B. Aspek Pasar
Pengkajian aspek pasar berfungsi rnenghubungkan rnanajernen suatu organisasi
dengan pasar yang bersangkutan rnelalui inforrnasi. Selanjutnya, inforrnasi ini digunakan
untuk rnengidentifikasi kesernpatan dan perrnasalahan yang berkaitan dengan pasar dan
pernasaran. Dengan dernikian, diharapkan dapat rneningkatkan kualitas
keputusankeputusan yang akan diarnbil.
Pada tahun 1990 D. A Aaker dan G. S. Day rnernberikan sisternatika proses
pengkajian aspek pasar. Sisternatika tersebut berturut-turut adalah assesmen t situasi,
rnenyusun program pengkajian, rnengurnpulkan data dan inforrnasi, serta analisis dan
perarnalan. Lingkup rnenyusun strategi terrnasuk rnendefinisikan problem (problem
definition) rnasalah yang hendak dikaji. Sernen"tara itu, agar suatu pengkajian aspek
pasar dapat efektif, rnaka pengkajian tersebut harus dilakukan pada jadwal yang tepat,
rnernilih rnetode yang dapat rnernberikan hasil akurat, dan rnerniliki relevansi erat
dengan subjek
C. Teori Penawaran
Penawaran ( supply) adalah jumlah komoditas yang ditawarkan oleh p asar.
Adapun hukum penawaran menyatakan bahwa apabila harga suatu komoditas naik maka
jumlah komoditas yang ditawarkan akan meningkat, dengan catatan bahwa
variabelvariabel yang lain tetap. Bila ditulis adalah sebagai berikut:
Qs = f(Px, T, I)
di mana,
Qx = komoditas x yang ditawarkan
Px = harga komoditas x per unit
T = teknologi
I = input price
Dalam hal ini yang diartikan I di antaranya adalah biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja, modat tanah, dan lain-lain, yang dapat mempengaruhi Qx. Dalam rumus di
atas Qx merupakan variabel tidak bebas, sedangkan Px, T, I adalah variabel bebas. Jadi,
dalam hal ini yang diperhatikan hanya hubungan antara tingkat harga komoditas dan
jumlah komoditas yang ditawarkan, sedangkan variabel lain dianggap tetap.
D. Teori Elastisitas
Tanggapan jumlah permintaan suatu komoditas terhadap peruhahan harganya
merupakan faktor yang amat penting hagi suatu perusahaan. Sehagai contoh, menurunkan
harga komoditas dapat menaikkan jumlah penjualan, sehingga menaikkan total
pendapatan. Namun, dapat pula terjadi penurunan harga komoditas malah mengurangi
total pendapatan dari perusahaan yang hersangkutan. elastisitas menunjukkan tanggapan
dari suatu variahel tidak hehas karena adanya peruhahan dalam variahel hehas tertentu.
Besamya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perhandingan antara persentase dalam
variahel tidak hehas itu dan persentase peruhahan variahel hehas yang mempengaruhinya.
Beberapa jenis elastisitas di antaranya adalah sehagai berikut:
1. Elastisitas Harga Permintaan: Elastisitas harga permintaan dinyatakan sehagai
persentase peruhahan jumlah komoditas yang diminta dihagi dengan persentase
peruhahan harga tersebut. Jadi bila posisi A merupakan titik awal dan berubah ke
posisi B, maka elastisitas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Permintaan dikatakan elastis hila Eh > 1, tidak elastis hila Eh < 1, dan uniter hila Eh =
1.
2. "Income Elasticity of Demand" atau Elastisitas Penghasilan Permintaan: Income
elasticity of demand dapat didefinisikan sehagai persentase peruhahan dalam jumlah
komoditas yang diminta (Qx) dihagi dengan persentase peruhahan dalam penghasilan
(Y)
Pada tahap persiapan proyek yang terdiri dari tahap konseptual dan PP /Definisi
terdapat titik-titik penentuan diteruskan atau diberhentikannya rencana investasi
tergantung dari hasil kajian bermacam aspek yang terkait dengan rencana
proyek/investasi tersebut. Adapun titik-titik tersebut adalah akhir tahap konseptual dan
akhir tahap PP /Definisi. Di sini pihak pemilik harus berpikir mendalam mengenai
keputusan yang akan diambil, terutama sebelum mengambil keputusan go a head ke taraf
implementasi. Bila implementasi fisik telah berjalan, kontraktor mulai bekerja, telah
diadakan ikatan pembelian material dan peralatan, rnaka akan besar kerugian bagi
pernilik j ika sarnpai rnenghentikan atau rnernbatalkan proyek. Garnbar 5-4 rnenunjukkan
pula garis besar hubungan aspek yang dikaji, yang satu rnernpengaruhi dan rnernberikan
rnasukan aspek yang lain, sarnpai rnendapatkan suatu kesirnpulan dilanjutkan atau
tidaknya proyek atau investasi yang bersangkutan. Tahap ini diakhiri dengan proses
pernilihan kontraktor untuk rnelaksanakan irnplernentasi fisik.
Bagan Pengkajian Aspek Pasar
1. Menilai Situasi: Suatu keputusan aspek pasar haruslah didasari dengan pengertian dan
pernaharnan atas situasi dan perkernbangan dunia usaha pada urnurnnya dan aspek
pasar yang bersangkutan khususnya seperti: sifat pasar, perilaku konsumen, market
environment,.
2. Menyusun Program Pegkajiaan: Sebelum menyusun program pengkajian hendaknya
didahului dengan identifikasi masalah-masalah yang hendak dikaji (problem
definition). Program merangkum tugas-tugas yang spesifik dan memusatkan pada
sasaran tunggal, seperti pengembangan suatu produk untuk mendukung suatu strategi
perusahaan yang lebih besar. Contoh problem definition beserta program pengkajian
aspek pasar suatu produk dapat meliputi: segmen pangsa pasar, pola dan jaringan
distribusi, promosi
3. Mengumpulkan Data dan Informasi: Telah disinggung di atas bahwa fungsi mengkaji
aspek pasar adalah untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi dengan
masalah pasar melalui informasi. Informasi ini dihasilkan dari pengolahan data yang
berasal dari berbagai sumber yang meliputi catatan internal, data primer, data
sekunder, sumber data sekunder, menilai kualitas data, dan survei pasar.
4. Analisis Dan Peramalan: Setelah dianggap cukup tersedia data-data hasil
pengumpulan dari berbagai sumber, dimulailah analisis dan peramalan. Kegiatan ini
memegang peranan penting dalam pengkajian aspek pasar, yaitu "mengubah"
sejumlah besar data menjadi kesimpulan dan laporan yang dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga merupakan masukan informasi yang amat berguna
bagi proses pengambilan keputusan. Pengertian dan penguasaan prosedur dan metode
yang diperlukan merupakan syarat utama bagi keberhasilan kegiatan analisis data. Hal
ini akan mencegah peneliti membuat keputusan (judgment) dan kesimpulan yang
tidak tepat.
Bagan Sumber Data Pada Pengkajian Aspek Pasar
Rumus
6. Simpulan, Keterbatan, dan Implikasi
Tujuan pengkajian kelayakan adalah untJtk menjawab pertanyaan layak tidaknya
suatu gagasan atau usulan diwujudkan menjadi kenyataan. Hal ini dikaitkan dengan
tingkat keberhasilan yang hendak diraih.
Melihat kegunaannya yang strategis, yaitu sebagai bahan pengambilan keputusan,
maka sua tu studi kelayakan haruslah mencakup berbagai aspek yang terkait serta
memperhatikan mutu dan jangkauan pengkajian.
Aspek-aspek yang akan disorot tergantung dari lingkup usaha dan tujuannya. Untuk
proyek atau investasi membangun industri, aspek-aspek yang disorot umumnya
meliputi pemasaran, teknis, finansiat ekonomi, serta dampak lingkungan.
Pengkajian apsek pasar berfungsi menghubungkan manajemen suatu organisasi
dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi. Selanjutnya, informasi ini
digunakan untuk mengidentifikasi kesempatan dan permasalahan yang berkaitan
dengan pasar dan pemasaran.
Setelah inforrnasi dianggap cukup, misalnya dari hasil survei pasar maka dapat dibuat
analisis perrnintaan dan penawaran serta besamya elastisitas.
Hukum permintaan menyatakan bahwa apabila harga suatu komoditas naik, maka
jumlah komoditas yang diminta akan turun (apabila variabel-variabel lain tetap).
Hukum penawaran menyatakan bahwa apabila harga suatu komoditas naik, maka
jumlah komoditas yang ditawarkan akan naik pula