Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

MANAJEMEN OPERASI
THE FOUR-FACTOR MODEL OF PRODUCT DESIGN:
SCALE DEVELOPMENT AND VALIDATION

REVIEW JURNAL

Tujuan Penelitian Studi ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi skala
baru untuk diukur desain produk beserta dimensinya menilik 4
empat dimensi desain: afektif, kognitif, ergonomis dan reflektif
Subjek Penelitian tiga ponsel, video kamera, mesin cuci, sepatu, mobil, televisi,
pemutar DVD, video kamera saku, mesin kopi, mesin jus,
penyedot debu, pembersih, pengering rambut, dua setrika,
pemutar cakram sinar biru dan sebuah mesin espresso.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode tinjauan pustaka yang ekstensif dan
wawancara serta survei konsumen. Analisis faktor eksplorasi
digunakan untuk pengukuran validasi. Sebanyak empat studi
terpisah dilakukan untuk konseptualisasi dan operasionalisasi
skala desain produk.
Dasar Teori 1. Desain produk adalah rancangan barang atau jasa yang
hendak dibuat agar dapat diterima dan memuaskan
konsumen yang disasar serta tidak mudah ditiru oleh
competitor.
2. Dimensi dalam empat kategori:
a. afektif, estetika, emosional, hedonis atau visceral;
b. kognitif, instrumental, utilitarian, rasional atau
fungsional;
c. ergonomi; dan
d. reflektif, simbolisme atau makna.
Hasil Penelitian penelitian desain produk ini berfokus pada dimensi afektif atau
dimensi estetika dan kognitif untuk mengukur desain produk.
Dalam model empat faktor dalam penelitian ini, total efek dimensi
lain pada merek yang harmonis dan obsesif sangat penting,
misalnya, efek totalnya semangat merek yang harmonis lebih
besar untuk ergonomis (0,287) dan dimensi kognitif (0,234)
daripada untuk dimensi afektif (0,137) dan reflektif (0,130),
sedangkan efek total pada gairah merek yang obsesif lebih besar
untuk perusahaan dimensi reflektif (0,380) dibandingkan dimensi
lainnya.
Hasil ini menunjukkan bahwa mempertimbangkan desain produk
semata dalam hal dimensi afektif dan kognitif mempersempit
perspektif yang lebih luas yang juga bisa diperoleh oleh desain
produk yang memiliki dimensi ergonomis dan reflektif yang bagus
potensi. Oleh karena itu, kontribusi yang signifikan dari tulisan ini
adalah validasi dari dimensi ergonomis dan reflektif sebagai
elemen konstitutif penting dari desain produk dan bukti pengaruh
substansial dari keempat dimensi desain produk pada passion
merek konsumen.
Apalagi dampak dari keempat dimensi pada hasil perilaku
konsumen akan memungkinkan bagian pemasaran untuk
membuktikan bagaimana ini dimensi desain produk dapat
digunakan pada tingkat strategis untuk memperoleh keunggulan
kompetitif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa desain produk harus
mengandung empat dimensi, secara spesifik afektif, kognitif,
ergonomis dan reflektif. Produk lebih dari dimensi afektif dan
kognitif dari perspektif akademis dan praktis.
Penelitian ini memaparkan secara mendalam tentang kerangka
kerja untuk membangun merek dan menghindari asumsi pribadi
atau penilaian istimewa tentang desain produk.
Model penelitian ini juga menunjukkan bahwa desain produk
mempengaruhi keinginan konsumen untuk suatu merek. Namun,
ergonomis dan dimensi desain produk reflektif muncul sebagai
lebih kuat menarik minat konsumen terhadap suatu merek. Jadi,
para praktisi dapat memanfaatkan hasil dari penelitian ini untuk
merevitalisasi dan mendesain ulang merek mereka berdasarkan
dimensi ergonomis dan reflektif. Konsumen menganggap atribut
kognitif atau fungsional menjadi jelas dalam merek karena
mereka hanya meningkatkan kepuasan, sedangkan produk yang
memenuhi aspek ergonomis dan reflektif akan meningkatkan
kesenangan pelanggan, yang pada akhirnya meningkat
Keinginan konsumen untuk suatu merek (harmonis dan obsesif
gairah).

Kekuatan Menggunakan data dari tiga sampel, penulis mengembangkan


dan memvalidasi skala baru untuk mengukur desain produk
sepanjang afektif, kognitif, dimensi ergonomis dan reflektif.
Selanjutnya, hasil memberikan bukti kuat tentang reliabilitas,
validitas diskriminan, pengukuran invarian dan validitas
nomologis dari empat dimensi desain produk. Akhirnya, efek
dimensi desain produk ini pada harmoni dan semangat merek
obsesif dinilai. Hasilnya menunjukkan bahwa dimensi afektif dan
reflektif tampak menonjol untuk menangkap obsesif brand
passion, sedangkan dimensi kognitif dan ergonomis mampu
meningkatkan brand passion yang harmonis.
Ini adalah studi pertama yang mengembangkan dan memvalidasi
pengukuran desain produk sebagai konstruksi empat dimensi
yang dapat dapat ditransfer ke skala dan diterapkan di berbagai
kategori produk.
Kelemahan skala desain produk dalam penelitian ini dikembangkan dan
divalidasi menggunakan data dari China, Pakistan dan Korea
Selatan, yang dianggap berdasarkan negara kolektivis Oleh
karena itu, hasil dari penelitian ini hanya merupakan hasil
digeneralisasikan sehingga tidak dapat untuk menerapkannya ke
Negara dengan nilai budaya yang sangat berbeda (misalnya
budaya individualistik).
Perbedaan dengan Dalam penelitian ini berneda dengan penelitian serua lain yang
rencana penelitian mempertimbangkan tahapan siklus hidup produk. Sehingga
diharapkan di penelitian selanjutnya bisa mempelajari apakah
saling mempengaruhi di antara keempat dimensi desain produk
berbeda di berbagai tahap siklus hidup produk. Misalnya, apakah
produk yang tinggi kebaruan visual memprovokasi konsumen
afektif yang lebih positif reaksi dan perhatian konsumen, apakah
desain berbasis atribut mengarah pada preferensi dan kesadaran
konsumen yang lebih tinggi dan melakukan dimensi ergonomis
mewakili keamanan dan kemudahan konsumen yang tinggi
digunakan saat produk berada pada tahap pengenalan dan
pertumbuhan dari siklus hidup

Anda mungkin juga menyukai