NPM : 183403026
2. Hal yang dikaji dalam aspek keuanagan dalan study kelayakan bisnis
1) Aspek Pemasaran
a. Segmentasi
Seperti yang telah disebutkan bahwa segmentasi merupakan pengelompokan
pasar yang heterogen menjadi homogen. Manajemen dapat melakukan
pengkombinasian beberapa variabel untuk mendapatkan cara terbaik dalam
mensegmentasi pasarnya. Komponen-komponen utama dari tiap aspek
antara lain aspek geografis (bangsa dan negara), aspek demografis (usia,
daur hidup, dan jenis kelamin), aspek psikografis (kelas sosial dan gaya
hidup), aspek perilaku (tingkat penggunaan, status kesetiaan dan sikap
pembeli).
5) Aspek Finansial
Studi kelayakan dari aspek keuangan perlu menganalisis perkiraan arus kas.
Pada umunya ada empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk melakukan
penilaian arus kas suatu investasi, yaitu metode payback period, net present value,
internal rate of return dan profitability index, serta break even point.
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama
perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya maka perusahaan tidak dapat bertahan lama. Perusahaan
hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan
yang prulalitas dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu
keseimbangan.
Aspek yang bersifat sosial seperti : menjadi semakin ramai daerah tersebut, lalu
lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain sebagainya.
3. Sumber dana untuk membiayai nvestasi dan biaya investasi apa saja
yang dikeluarkan
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup
artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan
terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu
usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan
hanya berkewajiban membayar deviden.
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai
sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih
dimasa mendatang.
Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan
biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari
investasi yang sedang direncanakan.
Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti
nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai
NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
1. Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu yang
juga berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu menunjukkan
investasi tersebut lebih baik
2. Manajer keuangan harus bisa menghitung tingkat biaya modal selama masa
investasi
3. Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas.
Faktor usia lamanya investasi juga bisa mempengaruhi.
1. Metode ARR mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money)
2. Pendekatan yang digunakan jangka pendek. Angka-angka yang digunakan
saat ini bisa menyesatkan diwaktu yang akan datang
3. Terlalu memfokuskan pada nominal laba akuntansi. Mengabaikan aliran arus
kas dari investasi yang dijalankan.
4. Jangka waktu investasi tidak diperhitungkan.
PV of outlays 18.000.000.000
NPV = Rp539.452.870
KESIMPULAN :
Karena NPV bernilai positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima.
PV of outlays 18.000.000.000
NPV = (Rp3.931.256.000)
Discount Rate PV Of Proceeds
25% Rp18.539.452.870
30% Rp15.931.256.000
5% Rp2.608.196.870
Pada discount rate 1 (25%)
PV of Proceeds = Rp18.539.452.870
18.539.452.870
PV of Layouts = Rp18.000.000.000
Perbedaan = Rp539.452.870
Persentase perbedaannya = (Rp539.452.870/Rp2.608.196.870) x 5% = 1,03%
Jadi IRR yang dicari adalah = 25% + 1,03% = 26,03%
18.539.452.870
Dari hasil perhitungan diatas didapat IRR sebesar 26,03% lebih vesar dari pada cost of capital 25%
(tingkat bunga), maka sebaiknya usulan proyektersebut diterima karena menguntungkan.
e. Profitability Index (PI)
PI = PV of Proceeds / PV of Outlays
= Rp18.539.452.870 / Rp18.000.000.000
= 1,03
KESIMPULAN :
Dari hasil perhitungan diatas PI didapat 1,03 lebih besar dari 1, sehingga usulan proyek
tersebut dapat diterima.