Oleh :
Kelompok 3
Studi kelayakan adalah suatu kegiatan penelitian dan pengolahan informasi yang
bersumber dari berbagai aspek yang mempengaruhi tingkat kelayakan suatu proyek sebelum
proyek itu dilaksanakan. Arti kelayakan pada kegiatan mengkaji kelayakan suatu gagasan
dikaitkan dengan kemungkinan tingkat keberhasilan dari tujuan yang hendak dicapai. Bila
gagasan tersebut adalah investasi dalam pembangunan proyek tertentu maka perlu dilakukan
berbagai kajian yang eliputi pengembangan dan analisa gagasan yang timbul hingga penelusuran
berbagai aspek proyek seperti aspek finansial, social ekonomi dan pendanaan proyek (Prayitno,
2008).
Sistematika analisa aspek finansial pada suatu investasi proyek antara lain:
Pendekatan yang dilakukan pada butir-butir diatas adalah memisahkan analisa keputusan
investasi dengan keputusan pendanaan. Prosedur ini merupakan pendekatan yang
umumnya ditempuh untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam mengkaji aspek
finansial kelayakan proyek. Keputusan investasi mencoba mentukan proyek atau aset apa
yang akan dipilih dan berapa besar biayanya, sedangkan keputusan pendanaan berkaitan
bagaimana dan dari mana proyek dibiayai. Jadi, setelah pemilihan usulan investasi di
analisa dengan berbagai kriteria (misalnya NPV, IRR, atau PI), langkah selanjutnya
adalah mencoba mengaitkan dengan keputusan pendanaan dan melihat kemungkinan
interaksi yang akan terjadi. Ringkasan sistematika diatas akan diilustrasikan pada gambar
berikut (Prayitno, 2008).
Gambar 1. Sistematika analisa kelayakan proyek/investasi dari aspek finansial
Studi kelayakan mengkaji aspek-aspek seperti Aspek Pasar, Teknis, Keuangan, Hukum,
Ekonomi dan sosial, tergantung pada besarnya dana yang akan ditanam dalam proyek tersebut
dan kompleksitas suatu proyek.
a. Berapa market potensial (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang.
Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan masa lalu, sekarang dan
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tersebut, yang diduga juga
berpengaruh terhadap permintaan dimasa datang. Dengan demikian perlu pula dibuat
hubungan variabel-variabel tersebut dalam suatu model.
b. Berapa market Share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar
potensial. Bagaimana perkembangan market share tersebut dimasa datang.
c. Strategi yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan. Untuk
keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk dalam siklus usia produk (product
of life cycle) dan segmen pasar yang direncanakan. Disamping itu perlu pula
diperhatikan komposisi marketing mix yang digunakan.
Contoh :
Gambar 2. Bagan Alir Diagram Studi Kelayakan Investasi pada Jalan Tol Cijago
Dalam tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap proyek jalan Tol Cijago. Untuk itu
diperlukan suatu metode analisis sebagai berikut:
2. Hasil dari proyeksi cash flow proyek tersebut dievaluasi menggunakan metode capital
budgeting untuk menentukan nilai net present value (NPV), Payback Period (PP),
Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (BCR) untuk menentukan
kelayakan proyek (Nurmalika, 2006 ).
DAFTAR PUSAKA
Nurmalika, E. J. (2006 ). Analisis Studi Kelayakan Investasi dengan Metode Capital Budgeting
Studi Kasus : Proyek JALAN TOL CIJAGO. Jakarta: -.
Prayitno, H. (2008). Kajian Studi Kelayakan Finansial dan Skema Pendanaan Pada Rencana
Pembangunan Proyek Multi Purpose Deep Tunnel System di DKI JAKARTA . DEPOK :
Kajian Pusaka .