Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

DISUSUN OLEH :
Diah Ayuning Mayangsari : C201 19 601
Farah Diba : C201 19 512
Wilya Salsabila : C201 19 502

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kesehatan
dan ilmu pengetahuan yang Ia berikan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan dengan tepat pada waktunya.

Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis ,kami yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai Aspek Pasar Dan
Pemasaran.

Dengan terselesaikannya tugas makalah kami ini, maka kami berharap telah memenuhi
tugas Studi Kelyakan Bisnis dan mendapatkan tanggapan yang baik. Serta kami menyadari
bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kritik dan saran dari
semua pihak yang besifat membangun dalam perbaikan makalah ini sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 23 Februari 2021


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Analisis dan penilaian aspek pasar merupakan salah satu penilaian yang penting dalam
rangka menilai kelayakan suatu proyek. Gagasan proyek biasanya timbul karena pemilik
gagasan melihat adanya kesempatan pasar yang masih terbuka. Banyak proyek tidak berhasil
karena mengabaikan aspek pasar terutama proyek-proyek yang dibangun karena alasan
politis, prestise dan bukan alasan ekonomis. Jika proyek didirikan karena alasan ekonomis,
sangat penting untuk mengadakan analisis dan penilaian aspek pasar dengan sebaik-
sebaiknya agar biaya yang telah dikeluarkan untuk pendirian proyek tidak sia-sia. Di dalam
studi kelayakan suatu usaha atau proyek, Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi
Kelayakan Proyek, karena permintan pasar terhadap produk merupakan dasar untuk
menyediakan produk. Hal ini disebabkan aspek pasar sangat menentukan hidup matinya
suatu perusahaan. Apabila aspek pasar tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya
dimasa yang akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Oleh
karena itu didalam aspek pasar, baik untuk perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi
perusahaan yang baru akan berdiri perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih
dahulu.

Pada dasarnya studi kelayakan bisnis aspek pasar adalah untuk mengetahui berapa besar
pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa
yang akan datang yang harus dilakukan.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pasar ?
2. Apakah pengertian permintaan dan penawaran ?

3. Apa saja bentuk pasar ?


4. Bagaimana cara mengukur dan meramal permintaan ?
5. Apakah pengertian segmentasi pasar, pasar sasaran dan posisi pasar?
6. Sikap perilaku dan kepuasaan konsumen
7. Manajemen pemasaran
8. Apa saja implikasi pada studi kelayakan bisnis ?
3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pasar.
2. Untuk mengetahui permintaan dan penawaran.
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk dari pasar.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur dan meramal permintaan.
5. Untuk mengetahui segmentasi pasar, pasar sasaran dan posisi pasar.
6. Unutk mengetahui bagaimana sikap perilaku kepuasaan konsumen
7. Untuk mengetahui pengertian pemasaran.
8. Untuk mengetahui apa saja implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Pasar

Menurut Husein Umar (2005:35) Pasar menurut para ahli merupakan tempat pertemuan
anatara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan
penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar
merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-
menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.

Sedangkan menurut Syafrizal Helmi (2006:48) seorang yang membeli suatu barang atau
jasa akan terlibat dalam suatu transaksi pembelian. Transaksi jual beli yang terjadi
dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada saat tertentu di tempat
tertentu. Sehingga pasar dapat dianggap sebagai suatu tempat.

Pengertian pasar sebagai tempat ini sebenernya sangat sempit dan kurang fleksibel.
Oleh karena itu definisi pasar yang lebih luas (Stanton) pasar adalah orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya.

Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam
pasar, yaitu:
a. Orang dengan segala keinginan
b. Daya beli mereka
c. Kemauan untuk membelanjakannya

 Aspek Pasar dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek pasar merupakan sebuah upaya dalam mengetahui besarnya permintaan pasar
yang akan diterima dari masyarakat sekaligus juga untuk menempatkan posisi yang
menguntungkan bagi proyek yang akan di jalankan. Poin-poin penting yang akan di
analisa dari sebuah aspek pasar adalah sebagai berikut:
a) Permintaan pasar terhadap produk yang akan di sediakan
b) Uraian analisis tingkat persaingan sekaligus strategi dalam pemasaran produk
c) Hasil metode dari aspek pasar yang dapat memangkan produk di tengah persaingan

Itulah hal penting secara garis besar menganai aspek pasar, namun yang perlu di
lakukan lainnya adalah dengan menggunakan penelitian yang berkaitan langsung
dengan aspek pasar yang dapat di lakukan secara resmi dan tidak resmi sebagai salah satu
contohnya adalah dengan menggunakan penelitian pasar yakni dengan melakukan
penyebaran produk, spanduk dan selebaran yang mana ini akan memberikan gambaran
mengenai hasil yang di dapatkan yang di tuangkan oleh para responden dari berbagai
kalangan masarakat mengenai produk yang di tawarkan.

Kemudian, berlanjut dengan cara penelitaian pasar dengan cara melakukan pengataman
yakni dengan cara siapa saja yang mungkin dapat membeli produk yang sudah hasilkan
sebelumnya yang mana ini akan memberikan gambaran seberapa besar mengenai market
share yang tersedia dari keseluruah pasar yang potensial saat ini.

II. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Husein Umar (2005:35) Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan


terhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari
prakiraan penjualan, perusahaan dapat memprakirakan anggaran perusahaan, dan dari
anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam tenaga kerja yang
dibutuhkan, kecukupan alat produksi, ketersediaan bahan mentah dan daya tampung gudang.

Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang
didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang
didasarkan pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial.

Hukum permintaan mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka
kuantitas barang yang diminta akan berkurang, begitu juga sebaliknya, bila harga
barang yang diminta menurun, maka kuantitas barang yang diminta menaik (asumsi
cateris paribus).

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:

a. Harga barang itu sendiri.


b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang pelengkap).
c. Pendapatan
d. Selera
e. Jumlah penduduk/demografi
f. Faktor khusus (akses)
g. Budaya

Penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada
berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila harga suatu barang meningkat, maka produsen
akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sampai di mana penjual ingin
menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh berbagai faktor,
diantaranya ialah harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat
teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan. Konsep permintaan di dalam pasar terbagi menjadi
dua bagian, yaitu permintaan konsumen dan permintaan pasar. Permintaan konsumen
(secara perseorangan) terhadap barang dan jasa akan menentukan macam serta jumlah
barang dan jasa yang harus dihasilkan, berapa biaya yang diperlukan serta berapa harga
barang tersebut. Permintaan perseorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga dan
persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan membentuk sisi permintaan dalam
pasar. Dalam analisis, perlu dicari fungsi permintaan yang menunjukkan hubungan antara
jumlah barang yang diminta dengan semua variabel yang mempengaruhinya untuk dapat
dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen.

Jika jumlah barang yang diminta adalah X, fungsi permintaan secara matematisnya
dapat ditulis menjadi X = f (Px, Pa-z, Y, S) dimana Px adalah harga barang X, Pa-z adalah
harga barang – barang lain dari A sampai Z, Y adalah tingkat pendapatan konsumen dan S
adalah selera konsumen yang kesemuanya merupakan variabel-variabel bebasnya,
sedangkan X adalah variabel tidak bebas. Selanjutnya, beberapa variabel bebas di atas ada
yang dapat dikontrol atau dikuasai perusahaan, seperti biaya promosi, distribusi dan kualitas
produk, tetapi ada pula yang tidak dapat dikontrol atau dikuasai perusahaan, seperti harga-
harga barang lain dan pendapatan konsumen. Ukuran yang dapat dipakai untuk menilai
kepekaan permintaan itu disebut elastisitas yang didefinisikan sebagai persentase perubahan
jumlah yang diminta dibandingkan dengan persentase perubahan dari variabel bebasnya.

Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran,


pada bagian ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut:

a. Harga Barang-barang Lain. Pada permintaan barang, barang-barang ada yang saling
bersaing (jika merupakan barang-barang pengganti) dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Barang-barang seperti ini dapat menimbulkan pengaruh yang penting
kepada penawaran suatu barang.
b. Biaya Faktor Produksi. Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal penting dalam
proses produksi. Jika pengeluaran-pengeluarannya tidak efisien, tindakan ini dapat
mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
c. Tujuan Perusahaan. Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan,
dapat saja ia tidak berusaha menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal,
tetapi pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya. Tujuan perusahaan
dapat bermacam-macam dan dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap
penentuan tingkat produksinya.
d. Tingkat Teknologi. Tingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam
menentukan jumlah barang yang ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangi
ongkos produksi, mempertinggi produktivitas dan mutu, yang cenderung
mengakibatkan terjadi kenaikan penawaran.
III. Bentuk pasar

(Husein Umar 2005:38) Bentuk pasar dari sisi produsen/ penjual, antara lain :

a. Pasar Persaingan Sempurna


Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian
merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah
untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada
persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan
dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari
berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan
sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap penjual ataupun pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

1) Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna


a) Setiap perusahaan adalah “pengambil harga”
Artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan
atau merubah harga pasar. Adapun perusahaan di dalam pasar tidak akan
menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar
ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli.
b) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Artinya sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin
meninggalkan industri tersebut, langkah ini dengan mudah dilakukan.
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri
tersebut. Produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan tersebut.
c) Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama
Artinya bahwa barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah
untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan
oleh produsen A atau B.
d) Banyak perusahaan dalam pasar
Artinya karena jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika
dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan
kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang
berlaku dalam pasar tersebut.
e) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar
Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahanperubahan ke atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat
menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di
pasar.

2) Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna


a) Karena biaya yang tidak terlalu tinggi, penjual bebas membuka maupun
meenutup usahanya.
b) Barang yang tersedia di pasar banyak.
c) Penjual dan pembeli mencapai kepuasan maksimum.

3) Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna


a) Penjual tidak dapat memaksimalkan laba Karena laba di tentukan oleh pembeli.
b) Hanya ada dalam kondisi Perekonomian ideal.
c) Pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
d) Pasar persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
e) Pasar persaingan sempurna membatasi pilihan konsumen
f) Biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
g) Distribusi pendapatan tidak selalu merata

4) Contoh pasar persaingan sempurna antara lain :


a) Pasar Sayur
Pasar sayur juga bisa dibilang menjadi contoh pasar persaingan sempurna.
Jumlah penjual sayur sangat banyak dan sama dengan jumlah pembelinya.
Komoditas sayur pun memiliki harga pasar sendiri yang tidak bisa dipengaruhi
baik oleh penjual atau pun oleh pembeli.
Harga sayur memang ditentukan oleh interaksi jumlah penawaran dan
permintaan pasar. Barang yang dijual pun homogen berupa sayur-sayuran.
Pembeli pun tidak akan membeli sayur dengan harga di atas harga pasar,
sebaliknya penjual juga tidak akan menjual sayur dengan harga di bawah harga
pasar.
b) Pasar Buah
Sama seperti pasar sayur, pasar buah juga bisa dikategorikan sebagai
contoh pasar pesaingan sempurna. Jumlah penjual buah dan pembeli buah
memang sama-sama banyak dan bisa ditemui di mana-mana. Harga buah pun
sudah dibentuk oleh mekanisme pasar lewat kurva permintaan dan penawaran.
Meski tidak bisa dibilang murni sebagai pasar persaingan sempurna,
namun setidaknya mekanisme dan struktur pada pasar buah sudah mendekati
pasar persaingan sempurna.
c) Pasar Modal
Pasar modal termasuk pasar persaingan sempurna karena sesuai dengan
ciri-cirinya. Secara umum peran pasar modal memang cukup penting untuk
perekonomian negara.
Dalam bursa efek, harga sudah ditentukan oleh sistem harga berupa
permintaan dan penawaran saham dan instrumen pasar modal lainnya. Selain itu
pemerintah tidak bisa melakukan intervensi, begitu pula dengan penjual dan
pembeli yang tidak bisa mempengaruhi harga.
Nah itulah info pengetahuan mengenai 6 contoh pasar persaingan
sempurna lengkap beserta alasan dan penjelasannya. Contoh-contoh tersebut
termasuk pasar persaingan sempurna karena memenuhi karakteristik dan ciri-
cirinya. Meski beberapa tidak bisa dibilang sebagai pasar persaingan sempurna
seutuhnya, namun setidaknya contoh-contoh tersebut sudah mendekati sebagai
pasar persaingan sempurna.

b. Pasar persaingan tidak sempurna


Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan
sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini
penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya
heterogen (berbagai jenis barang).

Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.


1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan
saja atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya
banyak dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti. Keuntungan
yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi normal
dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi
perusahaan – perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.

a) Ciri – ciri pasar monopoli :


 Hanya Ada Satu Produsen
Seperti yang sudah disebutkan di atas, pada pasar monopoli hanya
terdapat satu produsen atau penjual. Dalam hal ini, maka harga akan
ditentukan oleh produsen tanpa terpengaruh oleh konsumen.
Dengan begitu, produsen atau penjual mempunyai hak dalam
menentukan harga (price maker) dan memonopoli pasar. Tetapi, tentu saja
produsen akan menentukan harga pada produk yang mereka jual sesuai
dengan kualitasnya.
 Tidak mempunyai barang pengganti
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh
barang lain yang ada di pasar. Atau dengan kata lain tidak terdapat barang
mirip (close substitute), contohnya adalah aliran listrik yang berasal dari PLN
tidak dapat digantikan dengan lampu minyak, karena listrik bukan hanya
digunakan untuk menghidupkan lampu saja tetapi juga untuk menghidupkan
televisi, setrika, radio dll
 Tidak dapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry
Maksudnya karena sifatnya monopoli maka pesaing tidak dapat masuk ke
dalam pasar tersebut karena barang yang dihasilkan hanya dimiliki oleh
perusahaan tersebut saja dan selain itu biasanya dibatasi dengan undang –
undang dan bersifat legal.
 Dapat mempengaruhi harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu – satunya penjual di pasar
maka penentuan harga dapat dikuasai sepenuhnya, dengan mengendalikan ke
atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat
menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.
 Promosi iklan kurang diperlukan
Biasanya perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya
dengan iklan karena pembeli akan membeli barang kepada perusahaan
tersebut karena tidak ada pilihan.

b) Faktor Penyebab Monopoli


 Penguasaan bahan mentah,
 Penguasaan teknik produksi tertentu,
 Pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
 Adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk)
 Memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),
 Memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
 Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah

c) Kelebihan pasar monopoli


 Produsen bisa mempertahankan posisinya menjadi penguasa pasar monopoli,
yakni dengan cara melakukan terus inovasi dan berkreasi terhadap produk dan
pelayanannya.
 Umumnya pada pasar monopoli tidak ada persaingan yang tidak sehat karena
dalam hal ini pasar hanya dikuasai dengan satu produsen saja.
 Adanya sistem hak cipta atau hak paten dalam pasar monopoli di suatu
produk akan membuat perusahaan lain termotivasi dalam menciptakan
produk baru yang bisa bersaing pada produk tersebut.
 Pasar monopoli yang dipunyai oleh instansi pemerintah atau negara akan
memudahkan pada proses pemenuhan kebutuhan atau dalam kepentingan
masyarakat umum.

d) Kelemahan pasar monopoli


 Didalam monopoli pasar akan terjadinya pasar gelap dan transaksi ilegal
karena pada barang-barang atau produk tersebut sulit didapatkan atau
harganya yang terlalu mahal.
 Produsen dapat semena-mena pada konsumen karena kekuatannya mutlah,
contohnya dapat menentukan harga barang terlalu mahal.
 Konsumen pada pasar ini tidak berkeinginan secara penuh karena tidak
terdapat pilihan barang alternatif.
 Produsen dapat melakukan eksploitasi karena ingin mendapatkan banyak
keuntungan pada produk mereka.
e) Ada beberapa cara pencegahan yang umum dipraktikkan untuk mengatasi efek
negatif yang ditimbulkan oleh monopoli, yaitu:
 Penarikan pajak,
 Pengendalian harga,
 Pemilikan pemerintah untuk barang-barang vital atau yang menguasai hajat
hidup orang banyak,
 Regulasi dengan membuat undang-undang anti monopoli,
 Pendirian perusahaan oleh pemerintah.

f) Dampak negative adanya monopoli


 Timbulnya ketidakstabilan harga.
 Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya sosial yaitu biaya
yang ditanggung oleh masyarakat.
 Adanya unsur ketidakadilan sebab monopolis akan menekan biaya produksi
serendah-rendahnya pada pasar faktor produksi dan dengan harga tinggi di
pasar barang.
 Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya
didasarkan atas untung rugi saja.

g) Contoh Pasar Monopoli


Pasar monopoli dapat dibedakan kedalam dua jenis, Antara lain sebagai berikut :
 Pasar Monopoli Murni atau Pure Monopoly adalah suatu bentuk pasar yang
bisa dibilang sangat berbahaya contohnya seperti PLN, PT Kereta Api dan
PAM.
 Pasar Near Monopoly atau pasar yang mendekati monopoli adalah suatu
pasar yang terdapat pada satu orang produsen saja. Contohnya seperti penjual
bakso di sebuah daerah dapat disebut sebagai monopoli murni dalam kawasan
tersebut. Tetapi, akan menjadi near monopoly jika terdapat produsen lain
yang berjualan bakso yang serupa.

2) Pasar Persaingan Monopolistik


Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa
dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko
kelontong.

a) Ciri – ciri pasar persaingan monopolistic


 Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
 Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun,
pasta gigi, dan minyak goreng.
 Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual
yang akan menguasai pasar.
 Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
 Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi
harga pasar.
 Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang
dijual.
b) Kelebihan pasar monopolistic
 Memiliki banyak pilihan barang.
 Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena
tidak ada persaingan.
 Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena
memiliki pasar (konsumen) sendiri-sendiri.

c) Kelemahan pasar monopolistic


 Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya
rata-rata (AC) yang minimum.
 Terlalu banyak perusahaan kecil.
 Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya
produksi untuk menghasilkan produk tersebut
d) Contoh Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik banyak kita temui pada kehidupan sehari-hari, seperti
sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral, dan lain-lain. Pada pasar air mineral, ada
banyak produsen yang memproduksi air mineral seperti Aqua, VIT, Le Minerale,
Prima, atau Nestle. Masing-masing produsen memiliki ciri khas tersendiri seperti
kemasan, kualitas, atau ukuran yang membedakan produknya dengan produk
saingan. Contoh lain untuk sepatu olahraga, Reebok, Adidas, Fila, dan Nike sama-
sama memproduksi sepatu olahraga, namun masing-masing merek memiliki
desain, keunikan, serta keunggulan yang berbeda-beda. Konsumen pada akhirnya
akan memilih produk sesuai dengan preferensinya

3) Pasar Oligopoly
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana
terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri
telekomunikasi, dan perusahaan semen.

a) Ciri – ciri pasar oligopoli :


 Pada pasar ini terdapat lebih dari dua produsen tetapi kurang dari sepuluh
produsen yang menguasai pasar ini.
 Jenis produk yang dijual pada pasar oligopoli sifatnya homogen dan bisa
saling menggantikan. Contohnya seperti sabun mandi banyak berbagai pilihan
bentuk, warna, dan merknya.
 Dalam hal ini, Kebijakan produsen utama yang menguasai pasar biasanya
akan mempunyai pengaruh besar dalam kebijakan produsen lainnya.
 Pada Harga barang yang dijual pada pasar ini cenderung sama atau terdapat
sedikit perbedaan kecil.
 Produsen atau penjual baru sangat sulit dalam menguasai pasar ini karena
biasanya para produsen yang lama akan memainkan harga dalam lebih
menarik konsumen.
 Harus melakukan strategi promosi/ iklan dan inovasi secara terus menerus
untuk dapat bertahan di pasar ini.

e) Macam – Macam Pasar Oligopoli


 Oligopoli murni
Adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam
industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identic
 Oligopoli Diferensial
Adalah menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya
adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana
barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

f) Kelebihan pasar oligopoly


 Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi
baru yang paling pesat,
 Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan
ongkos produksi,
 Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.

g) Kelemahan pasar oligopoly


 Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati produsen.
 Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya
rata-rata yang minimum.
 Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
 Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.

h) Contoh Pasar Oligopoli


Contoh pasar oligopoli dapat ditemukan pada perusahaan mobil dan
motor, industri baja, perusahaan semen, alumunium dan produk lain yang
mempunyai distandardisasi. Contoh pada pasar oligopoli terideferensi yaitu
industri-industri yang memproduksi seperti komputer pribadi (PC), rokok, mobil
dan industri peralatan elektronik yang umumnya bekerja sama pada tiga atau
empat perusahaan besar.
IV. Mengukur dan Meramalkan Permintaan

(Husein Umar 2005:40) Apabila perusahaan menemukan suatu pasar yang


menarik, maka ia perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekarang dan masa yang
akan datang dengan cermat. Perusahaan akan kehilangan sejumlah laba karena terlalu besar
atau terlalu kecil mengestimasi besarnya pasar.

a. Mengukur besarnya pasar saat ini


Manajemen perlu mengestimasi tiga sapek dari permintaan pasar sekarang. Ada
tiga metode praktis untuk mengestimasi permintaan ini, yaitu total permintaan pasar,
wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar (market-share).
Penjelasan ringkasnya disajikan dibawah ini :

1. Mengestimasi Total Permintaan Pasar.


Total permintaan pasar suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh
sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama
jangka waktu tertentu dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu. Salah satu
metode praktis untuk mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan
menggunakan persamaan :
Q = n. p. q
dimana:
Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun.

2. Mengestimasi Wilayah Permintaan Pasar.


Dalam hal memilih wilayah yang terbaik, serta mengalokasikan anggaran
pemasaran yang optimal, dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu Market-Build
Up dan Market Factor Index. Metode Market-Build-Up digunakan terutama oleh
perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi semua pembeli potensial
dalam setiap pasar dan mengestimasikan pembelian potensialnya, sedangkan
Metode Market Factor digunakan terutama oleh perusahaan barang konsumsi,
dengan mengidentifikasi faktor-faktor pasar yang ada korelasinya dengan potensi
dan menggabungkannya ke dalam sebuah indeks tertimbang.

3. Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar (Market Share)


Perusahaan perlu mengetahui penjualan sebenarnya dari industri
bersangkutan yang terjadi di pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya
dan mengestimasi penjualan mereka. Data dapat dikumpulkan baik dari asosiasi
atau dari lembaga riset.

b. Meramal Permintaan Mendatang


Setelah membahas cara-cara mengestimasi permintaan sekarang, selanjutnya
manajemen perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak cara untuk meramal
penjualan masa datang, di antaranya dipaparkan berikut ini.

1. Survei niat pembeli


Yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung dengan harapan
mereka akan menjawab secara objektif.
Contoh:
Eksibit-1 yang disajikan pada akhir bab ini, dapat dipakai untuk menjelaskan
bagaimana suatu survei niat pembeli dilakukan. Dari survei dapat diketahui
konsumen yang berniat mengkonsumsi suatu produk, juga sekaligus dapat
diketahui konsumen yang akan meninggalkan produk untuk beralih ke produk
lain.
2. Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga)
Yaitu perusahaan meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan
tiap produk untuk daerah mereka masing-masing, kemudian semua estimasi
individu dijumlahkan untuk mendapat ramalan penjualan secara keseluruhan.
Dalam mengestimasi, dibutuhkan bermacam data.

Contoh:
Misalkan, para wiraniaga setelah selesai melakukan kunjungan, diminta untuk
membuat laporan yang sering disebut Laporan Kunjungan. Laporannya, misalnya
berisi:
 Rata-rata jumlah kunjungan per orang per hari
 Rata-rata waktu yang diperlukan per kunjungan
 Rata-rata biaya perkunjungan
 Rata-rata pendapatan per kunjungan
 Rata-rata biaya jamuan per kunjungan
 Presentase pesanan per 100 kunjungan penjualan
 Jumlah pelanggan baru per periode
 Jumlah debitur macet per periode
 Biaya wiraniaga, jika merupakan persentase dari total penjualan

Dari data di atas diharapkan prakiraan permintaan produk dapat ditentukan.

3. Pendapat para ahli


Yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang lengkap
dan ilmiah baik dari para akademisi maupun dari para praktisi. Untuk
mengetahui pendapat para ahli, dapat digunakan teknik Delphi.
Contoh:
Menganalisis lingkungan industri perbankan sudah tentu memerlukan data.
Variabel-variabel apa saja yang dibutuhkan serta bobot dari tiap komponen
perlu ditentukan terlebih dahulu.
Secara ringkas, langkah kerja teknik ini adalah sebagai berikut :
 Menyerahkan kuesioner yang sudah disiapkan kepada para ahli dalam
bidangnya masing-masing. Akan lebih baik jika mereka tidak saling
mengenal. Alasannya sederhana, yakni agar mereka tidak saling
bekerja sama dalam mengisi kuesioner tersebut.
 Buat ringkasan data dari kuesioner putaran pertama yang telah
disebarkan tadi. Isi ringkasan itu misalnya berupa statistic seperti rata-
rata, median, dan kwartil dari jawaban yang dikirimkan responden.
Kemudian, ringkasan dari kuesioner putaran pertama dikirimkan
kembali kepada responden pertama yang telah menjawab di kuesioner
putaran pertama. Hal ini dilakukan untuk mencek jawaban putaran
pertama yang mereka kirimkan.
 Buat ringkasan data dari kuesioner putaran kedua (terakhir). Pada
ringkasan ini akan segera terlihat konsensus yang terbentuk.

Seperti telah diketahui, cara mengkaji lingkungan eksternal perusahaan


dapat dilihat dari aspek PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi). Untuk
mengetahui bobot dari keempat aspek untuk analisis akan ditanyakan kepada
para ahli. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik ini
(sengaja tidak didapatkan lebih lanjut), diketahui hasilnya seperti berikut :

Aspek Skor Bobot (dalam %)

Politik 4,38 (4,38/16,38) = 26,7


Ekonomi 4,0 (4,0/16,38) = 24,4
Social 3,5 (3,5/16,38) = 21,4
Teknologi 4,5 (4,5/16,38) = 27,5
16,38 = 100%

c. Peramalan Permintaan akan Produk


Pendekatan menurut suad Husnan yaitu:
- Pendekatan Peramalan

Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode
kuantitatif. Pertama adalah metode time series, yaitu tidak memperhatikan hubungan
sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanyamemperhatikan kecenderungan
dari data masa lalu yang tersedia. Pada pendekatan inidiperlukan data masa lalu yang
cukup banyak dan karena banyaknya variabel yang secara eksplisit tidak diperhatikan,
maka tentu saja tingkat akurasi yang diharapkan tidak dapat berlebihan terkecuali pada
masa lalu tidak terjadi perubahan yang melonjak serta di masa yang akan datang
diharapkan tidak terjadi perubahan yang mendasar dibanding keadaan masa lalu. Dalam
pendekatan ini akan dibahas tentang teknik peramalan dengan metode trend baik secara
linear, kuadratik, maupun logaritma,

Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab


akibat(cause-effect method) atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu
keadaan(explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tentu saja tidak semua
variabel penyebab atau penjelasan mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan
hanya beberapa diantaranya yang secara teoretik dinyatakan merupakan variabel
penjelas utama tercakup daam model persamaan. Dengan kata lain hubungan sebab
akibat yang terjadi bukan akibat hubungan deterministik, melainkan hubungan
stokastik. Pada model ini diharapkan dapat memiliki tingkat akurasi yang memadai dan
dapat meliputi jangka waktu yang panjang, karena secara eksplisit memperhatikan
variabel penjelasan. Teknik yang akan dibahas dalam pendekatan ini adalah teknik
regresi linear berganda, korelasi biasa, berganda, maupun parsial.

Prosedur Peramalan

Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi


kelayakan melalui tahapan sebagai berikut :

1. Analisis ekonomi, yaitu membuat proyeksi terhadap aspek-aspek makro, terutama


aspek kependudukan dan pendapatan. Tidak boleh melupakan juga analisa
pengaruh dari kebijakan pemerintah yang akan berlaku dan berpengaruh pada
usulan bisnis.
2. Analisis industri, yaitu analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan
yang menghasilkan produk sejenis, dari produk yang diusulkan dalam studi
kelayakan bisnis.anaisa ini mencakup peramalan permintaan potensial.
3. Analisis penjualan masa lalu, analisis ini dilakukan untuk melihat market
positioningproduk dalam struktur persaingan dan dari hal tersebut diketahui
market share produk tersebut. Namun, jika bisnis adalah bisnis baru maka tahapan
ini tidak dapat dilakukan.
4. Analisis peramalan permintaan, pada thapan ini terlebih dahulu dilakukan
identifikasi terhadap kemungkinan variabel eksternal untuk industri dan perubahan
variabel internal perusahaan khususnya yang berkaitan dengan program pemasaran
di masa yang akan datang.
5. Pengawasan hasil peramalan, yaitu usaha untuk meminimalisasi kesalahan hasil
peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan dan dari hal tersebut
dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai.

Kendala Pemilihan Teknik Peramalan

Berikut ini adalah kendala-kendala yang harus diperhatikan dalam pemilihan teknik
peramalan:
a. Waktu yang hendak diliput, maksudnya adalah rentang waktu masa yang akan
datang dari jangkauan peramalan. Pada umumnya peramalan kualitatif memiliki
rentang aktu yang lebih panjang dibanding dengan peramalan kuantitatif.
b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketepatan dan tingkah laku data masa lalu yang
tersedia. Apakah tingkah laku data menunjukkan hubungan persamaan linear,
kuadrat, ataukah logaritma dan atau yang lain akan mempengaruhi teknik
peramalan yang digunakan.
c. Tipe model, yaitu apakah model yang digunakan merupakan model time series,
kausalitas ataukah model lain yang lebih kompleks dan canggih akan
mempengaruhi pemilihan teknik peramalan.
d. Biaya yang tersedia
e. Tingkat ketepatan yang diinginkan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan manajemen
dalam tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang diinginkan. Semakin tinggi
tingkat ketelitian yang diharapkan mungkin memerlukan penggunaan teknik
peramalan yang lebih kompleks, demikian pula biaya yang perlu disediakan.
f. Kemudahan penerapan, dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan manajemen,
data, dan biaya yang tersedia.

Pengukuran Permintaan Produk

Terdapat beberapa metode pengukuran permintaan produk masa lalu dan masa
sekarang. Beberapa metode tersebut dapat digunakan untuk pengukuran permintaant
dalam arti permintaan industri baik untuk produk baru maupun produk yang sudah
mapan. Beberapa metode tersebut antara lain:

a. Penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum bisnis
yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan di dalam negeri, dan produk yang
bersangkutan merupakan produk substitusi impor. Hal yang perlu diingat adalah
bahwa produk yang diharapkan sebagai produk pengganti ini tidak secara otomatis
mampu memerankan dirinya sebagai produk substitusi impor, namun perlu ada
beberapa pertimbangan lain yang hendaknya diperhatikan antara lain kualitas
produk yang direncanakansebagai produk pengganti, harga dan mungkin juga
preferensi konsumen terhadap produk tersebut.
b. Penggunaan data impor, ekspor, dan produksi dalam negeri jika produk yang
diusulkan dalam studi kelayakan sebelumnya telah diproduksi dalam negeri dan
juga telah diekspor, di samping masih ada impor yang dilakukan untuk pemenuhan
kebutuhan dalam negeri. Fprmula yang digunakan untuk keadaan ini adalah:
PE = P+ (I – E) + ∆C
PE = permintaan efektif yang dicari
P = produksi dalam negeri selama masa yang bersangkutan
I = impor yang dilakukan
E= ekspor yang dilakukan
∆C = jumlah perubahan cadangan produk, yaitu selisih persediaan awaldan
akhir masa
Penggunaan rumus di atas dapat digunakan pada tingkat nasional maupun
internasional.
c. Metode rasio rantai, yaitu metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara
membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu mata rantai
urutan dari variabel yang berpengaruh terhadap permintaan produk yang
bersangkutan.

Peramalan Permintaan Produk yang Sudah Mapan

Batasan yang digunakan dalam pembahasan ini untuk pengertian produk-


produk yang sudah mapan adalah produk yang telah diproduksi oleh investor.
Dengan demikian, bisnis yang diusulkan adalah perluasan usaha. Beberapa metode
yang dapat digunakan antara lain:

a. Metode pendapat
b. Metode eksperimen
c. Metode survey
d. Metode time series
e. Metode regresi korelasi
f. Metode input output
Peramalan Permintaan Produk Baru

Banyak pengertian tentang produk baru, diantaranya adalah apakah produk


tersebut benar-benar produk baru baik bagi calon investor maupun bagi konsumen atau
mungkin hanya baru bagi calon investor namun tidak bagi konsumen. Pengertian baru
yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah produk baru yang merupakan tahapan
evolusi dari satu jenis yang sudah ada dalam pasar atau satu produk yang masih dalam
saru jenis dengan produk yang sudah ada. Dalam keadaan seperti ini maka model
peramalan yang dapat digunakan adalah sales model dan karenanya metode yang
digunakan dalam peramalan produk yang sudah mapan dapat digunakan dalam
peramalan permintaan produk baru dalam pengertian ini.

V. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran (Market Targeting) dan Posisi Pasar (Market
Positioning)
A. Segmentasi pasar

Kasmir dan jakfar (2003:47) Segmetasi pasar artinya membagi pasar menjadi
beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel
yang harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah dilakukan tepat
sasaran. Salah dalam menentukan variabel segmen akan berdampak gagalnya sasaran
yang ingin dicapai. Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial.

Berikut ini variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut
Philip Kotler adalah sebagai berikut:

1. Segmentasi berdasarkan Geografis terdiri dari:


 Bangsa
 Propinsi
 Kabupaten
 Kecamatan
 Iklim
2. Segmentasi berdasarkan Demografis terdiri dari:
 Umur
 Jenis kelamin
 Ukuran keluarga
 Daur hidup keluarga
 Pendapatan
 Pekerjaan
 Pendidikan
 Agama
 Ras
 Kebangsaan
3. Segmentasi berdasarkan Psikografis terdiri dari:
 Kelas social
 Gaya hidup
 Karakteristik kepribadian
4. Segmentasi berdasarkan perilaku terdiri dari:
 Pengetahuan
 Sikap
 Kegunaan
 Tanggap terhadap suatu produk

Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi berdasarkan Demografis terdiri dari:
 Jenis Industri
 Besar perusahaan
 Lokasi perusahaan
2. Karakteristik pengoprasian terdiri dari:
 Teknologi yang difokuskan
 Status pengguna (berat, sedang atau ringan)
 Kemampuan pelanggan
3. Pendekatan pembeli  terdiri dari:
 Organisasi berfungsi pembeli
 Sifat hubungan yang ada
 Struktur kekuatan
 Kebijakan pembelian umum
 Kriteria

4. Karakteristik Personil industri terdiri dari:


 Kesamaan pembeli
 Sikap terhadap resiko
 Kesetiaan
5. Faktor situasional terdiri dari:
 Urgensi
 Pengguna khusus
 Besarnya pesanan

B. Pasar sasaran (Market Targeting)


Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:154) terdapat lima alternatif dalam memilih pasar
sasaran yaitu:

1. Single-Segmen Concetration, perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan


sejumlah pertimbangan, misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahan, adanya
peluang pasar dalam segmen bersangkutan yang belum banyak digarap atau bahkan
diabaikan pesaing; atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen
yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
2. Selective Specialization, dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen
pasar yang atraktif dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
3. Market Specialization, dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya
melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
4. Product Specialization, dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada
produk atau jasa tertentu yang akan di jual kepada berbagai segmen pasar.
5. Full Market Coverage, dalam strategi ini, perusahan berusaha melayani semua
kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.
Umumnya hanya perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini, karena
dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.

 Penetapan Target Pasar

Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan


pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga


perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang
berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai
varian dari produk yang ditawarkan.
b. Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
c. Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua
orang bisa menikmati produk yang tersedia.
d. Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga
dapat memudahkan konsumen dan produsen.

 Manfaat Market Targeting

b. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.


c. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran
yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang
tepat) dengan target pasar.
d. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
e. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif
mungkin
f. Mengantisipasi persaingan dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat
dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan
melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.
C. POSISI PASAR (Market Positioning)

Hal yang paling penting dalam proses STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
adalah mencoba menempatkan produk di benak konsumen dengan ciri-ciri yang untuk
yang bisa dibedakan dengan produk lainnya atau disebut positionning. Positioning
merupakan cara pemasar menanamkan citra, persepsi dan imajinasi atas produk yang
ditawarkan kepada konsumen melalui proses komunikasi. Positioning tidak sama dengan
segmentasi baik difersinasi ataupun konsentrasi. Dengan perkataan lain, positionning
bukan menempatkan produk untuk kelompok tertentum tetapi berusaha menanamkan
citra produk di benak konsumen pada segmen yang telah dipilih. Positioning
berhubungan bagaimana memainkan komunikasi agar dalam benak konsumen trtanam
suatu citra tertentu.

Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006:262)


mengatakan bahwa positioning adalah:

“Positioning is the act of designin the company’s offer so that it occupies a distinct and
value placed in the target customer mind”

Menurut Tjiptono dan Chandra mengatakan bahwa (2012:1):


“Adalah cara produk, merek, atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara
relatif dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan
saat ini maupun calon pelanggan”

Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh perusahan dalam upaya penawaran nilai dimana dalam satu segmen
tertentu konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakkan suatu perusahan
dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi positioning bukan menciptakan produk dengan
menempatkan pada segmen tertentu, tateapi positioning menempatkan produk di benak
konsumen pada segmen tertentu dengan cara komunikasi. Komunikasi yang dibangun
oleh pemasar harus menciptakan hubungan yang positif.
 Bentuk-bentuk Strategi Positioning

Kotler (2006: 265) menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara product positioning
yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang
dituju antara lain:

1. Penetapan posisi menurut atribut, perusahaan memposisikan dirinya berdasarkan


atribut atau fitur spesifik, misalnya ukuran, keamanan, komposisi bahan,
pengalaman dalam bidang yang digeluti dan seterusnya. Amazon.com, misalnya
menekankan sistem pemesanan uniknya berslogan “i-click”
2. Penentuan posisi menurut manfaat, dalam pengertian ini produk diposisikan
sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu, misalnya pasta gigi, mencegah
kerusakan gigi, menyegarkan mulut, menjaga kesehatan gusi, dan seterusnya.
Contoh yang lain adalah mobil Volvo yang menekankan keamanan dan
durabilitas
3. Penentuan posisi menurut penerapan dan penggunaan, produk diposisikan
sebagai alternatif terbaik untuk situasi pemakaian atau aplikasi tertentu, misalnya
Bodrek diposisikan sebagai obat yang boleh diminum sebelum makan.
4. Penentuan posisi menurut pemakai, produk diposisikan sebagai pilihan terbaik
untuk kelompok pemakai tertentu, misalnya minuman kesehatan untuk para
atlet, kameran instan untuk para amatir.
5. Penentuan posisi menurut pesaing, klaim produk dihubungkan dengan posisi
persaingan terhadap pesaing utama, misalnya 7UP, memposisikan dirinya
sebagai “The Un-Coca Cola, dan Pepsi memposisikan dirinya sebagai
Generation: Next. Selain itu juga bisa berupa klaim berupa perbandingan
langsung dengan produk pesaing.
6. Penentuan posisi menurut kategori produk, produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam kategori produk tertentu, misalnya permen Kopiko diposisikan
sebagai kopi dalam bentuk permen, bukan permen rasa kopi.
7. Penentuan posisi menurut harga, perusahaan berusaha menciptakan kesan/citra
berkualitas tinggi lewat harga premium atau sebaliknya menekankan harga
murah sebagai indikator nilai
VI. SIKAP,PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN

Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu
perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang yang
diperdagangkan. Oleh karena itu agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti itu
konsumen dan siapa konsumen itu. Berikut ini adalah pengertian konsumen menurut beberapa
ahli, yaitu:

Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of


Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau
jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Sikap Konsumen

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan
dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk,
informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa,
internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi
sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu
atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.

Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari
kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi
secara konsisten.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut James F. Engel – Rodger D. Blackwell
– Paul W. Miniard dalam Saladin, yaitu:

1. Pengaruh Lingkungan (Keluarga, budaya, kelas sosial dan situasi).

2. Perbedaan dan Pengaruh Individu (Pengetahuan, sikap, gaya hidup, kepribadian,


demografi, motivasi dan keterlibatan).
3. Proses Psikologis (Pembelajaran, pengolahan informasi, perubahan sikap dan perilaku)

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler dan Armstrong (1996), yaitu:

1. Faktor Eksternal (Pengaruh keluarga, kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan
marketing strategy).

2. Faktor Internal (Kepribadian, sikap, gaya hidup, belajar, motivasi dan persepsi)

Model Struktural Sikap


Yang sangat penting dalam memahami peran sikap dalam perilaku konsumen adalah pengertian
mengenai struktur dan komposisi sikap. Terdapat empat kategori besar model sikap, yaitu:

1)    Model Sikap Tiga Komponen

Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

a)    Komponen kognitif

Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Kepercayaan
atribut tentang suatu produk biasanya dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan
terhadap suatu merek dan semakin positif setiap kepercayaan, maka akan semakin mendukung
keseluruhan sikap tersebut.

b)    Komponen afektif

Merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu. Emosi dan
perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluative sifatnya, yaitu
mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh.

Perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek, itulah komopnen afeksi sikap. Misalnya,
konsumen mengatakan ”saya menyukai produk A”. Itu merupakan hasil emosi atau evaluasi
afektif terhadap suatu produk. Evaluasi ini terbentuk tanpa informasi kognitif atau kepercayaan
tentang produk tersebut. Atau merupakan hasil evaluasi atau penampilan produk pada setiap
atributnya.

c)    Komponen perilaku

Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap obyek atau aktivitas. Seperti keputusan
untuk membeli atau tidaknya suatu produk akan memperlihatkan komponen behavioral.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Faktor-faktor yang berperan penting dalam pembentukan sikap, yaitu :


1. Pengaruh Keluarga
Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap maupun perilaku. Keluarga
merupakan lingkungan yang paling dekat karena konsumen melakukan interaksi lebih intensif
dibandingkan dengan lingkungan lain. Beberapa penelitian mengungkapkan sikap konsumen
terhadap produk tertentu memiliki hubungan yang kuat dengan sikap orang tuanya terhadap
produk tersebut.

2. Pengalaman langsung
Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan membentuk sikap
tertentu pada individu.
3. Kelompok teman sebaya (Peer Group Influences)
Teman sebaya punya peran yang cukup besar terutama bagi remaja dalam pembentukan
sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan penerimaan dari teman-teman sebayanya,
mendorong para remaja mudah dipengaruhi oleh kelompoknya dibandingkan sumber-sumber
lainnya.
4. Pemasaran langsung
Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang
ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen.
5. Kepribadian
Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap.
6. Tayangan Media Massa
Media massa ini sangat penting dalam pembentukan sikap, maka pemasar perlu
mengetahui media apa yang biasanya dikonsumsi oleh pasar sasarannya dan melalui media
tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap positif dapat dibentuk.

Ada 3 macam pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu:

1.      Pendekatan Interpretif, dimana pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi
dan hal-hal yang mendasarinya, misalnya dengan melakukan wawancara atau focus group
discussion.
2.      Pendekatan Tradisional, dimana pendekatan ini berdasarkan teori dan metode dari ilmu psikologi
kognitif, sosial, dan behavioral serta dari ilmu sosiologi. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan
konsumen, misalnya dengan melakukan survey atau eksperimen.
3.      Pendekatan Sains Marketing, dimana pendekatan ini berdasarkanpada teori dan metode dari ilmu
ekonomi dan statistika. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memprediksi pengaruh strategi
marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi (Moving rate analysis), yang dilakukan dengan
cara mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow.

Selain ketiga macam pendekatan perilaku konsumen diatas, masih ada 2 macam pendekatan
untuk mempelajari tingkah laku konsumen, yaitu:

1.      Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach), dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
seorang konsumen dapat diukur dengan satuan, misalnya: uang. Tingkat kepuasan konsumen
terbagi menjadi 2, yaitu:
  kepuasan total (total utility)
  kepuasan tambahan (marginal utility).
2.      Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach), dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
konsumen tidak perlu diukur dengan satuan, jadi cukup mengetahui tinggi – rendahnya kepuasan
konsumen dalam menggunakan suatu produk atau jasa.

KEPUASAN KONSUMEN
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dinilai dari perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja yag riil / aktual dengan kinerja
produk yang diharapkan. Menurut para ahli Zeithaml dan Bitner (2005) kepuasan konsumen
merupakan konsumen yang merasa puas pada produk atau jasa yang dibeli dan digunakannya
akan kembali menggunakan jasa produk yang ditawarkan. Menurut Kotler (2005), kepuasan
konsumen adalah sejauh mana tingkatan produk di persepsikan sesuai dengan harapan pembeli,
suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang
diterima oleh konsumen.

Kepuasan konsumen diukur dengan seberapa besar harapan konsumen tentang produk dan
pelayanan sesuai dengan kinerja produk dan pelayanan yang aktual. Kepuasan akan mendorong
konsumen untuk membeli ulang produk tersebut maka sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak
akan membeli produk yang sama lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi
purnabeli dimana alternatif yang dipilih, sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
konsumen. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang aktual tidak memenuhi harapan konsumen.

Ada lima tahap pasca pembelian produk yang akan dilalui konsumen yaitu :

1. Konsumsi produk
2. Perasaan puas atau tidak puas
3. Perilaku keluhan konsumen
4. Diposisi barang
5. Pembentukan kesetian merk

Untuk menciptakan loyalitas pelanggan, perusahaan hendak-nya melakukan strategi yang


berwawasan hubungan kemitraan dengan pelanggan. Terdapat lima tingkat hubungan dengan pe-
langgan, tingkat-tingkat itu adalah:

 Biasa, wiraniaga menjual produk namun tidak menghubungi pelanggan lagi.


 Reaktif, wiraniaga menjual produk dan meminta pelanggan menghubunginya, misal: jika
mempunyai suatu keluhan.
 Bertanggung jawab, wiraniaga menghubungi pelanggan segera setelah penjualan untuk
menanyakan apakah produk atau jasa memenuhi harapan pelanggan atau tidak.
 Proaktif, wiraniaga menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu dengan saran untuk
peningkatan penggunaan produk.
 Kemitraan, perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan untuk mencapai penghematan bagi
pelanggan atau membantu pelanggan bekerja lebih baik.

METODE PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN

Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai metode dan teknik. Menurut Kotler


(2005) beberapa macam metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan dirangkum sebagai
berikut :

1. Sistem keluhan dan saran

Perusahaan yang fokus kepada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan


saran dan keluhan terhadap perusahaan. Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan
(customer oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya
untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.

2. Ghost shopping atau Mystery shooper

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah
dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai
pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan
temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.

3. Analisa Pelanggan yang Hilang (Lost customer analysis)

Perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli


produk perusahaan ataupun telah berpindah pada pemasok lain untuk mempelajari sebabnya.

4. Survei kepuasan pelanggan

Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau yang telah
beralih ke pemasok lain guna mempelajari alasan kejadian itu. Ada dua hal yang harus
diperhatikan. Pertama, melakukan wawancara terhadap pelanggan yang keluar setelah
berhenti membeli. Yang ke dua adalah memantau tingkat kehilangan pelanggan.

Dalam evaluasi terhadap produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada
umumnya mengacu pada berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan oleh
Parasuraman, Zeithaml, and Berry dalam lima elemen yang disingkat sebagai RATER.
Kepuasan pelanggan bukan semata-mata urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan
pelayanan purna jual. Anda tentu masih ingat, customer tidak hanya terbatas pada end user.
Kita memiliki customer internal dan eksternal.

VII. Pengertian Manajemen Pemasaran


Manajemen Pemasaran adalah merupakan alat analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai
tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba.
Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut para Ahli
 Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang
dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
 Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan
penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen
jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih
baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
 Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
program yang di design untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler &
Amstrong)
 American Marketing Association, menterjemahkan pemasaran sebagai berikut:
Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa
dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi
ketimbang kegiatan pemasaran.
Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran 
1. Produk (barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada
manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus
memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus, menyukai produk yang mudah
diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi
produksi dan distribusi.
2. Nilai; Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan
/ diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta
menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
3. Biaya; Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
4. Kepuasan; Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian
antara harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana kinerja yang
dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau
tidak
5. Pasar; Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi
terhadap suatu produk.

VIII. Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis


(Husein Umar 2005:40) Berkenaan dengan permasalahan permintaan konsumen dan
penawaran produsen, serta bentuk-bentuk pasar di atas, maka tugas analisis melakukan studi
kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya:
a. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi rancangan
produk /jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar di pasar, maka
rancangan produk/jasa dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar.
b. Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun dari
sisi konsumen. Dengan penentuan ini maka manajemen selanjutnya akan mempersiapkan
strategi dan kebijakannya.
c. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan konsumen
akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para produsen dalam
penawarannya dalam pasar, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa ke depan.
Analisis dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara kuantitatif dan
kualitatif. Secara kuantitatif, misalnya adalah dengan metode statitiska berupa teknik
regresi dan forecasting. Dalam penentuan pergerakan konsumen diatas,hendaknya
informasi mengenai product life cycle (PCL) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena,
dengan diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC-nya. Maka perusahaan dapat
melakukan strategi yang tepat.
d. Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar
(market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing untuk saat ini
maupun prakiraan ke depan. Dengan demikian, analisis dapat memprediksi peluang-
peluang,ancaman-ancaman, sekaligus kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan yang
ada dalam rangka meningkatkan pangsa pasar atau paling tidak mempertahankannya
BAB III
STUDI KASUS

A. STUDI KASUS ASPEK PASAR PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS

Contoh Studi Kasus


PT Indah Jaya terletak di kawasan Tanjung Morawa, dan dekat dengan bahan
baku.lokasi Indah Jaya paling cocok untuk menjamin pasokan dan pengiriman
handuk kami yang berkualitas tinggi. Indah Jaya didukung oleh standar sistem
pengolahan terbaik seperti dilengkapi dengan peralatan dan mesin yang modern dan
sesuai. Proses produksi mulai dari desain produk sampai selesai menjadi produk
yang siap dijual dilakukan oleh para profesional yang berdedikasi dan terlatih untuk
secara efisien menghasilkan produk handuk terbaik. komitmen perusahaan Indah
Jaya untuk perlindungan lingkungan dicontohkan dengan penerapan sistem kontrol
lingkungan yang handal yang telah dilaksanakan dalam pengolahan daur ulang air
limbah.

Karena handuk salah satu yang dibutuhkan juga oleh masyarakat. Kini Perusahaan Tekstil Indah
Jaya membuat terobosan baru yaitu telah menciptakan sebuah handuk yang berbahan dasar kapas
yang halus, lembut, dan tebal. Masyarakat akan menyukai hasil handuk ini. Karena, perusahaan
Indah Jaya lebih mengutamakan kualitas yang
tinggi. Agar para konsumen merasa puas dengan hasil rancangan handuk yang
telah diproduksikan oleh perusahaan Indah Jaya.
Kualitas :
Untuk komitmen penekanan utama kami pada kualitas, Indah Jaya berkomitmen
penuh untuk mempertahankan konsistensi kualitas terbaik untuk menjamin
kepuasan pelanggan tertinggi.
Pengembangan Desain :
Sebagai bagian dari upaya kami untuk memberikan pelayanan yang luas untuk
pelanggan kami, Indah Jaya telah membentuk tim desain yang kuat. Tim ini bekerja
untuk mentransformasikan gagasan dan persyaratan pelanggan menjadi karya seni
desain handuk. Layanan ini telah memungkinkan pelanggan kami untuk
menawarkan lebih banyak variasi handuk ke pasar masing-masing.
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
PT Indah Jaya terus berusaha menerapkan standar prosedur keselamatan
terbaik untuk memberikan lingkungan kerja yang sehat untuk karyawan kami
maupun masyarakat sekitar. Sebuah fasilitas pengolahan limbah baru telah dipasang
untuk mencapai lingkungan yang ramah.
Aspek pasar yang dilakukan oleh PT Indah Jaya yaitu;
Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Dalam menjalani satu usaha, perlu dilakukan segmentasi pasar. Karena
mengingat di dalam satu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan. PT
Indah Jaya melakukan survei terhadap pasar. Dimana PT Indah Jaya mengetahui
kebutuhan handuk seperti apa yang lebih diminati oleh para konsumen.
Tujuan segmentasi pasar ini dilakukan oleh perusahaan agar tercapainya
suatu pasar yang optimal bagi keberlangsungan usahanya. Segmentasi pasar juga
berpengaruh besar dalam penentu perusahaan apakah bisa PT Indah Jaya menguasai
pasar karena salah menentukan segmentasi pasar akan sangat besar berpengaruh
dan berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai PT Indah Jaya.

Pasar Sasaran (Marketing Targeting)


Setelah segmentasi pasar berhasil dilakukan oleh PT Indah Jaya, selanjutnya
pasar sasaran. Sasaran pasar dilakukan agar PT Indah Jaya dapat dengan mudah
memasarkan serta mempromosikan produknya dan lebih mengetahui mana sasaran
pasar yang lebih tinggi permintaannya terhadap produk yang diproduksikan PT
Indah Jaya.
PT Indah Jaya memilih segmentasi pasar yang akan menentukan produknya
akan diterima atau tidak dipasaran. Sasaran pasar PT Indah Jaya yaitu;
Ditinjau dari segi aspek pasarnya, perusahaan Indah Jaya akan
mempromosikan produknya pada pasar. Dimana jika berawal dari pasar masyarakat
akan mengenali dan merasakan sendiri produk handuk Indah Jaya yang berkualitas.
Setelah masyarakat merasakan sendiri kualitas dan memberi kepercayaan pada
Perusahaan Indah Jaya. Maka perusahaan tersebut dapat dengan mudah menguasai
pasar.
Sasaran kedua yaitu Mal. Perusahaan indah jaya mempromosikan
produknya di Mal. mana semua kalangan bisa merasakan kualitas handuk Indah
Jaya.
Sasaran ketiga Hotel, karena menurut presentasenya, hotel konsumen cukup
besar yang memerlukan sebuah handuk yang nyaman digunakan bagi pengunjung
hotel.
Sasaran selanjutnya yaitu Salon dan SPA. Dimana Salon dan SPA juga
membutuhkan handuk untuk pangkas, crembath, untuk memijat. Bahkan handuk
juga konsumen terbesar membutuhkan handuk.

Posisi Pasar (Market Potition)


Setelah mendapatkan gambaran dimana PT Indah Jaya akan memasarkan
produknya dan akan diminati oleh segmentasi pasar. PT Indah Jaya menentukan
letak posisi pasar serta melakukan strategi untuk produk handuk agar laku
dipasaran. Karena banyak para pesaing, PT Indah Jaya menetukan posisi pasar agar
dapat dengan mudah bersaing. Menentukan posisi pasar membangun serta
mengkomunikasikan keunggulan produk PT Indah Jaya agar dapat menghadapi
para pesaing dan mampu mengenalkan produknya dengan keunggulan tinggi serta
mengutamakan kualitas dan menanamkannya kebenak konsumen.
Sebagai gambaran untuk para konsumen, handuk PT Indah Jaya yang
berbahan dasar kapas tersebut. Membuat terobosan baru dan mengelolahnya
menjadi handuk yang tebal, halus, lembut. Ciri-ciri seperti itulah yang disukai oleh
masyarakat yang mengutamakan kualitas. Semua ini diproduksikan untuk
konsumen agar merasa puas atas hasil rancangan PT Indah Jaya.

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan

Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis adalah sebuah upaya dalam mengetahui besarnya
permintaan pasar yang akan di terima dari masyarakat segaligus juga untuk menempatkan posisi
yang menguntungkan bagi proyek yang akan di jalankan.

Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda
yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Kegiatan menetapkan
pasar sasaran meliputi: evaluasi pasar dan memilih segmen. Menentukan posisi pasar yaitu
menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar.

Peramalan merupakan kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang pada saat sekarang. Adapun langkah-langkah peramalan meliputi: mengumpulkan data,
mengolah data, menentukan metode peramalan, memproyeksi data, mengambil keputusan.
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk yaitu
sebagai berikut: penentuan logo, menciptakan merek, menciptakan kemasan, keputusan label,
dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai