Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
202011330017
PRODI AKUNTANSI
2023
PEMBAHASAN
1
C. Struktur dan Jenis Pasar
1. Struktur Pasar
Dalam melakukan penilaian investasi mengenai studi kelayakan bisnis aspek
pasar penting untuk mengetahui terlebih dahulu berbagai struktur pasar. Adapun
struktur pasar tersebut adalah:
a) Pasar Persaingan Sempurna, yakni yang mana terdiri dari sejumlah besar pembeli
dan penjual. Barang maupun jasa yang disediakan di pasar tersebut bersifat
homogen (relatif sama). Tingkat harga barang tidak dipengaruhi oleh penjual
karena tindakan dilakukan secara individu.
b) Pasar Persaingan Monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual yang
ukuran perusahaannya relatif sama besar. Produk yang ditawarkan di pasar
tersebut memiliki corak yang berbeda. Tingkat harga barang dapat sedikit
dipegaruhi oleh perusahaan.
c) Pasar Oligopoli, yaitu pasar dimana jumlah penjual yang sedikit. Barang yang
ditawarkan bersifat stadar dan memiliki corak berbeda. Kelebihan pasar oligopli
yaitu menentukan tingkat harga berdasarka keadaan, dapat diartikan harga
tergantung bagaimana cara perusahaan tersebut melakukan kerja sama dengan
perusahaan lain. Perusahaan yang dominan memiliki keuatan akan lebih mudah
dalam mempengaruhi harga.
d) Pasar Monopoli, Pasar dimana yang hanya terdapat satu penjual. Barang yang
dijual atau disediakan di pasar tersebut tidak tedapat pengganti. Kekuatan yang
dimiliki perusahaan dalam menentukan harga sangat kuat serta promosi produk
tidak terlalu diperlukan.
2. Jenis-Jenis Pasar
a) Pasar Konsumen, yaitu pasar dimana individu atau kelompok membeli maupun
menyewa barang atau jasa yang digunakan untuk keperluan pribadi (dikonsumsi
sendiri)
b) Pasar Industrial, yaitu pihak individu maupun kelompol yang membeli atau
menyewa barang atau jasa yang selanjutnya digunakan untuk menghasilkan
kembali barang dan jasa lainnya kemudian menjual atau menyewakan kembali
untuk mendapatkan keuntungan.
c) Pasar Reseller, yaitu pihak yang membeli atau menyewa barang dan jasa yang
nantinya akan dijual kembali guna mendapatkan keuntungan.
d) Pasar Pemerintah, yaitu unit dari pemerintah membeli produk barang maupun jasa
yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan pemerintahan.
Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul
apabila sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukan peluang
yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini
sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis
perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga
apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam
perjalanannya di kemudian hari. Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika
produk dapat diterima dan dapat diproduksi secara massal dengan mudah. Evaluasi
kelayakan teknis melihat kepada kelayakan teknis teknologi yang digunakan. Hal ini
berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada apakah teknologi yang digunakan dapat
bekerja sesuai desain dan kapasitas penggunaanya.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) terdapat beberapa hal yang ingin dicapai
dalam penilaian aspek teknis, yaitu:
1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2. Perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
3. Perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya.
4. Perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5. Mampu menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di
masa yang akan datang.
Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu
dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam
menentukan aspek ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan. Banyak
perusahaan yang telah jalan, namun aspek ini masih merupakan masalah yang
memerlukan pemecahan karena kesalahan memperhitungkan aspek teknis secara tepat
dan benar pada saat pendirian usaha, seperti tidak tepatnya lokasi perusahaan,
terbatasnya bahan baku, besarnya ongkos angkut, tidak cocoknya teknologi yang
digunakan, mahalnya biaya tenaga kerja, dan lain sebagainya.
a. Lokasi Usaha
2) Adanya arus produk dalam proses yang lancar dari proses satu ke
proses yang lain
3) Penggunaan ruangan yang optimal
Tersedianya bahan baku dan pembantu secara konstan dengan harga yang
wajar merupakan salah satu syarat agar proyek dappat beroperasi secara sehat
di bidang teknis dan komersial.
2) Bahan pendukung operasi pabrik
Pendirian Usaha atau proyek yang dekat dengan bahan baku juga
mempunyai beberapa keunggulan, antara lain supply bahan mentah dapat
menjamin kontinuitas kegiatan usaha, ongkos angkut bahan lebih murah, dan
perluasan usaha lebih mudah untuk dilakukan. Dilihat dari ongkos angkut bahan
mentah, apabila jumlah bahan mentah yang diangkut jauh lebih besar daripada
bahan jadi sebagai akibat proses produksi, lokasi usaha/proyek yang dekat dengan
bahan baku lebih menguntungkan dalam jangka panjang. (Suad Husnan dan
Suwarsono, 1994, hal. 120)
Contoh : apabila lokasi pabrik kertas yang berorientasi pada pasar,
keadaan ini bisa menyulitkan usaha/proyek tersebut dilihat dari biaya transportasi
maupun kelancaran supply bahan baku. Jumlah bahan baku yang diangkut jauh
lebih besar daripada jumlah barang jadi. Keadaan ini telah menyebabkan ongkos
angkut bahan mentah lebih besar daripada barang jadi. Dalam waktu lama
kesalahan memilih lokasi akan mempengaruhi aktivitas perusahaan, baik sebagai
akibat sulitnya pengadaan transportasi (ongkos angkut bahan mentah yang lebih
besar) maupun jauhnya lokasi proyek/pabrik dengan bahan baku yang tidak
menjamin kelancaran supply bahan baku karena pengaruh pengangkutan dan
variabel-variabel lainnya.
Berdasarkan contoh diatas, dekat tidaknya lokasi usaha dengan pasar atau
bahan baku tergantung pada biaya pengangkutan dari bahan mentah dan bahan
jadi. Semakin kecil peranan ongkos angkut, semakin tidak berpengaruh pula
faktor pasar dan bahan baku dalam menentukan lokasi usaha/proyek yang
direncanakan.
c. Perbaikan Kualitas. Ketiga aktifitas dari trilogi itu ditujukan untuk mencapai
tingkat yang lebih baik dri pada sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad dan Suwarsono. (1994). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UPP AMP
YKPN.
Herlianto, Didit dan Triani Pujiastuti. (2009). Sudi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Umar, Husein. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Soeharto, Imam. (2001). Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta : Erlangga. Siswanto,
Sutojo. (1993). studi kelayakan proyek. Jakarta : PT Midas Surya Grafindo.
Suratman. (2001). Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan.
Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP STYLES OF
FOOD TRUCK BUSINESSES. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2437-2442.
Fahlevi, M. (2019). ISLAMIC ECONOMY AND POLITICS IN THE VIEW OF
MUHAMMAD BAQIR SADR. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2431-2436.
Fahlevi, M., Theodora, R., Ernawaty, N., & Marciella, J. (2019). THE IMPACT OF
MOTIVATION MILLENIAL GENERATION TO JOB PERFORMANCE IN E-COMMERCE
INDUSTRY. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(1), 2357-2365.
Fahlevi, M., Rita, R., & Rabiah, A. (2019). WOMEN ENTREPRENEURS IN
INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2416-2425.
Fahlevi, M., Juhandi, N., Rahardjo, B., & Tantriningsih, H. (2019). The GROWTH OF
SHARIA BANKING IN ASIA. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 12(2), 2341-2347.
Fahlevi, M., Saparudin, M., Maemunah, S., Irma, D., & Ekhsan, M. (2019). Cybercrime
Business Digital in Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 21001). EDP Sciences.
Ekhsan, M., Aeni, N., Parashakti, R., & Fahlevi, M. (2019, November). The Impact Of
Motivation, Work Satisfaction And Compensation On Employee's ProductivityIn Coal
Companies. In 2019 1st International Conference on Engineering and Management in Industrial
System (ICOEMIS 2019). Atlantis Press.
Fahlevi, M., & Surtinah, W. (2019). THE EFFECT OF EXTERNAL AND INTERNAL
FACTORS ON FINANCIAL PERFORMANCE OF ISLAMIC BANKING. Journal of Research
in Business, Economics, and Education, 1(1), 71-84.
Juhandi, N., Fahlevi, M., Abdi, M. N., & Noviantoro, R. (2019, October). Liquidity, Firm
Size and Dividend Policy to the Value of the Firm (Study in Manufacturing Sector Companies
Listed on Indonesia Stock Exchange). In 2019 International Conference on Organizational
Innovation (ICOI 19). Atlantis Press.
Juhandi, N., & Fahlevi, M. (2019). TAX POLICY AND FISCAL CONSOLIDATION
ON CORPORATE INCOME TAX. Journal of Business, Management, and Accounting, 1(1),
21-33.
Fahlevi, M. (2019, August). The Influence of Exchange Rate, Interest Rate and Inflation
on Stock Price of LQ45 Index in Indonesia. In First International Conference on Administration
Science (ICAS 2019). Atlantis Press.
Fahlevi, M., & Sutia, S. (2019). The Influence of Organizational Culture and Motivation
on Employee Performance. Journal of Research in Business, Economics, and Education, 1(1), 1-
10.
Simpen, I. N., Abdi, M. N., Fahlevi, M., & Noviantoro, R. (2019). The Effect of
Socialization, Sanction, and E-Filing on Annual SPT Reporting. In E3S Web of
Conferences (Vol. 125, p. 22001). EDP Sciences.
Sutia, S., Adha, S., & Fahlevi, M. (2019). Why do Customers Intend to Repurchase
Transportation Online in Indonesia?. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 23010). EDP
Sciences.
Turmidzi, I., Mahfud, I., Zuhri, S., Imron, M. A., & Fahlevi, M. The Concept of Quality
Control and The Role of HRM in The World of Business and Education.
Kasmir, Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana Predana Media
Group. 2012.
Dedi, P. Nurdi, H. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.
Husein, U. Studi Kelayakan Bisnis (Manajemen, Metode dan Kasus). Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. 1997.