DISUSUN OLEH :
Diah Ayuning Mayangsari : C201 19 601
Farah Diba : C201 19 512
Wilya Salsabila : C201 19 502
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kesehatan
dan ilmu pengetahuan yang Ia berikan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan dengan tepat pada waktunya.
Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis ,kami yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai Aspek Pasar Dan
Pemasaran.
Dengan terselesaikannya tugas makalah kami ini, maka kami berharap telah memenuhi
tugas Studi Kelyakan Bisnis dan mendapatkan tanggapan yang baik. Serta kami menyadari
bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kritik dan saran dari
semua pihak yang besifat membangun dalam perbaikan makalah ini sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Analisis dan penilaian aspek pasar merupakan salah satu penilaian yang penting dalam
rangka menilai kelayakan suatu proyek. Gagasan proyek biasanya timbul karena pemilik
gagasan melihat adanya kesempatan pasar yang masih terbuka. Banyak proyek tidak berhasil
karena mengabaikan aspek pasar terutama proyek-proyek yang dibangun karena alasan
politis, prestise dan bukan alasan ekonomis. Jika proyek didirikan karena alasan ekonomis,
sangat penting untuk mengadakan analisis dan penilaian aspek pasar dengan sebaik-
sebaiknya agar biaya yang telah dikeluarkan untuk pendirian proyek tidak sia-sia. Di dalam
studi kelayakan suatu usaha atau proyek, Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi
Kelayakan Proyek, karena permintan pasar terhadap produk merupakan dasar untuk
menyediakan produk. Hal ini disebabkan aspek pasar sangat menentukan hidup matinya
suatu perusahaan. Apabila aspek pasar tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya
dimasa yang akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Oleh
karena itu didalam aspek pasar, baik untuk perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi
perusahaan yang baru akan berdiri perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih
dahulu.
Pada dasarnya studi kelayakan bisnis aspek pasar adalah untuk mengetahui berapa besar
pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa
yang akan datang yang harus dilakukan.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pasar ?
2. Apakah pengertian permintaan dan penawaran ?
I. Pengertian Pasar
Menurut Husein Umar (2005:35) Pasar menurut para ahli merupakan tempat pertemuan
anatara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan
penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar
merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-
menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.
Sedangkan menurut Syafrizal Helmi (2006:48) seorang yang membeli suatu barang atau
jasa akan terlibat dalam suatu transaksi pembelian. Transaksi jual beli yang terjadi
dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada saat tertentu di tempat
tertentu. Sehingga pasar dapat dianggap sebagai suatu tempat.
Pengertian pasar sebagai tempat ini sebenernya sangat sempit dan kurang fleksibel.
Oleh karena itu definisi pasar yang lebih luas (Stanton) pasar adalah orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya.
Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam
pasar, yaitu:
a. Orang dengan segala keinginan
b. Daya beli mereka
c. Kemauan untuk membelanjakannya
Aspek pasar merupakan sebuah upaya dalam mengetahui besarnya permintaan pasar
yang akan diterima dari masyarakat sekaligus juga untuk menempatkan posisi yang
menguntungkan bagi proyek yang akan di jalankan. Poin-poin penting yang akan di
analisa dari sebuah aspek pasar adalah sebagai berikut:
a) Permintaan pasar terhadap produk yang akan di sediakan
b) Uraian analisis tingkat persaingan sekaligus strategi dalam pemasaran produk
c) Hasil metode dari aspek pasar yang dapat memangkan produk di tengah persaingan
Itulah hal penting secara garis besar menganai aspek pasar, namun yang perlu di
lakukan lainnya adalah dengan menggunakan penelitian yang berkaitan langsung
dengan aspek pasar yang dapat di lakukan secara resmi dan tidak resmi sebagai salah satu
contohnya adalah dengan menggunakan penelitian pasar yakni dengan melakukan
penyebaran produk, spanduk dan selebaran yang mana ini akan memberikan gambaran
mengenai hasil yang di dapatkan yang di tuangkan oleh para responden dari berbagai
kalangan masarakat mengenai produk yang di tawarkan.
Kemudian, berlanjut dengan cara penelitaian pasar dengan cara melakukan pengataman
yakni dengan cara siapa saja yang mungkin dapat membeli produk yang sudah hasilkan
sebelumnya yang mana ini akan memberikan gambaran seberapa besar mengenai market
share yang tersedia dari keseluruah pasar yang potensial saat ini.
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang
didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang
didasarkan pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial.
Hukum permintaan mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka
kuantitas barang yang diminta akan berkurang, begitu juga sebaliknya, bila harga
barang yang diminta menurun, maka kuantitas barang yang diminta menaik (asumsi
cateris paribus).
Penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada
berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila harga suatu barang meningkat, maka produsen
akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sampai di mana penjual ingin
menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh berbagai faktor,
diantaranya ialah harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat
teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan. Konsep permintaan di dalam pasar terbagi menjadi
dua bagian, yaitu permintaan konsumen dan permintaan pasar. Permintaan konsumen
(secara perseorangan) terhadap barang dan jasa akan menentukan macam serta jumlah
barang dan jasa yang harus dihasilkan, berapa biaya yang diperlukan serta berapa harga
barang tersebut. Permintaan perseorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga dan
persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan membentuk sisi permintaan dalam
pasar. Dalam analisis, perlu dicari fungsi permintaan yang menunjukkan hubungan antara
jumlah barang yang diminta dengan semua variabel yang mempengaruhinya untuk dapat
dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen.
Jika jumlah barang yang diminta adalah X, fungsi permintaan secara matematisnya
dapat ditulis menjadi X = f (Px, Pa-z, Y, S) dimana Px adalah harga barang X, Pa-z adalah
harga barang – barang lain dari A sampai Z, Y adalah tingkat pendapatan konsumen dan S
adalah selera konsumen yang kesemuanya merupakan variabel-variabel bebasnya,
sedangkan X adalah variabel tidak bebas. Selanjutnya, beberapa variabel bebas di atas ada
yang dapat dikontrol atau dikuasai perusahaan, seperti biaya promosi, distribusi dan kualitas
produk, tetapi ada pula yang tidak dapat dikontrol atau dikuasai perusahaan, seperti harga-
harga barang lain dan pendapatan konsumen. Ukuran yang dapat dipakai untuk menilai
kepekaan permintaan itu disebut elastisitas yang didefinisikan sebagai persentase perubahan
jumlah yang diminta dibandingkan dengan persentase perubahan dari variabel bebasnya.
a. Harga Barang-barang Lain. Pada permintaan barang, barang-barang ada yang saling
bersaing (jika merupakan barang-barang pengganti) dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Barang-barang seperti ini dapat menimbulkan pengaruh yang penting
kepada penawaran suatu barang.
b. Biaya Faktor Produksi. Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal penting dalam
proses produksi. Jika pengeluaran-pengeluarannya tidak efisien, tindakan ini dapat
mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
c. Tujuan Perusahaan. Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan,
dapat saja ia tidak berusaha menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal,
tetapi pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya. Tujuan perusahaan
dapat bermacam-macam dan dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap
penentuan tingkat produksinya.
d. Tingkat Teknologi. Tingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam
menentukan jumlah barang yang ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangi
ongkos produksi, mempertinggi produktivitas dan mutu, yang cenderung
mengakibatkan terjadi kenaikan penawaran.
III. Bentuk pasar
(Husein Umar 2005:38) Bentuk pasar dari sisi produsen/ penjual, antara lain :
3) Pasar Oligopoly
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana
terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri
telekomunikasi, dan perusahaan semen.
Contoh:
Misalkan, para wiraniaga setelah selesai melakukan kunjungan, diminta untuk
membuat laporan yang sering disebut Laporan Kunjungan. Laporannya, misalnya
berisi:
Rata-rata jumlah kunjungan per orang per hari
Rata-rata waktu yang diperlukan per kunjungan
Rata-rata biaya perkunjungan
Rata-rata pendapatan per kunjungan
Rata-rata biaya jamuan per kunjungan
Presentase pesanan per 100 kunjungan penjualan
Jumlah pelanggan baru per periode
Jumlah debitur macet per periode
Biaya wiraniaga, jika merupakan persentase dari total penjualan
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode
kuantitatif. Pertama adalah metode time series, yaitu tidak memperhatikan hubungan
sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanyamemperhatikan kecenderungan
dari data masa lalu yang tersedia. Pada pendekatan inidiperlukan data masa lalu yang
cukup banyak dan karena banyaknya variabel yang secara eksplisit tidak diperhatikan,
maka tentu saja tingkat akurasi yang diharapkan tidak dapat berlebihan terkecuali pada
masa lalu tidak terjadi perubahan yang melonjak serta di masa yang akan datang
diharapkan tidak terjadi perubahan yang mendasar dibanding keadaan masa lalu. Dalam
pendekatan ini akan dibahas tentang teknik peramalan dengan metode trend baik secara
linear, kuadratik, maupun logaritma,
Prosedur Peramalan
Berikut ini adalah kendala-kendala yang harus diperhatikan dalam pemilihan teknik
peramalan:
a. Waktu yang hendak diliput, maksudnya adalah rentang waktu masa yang akan
datang dari jangkauan peramalan. Pada umumnya peramalan kualitatif memiliki
rentang aktu yang lebih panjang dibanding dengan peramalan kuantitatif.
b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketepatan dan tingkah laku data masa lalu yang
tersedia. Apakah tingkah laku data menunjukkan hubungan persamaan linear,
kuadrat, ataukah logaritma dan atau yang lain akan mempengaruhi teknik
peramalan yang digunakan.
c. Tipe model, yaitu apakah model yang digunakan merupakan model time series,
kausalitas ataukah model lain yang lebih kompleks dan canggih akan
mempengaruhi pemilihan teknik peramalan.
d. Biaya yang tersedia
e. Tingkat ketepatan yang diinginkan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan manajemen
dalam tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang diinginkan. Semakin tinggi
tingkat ketelitian yang diharapkan mungkin memerlukan penggunaan teknik
peramalan yang lebih kompleks, demikian pula biaya yang perlu disediakan.
f. Kemudahan penerapan, dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan manajemen,
data, dan biaya yang tersedia.
Terdapat beberapa metode pengukuran permintaan produk masa lalu dan masa
sekarang. Beberapa metode tersebut dapat digunakan untuk pengukuran permintaant
dalam arti permintaan industri baik untuk produk baru maupun produk yang sudah
mapan. Beberapa metode tersebut antara lain:
a. Penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum bisnis
yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan di dalam negeri, dan produk yang
bersangkutan merupakan produk substitusi impor. Hal yang perlu diingat adalah
bahwa produk yang diharapkan sebagai produk pengganti ini tidak secara otomatis
mampu memerankan dirinya sebagai produk substitusi impor, namun perlu ada
beberapa pertimbangan lain yang hendaknya diperhatikan antara lain kualitas
produk yang direncanakansebagai produk pengganti, harga dan mungkin juga
preferensi konsumen terhadap produk tersebut.
b. Penggunaan data impor, ekspor, dan produksi dalam negeri jika produk yang
diusulkan dalam studi kelayakan sebelumnya telah diproduksi dalam negeri dan
juga telah diekspor, di samping masih ada impor yang dilakukan untuk pemenuhan
kebutuhan dalam negeri. Fprmula yang digunakan untuk keadaan ini adalah:
PE = P+ (I – E) + ∆C
PE = permintaan efektif yang dicari
P = produksi dalam negeri selama masa yang bersangkutan
I = impor yang dilakukan
E= ekspor yang dilakukan
∆C = jumlah perubahan cadangan produk, yaitu selisih persediaan awaldan
akhir masa
Penggunaan rumus di atas dapat digunakan pada tingkat nasional maupun
internasional.
c. Metode rasio rantai, yaitu metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara
membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu mata rantai
urutan dari variabel yang berpengaruh terhadap permintaan produk yang
bersangkutan.
a. Metode pendapat
b. Metode eksperimen
c. Metode survey
d. Metode time series
e. Metode regresi korelasi
f. Metode input output
Peramalan Permintaan Produk Baru
V. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran (Market Targeting) dan Posisi Pasar (Market
Positioning)
A. Segmentasi pasar
Kasmir dan jakfar (2003:47) Segmetasi pasar artinya membagi pasar menjadi
beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel
yang harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah dilakukan tepat
sasaran. Salah dalam menentukan variabel segmen akan berdampak gagalnya sasaran
yang ingin dicapai. Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial.
Berikut ini variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut
Philip Kotler adalah sebagai berikut:
Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi berdasarkan Demografis terdiri dari:
Jenis Industri
Besar perusahaan
Lokasi perusahaan
2. Karakteristik pengoprasian terdiri dari:
Teknologi yang difokuskan
Status pengguna (berat, sedang atau ringan)
Kemampuan pelanggan
3. Pendekatan pembeli terdiri dari:
Organisasi berfungsi pembeli
Sifat hubungan yang ada
Struktur kekuatan
Kebijakan pembelian umum
Kriteria
Hal yang paling penting dalam proses STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
adalah mencoba menempatkan produk di benak konsumen dengan ciri-ciri yang untuk
yang bisa dibedakan dengan produk lainnya atau disebut positionning. Positioning
merupakan cara pemasar menanamkan citra, persepsi dan imajinasi atas produk yang
ditawarkan kepada konsumen melalui proses komunikasi. Positioning tidak sama dengan
segmentasi baik difersinasi ataupun konsentrasi. Dengan perkataan lain, positionning
bukan menempatkan produk untuk kelompok tertentum tetapi berusaha menanamkan
citra produk di benak konsumen pada segmen yang telah dipilih. Positioning
berhubungan bagaimana memainkan komunikasi agar dalam benak konsumen trtanam
suatu citra tertentu.
“Positioning is the act of designin the company’s offer so that it occupies a distinct and
value placed in the target customer mind”
Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh perusahan dalam upaya penawaran nilai dimana dalam satu segmen
tertentu konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakkan suatu perusahan
dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi positioning bukan menciptakan produk dengan
menempatkan pada segmen tertentu, tateapi positioning menempatkan produk di benak
konsumen pada segmen tertentu dengan cara komunikasi. Komunikasi yang dibangun
oleh pemasar harus menciptakan hubungan yang positif.
Bentuk-bentuk Strategi Positioning
Kotler (2006: 265) menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara product positioning
yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang
dituju antara lain:
Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu
perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang yang
diperdagangkan. Oleh karena itu agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti itu
konsumen dan siapa konsumen itu. Berikut ini adalah pengertian konsumen menurut beberapa
ahli, yaitu:
Sikap Konsumen
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan
dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk,
informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa,
internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi
sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu
atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.
Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari
kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi
secara konsisten.
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut James F. Engel – Rodger D. Blackwell
– Paul W. Miniard dalam Saladin, yaitu:
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler dan Armstrong (1996), yaitu:
1. Faktor Eksternal (Pengaruh keluarga, kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan
marketing strategy).
2. Faktor Internal (Kepribadian, sikap, gaya hidup, belajar, motivasi dan persepsi)
Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Kepercayaan
atribut tentang suatu produk biasanya dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan
terhadap suatu merek dan semakin positif setiap kepercayaan, maka akan semakin mendukung
keseluruhan sikap tersebut.
Merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu. Emosi dan
perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluative sifatnya, yaitu
mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh.
Perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek, itulah komopnen afeksi sikap. Misalnya,
konsumen mengatakan ”saya menyukai produk A”. Itu merupakan hasil emosi atau evaluasi
afektif terhadap suatu produk. Evaluasi ini terbentuk tanpa informasi kognitif atau kepercayaan
tentang produk tersebut. Atau merupakan hasil evaluasi atau penampilan produk pada setiap
atributnya.
Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap obyek atau aktivitas. Seperti keputusan
untuk membeli atau tidaknya suatu produk akan memperlihatkan komponen behavioral.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
2. Pengalaman langsung
Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan membentuk sikap
tertentu pada individu.
3. Kelompok teman sebaya (Peer Group Influences)
Teman sebaya punya peran yang cukup besar terutama bagi remaja dalam pembentukan
sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan penerimaan dari teman-teman sebayanya,
mendorong para remaja mudah dipengaruhi oleh kelompoknya dibandingkan sumber-sumber
lainnya.
4. Pemasaran langsung
Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang
ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen.
5. Kepribadian
Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap.
6. Tayangan Media Massa
Media massa ini sangat penting dalam pembentukan sikap, maka pemasar perlu
mengetahui media apa yang biasanya dikonsumsi oleh pasar sasarannya dan melalui media
tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap positif dapat dibentuk.
1. Pendekatan Interpretif, dimana pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi
dan hal-hal yang mendasarinya, misalnya dengan melakukan wawancara atau focus group
discussion.
2. Pendekatan Tradisional, dimana pendekatan ini berdasarkan teori dan metode dari ilmu psikologi
kognitif, sosial, dan behavioral serta dari ilmu sosiologi. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan
konsumen, misalnya dengan melakukan survey atau eksperimen.
3. Pendekatan Sains Marketing, dimana pendekatan ini berdasarkanpada teori dan metode dari ilmu
ekonomi dan statistika. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memprediksi pengaruh strategi
marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi (Moving rate analysis), yang dilakukan dengan
cara mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow.
Selain ketiga macam pendekatan perilaku konsumen diatas, masih ada 2 macam pendekatan
untuk mempelajari tingkah laku konsumen, yaitu:
1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach), dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
seorang konsumen dapat diukur dengan satuan, misalnya: uang. Tingkat kepuasan konsumen
terbagi menjadi 2, yaitu:
kepuasan total (total utility)
kepuasan tambahan (marginal utility).
2. Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach), dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
konsumen tidak perlu diukur dengan satuan, jadi cukup mengetahui tinggi – rendahnya kepuasan
konsumen dalam menggunakan suatu produk atau jasa.
KEPUASAN KONSUMEN
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dinilai dari perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja yag riil / aktual dengan kinerja
produk yang diharapkan. Menurut para ahli Zeithaml dan Bitner (2005) kepuasan konsumen
merupakan konsumen yang merasa puas pada produk atau jasa yang dibeli dan digunakannya
akan kembali menggunakan jasa produk yang ditawarkan. Menurut Kotler (2005), kepuasan
konsumen adalah sejauh mana tingkatan produk di persepsikan sesuai dengan harapan pembeli,
suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang
diterima oleh konsumen.
Kepuasan konsumen diukur dengan seberapa besar harapan konsumen tentang produk dan
pelayanan sesuai dengan kinerja produk dan pelayanan yang aktual. Kepuasan akan mendorong
konsumen untuk membeli ulang produk tersebut maka sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak
akan membeli produk yang sama lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi
purnabeli dimana alternatif yang dipilih, sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
konsumen. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang aktual tidak memenuhi harapan konsumen.
Ada lima tahap pasca pembelian produk yang akan dilalui konsumen yaitu :
1. Konsumsi produk
2. Perasaan puas atau tidak puas
3. Perilaku keluhan konsumen
4. Diposisi barang
5. Pembentukan kesetian merk
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah
dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai
pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan
temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau yang telah
beralih ke pemasok lain guna mempelajari alasan kejadian itu. Ada dua hal yang harus
diperhatikan. Pertama, melakukan wawancara terhadap pelanggan yang keluar setelah
berhenti membeli. Yang ke dua adalah memantau tingkat kehilangan pelanggan.
Dalam evaluasi terhadap produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada
umumnya mengacu pada berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan oleh
Parasuraman, Zeithaml, and Berry dalam lima elemen yang disingkat sebagai RATER.
Kepuasan pelanggan bukan semata-mata urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan
pelayanan purna jual. Anda tentu masih ingat, customer tidak hanya terbatas pada end user.
Kita memiliki customer internal dan eksternal.
Karena handuk salah satu yang dibutuhkan juga oleh masyarakat. Kini Perusahaan Tekstil Indah
Jaya membuat terobosan baru yaitu telah menciptakan sebuah handuk yang berbahan dasar kapas
yang halus, lembut, dan tebal. Masyarakat akan menyukai hasil handuk ini. Karena, perusahaan
Indah Jaya lebih mengutamakan kualitas yang
tinggi. Agar para konsumen merasa puas dengan hasil rancangan handuk yang
telah diproduksikan oleh perusahaan Indah Jaya.
Kualitas :
Untuk komitmen penekanan utama kami pada kualitas, Indah Jaya berkomitmen
penuh untuk mempertahankan konsistensi kualitas terbaik untuk menjamin
kepuasan pelanggan tertinggi.
Pengembangan Desain :
Sebagai bagian dari upaya kami untuk memberikan pelayanan yang luas untuk
pelanggan kami, Indah Jaya telah membentuk tim desain yang kuat. Tim ini bekerja
untuk mentransformasikan gagasan dan persyaratan pelanggan menjadi karya seni
desain handuk. Layanan ini telah memungkinkan pelanggan kami untuk
menawarkan lebih banyak variasi handuk ke pasar masing-masing.
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
PT Indah Jaya terus berusaha menerapkan standar prosedur keselamatan
terbaik untuk memberikan lingkungan kerja yang sehat untuk karyawan kami
maupun masyarakat sekitar. Sebuah fasilitas pengolahan limbah baru telah dipasang
untuk mencapai lingkungan yang ramah.
Aspek pasar yang dilakukan oleh PT Indah Jaya yaitu;
Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Dalam menjalani satu usaha, perlu dilakukan segmentasi pasar. Karena
mengingat di dalam satu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan. PT
Indah Jaya melakukan survei terhadap pasar. Dimana PT Indah Jaya mengetahui
kebutuhan handuk seperti apa yang lebih diminati oleh para konsumen.
Tujuan segmentasi pasar ini dilakukan oleh perusahaan agar tercapainya
suatu pasar yang optimal bagi keberlangsungan usahanya. Segmentasi pasar juga
berpengaruh besar dalam penentu perusahaan apakah bisa PT Indah Jaya menguasai
pasar karena salah menentukan segmentasi pasar akan sangat besar berpengaruh
dan berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai PT Indah Jaya.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan
Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis adalah sebuah upaya dalam mengetahui besarnya
permintaan pasar yang akan di terima dari masyarakat segaligus juga untuk menempatkan posisi
yang menguntungkan bagi proyek yang akan di jalankan.
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda
yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Kegiatan menetapkan
pasar sasaran meliputi: evaluasi pasar dan memilih segmen. Menentukan posisi pasar yaitu
menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar.
Peramalan merupakan kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang pada saat sekarang. Adapun langkah-langkah peramalan meliputi: mengumpulkan data,
mengolah data, menentukan metode peramalan, memproyeksi data, mengambil keputusan.
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk yaitu
sebagai berikut: penentuan logo, menciptakan merek, menciptakan kemasan, keputusan label,
dan lain-lain.