Anda di halaman 1dari 20

DESAIN STUDI KELAYAKAN

Oleh
Ruly Wiliandri, SE., MM
Tujuan:
Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan
dapat memahami:
• Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menyusun laporan studi kelayakan? Bagaimana sejarah
proyek? Siapa sponsor proyek?
• Studi kelayakan dilakukan oleh sponsor proyek sendiri
atau menggunakan jasa konsultan? Perlu jasa
konsultan luar negeri?
• Bagaimana ide pertama muncul? Apa pendorongnya?
Sponsor mempunyai pengetahuan tentang proyek?
• Sejauh mana aspek yang mempengaruhi proyek akan
diteliti? Alat dan kerangka analisa apa yang diperlukan?
Data apa dan siapa sumber data untuk keperluan
analisa?
IDENTIFIKASI KESEMPATAN USAHA
Tahap melakukan proyek investasi:
1. Identifikasi, sponsor proyek melihat adanya
kesempatan investasi yang menguntungkan.
Pengamatan terhadap lingkungan untuk
memperkirakan kesempatan dan ancaman
usaha
2. Perumusan, tahap menerjemahkan
kesempatan investasi kedalam suatu rencana
proyek yang konkret, dengan faktor-faktor yang
penting dijelaskan secara garis besar
3. Penilaian, melakukan analisa dan menilai
aspek pasar, teknik, keuangan, dan
perekonomian
4. Pemilihan, melakukan pemilihan dengan
mengingat segala keterbatasan dan tujuan
yang akan dicapai
5. Implementasi, menyelesaikan proyek
tersebut dengan tetap berpegang pada
anggaran.
Identifikasi kesempatan berusaha, bisa
dilakukan dengan menggunakan berbagai cara:
a. Mempelajari impor.
b. Menyelidiki material lokal untuk
kemungkinan eksploitasi lebih lanjut
c. Mempelajari keterampilan tenaga kerja,
terutama untuk jenis industri tertentu
d. Melakukan studi industri
e. Menerapkan kemajuan teknologi. Perubahan
teknologi dari waktu ke waktu
memungkinkan
investor memanfaatkan sebelum pihak lain
menggunakannya (competitive advantage).
f. Mempelajari hubungan antar-industri.
g. Menilai rencana pembangunan.
h. Melakukan pengamatan di tempat lain.
Tujuan Keputusan Investasi
Tujuan yang paling tepat dari pengambilan
keputusan untuk melakukan investasi adalah
untuk memaksimumkan nilai pasar modal sendiri
(saham).
Tujuan ini menghadapi masalah-masalah
operasional (terutama di negara-negara yang
sedang berkembang):

(1)Tidak bisa diterapkan pada sektor publik


karena tidak ada pemilikan lain selain negara
(2)Sejumlah besar perusahaan pada sektor
swasta tidak menjual sahamnya ke pasar modal
(3)Pengetahuan tentang bagaimana pengaruh
keputusan investasi terhadap nilai pasar
modal sendiri masih kurang cukup.
Desain Studi Kelayakan

Tujuan Keputusan Investasi (lanjutan)


Tujuan keputusan investasi secara operasional kemudian menjadi:
Meningkatkan net present value
Memaksimumkan tingkat keuntungan
Meningkatkan tingkat keuntungan dan menurunkan risiko. Hanya dari pertimbangan
perusahaan

Memaksimumkan net present value dari semua social cost


and benefits
Proyek dinilai dari perspektif yang lebih luas
ASPEK STUDI KELAYAKAN

Umumnya penelitian dilakukan terhadap


aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan
ekonomi negara, serta terkadang dampak
sosial (jika dana yang ditanamkan cukup
besar).
Aspek pasar dan pemasaran mempelajari tentang:
1. Permintaan, secara total atau terinci
menurut daerah, jenis konsumen,
perusahaan besar pemakai, proyeksi
permintaan
2. Penawaran, dalam negeri dan impor,
perkembangan di masa lalu dan perkiraan di
masa datang, faktor yang mempengaruhi
penawaran
3. Harga, perbandingan dengan barang
impor, produksi dalam negeri lain,
kecenderungan perubahan harga dan
polanya
4. Program pemasaran, strategi pemasaran
(marketing mix), siklus kehidupan produk
5. Perkiraan penjualan dan market share yang
bisa dikuasai.
Aspek teknis dan produksi, menyangkut pertanyaan
tentang:
1. Apakah studi dan pengujian
pendahuluan pernah dilakukan?
2. Apakah skala produksi yang dipilih sudah
optimal? (meminimumkan biaya produksi
rata- rata atau memaksimumkan laba, fasilitas
ekspansi, dsb)
3. Apakah proses produksi yang dipilih
sudah tepat?
4. Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang
dipilih sudah tepat? (umur ekonomis dan
fasilitas pelayanan jika terjadi kerusakan)
5. Apakah perlengkapan tambahan dan
pekerjaan teknis tambahan telah dilakukan?
(termasuk material handling, suplai bahan
pembantu, kontrol kualitas).
Lanjutan:
6. Apakah telah disiapkan kemungkinan
penanganan terhadap limbah
produksi?
7. Apakah tata letak yang diusulkan dari
fasilitas produksi cukup baik?
8. Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan
site produksi?
9. Apakah skedul kerja telah dibuat
dengan cukup realistis?
10. Apakah teknologi yang akan digunakan
bisa diterima dari pandangan sosial?
Aspek keuangan mempelajari berbagai
faktor penting:
1. Dana yang diperlukan untuk investasi,
untuk aktiva tetap maupun modal kerja
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang
akan dipergunakan
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada
berbagai tingkat operasi, serta estimasi
tentang break event proyek
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti
rate of return on investment, net present value,
internal rate of return, profitability index, dan
payback period. Estimasi terhadap risiko proyek
(total dan sistematis)
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca
yang diproyeksikan dan proyeksi sumber
dan penggunaan dana.
Aspek manajemen mempelajari
tentang:
1. Manajemen dalam masa pembangunan
proyek. Siapa pelaksana proyek, bagaimana
jadwal penyelesaian proyek, siapa yang
melakukan studi masing-masing aspek:
pemasaran, teknis, dan lain sebagainya
2. Manajemen dalam operasi. Bentuk
organisasi/badan usaha yang dipilih.
Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan
spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan
tenaga-tenaga kunci. Jumlah tenaga kerja
yang akan digunakan (SDM).
Aspek hukum mempelajari tentang:

1. Bentuk badan hukum yang akan


dipergunakan
2. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan
kalau akan menggunakan sumber dana
yang berupa pinjaman
3. Berbagai akta, sertifikat, ijin yang
diperlukan, dsb.
Aspek ekonomi dan sosial, meliputi
penelitian tentang:
1. Pengaruh proyek tsb terhadap
peningkatan penghasilan negara
2. Pengaruh proyek tsb terhadap devisa yang
bisa dihemat dan bisa diperoleh
3. Penambahan kesempatan kerja
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Bagaimana pengaruh proyek
terhadap industri lain
6. Aspek yang bersifat sosial.
Survei khusus yang mungkin harus dilakukan
tentang consumer behavior:
1. Perilaku konsumsi
2. Keinginan dan rencana pembelian
3. Kepuasaan terhadap produk saat ini
4. Pengetahuan produk
5. Kebutuhan yang belum terpenuhi
6. Sikap terhadap produk
7. Motif pembelian
8. Karakteristik sosial ekonomi

Analisa pasar penting untuk memperkirakan berapa


penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan.
Analisa aspek teknik dan produksi, dilakukan oleh
mereka yang menguasai pengetahuan teknis dan
manajemennya (resource persons), menyangkut:

• Analisa perilaku biaya (identifikasi fungsi biaya)


• Analisa perbandingan biaya (memilih alternatif
produksi yang lebih baik)
• Analisa penggantian aktiva dan penyediaan mesin
• Metode transportasi (menentukan lokas gudang)
• Pemilihan lokasi dengan metode scoring atau
perbandingan biaya
• Analisa hubungan link analysis untuk mengatur tata
letak fasilitas produksi
• Time and motion study untuk pengaturan skedul kerja.
Analisa aspek keuangan dengan menggunakan
alat berikut:

• Metode penilaian investasi


• Metode penentuan kebutuhan dana, baik
modal kerja maupun aktiva tetap
• Metode pemilihan sumber dana (modal
keseluruhan perusahaan. Analisis
rentabilitas ekonomi, rentabilitas modal
sendiri, pertimbangan aspek likuiditas)
• Analisa break event, linear maupun nonlinear
• Proyek aliran kas (anggaran kas) untuk
memperkirakan kemampuan
memenuhi kewajiban finansial
• Analisa sumber dan penggunaan dana
• Analisa risiko investasi (dihubungkan
dengan penilaian profitabilitas investasi).
Analisa aspek manajemen:

• Analisa jabatan: menentukan deskripsi


dan spesifikasi jabatan
• Analisa beban kerja dan angkatan kerja:
menentukan kebutuhan akan jumlah
tenaga kerja
• Analisa struktur organisasi: menentukan
kedalaman, dasar pengelompokan
kegiatan dan hubungan antar departemen.
Analisa manfaat ekonomi dan sosial:

• Melakukan penyesuaian terhadap


manfaat komersial (finansial)

• Analisa manfaat dan pengorbanan sosial.


DATA DAN SUMBER DATA
Jenis data:
• Primer
• Sekunder

Data sekunder umumnya dalam bentuk:


• Berbagai publikasi dari Biro Pusat Statistik (BPS)
atau Kantor Statistik Daerah: statistik ekspor,
impor, indikator ekonomi, statistical year book
of Indonesia
• Publikasi dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal (Daerah) atau BKPM(D):
prioritas kesempatan usaha (Daftar skala
prioritas)
• Publikasi Bank Indonesia
• Publikasi dari asosiasi industri
• Publikasi dari lembaga penelitian.

Anda mungkin juga menyukai