Anda di halaman 1dari 12

A.

ASPEK ASPEK YANG DIANALISIS


Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi kelayakan melalui tahap tahap yang
telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Kemudian setiap
tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan
ketenttuan yang telah ditentukan
Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu
ussaha. Masing masing aspek tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan. Artinya
salah satu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang
diperlukan
Urutan penilaian aspek mana yang harus didahulukan tergantung dari kesiapan penilai
dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dipertimbangkan prioritas mana
yang yang didahulukan lebih dulu dan mana yang berikutnya.
Dalam studi kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek yang harus dianalisis:
1. Aspek Hukum, berkaitan dengan legalisasi keberadaan bisnis yang akan dijalankan
baik dari segi perjanjian maupun dari segi badan hukumnya. Aspek hukum
mempelajari tentang:
a. Bentuk badan usaha yang dipergunakan
b. Jaminan jaminan yang bisa disediankan kalua akan menggunakan sumber dana
yang berupa pinjaman
c. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan, dan sebagainya.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran, berkaitan dengan potensi pasar produk yang akan
dipasarkan, analisis kekuatan pesaing, estimasi penjualan yang mungkin bisa diraih
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang
a. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen,
perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi
permintaan tersebut
b. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang berasal dari
impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di
masa yang akan datang. Factor factor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti
jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya,
perlu pula diperhatikan.
c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang barang impor, produksi dalam
negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalua ya,
bagaimana polanya
d. Program pemasaran, mencangkup strategi pemasaran yang akan dipergunakan.
Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk yang akan dibuat.
e. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa
dikuasai perusahaan
3. Aspek Teknis/Oprasi dan Teknologis, berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis,
pemilihan mesin dan peralatan yang sesuai dengan kapasitas produksi, penataan lay
out serta pemilihan teknologi yang sesuai
Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang:
a. Apakah studi dan pengujian pendahukuan pernah dilakukan
b. Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal?
Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rat arata, ataukah
akan memaksimumkan laba? Jadi, mempertimbangkan secara simultan fakotr
permintaan. Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya? Tentang lokasi, luas
tanah, peraturan fasilitas produksi, dan sebagainnya.
c. Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat?
Umumna terdapat beberapa alternative proses produksi untuk menghasilkan
produk yang sama. Sebagai missal, semen bisa dibuat dengan proses basah
ataupun proses kering, soda bisa dibuat dengan metode electrolysis atau metod
kimia
d. Apakah mesing mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat?
Factor yang diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan
kalua terjadi kerusakan mesin mesin tersebut
e. Apakah perlengkapan perlengkapan tambahan dan pekerjaan pekerjaan teknis
tambahan telah dilakukan?
Factor factor seperti material handling, supply dan sebagainya perlu diperhatikan
pula
f. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah
produksi
g. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik?
h. Bagaiamana dengan pemilihan lokas “site” produksi?
i. Apakah skedul kerja telah dibuat dengan cukup realistis?
j. Apakah teknologi yang akan digunakan bisa diterima dari pandangan social?
Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak
dipergunakan teknologi yang sudah using, atau teknologi yang masih dicoba coba.
Yang pertama akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing,
sedangkan yang kedua bisa mengkibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas
4. Aspek Manejemen dan Organisasi, berkaitan dengan manajemen dalam
pembangunan fisik serta manejemn dalam operasionalya dan struktutr organisasi.
Aspek manajemen memperlajari tentang:
a. Manejemen dalam masa pembangunan proyek. Siapa pelaksana proyek tersebut?
Siapa yang melakukan studi masing masing aspek: pemasaran, teknis, dan lain
sebagainya?
b. Manejemen dalam oprasi. Bentuk pengorganisasian/badan usaha yang dipilih.
Struktur organisasi, deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan
tenaga tenaga kunci. Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan
5. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya, mencangkup pengaruh proyek terhadap
kehidupan social, budaya dan perekonomian secara makro dan lain sebagainya.
Aspek ekonomi dan social meliputi penelitian tentang
a. Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan negara
b. Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa
diperoleh.
c. Penambahan kesempatan kerja
d. Pemerataan kesempatan kerja
e. Bagaiaman pengaruh proyek tersebut terhadap industry lain, dan pasar bagi hasil
industry lain
f. Aspek yang bersifat social seperti menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu
lintas yang semakin lancer, adanya penerangan listrik dan lain sebaginya. Aspek
social ini merupakan manfaat dan pengorbanan social yang mungkin dialami oleh
masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasi yang bisa disepakati secara Bersama. Tetapi
manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada
6. Aspek Keuangan, berkaitan dengan sumber dan penggunaan dana serta proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dari masing masing sumber dana yang
bersangkutan. Aspek keuangan mempelajari tentang berbagai factor penting seperti:
a. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal
kerja.
b. Sumber sumber pembelajaran yang akan dipergunakann. Seberapa banyak dan
yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka
pendek, dan berapa yang jangka panjang
c. Taksiran penghasilan, biaya , dan laba/rugi pada berbagai tingkat operasi,
termasuk di sini estimasi tentang break event proyek tersebut.
d. Manfaat dan biaya dalam artian finansial seperti “rate f return on investment”,
“net present value”, “internal rate of return”, profitability index”, “payback
period”. Estimasi terhadap risiko proyek, risiko dalam artian total, atau kalua
mungkin yang hanya sistematis. Di sini disamping perlu ditaksir laba/rugi proyek
tersebut, juga ptaksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitablitas
finansial proyek tersebut.
e. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber
dana penggunaan dana
7. Analisi Mengenai Dampak Lingkungan, berkaitan dengan dampak yang ditimbulakan
oleh adanya bisnis tersebut terhadap lingkungan baik lingkungan air, darat, dan udara.

B. JENIS DATA
Secara umum jenis data yang diperlukan dalam studi kelayakan bisnis adalah data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif biasanya berupa data mengenai uraian
dalam bentuk kalimat secara naratif dan sulit diukur dengan angka bahkan tidak bisa
diukur. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan angka ataupun
dapat dikuantifikasikan
C. SUMBER DATA
Data dan informasi merupakan hal hal yang sangat pentingan dalam menganalisis suatu
usaha, karena tanpa adanya data dan informasi yang jelas, maka hasil studi kelayakan
yang kita lakukan tidak akan berhasil dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari sumber
sumber data dan informasi yang benar benar dapat dipercaya keabsahannya.
Dalam studi kelayakan bisnis sumber data diperoleh baik dari sumber primer maupun
sumber sekunder. Sumber primer (langsung dari obejek yang diteliti) yaitu data yang
diperoleh masih belum mengalami pengolahan lebih lanjut atau modifikasi. Sedangkan
data yang berasal dari sumber sekunder (tidak langsung dari objek yang diteliti) adalah
data yang biasanya sudah mengalai pengolahan lebih lanjut atau telah mengalami
modifikasi.

Di Indonesia umumnya agak terbatas data yang  bisa diperoleh dari sumber sekunder
karena belum membudayanya usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data yang
bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-instansi
pemerintah. Adapun sumber-sumber data yang dapat diperoleh serta dapat dipercaya
adalah antara lain :
1. Data yang bersumber dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik
(BPS) atau Kantor Statistik Daerah. Seperti misalnya: Statistik tentang ekspor, impor,
indikator ekonomi, statistical year book of indonesia, untuk lingkup nasional dan
berbagai daerah dalam angka untuk lingkup regional.
2.  Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM(D)-Badan Koordinasi
Penanaman Modal (Daerah)-seperti kesempatan berusaha yang masih diberi prioritas dan
mana yang tidak lagi. Daftar ini sering disebut sebagai Daftar Skala Prioritas.
3. Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Persatuan
Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas) maupun oleh lembaga keuangan lainnya.
Umumnya menyangkut ekonomi dan perbankan.
4. Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri dan Dagang
yang membawahi jenis usaha yang sejenis.
5. Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang
bekerja sebagai lembaga penelitian, baik yang dilakukan oleh pemerintah, seperti LIPI,
maupun swasta
6. Data yang bersumber dari publikasi Ekonomi dan Bisnis, baim dari koren maupun
majalah.
7. Data yang bersumber dari dapartemen teknis, biasanya daat-data dan informasi yang
dikeluarkan terkumpul dari tahun ke tahun, misalnya jika usaha pertanian, maka perlu
dicari dari Dapartemen pertanian
8. Data dan infromasi yang bersumber dari Universitas atau Perguruan Tinggi lainnya, dan
9. Sumber-sumber lainnya.
10. Karena masih terbatasnya publikasi-publikasi ini, maka sering pihak yang
melakukan  studi kelayakan harus mengumpulkan sendiri data primer. Dan ini merupakan
salah satu hambatan dalam pembuatan studi kelayakan, karena akan memerlukan waktu
yang lebih lama dan juga biaya yang lebih mahal.

D. CARA MEMPEROLEH DATA


Terdapat beberapa cara untuk memperoleh dan menggali data, diantaranya adalah
observasi (pengamatan langsung dilapangan), Tanya jawab, dan kuisioner, yang biasanya
digunakan untuk menggali sumber data primer serta dokumentasi yang biasanya
digunakan untuk manggali data sekunder. Penggalian data tersebut jelas memerlukan
dana, waktu dan tenaga yang reatif besar tergantung banyaknya variasi data yang ingin
digali terlebih jika data tersebut merupakan data primer.

E. KERANGKA ATAU ANALISIS DATA


Untuk melakukan analisis data umumnya memakai analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data
yang bersifat kualitatif. Hasil dari analisis ini adalah berupa uraian dalam bentuk naratif,
selain itu analisis kualitatif juga bisa mempertajam hasil analisis kuantitatif. Sedangkan
analisis kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan model model statistik seperti
penggunaan least square, analisis regresi, dan model model perhitungan lain yang sesuai.
Untuk melihat hubungan antara aspek aspek studi kelayakan bisnis dengan jenis data
yang dibutuhkan, sumber data, cara memperoleh data dan kerangka atau alat analisis data
yang dibutuhkan, sumber data, cara memperoleh data, dan kerangka atau alat analisis
data dapat dilihat pada table dibawah ini:
Aspek Cara
Jenis Sumber
yang Memperole Teknik Analisis Data
Data Data
dianalisis h Data
Hukum Kualitatif Primer, Dokumentas Kualitatif, judgement, pelaks
Sekund i, Observasi, ana bisnis, waktu
er Tanya pelaksanaan bisnis,
jawab kelengkapan perijinan
Sosial Kualitatif Primer, Dokumentas Kualitatif, judgement, analisi
Ekonomi Sekund i, Observasi, s manfaat dan pengorbanan
dan er Kuisioner, dan model lain yang sesuai
Budaya Tanya
Lingkunga Jawab
n Hidup
Pasar dan Kualitatif Primer, Dokumentas Model Statistik: Analisis
Pemasaran , Sekund i, Observasi, trend, Regresi, model lain
Kuantitat er Kuisioner, yang sesuai, strategi
if Tanya pemasaran yang digunakan.
Jawab
Teknis Kualitatif Primer, Dokumentas Judgement
dan , Sekund i, Observasi, analisis biaya, lay out,
teknologi Kuantitat er Kuisioner, metode transportasi dan
if Tanya model lain yang sesuai
Jawab
Menajeme Kualitatif Primer, Dokumentas Judgement  
n dan , Sekund i, Observasi, Jenis Pekerjaan, urut urutan
Organisasi Kuantitat er Kuisioner, pengerjaan, lama waktu dan
if Tanya biaya masing masing
Jawab pekerjaan analisis jabatan,
struktur organisasi, model
lain yang sesuai
Keuangan Kualitatif Primer, Dokumentas Judgement  
, Sekund i, Observasi, Analisis sumber dan
Kuantitat er Kuisioner, penggunaan dana, penetuan
if Tanya kebutuhan dana penentuan
Jawab biaya model, criteria
penilaian investasi

F. FORMAT DESAIN STUDI KELAYAKAN BISNIS


Desain studi kelayakan bisnis bertujuan untuk menunjukkan bagaimana seharusnya
laporan studi kelayakan bisnis nantinya disampaikan kepada pihak pihak yang
memerlukan. Karena bersifat umum, maka acuan desain ini perlu dilakukan modifikasi
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Berikut ini contoh desain pelaporan hasil studi kalayakan bisnis sisertai dengan
penjelasan secukupnya.
i. JUDUL (OBYEK) STUDI KELAYAKAN BISNIS
ii. KATA PENGANTAR
iii. DAFTAR ISI
iv. DAFTAR TABEL
v. DAFTAR GAMBAR
vi. DAFTAR LAMPIRAN
vii. EXECUTIVE SUMMARY (berisi mengenai objek penelitian, waktu penelitian,
anggota tim peneliti, ringkasan hasil penelitian, dan rekomendasi hasil penelitian)

BAB I: PENDAHULUAN
Pendahuluan harus meliputi antara lain latar belakang masalah mengapa tertarik pada
bisnis tersebut, manfaat apa yang bisa diraih jika bisnis itu dilaksanakan, tujuan
melakukan bisnis tersebut serta siapa saja yang terkait dalam melaksanakan bisnis
tersebut.

BAB II : ASPEK HUKUM


A. Pelaksana Bisnis
Untuk menganalisis siapa pelaksana bisnis, baik badan usahanya maupun orang orang
atau individu individu yang terlibat sebagai pengambil keputusan (decision maker).
B. Identitas Pelaksana Bisnis
Menjelaskan beberapa identitas pelaksana bisnis, diantaranya kewarganegaraan,
informasi bank, keterlibatan dengan kasus perdata dan pidana, serta hubungan keluarga.
C. Bisnis Apa Yang Dilaksanakan
Menjelaskan tentang bidang usaha, fasilitas, gangguan lingkungan, dan pengupahan.

D. Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis terkait dengan informasi perencanaan wilayah dan status tanah yang akan
digunakan untuk berbisnis.
E. Waktu Pelaksanaan Bisnis
Menjelaskan waktu pelaksanaan bisnis, terutama terkait dengan jangka waktu perijinan..
F. Peraturan dan kelengkapan Perijinan
Menjelaskan peraturan yang terkait dengan bisnis yang akan dijalankan dan kelengkapan
ijin yang harus dipenuhi untuk menjalankan bisnis.
G. Rekomendasi

BAB II: ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


A. Bentuk Pasar
Menjelaskan aspek pasar produsen dan konsumen yang dipilih
B. Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran
Menjelasan kondisi permintaan dan penawaran produk yang sejenis dengan produk yang
dibuat, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang.
C. Segmentasi, Target, an Posisi di Pasar
Menjelaskan segmentasi, target, dan posisi produk dipasar, disesuaikan dengan poin A
dan B diatas
D. Situasi Persaingan di Lingkungan Industri
Menjelaskan situasi persaingan antara perusahaan yang memproduksi produk sejenis
dengan produk yang akan di produksi perusahaan.
E. SSikap, Perilaku, dan Kepuasan konsumen
Menjelaskan bagaimana sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk
sejenis saat ini.
F. Manajemen Pemasaran
a. Analisis Persaingan
Bauran Pemasaran
b. Menjelaskan bagaimana kondisi persaingan produk sejenis di pasar yang dipilih,
serta bagaimana kebijakan bauran pemasaran yang akan dilaksanakan nanti.
G. Rekomendasi

BAB III: ASPEK TEKNIK/OPERASI DA TEKNOLOGI  


A. Penentuan Lokasi Pemilihan Strategi Produksi
B. Pemilihan Teknologi
C. Rencana Kapasitas Produksi
D. Perencanaan Tata Letak (lay out)
E. Penentuan Skala Produksi
F. Rencana Kualitas
G. Manajemen Persediaan
H. Sisem Manajemen Informasi
I. Rekomendasi

BAB V. MANAJEMEN DAN ORGANISASI


A. Penentuan Waktu Pelaksana Proyek
B. Pelaksanaan Pembangunan Proyek
C. Struktur organisasi
D. Perencanaan SDM
E. Analisis Pekerjaan
F. Rekruitmen, Seleksi, dan Orientasi
G. Produktifitas, Pelatihan, dan Pengembangan, Prestasi Kerja,
kompensasi, Perencanaan Kerier, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Pemberhentian
H. Rekomendasi
BAB VI. ASPEK, POLITIK, SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA
A. Aspek politik (stabilitas politik, arah kebijakan pemerintah, peraturan
moneter, birokrasi pemerintah).
B. Ekonomi (analisis biaya dan manfaat dari sisi ekonomi terutama
ekonomi masyarakat sekitar proyek)
C. Sosial dan budaya  (kebiasaan kebiasaan, adat istiadat, agama, mupun
kepercayaan masyarakat dimana bisnis itu akan didirikan dan daerah
atau tempat distribusi dari output bisnis tersebut)
D. Rekomendasi

BAB VII. ASPEK FINANCIAL


A. Kebutuhan dan Alokasi Dana
Menjelaskan kebutuhan dana yang harus dipenuhi baik untuk kebutuhan aktifa
tetap maupun aktifa tidak tetap
B. Sumber Daya dan Biaya Modal
Menjelaskan sumber dana yang bisa didapat untuk membiayai kebutuhan
investasi
C. Struktur Financial
Menjelaskan komposisi keuangan yang akan digunakan untuk menjalankan usaha,
baik itu modal sendiri maupun modal yang lain.
D. Estimasi Aliran Kas (cash flow), penjualan, pendapatan yang akan diperoleh, biaya
biaya yang akan dikeluarkan, laba rugi dan neraca usaha, serta proyeksi kemampuan
pelunasan hutang.
E. Kriteria penilaian/ perhittungan kelayakan bisnis termasuk analisis Break Even
Point (BEP)
F. Rekomendasi

BAB VIII. ASPEK LINGKUNGAN HIDUP


A. Menjelaskan bagaimana rencana bisnis dapat dikaji dari aspek yang mengacu pada
konsep AMDAL untuk mengetahui kelayakannya
B. Rekomendasi

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Menjelaskan tentang simpulan hasil analisis masing masing aspek dan rekomendasi
kelayakan rencana bisnis yang direncanakan (layak atau tidak atau layak dengan catatan).

LAMPIRAN - LAMPIRAN 
Melampirkan dokumen dokumen yang dianggap perlu yang mendukung keseluruhan
analisis yang dilakukan termasuk data data teknis serta gambar gambar atau sketsa.

Anda mungkin juga menyukai