun.

120. Direksi menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 0,50 0,311


kebijakan untuk  Sepanjang tahun 2017, tidak terdapat 1) Anggaran Dasar
-
mencegah benturan Perusahaan
pengambilan keputusan transaksional yang
2) Risalah Rapat
kepentingan. mengandung benturan kepentingan, Rekomendasi:
Gabungan Dewan
(4)
dibuktikan dengan: Komisaris – Direksi  Seluruh Direksi
a. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan tahun 2017
menandatangani
dengan Transaksi kesempatan Perusahaan pernyataan pakta
(corporate opportunity). integritas agar dalam
b. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan pengambilan keputusan
dengan transaksi dengan Perusahaan yang tidak terdapat potensi
bersangkutan, baik yang di laksanakan oleh benturan kepentingan.
Direksi pribadi atau secara tidak langsung  Seluruh Direksi
oleh Direksi melalui anggota keluarganya menyampaikan laporan
atau keluarga dekatnya (self dealing). kepemilikan saham di
c. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan Perusahaan dan
dengan transaksi yang mengandung perusahaan lainnya
benturan kepentingan (conflict of interest). kepada Perusahaan
d. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan (Sekretaris Perusahaan)
dengan transaksi yang dibantu oleh orang untuk dicatat dalam
dalam (insider information). Daftar Khusus.

210
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Direksi telah menunjukan kesungguhan dalam
setiap pengambilan keputusan bebas dari
kepentingan pribadi Direksi dan pihak-pihak
lainnya. (3) (5)

Kelemahan:
 Direksi belum menandatangani pakta integritas
agar dalam pengambilan keputusan tidak
terdapat potensi benturan kepentingan.
 Seluruh Direksi belum menyampaikan laporan
kepemilikan saham di Perusahaan dan
perusahaan lainnya kepada Perusahaan
(Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam
Daftar Khusus.

33. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan 1,089 0,871
yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu.
121. Direksi melaporkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,622 0,65 0,404
informasi-informasi yang  Direksi telah menyampaikan Laporan 1) Laporan Manajemen -
relevan kepada Triwulan I, II, III
Manajemen triwulanan & tahunan kepada tahun 2017
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris. Dalam praktiknya, 2) Board Manual
Dewan Komisaris. penyampaian laporan manajemen triwulanan Perusahaan Rekomendasi:
kepada Dewan Komisaris dilaksanakan dalam 3) Surat Penyampaian  Menyampaikan laporan
Laporan Manajemen tahunan (annual report)
rapat rutin Direksi dengan Dewan Komisaris.
(1)(2)(3)(4) Triwulanan 2017
kepada Pemegang
kepada Dewan
 Direksi telah menyampaikan laporan Saham dengan Komisaris untuk
manajemen (triwulanan dan tahunan) kepada tembusan Dewan ditelaah sebelum
Dewan Komisaris. Komisaris disampaikan kepada
4) Risalah Rapat
Pemegang Saham

211
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Tabel Waktu Penyampaian Laporan Manajemen Gabungan sesuai dengan standar
Triwulanan dan Tahunan Kepada Dewan Komisaris waktu dalam Board
Tahun 2017
Manual yaitu selambat-
Laporan Standar Tgl. Status lambatnya 20 hari
Manajemen Waktu Penyamp Ketepa setelah triwulanan
aian tan
Waktu
berakhir.
Laporan Paling lambat 3 Mei Terlam  Menyampaikan laporan
Manajemen pada tanggal 2017 bat tahunan (annual report)
Triwulan I 20 bulan kepada Dewan
selanjutnya
Komisaris dan
Laporan Paling lambat 28 Juli Terlam
Semester I pada tanggal 2017 bat Pemegang Saham
20 bulan secara tepat waktu
selanjutnya sesuai dengan standar
Laporan Paling lambat 25 Terlam waktu dalam Board
Manajemen pada tanggal Oktober bat
Manual dan anggaran
Triwulan III 20 bulan 2017
selanjutnya dasar yaitu 5 bulan
Laporan 1 bulan 10 Tepat setelah tahun buku
Manajemen setelah Januari Waktu berakhir.
Tahunan berakhirnya 2018  Seluruh anggota Direksi
2017 tahun buku
Annual 5 bulan - Terlam
menandatangani
Report 2017 setelah bat Laporan Manajemen
berakhirnya Tahunan.
tahun buku  Menyusun laporan
 Direksi telah menyampaikan laporan tahunan sesuai dengan
manajemen triwulanan yang ditandatangani parameter tersendiri
oleh anggota Direksi kepada Pemegang dengan ketentuan yang
Saham. (1)(2)(3) berlaku.
 Perusahaan telah menyampaikan laporan
manajemen triwulanan dan tahunan kepada

212
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Pemegang Saham, sesuai dengan ketentuan
standar waktu yang tercantum dalam Board
Manual.

Tabel Waktu Penyampaian Laporan Manajemen


Triwulanan dan Tahunan kepada Pemegang Saham
Tahun 2017

Laporan Standar Tgl. Status


Manajemen Waktu Penyamp Ketepa
aian tan
Waktu
Laporan 1 bulan 3 Mei Terlam
Manajemen setelah 2017 bat
Triwulan I triwulan
berakhir
Laporan 1 bulan 28 Juli Tepat
Semester I setelah 2017 Waktu
triwulan
berakhir
Laporan 1 bulan 25 Tepat
Manajemen setelah Oktober Waktu
Triwulan III triwulan 2017
berakhir
Laporan 2 bulan 10 Tepat
Manajemen setelah Januari Waktu
Tahunan berakhirnya 2018
2017 tahun buku

Catatan: ketepatan waktu penyampaian laporan


manajemen triwulan dan tahunan mengacu pada Board
Manual Perusahaan.

213
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Muatan (content) Laporan Manajemen telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (1) (2) (4)

Kelemahan:
 Waktu penyampaian laporan manajemen
triwulanan kepada Dewan Komisaris belum
mengikuti konsistensi standar waktu yang
ditetapkan Perusahaan pada Board Manual.
 Laporan Manajemen Tahunan 2017 belum
ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi
dan Dewan Komisaris.
 Perusahaan belum menyusun laporan
tahunan sesuai dengan parameter tersendiri
dengan ketentuan yang berlaku.

122. Direksi memberikan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 1,00 0,467


perlakuan yang sama  Perusahaan telah memberikan informasi 1) Laporan -
(fairness) dalam Manajemen
(Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan
Triwulan I, II, III
memberikan informasi Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan) dan Laporan Rekomendasi:
kepada Pemegang kepada PT Pelindo II (Persero) selaku Manajemen -
Saham dan Anggota Pemegang Saham Mayoritas (99%) dan PT Tahunan
Dewan Komisaris. Multi Terminal Indonesia sebagai Pemegang Unaudited 2017
2) Anggaran Dasar
Saham Minoritas (1%). (3) Perusahaan
 Perusahaan telah memberikan informasi yang 3) Surat Pengantar
relevan kepada Dewan Komisaris untuk Laporan
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris Manajemen
Triwulan I, II, III
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Laporan
Perusahaan. (1) (2) (3) (4) Manajemen tahun
2017 kepada

214
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TKT -
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Telah dilakukan prinsip perlakuan yang sama Pemegang Saham
dan Dewan
dalam pemberian informasi oleh Direksi
Komisaris
kepada Dewan Komisaris dan para Pemegang 4) Konfirmasi
Saham yaitu perlakuan yang sama dalam hal
penyampaian informasi terkait laporan
manajemen Perusahaan dan pelaksanaan
RUPS. (1)(2)(4)

Kelemahan:
-

215
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
34. Direksi menyelengggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 1,556 1,400
123. Direksi memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,156 1,00 0.156
pedoman/tata tertib ● Direksi telah memiliki pedoman pelaksanaan 1) Anggaran Dasar Pasal -
Rapat Direksi, minimal rapat Direksi sebagaimana dimuat dalam 12 tentang Rapat
Direksi Rekomendasi:
mengatur etika rapat Anggaran Dasar dan Pedoman Dewan Direksi 2) Pedoman Tata Kerja
dan penyusunan risalah yang mengatur antara lain aspek sebagai Dewan Komisaris dan
-
(1)(2)
rapat evaluasi tindak berikut: Direksi (Board Manual)
lanjut hasil rapat a) Etika Rapat;
sebelumnya, serta b) Tata penyusunan risalah rapat;
pembahasan atas c) Pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat
arahan/usulan dan/atau sebelumnya.
keputusan Dewan d) Pembahasan/telaah atas arahan/usulan
Komisaris. dan/atau tindak lanjut pelaksanaan atas
keputusan Dewan Komisaris terkait dangan
usulan Direksi.

Kelemahan:
-

124 Direksi Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,467 0,83 0,389


menyelenggarakan ● Telah terdapat rencana Rapat Direksi dan 1) Pedoman Tata Kerja -
Rapat Direksi sesuai agenda yang akan dibahas sebagaimana muat Dewan Komisaris dan
Direksi (Board Manual)
kebutuhan, dalam Rapat Direksi tanggal 10 Januari 2017.(4) 2) Risalah Rapat Direksi
paling sedikit sekali ● Rapat Direksi telah mengacu Pedoman Tata tahun 2017 Rekomendasi:
dalam setiap bulan. Kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang 3) Komfirmasi ● Membuat rencana
mengatur bahwa penyelenggaraan rapat Direksi 4) Risalah Rapat Direksi Rapat Direksi berikut
Tanggal 10 Januari
dapat dilakukan setiap waktu bilamana agenda yang dibahas
2017
dipandang perlu oleh Direktur Utama atau oleh dan ditetapkan dalam
seorang atau lebih anggota Direksi atau atas RKAT.

216
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau ● Penyelenggaraan rapat
atas permintaan tertulis Pemegang Saham dan Direksi sesuai dengan
rapat harus diadakan secara berkala, sekurang- rencana yang
kurangnya sekali dalam setiap bulan. (1) ditetapkan.
● Di tahun 2017 dalam prakteknya Direksi telah
melaksanakan Rapat Internal Direksi sebanyak
26 kali dan Rapat bersama Dewan Komisaris
sebanyak 10 kali. Sehingga dapat dikatakan
jumlah rapat yang telah dilaksanakan Direksi
telah melebihi dari ketentuan yaitu sebulan
sekali. (1) (2)
Kelemahan:
● Belum terdapat rencana Rapat Direksi dan
agenda yang dibahas serta ditetapkan dalam
RKAT.
● Penyelenggaraan rapat Direksi belum dapat
dianalisis kesesuaiaannya dengan rencana yang
ditetapkan dalam RKAT mengingat rencana
Rapat Direksi belum dimuat dalam RKAT.
125. Anggota Direksi Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,311 1,00 0,311
menghadiri setiap rapat ● Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat 1) Rekapitulasi Rapat -
Direksi maupun rapat Internal Direksi adalah sebagai berikut: (1) Direksi Tahun 2017
2) Risalah Rapat bersama
Direksi & Komisaris, jika Tabel Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Rekomendasi:
Dewan Komisaris
tidak dapat hadir yang Direksi Tahun 2017 Tahun 2017 -
bersangkutan harus Jabatan Kehadiran %
Iwan Ridwan 26 100
menjelaskan alasan
Ari Sunaryono 26 100
ketidakhadirannya. Hudadi Soerja Djanegara
*
17 94
Noval Hayin 7 88

217
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
*Sampai Dengan September 2017

Berkaitan dengan tingkat kehadiran anggota


Direksi dalam rapat Direksi yang dilakukan
sebanyak 26 kali dan telah mencapai paling
sedikit 88% untuk kehadiran masing-masing
Direksi. (1)
● Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat
dengan Dewan Komisaris adalah sebagaimana
berikut. (2)
Tabel Kehadiran anggota Direksi dalam
Rapat dengan Dewan Komisaris tahun 2017
Jabatan Kehadiran %
Iwan Ridwan 10 100
Ari Sunaryono 10 100
*
Hudadi Soerja Djanegara 9 100
*Sampai Dengan September 2017

Berkaitan dengan tingkat kehadiran anggota


Direksi dalam rapat bersama Dewan Komisaris
yang dilakukan sebanyak 10 kali dan telah
mencapai paling sedikit 100% untuk kehadiran
masing-masing Direksi. (2)

Kelemahan:
-

218
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
126. Direksi melakukan Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,311 0,75 0.233
evaluasi terhadap ● Di dalam sebagian rapat Direksi telah dilakukan 1) Risalah Rapat Direksi -
pelaksanaan keputusan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil Tahun 2017.
(1) (2) 2) Risalah Rapat Dewan
hasil rapat sebelumnya. rapat sebelumnya. Komisaris dan Direksi Rekomendasi:
● Terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat Tahun 2017 ● Di dalam setiap rapat
sebelumnya yang sedang dalam proses telah Direksi dilakukan
dilakukan pembahasan untuk tidak lanjutnya.(1), evaluasi terhadap
(2)
pelaksanaan keputusan
hasil rapat sebelumnya.
Kelemahan:
● Di dalam setiap rapat Direksi belum dilakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil
rapat sebelumnya.

127 Direksi menindaklanjuti Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,311 1,00 0,311


arahan, dan/atau ● Direksi telah menindaklanjuti arahan dan/atau 1) Risalah Rapat Direksi -
keputusan Dewan keputusan Dewan Komisaris. (1)(2) Tahun 2017.
2) Risalah Rapat Dewan
Komisaris. ● Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh Direksi Komisaris Tahun Rekomendasi:
sebagian telah sesuai dengan arahan dan/atau 2017. -
keputusan Dewan Komisaris.(1)(2)

Kelemahan:
-

35. Direksi wajib menyelenggarakan Pengawasan Intern yang berkualitas dan efektif 1,711 0,410
128. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,156 0,00 0,000
Piagam Pengawasan - - -
Intern yang ditetapkan
oleh Direksi.

219
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Kelemahan: Rekomendasi:
● Belum terdapat Piagam Pengawasan Internal ● Menyusun Piagam
(Internal Audit Charter) yang sepakati dan Pengawasan Internal
ditetapkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris (Internal Audit Charter)
setelah mempertimbangkan masukan Dewan yang sepakati dan
Komisaris atau Komite Audit. ditetapkan oleh Direksi
● Mengingat belum terdapat Piagam Pengawasan dan Dewan Komisaris
Internal maka belum dapat dianalisi muatan setelah
Piagam Pengawasan Internal yang mencakup mempertimbangkan
antara lain : masukan Dewan
a. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Komisaris atau Komite
Undang-undang RI nomor 19 tahun 2003 Audit.
dan SK Menteri BUMN Nomor Per- ● Muatan Piagam
01/MBU/2011. Pengawasan Internal
b. Mempertimbangkan Standar Profesional mencakup antara lain :
Audit Intern yang dibuat oleh FK-Internal a. Sesuai dengan
Audit Perusahaan dan/atau Konsorsium ketentuan yang
Organisasi Profesi Audit Intern atau berlaku yaitu
International Professional Practices Undang-undang RI
Freamwork of Internal Auditing. nomor 19 tahun
c. Paling sedikit menjelaskan: posisi fungsi 2003 dan SK Menteri
Audit Internal dalam organisasi; BUMN Nomor Per-
kewenangan fungsi Audit Internal untuk 01/MBU/2011.
mendapatkan akses terhadap semua b. Mempertimbangkan
dokumen pencatatan, personil dan sumber Standar Profesional
daya/dana fisik kekayaan Perusahaan Audit Intern yang
diseluruh unit kerja yang diperlukan dalam dibuat oleh FK-
rangka pelaksanaan tugasnya; dan Internal Audit
menjelaskan ruang lingkup fungsi Audit Perusahaan

220
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Internal. dan/atau
● Mengingat belum terdapat Piagam Pengawasan Konsorsium
Internal maka belum dapat dianalisi bahwa Organisasi Profesi
Piagam Pengawasan Internal Audit ditinjau dan Audit Intern atau
dimutakhirkan sesuai dengan kebutuhan. International
Professional
Practices Freamwork
of Internal Auditing.
c. Paling sedikit
menjelaskan: posisi
fungsi Audit Internal
dalam organisasi;
kewenangan fungsi
Audit Internal untuk
mendapatkan akses
terhadap semua
dokumen
pencatatan, personil
dan sumber
daya/dana fisik
kekayaan
Perusahaan
diseluruh unit kerja
yang diperlukan
dalam rangka
pelaksanaan
tugasnya; dan
menjelaskan ruang
lingkup fungsi Audit

221
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Internal.
● Piagam Pengawasan
Internal Audit ditinjau
dan dimutakhirkan
sesuai dengan
kebutuhan.

129. Internal Audit/Fungsi Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,466 0,30 0,140


Audit Internal dilengkapi ● Posisi Audit Internal dalam struktur organisasi 1) Surat Keputusan -
dengan faktor-faktor Nomor:
telah berada langsung di bawah Direktur Utama. HK.569/11/31/01/API
(1)
pendukung keberhasilan -17, tgl 1 November
pelaksanaan tugasnya. ● Pimpinan fungsi Audit Internal mempunyai akses 2017 tentang Rekomendasi:
langsung melapor hasil kerjanya kepada Dewan Penyempurnaan ● Kepala Internal Audit
(2) Struktur Organisasi di
Komisaris dan Komite Audit. diangkat oleh Direktur
Lingkungan PT Akses
Utama dan
Pelabuhan Indonesia.
Kelemahan: 2) Pedoman Tata Kerja mendapatkan
Mengingat fungsi Audit Internal belum berjalan Dewan Komisaris dan persetujuan Dewan
maka belum dapat dianalisis terkait : Direksi (Board Komisaris.
● Kepala Audit Internal diangkat oleh Direktur Manual). ● Jumlah personil yang
Utama dan mendapatkan persetujuan Dewan ditugaskan di Internal
Komisaris. Audit sesuai dengan
● Jumlah personil yang ditugaskan di fungsi Audit kebutuhan untuk
Internal sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas
pelaksanaan tugas Internal Audit. Internal Audit.
a. SPI/fungsi Audit Internal memiliki rencana a. SPI/fungsi Audit
kebutuhan tenaga auditor/SDM. Internal memiliki
b. Jumlah tenaga auditor mencukupi rencana kebutuhan
kebutuhan Perusahaan. Kecukupan tenaga tenaga auditor/SDM.
auditor dihasilkan dari analisis beban kerja b. Jumlah tenaga

222
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
(Man-days) yang dilakukan oleh Audit auditor mencukupi
Internal atau Divisi SDM. kebutuhan
● Kualitas tenaga auditor yang ditugaskan di fungsi Perusahaan.
Audit Internal sesuai dengan kebutuhan untuk Kecukupan tenaga
pelaksanaan tugasnya. auditor dihasilkan
a. Pimpinan fungsi Audit Internal memiliki dari analisis beban
keahlian yang diakui dalam profesi auditor kerja (Man-days)
internal dengan mendapatkan sertifikasi yang dilakukan oleh
profesi yang tepat (Certified Internal Audit Internal atau
Auditor/Qualified Internal Auditor). Divisi SDM.
b. Staf auditor internal memiliki pengetahuan ● Kualitas tenaga auditor
dan keahlian yang diperlukan dan sebagian yang ditugaskan di fungsi
auditor telah mendapatkan program Audit Internal sesuai
sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang dengan kebutuhan untuk
jabatan dalam fungsi Audit Internal. pelaksanaan tugasnya.
c. Terdapat program pengembangan profesi a. Pimpinan fungsi
secara berkelanjutan bagi staf Auditor Audit Internal
Internal, baik untuk mempertahankan memiliki keahlian
sertifikasi profesinya maupun yang diakui dalam
mengikutsertakan staf auditor internal profesi auditor
dalam pendidikan yang mendukung usaha- internal dengan
usaha memperoleh sertifikasi profesi. mendapatkan
d. Staf Audit Internal memiliki kualitas yang sertifikasi profesi
memadai atas profesionalitas personil Audit yang tepat (Certified
Internal di Perusahaan. Internal
● Fungsi Audit Internal memiliki Pedoman Audit, Auditor/Qualified
mekanisme kerja dan supervisi di dalam Internal Auditor).
organisasi Fungsi Audit Internal. b. Staf auditor internal
memiliki

223
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
a. Kepala Audit Internal menetapkan kebijakan pengetahuan dan
dan prosedur sebagai pedoman bagi keahlian yang
pelaksanaan kegiatan Fungsi Pengawasan diperlukan dan
Intern. Bentuk dan isi prosedur disesuaikan sebagian auditor
dengan struktur organisasi Fungsi Audit telah mendapatkan
Internal dan ukuran Fungsi Audit Internal program sertifikasi
serta kompleksitas kegiatan usaha profesi yang tepat
Perusahaan. dengan jenjang
b. Kepala Audit Internal / fungsi Audit Internal jabatan dalam Fungsi
melaksanakan program jaminan kualitas dan Audit Internal.
peningkatan Fungsi Audit Internal yang c. Terdapat program
mencakup seluruh aspek dari aktivitas fungsi pengembangan
pengawasan intern. profesi secara
● SPI/ fungsi Audit Internal melakukan penilaian berkelanjutan bagi
atas program jaminan kualitas dan peningkatan staf Auditor Internal,
Fungsi Audit Internal secara keseluruhan. Review baik untuk
(assessment) berkala dilakukan untuk menilai mempertahankan
kepatuhan terhadap Charter Audit Internal, sertifikasi profesinya
standar dan kode etik, efisiensi serta efektivitas maupun
dari Internal Audit memenuhi kebutuhan dari mengikutsertakan
berbagai stakeholders-nya, assessment yang staf auditor internal
dilakukan oleh assessor independen sekurang- dalam pendidikan
kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun. yang mendukung
usaha-usaha
memperoleh
sertifikasi profesi.
d. Staf Audit Internal
memiliki kualitas
yang memadai atas

224
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
profesionalitas
personil Audit
Internal di
Perusahaan.
● Fungsi Audit Internal
memiliki Pedoman Audit,
mekanisme kerja dan
supervisi di dalam
organisasi Fungsi Audit
Internal.
a. Kepala Internal Audit
menetapkan
kebijakan dan
prosedur sebagai
pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan
Fungsi Pengawasan
Intern. Bentuk dan isi
prosedur disesuaikan
dengan struktur
organisasi Fungsi
Audit Internal dan
ukuran Fungsi Audit
Internal serta
kompleksitas kegiatan
usaha Perusahaan.
b. Kepala Internal Audit
/Fungsi Internal Audit
melaksanakan

225
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
program jaminan
kualitas dan
peningkatan Fungsi
Audit Internal yang
mencakup seluruh
aspek dari aktivitas
fungsi pengawasan
intern.
c. SPI/Fungsi Internal
Audit melakukan
penilaian atas
program jaminan
kualitas dan
peningkatan Fungsi
Audit Internal secara
keseluruhan. Review
(assessment) berkala
dilakukan untuk
menilai kepatuhan
terhadap Charter
Audit Internal,
standar dan kode etik,
efisiensi serta
efektivitas dari
Internal Audit
memenuhi kebutuhan
dari berbagai
stakeholders-nya,
assessment yang

226
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
dilakukan oleh
assessor independen
sekurang-kurangnya
sekali dalam 5 (lima)
tahun.

130. Internal Audit Kekuatan : Referensi : Hambatan: 1,089 0,00 0,000


melaksanakan fungsi - - -
Pengawasan Intern
untuk memberikan nilai Kelemahan: Rekomendasi:
tambah dan Mengingat fungsi internal audit belum berjalan ● Fungsi Audit Internal
memperbaiki maka belum dapat dianalisis terkait : merencanakan Program
operasional Perusahaan. ● Fungsi Audit Internal merencanakan Program Kerja Tahunan
Kerja Tahunan pengawasan intern dan pengawasan intern dan
melaksanakan pengawasan sesuai yang sudah melaksanakan
ditetapkan, antara lain: pengawasan sesuai yang
a. Fungsi Audit Internal menyusun Program sudah ditetapkan,
Kerja Pengawasan Tahunan /PKPT (Rencana antara lain:
Audit Tahunan) dengan pendekatan risiko a. Fungsi Audit Internal
(risk based auditing). menyusun Program
b. Rencana Penugasan (Program Kerja Kerja Pengawasan
Pengawasan Tahunan /PKPT) disampaikan Tahunan /PKPT
kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit (Rencana Audit
untuk mendapatkan pertimbangan dan Tahunan) dengan
saran-saran. pendekatan risiko
c. Rencana penugasan (PKPT) disetujui oleh (risk based auditing).
Direktur Utama dikomunikasikan kepada b. Rencana Penugasan
Direksi dan Dewan Komisaris cq Komite (Program Kerja
Audit. Pengawasan

227
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
d. Fungsi Audit Internal melaksanakan audit Tahunan /PKPT)
berdasarkan program kerja pengawasan disampaikan kepada
tahunan yang ditetapkan. Dewan Komisaris cq
e. Tingkat pencapaian (kinerja) target-target Komite Audit untuk
dalam PKPT (Jumlah Audit dan Pelaporan mendapatkan
Audit) yang memadai sesuai dengan yang pertimbangan dan
telah ditetapkan. saran-saran.
● Fungsi Audit Internal melaporkan pelaksanaan c. Rencana penugasan
tugasnya kepada Direktur Utama, Dewan (PKPT) disetujui oleh
Komisaris dan Komite Audit baik dalam bentuk Direktur Utama
hardcopy maupun pemaparan langsung dalam dikomunikasikan
rapat. kepada Direksi dan
a. Penanggung jawab Fungsi Audit Internal Dewan Komisaris cq
melaporkan hasil kerjanya (penugasan Komite Audit.
pengawasan intern) kepada Direktur d. Fungsi Audit Internal
Utama. melaksanakan audit
b. Laporan hasil penugasan pengawasan berdasarkan program
intern disampaikan kepada Dewan kerja pengawasan
Komisaris cq Komite Audit termasuk hasil tahunan yang
assessment atas program jaminan kualitas ditetapkan.
dan peningkatan fungsi pengawasan intern e. Tingkat pencapaian
harus disampaikan juga kepada Dewan (kinerja) target-
Komisaris cq Komite Audit. target dalam PKPT
● Fungsi Audit Internal memberikan kontribusi (Jumlah Audit dan
terhadap perbaikan/peningkatan proses Tata Pelaporan Audit)
Kelola (governace), manajemen risiko, dan yang memadai sesuai
pengendalian intern. dengan yang telah
a. Fungsi Audit Internal memberikan ditetapkan.
rekomendasi (masukan atas prosedur) dan

228
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
pengawasan tindak lanjut rekomendasi ● Fungsi Audit Internal
yang meningkatkan proses Tata Kelola melaporkan
(governance). pelaksanaan tugasnya
b. Fungsi Audit Internal memberikan kepada Direktur Utama,
kontribusi terhadap peningkatan Dewan Komisaris dan
pengelolaan risiko dan pengendalian intern Komite Audit baik dalam
kepada Perusahaan. bentuk hardcopy
● Fungsi Audit Internal memberikan masukan maupun pemaparan
tentang upaya pencapaian strategi bisnis langsung dalam rapat.
Perusahaan, yang mencakup : a. Penanggung jawab
a. Fungsi Audit Internal mengevaluasi sejauh Fungsi Audit Internal
mana sasaran dan tujuan program serta melaporkan hasil
kegiatan operasi telah ditetapkan sejalan kerjanya (penugasan
dengan tujuan organisasi. pengawasan intern)
b. Fungsi Audit Internal memberi masukan kepada Direktur
atas konsistensi hasil-hasil yang di peroleh Utama.
dari kegiatan dan program dengan tujuan b. Laporan hasil
dan sasaran yang telah ditetapkan kepada penugasan
manajemen. pengawasan intern
● Fungsi Audit Internal memantau tindak lanjut disampaikan kepada
rekomendasi hasil pengawasan internal dan Dewan Komisaris cq
eksternal. Komite Audit
a. Penanggung jawab Fungsi Audit Internal termasuk hasil
memiliki pedoman untuk memantau tindak assessment atas
lanjut rekomendasi hasil pengawasan intern program jaminan
dan pengawasan ekstern, yaitu diatur dalam kualitas dan
Pedoman Audit Intern bagian Pemantauan peningkatan fungsi
Tindak Lanjut. pengawasan intern
b. Fungsi Audit Internal secara efisien dan harus disampaikan

229
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
efektif melaksanakan pemantauan tindak juga kepada Dewan
lanjut rekomendasi hasil pengawasan intern Komisaris cq Komite
dan pengawasan ekstern dan Audit.
mendokumentasikan hasil pemantauan. ● Fungsi Audit Internal
c. Kepala SPI/Fungsi Audit Internal memberikan kontribusi
melaporkan hasil pemantauan tindak lanjut terhadap
kepada Direktur Utama dengan tembusan perbaikan/peningkatan
Dewan Komisaris cq Komite Audit. proses Tata Kelola
● Tingkat penerapan rekomendasi yang (governace),
disampaikan oleh SPI dapat manajemen risiko, dan
diterapkan/dijalankan dan rekomendasi Fungsi pengendalian intern.
Audit Internal memperbaiki kegiatan a. Fungsi Audit Internal
operasional unit. memberikan
rekomendasi
(masukan atas
prosedur) dan
pengawasan tindak
lanjut rekomendasi
yang meningkatkan
proses Tata Kelola
(governance).
b. Fungsi Audit Internal
memberikan
kontribusi terhadap
peningkatan
pengelolaan risiko
dan pengendalian
intern kepada
Perusahaan.

230
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
● Fungsi Audit Internal
memberikan masukan
tentang upaya
pencapaian strategi
bisnis Perusahaan, yang
mencakup :
a. Fungsi Audit Internal
mengevaluasi sejauh
mana sasaran dan
tujuan program serta
kegiatan operasi
telah ditetapkan
sejalan dengan
tujuan organisasi.
b. Fungsi Audit Internal
memberi masukan
atas konsistensi
hasil-hasil yang di
peroleh dari kegiatan
dan program dengan
tujuan dan sasaran
yang telah
ditetapkan kepada
manajemen.
● Fungsi Audit Internal
memantau tindak lanjut
rekomendasi hasil
pengawasan internal
dan eksternal.

231
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
a. Penanggung jawab
Fungsi Audit
Internal memiliki
pedoman untuk
memantau tindak
lanjut rekomendasi
hasil pengawasan
intern dan
pengawasan
ekstern, yaitu diatur
dalam Pedoman
Audit Intern bagian
Pemantauan Tindak
Lanjut.
b. Fungsi Audit
Internal secara
efisien dan efektif
melaksanakan
pemantauan tindak
lanjut rekomendasi
hasil pengawasan
intern dan
pengawasan ekstern
dan
mendokumentasika
n hasil pemantauan.
c. Kepala SPI/Fungsi
Audit Internal
melaporkan hasil

232
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
pemantauan tindak
lanjut kepada
Direktur Utama
dengan tembusan
Dewan Komisaris cq
Komite Audit.
● Tingkat penerapan
rekomendasi yang
disampaikan oleh SPI
dapat
diterapkan/dijalankan
dan rekomendasi Fungsi
Audit Internal
memperbaiki kegiatan
operasional unit.

36. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif. 1,711 0,855
131. Sekretaris Perusahaan di Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,466 0,67 0,311
lengkapi dengan faktor- ● Fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh 1) CV Zahra Mautia -
faktor pendukung Legal & Corporate Secretary. Sekretaris 2) Pedoman Tata Kerja
Dewan Komisaris
keberhasilan Perusahaan telah memiliki kualifikasi yang dan Direksi (Board
pelaksanaan tugasnya. memadai dibuktikan dengan: Manual). Rekomendasi:
a. Sekretaris Perusahaan telah memenuhi 3) Surat Keputusan ● Sekretaris Perusahaan
kualifikasi pendidikan yang ditentukan oleh Nomor: memiliki pengalaman
HK.569/11/31/01/A
Perusahaan dengan terpenuhinya PI-17, tgl 1
profesional dan
persyaratan menjadi Sekretaris Perusahaan. November 2017 kompetensi yang
Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh tentang dimiliki mencakup pasar
Sdri. Zahra Mautia dengan latar belakang Penyempurnaan modal, manajemen
pendidikan S1 Hukum. (1) (2) Struktur Organisasi keuangan, dan
233
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
b. Sekretaris Perusahaan telah memiliki di Lingkungan PT komunikasi Perusahaan
pengalaman profesional dan kompetensi Akses Pelabuhan baik yang didapatkan
Indonesia.
yang dimiliki mencakup hukum. (1) melalui pendidikan
● Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan telah formal, pelatihan
sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan maupun pengalaman
tugasnya. Posisi Sekretaris Perusahaan dibawah kerja.
Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan diangkat ● Mendokumentasikan
dan diberhentikan berdasarkan mekanisme Surat pengangkatan
internal perusahaan.(3) oleh Ditektur Utama
● Uraian tugas Sekretaris Perusahaan telah dan persetujuan Dewan
mencakup hal-hal subtantive, sebagai berikut:(2) Komisaris atas
a. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi penunjukan Sekretaris
peraturan tentang persyaratan keterbukaan Perusahaan.
sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip
GCG;
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara
berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila
diminta;
c. Sebagai penghubung (liaison officer);
d. Menatausahakan serta menyimpan
dokumen (termasuk kebijakan) Perusahaan,
termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar
Pemegang Saham Daftar Khusus, Risalah
Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan
RUPS.

234
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Kelemahan:
● Sekretaris Perusahaan belum memiliki
pengalaman profesional dan kompetensi yang
dimiliki mencakup pasar modal, manajemen
keuangan, dan komunikasi Perusahaan baik
yang didapatkan melalui pendidikan formal,
pelatihan maupun pengalaman kerja.
● Surat pengangkatan oleh Ditektur Utama dan
persetujuan Dewan Komisaris atas penunjukan
Sekretaris Perusahaan belum terdokumentasi.

132. Sekretaris Perusahaan Kekuatan: Referensi : Hambatan: 1,089 0,50 0,545


menjalankan fungsinya. ● Sekretaris Perusahaan telah memberikan 1) Laporan Manajemen -
Triwulan I, II, III dan
informasi yang materil dan relevan kepada Laporan Manajemen
stakeholders dibuktikan dengan: Tahunan Tahun 2017
a. Sekretaris Perusahaan telah bertindak 2) Surat Penyampaian Rekomendasi:
sebagai pendukung dalam penyusunan Laporan Manajemen ● Laporan Triwulanan dan
Laporan triwulanan dan tahunan yang Triwulanan I dan Tahunan seluruhnya
Tahunan kepada
akurat dan dapat diandalkan. Adapun dalam Dewan Komisaris dan
disampaikan tepat
penyusunannya berkoordinasi dengan Divisi Pemegang Saham waktu kepada Dewan
Keuangan. (1) 3) Pedoman Tata Kerja Komisaris untuk ditelaah
b. Laporan Triwulanan dan Tahunan telah Dewan Komisaris dan sebelum disampaikan
Direksi (Board kepada pemegang
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk Manual).
ditelaah sebelum disampaikan kepada 4) Website: saham.
pemegang saham.(3) www.portaccess.co.i ● Mengkoordinasikan
Laporan Bulanan dan Triwulanan d penyiapan dan
disampaikan kepada Dewan Komisaris paling 5) Materi Update penyediaan bahan-
Website Tahun 2017
lambat pada tanggal 20 bulan selanjutnya. 6) Slide Presentasi
bahan untuk "Proses
(2)
Rapat Direksi tahun Release" atas setiap

235
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Berikut tabel penyampaian Laporan 2017 pernyataan dalam
Triwulanan: 7) Risalah RUPS RJPP tingkatan Direksi.
8) Risalah RUPS RKAP
Tanggal Pelaporan Laporan Ketepatan
2017 ● Sekretaris Perusahaan
kepada Dewan Waktu
Komisaris 9) Risalah Rapat Direksi menyusun jadwal dan
10 Januari 2017 Tahunan Tepat Waktu tahun 2017 tahapan kegiatan
Tahun 2017 10) Pedoman Dewan menjelang
Komisaris PT
Pengembang
RUPS/RUPSLB dan Rapat
c. Sekretaris Perusahaan telah memutakhirkan Direksi.
Pelabuhan Indonesia
materi informasi yang disajikan dalam 11) Risalah Rapat ● Sekretaris Perusahaan
website Perusahaan on line secara Program Pengenalan membuat, memelihara,
berkala.(4)(5) Direksi tgl 5 Mei dan menyimpan Daftar
d. Sekretaris Perusahaan telah melakukan 2017
12) Daftar Hadir Rapat Pemegang Saham yang
pelayanan pemberian informasi atas Pengenalan Dewan tertuang dalam
informasi yang dibutuhkan mengenai dan Komisaris tgl 8 Mei Anggaran Dasar
atau performance dari Perusahaan dalam dan 19 Juli 2017 Perusahaan.
batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol 13) Materi Presentasi
● Sekretaris Perusahaan
Pengenalan Direksi
Informasi yang ditetapkan Perusahaan dan membuat, memelihara,
dan Dewan Komisaris
penyampaian laporan-laporan lainnya yang 2017 dan menyimpan Daftar
kepada stakeholders lainnya sesuai Khusus.
peraturan perundang-undangan. (1)(2)(4)(5) ● Terkait Risalah Rapat
e. Penyampaian laporan dan informasi relevan Direksi.
lainnya seperti Annual Report, website, a. Risalah Rapat
laporan triwulanan, serta penyediaan memuat keputusan
informasi bagi stakeholders telah dilakukan rapat sebelumnya.
secara tepat waktu. (1)(2)(4)(5) b. Apabila terdapat
● Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas perbedaan
sebagai pejabat penghubung, dimana : pendapat
a. Sekretaris Perusahaan mengorganisasikan (dissenting
Rapat Direksi, Rapat Direksi dan Dewan comments) dengan

236
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Komisaris, RUPS dan Kegiatan lainnya apa yang diputuskan
dengan stakeholders.(6)(7)(8)(9). dalam Rapat Direksi
● Sekretaris Perusahaan telah menjalankan dicantumkan dalam
pelaksanaan dan pendokumentasian RUPS dan risalah rapat.
Rapat Direksi, dimana: c. Seluruh Risalah
a. Sekretaris Perusahaan telah membuat, Rapat Direksi
memelihara, dan menyimpan, Risalah RUPS memuat hasil
baik RUPS tahunan, RUPS Luar Biasa evaluasi atas
maupun RUPS sirkuler: (7)(8) pelaksanaan
- Risalah RUPS telah memuat waktu, keputusan rapat
agenda, peserta, pendapat-pendapat yang sebelumnya.
berkembang dalam RUPS dan keputusan ● Terkait pelaporan
RUPS. pelaksanaan tugas
- Risalah RUPS telah ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan
ketua RUPS dan paling sedikit satu orang kepada Direktur Utama:
yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. a. Sekretaris
b. Sekretaris Perusahaan telah membuat, Perusahaan
memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat memberikan
Direksi. (9) Laporan yang
- Risalah Rapat Direksi telah dibuat untuk berkaitan dengan
setiap Rapat Direksi. tugasnya secara
- Risalah Rapat Direksi telah mencantumkan berkala, dan apabila
jalannya rapat/dinamika rapat. diminta dapat
- Risalah Rapat Direksi telah memuat hasil memberikannya
evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat kepada Dewan
sebelumnya. Komisaris.
- Direksi telah menerima salinan risalah b. Sekretaris
Rapat Direksi, terlepas apakah Anggota Perusahaan
Direksi yang bersangkutan hadir atau tidak memberikan

237
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
hadir dalam Rapat Direksi tersebut. Laporan hasil telaah
- Telah terdapat validasi risalah rapat sesuai terhadap peraturan
dengan tata tertib yang ditetapkan. perundang-
Risalah rapat harus sudah selesai dan undangan yang
diedarkan ke seluruh Direksi maksimal baru.
pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari c. Sekretaris
setelah rapat selesai di laksanakan. Perusahaan dibantu
- Risalah asli dari setiap Rapat Direksi telah oleh pihak
disimpan di Perusahaan. independen dalam
- Risalah asli dari setiap Rapat Direksi dapat hal ini KAP
diakses oleh setiap Anggota membuat laporan
Komisaris/Dewan Komisaris dan Direksi. hasil telaah tingkat
● Sekretaris Perusahaan telah menyelenggarakan kepatuhan
program pengenalan bagi Anggota Direksi Perusahaan kepada
dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang baru peraturan
diangkat. perundang-
a. Telah terdapat kebijakan tentang program undangan yang
pengenalan Perusahaan bagi Anggota berlaku.
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang
baru diangkat diatur dalam Pedoman Tata
Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board
Manual).(3)(10)
b. Program pengenalan Perusahaan bagi
Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris yang baru diangkat dilukan secara
tentative setiap tahun apabila terdapat
Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris baru, sehingga rencana program
tersebut tidak secara tertulis hanya

238
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
mengacu pada Pedoman yang ada. Pada
tahun 2017 dilakukan Program Pengenalan
bagi anggota Direksi baru tanggal 5 Mei
2017 dan anggota Dewan Komisaris baru
tanggal 8 Mei dan 19 Juli 2017. (11)(12)
c. Program pengenalan telah meliputi: (1)
Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG; (2)
gambaran mengenai Perusahaan berkaitan
dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan,
kinerja keuangan dan operasi, strategi,
rencana usaha jangka pendek dan jangka
panjang, posisi kompetitif, risiko dan
masalah-masalah strategis lainnya; (3)
Keterangan berkaitan dengan kewenangan
yang didelegasikan, audit internal dan
eksternal (4) Keterangan mengenai tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi serta hal-hal yang tidak
diperbolehkan yang dimuat dalam Pedoman
Dewan Komisaris dan Pedoman Dewan
Direksi. (13)
● Secara eksplisit, terkait telaah terhadap
perundang-undangan yang baru dilakukan oleh
Divisi Legal yaitu terkait Peraturan Perundangan
K3L.

Kelemahan:
● Sekretaris Perusahaan memberikan informasi
yang materil dan relevan kepada stakeholders

239
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
dibuktikan dengan:
a. Laporan Triwulanan dan Tahunan
seluruhnya belum disampaikan tepat waktu
kepada Dewan Komisaris untuk ditelaah
sebelum disampaikan kepada pemegang
saham.
Laporan Bulanan dan Triwulanan
disampaikan kepada Dewan Komisaris paling
lambat pada tanggal 20 bulan selanjutnya.(2)
Berikut tabel penyampaian Laporan
Triwulanan:

Tanggal Pelaporan Laporan Ketepatan


kepada Dewan Waktu
Komisaris
13 Mei 2017 Triwulan I Terlambat

28 Juli 2017 Triwulan II Terlambat

25 Oktober 2017 Triwulan III Terlambat

b. Mengkoordinasikan penyiapan dan


penyediaan bahan-bahan untuk "Proses
Release" atas setiap pernyataan dalam
tingkatan Direksi.
● Sekretaris Perusahaan belum menyusun jadwal
dan tahapan kegiatan menjelang RUPS/RUPSLB
dan Rapat Direksi.
● Sekretaris Perusahaan belum membuat,
memelihara, dan menyimpan Daftar Pemegang
Saham yang tertuang dalam Anggaran Dasar

240
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
Perusahaan.
● Sekretaris Perusahaan belum membuat,
memelihara, dan menyimpan Daftar Khusus.
● Terkait Risalah Rapat Direksi.
a. Risalah Rapat belum memuat keputusan
rapat sebelumnya.
b. Apabila terdapat perbedaan pendapat
(dissenting comments) dengan apa yang
diputuskan dalam Rapat Direksi belum
dicantumkan dalam risalah rapat.
c. Seluruh Risalah Rapat Direksi belum
memuat hasil evaluasi atas pelaksanaan
keputusan rapat sebelumnya.
● Terkait pelaporan pelaksanaan tugas Sekretaris
Perusahaan kepada Direktur Utama:
a. Sekretaris Perusahaan belum memberikan
Laporan yang berkaitan dengan tugasnya
secara berkala, dan apabila diminta dapat
memberikannya kepada Dewan Komisaris.
b. Sekretaris Perusahaan belum memberikan
Laporan hasil telaah terhadap peraturan
perundang-undangan yang baru.
c. Sekretaris Perusahaan dibantu oleh pihak
independen dalam hal ini KAP belum
membuat laporan hasil telaah tingkat
kepatuhan Perusahaan kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

241
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
133. Direksi mengevaluasi Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,156 0,00 0,000
kualitas fungsi - - -
Sekretaris Perusahaan.
Kelemahan: Rekomendasi:
● Belum diperoleh dokumentasi bahwa terdapat ● Mendokumentasikan
evaluasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris terkait evaluasi atas
Perusahaan. pelaksanaan tugas
● Mengingat belum diperoleh dokumentasi Sekretaris Perusahaan.
terkait evaluasi atas pelaksanaan tugas ● Tingkat pencapaian
Sekretaris Perusahaan. Oleh karena itu belum program kerja
dapat dianalisis Capaian program kerja pelaksanaan tugas
pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan
memadai sesuai target.
37. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan Perundang-undangan. 2,022 1,886
134. Direksi Kekuatan: Referensi : Hambatan: 1,089 0,88 0,953
menyelenggarakan ● Prosedur Pemanggilan 1) Undangan RUPS -
RUPS sesuai dengan a. Pemanggilan RUPS telah dilakukan dalam Tahunan Tahun Buku
2017 Nomor:
prosedur yang di jangka waktu paling lambat 14 (empat UM.330/5/80/2/API- Rekomendasi:
tetapkan dalam belas) hari sebelum tanggal RUPS 17 tgl. 17 Mei 2017 ● Surat undangan RUPS
Anggaran Dasar dan diadakan, dengan tidak memperhitungkan 2) Undangan RUPS mencantumkan
peraturan perundang- tanggal pemanggilan (17 Mei 2017) dan Tahunan Tahun Buku pemberitahuan bahwa
2017 Nomor:
undangan. tanggal RUPS (2 Juni 2017). Terjadi UM.330/6/90/1/API-
bahan yang akan
perubahan jadwal RUPS menjadi tanggal 17 tgl. 2 Juni 2017 dibicarakan dalam
16 Juni 2017 melaui surat udangan tanggal 3) Undangan RUPS RKAP RUPS tersedia di kantor
16 Juni; (1)(3) Surat Nomor: Perseroan sejak tanggal
b. Pemanggilan telah dilakukan dengan surat UM.330/1/10/1/API- dilakukan pemanggilan
17 tgl 17 Januari 2017
tercatat. (1)(2)(3) 4) Risalah PRA RUPS RUPS sampai dengan
c. Dalam surat undangan RUPS telah RKAP 2017 Nomor : tanggal RUPS diadakan.
dicantumkan tanggal, waktu, tempat, dan UM.335/01/6/1/API-

242
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
mata acara rapat.(1)(2)(3) 17 tgl 30 Januari 2017
● Ketepatan waktu Pelaksanaan RUPS: 5) Risalah RUPS Laporan
Tahunan
a. RUPS/Keputusan Pemegang Saham telah 6) Surat Nomor :
mengesahkan /menyetujui RJPP (31 SK.03/31/10/4/PBI/UR
Oktober 2017) dalam waktu selambat- /PI.II-17 dan Nomor
lambatnya dalam waktu 60 hari setelah PPI-623-004503
diterimanya rancangan RJPP secara 7) pengesahan RJPP
Risalah RUPS Tahunan
(6)
lengkap (4 September 2017). Tahun Buku 2016
b. Mengacu pada Anggaran Dasar Nomor : PPI-623-
Perusahaan, RUPS/Keputusan Pemilik 003743 dan Nomor
Modal untuk Pengesahan RKAP telah UM.330/16/6/2/PTP-
17 tanggal 16 Juni
dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan 2017
setelah tahun anggaran. RUPS pengesahan
RKAP tahun 2017 adalah tanggal 30
Januari 2017.(4)
c. RUPS pengesahan Laporan Tahunan telah
sesuai ketentuan atau paling lambat 6
(enam) bulan setelah berakhirnya tahun
buku yang lampau yaitu melalui RUPS
tanggal 16 Juni 2017.(7)
Kelemahan:
● Terkair Prosedur Pemanggilan, belum
diperoleh dokuman bahwa surat undangan
RUPS mencantumkan pemberitahuan bahwa
bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS
tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal
dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan
tanggal RUPS diadakan.

243
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
135. Direksi menyediakan Kekuatan: Referensi : Hambatan: 0,933 1,00 0,933
akses serta penjelasan Direksi telah menyediakan akses serta penjelasan 1) Surat Keputusan -
lengkap informasi lengkap informasi akurat berkenaan dengan terkait Remunerasi
2) Draf RJPP tahun 2016-
akurat berkenaan penyelenggaraan RUPS meliputi: 2020 Rekomendasi:
dengan ● Panggilan untuk RUPS telah mencakup 3) RKAP Tahun 2017 ● Panggilan RUPS
penyelenggaraan RUPS informasi mengenai agenda RUPS, dengan 4) Laporan Manajemen mencakup informasi
agar dapat ketentuan apabila informasi tersebut belum tahunan 2017 dan mengenai setiap mata
Triwulan I, II & III tahun
melaksanakan hak- tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, 2017
acara dalam agenda
haknya berdasarkan maka informasi dan/atau usul itu harus 5) Laporan Hasil Audit RUPS termasuk usul
Anggaran Dasar dan disediakana di kantor Perseroan sebelum RUPS KAP terhadap Laporan yang direncanakan
peraturan perundang- diselenggarakan. (7) Keuangan Direksi untuk diajukan
undangan. ● Telah terdapat metode perhitungan dan 6) Laporan Tahunan 2017 dalam RUPS, dengan
7) Undangan RUPS
penentuan gaji/honorarium, fasilitas dan/atau ketentuan apabila
tunjangan lain bagi setiap anggota Dewan informasi tersebut
Komisaris dan Direksi, serta rincian mengenai belum tersedia saat
gaji/honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan dilakukan panggilan
lain yang diterima oleh Anggota Dewan untuk RUPS, maka
Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, informasi dan/atau
khusus dalam RUPS mengenai Laporan usul itu harus
Tahunan.(1) disediakana di kantor
● Telah terdapat informasi mengenai rincian Perseroan sebelum
rencana kerja dan anggaran perusahaan dan RUPS diselenggarakan
hal-hal lain yang direncanakan untuk
dilaksanakan oleh Perseroan, khusus untuk
RUPS Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP). (2)(3)
● Telah terdapat Informasi keuangan maupun hal-
hal lainnya yang menyangkut Perseroan yang

244
Bab IV Direksi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
- HAN
dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan.(4)(5)(6)
● Penjelasan mengenai hal-hal lain berkaitan
dengan agenda RUPS telah diberikan sebelum
dan/atau pada saat RUPS berlangsung. (2)(3)(4)(5)(6)
● Telah terdapat Penjelasan lengkap dan
informasi akurat berkaitan dengan Perseroan
dan Direksi dan/atau Dewan Komisaris
sepanjang berhubungan dengan mata acara
RUPS dan tidak bertentangan dengan
kepentingan Perusahaan.(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Kelemahan:
● Panggilan RUPS belum mencakup informasi
mengenai setiap mata acara dalam agenda
RUPS termasuk usul yang direncanakan Direksi
untuk diajukan dalam RUPS, dengan ketentuan
apabila informasi tersebut belum tersedia saat
dilakukan panggilan untuk RUPS, maka
informasi dan/atau usul itu harus disediakana
di kantor Perseroan sebelum RUPS
diselenggarakan.

TOTAL SKOR 35,000 55,358 19,031

245
BAB V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

BAB V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
38. Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan kepada stakeholders 0,435 0,036
136. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,290 0,13 0,036
menetapkan sistem dan  Telah terdapat kebijakan pengendalian 1) Code of Conduct -
prosedur pengendalian PT API 2017
informasi sebagaimana diatur dalam Code of
(1)
informasi Perusahaan Counduct (bersifat umum). Rekomendasi:
dengan tujuan untuk  Menyusun kebijakan
mengamankan Kelemahan: pengendalian informasi
informasi Perusahaan  Perusahaan belum memiliki kebijakan Perusahaan
yang penting. pengendalian informasi Perusahaan secara sebagaimana diatur
khusus sebagaimana diatur dalam Surat dalam Surat Keputusan
Keputusan Direksi yang mengatur hal-hal Direksi yang mengatur
sebagai berikut: hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi yang dikategorikan informasi a. Informasi yang
publik dan informasi rahasia Perusahaan, dikategorikan
b. Prosedur pengungkapan informasi informasi publik
perusahaan kepada stakeholders. dan informasi
c. Pihak-pihak yang dapat memberikan rahasia Perusahaan,
dan/atau menyampaikan informasi publik. b. Prosedur
pengungkapan
informasi
perusahaan kepada
stakeholders.
c. Pihak-pihak yang
dapat memberikan

246
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dan/atau
menyampaikan
informasi publik.

137. Tingkat kepatuhan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,145 0,00 0,000


Perusahaan yang - - -
memadai terhadap
kebijakan pengendalian Kelemahan: Rekomendasi:
informasi Perusahaan.  Tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap  Mematuhi kebijakan
kebijakan pengendalian informasi Perusahaan pengendalian informasi
belum dapat diketahui mengingat kebijakan Perusahaan apabila
terkait belum disusun telah disusun

39. Perusahaan menyediakan bagi stakeholders akses atas informasi Perusahaan yang relevan, memadai, dan tepat waktu 2,320 1,892
dan berkala.
138. Terdapat media untuk Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,322 0,33 0,107
penyediaan informasi  Perusahaan telah memiliki website yang 1. http://www.portacc -
publik agar dapat ess.co.id/
dikelola oleh Perusahaan.
diperoleh dengan cepat Rekomendasi:
dan tepat waktu, biaya Kelemahan:  Perusahaan memiliki
ringan, dan cara  Perusahaan belum memiliki kebijakan kebijakan pemutakhiran
sederhana. pengelolaan dan pemutakhiran website website dalam bentuk
 Mengingat kebijakan belum dibuat, sehingga Pedoman & Prosedur
tidak dapat dianalisis kesesuaian pengelolaan Pengeloalaan Situs
website. Web.

247
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
139. Website Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,572 1,00 0,572
mempublikasikan  Website telah Perusahaan mempublikasikan 1. http://www.portac -
cess.co.id/2018/05/
kebijakan dan informasi antara lain: (1)
corporate-
penting Perusahaan. - Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik governance- Rekomendasi:
(GCG Code), policy.html# -
- Board Manual, 2. http://www.portac
- Pedoman Perilaku (Kode Etik/Code of cess.co.id/
Conduct).
- Program Pengendalian Gratifikasi
 Website Perusahaan telah mempublikasikan
informasi penting Perusahaan selain Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan diantaranya: (2)
- Home menampilkan halaman utama
website.
- Profil terdiri dari Business, Our Team,
Vision and Mission, Corporate Strategy,
Award and Achievement, Corporate
Governance.
- Proyek JTCC tediri dari Proyek JTCC dan Up
Coming Project.
- Investor Relation berisi tentang hubungan
dengan investor.
- Announcement berisi tentang
pengumuman perusahaan.
- Hubungi Kami memfasilitasi komunikasi
dengan Pelanggan.

Kelemahan:
-

248
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
140. Perusahaan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,427 0,50 0,214
menyediakan media lain  Perusahaan telah mengadakan pertemuan/ 1. Employee -
Gathering PT API
untuk gathering dengan stakeholders. (1)
tanggal 08-10
mengkomunikasikan September 2017 Rekomendasi:
kebijakan informasi ke Labuan Bajo,  Perusahaan memiliki
penting Perusahaan Kelemahan: Nusa Tenggara media komunikasi lain
 Perusahaan belum memiliki media komunikasi Timur. selain website untuk
lain selain website untuk mengkomunikasikan mengkomunikasikan
kebijakan informasi penting Perusahaan seperti kebijakan informasi
majalah, bulletin dan lainnya. penting Perusahaan
seperti majalah, bulletin
dan lainnya.

141. Informasi yang Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,427 1,00 0,427


disediakan dalam  Informasi yang disediakan dalam website - -
website Perusahaan dan Perusahaan pada alamat
www.bumn.go.id http://www.portaccess.co.id/ telah Rekomendasi:
-
dimutakhirkan secara dimutakhirkan secara berkala. Hal tersebut
berkala dapat dibuktikan melalui history website
update tanggal 17 Juli 2018.

Kelemahan:
-

142. Tingkat kemudahan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,572 1,00 0,572


akses terhadap  Informasi yang dimuat dalam website 1. http://www.porta -
kebijakan dan informasi ccess.co.id/
Perusahaan telah mudah diakses dan diunduh
penting Perusahaan (download). Tingkat kemudahan akses dan 2. http://www.porta
ccess.co.id/p/http
yang disediakan dalam Rekomendasi:

249
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
website Perusahaan unduh telah diuji oleh asesor. (1) www.html -
 Perusahaan tidak menerima permintaan/
permohonan akses informasi publik yang tidak
dipenuhi oleh Perusahaan. Perusahaan telah
memiliki layanan permintaan/ permohonan
untuk memperoleh informasi publik yang
dipenuhi oleh Perusahaan melalui website pada
kanal situs kontak kami. (2)

Kelemahan:
-

40. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan 3,341 0,000
peraturan perundang-undangan.
143. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,291 0,00 0,000
memenuhi ketentuan - - -
umum penyajian
Laporan Tahunan Kelemahan: Rekomendasi:
Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan., Perusahaan menyusun
sehingga belum dapat dianalisis terkait: Laporan Tahunan.
 Penyajian laporan tahunan memenuhi  Penyajian laporan
ketentuan umum antara lain: tahunan memenuhi
- disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa ketentuan umum antara
Inggris secara berdampingan. lain:
- mencantumkan identitas Perusahaan dengan - disajikan dalam
jelas. Nama Perusahaan dan tahun Laporan bahasa Indonesia dan
Tahunan dengan jelas dan mudah terbaca bahasa Inggris secara
ditampilkan pada: berdampingan.

250
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
1. Sampul muka, - mencantumkan
2. Samping, identitas Perusahaan
3. Sampul belakang, dan dengan jelas. Nama
4. Setiap halaman. Perusahaan dan tahun
 dicetak pada kertas yang berwarna terang Laporan Tahunan
sehingga mudah dibaca dan jelas. dengan jelas dan
 disajikan dalam website Perusahaan dan dapat mudah terbaca
diunduh. ditampilkan pada:
1. Sampul muka,
2. Samping,
3. Sampul belakang,
dan
4. Setiap halaman.
 Dicetak pada kertas
yang berwarna terang
sehingga mudah dibaca
dan jelas.
 Disajikan dalam website
Perusahaan dan dapat
diunduh.

144. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,073 0,00 0,000


memuat mengenai - - -
Ikhtisar Data Keuangan
Penting Kelemahan: Rekomendasi:
Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan, Laporan Tahunan
sehingga belum dapat dianalisis terkait penyajian menyajikan mengenai
mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting antara Ikhtisar Data Keuangan
lain Penting antara lain:

251
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 laporan posisi keuangan, laporan laba rugi  laporan posisi
komprehensif, rasio-rasio keuangan secara keuangan, laporan laba
umum dan relevan dengan industry perusahaan rugi komprehensif,
dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) rasio-rasio keuangan
tahun buku. secara umum dan
 Informasi harga Saham tertinggi, terendah, dan relevan dengan industry
penutupan, serta jumlah Saham yang perusahaan dalam
diperdagangkan (dicatatkan) untuk setiap masa bentuk perbandingan
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika selama 5 (lima) tahun
ada). Harga Saham sebelum perubahan buku.
permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam  Informasi harga Saham
hal terjadi antara lain karena pemecahan tertinggi, terendah, dan
Saham, dividen Saham, dan Saham bonus dalam penutupan, serta
bentuk grafik dan tabel. (Not Applicable (NA) jumlah Saham yang
karena PT API tidak menerbitkan obligasi/non diperdagangkan
listed company). (dicatatkan) untuk
 Informasi jumlah obligasi atau obligasi setiap masa triwulan
konvertibel yang diterbitkan yang masih dalam 2 (dua) tahun
beredar, tingkat bunga, dan tanggal jatuh buku terakhir (jika ada).
tempo dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, Harga Saham sebelum
mencakup informasi mengenai (1) jumlah perubahan permodalan
obligasi/obligasi konversi yang beredar, (2) terakhir wajib
tingkat bunga; (3) Tanggal jatuh tempo; (4) disesuaikan dalam hal
Peringkat obligasi. terjadi antara lain
(Not Applicable (NA) karena PT API tidak karena pemecahan
menerbitkan obligasi/non listed company) Saham, dividen Saham,
dan Saham bonus dalam
bentuk grafik dan tabel.

252
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Informasi jumlah
obligasi atau obligasi
konvertibel yang
diterbitkan yang masih
beredar, tingkat bunga,
dan tanggal jatuh tempo
dalam 2 (dua) tahun
buku terakhir,
mencakup informasi
mengenai (1) jumlah
obligasi/obligasi
konversi yang beredar,
(2) tingkat bunga; (3)
Tanggal jatuh tempo;
(4) Peringkat obligasi.

145. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,291 0,00 0,000


memuat Laporan - - -
Dewan Komisaris dan
Laporan Direksi Kelemahan: Rekomendasi:
Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan, Laporan Tahunan
sehingga belum dapat dianalisis terkait penyajian menyajikan mengenai :
mengenai:  Laporan Dewan
 Laporan Dewan Komisaris memuat: Komisaris antara lain
- Penilaian kinerja Direksi mengenai - Penilaian kinerja
pengelolaan perusahaan Direksi mengenai
- Pandangan atas prospek usaha yang pengelolaan
disusun oleh Direksi perusahaan
- Komite-komite yang berada di bawah - Pandangan atas

253
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
pengawasan Dewan Komisaris prospek usaha yang
- Perubahan komposisi Dewan Komisaris. disusun oleh Direksi
(jika ada) - Komite-komite yang
 Laporan Direksi memuat: berada di bawah
- Kinerja Perusahaan yang mencakup antara pengawasan Dewan
lain kebijakan strategis, perbandingan Komisaris
antara hasil yang dicapai dengan yang - Perubahan
ditargetkan, dan kendala-kendala yang komposisi Dewan
dihadapi Perusahaaan. Komisaris. (jika ada)
- Prospek usaha.  Laporan Direksi
- Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang memuat:
Baik yang dilaksankan oleh Perusahaan - Kinerja Perusahaan
- Perubahan komposisi Direksi. (jika ada) yang mencakup
 Terdapat tanda tangan anggota Direksi dan antara lain
Dewan Komisaris memuat: kebijakan strategis,
- Tanda tangan dituangkan pada lembaran perbandingan
tersendiri. antara hasil yang
- Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan dicapai dengan
Komisaris bertanggung jawab penuh atas yang ditargetkan,
kebenaran isi Laporan Tahunan. dan kendala-
- Ditandatangani oleh seluruh anggota kendala yang
Dewan Komisaris dan Direksi dengan dihadapi
menyebutkan nama dan jabatannya. Perusahaaan.
- Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri - Prospek usaha.
dari yang bersangkutan dalam hal terdapat - Penerapan Tata
Anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang Kelola Perusahaan
tidak menandatangani Laporan Tahunan, Yang Baik yang
atau penjelasan tertulis dalam surat dilaksankan oleh
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal Perusahaan

254
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang - Perubahan
bersangkutan. komposisi Direksi.
(jika ada)
 Tanda-tangan anggota
Direksi dan Dewan
Komisaris memuat:
- Tanda tangan
dituangkan pada
lembaran
tersendiri.
- Pernyataan bahwa
Direksi dan Dewan
Komisaris
bertanggung jawab
penuh atas
kebenaran isi
Laporan Tahunan.
- Ditandatangani oleh
seluruh anggota
Dewan Komisaris
dan Direksi dengan
menyebutkan nama
dan jabatannya.
- Penjelasan tertulis
dalam surat
tersendiri dari yang
bersangkutan
dalam hal terdapat
Anggota Dewan

255
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Komisaris atau
Direksi yang tidak
menandatangani
Laporan Tahunan,
atau penjelasan
tertulis dalam surat
tersendiri dari
anggota yang lain
dalam hal tidak
terdapat penjelasan
tertulis dari yang
bersangkutan.

146. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,145 0,00 0,000


memuat profil - - -
Perusahaan secara
lengkap Kelemahan: Rekomendasi:
Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan. Laporan Tahunan
sehingga belum dapat dianalisis terkait penyajian menyajikan informasi Profil
Profil Perusahaan, antara lain mengenai: Perusahaan, antara lain
 Nama dan alamat Perusahaan mencakup mengenai:
informasi tentang nama dan alamat, kode pos,  Nama dan alamat
nomor telepon dan/atau nomor faksimili, Perusahaan mencakup
email, dan website. informasi tentang nama
 Riwayat singkat Perusahaan mencakup dan alamat, kode pos,
tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nomor telepon
nama Perusahaan (jika ada). dan/atau nomor
 Bidang usaha meliputi jenis produk dan jasa faksimili, email, dan
yang dihasilkan. website.

256
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Struktur organisasi dalam bentuk bagan,  Riwayat singkat
meliputi nama dan jabatan. Perusahaan mencakup
 Visi dan Misi Perusahaan yang mencakup: tanggal/tahun
(a) penjelasan tentang visi Perusahaan, pendirian, nama dan
(b) penjelasan tentang misi Perusahaan. perubahan nama
 Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Perusahaan (jika ada).
anggota Dewan Komisaris (umur, pendidikan,  Bidang usaha meliputi
dan pengalaman kerja). jenis produk dan jasa
 Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat yang dihasilkan.
anggota Direksi (umur, pendidikan, dan  Struktur organisasi
pengalaman kerja). dalam bentuk bagan,
 Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan meliputi nama dan
deskripsi pengembangan kompetensinya jabatan.
(misal: aspek pendidikan dan pelatihan  Visi dan Misi
karyawan). Informasi memuat antara lain: (6) Perusahaan yang
- Jumlah karyawan berdasarkan level mencakup:
organisasi, (a) penjelasan tentang
- Jumlah karyawan berdasarkan tingkat visi Perusahaan,
pendidikan, (b) penjelasan tentang
- Pelatihan karyawan yang telah dan akan misi Perusahaan.
dilakukan;  Nama, jabatan dan
- Biaya yang telah dikeluarkan. riwayat hidup singkat
 Komposisi Pemegang Saham: anggota Dewan
- Nama Pemegang Saham yang memiliki 5% Komisaris (umur,
atau lebih Saham. pendidikan, dan
- Direktur dan Komisaris yang memiliki Saham pengalaman kerja).
(Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan  Nama, jabatan dan
Pengawas wajib melaporkan kepada riwayat hidup singkat
Perusahaan mengenai kepemilikan anggota Direksi (umur,

257
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Sahamnya dan/atau keluarganya pada pendidikan, dan
Perusahaan yang bersangkutan dan pengalaman kerja).
Perusahaan lain, termasuk setiap  Jumlah Karyawan
perubahannya). (komparatif 2 tahun)
- Pemegang Saham masyarakat dengan dan deskripsi
kepemilikan Saham masing-masing kurang pengembangan
dari 5%. kompetensinya (misal:
 Daftar Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan aspek pendidikan dan
asosiasi pelatihan karyawan).
 Kronologis pencatatan Saham Informasi memuat
 Kronologis pencatatan Efek lainnya antara lain:
 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi - Jumlah karyawan
penunjang pasar modal berdasarkan level
 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi organisasi,
penunjang memuat antara lain: - Jumlah karyawan
- Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik berdasarkan tingkat
(KAP), pendidikan,
 Akuntan Perseroan memuat antara lain: - Pelatihan karyawan
- Waktu periode audit akuntan publik yang telah dan akan
mengaudit laporan keuangan Perusahaan dilakukan;
- Besarnya fee audit dan Jasa lain yang - Biaya yang telah
diberikan akuntan selain jasa financial audit dikeluarkan.
 Penghargaan dan sertifikasi yang diterima  Komposisi Pemegang
perseoran baik yang berskala nasional maupun Saham:
internasional - Nama Pemegang
 Nama dan alamat anak perusahaan dan/atau Saham yang memiliki
kantor cabang. 5% atau lebih Saham.
- Direktur dan
Komisaris yang

258
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
memiliki Saham
(Direksi dan Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas wajib
melaporkan kepada
Perusahaan
mengenai
kepemilikan
Sahamnya dan/atau
keluarganya pada
Perusahaan yang
bersangkutan dan
Perusahaan lain,
termasuk setiap
perubahannya).
- Pemegang Saham
masyarakat dengan
kepemilikan Saham
masing-masing
kurang dari 5%.
 Daftar Anak Perusahaan
dan/atau Perusahaan
asosiasi
 Kronologis pencatatan
Saham
 Kronologis pencatatan
Efek lainnya
 Nama dan alamat
lembaga dan/atau

259
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
profesi penunjang pasar
modal
 Nama dan alamat
lembaga dan/atau
profesi penunjang
memuat antara lain:
- Nama dan alamat
Kantor Akuntan
Publik (KAP),
 Akuntan Perseroan
memuat antara lain:
- Waktu periode audit
akuntan publik
mengaudit laporan
keuangan
Perusahaan
- Besarnya fee audit
dan Jasa lain yang
diberikan akuntan
selain jasa financial
audit
 Penghargaan dan
sertifikasi yang diterima
perseoran baik yang
berskala nasional
maupun internasional
 Nama dan alamat anak
perusahaan dan/atau
kantor cabang.

260
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
147. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,234 0,00 0,000
memuat bagian - - -
tersendiri mengenai
Analisa dan Kelemahan: Rekomendasi:
Pembahasan Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan Laporan Tahunan
Manajemen atas Kinerja sehingga belum dapat dianalisis terkait menyajikan Analisis dan
Perusahaan. penyajian Analisis dan Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan, antara lain mengenai: atas Kinerja Perusahaan,
 Tinjauan operasi per segmen usaha, antara antara lain mengenai
lain:  Tinjauan operasi per
- Produksi segmen usaha, antara
- Penjualan /pendapatan usaha, lain:
- Proftabilitas, - Produksi
- Peningkatan/penurunan kapasitas program - Penjualan
untuk masing-masing segmen usaha. /pendapatan usaha,
 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan yakni - Proftabilitas,
analisis kinerja keuangan yang mencakup - Peningkatan/penuru
perbandingan antara kinerja keuangan tahun nan kapasitas
yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya program untuk
(dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain masing-masing
mengenai: (1) segmen usaha.
- Aset Lancar, Aset Tidak Lancar, dan Jumlah  Uraian atas kinerja
Aset, keuangan perusahaan
- Liabilitas Jangka Pendek, Liabilitas Jangka yakni analisis kinerja
Panjang, dan Jumlah Liabilitas, keuangan yang
- Pendapatan Usaha, mencakup
- Beban Usaha, perbandingan antara
- Laba Bersih. kinerja keuangan tahun
yang bersangkutan

261
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Bahasan dan analisis tentang kemampuan dengan tahun
membayar Liabilitas dan Tingkat Kolektibilitas sebelumnya (dalam
Piutang Perusahaan antara lain memuat bentuk narasi dan
penjelasan tentang: tabel), antara lain
- Kemampuan Membayar Hutang, mengenai:
- Tingkat Kolektibilitas Piutang, - Aset Lancar, Aset
 Bahasan tentang Struktur Modal (capital Tidak Lancar, dan
structure), mengenai: Jumlah Aset,
- Struktur Modal, - Liabilitas Jangka
- Kebijakan manajemen atas Struktur Modal Pendek, Liabilitas
(Capital Structur Policies), Jangka Panjang, dan
- Tingkat likuiditas Perusahaan. Jumlah Liabilitas,
 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk - Pendapatan Usaha,
investasi barang modal tentang: - Beban Usaha,
- Tujuan dari ikatan tersebut, - Laba Bersih.
- Sumber dana yang diharapkan untuk  Bahasan dan analisis
memenuhi ikatan, tentang kemampuan
- Mata uang yang menjadi denominasi, membayar Liabilitas
- Langkah langkah yang direncanakan dan Tingkat
perusahaan untuk melindungi risiko dari Kolektibilitas Piutang
posisi mata uang asing Perusahaan antara lain
 Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang memuat penjelasan
mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa tentang:
dan jarang terjadi. - Kemampuan
 Uraian tentang komponen-komponen Membayar Hutang,
substansial dari pendapatan dan beban lainnya, - Tingkat Kolektibilitas
untuk dapat mengetahui hasil usaha Piutang,
Perusahaan.  Bahasan tentang
 Laporan keuangan mengungkapkan Struktur Modal (capital

262
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
peningkatan atau penurunan yang material dan structure), mengenai:
penjualan atau pendapatan bersih, disertai - Struktur Modal,
dengan bahasan tentang penyebab dari - Kebijakan
perubahan tersebut. manajemen atas
 Bahasan tentang dampak perubahan harga Struktur Modal
terhadap penjualan atau pendapatan bersih (Capital Structur
Perusahaan serta laba operasi Perusahaan Policies),
selama 2 (dua) tahun atau sejak Perusahaan - Tingkat likuiditas
memulai usahanya, jika baru mulai usahanya Perusahaan.
kurang dari 2 (dua) tahun.  Bahasan mengenai
 Informasi dan fakta material yang terjadi ikatan yang material
setelah tanggal Laporan Akuntan termasuk untuk investasi barang
dampaknya terhadap kinerja dan risiko udaha modal tentang:
di masa datang. - Tujuan dari ikatan
 Uraian tentang prospek usaha Perusahaan. tersebut,
Ekonomi secara umum dan pasar internasional - Sumber dana yang
serta dapat disertai data pendukung kuantitatif diharapkan untuk
jika ada sumber data yang layak dipercaya memenuhi ikatan,
 Uraian tentang aspek pemasaran atas Produk - Mata uang yang
dan Jasa Perusahaan, antara lain meliputi menjadi denominasi,
pangsa pasar. - Langkah langkah
 Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan yang direncanakan
tanggal serta jumlah dividen kas per Saham dan perusahaan untuk
jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau melindungi risiko
dibayar selama 2 (dua) tahun buku terkahir dari posisi mata
yang memuat uraian tentang: uang asing
- Besarnya dividen untuk masing-masing  Informasi keuangan
tahun, yang telah dilaporkan
- Besarnya payout ratio. yang mengandung

263
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
 Realisasi penggunaan Dana Hasil Penawaran kejadian yang sifatnya
Umum, luar biasa dan jarang
 Informasi material, antara lain mengenai terjadi.
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi,  Uraian tentang
Restrukturisasi Hutang/Modal. komponen-komponen
 Uraian mengenai perubahan peraturan substansial dari
perundang-undangan yang berpengaruh pendapatan dan beban
signifikan terhadap Perusahaan dan dampaknya lainnya, untuk dapat
terhadap Laporan Keuangan. mengetahui hasil usaha
 Uraian mengenai perubahan kebijakan Perusahaan.
akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap  Laporan keuangan
Laporan Keuangan. mengungkapkan
peningkatan atau
penurunan yang
material dan penjualan
atau pendapatan
bersih, disertai dengan
bahasan tentang
penyebab dari
perubahan tersebut.
 Bahasan tentang
dampak perubahan
harga terhadap
penjualan atau
pendapatan bersih
Perusahaan serta laba
operasi Perusahaan
selama 2 (dua) tahun
atau sejak Perusahaan

264
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
memulai usahanya, jika
baru mulai usahanya
kurang dari 2 (dua)
tahun.
 Informasi dan fakta
material yang terjadi
setelah tanggal Laporan
Akuntan termasuk
dampaknya terhadap
kinerja dan risiko udaha
di masa datang.
 Uraian tentang prospek
usaha Perusahaan.
Ekonomi secara umum
dan pasar internasional
serta dapat disertai
data pendukung
kuantitatif jika ada
sumber data yang layak
dipercaya
 Uraian tentang aspek
pemasaran atas Produk
dan Jasa Perusahaan,
antara lain meliputi
pangsa pasar.
 Pernyataan mengenai
kebijakan dividen dan
tanggal serta jumlah
dividen kas per Saham

265
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
dan jumlah dividen per
tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku
terkahir yang memuat
uraian tentang:
- Besarnya dividen
untuk masing-
masing tahun,
- Besarnya payout
ratio.
 Realisasi penggunaan
Dana Hasil Penawaran
Umum.
 Informasi material,
antara lain mengenai
Investasi, Ekspansi,
Divestasi, Akuisisi,
Restrukturisasi
Hutang/Modal.
 Uraian mengenai
perubahan peraturan
perundang-undangan
yang berpengaruh
signifikan terhadap
Perusahaan dan
dampaknya terhadap
Laporan Keuangan.
 Uraian mengenai

266
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
perubahan kebijakan
akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap
Laporan Keuangan.

148. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,944 0,00 0,000


memuat pengungkapan - - -
praktik Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Kelemahan: Rekomendasi:
Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan, Laporan Tahunan
sehingga belum dapat dianalisis terkait penyajian menyajikan praktik Tata
praktik Tata Kelola Perusahaan, antara lain Kelola Perusahaan, antara
mengenai : lain mengenai:
 Uraian Dewan Komisaris, antara lain:  Uraian Dewan
- Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Komisaris memuat
- Pengungkapan prosedur penetapan dan antara lain:
besarnya remunerasi Anggota Dewan - Uraian pelaksanaan
Komisaris, tugas Dewan
- Frekuensi pertemuan, Komisaris,
- Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam - Pengungkapan
pertemuan. prosedur
 Uraian Direksi, antara lain: penetapan dan
- Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung besarnya
jawab masing-masing anggota Direksi, remunerasi Anggota
- Pengungkapan prosedur penetapan dan Dewan Komisaris,
besarnya remunerasi anggota Direksi, yang - Frekuensi
meliputi gaji, fasilitas, dan/atau tunjangan pertemuan,
lain yang diterima dari Perusahaan yang - Tingkat kehadiran
bersangkutan, Dewan Komisaris

267
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Frekuensi Pertemuan, dalam pertemuan.
- Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam  Uraian Direksi memuat
pertemuan, antara lain:
- Program pelatihan dalam rangka - Ruang lingkup
meningkatkan kompetensi Direksi. pekerjaan dan
 Komite Audit , antara lain: tanggung jawab
- Nama, jabatan, riwayat hidup singkat, masing-masing
anggota komite audit anggota Direksi,
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran - Pengungkapan
Komite Audit, prosedur
- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan penetapan dan
Komite Audit, besarnya
- Independensi anggota Komite Audit. remunerasi anggota
 Fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi Direksi, yang
,antara lain: meliputi gaji,
- Nama, jabatan, riwayat hidup singkat, fasilitas, dan/atau
anggota komite audit tunjangan lain yang
- Independensi anggota komite nominasi dan diterima dari
remunerasi Perusahaan yang
- Uraian pelaksanaan kegiatan komite bersangkutan,
nominasi dan remunerasi - Frekuensi
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Pertemuan,
Komite nominasi dan remunerasi, - Tingkat kehadiran
 Komite Manajemen Risiko, antara lain: anggota Direksi
- Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat dalam pertemuan,
anggota Komite Audit, - Program pelatihan
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran dalam rangka
Komite Audit, meningkatkan
- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan kompetensi Direksi.

268
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Komite Audit,  Komite Audit memuat
- Independensi anggota Komite Audit antara lain:
 Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan - Nama, jabatan,
, antara lain: riwayat hidup
- Nama dan riwayat jabatan singkat singkat, anggota
Sekretaris Perusahaan, komite audit
- Uraian pelaksanaan tugas sekretaris - Frekuensi
Perusahaan pertemuan dan
 Uraian mengenai pelaksanaan pengawasan tingkat kehadiran
dan pengendalian intern (internal audit and Komite Audit,
control) - Laporan singkat
 Uraian tentang Unit Audit Internal, antara lain: pelaksanaan
- Informasi tentang keberadaan Satuan kegiatan Komite
Pengawasan Intern, Audit,
- Penjelasan tentang Piagam Satuan - Independensi
Pengawasan Intern; anggota Komite
- Penjelasan mengenai tugas dan tanggung Audit.
jawab Satuan Pengawasan Intern  Fungsi Komite
- Uraian pelaksanaan kegiatan Satuan Nominasi dan
Pengawasan Intern, Remunerasi memuat
- Nama dan riwayat hidup singkat Kepala antara lain:
Satuan Pengawasan Intern. - Nama, jabatan,
 Uraian mengenai manajemen risiko, antara riwayat hidup
lain singkat, anggota
- Penjelasan mengenai risiko-risiko yang komite audit
dihadapi perusahaan - Independensi
- Upaya untuk mengelola risiko tersebut anggota komite
 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang nominasi dan
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab remunerasi

269
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
sosial Perusahaan terutama mengenai - Uraian pelaksanaan
komitmen Perusahaan terhadap perlindungan kegiatan komite
Produk dan Konsumen, antara lain informasi nominasi dan
tentang: remunerasi
- Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen - Frekuensi
- Program peningkatan layanan kepada pertemuan dan
Konsumen, tingkat kehadiran
- Biaya yang telah dikeluarkan. Komite nominasi
 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dan remunerasi,
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab  Komite Manajemen
sosial Perusahaan terutama mengenai Risiko memuat antara
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan lain:
yang telah dilakukan, antara lain informasi - Nama, jabatan, dan
tentang: riwayat hidup
- Program mitra usaha binaan perusahaan singkat anggota
- Program Pengembangan Pendidikan Komite Audit,
- Program perbaikan kesehatan - Frekuensi
- Program Pengembangan seni budaya pertemuan dan
- Biaya yang dikeluarkan. tingkat kehadiran
 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang Komite Audit,
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab - Laporan singkat
sosial Perusahaan terutama aktivitas pelaksanaan
lingkungan, antara lain informasi tentang: kegiatan Komite
- Aktivitas pelestarian lingkungan, Audit,
- Aktivitas pengelolaan lingkungan, - Independensi
- Sertifikasi Lingkungan, anggota Komite
- Biaya yang telah dikeluarkan. Audit
 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh  Uraian tugas dan
Perusahaan, antara lain: fungsi Sekretaris

270
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Pokok perkara/gugatan; Perusahaan memuat
- Kasus posisi; antara lain:
- Status penyelesaian perkara/gugatan; - Nama dan riwayat
- Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan jabatan singkat
Perusahaan. Sekretaris
 Etika Perusahaan, antara lain: Perusahaan,
- Keberadaan Pedoman Perilaku; - Uraian
- Isi Pedoman Perilaku; pelaksanaan tugas
- Penyebaran Pedoman Perilaku kepada sekretaris
karyawan dan upaya penegakannya; Perusahaan
- Pernyataan mengenai budaya Perusahaan  Uraian mengenai
(corporate culture) yang dimiliki pelaksanaan
Perusahaan. pengawasan dan
 Akses informasi dan data Perusahaan, yaitu pengendalian intern.
uraian mengenai tersedianya akses informasi  Uraian tentang Unit
dan data Perusahaan kepada publik, misalnya Audit Internal memuat
melalui website Perusahaan, media masa, antara lain:
mailing list, buletin dsb. - Informasi tentang
keberadaan Satuan
Pengawasan Intern,
- Penjelasan tentang
Piagam Satuan
Pengawasan Intern;
- Penjelasan
mengenai tugas dan
tanggung jawab
Satuan Pengawasan
Intern
- Uraian pelaksanaan

271
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
kegiatan Satuan
Pengawasan Intern,
- Nama dan riwayat
hidup singkat
Kepala Satuan
Pengawasan Intern.
 Uraian mengenai
manajemen risiko
antara lain
- Penjelasan
mengenai risiko-
risiko yang
dihadapi
perusahaan
- Upaya untuk
mengelola risiko
tersebut
 Uraian mengenai
aktivitas dan biaya
yang dikeluarkan
berkaitan dengan
tanggung jawab sosial
Perusahaan terutama
mengenai komitmen
Perusahaan terhadap
perlindungan Produk
dan Konsumen
memuat antara lain
informasi tentang:

272
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Pembentukan Pusat
Pengaduan
Konsumen
- Program
peningkatan
layanan kepada
Konsumen,
- Biaya yang telah
dikeluarkan.
 Uraian mengenai
aktivitas dan biaya
yang dikeluarkan
berkaitan dengan
tanggung jawab sosial
Perusahaan terutama
mengenai
Pengembangan Sosial
dan Kemasyarakatan
yang telah dilakukan,
memuat antara lain
informasi tentang:
- Program mitra
usaha binaan
perusahaan
- Program
Pengembangan
Pendidikan
- Program perbaikan
kesehatan

273
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Program
Pengembangan seni
budaya
- Biaya yang
dikeluarkan.
 Uraian mengenai
aktivitas dan biaya
yang dikeluarkan
berkaitan dengan
tanggung jawab sosial
Perusahaan terutama
aktivitas lingkungan,
memuat antara lain
informasi tentang:
- Aktivitas pelestarian
lingkungan,
- Aktivitas
pengelolaan
lingkungan,
- Sertifikasi
Lingkungan,
- Biaya yang telah
dikeluarkan.
 Perkara penting yang
sedang dihadapi oleh
Perusahaan memuat
antara lain:
- Pokok
perkara/gugatan;

274
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
- Kasus posisi;
- Status penyelesaian
perkara/gugatan;
- Pengaruhnya
terhadap kondisi
keuangan
Perusahaan.
 Etika Perusahaan,
antara lain:
- Keberadaan
Pedoman Perilaku;
- Isi Pedoman
Perilaku;
- Penyebaran
Pedoman Perilaku
kepada karyawan
dan upaya
penegakannya;
- Pernyataan
mengenai budaya
Perusahaan
(corporate culture)
yang dimiliki
Perusahaan.
 Akses informasi dan
data Perusahaan, yaitu
uraian mengenai
tersedianya akses
informasi dan data

275
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
Perusahaan kepada
publik, misalnya
melalui website
Perusahaan, media
masa, mailing list,
buletin dsb.

149. Laporan Tahunan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,363 0,00 0,000


memuat bagian - - -
tersendiri mengenai
Laporan Keuangan. Kelemahan: Rekomendasi:
Perusahaan belum menyusun Laporan Tahunan, Laporan Tahunan
sehingga belum dapat dianalisis terkait mengungkapkan informasi
Pengungkapkan informasi Laporan Keuangan Laporan Keuangan yaitu:
antara lain mengenai:  Surat Pernyataan
 Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Direksi tentang
Jawab Direksi atas Laporan Keuangan sesuai Tanggung Jawab Direksi
dengan Peraturan Bapepam. atas Laporan Keuangan
 Opini akuntan atas Laporan Keuangan adalah sesuai dengan
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Peraturan Bapepam.
 Deskiripsi Auditor Independen di Opini  Opini akuntan atas
memuat antara lain: Laporan Keuangan
- Nama dan tanda tangan, adalah Wajar Tanpa
- Tanggal Laporan Audit, Pengecualian (WTP).
- Nomor Izin Kantor Akuntan Publik (KAP).  Deskiripsi Auditor
 Laporan Keuangan yang lengkap, yaitu: Independen di Opini
Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan memuat antara lain:
Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan - Nama dan
Arus Kas, dan catatan atas laporan keuangan tanda tangan,

276
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
serta disajikan untuk jangka waktu 2 (dua) - Tanggal
tahun terakhir. Laporan Audit,
 Penyajian Laporan Keuangan sesuai ketentuan - Nomor Izin Kantor
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang Akuntan Publik
ditertibkan Bapepam LK dan/atau institusi yang (KAP).
berwenang.  Laporan Keuangan
yang lengkap, yaitu:
Laporan Posisi
Keuangan (Neraca),
Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus
Kas, dan catatan atas
laporan keuangan serta
disajikan untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun
terakhir.
 Penyajian Laporan
Keuangan sesuai
ketentuan Pedoman
Penyajian Laporan
Keuangan yang
ditertibkan Bapepam
LK dan/atau institusi
yang berwenang.

277
Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
41. Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainya. 2,904 0,000
150. Perusahaan mengikuti Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,452 0,00 0,000
Annual Report Award - - -
(ARA).
Kelemahan: Rekomendasi:
 Tahun 2017, Perusahaan belum mengikuti  Mengikuti kompetisi
kompetisi tingkat nasional Annual Report Award ARA dengan muatan
(ARA). dan kualitas terbaik
 Perusahaan belum meraih juara ARA. sehingga dapat meraih
juara.
151. Penghargaan atau Kekuatan: Referensi: Hambatan: 1,452 0,00 0,000
award lainnya. - - -

Kelemahan: Rekomendasi:
 Perusahaan belum berpartisipasi dan  Perusahaan
memperoleh penghargaan CSR (Sustainability berpartisipasi dalam
Reporting Award) dan sejenisnya. penghargaan CSR
 Perusahaan belum memperoleh penghargaan (Sustainability Reporting
lain di bidang publikasi dan keterbukaan Award) dan sejenisnya.
informasi.  Perusahaan
memperbaiki kualitas
informasi dan media
publikasi serta
mengikuti kompetisi
yang relevan, sehingga
meraih penghargaan
dibidang tersebut.
TOTAL SKOR 9,000 21,423 1,928

278
BAB VI
Aspek Lainnya

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Bab VI Aspek Lainnya

BAB VI. ASPEK LAINNYA

IDENTIFIKASI PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN TINGKAT
REFERENSI HAMBATAN DAN BOBOT
INDIKATOR ASSESSMENT KELEMAHAN PENERAPAN GCG) PEMENU- SKOR
USULAN REKOMENDASI (%)
HAN
VI. ASPEK LAINNYA
42. Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi Perusahaan lainnya di Indonesia. 5,000 0,000
152. Perusahaan memiliki Kekuatan: Referensi: Hambatan: 5,000 0,00 0,000
bidang/area yang Aspek tidak diberikan nilai karena pencapaian skor - -
menjadi best practices GCG < 85%.
di industrinya atau
menjadi tujuan Rekomendasi:
benchmark bagi Kelemahan: -
Perusahaan lain). -
Bidang/area tersebut
dapat terdiri dari
produk, proses, fungsi
pendukung, kinerja
organisasi, dan strategi.
43. Praktik Tata Kelola menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Pedoman Penerapan (5,000) 0,000
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Pedoman Umum
Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.
153. Terdapat penyimpangan Kekuatan: Referensi: Hambatan: (5,000) 0,00 0,000
dari prinsip-prinsip Tata Tidak terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip - -
Kelola Perusahaan yang Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Baik. Kelemahan: Rekomendasi:
- -
TOTAL SKOR 5,000 0,00 0,000

279
Lampiran

Self Assessment GCG PT Akses Pelabuhan Indonesia


Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2017
Lampiran I

RINGKASAN HASIL PENILAIAN


SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR PARAMETER BOBOT CAPAIAN TAHUN 2017 PENJELASAN


SKOR % CAPAIAN
I Komitmen terhadap Penerapan Tata 7.000 3.311 47.293 Tidak Baik
Kelola Perusahaan yang Baik secara
Berkelanjutan
II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik 9.000 7.478 83.094 Baik
Modal
III Dewan Komisaris 35.000 18.282 52.233 Kurang Baik
IV Direksi 35.000 18.237 52.107 Kurang Baik
V Pengungkapan Informasi dan 9.000 1.928 21.423 Tidak Baik
Transparansi
VI Aspek Lainnya 5.000 0.000 0.000 -
SKOR KESELURUHAN 100.000 49.236 49.236 Tidak Baik
KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG Tidak Baik

Mengetahui:

Direktur Utama Komisaris Utama

(………………………...) (………………………...)
Lampiran II

DAFTAR CAPAIAN PENERAPAN GCG PER INDIKATOR


SELF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

Capaian Tahun 2016


Jumlah
INDIKATOR Bobot Capaian
Parameter
Skor (%)
(1) (2) (3) (4) (4)/(3)
I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN YANG BAIK SECARA BERKELANJUTAN
1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan 2 1.218 1.218 100.000
yang Baik (GCG Code ) dan Pedoman Perilaku (Code of
Conduct ).
2 Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola 2 1.217 0.381 31.265
Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara
konsisten.
3 Perusahaan melakukan pengukuran terhadap 2 0.608 0.304 50.000
penerapan Tata
4 Perusahaan Kelola Perusahaan
melakukan koordinasiyang Baik.
pengelolaan dan 3 1.370 1.370 100.000
administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN).
5 Perusahaan melaksanakan program pengendalian 3 1.370 0.038 2.774
gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku.
6 Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem 3 1.217 0.000 -
pelaporan atas dugaan penyimpangan pada
Perusahaan yang bersangkutan.
Jumlah Skor Aspek I 15 7.000 3.311 47.293
II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL
7 RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian 6 2.423 2.077 85.720
Direksi.
8 RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian 5 1.731 1.125 64.999
Dewan Komisaris.
9 RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk 3 1.385 1.255 90.623
menjaga kepentingan dalam jangka panjang dan jangka
pendek sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan/atau Anggaran Dasar.
10 RUPS memberikan persetujuan Laporan Tahunan 6 2.077 1.753 84.377
termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas
pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan
perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.
11 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang 2 0.519 0.519 100.000

terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan.


12 Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola 3 0.865 0.750 86.667
Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya.
Lampiran II

Jumlah Skor Aspek II 25 9.000 7.478 83.094


III. DEWAN KOMISARIS
13 Dewan Komisaris melaksanakan program 2 1.348 0.449 33.333
pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
14 Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, 4 2.127 1.247 58.608
wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta
menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
15 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas 2 2.904 1.177 40.537
rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh
Direksi.
16 Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi 9 9.593 5.576 58.124

atas implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan.


17 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap 6 6.479 3.987 61.544
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan
Perusahaan.
18 Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap 2 1.504 0.950 63.161
pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak
perusahaan/perusahaan patungan.
19 Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota 3 2.438 1.591 65.258
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial)
dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai
ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan
kinerja Direksi.
20 Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap 1 0.571 0.190 33.333
potensi benturan kepentingan yang menyangkut
dirinya.
21 Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa 2 1.659 0.415 25.000
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah
diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
22 Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan 3 1.349 0.510 37.824
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
23 Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris 4 2.593 2.031 78.336
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan
Komisaris.
24 Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris 5 2.438 0.161 6.594
yang efektif.
Jumlah Skor Aspek III 43 35.000 18.282 52.233
IV. DIREKSI
25 Direksi melaksanakan program pelatihan/ 2 1.089 0.363 33.333
pembelajaran secara berkelanjutan.
26 Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang 3 1.867 1.089 58.329
dan tanggung jawab secara jelas.
27 Direksi menyusun perencanaan Perusahaan. 5 4.044 3.430 84.812
Lampiran II

28 Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja 11 8.089 3.889 48.080


Perusahaan.
29 Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan 4 3.266 0.622 19.051
keuangan terhadap implementasi rencana dan
kebijakan Perusahaan.
30 Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai 2 0.778 0.778 100.000
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan Anggaran Dasar.
31 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi 8 6.689 2.525 37.745
Perusahaan dan stakeholders.
32 Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan 2 1.089 0.467 42.853
kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah
Direksi.
33 Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan 2 1.089 0.871 80.009
keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham tepat waktu.
34 Direksi menyelengggarakan rapat Direksi dan 5 1.556 1.323 84.994
menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
35 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern 3 1.711 0.140 8.171
yang berkualitas oleh Direksi.
36 Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris 3 1.711 0.855 49.981
Perusahaan yang berkualitas dan efektif.
37 Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS 2 2.022 1.886 93.268
lainnya sesuai peraturan Perundang-undangan.
Jumlah Skor Aspek IV 52 35.000 18.237 52.107
V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
38 Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan 2 0.435 0.036 8.333
kepada stakeholders.
39 Perusahaan menyediakan bagi stakeholders akses atas 5 2.320 1.892 81.545
informasi Perusahaan yang relevan, memadai, dan
tepat waktu dan berkala.
40 Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam 7 3.341 0.000 -
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
41 Perusahaan memperoleh penghargaan atau award 2 2.904 0.000 -
dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.
Jumlah Skor Aspek V 16 9.000 1.928 21.423
Jumlah Skor ( I + II + III + IV + V) 95.000 49.236 51.827
VI. ASPEK LAINNYA
42 Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau 1 5.000 0.000 0.00

benchmark bagi Perusahaan lainnya di Indonesia.


Lampiran II

43 Praktik Tata Kelola menyimpang dari prinsip-prinsip 1 5.000 0.00 0.00


Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Pedoman
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governace ) pada Badan Usaha Milik Negara,
Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan
lainnya.
Jumlah Skor Aspek VI 2 5.000 0.000 0.000
JUMLAH SKOR KESELURUHAN ( I + II + III + IV + V + VI ) 153 100.000 49.236 49.236
Lampiran III

DAFTAR CAPAIAN PENERAPAN GCG PER ALAT UJI


ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN
PT AKSES PELABUHAN INDONESIA
TAHUN 2017

Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

Kesimpulan/Penilaian
Tingkat
ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
Bobot Pemenuh Skor
an
(1) (2) (3) (4)
I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
YANG BAIK SECARA BERKELANJUTAN
1. Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
1.218 1.218
(GCG Code ) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (GCG Code ) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara 0.609 1.00 0.609
berkala.
(1) Terdapat Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
1.00
(GCG Code ).
(2) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code)
1.00
ditandatangani oleh organ BUMN atau dikukuhkan RUPS.
(3) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code)
paling sedikit mengacu kepada Pedoman Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate 1.00
Governance ) bagi Badan Usaha Milik Negara, Pedoman
Sektoral (jika ada) dan/atau peraturan sektoral.
(4) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code )
ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala. (N/A) 1.00

2 Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan


0.609 1.00 0.609
dimutakhirkan secara berkala.
(1) Terdapat Pedoman Perilaku (Code of Conduct ). 1.00
(2) Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ditandatangani oleh
1.00
Direksi dan Dewan Komisaris.
(3) Muatan Pedoman Perilaku. 1.00
(4) Pedoman Perilaku ditinjau dan dimutakhirkan secara
1.00
berkala.
2. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang
1.217 0.381
Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten.
3 Direksi menunjuk seorang Direksi sebagai penanggung jawab
dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan 0.456 - 0.000
yang Baik.
Lampiran III

(1) Terdapat seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh


rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam
-
penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik.
(2) Tugas anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi
sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan -
pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
(3) Terdapat laporan mengenai pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik yang disampaikan kepada RUPS -
dan Dewan Komisaris minimal sekali dalam setahun.
4 Perusahaan menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code ) dan 0.761 0.50 0.381
Pedoman Perilaku.
(1) Terdapat kebijakan dan panduan tambahan yang dapat
memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai praktik
yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG Code ). Kebijakan dan panduan tambahan 1.00
tersebut dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada
Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan
pejabat satu tingkat di bawah Direksi.
(2) Terdapat kebijakan dan panduan tambahan yang dapat
memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai
perkara yang terdapat dalam Pedoman Perilaku.
-
Kebijakan dan panduan tersebut dikomunikasikan dan
disosialisasikan kepada organ pendukung Dewan
Komisaris dan karyawan perusahaan.
(3) Seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris
menandatangani komitmen untuk mematuhi Pedoman 1.00
Perilaku.
(4) Karyawan menandatangani secara berkala Pernyataan
1.00
kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku.
(5) Tingkat pemahaman yang baik terhadap Pedoman Tata
Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku oleh
-
Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan
karyawan perusahaan.
(6) Pedoman Perilaku dan peraturan teknis/pedoman
pelaksanaannya termasuk menjadi materi dalam proses -
induction (pengenalan) bagi karyawan baru.
3. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata
0.608 0.304
Kelola Perusahaan yang Baik.
5 Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan
0.304 0.50 0.152
Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara berkala.
(1) Perusahaan wajib melakukan pengukuran terhadap
1.00
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
(2) Hasil assessment /penilaian dan evaluasi dilaporkan
-
dalam Laporan Tahunan.
Lampiran III

6 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah


satu Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam 0.304 0.50 0.152
kontrak manajemen.
(1) Terdapat KPI mengenai pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik yang dituangkan dalam Kontrak 1.00
Manajemen.
(2) Tingkat pencapaian yang memadai atas KPI mengenai
-
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik tersebut.
4. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi
1.370 1.370
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
7 Perusahaan memiliki kebijakan tentang kepatuhan pelaporan
harta kekayaan penyelenggara negara bagi Dewan
0.609 1.00 0.609
Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi dan pejabat satu tingkat
di bawah Direksi.
(1) Terdapat kebijakan/SOP tentang pengelolaan terhadap
1.00
kepatuhan dan penyampaian LHKPN.
(2) Terdapat keputusan Direksi tentang Jabatan dalam

organisasi BUMN yang ditetapkan sebagai Penyelenggara 1.00

Negara yang wajib menyampaikan LHKPN kepada KPK.


(3) Terdapat keputusan Direksi tentang pejabat Perusahaan
yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan KPK
1.00
berkaitan dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan
Perusahaan.
(4) Terdapat kebijakan/peraturan mengenai pemberian
sanksi terhadap Penyelenggara Negara yang belum
1.00
menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
8 Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP
tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara 0.304 1.00 0.304
negara.
(1) Terdapat pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis
1.00
tentang LHKPN kepada pegawai terkait.
(2) Penyelenggara Negara mampu menyusun LHKPN secara
tepat waktu sesuai peraturan perundangan-undangan 1.00
yang berlaku.
9 Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan
0.457 1.00 0.457
pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara.
(1) Tingkat kepatuhan Penyelenggara Negara di perusahaan
1.00
dalam menyampaikan LHKPN.
(2) Terdapat pelaporan berkala tentang perkembangan
pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN kepada 1.00
KPK.
(3) Terdapat pemberian teguran/sanksi bagi penyelenggara
negara yang belum/tidak menyampaikan LHKPN sesuai 1.00
peraturan perundang-undangan.
Lampiran III

5. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai


1.370 0.038
ketentuan yang berlaku.
10 Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang
0.304 0.13 0.038
Pengendalian Gratifikasi.
(1) Terdapat kebijakan/ketentuan tentang pengendalian
0.25
gratifikasi.
(2) Kebijakan/ketentuan tentang pengendalian gratifikasi
yang meliputi komitmen Dewan Komisaris dan Direksi,
ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi, fungsi yang
-
ditugaskan mengelola gratifikasi, mekanisme pelaporan
gratifikasi, pemantauan atas pelaksanaan dan sanksi atas
penyimpangan ketentuan gratifikasi.
11 Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan
pemahaman terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian 0.609 - 0.000
Gratifikasi.
(1) Terdapat pelaksanaan komunikasi dan sosialisasi tentang
Pengendalian Gratifikasi kepada Dewan Komisaris, Direksi -
dan karyawan perusahaan.
(2) Terdapat kegiatan pendistribusian ketentuan dan
-
perangkat Pengendalian di lingkungan perusahaan.
(3) Tingkat pemahaman Dewan Komisaris, Direksi dan
karyawan yang memadai terhadap kebijakan -
pengendalian gratifikasi.
(4) Terdapat kegiatan diseminasi tentang pengendalian
-
gratifikasi kepada stakeholders perusahaan.
12 Perusahaan mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi. 0.457 - 0.000
(1) Terdapat kegiatan pengelolaan gratifikasi yang sesuai
-
dengan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Terdapat pelaporan tentang pengendalian gratifikasi di
-
lingkungan perusahaan.
(3) Terdapat peninjauan dan penyempurnaan berkala
-
terhadap perangkat pendukung.
6. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas
1.217 - 0.000
dugaan penyimpangan pada Perusahaan yang bersangkutan.
13 Perusahaan memiliki kebijakan tentang sistem pelaporan atas
0.304 - 0.000
dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing
system ).
(1) Terdapat kebijakan mengenai pelaporan atas dugaan
penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing -
system ).
(2) Materi pedoman penerapan sistem pelaporan
-
pelanggaran (whistle blowing system ).
14 Perusahaan melaksankan kegiatan untuk memberikan
pemahaman atas kebijakan sistem pelaporan atas dugaan 0.304 - 0.000
penyimpangan (whistle blowing system ).
(1) Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing
-
system kepada karyawan Perusahaan
Lampiran III

(2) Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing


-
system kepada stakeholder Perusahaan.
15 Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas
dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing 0.609 - 0.000
system ).
(1) Terdapat sarana/media Perusahaan yang memadai untuk
mendukung pelaksanaan kebijakan whistle blowing -
system.
(2) Terdapat penanganan/tindak lanjut sesuai dengan
-
kebijakan atas pengaduan yang diterima Perusahaan.
(3) Terdapat pelaporan atas pelaksanaan kebijakan tentang
pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan -
(whistle blowing system ).
(4) Terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara -
berkala.
Jumlah Skor 7.000 47.293 3.311
Lampiran III

Aspek Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)/Pemilik Modal

Kesimpulan/Penilaian
Tingkat
ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
Bobot Pemenuh Skor
an
(1) (2) (3) (4)
II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS
7. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi. 2.423 2.077
16 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan
0.346 0.50 0.173
pemberhentian Direksi.
(1) Terdapat pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi.
1.00

(2) Materi pedoman pengangkatan dan pemberhentian. -


17 Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon
0.692 0.75 0.519
Anggota Direksi.
(1) Terdapat Daftar Bakal Calon yang disetujui oleh Menteri
Negara BUMN dan berisikan nama-nama yang diperoleh
0.75
melalui proses penjaringan dalam rangka memperoleh calon
Direksi.
(2) Seluruh Bakal Calon yang disetujui oleh Menteri Negara BUMN

diundang secara tertulis oleh Tim dan mengikuti Uji Kelayakan 0.75

dan Kepatuhan (UKK) sesuai ketentuan yang berlaku.


(3) Terdapat penetapan hasil akhir UKK dan Evaluasi oleh Tim dan
0.75
disampaikan kepada Menteri Negara BUMN.
(4) Pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan. 0.75
(5) Anggota Direksi tercantum dalam penetapan hasil UKK dan
0.75
Evaluasi yang disampaikan oleh Tim.
18 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengangkatan Anggota dan
0.520 1.00 0.520
Komposisi Direksi.
(1) Pengangkatan Direksi. 1.00
(2) Pembidangan tugas Direksi ditetapkan dalam Surat Keputusan
tentang penunjukan Direksi dan/atau Berita Acara 1.00
RUPS/Pelantikan Direksi.
(3) Komposisi Direksi. 1.00
19 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap
0.346 1.00 0.346
jabatan bagi Anggota Direksi.
(1) Pemegang Saham/RUPS menetapkan ketentuan mengenai
jenis-jenis jabatan rangkap Anggota Direksi yang menimbulkan 1.00
benturan kepentingan.
Lampiran III

(2) Ketentuan perangkapan jabatan yang menimbulkan benturan


kepentingan tersebut termasuk jenis-jenis perangkapan
jabatan dan pengaturan/mekanisme pengunduran diri dari
1.00
jabatan rangkap tersebut atau jabatan Anggota Direksi, yang
paling lambat 30 hari sejak terjadi perangkapan jabatan
tersebut.
20 Pemegang Saham/RUPS memberhentikan Anggota Direksi sesuai
0.173 1.00 0.173
dengan peraturan perundang-undangan.
(1) Penetapan pemberhentian Anggota Direksi dilakukan dengan
keputusan Menteri, Penetapan pemberhentian Anggota Direksi
Persero dapat dilakukan dengan keputusan RUPS secara fisik, 1.00
keputusan Menteri selaku RUPS, dan keputusan seluruh
Pemegang Saham di luar RUPS.
(2) Tahapan pemberhentian Anggota Direksi. 1.00
(3) Keputusan RUPS/Pemegang Saham memuat alasan
1.00
pemberhentian.
21 Pemegang Saham/RUPS memberikan respon terhadap lowongan
jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan 0.346 1.00 0.346
Komisaris.
(1) Pemegang Saham/RUPS memberikan respon/tanggapan atas
pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris;
1.00
diantaranya dapat berupa pemanggilan untuk penjelasan
mengenai pemberhentian sementara Anggota Direksi tersebut.
(2) Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakan 1.00
RUPS.
(3) Dalam RUPS tersebut, Anggota Direksi yang bersangkutan
1.00
diberi kesempatan untuk membela diri.
(4) RUPS mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian
sementara tersebut. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan
pemberhentian sementara, Anggota Direksi yang bersangkutan
diberhentikan untuk seterusnya. Dalam hal jangka waktu 30 1.00
(tiga puluh) hari telah lewat RUPS tidak diselenggarakan, atau
RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian
sementara tersebut menjadi batal.
8. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris. 1.731 1.125
22 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan
0.346 0.50 0.173
pemberhentian Dewan Komisaris.
(1) Terdapat pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan
1.00
Komisaris.
(2) Pedoman pengangkatan dan pemberhentian, diantaranya
mengatur mengenai: (a) penjaringan atau nominasi calon
-
Anggota Dewan Komisaris; (b) penilaian bagi calon Anggota
Dewan Komisaris.
Lampiran III

23 Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon


0.519 0.75 0.389
Anggota Dewan Komisaris.
(1) Pemegang Saham/RUPS mencari usulan calon Anggota Dewan
0.75
Komisaris.
(2) Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap
0.75
Calon Dewan Komisaris.
(3) Penilaian mencakup semua kriteria penilaian Dewan Komisaris
yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan di
bidang BUMN (penilaian terhadap persyaratan integritas,
dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen dan 0.75
memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha
Perusahaan). Proses penilaian calon Dewan Komisaris didukung
dengan Berita Acara Penilaian.
(4) Penetapan Dewan Komisaris terpilih berdasarkan hasil akhir
0.75
penilaian.
24 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan
0.347 0.63 0.217
Dewan Komisaris dan komposisinya.
(1) Pengangkatan Dewan Komisaris. 1.00
(2) Komposisi Dewan Komisaris. 0.25
25 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap
0.346 0.50 0.173
jabatan bagi Dewan Komisaris.
(1) Terdapat keputusan RUPS Perusahaan (untuk perum)/
Anggaran Dasar (AD) /Peraturan lainnya yang mengatur dan
-
menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang
boleh dipegang oleh seorang Anggota Dewan Komisaris.
(2) Terdapat keputusan RUPS menetapkan jabatan-jabatan yang
menimbulkan benturan kepentingan, sesuai dengan peraturan 1.00
perundang-undangan yang berlaku.
26 Pemegang Saham/RUPS menghentikan Dewan Komisaris sesuai
0.173 1.00 0.173
dengan peraturan perundang-undangan.
(1) Penetapan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dilakukan
dengan keputusan Menteri; Penetapan pemberhentian
Anggota Dewan Komisaris dapat dilakukan dengan keputusan 1.00
RUPS secara fisik, keputusan Menteri selaku RUPS, dan
keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS.
Lampiran III

(2) Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu-waktu


berdasarkan keputusan RUPS dan/atau keputusan Menteri
dengan menyebutkan alasannya, dengan melalui tahapan: (1)
Rencana pemberhentian Anggota Dewan Komisaris
diberitahukan kepada yang bersangkutan secara lisan atau
tertulis oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.; (2)
1.00
Keputusan pemberhentian karena alasan-alasan: (a) tidak
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; (b) tidak
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan/atau ketentuan Anggaran Dasar, (c) terlibat dalam
tindakan yang merugikan BUMN dan/atau negara, diambil
setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
9. RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga
kepentingan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan 1.385 1.255
peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.
27 Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Jangka
0.519 0.88 0.454
Panjang Perusahaan (RJPP) atau Revisi RJPP.
(1) Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penyusunan
1.00
RJPP.
(2) Pemegang Saham/RUPS melakukan pembahasan/ pengkajian
1.00
terhadap rancangan RJPP atau Revisi RJPP.
(3) Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan/ persetujuan
0.50
terhadap rancangan RJPP atau Revisi RJPP.
(4) Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP atau Revisi RJPP
1.00
dilaksanakan tepat waktu.
28 Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Kerja dan
0.520 0.88 0.455
Anggaran Perusahaan (RKAP).
(1) Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penyusunan
0.50
RKAP.
(2) Pemegang Saham/RUPS melakukan pembahasan/
1.00
pengkajian/penalaahan terhadap rancangan RKAP.
(3) Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan/ persetujuan
1.00
terhadap rancangan RKAP.
(4) RUPS memberikan pengesahan/persetujuan rancangan RKAP
1.00
tepat waktu.
29 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan atas
usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan 0.346 1.00 0.346
RUPS.
(1) Pemegang Saham/RUPS melakukan pembahasan/
pengkajian/penelaahan terhadap usulan Direksi yang perlu 1.00
mendapat persetujuan/keputusan RUPS/Pemegang Saham.
(2) Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan
1.00
terhadap usulan Direksi.
Lampiran III

(3) Persetujuan/keputusan oleh Pemegang Saham/RUPS


dilaksanakan tepat waktu, paling lambat 30 hari untuk
KSO/BOT dan maksimal 7 hari untuk pelepasan aset setelah
1.00
dokumen usulan dan penjelasan diterima secara lengkap sesuai
dengan yang diperlukan oleh RUPS/Pemegang Saham dalam
mengambil keputusan.
10. RUPS memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan

laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai 2.077 1.753

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.


30 RUPS memberikan penilaian terhadap kinerja Direksi dan kinerja
0.346 0.25 0.087
Dewan Komisaris.
(1) Penilaian kinerja Direksi. 0.50
(2) Penilaian kinerja Dewan Komisaris. 0,50
31 RUPS menetapkan gaji/honorarium tunjangan, fasilitas dan
0.346 1.00 0.346
tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
(1) Penetapan gaji/honorarium, tunjangan, dan fasilitas. 1.00
(2) Penetapan Tantiem/Insentif Kinerja. 1.00
32 Pemegang Saham/RUPS menetapkan auditor eksternal yang
0.346 1.00 0.346
mengaudit Laporang Keuangan Perusahaan.
(1) Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penunjukan
1.00
audit eksternal.
(2) RUPS/Pemegang Saham melakukan
pembahasan/pengkajian/penelaahan terhadap calon-calon 1.00
Auditor Eksternal yang diajukan oleh Dewan Komisaris.
(3) Pemegang Saham/RUPS memutuskan penunjukan Auditor
Eksternal yang akan mengaudit laporan keuangan Perusahaan,
penetapan besarnya honorarium/imbal jasa untuk auditor 1.00
eksternal tersebut (Risalah RUPS jika dilakukan RUPS fisik, Surat
Keputusan jika dilakukan RUPS bukan fisik).
33 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan
termasuk pengesahan laporan keuangan Perusahaan, penetapan
besarnya honorarium/imbal jasa untuk auditor eksternal tersebut 0.520 0.88 0.455
(Risalah RUPS jika dilakukan RUPS fisik, Surat Keputusan jika
dilakukan RUPS bukan fisik).
(1) Terdapat pedoman penyusunan laporan tahunan (annual
report ) dan laporan tentang tugas pengawasan Dewan 1.00
Komisaris yang ditetapkan oleh Pemegang Saham/RUPS.
(2) Terdapat telaahan terhadap laporan tahunan (termasuk
laporan keuangan) dan laporan tugas pengawasan Dewan 1.00
Komisaris yang dilakukan oleh Pemegang Saham/RUPS.
Lampiran III

(3) Terdapat pemberian persetujuan Laporan Tahunan termasuk


pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan
Komisaris, yang dituangkan dalam risalah RUPS. 0.50

(4) Terdapat keputusan RUPS tentang memberikan/tidak


memberikan pembebasan tanggung jawab terhadap
1.00
pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan pengawasan
yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
34 Pemegang Saham/RUPS menetapkan penggunaan laba bersih. 0.346 1.00 0.346
(1) Terdapat pedoman/kebijakan dividen. 1.00
(2) Penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen
mempertimbangkan pengembangan usaha/investasi 1.00
Perusahaan.
(3) Penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen tidak
melanggar ketentuan perjanjian pinjaman atau ketentuan 1.00
penerbitan obligasi.
35 Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan terhadap
0.173 1.00 0.173
Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.
(1) RUPS/Keputusan Pemegang Saham untuk pengesahan laporan
tahunan dilaksanakan tepat waktu sesuai ketentuan, yang
1.00
paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku
yang lampau.
11. RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta
0.519 0.519
dapat dipertanggungjawabkan.
36 RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang Perseroan Terbatas tentang Perseroan Terbatas
0.173 1.00 0.173
dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan sehingga menghasilkan
keputusan yang sah.
(1) Ketua RUPS sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di
bidang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar 1.00
Perusahaan.
(2) Peserta rapat memenuhi kuorum sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan/atau 1.00
Anggaran Dasar Perusahaan.
37 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil. 0.346 1.00 0.346
(1) Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan
usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundang- 1.00
undangan.
(2) Dalam hal Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-
undangan mengharuskan adanya keputusan RUPS tentang hal-
hal yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, keputusan yang 1.00
diambil harus memperhatikan kepentingan wajar para
pemangku kepentingan.
Lampiran III

(3) RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil


keputusan kecuali semua Pemegang Saham hadir dan/atau
diwakili dalam RUPS dan menyetujui tambahan mata acara 1.00
RUPS. Keputusan atas mata acara tambahan tersebut harus
disetujui dengan suara bulat.
12. Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
0.865 0.750
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
38 Pemegang Saham memberikan arahan/pembinaan penerapan Tata
0.346 0.67 0.231
Kelola Perusahaan yang Baik kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
(1) Terdapat arahan Pemegang Saham dalam RUPS maupun dalam
keputusan Pemegang Saham tentang persetujuan 1.00
transaksional.
(2) Terdapat pembahasan dan evaluasi atas pelaksanaan Tata
1.00
Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan.
(3) Pemegang Saham melakukan upaya-upaya menindaklanjuti
area of improvement yang dihasilkan dari assessment atas
-
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada
Perusahaan yang bersangkutan.
39 Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional
0.173 1.00 0.173
Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.
(1) Tidak terdapat instruksi secara tertulis/surat/keputusan dari
Pemegang Saham yang bersifat transaksional/operasional yang
tidak berdasarkan usulan dari Direksi. Apabila ada
1.00
instruksi/surat/keputusan Pemegang Saham terkait dengan
operasional Perusahaan tanpa ada usulan Direksi, maka hal
tersebut merupakan intervensi Pemegang Saham.
40 Pemegang Saham merespon terhadap informasi yang diterima dari
Direksi dan/atau Dewan Komisaris mengenai gejala penurunan 0.346 1.00 0.346
kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan.
(1) RUPS/Pemegang Saham menetapkan sistem penerimaan
laporan mengenai gejala penurunan kinerja dari Direksi 1.00
dan/atau Dewan Komisaris.
(2) Pemagang Saham memberikan respon/tanggapan atas
informasi mengenai penurunan kinerja dan/atau kerugian
1.00
Perusahaan yang signifikan yang disampaikan oleh Dewan
Komisaris dan/atau Direksi.
Jumlah Skor 9.000 83.094 7.478
Lampiran III

Aspek Dewan Komisaris

Kesimpulan/Penilaian
Tingkat
ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
Bobot Pemenuh Skor
an
(1) (2) (3) (4)
III. DEWAN KOMISARIS
13. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/pembelajaran
1.348 0.449
secara berkelanjutan.
41 Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program pengenalan
0.674 0.33 0.225
yang diselenggarakan oleh Perusahaan.
(1) Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk
diadakan program pengenalan bagi Anggota Dewan Komisaris -
yang baru diangkat.
(2) Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti
0.50
program pengenalan Perusahaan.
(3) Tingkat kehadiran/keaktifan Anggota Dewan Komisaris dalam
0.50
mengikuti program pengenalan Perusahaan.
42 Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Anggota Dewan Komisaris sesuai 0.674 0.33 0.225
kebutuhan.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris tentang pelatihan bagi
1.00
Dewan Komisaris.
(2) Terdapat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan
-
bagi Anggota Dewan Komisaris.
(3) Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran. -
14. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan 2.127 1.247
untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
43 Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan melaksanakan pembagian
0.648 0.25 0.162
tugas diantara Anggota Dewan Komisaris.
(1) Terdapat ketentuan yang mengatur tentang kewajiban Dewan
Komisaris untuk melakukan pembagian tugas diantara Anggota 1.00
Dewan Komisaris.
(2) Terdapat penetapan Dewan Komisaris tentang pembagian
-
tugas diantara Anggota Dewan Komisaris.
(3) Pembagian tugas mencakup seluruh bidang tugas Direksi. -
(4) Terdapat penugasan Anggota Dewan Komisaris sebagai
-
ketua/wakil/Anggota Komite Dewan Komisaris.
44 Dewan Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan keputusan
0.493 1.00 0.493
Dewan Komisaris.
Lampiran III

(1) Terdapat pengaturan mengenai mekanisme pengambilan


keputusan Dewan Komisaris secara formal, terdiri dari (1)
pengambilan keputusan melalui rapat Dewan Komisaris; (2) 1.00
pengambilan keputusan di luar rapat (melalui sirkuler dan lain-
lain).
(2) Terdapat standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan
1.00
keputusan persetujuan terhadap usulan Direksi.
(3) Terdapat ketentuan tentang tingkat kesegeraan untuk
mengkomunikasikan keputusan Dewan Komisaris kepada 1.00
Direksi, maksimal 7 hari sejak disahkan/ ditandatangani.
45 Dewan Komisaris menyusun rencana kerja setiap tahun yang
membuat sasaran/target yang ingin dicapai dan melaporkan secara 0.493 0.20 0.099
tertulis kepada RUPS.
(1) Terdapat kebijakan mengenai penyusunan Rencana Kerja dan
1.00
Anggaran Tahunan Dewan Komisaris yang memadai.
(2) Terdapat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
-
Dewan Komisaris.
(3) Terdapat Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan
-
Komisaris yang dihasilkan dari pembahasan Dewan Komisaris.
(4) Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan
Komisaris kepada Direksi untuk dimasukkan sebagai bagian dari -
RKAP.
(5) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris
disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Saham untuk -
mendapatkan pengesahan.
46 Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi Perusahaan sesuai
0.493 1.00 0.493
kewenangannya.
(1) Terdapat kebijakan/pedoman Dewan Komisaris tentang
informasi yang harus disediakan oleh Direksi dan Kebijakan 1.00
tersebut disampaikan kepada Direksi.
(2) Substansi kebijakan/pedoman diantaranya memuat: bentuk
informasi yang disampaikan baik yang berkala maupun
1.00
insidentil, standar waktu penyampaiannya dan mekanisme
penyampaian informasi tersebut oleh Direksi.
(3) Jika Direksi tidak memenuhi kewajiban penyediaan informasi
kepada Dewan Komisaris, terdapat upaya komunikasi dengan
1.00
Direksi untuk meminta informasi yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tugasnya.
15. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan
2.904 1.177
RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
47 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP
1.296 0.35 0.454
yang disampaikan oleh Direksi.
Lampiran III

(1) Terdapat kebijakan mengenai mekanisme pemberian


persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan Komisaris terhadap 1.00
rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi.
(2) Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris yang berkaitan
-
dengan proses persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi.
(3) Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap rancangan RJPP
0.25
yang disampaikan oleh Direksi.
(4) Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran terhadap
rancangan RJPP dan disampaikan kepada RUPS untuk bahan 0.25
pertimbangan keputusan RUPS.
(5) Kualitas yang memadai atas tanggapan Dewan Komisaris
0.25
terhadap rancangan RJPP.
48 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas Rancangan RKAP
1.608 0.45 0.724
yang disampaikan oleh Direksi.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan
pemberian persetujuan/tanggapan/ pendapat Dewan
1.00
Komisaris terhadap rancangan RKAP yang disampaikan oleh
Direksi.
(2) Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris yang berkaitan
dengan proses persetujuan rancangan RKAP yang disampaikan -
Direksi.
(3) Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap rancangan RKAP
0.75
yang disampaikan oleh Direksi.
(4) Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran terhadap
rancangan RKAP dan disampaikan kepada RUPS untuk bahan -
pertimbangan keputusan RUPS.
(5) Kualitas yang memadai atas tanggapan Dewan Komisaris
0.50
terhadap rancangan RKAP.
16. Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas
9.593 5.576
implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan.
49 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang hal-hal penting
mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan
1.100 1.00 1.100
berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan secara tepat
waktu dan relevan.
(1) Terdapat kebijakan/kriteria yang ditetapkan Dewan Komisaris
mengenai informasi lingkungan bisnis dan permasalahannya
yang diperkirakan berdampak pada usaha Perusahaan dan 1.00
kinerja Perusahaan yang perlu mendapat perhatian Dewan
Komisaris.
(2) Terdapat penyediaan bahan bacaan/referensi yang
memudahkan Dewan Komisaris memperbaharui pengetahuan
tentang perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang 1.00
dihadapi Perusahaan dan/atau permintaan arahan dari Direksi
tentang permasalahan yang dihadapi Perusahaan.
Lampiran III

(3) Dewan Komisaris melakukan pembahasan internal mengenai


isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan 1.00
permasalahan yang dihadapi Perusahaan.
(4) Jika isu-isu perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya

yang mempengaruhi usaha Perusahaan, terdapat respon


1.00
Dewan Komisaris melakukan telaah kesesuaian visi dan misi

Perusahaan dengan perubahan lingkungan bisnis tersebut.


(5) Tidak terdapat permasalahan/tantangan (ancaman dan

peluang) yang terjadi dan berdampak signifikan terhadap 1.00


kinerja Perusahaan, yang tidak direspon oleh Dewan Komisaris.
50 Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon saran,
harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders (pelanggan,
0.789 1.00 0.789
pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung
kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh Direksi.
(1) Terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris untuk
merespon/menindaklanjuti saran, permasalahan atau keluhan
1.00
dari stakeholder dan menyampaikannya kepada Direksi
tentang saran penyelesaian yang diperlukan.
(2) Saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari
stakeholder dibahas secara intensif oleh Dewan Komisaris dan
N/A 1.00
pembahasan menghasilkan simpulan berupa saran
penyelesaian kepada Direksi.
(3) Penyampaian saran penyelesaian atas saran, harapan,
N/A 1.00
permasalahan dan keluhan kepada Direksi.
(4) Proses pembahasan atas saran, permasalahan atau keluhan
stakeholder yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
N/A 1.00
menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite
Dewan Komisaris).
(5) Tidak terdapat permasalahan hubungan dengan stakholder
yang berdampak pada kinerja Perusahaan, yang tidak dibahas N/A 1.00
dalam rapat Dewan Komisaris.
51 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang penguatan sistem
1.100 0.65 0.715
pengendalian intern Perusahaan.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem 1.00
pengendalian intern dan pelaksanaannya.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem 0.00
pengendalian intern dan pelaksanaannya.
Lampiran III

(3) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian


nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem pengendalian 0.75
intern dan pelaksanaannya.
(4) Dewan Komisaris menyampaikan arahan tentang peningkatan
1.00
efektivitas sistem pengendalian intern kepada Direksi.
(5) Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang
0.50
peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern.
52 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang manajemen risiko
1.100 0.70 0.770
Perusahaan.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko 1.00
Perusahaan dan pelaksanaannya.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan 0.00
manajemen risiko Perusahaan.
(3) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian
nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko 0.75
Perusahaan.
(4) Dewan Komisaris menyampaikan arahan tentang peningkatan
kualitas kebijakan dan pelaksanaan menajemen risiko 1.00
Perusahaan.
(5) Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang
0.75
manajemen risiko Perusahaan.
53 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang sistem teknologi
1.100 0.20 0.220
informasi yang digunakan Perusahaan.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem teknologi 1.00
informasi Perusahaan dan pelaksanaannya.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem teknologi 0.00
informasi Perusahaan dan pelaksanaannya.
(3) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian
nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi 0.00
informasi.
(4) Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi
0.00
tentang kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi.
(5) Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang
0.00
sistem teknologi informasi Perusahaan dan pelaksanaannya.
54 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan dan
1.101 0.25 0.275
pelaksanaan pengembangan karir.
Lampiran III

(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan


dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengelolaan
sumber daya manusia, khususnya tentang manajemen karir di 1.00
Perusahaan, sistem dan prosedur promosi, mutasi dan demosi
di Perusahaan dan pelaksanaan kebijakan tersebut.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat mengenai kebijakan sumber daya manusia 0.00
dan pelaksanaan kebijakan tersebut.
(3) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian
nasihat terhadap kebijakan suksesi manajemen dan 0.25
pelaksanaannya.
(4) Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi tentang
0.00
kebijakan suksesi manajemen dan pelaksanaannya.
(5) Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang
0.00
kebijakan suksesi manajemen dan pelaksanaannya.
55 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan akuntansi
dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi 1.101 0.25 0.275
yang berlaku umum di Indonesia SAK.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan
1.00
penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris melakukan pengawasan
terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan 0.00
keuangan serta penerapan kebijakan tersebut.
(3) Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai kebijakan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta 0.25
penerapannya.
(4) Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi
tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan -
keuangan beserta penerapannya.
(5) Kualitas memadai atas saran Dewan Komisaris atas kebijakan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta -
penerapannya.
56 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan
1.101 0.65 0.716
dan pelaksanaannya.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan barang 1.00
dan jasa beserta pelaksanannya.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan dan 0.00
pelaksanaannya.
(3) Dewan Komisaris melakukan pembahasan terhadap kebijakan
0.75
pengadaan dan pelaksanaannya.
Lampiran III

(4) Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi


tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya. 1.00

(5) Kualitas yang memadai atas saran Dewan Komisaris mengenai


0.50
kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.
57 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan
1.101 0.65 0.716
pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu dan 1.00
pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai tugas
pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu 0.00
dan pelayanan beserta pelaksanaannya.
(3) Dewan Komisaris melakukan pembahasan terhadap kebijkan
0.75
mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya.
(4) Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi
tentang kebijakan mutu dan pelayanan beserta 1.00
pelaksanaannya.
(5) Kualitas memadai atas saran Dewan Komisaris mengenai
0.50
kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya.
17. Dewan Komisaris pelaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas
6.479 3.987
implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan.
58 Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi
dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan 1.417 0.40 0.567
perjanjian dengan pihak ketiga.
(1) Terdapat kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian
nasihat Dewan Komisaris atas kepatuhan Perusahaan dalam
menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
1.00
Anggaran Dasar serta kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh
perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan
pihak ketiga.
(2) Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris yang membahas

kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan -

dan perjanjian dengan pihak ketiga.


(3) Dewan Komisaris membahas kepatuhan Direksi terhadap
peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak 0.25
ketiga.
(4) Terdapat arahan Dewan Komisaris kepada Direksi berdasarkan
0.25
hasil telaahan.
(5) Dewan Komisaris melaporkan hasil evaluasi/pembahasan

tersebut kepada RUPS dalam laporan tugas pengawasan yang -


dilaksanakan oleh Dewan Komisaris semesteran dan tahunan.
Lampiran III

(6) Tingkat kualitas yang memadai atas evaluasi Dewan Komisaris


atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan 0.25
kesesuaian dengan RKAP dan/atau RJPP.
(7) Proses evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite -
Dewan Komisaris).
(8) Kualitas pengawasan atas kepatuhan Direksi terhadap
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta 0.25
perjanjian dengan pihak ketiga.
(9) Jika terjadi pelanggaran oleh Direksi, Dewan Komisaris
melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya dan 1.00
melaporkan kepada Pemegang Saham/RUPS.
Tidak terdapat permasalahan mengenai pelanggaran, yang
(10) 1.00
tidak dibahas oleh Dewan Komisaris.
59 Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi
1.106 0.50 0.553
dalam menjalankan Perusahaan sesuai RKAP dan/atau RJPP.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris memantau kepatuhan
Direksi dalam menjalankan pengurusan Perusahaan terhadap 1.00
RKAP dan/atau RJPP.
(2) Terdapat Rencana Dewan Komisaris melakukan evaluasi
-
terhadap pelaksanaan RKAP.
(3) Terdapat evaluasi pencapaian Perusahaan yang mencakup
kesesuaian pelaksanaan program kerja (inisiatif Perusahaan) 1.00
dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP.
(4) Komisaris Utama menandatangani Laporan Manajemen
Triwulan I sampai dengan Triwulan III, serta seluruh Anggota
Dewan Komisaris menandatangani Laporan Manajemen 0.00
Tahunan, setelah dievaluasi/dibahas Dewan Komisaris dan
Direksi.
60 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas transaksi atau
0.966 0.75 0.725
tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.
(1) Terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris mengenai
pemberian persetujuan/otorisasi/rekomendasi Dewan
Komisaris terhadap tindakan Direksi yang memerlukan 1.00
rekomendasi/ persetujuan Dewan Komisaris sesuai ketentuan
yang berlaku dan/ atau Anggaran Dasar.
(2) Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris untuk membahas
transaksi atau tindakan dalam lingkung kewenangan Dewan -
Komisaris atau RUPS.
(3) Terdapat pemberian otorisasi atau rekomendasi oleh Dewan

Komisaris atas transaksi atau tindakan Direksi dalam lingkup 1.00

kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.


Lampiran III

(4) Pemberian otorisasi atau rekomendasi paling lambat 14 hari


sejak usulan atau dokumen secara lengkap diterima oleh 1.00
Dewan Komisaris.
61 Dewan Komisaris (berdasarkan usulan dari Komite Audit)
0.778 0.80 0.622
mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS.
(1) Terdapat kebijakan dan prosedur Dewan Komisaris mengenai
proses penunjukan calon auditor eksternal dan/atau
1.00
penunjukan kembali auditor eksternal dan penyampaian usulan
calon auditor eksternal kepada RUPS.
(2) Terdapat rencana kerja penunjukan calon auditor dan anggaran
biaya audit eksternal dalam RKAT Dewan Komisaris.
-

(3) Dewan Komisaris melalui komite audit melakukan proses


penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan ketentuan
pengadaan barang dan jasa masing-masing Perusahaan, dan
apabila diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam 1.00
proses penunjukannya. Jika penunjukan kembali, harus
berdasarkan evaluasi atas kinerja auditor eksternal
berdasarkan kriteria yang jelas. (N/A)
(4) Dewan Komisaris menyampaikan kepada RUPS alasan
pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa yang
diusulkan untuk eksternal auditor tersebut. (N/A) 1.00

(5) Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja Auditor Eksternal sesuai


dengan ketentuan dan standar yang berlaku. (N/A) 1.00

62 Dewan Komisaris memastika audit eksternal dan audit internal


dilaksanakan secara efektif serta melaksnakan telaah atas
1.106 0.38 0.415
pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan
Komisaris.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris tentang pengawasan
terhadap efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit
1.00
internal, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang
berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.
(2) Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris tentang pengawasan
efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit intenal, serta
-
pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan
BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.
(3) Pelaksanaan kegiatan. 0.25
(4) Penyampaian arahan kepada Direksi tentang peningkatan
0.25
efektivitas audit internal dan audit eksternal.
Lampiran III

63 Dewan Komisaris melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila


terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan serta saran-saran
1.106 1.00 1.106
yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki
permasalahan yang dihadapi.
(1) Terdapat kebijakan dan prosedur: (1) pelaporan kepada RUPS
jika terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan; dan
(2) mekanisme pemberian saran segera kepada Direksi untuk
memperbaiki permasalahan yang berdampak pada 1.00
menurunnya kinerja Perusahaan tersebut; (3) mekanisme
untuk segera membahas gejala menurunnya kinerja
Perusahaan.
(2) Dewan Komisaris melakukan pembahasan tentang gejala
1.00
menurunnya kinerja Perusahaan secara tepat waktu.
(3) Terdapat laporan Dewan Komisaris kepada RUPS tentang
gejala menurunnya kinerja Perusahaan yang signifikan dan
pemberian saran-saran perbaikan yang telah disampaikan 1.00
kepada Direksi untuk mengatasi permasalahan penyebab gejala
menurunnya kinerja tersebut.
(4) Kualitas yang memadai atas arahan langkah-langkah perbaikan
1.00
Dewan Komisaris yang disampaikan kepada Direksi.
18. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
1.504 0.950
kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
64 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan
0.985 0.44 0.431
pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengelolaan anak
1.00
perusahaan/perusahaan patungan dan pelaksanaan kebijakan
tersebut.
(2) Terdapat rencana pembahasan mengenai kebijakan dan
pelaksanaan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan -
patungan.
(3) Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai kebijakan
pengelolaan perusahaan anak perusahaan/perusahaan 0.50
patungan dan pelaksanaannya.
(4) Kualitas yang memadai atas hasil evaluasi terhadap kebijakan
0.25
dan pengelolaan anak perusahaan.
65 Peranan Dewan Komisaris dalam pemilihan calon Anggota Direksi
0.519 1.000 0.519
dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan.
(1) Terdapat kebijakan dan prosedur peran Dewan Komisaris
dalam pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak
1.00
perusahaan/perusahaan patungan.
Lampiran III

(2) Dewan Komisaris Perusahaan melakukan penilaian terhadap


proses pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak
perusahaan/perusahaan patungan, serta memberikan
penetapan tertulis (Setuju/Tidak setuju) terhadap proses 1.00
pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak
perusahaan/perusahaan patungan.

(3) Penetapan tertulis terhadap proses pengangkatan Direksi dan


Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan
paling lambat 15 hari kalender terhitung sejak tanggal
diterimanya calon Direksi dan Dewan Komisaris anak 1.00
perusahaan/perusahaan patungan.

19. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota Direksi, menilai


kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif
2.438 1.591
kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja
Direksi.
66 Dewan Komisaris mengusulkan calon Anggota Direksi kepada
Pemegang Saham sesuai kebijakan seleksi yang ditetapkan. 0.502 1.00 0.502

(1) Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan kriteria seleksi bagi


calon Direksi dan pengusulan calon tersebut kepada Pemegang 1.00
Saham.
(2) Dewan Komisaris melakukan telaah dan/atau
penelitian/pemeriksaan terhadap calon-calon Direksi yang
1.00
diusulkan Direksi, sebelum disampaikan kepada Pemegang
Saham. (N/A)
(3) Adanya usulan Dewan Komisaris atas calon-calon Anggota
1.00
Direksi yang baru kepada RUPS. (N/A)
67 Dewan Komisaris menilai Direksi dan melaporkan hasil penilaian
0.968 0.38 0.363
tersebut kepada Pemegang Saham.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai penilaian
1.00
kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pemantauan
0.00
kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham.
(3) Terdapat penilaian Dewan Komisaris.
0.50

(4) Dewan Komisaris menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi

secara kolegial dan individu kepada RUPS dalam laporan tugas -

pengawasan Dewan Komisaris secara semesteran dan tahunan.


68 Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan
0.968 0.75 0.726
yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi.
Lampiran III

(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengusulan


1.00
remunerasi Direksi.
(2) Terdapat rencana Dewan Komisaris menelaah pengusulan
0.00
remunerasi Direksi.
(3) Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap remunersi
1.00
Direksi.
(4) Dewan Komisaris menyampaikan usulan remunerasi (gaji,
tunjangan dan fasilitas serta tantiem/insentif kinerja) Direksi 1.00
kepada RUPS.
20. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan
0.571 0.190
kepentingan yang menyangkut dirinya.
69 Dewan Komisaris memiliki kebijakan benturan kepentingan dan
0.571 0.33 0.190
melaksanakan secara konsisten kebijakan tersebut.
(1) Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai (potensi)
benturan kepentingan yang dapat mengganggu pelaksanaan 1.00
tugas Dewan Komisaris.
(2) Dewan Komisaris menandatangani pernyataan tidak memiliki
benturan kepentingan dan menyatakan secara tertulis hal-hal
0.00
yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan terhadap
dirinya dan menyampaikannya kepada RUPS.
(3) Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada Perusahaan
(Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam Daftar Khusus
0.00
mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada
Perusahaan tersebut dan Perusahaan lain.
21. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola
1.659 0.415
Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
70 Dewan Komisaris memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan
0.985 0.25 0.246
yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
(1) Terdapat kebijakan dan pedoman untuk memantau penerapan
1.00
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
(2) Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris untuk memantau
-
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
(3) Dewan Komisaris melaksanakan pemantauan penerapan
0.00
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
(4) Dewan Komisaris menindaklanjuti area of improvement
0.00
assessment/review GCG yang menjadi kewenangannya.
71 Dewan Komisaris melakukan pengukuran dan penilaian terhadap
0.674 0.25 0.169
kinerja Dewan Komisaris.
Lampiran III

(1) Dewan Komisaris memiliki kebijakan mengenai pengukuran


dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris.
1.00

(2) Dewan Komisaris memiliki/menetapkan indikator pencapaian


kinerja beserta target-targetnya, dan disetujui oleh
-
RUPS/Menteri setiap tahun berdasarkan usulan dari Dewan
Komisaris yang bersangkutan.
(3) Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris mengevaluasi

pencapaian kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris -

dan dituangkan dalam risalah Rapat Dewan Komisaris.


(4) Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaporkan dalam Laporan
-
Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
22. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang
efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan 1.349 0.510
perundang-undangan.
72 Dewan Komisaris memiliki pedoman/tata tertib Rapat Dewan
0.346 1.00 0.346
Komisaris yang memadai.
(1) Pedoman/tata tertib Rapat Dewan Komisaris. 1.00
73 Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sesuai ketentuan
0.657 0.25 0.164
yang berlaku.
(1) Dewan Komisaris memiliki rencana penyelenggaraan rapat
internal Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris yang
-
dihadiri Direksi (Rapat Gabungan), dengan jumlah dan waktu
penyelenggaraan rapat sesuai ketentuan yang berlaku.
(2) Jumlah rapat dan agenda yang dibahas sesuai dengan yang
0.50
direncanakan.
(3) Anggota Dewan Komisaris menghadiri rapat-rapat Dewan
0.50
Komisaris.
(4) Terdapat surat kuasa yang dibuat oleh Anggota Dewan
Komisaris yang berhalangan hadir dalam rapat Dewan
-
Komisaris serta penjelasan ketidakhadiran dalam rapat
tersebut, yang dituangkan dalam Risalah Rapat.
74 Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
0.346 0.00 0.000
keputusan hasil rapat sebelumnya.
(1) Terdapat evaluasi Dewan Komisaris atas tindak lanjut hasil
-
rapat sebelumnya.
(2) Hasil rapat Dewan Komisaris sebelumnya telah ditindaklanjuti
-
seluruhnya.
23. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk
2.593 2.031
mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
75 Sekretaris Dewan Komisaris memiliki uraian tugas yang jelas. 0.804 0.75 0.603
(1) Adanya uraian tugas bagi Sekretaris Komisaris yang ditetapkan
1.00
oleh Komisaris Utama/Ketua Dewan Komisaris.
Lampiran III

(2) Tugas pokok dan fungsi adalah membantu Dewan Komisaris


0.50
dalam bidang kegiatan kesekretariatan.
76 Sekretaris Dewan Komisaris melakukan adminstrasi dan
0.337 1.00 0.337
penyimpanan Dokumen.
(1) Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai fasilitas penyimpanan
1.00
dokumen Komisaris yang disediakan oleh Perusahaan.
(2) Sekretaris Dewan Komisaris mengadministrasikan surat keluar
dan surat masuk ke Dewan Komisaris, dan dokumen lainnya 1.00
dengan tertib.
77 Sekretaris Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris dan rapat/pertemuan antara Dewan Komisaris dengan 0.959 0.67 0.639
Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.
(1) Terdapat undangan Rapat Dewan Komisaris, yang disampaikan
kepada seluruh Anggita Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain 1.00
yang diundang.
(2) Bahan-bahan rapat disediakan dan disampaikan kepada
peserta rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum diadakan 0.50
rapat.
(3) Pendokumentasian secara memadai atas hasil Rapat Dewan
0.50
Komisaris.
78 Sekretaris Dewan Komisaris menyediakan data/informasi yang
diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Komite-komite di lingkungan 0.493 0.92 0.452
Dewan Komisaris.
(1) Terdapat data/informasi berkaitan dengan monitoring tindak
lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan 0.75
Komisaris.
(2) Terdapat bahan/materi yang bersifat administrasi mengenai
1.00
laporan/kegiatan Direksi dalam mengelola Perusahaan.
(3) Terdapat data/informasi berkaitan dengan dukungan
administrasi dan monitoring yang berkaitan dengan hal-hal
yang harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari 1.00
Dewan Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan
Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
24. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif. 2.438 0.161
79 Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan 0.643 0.25 0.161
Dewan Komisaris.
(1) Terdapat komite audit yang bekerja secara kolektif dan
berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan -
tugasnya.
(2) Terdapat komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris
berdasarkan analisis mengenai kebutuhan untuk mendukung 1.00
Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.
Lampiran III

(3) Ketua maupun Anggota Komite diangkat dan diberhentikan


-
oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS.
(4) Ketua Komite Dewan Komisaris adalah Anggota Dewan
-
Komisaris.
80 Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi komite
0.488 - 0.000
dan independensi dari masing-masing Komite Dewan Komisaris.
(1) Salah seorang Anggota Komite memiliki pengetahuan dan
pengalaman kerja yang cukup di bidang tugas masing-masing -
komite.
(2) Anggota Komite harus berasal dari pihak diluar Perusahaan dan
Tidak mempunyai kaitan dengan manajemen, kaitan -
kepemilikan dan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
(3) Jumlah keanggotaan masing-masing Komite yang berasal dari
-
luar Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
81 Komite Dewan Komisaris memiliki piagam/charter dan program
0.643 - 0.000
kerja tahunan.
(1) Terdapat piagam untuk setiap Komite yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris, yang ditinjau dan dimutakhirkan secara -
berkala.
(2) Muatan Piagam Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; Muatan Piagam Komite lainnya sesuai kebutuhan -
Dewan Komisaris.
(3) Terdapat program kerja tahunan yang disetujui/ditetapkan
-
oleh Dewan Komisaris.
82 Komite Dewan Komisaris melaksankan pertemuan rutin sesuai
dengan program kerja tahunan serta melakukan kegiatan lain yang 0.332 - 0.000
ditugaskan Dewan Komisaris.
(1) Jumlah pertemuan berkala dan agenda yang dibahas sesuai
dengan program kerja tahunan serta jumlah kegiatan lain yang -
ditugaskan sesuai yang ditugaskan Dewan Komisaris.
(2) Risalah Rapat Komite Dewan Komisaris harus dibuat untuk
setiap rapat,memuat hasil-hasil analisis, telaahan, dan evaluasi
atas acara yang diagendakan, serta risalah asli dari setiap Rapat -
Komite Dewan Komisaris diserahkan kepada Sekretaris Dewan
Komisaris untuk disimpan Perusahaan.
83 Komite Dewan Komisaris melaporkan kegiatan dan hasil penugasan
0.332 0.00 0.000
yang diterimanya kepada Dewan Komisaris.
(1) Terdapat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap
pelaksanaan penugasan disertai dengan rekomendasi. -

(2) Terdapat laporan triwulanan dan tahunan Komite kepada


Dewan Komisaris, minimal memuat perbandingan realisasi
kegiatan dengan program kerja tahunan serta substansi hasil -
kegiatan dan rekomendasinya.
Lampiran III

Jumlah Skor 35.000 52.233 18.282


Lampiran III

Aspek Direksi

Kesimpulan/Penilaian
Tingkat
ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
Bobot Pemenu Skor
han
(1) (2) (3) (4)
IV. DIREKSI
25. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara
1.089 0.363
berkelanjutan.
84 Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang
0.467 0.33 0.156
diselenggarakan oleh Perusahaan.
(1) Direksi menyampaikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk
diadakan program pengenalan bagi Anggota Direksi yang baru 1.00
diangkat.
(2) Anggota Direksi yang baru diangkat mengikuti program
pengenalan Perusahaan yang diselenggarakan oleh 0.00
Perusahaan.
(3) Tingkat kehadiran/keaktifan Anggota Direksi dalam mengikuti
-
rangkaian program pengenalan Perusahaan.
85 Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka
0.622 0.33 0.207
meningkatkan kompetensi Anggota Direksi sesuai kebutuhan.
(1) Terdapat kebijakan tentang pelatihan bagi Anggota Direksi
1.00
sesuai kebutuhan.
(2) Terdapat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan
0.00
bagi Anggota Direksi.
(3) Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran. 0.00
26. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung
1.867 1.089
jawab secara jelas.
86 Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan
0.622 1.00 0.622
kebutuhan Perusahaan.
(1) Terdapat struktur organisasi yang dirancang untuk memastikan
1.00
pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.
(2) Terdapat penetapan oleh Direksi tentang uraian tugas dan
1.00
tanggung jawab masing-masing Anggota Direksi.
(3) Terdapat Penetapan deskripsi dan spesifikasi jabatan serta
1.00
uraian tugas untuk semua tingkat jabatan di stuktur organisasi.
(4) Permintaan persetujuan Dewan Komisaris atas struktur
1.00
organisasi.
87 Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar
operasional baku (SOP) untuk proses inti (core business ) 0.778 - 0.000
Perusahaan.
(1) Terdapat kebijakan tentang pedoman penyusunan SOP di
-
Perusahaan.
Lampiran III

(2) Terdapat SOP untuk seluruh proses bisnis inti Perusahaan


-
sebagai paduan melaksanakan kegiatan Perusahaan.
(3) Terdapat sosialisasi SOP untuk proses bisnis inti Perusahaan
-
kepada karyawan yang terkait.
(4) SOP untuk proses bisnis inti Perusahaan dilaksanakan konsisten
-
dan tidak terdapat penyimpangan atas prosedur.
(5) Direksi melakukan peninjauan dan penyempurnaan SOP secara
-
berkala.
88 Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas
tindakan Perusahaan (corporate action ) sesuai ketentuan 0.467 1.00 0.467
perundang-undangan dan tepat waktu.
(1) Terdapat Pengaturan mengenai mekanisme pengambilan
keputusan Direksi secara formal, terdiri dari (1) Pengambilan
1.00
keputusan melalui rapat Direksi; (2) pengambilan keputusan
diluar rapat (melalui sirkuler dan lain-lain).
(2) Terdapat standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan
1.00
keputusan Direksi.
(3) Terdapat ketentuan tentang kesegeraan untuk
mengkomunikasikan kepada tingkatan organisasi dibawah
1.00
Direksi yang terkait dengan keputusan tersebut, maksimal 7
hari sejak disahkan/ditandatangani.
27. Direksi menyusun perencanaan Perusahaan. 4.044 3.430
89 Direksi memiliki Rencana Jangka Panjang (RJPP) yang disahkan oleh
0.778 0.90 0.700
RUPS.
(1) Terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan
1.00
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang memadai.
(2) Terdapat rancangan RJPP yang sesuai dengan pedoman
1.00
penyusunan RJPP yang ditetapkan.
(3) Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan (RJPP) yang
disusun oleh Tim Penyusun RJPP dan
1.00
menindaklanjuti/membahas hasil telaahan
(tanggapan/pendapat) Dewan Komisaris atas rancangan RJPP.
(4) Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepada RUPS/Menteri
dan/atau Dewan Komisaris tepat waktu atau sesuai jadwal 0.50
waktu ditentukan.
(5) Direksi mensosialisasikan dalam RJPP kepada seluruh karyawan
1.00
Perusahaan.
90 Direksi memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
0.778 0.80 0.622
yang disahkan oleh RUPS/Menteri.
(1) Terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang 1.00
memadai.
(2) Terdapat Rancangan RKAP yang sesuai dengan pedoman
penyusunan RKAP yang ditetapkan dan rancangan RKAP 1.00
tersebut merupakan penjabaran tahunan RJPP.
Lampiran III

(3) Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan RKAP yang
disusun oleh Tim Penyusun RKAP dan
menindaklanjuti/membahas hasil telaahan 1.00
(tanggapan/pendapat) Dewan Komisaris atas rancangan RKAP
tersebut.
(4) Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada RUPS/Menteri
dan/atau Dewan Komisaris tepat waktu atau sesuai jadwal 0.00
waktu ditentukan.
(5) Direksi mensosialisasikan RKAP kepada seluruh karyawan
1.00
Perusahaan.
91 Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan
sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi 1.088 0.65 0.707
untuk seluruh jabatan dalam Perusahaan.
(1) Terdapat kebijakan/pedoman perusahaan mengenai
manajemen karir Perusahaan, dan sistem dan prosedur 0.75
promosi, demosi dan mutasi di Perusahaan.
(2) Perusahaan menempatkan karyawan pada setiap level dalam
dalam organisasi Perusahaan sesuai dengan spesifikasi jabatan 1.00
dan dilakukan secara objektif dan transparan.
(3) Perusahaan memilki rencana suksesi untuk setiap level dalam
0.50
organisasi Perusahaan.
(4) Rencana promosi dan mutasi satu level jabatan di bawah
Direksi dibahas secara intens dalam Rapat Direksi dan
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kesempatan -
pemberian arahan terhadap rencana promosi dan mutasi
tersebut.
(5) Tingkat obyektivitas dan transparansi yang memadai dalam
1.00
penempatan karyawan pada setiap level jabatan.
92 Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang
berpotensi meningkatkan pendapatan Perusahaan,
0.778 1.00 0.778
penghematan/efisiensi Perusahaan, pendayagunaan aset, dan
manfaat lainnya.
(1) Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk merespon usulan
peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi/Anggota 1.00
Direksi/Dewan Komisaris.
(2) Atas usulan peluang bisnis tersebut, Direksi membahas secara
intensif untuk: (1) mengidentifikasi peluang bisnis;
1.00
(2) mengambil keputusan atas usulan tersebut; (setuju atau
tidak setuju).
(3) Atas usulan peluang bisnis yang disetujui dan termasuk dalam
kewenangan Dewan Komiasaris dan/atau RUPS, Direksi
menyampaikan kepada Dewan Komisaris tentang usulan 1.00
peluang disertai dengan studi kelayakan dan membahas
dengan Dewan Komisaris.
Lampiran III

(4) Peluang bisnis Perusahaan yang dibahas dan disampaikan


kepada Dewan Komisaris merupakan peluang yang belum 1.00
terlambat untuk ditindaklanjuti.
(5) Realisasi peluang bisnis mampu memberikan manfaat bagi
1.00
Perusahaan sesuai dengan rencana yang disampaikan/dibuat.
93 Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan
lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan 0.622 1.00 0.622
relevan.
(1) Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk sewaktu-waktu segera
membahas isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan
1.00
bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada usaha
Perusahaan dan kinerja Perusahaan.
(2) Terdapat pembahasan internal Direksi mengenai isu-isu terkini
mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang
1.00
berdampak besar pada usaha Perusahaan dan kinerja
Perusahaan.
(3) Jika perubahan lingkungan bisnis berdampak besar pada usaha
Perusahaan dan kinerja Perusahaan, Direksi menyampaikan isu-
1.00
isu tersebut kepada Dewan Komisaris untuk meminta arahan
untuk merespon isu tersebut.
(4) Tidak terdapat perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan

yang berdampak signifikan pada usaha Perusahaan dan kinerja 1.00

Perusahaan, yang tidak direspon oleh Direksi.


28. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja Perusahaan. 8.089 3.889
94 Direksi melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan
mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang 0.467 1.00 0.467
memadai dan tepat waktu.
(1) Setiap pelaksanaan program/kegiatan yang membutuhkan
persetujuan Dewan Komisaris, telah melalui mekanisme yang
1.00
sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau sesuai dengan
wewenang yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
(2) Program/kegiatan yang membutuhkan investasi dan hutang
dalam jumlah signifikan telah diputuskan melalui analisis yang
memadai berdasarkan informasi yang cukup, studi/kajian
1.00
kelayakan serta analisis risiko terhadap program/kegiatan
tersebut dan tindakan pengendalian untuk mencegah
terjadinya risiko tersebut.
(3) Proses pengambilan keputusan atau kebijakan Direksi
dilaksanakan tepat waktu, sesuai pedoman/mekanisme 1.00
tentang pengambilan keputusan.
95 Direksi memiliki sistem/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja
untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan 0.311 - 0.000
secara obyektif dan transparan.
(1) Terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja. -
Lampiran III

(2) Indikator kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi


sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran unit dan jabatan -
(struktural) dalam organisasi.
(3) Sistem pengukuran kinerja didukung dengan aplikasi komputer.
0.00

96 Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan


secara berjenjang di tingkat unit, sub unit dan jabatan di dalam 0.155 0.25 0.039
organisasi (struktural) di organisasi.
(1) Terdapat target kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur
organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan potensi tugas 0.25
unit dan jabatan (struktural) di dalam organisasi.
(2) Terdapat kontrak kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur
0.25
organisasi.
97 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja
0.311 1.00 0.311
untuk jabatan/unit-unit di bawah Direksi dan tingkat Perusahaan.
(1) Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap
1.00
perkembangan kinerja jabatan/unit-unit di bawah Direksi.
(2) Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap
1.00
perkembangan kinerja jabatan/unit-unit di bawah Direksi.
98 Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja Dewan
0.311 0.88 0.272
Komisaris/ Dewan Pengawas.
(1) Direksi menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris
mengenai pencapaian kinerja Perusahaan berdasarkan target- 1.00
target kolegial Direksi.
(2) Tingkat pencapaian target kinerja Direksi (kontrak manajemen-
1.00
kolektif).
(3) Direksi menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris
mengenai pencapaian kinerja masing-masing Direktorat
0.75
berdasarkan target-target dalam Kontrak Manajemen sebagai
kinerja masing-masing Direksi.
(4) Tingkat pencapaian target kinerja Anggota Direksi (individu). 0.75
99 Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS tentang usulan
0.156 0.75 0.117
insentif kinerja untuk Direksi.
(1) Terdapat usulan kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan
Komisaris tentang insentif kinerja Direksi, sesuai ketentuan 0.50
yang berlaku.
(2) Penentuan usulan insentif kinerja Direksi mencerminkan
1.00
kesesuaian dengan kinerja yang dicapai (KPI).
100 Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai
0.778 - 0.000
dengan kebijkan yang telah ditetapkan.
(1) Perusahaan memiliki kebijakan teknologi informasi. -
Lampiran III

(2) Penerapan TI di Perusahaan sesuai dengan Master Plan dan


disertai dengan perencanaan TI yang matang mencakup
-
sumber daya manusia, struktur organisasi pengelolaan dan
tingkat layanan yang diberikan TI.
(3) Terdapat audit atas TI. 0.00
(4) Tingkat kesesuaian penerapan TI saat ini dengan kebutuhan
-
Perusahaan.
(5) Direksi melaporkan pelaksanaan sistem teknologi informasi
-
kepada Dewan Komisaris.
101 Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan
0.778 - 0.000
pelayanan.
(1) Pelaksanaan Pelayanan. -
(2) Peningkatan Mutu (Sistem Pengendalian Mutu Produk). -
(3) Perusahaan memberikan kompensasi dalam hal SPM dan mutu
-
tidak terpenuhi.
102 Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang
menguntungkan bagi Perusahaan, baik harga maupun kualitas 0.933 0.69 0.641
barang dan jasa tersebut.
(1) Perusahaan memiliki pedoman pengadaan barang dan jasa
Perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
kompetitif, transparan, adil dan wajar, akuntabel; dan memuat 1.00
hak-hak dan kewajiban pemasok sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
(2) Pedoman/kebijakan pengadaan dipublikasikan/dapat diakses
0.00
pemasok/calon pemasok.
(3) Perusahaan merencanakan pengadaan barang dan jasa secara
1.00
optimal berdasarkan perhitungan kebutuhan Perusahaan.
(4) Pengadaan barang dan jasa Perusahaan terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang 0.75
setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.
(5) Perusahaan memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang
1.00
dapat dipertanggungjawabkan. Nilai total HPS terbuka dan
tidak bersifat rahasia.
(6) Perusahaan memastikan SOP pengadaan barang dan jasa dan
1.00
kebijakan Perusahaan telah dijalankan dengan benar.
(7) Tidak terdapat temuan-temuan audit, baik oleh auditor
eksternal dan auditor internal mengenai pengadaan yang
0.75
merugikan Perusahaan dan tidak terdapat sanggahan
pemilihan penyedia barang/jasa Perusahaan.
(8) Tingkat transparansi dalam pengadaan barang dan jasa. 0.00
Lampiran III

103 Direksi mengembangkan SDM, menilai kinerja dan memberikan


remunerasi yang layak, dan membangun lingkungan SDM yang 3.267 0.63 2.042
efektif mendukung pencapaian Perusahaan.
(1) Pendidikan dan pelatihan. 0.50
(2) Program pengembangan SDM. 0.75
(3) Program K3. 0.75
(4) Perusahaan memiliki kebijakan sistem penilaian kinerja
0.75
(performance appraisal ) bagi karyawan.
(5) Perusahaan memberikan kesempatan yang memadai untuk
0.75
menduduki posisi tertentu yang sesuai dengan kompetensi.
(6) Perusahaan menerapkan penerapan remunerasi dan
0.50
kesejahteraan.
(7) Perusahaan menerapkan reward and punishment atas
0.50
penerapan Pedoman Perilaku dan disiplin.
(8) Keterbukaan informasi mengenai perencanaan Perusahaan ke
0.50
depan yang dapat berakibat/berpengaruh pada pekerja.
104 Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak Perusahaan
0.622 - -
(subsidiary governance ) dan/atau Perusahaan patungan.
(1) Direksi menetapkan kebijakan pengaturan untuk anak
perusahaan (subsidiary governance ) dan perusahaan patungan
antara lain mencakup: pengangkatan Dewan Komisaris dan -
Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta
intensif bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
(2) Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak
perusahaan/perusahaan patungan, melalui proses penjaringan, -
proses penilaian, dan proses penetapan.
(3) Penetapan target kinerja dan realisasi kinerja anak
perusahaan/perusahaan patungan mendukung kinerja -
Perusahaan.
(4) Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris anak
perusahaan dan perusahaan patungan berdasarkan formulanya -
yang ditetapkan.
29. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap
3.266 0.622
implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan.
105 Direksi menerapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku 0.622 0.50 0.311
umum di Indonesia (SAK).
(1) Direksi menetapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan
-
laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Lampiran III

(2) Kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan


diterapkan secara konsisten, tidak ada penyesuaian dan
temuan auditor atas pengakuan, pengukuran dan pencatatan 0.00
serta pembukuan transaksi dan pengungkapan kebijakan
akuntansi.
(3) Laporan Keuangan Triwulanan dan Tahunan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia 1.00
dan diterbitkan tepat waktu.
(4) Hasil opini auditor independen atas penyajian laporan
1.00
keuangan.
106 Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang
1.244 - 0.000
telah ditetapkan.
(1) Perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko yang
memuat: kerangka, tahapan pelaksanaan manajemen risiko, -
pelaporan risiko dan penanganannya.
(2) Direksi memiliki fungsi yang bertugas melaksanakan program
-
manajemen risiko.
(3) Kebijakan manajemen risiko disosialisasikan kepada seluruh
-
karyawan Perusahaan.
(4) Terdapat rencana kerja Perusahaan untuk menerapkan
-
kebijakan manajemen risiko.
(5) Direksi melaksanakan program manajemen risiko (program
manajemen risiko antara lain mencakup identifikasi dan
penanganan risiko pada proses bisnis, proyek maupun usulan -
tindakan Perusahaan yang harus mendapatkan persetujuan
Dewan Komisaris dan/atau RUPS).
(6) Direksi melaksanakan pemantauan terhadap program
-
manajemen risiko.
(7) Tingkat kesungguhan kepedulian Direksi terhadap risiko (risk
-
awareness ).
(8) Direksi melaporkan pelaksanaan manajemen risiko kepada
-
Dewan Komisaris.
107 Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern
0.778 0.40 0.311
untuk melindungi mengamankan investasi dan aset Perusahaan.
(1) Direksi menetapkan rancangan sistem pengendalian intern
yang mengatur kerangka (framework) pengendalian intern
antara lain dengan pendekatan unsur lingkungan pengendalian, -
pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, sistem informasi
dan komunikasi dan pemantauan, pelaksanaan dan pelapornya.
(2) Direksi (Direktur Utama dan Direktur Keuangan) memberi
1.00
sertifikasi terhadap laporan keuangan tahunan.
Lampiran III

(3) Cascading atas sertifikasi terhadap laporan keuangan kepada


tingkatan di bawah Direksi yang menjadi entitas akuntansi dan
1.00
pelaporan atas laporan keuangannya yan akan
dikonsolidasikan.
(4) Perusahaan melakukan evaluasi/penilaian atas efektivitas
-
pengendalian intern.
(5) Perusahaan menerbitkan internal control report. -
108 Direksi menindaklanjuti hasil penerimaan SPI dan auditor eksternal
0.622 - 0.000
(KAP dan BPK).
(1) Terdapat monitoring tindak lanjut hasil pemerikasaan SPI dan
-
auditor eksternal (KAP dan BPK).
(2) Pelaksanaan tindak lanjut dilaporkan Direksi kepada Dewan
Komisaris secara berkala paling sedikit 3 (tiga) bulanan. -

(3) Progress (tingkat penyelesaian) pelaksanaan tindak lanjut dari


rekomendasi SPI pada tahun yang bersangkutan dan auditor -
eksternal.
(4) Tingkat komitmen yang tinggi dan Direksi dalam
menindaklanjuti rekomendasi/temuan audit SPI dan eksternal -
auditor.
30. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan
0.778 0.778
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.
109 Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap
0.156 1.00 0.156
peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.
(1) Terdapat fungsi yang mengendalikan dan memastikan
kebijakan, keputusan perusahaan, dan seluruh kegiatan
Perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta memantau dan 1.00
menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian
dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak
ketiga.
(2) Fungsi kepatuhan mengikuti perkembangan peraturan
1.00
perundangan yang berlaku dan akan berlaku bagi Perusahaan.
110 Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang
0.622 1.00 0.622
berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.
(1) Terdapat kajian hukum (legal opinion ) atas rencana tindakan
dan permasalahan yang terjadi terkait dengan kesesuaian 1.00
hukum atau ketentuan yang berlaku.
(2) Terdapat kegiatan evaluasi kajian risiko dan legal (risk and
legal review ) atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan 1.00
rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh perusahaan.
(3) Terdapat kegiatan/upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan
1.00
non litigasi.
Lampiran III

(4) Tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-


1.00
undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.
31. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan
6.689 2.525
stakeholders.
111 Pelaksanaan hubungan dengan pelanggan. 1.244 0.16 0.194
(1) Terdapat kebijakan mengenai hak-hak konsumen/pelanggan,
kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan
0.25
konsumen/pelanggan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Terdapat kontak pelanggan untuk menerima umpan balik
-
secara mudah dan mekanisme penanganan keluhan pelanggan.
(3) Terdapat program untuk mengkomunikasikan informasi
1.00
produk/ layanan kepada pelanggan.
(4) Penanganan keluhan pelanggan dilakukan secara tanggap dan
-
efektif.
(5) Progress kinerja penanganan hak-hak dan keluhan pelanggan
-
telah ditindaklanjuti/ditangani.
(6) Perusahaan melaksanakan survei secara sistematis dan
dilakukan secara berkala untuk mengetahui tingkat kepuasan
-
pelanggan/konsumen dan hasil indeks survei kepuasan:
dilaksanakan secara berkala.
(7) Rekomendasi hasil survei ditindaklanjuti/ditangani. -
(8) Hasil survei menunjukan tingkat kepuasan yang baik. -
112 Pelaksanaan hubungan dengan pemasok. 0.933 0.63 0.583
(1) Aspek fairness. 0.50
(2) Secara berkala Perusahaan melakukan assessment pemasok 1.00
(3) Tidak terdapat keterlambatan pembayaran kepada pemasok
1.00
sesuai dengan persyaratan dan perjanjian/kontrak.
(4) Pengukuran kepuasan pemasok. -
113 Pelaksanaan hubungan dengan kreditur. 0.778 0.81 0.632
(1) Perusahaan memiliki kebijakan mengenai hak-hak dan
0.25
kewajiban Perusahaan kepada kreditur.
(2) Tidak terjadi mismatch dalam penggunaan dan penyediaan
dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk
1.00
melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka
panjang.
(3) Perusahaan memberikan informasi yang akurat pada kreditur
1.00
sesuai dengan perjanjian, secara lengkap dan tepat waktu.
(4) Kreditur Perusahaan dibayar tepat waktu/sesuai perjanjian.
Tidak terdapat keterlambatan/penundaan pembayaran 1.00
pinjaman kepada bank dan kreditur.
114 Pelaksanaan kewajiban kepada Negara. 0.467 1.00 0.467
Lampiran III

(1) Tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen


1.00
kewajiban perpajakan (SPT Tahunan maupun bulanan).
(2) Tidak terdapat keterlambatan pembayaran kewajiban pajak
1.00
(PPh karyawan, PPh Badan, PPN masa dan rampung, dan PBB).
(3) Tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen
kewajiban pada lembaga regulator (bila ada; misalnya 1.00
Bapepam, BI, dsb).
115 Pelaksanaan hubungan dengan karyawan Perusahaan. 1.089 - 0.000
(1) Partisipasi karyawan. -
(2) Pengukuran kepuasan karyawan. 0.00
116 Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti
0.311 0.08 0.026
keluhan-keluhan stakeholders.
(1) Terdapat mekanisme penanganan keluhan stakeholders
0.25
(pemasok, karyawan, dan lain-lain).
(2) Mekanisme keluhan stakeholders dilaksanakan secara
-
konsisten dan efektif.
(3) Terdapat penyelesaian atas keluhan stakeholders secara
-
tuntas.
117 Upaya untuk meningkatkan nilai Pemegang Saham secara konsisten
0.311 0.75 0.233
dan berkelanjutan.
(1) Perusahaan mampu memenuhi harapan Pemegang Saham
0.50
melalui pencapaian target-target yang telah disepakati.
(2) Perusahaan mampu meningkatkan Kinerja Perusahaan (sesuai
1.00
KPI yang ditetapkan) dari tahun-tahun sebelumnya).
118 Perusahaan melaksankan tanggung jawab sosial Perusahaan untuk
1.556 0.25 0.389
mendukung keberlanjutan operasi Perusahaan.
(1) Perusahaan memiliki kebijakan mengenai tanggung jawab
0.00
sosial dan lingkungan Perusahaan.
(2) Perusahaan mengantisipasi dampak negatif terhadap
masyarakat yang ditimbulkan oleh produk, pelayanan, dan 0.25
proses operasional dari Perusahaan.
(3) Perusahaan mendukung dan memperkuat pengembangan
masyarakat melalui program bina lingkungan dan program -
lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.
(4) Perusahaan melaksanakan program kemitraan dengan usaha
1.00
kecil. (N/A)
(5) Perusahaan memiliki ukuran-ukuran atau indikator kinerja
-
kunci yang berkaitan dengan CSR.
32. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan
1.089 0.467
Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi.
Lampiran III

119 Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan

penjabat struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan 0.467 0.33 0.156

pribadi dan pihak lainnya disebabkan benturan kepentingan.


(1) Terdapat mekanisme untuk mencegah pengambilan
keuntungan pribadi Direksi dan penjabat struktural Perusahaan 1.00
yang disebabkan benturan kepentingan.
(2) Sosialisasi kebijakan tentang mekanisme untuk mencegah
pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan penjabat -
struktural Perusahaan.
(3) Adanya surat pernyataan Direksi tidak memiliki benturan
kepentingan antara kepentingan pribadi/keluarga, jabatan lain,
atau golongan dengan kepentingan Perusahaan pada awal -
pengangkatan yang diperbaharui setiap awal tahun.

120 Direksi menetapkan kebijakan untuk mencegah benturan


0.622 0.50 0.311
kepentingan.
(1) Penyampaian laporan kepemilikan Saham pada Perusahaan
lainnya kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) untuk -
dicatat dalam daftar khusus.
(2) Direksi menandatangani Pakta Integritas yang dilampirkan
dalam Usulan Tindakan Direksi yang harus mendapatkan
-
persetujuan dari Dewan Komisaris dan/atau rekomendasi dari
Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS.
(3) Tidak terdapat pengambilan keputusan transaksional yang
1.00
mengandung benturan kepentingan.
(4) Tingkat kesungguhan Direksi dalam pengambilan keputusan
1.00
bebas kepentingan pribadi Direksi dan pihak-pihak lainnya.
33. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi
dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
1.089 0.871
dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang
Saham tepat waktu.
121 Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada
0.622 0.65 0.404
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.
(1) Direksi menyampaikan Laporan Manajemen triwulanan dan
tahunan serta Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris 1.00
sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham.
(2) Penyampaian Laporan Manajemen (triwulanan dan tahunan)
dan Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris tepat waktu,
0.25
yakni sebelum batas waktu penyampaian kepada Pemegang
Saham.
Lampiran III

(3) Direksi menyampaikan Laporan Manajemen triwulanan yang


telah di tandatangani seluruh Anggota Direksi serta Laporan
Manajemen tahunan dan Laporan Tahunan yang 0.75
ditandatangani seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris, dan Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham.
(4) Penyampaian Laporan Manajemen dilakukan tepat waktu
(Laporan Manajemen triwulanan 1 bulan setelah triwulanan
yang bersangkutan dan Laporan Manajemen tahunan 2 bulan
0.75
setelah berakhirnya tahun buku) kepada Pemegang Saham;
dan penyampaian Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham
paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun berakhir.
(5) Muatan (content) Laporan Manajemen triwulanan dan Laporan
Manajemen tahunan lengkap (untuk muatan laporan tahunan
0.50
parameter tersendiri) minimal sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
122 Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam
memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan Anggota 0.467 1.00 0.467
Dewan Komisaris.
(1) Perusahaan memberikan informasi (Laporan Manajemen
triwulanan, tengan tahunan, dan tahunan) dengan muatan dan 1.00
waktu yang sama kepada Pemegang Saham minoritas.
(2) Perusahaan memberikan informasi yang relevan kepada
1.00
Dewan Komisaris untuk pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
(3) Tingkat pemenuhan prinsip perlakuan yang sama dalam
pemberian informasi oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan 1.00
para Pemegang Saham.
34. Direksi menyelengggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan
1.556 1.323
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
123 Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal
mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat evaluasi tindak
0.156 1.00 0.156
lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas
arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.
(1) Pedoman/tata tertib Rapat Direksi. 1.00
124 Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling
0.467 0.50 0.234
sedikit sekali dalam setiap bulan.
(1) Terdapat rencana Rapat Direksi dan agenda yang dibahas. -
(2) Jumlah rapat yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan,
1.00
paling sedikit sekali dalam sebulan.
(3) Penyelenggaraan Rapat Direksi sesuai dengan rencana yang
0.50
ditetapkan dalam RKAT.
125 Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat
Direksi & Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus 0.311 1.00 0.311
menjelaskan alasan ketidakhadirannya.
(1) Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Direksi. 1.00
Lampiran III

(2) Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat dengan Dewan


1.00
Komisaris.
126 Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil
0.311 1.00 0.311
rapat sebelumnya.
(1) Di dalam setiap rapat, Direksi dilakukan evaluasi (pemantauan
progress ) terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat 0.50
sebelumnya.
(2) Terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya yang
1.00
belum selesai dilakukan pembahasan untuk tindaklanjutnya.
127 Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau keputusan Dewan
0.311 1.00 0.311
Komisaris.
(1) Terdapat tindak lanjut atas arahan dan/atau keputusan Dewan
1.00
Komisaris.
(2) Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh Direksi sesuai dengan
arahan dan/atau keputusan Dewan Komisaris. 1.00

35 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas


1.711 0.140
oleh Direksi.
128 Perusahaan memiliki Piagam Pengawan Intern yang ditetapkan oleh
0.156 - 0.000
Direksi.
(1) Terdapat Piagam Pengawasan (Internal Audit Charter ) yang
disepakati dan ditetapkan oleh Direksi, setelah -
mempertimbangkan saran-saran Dewan Komisaris.
(2) Muatan Piagam Pengawasan Intern. -
(3) Piagam audit ditinjau dan dimutakhirkan sesuai kebutuhan. -
129 SPI/Fungsi Audit Internal dilengkapi dengan faktor-faktor
0.466 0.30 0.140
pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
(1) Posisi SPI/Fungsi Audit Internal di dalam struktur organisasi
berada langsung di bawah Direktur Utama, diangkat oleh
0.50
Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris.
(2) Pimpinan Fungsi Audit Internal mempunyai akses langsung
melapor hasil kerjanya kepala Dewan Komisaris cq Komite 1.00
Audit.
(3) Jumlah personil yang ditugaskan di SPI sesuai dengan
-
kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI.
(4) Kualitas tenaga auditor personil yang ditugaskan di SPI sesuai
-
dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI.
(5) SPI memiliki pedoman audit, mekanisme kerja dan supervisi di
dalam organisasi SPI, dan penilaian program jaminan dan -
peningkatan kualitas.
130 SPI melaksanakan fungsi pengawasan intern untuk memberikan nilai
1.089 - 0.000
tambah dan memperbaiki operasional Perusahaan.
Lampiran III

(1) SPI merencanakan program kerja tahunan pengawasan intern


-
dan melaksanakan pengawasan sesuai yang sudah ditetapkan.
(2) SPI melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama
-
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit.
(3) SPI memberikan kontribusi terhadap perbaikan/ peningkatan
proses Tata Kelola (governance ), manajemen risiko, dan -
pengendalian intern.
(4) SPI memberikan masukan tentang upaya pencapaian strategi
-
bisnis Perusahaan.
(5) SPI memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
-
internal dan eksternal.
(6) Tingkat penerapan rekomendasi yang disampaikan oleh SPI
dapat diterapkan/dijalankan; dan rekomendasi SPI -
memperbaiki kegiatan operasional diunitnya.
36. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris Perusahaan yang
1.711 0.855
berkualitas dan efektif.
131 Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung
0.466 0.67 0.311
keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
(1) Sekretaris Perusahaan memiliki kualifikasi yang memadai. 0.50
(2) Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan
0.50
kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya.
(3) Uraian tugas Sekretaris Perusahaan paling sedikit mencakup
1.00
hal-hal subtantive.
132 Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya. 1.089 0.50 0.545
(1) Sekretaris Perusahaan memberikan informasi yang materil dan
0.75
relevan kepada stakeholders.
(2) Sekretaris Perusahaan menjalankan tugas sebagai pejabat
0.50
penghubung.
(3) Sekretaris Perusahaan menjalankan pelaksanaan dan
0.50
pendokumentasian RUPS dan Rapat Direksi.
(4) Sekretaris Perusahaan menyelenggarakan program pengenalan
bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang 0.75
baru diangkat.
(5) Sekretaris Perusahaan melaporkan pelaksanaan tugasnya
-
kepada Direktur Utama.
133 Direksi mengevaluasi kualitas fungsi sekretaris Perusahaan. 0.156 - 0.000
(1) Terdapat evaluasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris
-
Perusahaan.
(2) Capaian program kerja pelaksanaan tugas Sekretaris
0.00
Perusahaan.
37. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai
2.022 1.886
peraturan Perundang-undangan.
Lampiran III

134 Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai dengan prosedur yang


ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang- 1.089 0.88 0.953
undangan.
(1) Prosedur pemanggilan. 0.75
(2) Ketepatan waktu pelaksanaan RUPS. 1.00
135 Direksi menyediakan akses serta penjelasan lengkap informasi
akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar dapat
0.933 1.00 0.933
melaksanakan hak-haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan.
(1) Panggilan untuk RUPS, yang mencakup informasi mengenai
setiap mata acara dalam agenda RUPS, termasuk usul yang di
rencanakan oleh Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan
ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat 1.00
dilakukannya panggilan untuk RUPS, maka informasi dan/atau
usul harus disediakan di kantor Persero sebelum RUPS
diselenggarakan.
(2) Metode perhitungan dan penentuan gaji/honorarium, fasilitas
dan/atau tunjangan lain bagi setiap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, serta rincian mengenai gaji/honorarium, fasilitas,
1.00
dan/atau tunjangan lain yang diterima oleh Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, khusus dalam
RUPS mengenai Laporan Tahunan.
(3) Informasi mengenai rincian Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan hal-hal lai yang direncanakan untuk dilaksanakan
1.00
oleh Persero, khusus untuk RUPS Rencana Jangka Panjang (RJP)
dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
(4) Informasi keuangan maupun hal-hal lainnya yang menyangkut
Persero yang dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan 1.00
Keuangan.
(5) Penjelasan mengenai hal-hal lain berkaitan dengan agenda
RUPS yang diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS 1.00
berlangsung.
(6) Penjelasan lengkap dan informasi akurat berkaitan dengan
Persero dan Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang
1.00
berhubungan dengan mata acara RUPS dan tidak bertentangan
dengan kepentingan Persero.
Jumlah Skor 35.000 52.107 18.237
Lampiran III

Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi

Kesimpulan/Penilaian
Tingkat
ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
Bobot Pemenuh Skor
an
(1) (2) (3) (4)
V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
38. Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan kepada 0.435 0.036
136 Perusahaan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian
informasi Perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan 0.290 0.13 0.036
informasi Perusahaan yang penting.
(1) Terdapat kebijakan tentang pengendalian informasi
0.25
Perusahaan.
(2) Kebijakan mengatur diantaranya informasi yang
dikategorikan informasi publik dan informasi rahasia
Perusahaan, pihak-pihak yang dapat menyampaikan dan -
atau menyampaikan informasi publik, dan prosedur
pengungkapan informasi Perusahaan kepada stakeholders .
137 Tingkat kepatuhan Perusahaan yang memadai terhadap kebijakan
0.145 - 0.000
pengendalian informasi Perusahaan.
39. Perusahaan menyediakan bagi stakeholders akses atas informasi
2.320 1.892
Perusahaan yang relevan, memadai, dan tepat waktu dan berkala.
138 Terdapat media untuk peyediaan Informasi Publik agar dapat di
peroleh dengan cepat dan tepak waktu, biaya ringan, dan cara 0.322 0.33 0.107
sederhana.
(1) Terdapat website yang dikelola Perusahaan. 1.00
(2) Terdapat kebijakan tentang pengelolaan dan pemutakhirkan
-
website.
(3) Pengelolaan website sesuai dengan kebijakan yang
-
ditetapkan secara konsisten.
139 Website Perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi
0.572 1.00 0.572
penting Perusahaan.
(1) Terdapat kebijakan yang dipublikasikan, antara lain
Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
1.00
(GCG Code ), Board Manual , Pedoman Perilaku, dan
Program Pengendalian Gratifikasi Perusahaan.
(2) Terdapat informasi penting (selain Laporan Tahunan dan
1.00
Laporan Keuangan) yang dipublikasikan.
140 Perusahaan menyediakan media lain untuk mengkomunikasikan
0.427 0.50 0.214
kebijakan informasi penting Perusahaan.
(1) Terdapat majalah internal, bulletin, dan sebagainya. -
(2) Terdapat pertemuan/gathering dengan stakeholders dan
1.00
bentuk lainnya.
Lampiran III

141 Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan


0.427 1.00 0.427
www.bumn.go.id dimutakhirkan secara berkala.
142 Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi
0.572 1.00 0.572
penting Perusahaan yang disediakan dalam website Perusahaan.
(1) Informasi yang dimuat dalam website Perusahaan mudah
1.00
diakses dan diunduh (download ).
(2) Tidak terdapat permintaan/permohonan untuk
memperoleh Informasi Publik yang tidak dipenuhi oleh 1.00
Perusahaan yang bersangkutan.
40. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Lapporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang- 3.341 0.000
undangan.
143 Laporan Tahunan memenuhi ketentuan umum penyajian
0.291 - 0.000
Laporan Tahunan.
(1) Ketentuan umum. -
(2) Laporan Tahunan disajikan dalam website Perusahaan
dan dapat diunduh. Yang dimaksud dengan website
Perusahaan adalah website yang dimiliki sendiri atau oleh
-
induk, bukan website pihak lain (contoh: tercantum di
website Kementerian Negara Perusahaan atau website
BEI).
144 Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan
0.073 - 0.000
Penting.
(1) Perusahaan menyajikan informasi keuangan (laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi kompherensif, rasio-rasio
keuangan secara umum dan yang relevan dengan industri -
Perusahaan) dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima)
tahun buku.
(2) Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga Saham
tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham
yang di perdagangkan (dicatatkan) untuk setiap masa
triwulanan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir -
wajib di sesuaikan dalam hal terjadi antara lain kerena
pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus dalam
bentuk grafik dan tabel (NA jika listed company hanya
menerbitkan obligasi atau non listed company ).
(3) Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi
atau obligasi konvertibel yang diterbitkan yang masih
beredar, tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo dalam 2
(dua) tahun buku terakhir: (1) jumlah obligasi/obligasi -
konversi yang beredar, (2) tingkat bunga; (3) Tanggal jatuh
tempo; (4) Peringkat obligasi (NA jika tidak menerbitkan
obligasi/non listed company ).
Lampiran III

145 Laporan Tahunan memuat Laporan Dewan Komisaris/Dewan


0.291 - 0.000
Pengawas dan Laporan Direksi.
(1) Laporan Dewan Komisaris . -
(2) Laporan Direksi. -
(3) Tanda tangan Anggota Direksi dan Anggota Dewan -
146 Laporan Tahunan memuat profil Perusahaan secara lengkap. 0.145 - 0.000
(1) Nama dan alamat Perusahaan antara lain mencakup
informasi tentang nama dan alamat, kode pos, no. telp dan -
atau no. fax, email , dan website .
(2) Riwayat singkat Perusahaan mencakup tanggal/tahun
-
pendirian, nama, dan perubahan nama Perusahaan jika ada.
(3) Bidang usaha meliputi jenis produk dan atau jasa yang
-
dihasilkan.
(4) Struktur organisasi dalam bentuk bagan, meliputi nama, dan
-
jabatan.
(5) Visi dan Misi Perusahaan yang mencakup: (a) Penjelasan
tentang Visi Perusahaan; (b) Penjelasan tentang Misi -
Perusahaan.
(6) Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Anggota Dewan
-
Komisaris (umur, pendidikan, dan pengalaman kerja).
(7) Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Anggota Direksi
-
(umur, pendidikan, dan pengalaman kerja).
(8) Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi
pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan, -
dan pelatihan karyawan).
(9) Komposisi Pemegang Saham. -
(10) Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi. -
(11) Kronologis pencatatan saham. -
(12) Kronologis pencatatan Efek lainnya. -
(13) Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang
-
pasar modal.
(14) Akuntan Perseroan. -
(15) Penghargaan dan sertifikasi yang diterima Perusahaan
-
baik yang berskala nasional maupun internasional.
(16) Nama dan alamat anak Perusahaan dan atau kantor cabang
-
atau kantor perwakilan (jika ada).
147 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Analisa dan
1.234 - 0.000
Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan.
(1) Tinjauan operasi per segmen usaha, memuat uraian
mengenai: (1) produksi; (2) penjualan/pendapatan usaha;
(3) profitabilitas; (4) peningkatan/penurunan kapasitas -
produksi untuk masing-masing segmen usaha (NA untuk
Perusahaan yang tidak mempunyai segmen).
Lampiran III

(2) Uraian atas Kinerja Keuangan Perusahaan yakni analisis


kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara
knerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain
-
mengenai: (1) aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah
aktiva; (2) kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan
jumlah kewajiban; (3) penjualan/pendapatan usaha; (4)
beban usaha; (5) laba/rugi bersih.
(3) Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar
hutang dan tingkat kolektibitas piutang Perusahaan antara
-
lain memuat penjelasan tentang: (1) kemampuan
membayar hutang; (2) tingkat kolektibilitas piutang.
(4) Bahasan tentang struktur modal (capital structure ),
kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structur
policies ), dan tingkat likuiditas Perusahaan (liquidity ) antara
lain penjelasan atas; (1) struktur modal (capital structure ); -
(2) kebijakan manajemen atas struktur modal (capital
strcture policies); (3) tingkat likuiditas Perusahaan
(liquidity).
(5) Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi
barang modal memuat antara lain penjelasan tentang : (1)
tujuan dari ikatan tersebut; (2) sumber dana yang
diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; (3) -
mata uang yang menjadi mendominasi; (4) langkah-langkah
yang direncanakan Perusahaan untuk melindungi risiko dari
posisi mata uang asing yang terkait.
(6) Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah
dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar -
biasa dan jarang terjadi.
(7) Uraian tentang komponen-komponen subtansial dari
pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui -
hasil usaha Perusahaan.
(8) Jika Laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau
penurunan yang material dan penjualan atau pendapatan
bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh
-
mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain
dengan jumlah barang atau jasa yang di jual, dan atau
adanya produk atau jasa baru.
(9) Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap
penjualan atau pendapatan bersih Perusahaan serta laba
operasi Perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak -
perusahaan memulai usahanya, jika baru mulai usahanya
kurang dari 2 (dua) tahun.
Lampiran III

(10) Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal


laporan akuntan, termasuk dampaknya terhadap kinerja -
dan risiko usaha di masa mendatang.
(11) Uraian tentang prospek usaha Perusahaan sehubungan
dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar
-
internasional serta dapat disertai data pendukung
kuantitatif jika ada sumber data yang layak di percaya.
(12) Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan jasa
-
Perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
(13) Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta
jumlah dividen kas per Saham dan jumlah dividen per tahun
yang diumumkan atau di bayar selama 2 (dua) tahun buku -
terakhir, memuat uraian mengenai: (1) besarnya dividen
untuk masing-masing tahun; (2) besarnya payout ratio.
(14) Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum,
memuat uraian mengenai: (1) total perolehan dana, (2)
rencana penggunaan dana; (3) rincian penggunaan dana; (4) -
saldo; (5) Perubahan penggunaan dana (jika ada)-(NA untuk
non listed company ).
(15) Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi,
divestasi, akuisisi restrukturisasi hutang/modal, transaksi
-
yang mengandung benturan kepentingan dan staf transaksi
dengan pihak afiliasi.
(16) Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-
undangan yang berpengaruh signifikan terhadap -
Perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
(17) Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi, alasan
-
dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
148 Laporan Tahunan memuat pengungkapan praktik Tata Kelola
0.944 - 0.000
Perusahaan yang Baik.
(1) Uraian Dewan Komisaris memuat antara lain: (1) uraian
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; (2) pengungkapan
prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota -
Dewan Komisaris; (3) frekuensi pertemuan; (4) tingkat
kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.
(2) Uraian Direksi memuat antara lain: (1) ruang lingkup
pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi; (2) pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi Anggota Direksi, yang meliputi gaji,
fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari
Perusahaan yang bersangkutan dan Anak -
Perusahaan/Perusahaan patungan Perusahaan yang
bersangkutan; (3) frekuensi Pertemuan;
(4) tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam pertemuan;
(5) program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi Direksi.
Lampiran III

(3) Komite Audit mencakup antara lain: (1) nama, jabatan, dan
riwayat hidup singkat anggota komite audit; (2) uraian tugas
dan tanggung jawab; (3) frekuensi pertemuan dan tingkat
-
kehadiran Komite Audit; (4) laporan singkat pelaksanaan
kegiatan Komite Audit; (5) independensi Anggota Komite
Audit.
(4) Komite Nominasi dan Remunerasi mencakup antara lain: (1)
nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi; (2) independensi Anggota
Komite Nominasi dan Remunerasi; (3) uraian tugas dan -
tanggung jawab; (4) uraian pelaksanaan kegiatan Komite
Nominasi dan Remunerasi; (5) frekuensi pertemuan dan
tingkat kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi.
(5) Komite Manajemen Risiko mencakup antara lain: (1) nama,
jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
pamantauan risiko; (2) independensi anggota komite
pemantauan risiko; (3) uraian tugas dan tanggung jawab; -
(4) uraian Pelaksanaan kegiatan Komite Pemantauan Risiko;
(5) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite
Pemantauan Risiko.
(6) Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup
antara lain: (1) nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris
-
Perusahaan; (2) uraian pelaksanaan tugas Sekretaris
Perusahaan.
(7) Uraian mengenai pelaksanaan pengawasan dan
-
pengendalian intern (internal audit and control) .
(8) Uraian tentang Unit Audit Internal mencaku antara lain:
(1) informasi tentang keberadaan Unit Audit Internal;
(2) penjelasan tentang Piagam Audit Internal; (3) penjelasan
-
mengenai tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal;
(4) uraian pelaksanaan kegiatan Unit Audit Internal; (5)
nama dan riwayat hidup singkat kepala Unit Audit Internal.
(9) Uraian mengenai manajemen risiko Perusahaan mencakup
antara lain: (1) penjalasan mengenai risiko-risiko yang
dihadapi Perusahaan (misalnya risiko yang di sebabkan oleh
fluktuasi kurs atau suku bunga persaingan usaha, pasokan -
bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan
internasional, dan kebijakan pemerintah; (2) upaya untuk
mengelola risiko tersebut.
Lampiran III

(10) Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan


berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan
terutama mengenai komitmen Perusahaan terhadap
perlindungan konsumen mencakup antara lain informasi -
tentang: (1) pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen; (2)
program peningkatan layanan kepada Konsumen; (3) biaya
yang telah dikeluarkan.
(11) Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan
terutama mengenai "community development program "
yang telah dilakukan, mencakup antara lain informasi
-
tentang: (1) mitra usaha bina Perusahaan; (2) program
pengembangan pendidikan; (3) program perbaikan
kesehatan; (4) program pengembangan seni budaya;
(5) biaya yang dikeluarkan.
(12) Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan
terutama aktivitas lingkungan, mencakup antara lain
-
informasi tentang (1) aktivitas pelestarian lingkungan;
(2) aktivitas pengelolaan lingkungan; (3) sertifikasi atas
pengelolaan lingkungan; (4) biaya yang telah dikeluarkan.
(13) Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan,
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang sedang
menjabat dan klaim material yang diajukan oleh dan/atau
terhadap Perusahaan, dan perkara yang ada di badan
peradilan atau badan arbitrrase yang melibatkan -
Perusahaan, mencakup antara lain: (1) pokok
perkara/gugatan; (2) kasus posisi; (3) status penyelesaian
perkara/gugatan; (4) pengaruhnya terhadap kondisi
keuangan Perusahaan.
(14) Akses informasi dan data Perusahaan, yaitu uraian
mengenai tersedianya akses informasi dan data Perusahaan
-
kepada publik, misalnya melalu website, media massa,
mailing list , buletin dan sebagainya.
(15) Etika Perusahaan memuat uraian antara lain: (1)
keberadaan Pedoman Perilaku; (2) isi Pedoman Perilaku; (3)
penyebaran Pedoman Perilaku kepada karyawan dan upaya -
penegakannya; (4) pernyataan mengenai budaya
Perusahaan (corporate culture ) yang dimiliki Perusahaan.
149 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Laporan
0.363 - 0.000
Keuangan.
(1) Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi
-
atas laporan Keuangan sesuai dengan peraturan Bapepam.
(2) Opini akuntan atas laporan keuangan adalah wajar tanpa
-
pengecualian ( WTP).
Lampiran III

(3) Deskiripsi Auditor Independen di Opini antara lain: (1) nama


dan tanda tangan; (2) tanggal Laporan Audit; (3) no. izin KAP -
(jika ada).
(4) Laporan keuangan yang lengkap, yaitu: neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan serta disajikan untuk jangka
-
waktu 2 (dua) tahun terakhir atau sejak usaha dimulai bagi
Perusahaan yang memulai usahanya kurang dari 2 (dua)
tahun buku.
(5) Penyajian laporan keuangan sesuai ketentuan Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan yang di tertibkan Bapepam & -
LK dan/atau institusi yang berwenang.
41. Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG
2.904 0.000
dan bidang-bidang lainnya.
150 Perusahaan mengikuti Annual Report Award (ARA). 1.452 - 0.000
(1) Keikutsertaan dalam ARA. -
(2) Perusahaan menang dalam Annual Report Award (ARA). -
151 Penghargaan atau award lainnya. 1.452 - 0.000
(1) Perusahaan bepartisipasi dan memperoleh penghargaan
-
dalam CSR (Sustainability Reporting Award) dan sejenisnya.
(2) Penghargaan lain di bidang publikasi dan keterbukaan
-
informasi.
Jumlah Skor 9.000 21.423 1.928
Lampiran III

Aspek Lainnya

Kesimpulan/Penilaian
Tingkat
ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
Bobot Pemenu Skor
han
(1) (2) (3) (4)
VI. ASPEK LAINNYA
42. Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi 5.000 0.000
Perusahaan lainnya di Indonesia.
152 Perusahaan memiliki bidang/area yang menjadi best practices di 5.000 0.00 0.000
industrinya atau menjadi tujuan benchmark bagi Perusahaan lain
(baik bagi BUMN maupun Perusahaan swasta). Bidang/area tersebut
dapat terdiri dari produk, proses, fungsi pendukung, kinerja
organisasi, dan strategi.
(1) Terdapat bidang/area di Perusahaan, antara lain produk, proses 0.00

fungsi pendukung kinerja organisasi atau strategi menjadi best

practices atau tujuan benchmark bagi perusahaan lain.


(2) Pencapaian kinerja perusahaan terbaik di sektor usaha BUMN 0.00
atau di industrinya.
43. Praktik Tata Kelola menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola 5.000 0.000
153 Terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola 5.000 0.00 0.000
(1) Perkara penting berindikasi tindak pidana korupsi yang 0.00
dihadapi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
(2) Pembekuan produk utama perusahaan atau mengalami kondisi 0.00
yang berpotensi mengakibatkan pembekuan produk utama
perusahaan.
(3) Pencemaran lingkungan oleh perusahaan yang menyebabkan 0.00
kematian, menimbulkan kerusakan yang sangat serius pada
lingkungan sekitar dan masyarakat, dan kerugian finansial yang
sangat besar.
(4) Adanya permohonan pailit atau permohonan penundaan 0.00
kewajiban pembayaran utang. Baik yang dilakukan oleh BUMN
tersebut maupun oleh kreditur atau oleh instansi yang
berwenang.
(5) Penyimpangan prinsip-prinsip Tata kelola Perusahaan lainnya. 0.00

Jumlah Skor 5.000 0.000 0.000

Anda mungkin juga menyukai