PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam studi kelayakan bisnis aspek yang harus dipelajari selain aspek pasar dan
pemasaran adalah aspek teknik, teknologi dan operasional. Studi kelayakan aspek
teknik dan teknologi mulai dilakukan setelah aspek pemasaran dilakukan dan telah
dinyatakan bahwa proyek atau bisnis tersebut layak dari segi pemasaran, baru
kemudian dilakukan studi kelayakan dari segi teknik, teknologi dan operasional yang
meliputi bebrapa hal yakni strategi produksi dan perencanaan produk, proses pemilihan
teknologi untuk produksi, letak pabrik beserta layoutnya, rencana operasional jumlah
produksi, rencana pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi, serta
pengawasan kualitas produk baik dalam bentuk barang ataupun jasa.
Pemilihan terhadap jenis teknologi yang digunakan juga perlu dijelaskan, baik
mengenai jenis jumlah dan ukuran bila diperlukan serta alasan-alasan dalam pemilihan,
dihubungkan dengan masalah yang dihadapinya. Makalah ini akan membahas topik-
topik yang berkaitan dengan studi kelayakan bisnis dari segi teknik, teknologi
operasional yang sudah disebutkan diatas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penentuan strategi produksi dan perencanaan produk ?
2. Apa saja kualitas produksi ?
3. Apa saja tekhnik produksi yang digunakan ?
4. Apa lokasi usaha dan layout ?
5. Apa kapasitas produksi ?
6. Bagaimana manajemen persediannya ?
7. Apa quality control ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja penentuan strategi produk dan perencanaan produk ?
2. Untuk mengetahui apa saja kualitas produksi ?
3. Untuk mengetahui apa saja tekhnik produksi yang digunakan ?
4. Untuk mengetahui apa lokasi usaha dan layout ?
5. Untuk mengetahui apa kapasitas produksi ?
6. Untuk mengetahui bagaimana manajemen perseiaannya ?
7. Untuk mengetahui apa quality control ?
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2|Page
diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya,
terciptalah desain produk akhir yang siap unutk diimplementasikan.
4) Implementasi
Tahap ini mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi dan
ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.
B. Kualitas Produksi
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen, kualitas produk baik yang
berupa barang ataupun jasa perlu ditentukan berdasarkan dimensi-dimensinya yaitu:
1) Produk berupa barang menurut David Garvin yang dikutip Vincent Gaspersz
menentukan dimensi kualitas barang dapat dilakukan melalui delapan dimensi
seperti berikut:
Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam
membeli barang tersebut.
Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi
dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan penembangannya.
Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas.
Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.
Durability, yaitu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa
aktif barang.
Serviceability,yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk
perbaikan barang.
Aesthetics, merupakan karektiristik yang bersifat subyektif.
Fit and finish, suatusifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan.
2) Sedangakan untuk produk jasa/servis Zeithaml et.al. mengemukakan lima
dimensi dalam menentukan kulitas jasa yaitu:
Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai
dengan janji yang ditawarkan.
Responsiveness, yaitu respons atau kesigapan karyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
3|Page
Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap
produk, kompetensi atau keterampilan yang dimiliki karyawan, kesopanan
yaitu keramah-tamahan dan perhatian pada pelanggan, dan kredibilitas yaitu
yang berhubungan dengan kepercayaan.
Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan meliputi akses, komunikasi dan pemahaman pada pelanggan.
Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan
front office,tersedianya tempat parkir,kebersihan dan kenyamanan.
Ada tiga faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan penentuan lokasi yaitu:
2. Bobot pengaruh letak daerah pemasaran produk dan sumber bahan baku terhadap
efisiensi operasi proyek.
4|Page
memperbandingkan kemudahan dan biaya pengangkutan bahan baku ke pabrik
dengan barang jadi dari pabrik ke pusat pemasaran.
Kondisi infrastruktur lokasi yang diteliti merupakan salah satu faktor utama
yang harus diperhatikan sebelum menentukan pilihan. Dalam banyak hal kondisi
infrastruktur juga akan mempunyai saham atas besar kecilnya jumlah biaya yang
diperlukan untuk membangun proyek secara keseluruhan.
Faktor pengadaan tenaga kerja ahli dan terlatih merupakan aspek lain yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi. Di samping infrastruktur dan
lingkungan seperti yang diuraikan di atas ada dua faktor lain yang perlu
dipertimbangkan sebelum menentukan letak pabrik, yaitu harga tanah serta biaya
persiapan dan pematangan tanah sehingga siap untuk ditempati.
Bagi bisnis jasa, letak lokasi fasilitas jasa dapat di bagi dua. Pertama: pelanggan
datang ke lokasi fasilitas jasa, seperti pasien datang ke tempat praktek dokter. Kedua:
penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemadam kebakaran mendatangi
lokasi kebakaran. Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal,
antara lain : mudah dan dapat diakses oleh konsumen, lalu lintas orang-orang,
kepadatan dan kemacetan lalu-lintas, tempat parkir yang memadai, dapat diperluas,
lingkungan yang mendukung usaha, kesesuain dengan lokasi pesaing, dan izin lokasi
dari pihak berwenang.
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan
produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi, sehingga dapat tercapai efisiensi
operasi.
5|Page
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keslamatan kerja yang lebih baik.
6|Page
Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik
dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya
layout ini cocok apabila proses produksinya telah di standarisasikan serta
diproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melewati tahapan
operasi yang sama dari awal sampai akhr. Contohnya perakitan mobil.
Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal
berikut:
7|Page
E. Kapasitas Produksi.
Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan
teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem, antara lain :
a. Skala Ekonomi.
Dengan faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki biaya per
unit yang paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemhan,
seperti: waktu pengambilan modalnya berjangka panjang , akibatnya produk
menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan pelanggan.
b. Focused facilities.
Dengan banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi diatas, maka
munculah sistem focused facilities. Dimana cara ini mempertahankan volume
produksi yang tinggi diganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan
dengan kebutuhan.
Selain itu, dalam perencanaan kapasitas produksi, terdapat dua ekstrim strategi,
Pertama Strategi Ekspansi, startegi ini lebih bersifat proaktif. Sedangkan cara kedua,
dilakukan wait and see, dimana cara ini dilakukan jika permintaan produk sudah yakin
benar meningkat atau tidak meningkat.
F. Manajemen Persediaan.
8|Page
banyak atau terlalu sedikit. Untuk mengendalikan hal seperti ini memerlukan
manajemen persediaan. Manajemen persediaan barang ada 2 macam, yaitu yang
permintaannya bersifat independen, dimana permintaan bahan tidak tergantung pada
produksi barang lain; dan yang bersifat dependen, dimana sifat permintaan barang yang
tergantung pada jumalah suatu produk yang dibuat.
Dalam bisnis jasa bahan yang digunakan lebih sedkit dibandingkan bisnis
manufaktur, walaupun demikian, manajemen persediaan tetap penting untuk dikaji.
Hal-hal yang perlu dikaji antara lain adalah:
9|Page
G. Quality Control
1. Perencanaan kualitas
Aktifitas ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
- Menentukankan siapa konsumennya.
- Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen.
- Mengembangkan jasa dan kualitas yang sesuai.
- Mengembangkan proses jasa sebagai pedoman bagian operasi/produksi.
2. Pengendalian kualitas.
Aktivitas ini dilakukan pada tahap operasi, langkah-langkah yang dilakukan
yaitu:
- Evaluasi performansi aktual.
- Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan.
- Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.
3. Perbaikan Kualitas.
Ketiga aktifitasa dari trilogi itu ditujukan untuk mencapai tingkat yang lebih baik
dri pada sebelumnya.
10 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
Aspek teknis dan teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan proyek secara teknis, teknologi dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut
selesai dibangun. Aspek teknik berkaitan dengan proses produksi, dimulai dari bagaimana
strategi dan perencanaan produksi sampai kepada kapasitas dan volume produksi. Selain itu,
dari aspek teknologi berkaitan dengan peralatan yang digunakan, seperti mesin, ataupun
teknologi yang mendukung proses produksi serta operasional suatu perusahaan. Tidak hanya
itu, perencanaan letak usaha dan layout juga menjadi bagian dari studi kelayakan aspek
teknik dan teknologi, karena hal tersebut akan menentukan ukuran dari bangunan yang akan
dibangun.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://hasnah921.blogspot.co.id/2015/10/studi-kelayakan-bisnis-aspek-teknik-dan.html
http://iqbalfawaidfikri.blogspot.co.id/2013/04/aspek-teknik-dan-teknologi.html
http://www.othe.org/ilmu-pengetahuan/ekonomi/2107/aspek-teknik-dan-teknologi/