Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EKONOMI REKAYASA

SISTEMATIKA, UNSUR, ANALISA DAN STUDI KELAYAKAN FINANSIAL

Oleh :
Kelompok 3

1. Ni Putu Nina Ekadewi (1761121003)


2. Debora Evlin (1761121005)
3. Rai Anggarening Sintia Dewi (1761121020)
4. Ni Komang Tia Deviyanti (1761121027)
5. Ni Luh Ani Dian Paramita Sari (1761121035)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
1.1 Studi Kelayakan Proyek Konstruksi

Studi kelayakan adalah suatu kegiatan penelitian dan pengolahan informasi yang
bersumber dari berbagai aspek yang mempengaruhi tingkat kelayakan suatu proyek sebelum
proyek itu dilaksanakan. Arti kelayakan pada kegiatan mengkaji kelayakan suatu gagasan
dikaitkan dengan kemungkinan tingkat keberhasilan dari tujuan yang hendak dicapai. Bila
gagasan tersebut adalah investasi dalam pembangunan proyek tertentu maka perlu dilakukan
berbagai kajian yang eliputi pengembangan dan analisa gagasan yang timbul hingga penelusuran
berbagai aspek proyek seperti aspek finansial, social ekonomi dan pendanaan proyek (Prayitno,
2008).

1.2 Tujuan Studi Kelayakan


Pengkajian kelayakan atas suatu usulan proyek bertujuan untuk mempelajari usulan
tersebut dari segala segi secara professional agar setelah usulan proyek tersebut diterima atau
dilaksanakan, betul-betul dapat mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan (Prayitno,
2008).

1.3 Sistematika Analisa Aspek Finansial Pada Suatu Investasi Proyek

Sistematika analisa aspek finansial pada suatu investasi proyek antara lain:

1. Penentuan Parameter Dasar


Sebagai titik tolak dari analisa finansial, diasumsikan bahwa studi – studi yang telah
dilakukan sebelumnya menghasilkan parameter dasar sebagai landasan pembuatan
perkiraan biaya investasi. Biasanya dalam proyek konstruksi, gambaran yang muncul
melingkupi teknik – teknik engineering pada suatu proyek sehingga dapat dijadikan
sebagai input awal dalam perkiraan biaya awal proyek.
2. Proyek Pendapatan
Dalam proyek pendapatan perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti perkiraan
biaya proyek dan perkiraan dana yang masuk. Biasanya dalam proyeksi pendapatan, hal
yang menjadi tolak ukur adalah BEP (Break Even Point), NPV (Net Present Value) pada
jangka waktu tertentu, dan IRR (Internal Rate of Return) serta PI (Profitability Index)
yang ditargetkan oleh investor.
3. Pembuatan Model
Model analisa yang dipergunakan untuk mengkaji kelayakan finansial adalah model
arus kas (cash flow) selama unsur investasi, bukan neraca atau laporan laba rugi. Arus
kas tersebut dikelompokkan menjadi arus kas awal, operasional, dan terminal.
Selanjutnya, dihitung diskonto arus kas tersebut. Disisni diteliti pula penyusutan serta
pengaruh inflasi terhadap perkiraan arus kas.
4. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian (Figure of Merit) dilakukan setelah terdapat proyeksi pendapatan,
dan pembuatan model. Kriteria penilaian didasarkan kedua hal ini, namun hal mendasar
yang menjadi kriteria penilaian adalah tingkat perolehan keuntungan yang dikehendaki
oleh investor yang digambarkan melalui NPV (Net Present Value), dan IRR (Internal
Rate of Return) pada permodelan yang telah dibuat.
5. Analisa Risiko
Semua langkah evaluasi diatas sampai kepada menyusun ranking alternative,
dilakukan berdasarkan asumsi tertentu, baik mengenai biaya yang dikeluarkan untuk
investasi maupun pemasukan dari pendapatan yang akan diperoleh atau faktor-faktor lain.
Asumsi itu tidak akan tepat dan selalu memiliki risiko berbeda atau meleset dari
kenyataan. Bila kenyataan sesungguhnya berada jauh di luar batas rentang, maka hasil-
hasil ranking alternative juga akan berbeda.

Pendekatan yang dilakukan pada butir-butir diatas adalah memisahkan analisa keputusan
investasi dengan keputusan pendanaan. Prosedur ini merupakan pendekatan yang
umumnya ditempuh untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam mengkaji aspek
finansial kelayakan proyek. Keputusan investasi mencoba mentukan proyek atau aset apa
yang akan dipilih dan berapa besar biayanya, sedangkan keputusan pendanaan berkaitan
bagaimana dan dari mana proyek dibiayai. Jadi, setelah pemilihan usulan investasi di
analisa dengan berbagai kriteria (misalnya NPV, IRR, atau PI), langkah selanjutnya
adalah mencoba mengaitkan dengan keputusan pendanaan dan melihat kemungkinan
interaksi yang akan terjadi. Ringkasan sistematika diatas akan diilustrasikan pada gambar
berikut (Prayitno, 2008).
Gambar 1. Sistematika analisa kelayakan proyek/investasi dari aspek finansial

1.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan

Studi kelayakan mengkaji aspek-aspek seperti Aspek Pasar, Teknis, Keuangan, Hukum,
Ekonomi dan sosial, tergantung pada besarnya dana yang akan ditanam dalam proyek tersebut
dan kompleksitas suatu proyek.

1. Aspek Pemasaran mempelajari antara lain :


a. Permintaan, baik permintaan secara total atau dirinci menurut daerah, jenis
konsumen, perusahaan pemakai dan lain-lain. Disamping itu juga perlu diperkirakan
permintaan.
b. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri (impor),
bagaimana perkembanganya dimasa lalu dan begaimana pula perkiraanya dimasa
datang. Perlu pula dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti barang
saingan, perturan pemerintah dan lainya.
c. Harga, bagaimana perbandinganya dengan barang impor, barang saingan lainya serta
kecendrungan perubahan harga.
d. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan digunakan, marketing
mix, identifikasi siklus kehidupan produk pada tahap mana berada sekarang.
e. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan serta market share yang bisa
dicapai perusahaan.
2. Aspek Teknis mengkaji berbagai hal antara lain :
a. Apakah studi sebelumnya pernah dilakukan
b. Berapa skala produksi yang akan dibangun
c. Apa atau bagaimana proses produksi yang akan digunakan
d. Apakah mesin-mesin yang akan digunakan sudah tepat atau belum
e. Apa saja perlengkapan tambahan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan
f. Bagaimana persiapan penanganan limbah produksi
g. Bagaimana layout yang akan digunakan
h. Dimana lokasi akan dibangun
i. Bagaimana rencana skedul kerja
j. Jenis teknologi mana yang akan digunakan
3. Aspek Keuangan mengkaji berbagai hal antara lain :
a. Berapa dana yang dibutuhkan, baik untuk investasi, untuk aktiva tetap maupun untuk
modal kerja
b. Dari mana saja sumber dana untuk pembelanjaan, berapa dana dari modal sendiri
maupun dana dari pinjaman
c. Berapa perkiraan penerimaan, biaya, laba/rugi dan perkiraan tingkat break event
d. Perkiraan manfaat dan biaya dalam art finansial seperti rate of return on investment,
net present value, internal rate of return, profitability index dan payback period
e. Proyeksi keuangan seperti proyeksi neraca, sumber dana dan penggunaan dana
4. Aspek Manajemen meliputi antara lain :
a. Manajemen dalam masa pembangunan proyek, siapa pelaksana pembangunan proyek,
bagaimana jadwal penyelesainya, siapa yang melakukan studi masing-masing aspek,
baik aspek pemasaran, teknis dan sebagainya.
b. Manajemen dalam operasi seperti bentuk struktur organisasi perusahaan yang akan
digunakan, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, anggota direksi, tenaga kunci dan
lain-lain
5. Aspek Hukum yang mengkaji antara lain :
a. Bentuk badan usaha apa yang akan diguinakan
b. Jaminan yang bisa digunakan seandainya mengggunakan sumber dana dari pinjaman
c. Berbagai akta seperti, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya
6. Aspek Ekonomi dan Sosial meliputi hal antara lain :
a. Pengaruh proyek terhadap pendapatan nasional
b. Pengaruh proyek terhadap jumlah devisa yang bisa diperoleh atau dihemat
c. Pengaruh terhadap kesempatan kerja
d. Pengaruh proyek terhadap perkembangan industri lain
e. Aspek sosial seperti makin ramainya suatu daerah, lalu lintas yang makin lancar,
listrik dan sebagainya.
7. Aspek Pasar
Pada masa lalu jumlah perusahaan belum begitu banyak, sehingga persaingan
untuk memperebutkan pasar (konsumen) belum begitu tajam, karena itu aspek pasar
belum mendapatkan perhatian yang tajam dari investor. Tetapi saat ini banyak
perusahaan bermunculan karenanya persaingan antar mereka juga semakin tajam,
sehingga aspek pasar menempati aspek yang penting dalam pertimbangan investor sebagi
unsur utama Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek.

Unsur-Unsur Utama Aspek Pasar


Beberapa unsur yang penting dianalisa dalam aspek pasar adalah:

a. Berapa market potensial (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang.
Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan masa lalu, sekarang dan
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tersebut, yang diduga juga
berpengaruh terhadap permintaan dimasa datang. Dengan demikian perlu pula dibuat
hubungan variabel-variabel tersebut dalam suatu model.
b. Berapa market Share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar
potensial. Bagaimana perkembangan market share tersebut dimasa datang.
c. Strategi yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan. Untuk
keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk dalam siklus usia produk (product
of life cycle) dan segmen pasar yang direncanakan. Disamping itu perlu pula
diperhatikan komposisi marketing mix yang digunakan.
Contoh :

Gambar 2. Bagan Alir Diagram Studi Kelayakan Investasi pada Jalan Tol Cijago

Metode penelitian yang secara sistematis adalah sebagai berikut:

1. Penentuan topik penelitian


Adapun topik dalam penelitian ini adalah analisis investasi proyek dengan metode
Capital Budgeting untuk Menilai kelayakan invetasi.
2. Penentuan landasan teori
Dalam tahapan ini diuraikan landasan teori yang berhubungan dengan topik sebagai
landasan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun landasan teori yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah Capital Budgeting.
3. Pengumpulan data
Jenis dan Sumber Data
a. Data primer merupakan data yang didapatkan dari sumber informasi pertama yaitu
individu atau perorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data ini
diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan proyek jalan tol
cijago tersebut.
b. Data sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan
oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya seperti laporan
keuangan/cash flow, tingkat suku bunga BI rate, dll. Data ini digunakan utuk mendukung
informasi primer yang diperoleh (Nurmalika, 2006 ).

Analisis Data sebagai berikut :

Dalam tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap proyek jalan Tol Cijago. Untuk itu
diperlukan suatu metode analisis sebagai berikut:

1. Membuat proyeksi cash flow proyek untuk periode 2011-2060

2. Hasil dari proyeksi cash flow proyek tersebut dievaluasi menggunakan metode capital
budgeting untuk menentukan nilai net present value (NPV), Payback Period (PP),
Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (BCR) untuk menentukan
kelayakan proyek (Nurmalika, 2006 ).
DAFTAR PUSAKA

Nurmalika, E. J. (2006 ). Analisis Studi Kelayakan Investasi dengan Metode Capital Budgeting
Studi Kasus : Proyek JALAN TOL CIJAGO. Jakarta: -.
Prayitno, H. (2008). Kajian Studi Kelayakan Finansial dan Skema Pendanaan Pada Rencana
Pembangunan Proyek Multi Purpose Deep Tunnel System di DKI JAKARTA . DEPOK :
Kajian Pusaka .

Anda mungkin juga menyukai